NGO: SEJUK

  • Musim Kemarau Bikin Kulit Kering? Ini Alasan Butuh Air Cooler

    Musim Kemarau Bikin Kulit Kering? Ini Alasan Butuh Air Cooler

    Jakarta: Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika merasa kulit mulai kering, bibir pecah-pecah, atau mata terasa perih, itu tandanya kelembapan udara di sekitar sedang sangat rendah.

    Banyak orang memilih menyalakan AC agar lebih nyaman, tapi sayangnya, AC justru bisa memperparah kondisi tersebut karena cenderung menyerap kelembaban udara di ruangan. Inilah kenapa butuh Air Cooler, solusi yang tetap bikin adem, namun tidak membuat kulit kering.
     
    Air cooler bekerja dengan cara membasahi udara dan melepaskan kabut air halus ke sekitarnya, yang kemudian diserap kembali oleh udara di ruangan. Proses ini membantu meningkatkan kadar kelembaban secara alami. Hasilnya, udara jadi terasa lebih segar dan tidak membuat kulitmu kering. Ini sangat membantu, apalagi ketika menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan saat musim panas.
     
    Dengan kelembaban yang terjaga, risiko kulit kering dan pecah-pecah bisa dikurangi. Bahkan, air cooler juga bisa membantu meredakan gejala lain akibat udara kering, seperti mata gatal, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan hidung yang sering tersumbat.

    Jadi, manfaatnya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Selain itu, yang tidak kalah penting, alat ini hemat energi sehingga tidak perlu khawatir tagihan listrik melonjak.
     
    Jadi, jika mulai merasa udara kian panas dan kulit semakin kering, mungkin ini saat yang tepat untuk beralih ke air cooler. Dengan air cooler, udara di rumah jadi lebih sejuk dan bersih serta kulit tetap lembab. Kombinasi yang pas untuk menghadapi musim kemarau dengan nyaman.
     
    Salah satu Air Cooler terbaik adalah dari Toshiba, produk ini bisa jadi jawaban yang dicari. Berbeda dengan AC yang cenderung menyerap kelembaban udara, Air Cooler Toshiba justru bekerja sebaliknya. Dengan teknologi HumidCool AIRDynamic, alat ini menyemprotkan uap air halus ke udara sehingga membantu menjaga kelembaban alami di dalam ruangan. Hasilnya, kulit kamu tetap terhidrasi meski ruangan terasa sejuk.
     
    Air Cooler Toshiba juga dilengkapi teknologi 2-step purification. Udara panas dari luar akan dibersihkan dengan dua langkah sebelum dikeluarkan menjadi udara dingin. Menjamin udara yang dihasilkan Air Cooler lebih bersih. Fitur ini sangat cocok untuk yang mempunyai anak kecil atau lansia di rumah yang rentan terkena alergi atau iritasi.

    Selain menjaga kelembapan, Air Cooler Toshiba juga punya fitur air purifier dan ion negatif yang bantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Jadi, selain kulit tetap sehat, udara yang kamu hirup pun lebih bersih dan segar.
     
    Yang paling menarik, Air Cooler Toshiba ini cuma butuh daya maksimal 55 sampai 65 watt. Jauh lebih hemat listrik dibandingkan dengan AC yang bisa menguras listrik ratusan watt apalagi dengan pemakaian berjam-jam.

    Jakarta: Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika merasa kulit mulai kering, bibir pecah-pecah, atau mata terasa perih, itu tandanya kelembapan udara di sekitar sedang sangat rendah.
     
    Banyak orang memilih menyalakan AC agar lebih nyaman, tapi sayangnya, AC justru bisa memperparah kondisi tersebut karena cenderung menyerap kelembaban udara di ruangan. Inilah kenapa butuh Air Cooler, solusi yang tetap bikin adem, namun tidak membuat kulit kering.
     
    Air cooler bekerja dengan cara membasahi udara dan melepaskan kabut air halus ke sekitarnya, yang kemudian diserap kembali oleh udara di ruangan. Proses ini membantu meningkatkan kadar kelembaban secara alami. Hasilnya, udara jadi terasa lebih segar dan tidak membuat kulitmu kering. Ini sangat membantu, apalagi ketika menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan saat musim panas.
     
