NGO: SEJUK

  • Wisata Goa Tapak Raja di Kaltim, Rumah Kelelawar Langka

    Wisata Goa Tapak Raja di Kaltim, Rumah Kelelawar Langka

    Nusantara, Beritasatu.com – Berwisata sambil mengenal spesies kelelawar langka menjadi daya tarik saat libur Lebaran. Salah satu tempat yang semakin populer di kalangan wisatawan adalah Goa Tapak Raja di Ibukota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

    Di tengah rimbunnya hutan tropis perbukitan di Desa Wonosari, IKN, Kalimantan Timur, terdapat destinasi wisata alam yang memukau. Goa Tapak Raja menawarkan keindahan alam yang masih alami dan beragam keunikan yang patut untuk dijelajahi.

    Pada libur lebaran 2025, Goa Tapak Raja ramai dikunjungi dengan jumlah pengunjung yang meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan hari biasa. Ratusan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia datang untuk menikmati keindahan alam dan pesona wisata yang edukatif.

    Wisata Goa Tapak Raja tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk khas hutan tropis, tetapi juga menyuguhkan keunikan ribuan stalaktit berusia ratusan tahun yang menghiasi dinding-dinding goa.

    Selain itu, goa yang telah berusia ratusan tahun ini juga menjadi rumah bagi tujuh spesies kelelawar langka, yang semakin menambah daya tariknya.

    Pengelola Wisata Goa Tapak Raja Jamal menjelaskan, keunikan Goa Tapak Raja terletak pada tujuh spesies kelelawar langka yang menghuni goa ini. Beberapa di antaranya adalah kelelawar telinga panjang, kelelawar vampir, kelelawar mini, kelelawar hidung babi, dan kelelawar pemakan buah.

    “Kerja sama dengan Wana Riset Samboja mengidentifikasi ada tujuh jenis kelelawar di sini, seperti kelelawar vampir palsu, kelelawar mini, kelelawar kepala babi, dan lainnya,” kata Jamal kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

    Sebagian besar kelelawar yang ada di Goa Tapak Raja termasuk dalam spesies langka yang sulit ditemukan di goa-goa lain.

    Goa Tapak Raja di Kaltim, rumah spesies kelelawar langka – (Beritasatu.com/Iqbal Abdullah)

    Oleh karena itu, tak heran jika semakin banyak wisatawan yang datang jauh-jauh untuk melihat keunikan habitat kelelawar langka ini.

    “Spesies kelelawar seperti kelelawar vampir dan kelelawar kepala babi sangat langka dan jarang ditemukan di tempat lain,” tambahnya.

    Keunikan wisata Goa Tapak Raja ini berhasil menarik perhatian banyak wisatawan. Selama libur lebaran 2025, jumlah pengunjung tercatat mencapai 800 orang per hari, yang menunjukkan popularitas destinasi ini.

    Salah satu pengunjung, Intan, mengungkapkan kekagumannya setelah mengunjungi Goa Tapak Raja untuk pertama kalinya.

    “Saya takjub melihat stalaktit dan stalagmit yang mengeluarkan sumber air, serta kelelawar langka yang hidup di dalamnya. Udara di dalam goa juga sangat sejuk, meski setelah memasuki area bertapa terasa mulai pengap,” ujarnya.

    Untuk menikmati keindahan dan keunikan Goa Tapak Raja, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 20.000 per orang.

  • Prakiraan Cuaca 8 Maret 2025: Ngawi dan Magetan Berawan, Ponorogo Diguyur Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca 8 Maret 2025: Ngawi dan Magetan Berawan, Ponorogo Diguyur Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur bagian barat pada Selasa, 8 April 2025, menunjukkan pola yang bervariasi. Tiga wilayah yang menjadi sorotan adalah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo. Ketiganya diprediksi akan mengalami cuaca dominan berawan, dengan hujan ringan di beberapa titik. Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan dari BMKG Juanda.

    “Secara umum, wilayah Ngawi hingga Ponorogo akan didominasi cuaca berawan, namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap hujan ringan, terutama di Ponorogo pada pagi hari,” ujar Oky pada Senin (7/4).

