NGO: SEJUK

  • Libur Panjang, Malioboro dan Tugu Yogya Diserbu Wisatawan Olahraga

    Libur Panjang, Malioboro dan Tugu Yogya Diserbu Wisatawan Olahraga

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Yogyakarta kembali menjadi magnet wisata saat momen libur panjang perayaan Kenaikan Isa Almasih, terutama di area Malioboro dan Tugu Yogyakarta. Tak hanya untuk berwisata, banyak pengunjung memanfaatkan pagi hari untuk berolahraga santai sambil menikmati suasana khas Kota Gudeg.

    Sejak pagi, kawasan ikonik ini dipadati masyarakat lokal dan wisatawan dari berbagai daerah. Aktivitas yang terlihat meliputi jalan santai, jogging, hingga bersepeda. Mereka juga tak lupa mengabadikan momen dengan berswafoto di depan Tugu Yogyakarta, simbol kebanggaan kota ini.

    “Liburan jalan-jalan ke Yogyakarta, pengin berolahraga di sini, suasananya enak dan adem,” ujar Debe, wisatawan asal Makassar kepada Beritasatu.com, Sabtu (31/5/2025).

    Tak hanya sekadar berolahraga, atmosfer pagi di Yogyakarta memang menjadi daya tarik tersendiri. Udara yang sejuk, jalanan yang belum terlalu padat, serta nuansa heritage di sekitar Malioboro memberikan pengalaman menyenangkan bagi para wisatawan.

    Menariknya, komunitas fotografer lokal juga turut meramaikan suasana. Mereka memotret warga dan pelancong yang tengah berolahraga di sekitar Tugu Yogyakarta, menjadikan spot ini semacam panggung aktivitas sosial dan budaya.

    Kepadatan wisatawan di Kota Yogyakarta sudah mulai terlihat sejak Kamis (29/5/2025) dan diprediksi terus meningkat hingga akhir pekan. Malioboro tetap menjadi pusat keramaian, dengan arus lalu lintas dan pengunjung yang kian memadati kawasan tersebut menjelang siang hari.

    Momen libur panjang ini benar-benar dimanfaatkan banyak orang untuk liburan aktif. Kombinasi antara wisata dan olahraga menjadi tren baru. Pelesir tak melulu soal kuliner dan belanja, tetapi juga soal menjaga kebugaran tubuh.

    Jika Anda sedang berada di Yogyakarta, tak ada salahnya mengikuti jejak para wisatawan lainnya, berolahraga ringan di tengah suasana kota yang adem dan penuh sejarah. Jangan lupa abadikan momen di Tugu Yogyakarta.

  • Menjelajahi Pulau Maratua, Membangun Ekowisata dan Upaya Merajut Asa Warga Lokal

    Menjelajahi Pulau Maratua, Membangun Ekowisata dan Upaya Merajut Asa Warga Lokal

    Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Payung-payung, Adriansyah, menjelaskan pihaknya menerapkan prinsip 3E dalam mengelola potensi wisata di wilayahnya. 3E yang dimaksud adalah Ekonomi, Ekologi, dan Edukasi.

    “Ekonomi di sini artinya ketika kita mendapat nilai dari wisata, kita tidak melupakan alam. Flora dan fauna tetap kami jaga,” ujar Adriansyah.

    Kesadaran menjaga lingkungan tidak hanya berhenti pada pelaku wisata. Pokdarwis secara aktif memberikan edukasi kepada pemandu lokal, pelaku wisata, pemilik homestay, hingga anak-anak sekolah.

    “Terutama untuk anak-anak SD, kami berikan pemahaman soal pentingnya menjaga alam sejak dini,” kata Adriansyah.

    Baginya, membangun budaya sadar wisata dan sadar lingkungan harus dimulai dari generasi muda, agar warisan alam Maratua tetap lestari.

    Dari sisi ekologi, Pokdarwis bersama Pemerintah Kampung dan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan, sedang menggalakkan program transplantasi terumbu karang. Tujuannya, tidak hanya menjaga kesehatan laut tetapi juga mengembalikan habitat biota yang menjadi daya tarik wisata selam di Maratua.

    Tak hanya laut, wilayah daratan juga menjadi perhatian. Salah satu langkah nyata adalah penanaman mangrove secara bertahap.

    “Kami sudah menanam sekitar 1.000 pohon mangrove. Tahun depan, insya Allah akan ditambah lagi 5.000 hingga 6.000 pohon,” tutur Adriansyah.

    Upaya ini sekaligus menjadi benteng alami terhadap abrasi serta memperkuat kawasan pesisir yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.