    Dengan kelembaban yang terjaga, risiko kulit kering dan pecah-pecah bisa dikurangi. Bahkan, air cooler juga bisa membantu meredakan gejala lain akibat udara kering, seperti mata gatal, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan hidung yang sering tersumbat.
     
    Jadi, manfaatnya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Selain itu, yang tidak kalah penting, alat ini hemat energi sehingga tidak perlu khawatir tagihan listrik melonjak.
     
    Jadi, jika mulai merasa udara kian panas dan kulit semakin kering, mungkin ini saat yang tepat untuk beralih ke air cooler. Dengan air cooler, udara di rumah jadi lebih sejuk dan bersih serta kulit tetap lembab. Kombinasi yang pas untuk menghadapi musim kemarau dengan nyaman.
     
    Salah satu Air Cooler terbaik adalah dari Toshiba, produk ini bisa jadi jawaban yang dicari. Berbeda dengan AC yang cenderung menyerap kelembaban udara, Air Cooler Toshiba justru bekerja sebaliknya. Dengan teknologi HumidCool AIRDynamic, alat ini menyemprotkan uap air halus ke udara sehingga membantu menjaga kelembaban alami di dalam ruangan. Hasilnya, kulit kamu tetap terhidrasi meski ruangan terasa sejuk.
     
    Air Cooler Toshiba juga dilengkapi teknologi 2-step purification. Udara panas dari luar akan dibersihkan dengan dua langkah sebelum dikeluarkan menjadi udara dingin. Menjamin udara yang dihasilkan Air Cooler lebih bersih. Fitur ini sangat cocok untuk yang mempunyai anak kecil atau lansia di rumah yang rentan terkena alergi atau iritasi.

    Selain menjaga kelembapan, Air Cooler Toshiba juga punya fitur air purifier dan ion negatif yang bantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Jadi, selain kulit tetap sehat, udara yang kamu hirup pun lebih bersih dan segar.
     
    Yang paling menarik, Air Cooler Toshiba ini cuma butuh daya maksimal 55 sampai 65 watt. Jauh lebih hemat listrik dibandingkan dengan AC yang bisa menguras listrik ratusan watt apalagi dengan pemakaian berjam-jam.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • 7 Tempat Wisata Paling Angker di Jawa Barat, Berani Coba?

    7 Tempat Wisata Paling Angker di Jawa Barat, Berani Coba?

    JABAR EKSPRES – Jawa Barat bukan cuma dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona, tapi juga punya sisi lain yang penuh misteri dan nuansa mistis. Di balik hijaunya pegunungan dan sejuknya udara pegunungan, ada banyak tempat yang menyimpan cerita horor dan legenda yang bikin bulu kuduk berdiri. Kalau kamu penyuka tantangan atau ingin merasakan sensasi liburan yang beda, deretan tempat wisata angker di Jawa Barat ini wajib kamu kunjungi. Tapi ingat, siapkan mental dan keberanian ya!

    7 Tempat Wisata Paling Angker di Jawa Barat:

    1. Kawah Rengganis, Ciwidey

    Kawah Rengganis terletak di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Tempat ini memang punya pemandangan yang cantik dan udara yang sejuk, cocok buat kamu yang suka eksplorasi alam.

    Tapi di balik keindahannya, Kawah Rengganis juga dikenal angker. Konon, kawah ini adalah tempat bersemayamnya Putri Rengganis, sosok dalam legenda Sunda.

    Banyak pengunjung yang mengaku merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata di sekitar kawah. Bahkan ada yang mendadak merasa merinding atau merasa seperti sedang diawasi. Serem tapi bikin penasaran, kan?

    BACA JUGA: 10 Tempat Wisata Jakarta Terkeren Pada Tahun 2025

    2. Gunung Tangkuban Perahu

    Gunung yang satu ini pastinya udah nggak asing lagi. Legenda Sangkuriang menjadikan tempat ini sangat terkenal, tapi ternyata kisah horornya juga nggak kalah populer.

    Kawah Ratu yang berada di gunung ini dipercaya dihuni oleh makhluk halus. Suara-suara aneh dan penampakan misterius kerap dilaporkan oleh para pendaki atau pengunjung.

    Suasana hutan yang lebat dan sunyi makin menambah aura mistis gunung ini. Kalau kamu suka hiking sambil uji nyali, tempat ini cocok banget.