    Di Ngawi, cuaca cenderung stabil sepanjang hari. Langit akan tetap berawan dari pagi hingga malam, dengan suhu berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius. Kelembaban udara di wilayah ini cukup tinggi, mencapai 96 persen pada waktu tertentu, dengan angin yang bertiup dari arah Selatan berkecepatan sekitar 11,2 km/jam. Kondisi ini memberikan suasana yang cukup nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.

    Berbeda sedikit dengan Ngawi, wilayah Magetan diprediksi akan mengalami cuaca berawan dari pagi hingga sore, namun akan berubah menjadi cerah berawan pada malam hari. Suhu udara di Magetan lebih sejuk, berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup lebih kencang dari arah Selatan dengan kecepatan 13,1 km/jam.

    “Magetan menunjukkan kondisi yang relatif tenang, tapi tetap kami pantau karena bisa terjadi perubahan mendadak, terutama menjelang malam,” tambah Oky.

    Sementara itu, Ponorogo diperkirakan akan menghadapi cuaca yang lebih bervariasi. Hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan hingga siang hari, sempat cerah berawan di sore hari, lalu kembali berawan pada malam menjelang. Meski demikian, malam harinya diprediksi cerah berawan.

    Suhu di Ponorogo mencapai maksimum 31 derajat Celcius dan minimum 23 derajat, dengan kelembaban yang fluktuatif, mulai dari 61 hingga 96 persen. Angin di wilayah ini bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 11,5 km/jam.

    “Kami imbau masyarakat di Ponorogo untuk membawa perlengkapan hujan di pagi hari, terutama bagi pelajar dan pekerja yang beraktivitas di luar rumah sejak dini hari,” kata Oky, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca yang berubah-ubah.

    BMKG Juanda mengingatkan agar masyarakat tetap memantau pembaruan prakiraan cuaca harian, baik melalui media sosial resmi maupun aplikasi cuaca terpercaya. Perubahan cuaca yang cepat dan tak terduga bisa berdampak pada kegiatan harian, terutama bagi sektor pertanian, transportasi, dan pariwisata. (mnd/ian)

  • Mau Beraktivitas Hari Ini? Simak Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan, 8 April 2025

    Mau Beraktivitas Hari Ini? Simak Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan, 8 April 2025

    Madiun (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Selasa, 8 April 2025, diprediksi akan didominasi oleh langit berawan sejak pagi hingga sore hari. Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari BMKG Juanda, kondisi atmosfer di tiga wilayah yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan terpantau cukup stabil meskipun mengalami variasi suhu dan tingkat kelembaban yang berbeda-beda.

    Di Kota Madiun, langit berawan akan terlihat sejak pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB. Setelah itu, cuaca diperkirakan mulai membaik menjelang malam.

    “Kondisi cuaca akan berangsur cerah pada pukul 18.00 WIB dan menjadi cerah total pada pukul 21.00 WIB,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda.

    Suhu di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembaban mencapai 60 hingga 96 persen. Angin bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan sekitar 14,7 km/jam.

    Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Madiun. Langit berawan akan menyelimuti kawasan tersebut pada jam yang sama, namun suhu di wilayah ini sedikit lebih sejuk dibandingkan Kota Madiun.

    “Kabupaten Madiun memiliki suhu antara 23 hingga 30 derajat Celcius, dan angin datang dari arah Barat dengan kecepatan 13,3 km/jam,” jelas Oky. Kelembaban udara di kabupaten ini tercatat antara 64 hingga 95 persen, yang masih tergolong tinggi.

    Sementara itu, Pacitan mengalami pola cuaca yang sedikit berbeda. Meski langit berawan juga diperkirakan terjadi dari pagi hingga pukul 15.00 WIB, namun pada sore hingga malam hari wilayah ini justru akan diliputi udara kabur, yakni mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Warga pun diharapkan berhati-hati, terutama saat berkendara.

    Suhu udara di Pacitan cenderung lebih rendah dibandingkan dua wilayah lainnya, yakni antara 21 hingga 29 derajat Celcius. Angin berhembus dari arah Utara dengan kecepatan 7,9 km/jam dan kelembapan udara cukup tinggi, yakni berkisar antara 74 hingga 98 persen.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan perkembangan cuaca terkini, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan atau berkendara saat sore hingga malam hari.