    Di tengah upaya menjaga dan merawat alam, Adriansyah menyebut bahwa Pokdarwis juga konsisten menjalankan prinsip Sabta Pesona: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.

    Dengan menggabungkan prinsip Sabta Pesona dan 3E, masyarakat Kampung Payung-payung berharap wisatawan tidak hanya membawa pulang kenangan indah, tetapi juga pemahaman bahwa Pulau Maratua bukan sekadar destinasi, melainkan rumah bersama yang harus dijaga.

  • Catat, 6 Rekomendasi Liburan di Yogyakarta untuk Long Weekend

    Catat, 6 Rekomendasi Liburan di Yogyakarta untuk Long Weekend

    5. Hutan Pinus Mangunan

    Hutan Pinus Mangunan menawarkan suasana sejuk dengan deretan pohon pinus yang menjulang tinggi. Tempat ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gardu pandang, area panggung, dan spot foto menarik.

    Kemudian tempat wisatanya juga diketahui memiliki harga tiket masuk yang terjangkau sehingga menjadikannya sebagai tempat ideal untuk bersantai, berfoto, dan menikmati keindahan alam.

    Hutan Pinus Mangunan berlokasi di Jl. Hutan Pinus Nganjir, Mangunan, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempatnya buka setiap hari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

    6. Gesing Wonderland

    Gesing Wonderland adalah destinasi wisata yang terletak di atas tebing dengan pemandangan langsung ke Samudra Hindia. Tempat ini menawarkan berbagai spot foto unik seperti jembatan pelangi, ayunan di pinggir tebing, dan gazebo bergaya minimalis.

    Adapun dengan kombinasi pemandangan laut yang memukau dan fasilitas rekreasi yang menarik Gesing Wonderland menjadi tempat yang cocok untuk bersantai dan berfoto bersama keluarga atau teman.

    Gesing Wonderland berlokasi di Pantai, Gesing, Bolang, Kec. Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melansir dari media sosialnya, tempat ini buak setiap hari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

  • Heat Stroke Saat Puncak Haji, Begini Pertolongan Pertama yang Tepat

    Heat Stroke Saat Puncak Haji, Begini Pertolongan Pertama yang Tepat

    Bisnis.com, JEDDAH — Sengatan panas atau heat stroke mengintai jemaah haji saat puncak ibadaj di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    Anggota Amirulhajj sekaligus Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar menjelaskan heat stroke adalah kondisi dimana pembuluh darah melebar akibat cuaca ekstrem, sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah. Biasanya, orang yang terserang heat stroke akan merasa pusing, mual, hingga tak sadarkan diri.

    Sebagai pertolongan pertama, Taruna menyarankan jemaah yang terserang heat stroke untuk dibawa ke tempat yang lebih sejuk dan diberi cairan.

    “Pertama, dibaringkan di tempat yang agak sejuk, yang kedua, dikasih udara yang lebih segar, dan ketiga kalau masih sadar dikasih air minum lebih banyak, dan terakhir bisa dipijitin punggungnya atau kakinya, itu bisa menambah untuk memacu sistem syaraf kita untuk merangsang sistem pembuluh darah kita untuk aktif lagi,” kataTaruna ditemui di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Jeddah, Jumat (30/5/2025).

    Imbauan untuk mewaspadai sengatan panas berkaitan dengan perkiraan cuaca di Armuzna hingga 50 derajat Celcius pada saat pelaksanaan wukuf di Arafah. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Pemeritah Arab Saudi sebelumnya telah mengimbau jemaah untuk tidak keluar tenda di Arafah dan Mina pada pukul 10:00 hingga 16:00.

    Sementara itu, tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah heat stroke yakni dengan banyak minum air putih, segera istirahat ketika tubuh terserang gejala heat stroke, dan lebih banyak beraktivitas luar ruang di malam hari.

    “Dengan banyak minum itu, pelebaran pembuluh darah diikuti dengan pertambahan volume darah. Karena airnya bertambah, dan itu menyebabkan sebuah keseimbangan dlm tubuh kita sehingga heat stroke bisa dicegah,” jelasnya.

    Menurut ramalan cuaca National Center for Meteorology Arab Saudi, suhu udara di Armuzna saat pelaksanaan wukuf pada 4 Juni 2025 atau 9 Dzulhijjah 1446 H akan mencapai 40 Derajat Celcius, dan akan meningkat menjadi 43 derajat Celcius pada 5 Juni 2025 atau 10 Dzulhijjah 1446 H.