    3. Cikole, Lembang

    Kawasan hutan pinus di Cikole, Lembang, dikenal sebagai destinasi camping dan outbound yang populer. Tapi siapa sangka, Cikole juga punya cerita-cerita mistis yang bikin orang merinding.

    Banyak orang yang camping di sini melaporkan kejadian aneh, seperti mendengar suara-suara tanpa wujud, melihat penampakan, atau merasakan hawa dingin tak biasa.

    BACA JUGA:6 Lokasi Camping di Bandung yang Punya View Keren dan Fasilitas Lengkap

  • Cuaca Berawan Menyelimuti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Mei 2025

    Cuaca Berawan Menyelimuti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Selasa, 27 Mei 2025 diprediksi akan cenderung tenang dan stabil. Meski ada potensi hujan ringan di salah satu wilayah, sebagian besar daerah tersebut akan berada dalam kondisi berawan sepanjang hari.

    Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan dari BMKG Stasiun Meteorologi Juanda, yang menyebutkan bahwa pola cuaca di ketiga daerah ini relatif tidak menunjukkan gejala ekstrem.

    Untuk wilayah Ngawi, kondisi atmosfer diperkirakan akan tetap berawan dari pagi hingga malam hari.

    “Ngawi berpotensi mengalami cuaca berawan secara konsisten mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB,” ujar Oky.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Sementara kelembaban udara cukup tinggi, mencapai 75 hingga 97 persen. Angin berhembus dari arah Tenggara dengan kecepatan 14,6 km per jam, menciptakan suasana sejuk namun lembap.

    Berbeda dengan Ngawi, Magetan diperkirakan akan mengalami hujan ringan di pagi hari. Hujan ini diperkirakan turun sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum langit kembali berawan menjelang siang hingga malam.

    “Setelah hujan ringan di pagi hari, cuaca Magetan akan kembali stabil dengan kondisi berawan sampai malam,” jelas Oky.

    Suhu udara berada di rentang 23 hingga 27 derajat Celcius, dengan kelembaban tinggi antara 82 hingga 97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,5 km per jam.

    Sementara itu, Ponorogo diperkirakan akan diawali dengan cuaca cerah berawan pada pagi hari, khususnya antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Setelah itu, awan mulai menutupi langit secara menyeluruh hingga malam hari.

    Suhu minimum tercatat di angka 23 derajat Celcius, sedangkan suhu maksimum mencapai 30 derajat Celcius. Angin datang dari arah Tenggara dengan kecepatan 9,5 km per jam, dan kelembaban udara mencapai 76 hingga 96 persen.

    Meski kondisi cuaca cenderung stabil, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Oky menyarankan agar masyarakat rutin memperbarui informasi cuaca dari kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    “Cuaca bisa berubah dengan cepat. Tetap waspada dan pantau informasi terbaru dari BMKG,” pesannya.

    Dengan kondisi cuaca yang dominan berawan ini, aktivitas masyarakat di ketiga wilayah tersebut diperkirakan dapat berjalan normal tanpa gangguan signifikan. Namun demikian, kewaspadaan tetap menjadi kunci agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman. (mnd/ian)

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 27 Mei 2025, Waspada Potensi Hujan Pagi Hari

    Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 27 Mei 2025, Waspada Potensi Hujan Pagi Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Kondisi cuaca di beberapa wilayah Jawa Timur bagian barat pada Selasa, 27 Mei 2025 diprediksi akan cukup stabil meskipun terdapat potensi hujan ringan di pagi hari. Menurut prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan akan didominasi oleh langit berawan sepanjang hari dengan perbedaan pola cuaca di masing-masing daerah.

    Di Kota Madiun, cuaca cenderung tenang dan tidak menunjukkan perubahan signifikan. Mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB, wilayah ini diperkirakan akan mengalami kondisi berawan tanpa hujan.

    Suhu udara berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban yang cukup tinggi, yakni antara 77 hingga 95 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 12,4 km/jam.

    “Secara umum, Kota Madiun tidak menunjukkan indikasi hujan hari ini. Langitnya akan tetap berawan dari pagi sampai malam,” ujar Oky pada Senin (26/5).

    Berbeda dengan Kota Madiun, Kabupaten Madiun diperkirakan akan mengalami sedikit gangguan cuaca di pagi hari. Meskipun sebagian besar waktu akan didominasi oleh langit berawan seperti di kota, namun pada pukul 09.00 WIB diprediksi akan turun hujan ringan.