    “Meski tidak ada indikasi hujan, kondisi langit berawan dan udara kabur tetap patut diwaspadai untuk keselamatan dan kenyamanan bersama,” pungkas Oky. (mnd/ian)

  • Baru seminggu mualaf, Ruben Onsu akui sering nangis setiap sujud: Allah kasih lihat semua…

    Baru seminggu mualaf, Ruben Onsu akui sering nangis setiap sujud: Allah kasih lihat semua…

    GELORA.CO –  Sesudah menjadi mualaf, Ruben Onsu mengakui banyak kejadian yang dialami saat fokus beribadah.

    Salah satu orang yang berpengaruh terhadap keputusan mualafnya Ruben adalah Habib Usman bin Yahya.

    Suami Kartika Putri tersebut kerap menguatkan mentalnya sebelum ia mengumumkannya ke publik.

    “Sebelum saya publish, saya sudah dikuatkan mentalnya sama Habib,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Starpro Indonesia.

    Mantan suami Sarwendah ini mengakui banyak belajar mengenai ikhlas dan tidak dendam, apalagi si saat ada orang yang menbicarakannya.

    “Habib juga banyak sadarkan saya buat tidak membalas apapun, yang penting ikhlas dan tidak dendam. Itu yang bikin sejuk hati saya, kan paling ngeri kalau kanan kiri udah ngibas-ngibasin ya Allah,” r5paparnya.

    Walaupun sudah berpindah keyakinan, pria 41 tahun ini masih menerapkan nilai toleransi pada orang lain.

    Keputusannya untuk masuk Islam membuka matanya terhadap orang-orang yang memberikan pengaruh negatif di sekitarnya.

    “Sampai akhirnya Allah kasih lihat banget, ibaratnya tukang yang menyampaikan lidah dan ucapannya serem banget. Kebuka semua, kebuka semua,” ujar Ruben Onsu.

    Ruben pun kerap meneteskan air mata saat sujud di tujuh hari pertamanya memeluk agama Islam.

    “Saaya salat itu ya sujud minta ampun, mohon ampun. Ya minta petunjuk sama Allah untuk dikuatkan hatinya, diluaskan sabarnya dan tidak mau terpengaruh,” ujarnya.

    Yang membuat kaget bagi dirinya dalah air mata menetes tanpa sebab.

    “Itu dahsyat banget, jadi kalau saya salat tuh selama tujuh hari pertama. Setiap kali sujud, nggak ada yang saya sedihin itu keluar sendiri air mata. Nggak ada yang saya ceritain, cuman ngomong bacaan salat aja,” tukasnya.***

  • Libur Lebaran 2025, Pantai Kemiren Cilacap Dibanjiri Wisatawan

    Libur Lebaran 2025, Pantai Kemiren Cilacap Dibanjiri Wisatawan

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Kawasan wisata Pantai Kemiren Cilacap di momentum libur Lebaran 2025 ini dibanjiri wisatawan, Minggu (6/4/2025).

    Pantai baru yang berada di Kecamatan Cilacap Selatan ini rupanya masih menjadi destinasi favorit wisatawan dari berbagai daerah.

    Berdasarkan pantaun Tribunjateng.com, nampak kendaraan para wisatawan mengekor sejak pagi hari untuk memasuki kawasan pantai.

    Apabila dilihat dari plat nomor kendaraannya, para wisatawan tak hanya berasal dari Kabupaten Cilacap, namun dari berbagai daerah lain seperti Purwokerto, Bumiayu, Kebumen, Ciamis, hingga Jakarta.

    Pengawas Wisata Pantai Kemiren Cilacap, Jaba mengatakan, wisata Pantai Kemiren sudah dipadati para wisatawan sejak H+1 Lebaran 2025.

    Setiap hari, kata Jaba, terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke wisata pantai yang baru dibuka belum lama ini.

    “Peningkatan pengunjung pada H+1 Lebaran sudah ada, lumayan banyak,” katanya.

    Wisata pantai yang baru dibuka pada momentum libur tahun baru ini menyuguhkan pemadangan pantai yang ciamik.