    “Kedua, kalau ternyata ada perasaan pusing, pening, lebih bagus istirahat saja dulu, di bayangan pohon atau gedung. Kemudian yang ketiga, jika ada riwayat heat stroke sebaiknya melakukan umrah atau aktivitas pada malam hari, karena pada malam hari suhu pasti menurun,” ujar Taruna.

    Sementara itu, operasional penyelenggaraan ibadah haji memasuki hari ke-30, dan akan segera mencapai masa akhir kedatangan jemaah haji reguler gelombang II pada 31 Mei 2025.

    Pergerakan dan aktivitas jemaah saat ini terkonsentrasi di Makkah. Jemaah calon haji akan digerakkan menuju Arafah pada 4 Juni 2025, untuk kemudian melaksanakan wukuf keesokan harinya, Kamis 5 Juni 2025.

    Hingga Jumat (30/5/2025) pukul 16:30 WAS, sudah sebanyak 199.030 jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Suci, yang terbagi ke dalam 513 kelompok terbang (kloter).

    Jumlah jemaah tersebut mencakup 97,89% dari total rencana kedatangan sebesr 203.320 jemaah. Adapun, dari jumlah tersebut, 191.918 jemaah telah tiba di Makkah, dan 1.183 lainnya sedang dalam perjalanan.

  • Jelang Haji, Makkah Hadirkan Jalan Anti-Panas Lawan Panas Ekstrem

    Jelang Haji, Makkah Hadirkan Jalan Anti-Panas Lawan Panas Ekstrem

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibadah haji tahun ini kembali diwarnai jutaan jemaah yang harus berjuang melawan teriknya matahari di tanah suci. Menyambut kondisi cuaca yang semakin panas, Kota Makkah menghadirkan inovasi jalan-jalan berlapis anti-panas dan jalur pejalan kaki sejuk untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para jemaah saat menjalankan ibadah haji.

    Otoritas Jalan Umum Arab Saudi (Roads General Authority/RGA) sudah mengembangkan teknologi pengurang panas sejak 2023. Kini, program jalan sejuk tersebut telah diperluas hingga mencakup 82% area dan lebih dari 84.000 meter persegi di wilayah Arafah. 

    “Dengan material daur ulang lokal yang dipakai, suhu permukaan jalan bisa turun sampai 12 derajat celsius, serta mampu memantulkan sinar matahari pagi hingga 30-40% lebih banyak. Hal ini efektif mengurangi efek “pulau panas” di kota yang biasanya sangat terik,” tulis Curly Tales, Jumat (30/5/2025).

    Untuk menunjang kenyamanan ibadah haji, Makkah juga menyediakan jalur khusus difabel dan lansia menuju Jabal Arafah sepanjang 4.000 meter. Jalur ini dilengkapi permukaan berpendingin dan stabil, sehingga berjalan jadi lebih mudah tanpa terguncang. Tak hanya itu, jalan karet lentur seluas 16.000 meter persegi yang terpasang antara Masjid Namira dan Stasiun Kereta Arafah mampu menyerap benturan, membantu meringankan beban fisik jemaah yang sudah menempuh jarak jauh.

    Kota Makkah juga menanam koridor hijau sepanjang 1.200 meter dengan pepohonan rindang, air mancur, dan sistem pendingin kabut (mist-cooling system) yang menyegarkan. Inisiatif ini sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030 yang ingin menciptakan kualitas jalan terbaik dunia sekaligus menekan angka kecelakaan.

    Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan para jemaah haji Indonesia agar lebih waspada menghadapi suhu yang bisa mencapai 50 derajat celsius. Ia menekankan pentingnya menjaga asupan cairan dan menghemat tenaga selama ibadah haji. “Minum lebih banyak dan saving energy, karena ini belum hari-H,” pesannya.

    Para jemaah juga diimbau tidak memaksakan diri melakukan ibadah tambahan seperti arbain di Madinah atau umrah sunah di Masjidil Haram jika kondisi tubuh belum fit.

    Dengan langkah-langkah ini, perjalanan ibadah haji di Makkah kini terasa lebih sejuk dan nyaman secara nyata. Inovasi jalan anti-panas yang diterapkan tidak hanya membantu mengatasi suhu ekstrem, tapi juga menjaga keselamatan dan kenyamanan para tamu Allah dalam melaksanakan ibadah haji tahun ini.

  • Pesona Teluk Asmara, Destinasi Wisata Alam Cantik di Malang

    Pesona Teluk Asmara, Destinasi Wisata Alam Cantik di Malang

    Liputan6.com, Bandung – Kota Malang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang populer di Jawa Timur. Pasalnya kota ini tidak hanya memiliki udara yang sejuk tetapi juga pemandangan pegunungan yang menawan.