    Suhu udara di Kabupaten Madiun berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 79 hingga 94 persen. Angin bertiup dari arah Barat dengan kecepatan 18,7 km/jam.

    Sementara itu, Pacitan mengalami pola cuaca yang lebih beragam. Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, wilayah ini akan diguyur hujan ringan. Namun, cuaca akan membaik dan menjadi cerah berawan antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Pada pukul 15.00 WIB diperkirakan akan muncul kondisi udara kabur, sebelum akhirnya langit kembali berawan mulai pukul 18.00 WIB hingga malam hari.

    Suhu udara di Pacitan relatif lebih sejuk, yaitu antara 21 hingga 27 derajat Celcius, dengan kelembaban udara mencapai 99 persen pada waktu-waktu tertentu. Angin berhembus dari arah Utara dengan kecepatan 10,6 km/jam.

    “Pacitan hari ini cukup dinamis. Setelah hujan pagi, cuaca akan membaik namun sempat terjadi udara kabur di sore hari,” tambah Oky.

    Dengan prakiraan ini, masyarakat diimbau untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca terkini dan mempersiapkan diri jika harus beraktivitas di luar rumah, terutama pada pagi hari. BMKG mengingatkan agar warga tidak lengah dengan kondisi berawan karena potensi hujan tetap dapat terjadi sewaktu-waktu. (mnd/ian)

  • Durasi Waktu, Penyebab, Tanda, hingga Dampak Terjadinya

    Durasi Waktu, Penyebab, Tanda, hingga Dampak Terjadinya

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau yang terjadi saat ini di Indonesia masih akan dibarengi dengan intensitas hujan yang tinggi.

    Secara keseluruhan, musim kemarau tahun ini diprediksi datang bersamaan atau lebih lambat dari normalnya di 409 ZOM (59%).

    Meski demikian, akumulasi curah hujan selama musim kemarau diperkirakan berada pada kategori normal, tanpa kecenderungan lebih basah atau lebih kering. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus dan akan berlangsung lebih singkat dari biasanya pada 298 ZOM (43%).

    Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat merasakan cuaca panas terik pada siang hari, namun masih disertai hujan pada sore atau malam.

    Fenomena ini dinamakan kemarau basah, di mana curah hujan masih tinggi saat musim kemarau tiba. Diprediksi, kemarau basah kan terjadi dalam rentang waktu Juni-Agustus 2025.

    BMKG memperkirakan sebanyak 56,54% wilayah Indonesia akan mengalami kondisi lebih basah daripada normalnya. Kondisi akan berlanjut pada Juli 2025 di mana kemarau basah diperkirakan meluas ke 75,3% wilayah dan Agustus sebanyak 84,% wilayah.

    Penyebab Kemarau Basah

    Kemarau basah bisa terjadi karena pengaruh dari dinamika atmosfer regional dan global, seperti suhu muka laut yang lebih hangat, angin monsun yang tetap aktif, atau keberadaan La Nina yang turut disertai Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.

    Tanda Kemarau Basah

    Beberapa tanda terjadinya kemarau basah yakni hujan turun secara sporadis atau tidak rutin. Kemudian intensitas hujan biasanya ringan sampai sedang.

    Suhu udara yang seharunya panas, kini cenderung lebih sejuk dengan angin yang bergerak sedang. Sayangnya hal ini membuat cuaca tidak menentu dan berubah dengan cepat.

    Pada beberapa kasus, kemarau basah membuat cuaca panas tiba-tiba turun hujan. Kemudian hujan bisa turun dan pergi dengan cepat.

    Hujan juga akan turun dengan karakteristik tidak merata, berdurasi singkat, berintensitas sedang hingga lebat, serta disertai kejadian kilat/petir dan angin kencang di sejumlah wilayah.

    Dampak Kemarau Basah

    Kemarau basah bisa berpengaruh terhadap pertanian dan keadaan sosial di masyarakat. Hujan dapat membantu petani mendapatkan air dan menghindarkan dari kekeringan.

    Hujan juga mencegah dari munculnya kebakaran hutan maupun lahan yang biasa terjadi di musim kemarau.