    Selain menghadap Pulau Nusakambangan, Pantai Kemiren ini juga menyuguhkan pemandangan PLTU Karangkandri yang dapat memanjakan mata para pengunjung.

    “Pemadangan yang disuguhkan yakni Pulau Nusakambangan, PLTU, dan yang paling penting disini adalah pantainya bersih,” ujarnya.

    Selain keindahan pantai, tiket masuk yang murah menjadi alasan tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Kemiren saat mengisi libur Lebaran ini.

    Untuk menikmati keindahan Pantai Kemiren, pengunjung hanya merogoh kocek Rp7.500 untuk tiket masuk.

    Sedangkan untuk parkir kendaraan roda dua hanya ditarik Rp2 ribu dan kendaraan roda empat Rp5 ribu.

    Pantai yang berada di Kelurahan Tegalkamulyan ini pun telah menjadi destinasi wisata baru bagi para wisatawan di sekitar Barlingmascakeb.

    Kondisi ombak yang tenang dan tergolong landai menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung, sehingga mereka betah untuk berlama-lama.

    Apalagi, dari Pantai Kemiren ini wisatawan bisa melihat secara langsung aktivitas para nelayan serta kapal-kapal yang terparkir di laut.

    Riani, wisatawan asal Bandung Jawa Barat salah satunya.

    Dia begitu terkesima dengan keindahan yang disuguhkan di kawasan wisata Pantai Kemiren Cilacap.

    Dikatakan Riani, perpaduan antara keindahan laut dan pemadangan Pulau Nusakambangan sangatlah menarik untuk dikunjungi.

    “Keren, Pantai Kemiren ini lokasinya cukup luas, kemudian hawanya sejuk karena banyak pohon cemara.”

    “Ombaknya juga tidak terlalu besar, tempatnya bersih.”

    “Ini bisa jadi paket wisata komplit,” ujarnya.

    Diceritakan Riani bahwa dirinya sengaja memboyong keluarga besarnya untuk berlibur di Pantai Kemiren ini setelah melakukan silaturahmi di rumah keluarga di Cilacap.

    Kondisi pantai yang berada di pusat kota Cilacap dan mudah diakses serta harga tiket yang terjangkau menurutnya sangat cocok untuk menjadi tujuan wisata keluarga.

    “Dari Bandung silaturahmi sekalian refresing ke pantai.”

    “Sengaja memilih ke Pantai Kemiren ini karena di Bandung tidak ada pantai,” lanjutnya.

    Selain menyuguhkan keindahan pemadangan khas pantai selatan, berbagai fasilitas pun telah tersedia di Pantai Kemiren Cilacap.

    Seperti jogging track, aneka wahana permainan anak, joglo.

    Di jogging track ini wisatawan juga bisa memanfaatkannya untuk berswafoto dengan background laut selatan dan Pulau Nusakambangan.

    Ada pula puluhan warung yang berada di bawah hutan cemara yang siap memanjakan perut pengunjung dengan aneka menu khas Cilacap.

    Sementara itu untuk menjaga keamanan wisatawan, tim dari Polairud dan SAR gabungan juga terus melakukan patroli di sepanjang kawasan wisata Pantai Kemiren Cilacap. (*)

  • Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    BANDUNG – Libur Lebaran 2025 bukan hanya soal silaturahmi dan makan ketupat, tapi juga momen yang pas untuk menciptakan kenangan seru bersama keluarga. Salah satu destinasi wisata yang layak masuk daftar adalah Sungai Palayangan di kawasan Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung.

    Tempat ini menawarkan sensasi Arung Jeram yang memacu adrenalin, tapi tetap aman dan cocok dilakukan bersama keluarga.

    Sungai Palayangan dikenal dengan aliran airnya yang jernih dan deras, berpadu dengan panorama alam khas Pangalengan yang masih asri: pegunungan hijau, udara sejuk, dan aroma pinus yang menyegarkan. Perjalanan dimulai dari Danau Cileunca dan berakhir di Hutan Pinus Rahong, menempuh jalur sungai sepanjang sekitar 5 km dengan durasi kurang lebih 1,5 jam.