    Kemudian, salah satu daya tarik utama yang mulai banyak dilirik adalah keindahan deretan pantai indah di wilayah selatan Malang yang masih tergolong alami dan belum banyak dikunjungi wisatawan.

    Pantai-pantai di Malang Selatan seperti Pantai Ngliyep, Pantai Kondang Merak, Pantai Batu Bengkung, hingga Pantai Tiga Warna memiliki keindahan alam yang luar biasa. Tempat-tempat ini cocok untuk bersantai dan menikmati suasana yang tenang.

    Keasrian pantai-pantai di Malang tidak hanya menarik wisatawan pencinta alam tapi juga para fotografer, pejalan kaki, dan penikmat kegiatan outdoor seperti snorkeling, camping, dan trekking.

    Misalnya, di Pantai Tiga Warna, pengunjung bisa melihat gradasi air laut yang unik sekaligus ikut serta dalam kegiatan konservasi terumbu karang yang dikelola secara lokal. Hal ini menjadikan wisata pantai di Malang tidak hanya menghibur tetapi juga edukatif.

    Meski masih belum seterkenal pantai di Bali atau Lombok, pantai-pantai di Malang justru menawarkan pengalaman berbeda bagi wisatawan yang ingin menjelajah wisata alam secara lebih eksklusif karena masih belum banyak dikunjungi wisatawan.

    Adapun salah satu destinasi pantai yang populer dan menarik untuk dijelajahi adalah Pantai Teluk Asmara.

  • Libur Panjang, eL Hotel Kartika Wijaya Batu Nyaris Penuh

    Libur Panjang, eL Hotel Kartika Wijaya Batu Nyaris Penuh

    Batu, Beritasatu.com – Libur panjang yang bertepatan dengan hari kenaikan Isa Almasih 2025 membawa berkah bagi sektor pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur. Salah satu hotel favorit wisatawan, eL Hotel Kartika Wijaya, mencatatkan tingkat okupansi mencapai 90% pada Kamis (29/5/2025) dan diprediksi penuh 100% pada malam harinya.

    General Manager eL Hotel Kartika Wijaya Pamungkas mengungkapkan lonjakan tamu sudah terlihat sejak pagi dan didominasi oleh wisatawan luar kota. “Okupansi saat ini sudah mencapai hampir 90 persen dan kami optimistis bisa penuh 100 persen malam hari ini,” ujar Pamungkas.

    Hotel yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu ini dikenal dengan suasana sejuk dan pemandangan pegunungan. Letaknya yang berada di pusat kota juga memudahkan wisatawan mengakses berbagai destinasi wisata unggulan.

    Beberapa di antaranya, seperti Jatim Park, Museum Angkut, Alun-alun Batu, Wisata Paralayang, dan Pusat kuliner Kota Batu.  “Kami sering menyebut lokasi kami range 1, karena dekat dengan berbagai destinasi unggulan Kota Batu,” jelas Pamungkas.

    Selain wisatawan domestik, eL Hotel Kartika Wijaya juga menarik perhatian turis mancanegara. Pamungkas menyebut hotel ini sering menerima tamu long stay, termasuk dari Finlandia, Kanada, dan Korea Selatan. “Beberapa waktu lalu kami menerima tamu dari Firlandia selama 22 hari. Mereka senang dengan suasana hotel dan udaranya,” tambahnya.

    Salah satu tamu, Kanaya, wisatawan asal Surakarta, mengaku terkesan dengan desain interior hotel yang bergaya vintage dan menyebutnya sebagai penginapan yang Instagramable. “Baru pertama menginap saya sudah jatuh cinta. Interiornya vintage, spot foto di mana-mana, dan kolam renangnya langsung menghadap ke pegunungan,” katanya.

    Kanaya juga menilai pelayanan hotel sangat memuaskan, mulai dari keramahan staf, kebersihan kamar, hingga rasa makanan yang enak. “Yang paling penting harganya masih ramah di kantong. Kalau ke Batu lagi, pasti balik ke sini,” tambahnya.

    Dengan kombinasi antara lokasi strategis, suasana alam pegunungan, dan layanan berkualitas, eL Hotel Kartika Wijaya menjadi salah satu pilihan utama wisatawan saat libur panjang di Kota Batu.