    Sayangnya, intensitas hujan yang tidak menentu bisa membuat petani gagal panen karena banjir. Kemudian untuk tanaman dan panen musiman bisa tidak tumbuh secara optimal.

    Dampak kemarau basah lainnya adalah munculnya serangan hama dan penyakit tanaman karena kelembaban yang cenderung tinggi.

    Bagi masyarakat, intensitas hujan yang tidak menentu kemudian langsung muncul cuaca panas membuat penyakit muncul seperti masuk angin dan demam.

    Sebagian masyarakat juga rentan terkena diare dan demam berdarah karena suhu udara yang lembab.

  • Diprediksi Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 20 Mei 2025

    Diprediksi Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 20 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawan cuaca Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan prakiraan cuaca untuk wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan pada Selasa, 20 Mei 2025. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan ringan yang diprediksi terjadi di pagi hari, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

    Cuaca Kota Madiun: Hujan Ringan Pagi Hari, Berawan Hingga Malam

    Di Kota Madiun, hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, kondisi cuaca akan berubah menjadi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Menjelang malam, langit diperkirakan akan cerah berawan mulai pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Suhu udara di Kota Madiun berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius, dengan kelembaban yang cukup tinggi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Ia menambahkan, angin diperkirakan bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Kabupaten Madiun: Pola Cuaca Serupa, Malam Hari Kembali Berawan

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Hujan ringan juga diperkirakan mengguyur wilayah ini pada pukul 06.00 WIB. Kondisi akan berubah menjadi berawan dari pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Cuaca cerah berawan akan berlangsung pada pukul 18.00 WIB, namun diprediksi kembali berawan pada malam hari.

    Suhu minimum di Kabupaten Madiun mencapai 23 derajat Celcius dan maksimum 31 derajat Celcius. Angin bergerak dari arah Barat Laut dengan kecepatan yang sama, yaitu 18,5 km/jam.

    Pacitan: Kondisi Udara Kabur di Siang dan Malam Hari

    Di wilayah Pacitan, kondisi cuaca lebih bervariasi. Hujan ringan juga diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB, kemudian langit berubah menjadi berawan pada pukul 09.00 WIB. Menjelang siang hari pukul 12.00 WIB, cuaca di Pacitan akan berubah menjadi udara kabur, lalu kembali berawan pukul 15.00 WIB.

    “Walaupun sempat berubah-ubah, udara kabur diprediksi kembali terjadi mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB,” tambah Oky.

    Selain itu, Pacitan memiliki suhu yang lebih sejuk dibandingkan Madiun, yakni antara 22 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 75 sampai 98 persen. Angin diprediksi bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Melihat prakiraan cuaca ini, BMKG mengimbau masyarakat di ketiga wilayah tersebut untuk tetap waspada terhadap kondisi hujan ringan di pagi hari serta perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Persiapan seperti membawa payung atau jas hujan sangat dianjurkan, khususnya bagi warga yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi.

    Dengan memahami informasi prakiraan cuaca harian, masyarakat diharapkan dapat lebih siap dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dengan aman dan nyaman. (mnd/ian)

  • Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana sejuk pegunungan dan aroma tanah vulkanik kembali menarik perhatian para pencinta wisata alam. Di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, deru alat berat menggema menyusuri jalur baru yang tengah dibuka.

    Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali melanjutkan pembangunan akses jalan menuju kawah Gunung Kelud.

    Proyek ini bukan sekadar membangun jalur fisik, tapi juga membangun kembali harapan akan kemudahan akses dan geliat wisata yang sempat meredup usai erupsi besar beberapa tahun silam. Jalan tersebut diperpanjang sejauh 241 meter dengan lebar 4 meter, dan kini progres pembangunannya telah mencapai 50 persen.

    “Kalau ini selesai sih harapannya sepeda bisa naik ya seperti dulu,” kenang Fenty, seorang pengunjung asal Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ucapannya menyiratkan kerinduan akan masa-masa ketika jalur ke kawah bisa dilalui sepeda dan kendaraan ringan.

    Fenty juga berharap pengelolaan kawasan wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti dulu, termasuk akses ke kolam air panas yang menjadi favorit pengunjung. “Fasilitas wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti pada saat belum erupsi, seperti ada akses ke air panas,” tambahnya.