    Yang menarik, saat musim libur seperti Lebaran, kanan kiri Sungai Palayangan kini ramai oleh aktivitas wisata. Tenda-tenda dan saung-saung glamping berjejer di sepanjang bantaran sungai, menawarkan pengalaman menginap di alam terbuka dengan fasilitas yang nyaman. Suasananya hangat, seru, dan menyatu dengan alam.

    Meski termasuk olahraga ekstrem, Arung Jeram di Palayangan cukup aman untuk pemula dan anak-anak di atas usia 10 tahun. Setiap peserta dibekali pelampung, helm, dan panduan lengkap dari instruktur profesional yang siap mendampingi di setiap perahu.

    Selama pengarungan, kita akan melewati beberapa jeram menantang dengan nama-nama unik seperti Jeram Blender, Jeram Domba, dan Jeram Drop. Setiap jeram membawa sensasi tersendiri—mulai dari teriak bareng, basah-basahan, hingga momen tawa karena hampir jatuh ke sungai.

    Hal yang paling berkesan tentu saat satu keluarga bisa saling menyemangati dan bekerja sama untuk menjaga keseimbangan perahu. Ada juga spot-spot tenang di mana peserta bisa beristirahat sejenak, berfoto, atau sekadar menikmati suasana hutan pinus yang damai.

    Evi Kusumah, salah seorang wisatawan asal Jakarta, mengaku senang bisa menikmati jeram Sungai Palayangan. “Airnya jernih banget, udaranya segar, dan kanan kiri sungai indah banget karena banyak lokasi camping yang estetik. Anak-anak juga happy, apalagi bisa tidur di tenda glamping,” ujarnya.

    Hal serupa diakui oleh Panji Romadhan, wisatawan asal Garut. “Saya sengaja ajak keluarga besar ke Pangalengan karena pengin suasana Lebaran yang beda. Dan ternyata emang worth it banget. Alamnya keren, arung jeramnya seru, dan penginapan di tengah hutan pinus itu bikin pengalaman liburan jadi nggak terlupakan,” akunya.

  • Menikmati Wisata Air Hitam Palangka Raya, Destinasi Susur Sungai di Jantung Kalimantan Tengah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 April 2025

    Menikmati Wisata Air Hitam Palangka Raya, Destinasi Susur Sungai di Jantung Kalimantan Tengah Regional 5 April 2025

    Menikmati Wisata Air Hitam Palangka Raya, Destinasi Susur Sungai di Jantung Kalimantan Tengah
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Antusiasme warga untuk berwisata masih tinggi meskipun suasana libur Lebaran telah berlalu.
    Hal ini terlihat jelas di Kota
    Palangka Raya
    , Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terutama di lokasi
    Wisata Air Hitam
    , kawasan
    Taman Nasional Sebangau
    , Kelurahan Bereng Bengkel, pada Sabtu (5/4/2025) siang.
    Ramainya pengunjung, terutama dari berbagai daerah di Kalteng, menunjukkan minat yang besar terhadap
    aktivitas susur sungai
    dengan menaiki perahu.
    Wisata Air Hitam dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang populer di kota tersebut, berjarak sekitar 15 km dari pusat kota dan hanya memerlukan biaya sebesar Rp 5.000 untuk berkeliling menggunakan perahu terapung.
    Selama perjalanan, wisatawan tidak hanya disuguhkan pemandangan alam yang hijau, tetapi juga dapat bersantai sambil menikmati berbagai makanan ringan dan berat yang tersedia di perahu.
    Hamparan vegetasi di lahan gambut memberikan suasana yang menenangkan bagi pengunjung, termasuk Arpisius (32), seorang ASN dari Kabupaten Kotawaringin Timur yang datang bersama istri dan anaknya.
    “Belum pernah ke sini sebelumnya, jadi penasaran. Tahu tempat ini dari beranda media sosial seperti TikTok dan Facebook,” ungkap Arpisius.
    Dia menilai bahwa susur sungai di Wisata Air Hitam menawarkan daya tarik lebih dibandingkan destinasi lainnya, berkat kondisi alam yang masih asri dan udara yang sejuk.
    Namun, Arpisius juga memberikan saran kepada pengelola wisata untuk memvariasikan jenis-jenis perahu dan menghiasinya. “Rutenya juga perlu divariasikan, ini baru pertama kali, rasanya monoton saja kalau melihat tumbuh-tumbuhan,” tuturnya.
    Hal serupa juga diungkapkan oleh Andreas (42), seorang warga Palangka Raya yang kini bekerja di Jakarta.
    Ia menganggap Wisata Air Hitam sebagai destinasi wisata yang potensial, namun menyarankan agar pengelola memperbaiki sarana dan prasarana di lokasi tersebut.
    “Ada tulisan-tulisan pariwisata yang sudah tidak pas lagi, ada yang hilang huruf-hurufnya, masih kurang, sehingga perlu dibenahi,” jelasnya.
    Muhammad Hasbi, anggota Kelompok Sadar Wisata Kapal Susur Sungai Sebangau Indah, melaporkan bahwa jumlah wisatawan di lokasi tersebut meningkat dua kali lipat sejak Lebaran.
    “Lebih banyak dari hari biasa, kalau sebelum Lebaran dalam sepekan tidak sampai 1.000 pengunjung, habis Lebaran meningkat dua kali lipat,” ujarnya.
    Namun, Hasbi juga mengakui adanya keluhan dari wisatawan mengenai rute yang dianggap monoton.
    “Kayak begini kan cuman mutar-mutar sungai, kira-kira mereka memutar dalam waktu 25 menit, tetapi pemandangannya monoton,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keindahan Pantai Sawarna Jadi Destinasi Favorit pada Libur Lebaran

    Keindahan Pantai Sawarna Jadi Destinasi Favorit pada Libur Lebaran

    Lebak, Beritasatu.com – Pada momen libur Lebaran Idulfitri 2025, Pantai Sawarna yang terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, kembali menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong.

    Destinasi wisata pantai ini terlihat padat dipenuhi pengunjung, terutama selama libur panjang Idulfitri. 

    Keindahan alam berupa hamparan pasir putih yang lembut, tebing-tebing karang yang menjulang, serta panorama laut yang memukau menjadi daya tarik utama yang membuat wisatawan betah berlama-lama menikmati suasana di sana.

    Humas pengelola Pantai Sawarna Hasan Sadeli atau yang akrab disapa Citonk menyampaikan, sejak awal libur Lebaran 2025 jumlah kunjungan wisatawan mencapai sekitar 45.000 orang dari berbagai daerah.

    “Jumlah pengunjung yang datang sekitar 45.000 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Banten, hingga Jakarta,” ujar Hasan saat pada Sabtu (5/4/2025).

    Ia menambahkan, angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Diperkirakan jumlah pengunjung akan terus bertambah mengingat masa libur Lebaran masih berlangsung hingga Senin.

    “Jumlahnya kemungkinan akan bertambah karena masa liburan masih tersisa beberapa hari lagi,” jelasnya.

    Salah satu wisatawan, Wawat asal Depok, Jawa Barat mengaku sengaja datang bersama keluarga dan rekan kerja untuk menikmati keindahan Pantai Sawarna.

    “Ini pertama kalinya saya ke sini bersama suami dan teman-teman kantor. Kami menginap di sekitar pantai. Tempatnya bagus sekali,” ujar Wawat.

    Wawat juga menambahkan, selain suasananya yang tenang, kuliner lokal yang tersedia di sekitar pantai juga sangat menggugah selera. Hal ini menjadikan liburan mereka semakin berkesan, khususnya bagi keluarga yang mencari ketenangan dan hiburan selama libur Lebaran.

    “Makanannya enak-enak, suasananya sejuk, dan penginapannya bersih. Pokoknya liburan ke Pantai Sawarna sangat layak dicoba,” tambahnya.