    Pembangunan jalan ini menggunakan dana APBD 2025 senilai Rp650.139.000. Pemerintah memprioritaskan jenis konstruksi rigid pavement (cor beton), sebagaimana yang digunakan dalam pembangunan jalan tahap awal tahun 2019.

    Pemilihan metode ini dinilai lebih kuat dan tahan terhadap risiko erupsi maupun kondisi cuaca ekstrem, berbeda dengan aspal yang cenderung lebih rentan rusak saat hujan deras.

    Jika sesuai rencana, proyek jalan menuju kawah ini akan rampung pada akhir Mei. Bagi masyarakat dan wisatawan, perpanjangan jalan ini membawa harapan baru, lebih dekat dengan alam, lebih nyaman menikmati pesona Kelud. [nm/but]

  • Murah! Wisata di Tuban Ini Cocok untuk Refresh Energi, Bisa Main Kano hingga Snorkeling

    Murah! Wisata di Tuban Ini Cocok untuk Refresh Energi, Bisa Main Kano hingga Snorkeling

    Surabaya (beritajatim.com) – Jika Anda sedang mencari tempat wisata yang tidak hanya murah, tapi juga bisa jadi sarana untuk menyegarkan pikiran dan tubuh, Suruan Eco Park yang berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bisa menjadi pilihan menarik.

    Wisata alam yang terletak di Jalan Inspeksi Pengairan Jalur Kaliombo Suruan, Juwiri, Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak ini menawarkan pengalaman menyenangkan di tengah nuansa alam terbuka yang asri.

    Suruan Eco Park memadukan keindahan sungai alami dengan berbagai aktivitas rekreasi yang seru. Tak heran jika tempat ini masih menjadi destinasi favorit warga lokal hingga luar kota yang ingin “kabur sejenak” dari padatnya rutinitas harian.

    Suasana sejuk, air sungai yang jernih, serta suara gemericik air dari air terjun mini, menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung. Di lokasi wisata ini, pengunjung bisa melakukan banyak aktivitas seru, mulai dari menyusuri sungai menggunakan kano, perahu boat, hingga paddle board (SUF board).

    Bahkan bagi pecinta alam bawah air, snorkeling juga bisa dilakukan di sini. Tidak perlu repot membawa alat sendiri, karena pihak pengelola sudah menyiapkan perlengkapan snorkeling yang bisa digunakan.

    Untuk yang datang bersama keluarga, khususnya anak-anak, juga tersedia kolam renang yang cukup aman untuk bermain air. Sementara orang tua bisa bersantai di tepi kolam sambil memberi makan ikan atau menikmati suasana alam.

    Menariknya lagi, harga tiket masuk ke Suruan Eco Park sangat terjangkau, yaitu hanya Rp25 ribu per orang. Dengan biaya tersebut, pengunjung sudah bisa menikmati semua fasilitas yang tersedia, termasuk kayak, perahu, paddle board, dan aktivitas snorkeling.

    Jam operasional Suruan Eco Park juga cukup fleksibel, yakni mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB setiap harinya. Sangat cocok dikunjungi saat akhir pekan atau saat hari libur bersama orang-orang terdekat.

    Selain itu, suasananya yang asri dengan panorama airnya yang jernih ini bisa menjadi spot foto instagramable. Sehingga cocok bagi pengunjung yang gemar berbagi momen di media sosial. Tidak hanya menyegarkan pikiran, tapi juga menambah koleksi konten yang estetik.

    Bagi Anda yang ingin mengisi liburan dengan aktivitas positif dan ramah kantong, Suruan Eco Park Tuban bisa menjadi opsi terbaik. Selain menyegarkan energi, Anda juga bisa menikmati wisata air yang seru dan menenangkan. (fyi/ian)

  • Dinas LH Jaksel uji emisi 170 kendaraan bermotor di Pesanggrahan

    Dinas LH Jaksel uji emisi 170 kendaraan bermotor di Pesanggrahan

    dari 170 kendaraan yang ikut uji emisi, kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang lulus uji emisi sebanyak 34 unit

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan melakukan uji emisi sebanyak 170 kendaraan bermotor roda empat dan roda dua di lingkungan Kantor Kecamatan Pesanggrahan untuk memastikan bahwa kendaraan mematuhi standar lingkungan.

    “Kendaraan yang menjalani uji emisi terdiri atas 34 mobil berbahan bakar bensin, enam unit berbahan bakar solar, dan 67 sepeda motor,” kata Kepala Seksi Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sudin LH Jaksel Tuty Ernawati Sapardin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Tuty merinci dari 170 kendaraan yang ikut uji emisi, kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang lulus uji emisi sebanyak 34 unit.

    Kemudian, kendaraan roda empat berbahan bakar solar lulus enam unit dan kendaraan roda dua berbahan bakar bensin lulus 61 unit dan tidak lulus enam unit.

    Sasaran uji emisi yang dilaksanakan pada Kamis (15/5) yakni kendaraan pribadi roda dua atau roda empat yang berbahan bakar bensin ataupun solar.

    Terhadap kendaraan yang tidak lulus uji emisi, kata Tuty, pihaknya meminta untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan mesin.

    Tuty juga menjelaskan uji emisi ini merupakan langkah nyata dalam menjalani Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang gas buang kendaraan bermotor dan upaya mengurangi polusi udara.

    “Semakin rutin kita melakukan uji emisi ini, maka polusi udara yang disebabkan gas buang kendaraan bermotor semakin berkurang, sehingga menciptakan lingkungan yang sejuk dan asri,” ucapnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada Kabut dan Hujan Ringan! Begini Prediksi Cuaca Malang Raya 15 Mei 2025

    Waspada Kabut dan Hujan Ringan! Begini Prediksi Cuaca Malang Raya 15 Mei 2025

    Malang (beritajatim.com) – Masyarakat Malang Raya sebaiknya bersiap menghadapi perubahan cuaca pada Kamis, 15 Mei 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca yang menunjukkan dominasi cuaca berawan, kabut, hingga hujan ringan di beberapa wilayah Kabupaten dan Kota Malang, serta Kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa sejak pagi hari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, kota Malang akan mengalami cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Memasuki siang hari pukul 13.00 WIB, cuaca tetap berawan disertai kabut. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga sore hari. Malam hari pun kota Malang tetap dibayangi cuaca berawan dan udara kabut. Menjelang Jumat (16/5/2025) dini hari, cuaca diprediksi cerah dan hujan ringan. Suhu udara di kota Malang berada pada kisaran nyaman, yaitu 21 hingga 28 derajat Celsius.

    Berbeda tipis, wilayah Kabupaten Malang menunjukkan kondisi cuaca yang lebih dinamis. Pagi hari, sebagian besar kecamatan diperkirakan berawan. Namun, hujan ringan terjadi di beberapa titik seperti Bantur, Dau, Donomulyo, Gedangan, Pujon, Sumbermanjing Wetan, dan Poncokusumo.

    Pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, cuaca umumnya masih berawan, namun hujan ringan terjadi di sebagian wilayah lainnya. Beberapa daerah seperti Gedangan, Kasembon, Donomulyo, Pagak, Pagelaran, Karangploso, Lawang, dan Singosari akan mengalami udara berkabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Donomulyo, Kalipare, Karangploso, Sumberpucung,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, kondisi berawan dan berkabut akan mendominasi. Kabut akan terlihat di Turen, Gedangan, Karangploso, Lawang, Pagelaran, Wajak, dan Singosari. Menjelang dini hari Jumat (16/5/2025), cuaca mulai membaik dengan kondisi cerah berawan di sebagian besar wilayah. Suhu udara di Kabupaten Malang berkisar antara 22 hingga 30 derajat Celsius.

    Kota Batu juga tak luput dari pengaruh cuaca tak menentu. Pagi hari akan diawali dengan hujan ringan, kemudian pukul 10.00 WIB diselimuti kabut. Siang hari cuaca berawan, disusul kabut kembali pada sore hari.

    Wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo diperkirakan mengalami hujan ringan pada malam pukul 19.00 WIB. Setelahnya, cuaca akan berangsur berawan hingga dini hari Jumat yang diprediksi kembali turun hujan ringan. Pagi harinya pada pukul 07.00 WIB, Kota Batu berawan dengan suhu udara cukup sejuk antara 17 hingga 23 derajat Celsius.

    Dengan prakiraan cuaca seperti ini, masyarakat diimbau untuk lebih waspada, khususnya saat berkendara di daerah yang diperkirakan berkabut. Jangan lupa untuk membawa perlengkapan hujan jika hendak beraktivitas di luar rumah. (dan/ian)