  • Libur Lebaran, Wisatawan Padati Destinasi Wisata Panatapan Panyabungan di Mandailing Natal

    Libur Lebaran, Wisatawan Padati Destinasi Wisata Panatapan Panyabungan di Mandailing Natal

    Liputan6.com, Mandailing Natal – Panatapan Panyabungan, destinasi wisata alam yang menawarkan panorama perbukitan indah, dipadati ribuan pengunjung saat momen libur Lebaran 2025. Berlokasi di Kompleks Perkantoran Payaloting, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, tempat ini menjadi pilihan favorit wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

    Panatapan dalam bahasa Mandailing berarti dataran tinggi atau puncak bukit yang digunakan untuk menikmati pemandangan alam. Berada sekitar 300 meter dari Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, lokasi wisata ini memiliki akses jalan yang memadai, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

    Panatapan Panyabungan menawarkan pemandangan memukau dari dataran tinggi Bukit Barisan. Hamparan perbukitan hijau, kebun hapea (kopi), serta udara yang sejuk menciptakan suasana yang menenangkan. Wisatawan dapat bersantai di bawah pepohonan rindang sambil menikmati semilir angin segar.

    Di kawasan wisata ini, terdapat berbagai fasilitas seperti warung kecil yang menyediakan makanan ringan dan minuman segar, pondok-pondok untuk bersantai, area bermain anak, serta spot foto yang menarik. Tak heran jika Panatapan Panyabungan menjadi destinasi favorit, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.

  • Ternyata Ini Alasan Kebiasaan Tidur Tertentu Picu Kerusakan Otak

    Ternyata Ini Alasan Kebiasaan Tidur Tertentu Picu Kerusakan Otak

    Jakarta

    Riset belum lama ini menemukan kaitan antara seberapa sering seseorang tidur nyenyak, juga jumlah jam tidur, dengan kesehatan otak. Semakin dewasa, sulit untuk mendapatkan kualitas tidur yang ideal.

    Rata-rata warga di Amerika Serikat saja mengalami masalah tersebut. Satu dari tiga orang dewasa tidak memiliki cukup tidur menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

    Memang gimana efeknya ke tubuh saat tidak tidur nyenyak dan kurang jam tidur?

    Sewaktu tidur lelap, otak mengeluarkan racun dan sel-sel mati sekaligus memperbaiki dan memulihkan tubuh untuk hari berikutnya. Dalam fase tidur paling dalam atau rapid eye movement (REM), saat seseorang bermimpi, otak sibuk memproses emosi, mengonsolidasikan ingatan, dan menyerap informasi baru.

    Masuk akal bila tidur lelap atau mendapatkan REM yang berkualitas adalah kunci kemampuan otak untuk terus berfungsi.

    Rata-rata orang dewasa minimal membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur agar tubuh tetap sehat. Sementara pada usia remaja dan anak dengan usia lebih muda, membutuhkan jumlah tidur lebih banyak.

    Efek ke Risiko Alzheimer

    “Kami menemukan volume bagian otak yang disebut daerah parietal inferior menyusut pada orang dengan jumlah tidur sedikit dan REM yang tidak memadai,” kata penulis utama studi Gawon Cho, seorang rekanan pascadoktoral dalam pengobatan internal di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut, dikutip dari CNN.

    “Bagian otak itu mensintesis informasi sensorik, termasuk informasi visuospasial, jadi masuk akal jika bagian itu menunjukkan neurodegenerasi di awal penyakit.”

    Harus Apa?

    Tidur nyenyak lebih mungkin terjadi saat seseorang tidur lebih awal di malam hari. Fase tidur REM otomatis menjadi lebih mudah didapatkan.

    “Semakin lama berada di tempat tidur, semakin banyak orang tidur, dan secara umum, semakin lama seseorang tidur, semakin banyak REM dan tidur nyenyak yang akan mereka dapatkan,” kata peneliti.

    Minimal tidur nyenyak didapatkan dalam waktu lima hari selama sepekan. Saat rutin melakukannya, tidak hanya baik bagi otak, tapi menambah hampir lima tahun harapan hidup pria dan hampir 2,5 tahun untuk kehidupan wanita.

    Untuk memiliki kebiasaan tersebut, usahakan tidur dengan kondisi udara sejuk dan gelap. Hindari kebisingan, hindari meminum alkohol sebelum tidur.

    Tetapkan rutinitas tidur, tanpa lampu biru atau gangguan setidaknya satu jam sebelum tidur. Cobalah meditasi, yoga, tai chi, mandi air hangat, apa pun yang membuat tubuh relaks.

    (naf/naf)