  • Manfaat Air Cooler bagi Kesehatan Kulit di Tengah Musim Kemarau

    Manfaat Air Cooler bagi Kesehatan Kulit di Tengah Musim Kemarau

    JAKARTA – Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika Anda merasa kulit mulai kering, bibir pecah-pecah, atau mata terasa perih, itu tandanya kelembapan udara di sekitar sedang sangat rendah. Banyak orang memilih menyalakan AC agar lebih nyaman, tapi sayangnya, AC justru bisa memperparah kondisi tersebut karena cenderung menyerap kelembaban udara di ruangan. Inilah kenapa Anda butuh Air Cooler, solusi yang tetap bikin adem, namun tidak membuat kulit kering.

    Air cooler bekerja dengan cara membasahi udara dan melepaskan kabut air halus ke sekitarnya, yang kemudian diserap kembali oleh udara di ruangan. Proses ini membantu meningkatkan kadar kelembaban secara alami. Hasilnya, udara jadi terasa lebih segar dan tidak membuat kulitmu kering. Ini sangat membantu, apalagi jika Anda menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan saat musim panas.

    Dengan kelembaban yang terjaga, risiko kulit kering dan pecah-pecah bisa dikurangi. Bahkan, air cooler juga bisa membantu meredakan gejala lain akibat udara kering, seperti mata gatal, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan hidung yang sering tersumbat. Jadi, manfaatnya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Selain itu, yang tidak kalah penting, alat ini hemat energi sehingga tidak perlu khawatir tagihan listrik melonjak.

    Jadi, jika Anda mulai merasa udara kian panas dan kulit semakin kering, mungkin ini saat yang tepat untuk beralih ke air cooler. Dengan air cooler, udara di rumah jadi lebih sejuk dan bersih serta kulit tetap lembab. Kombinasi yang pas untuk menghadapi musim kemarau dengan nyaman.

    “Selain menjaga kelembapan, Air Cooler Toshiba juga punya fitur air purifier dan ion negatif yang bantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Jadi, selain kulit tetap sehat, udara yang kamu hirup pun lebih bersih dan segar,” ujar Antonius Widjaja, Product Manager of Small Domestic Appliances Toshiba Lifestyle Indonesia.

    Produk ini bisa jadi jawaban yang Anda cari. Berbeda dengan AC yang cenderung menyerap kelembaban udara, Air Cooler Toshiba justru bekerja sebaliknya. Dengan teknologi HumidCool AIRDynamic, alat ini menyemprotkan uap air halus ke udara sehingga membantu menjaga kelembaban alami di dalam ruangan. Hasilnya, kulit kamu tetap terhidrasi meski ruangan terasa sejuk.

    Air Cooler ini juga dilengkapi teknologi 2-step purification. Udara panas dari luar akan dibersihkan dengan dua langkah sebelum dikeluarkan menjadi udara dingin. Menjamin udara yang dihasilkan Air Cooler lebih bersih. Fitur ini sangat cocok untuk Anda yang mempunyai anak kecil atau lansia di rumah yang rentan terkena alergi atau iritasi.

    Selain menjaga kelembapan, Air Cooler Toshiba juga punya fitur air purifier dan ion negatif yang bantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Jadi, selain kulit tetap sehat, udara yang kamu hirup pun lebih bersih dan segar.

    Yang paling menarik, hanya butuh daya maksimal 55 sampai 65 watt. Jauh lebih hemat listrik dibandingkan dengan AC yang bisa menguras listrik ratusan watt apalagi dengan pemakaian berjam-jam.

  • Mengintip Tenda Mina Bernuansa Ala Indonesia! Begini Isi Dalamnya

    Mengintip Tenda Mina Bernuansa Ala Indonesia! Begini Isi Dalamnya

    Jakarta: Mina bukan lagi sekadar tempat transit jemaah saat melaksanakan rangkaian ibadah haji.Tahun ini, sejumlah tenda jemaah haji Indonesia di Mina tampil beda dan lebih nyaman.
     
    Sentuhan ala Indonesia seperti bunga segar, rumput sintetis, hingga perabotan yang diimpor langsung dari Tanah Air memberi nuansa baru yang menyegarkan.
     
    Langkah ini merupakan upaya dari berbagai syarikah (perusahaan penyedia layanan haji) yang berlomba meningkatkan fasilitas bagi jemaah, agar tetap nyaman meski cuaca panas menyengat di Arab Saudi.
    Ada bunga, rumput sintetis, dan meubel Indonesia!
    Salah satu tenda yang dikunjungi adalah milik syarikah Al Bait Guests. Di maktab ini, teras tenda tampak unik. Dipenuhi bunga segar, beralaskan rumput sintetis, dan dilengkapi atap dari ranting bambu dan pohon-pohon rindang, tenda ini seakan membawa nuansa tropis Indonesia ke padang pasir Mina.

    Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

    Happy

    Inspire

    Confuse

    Sad

    Tak hanya itu, ada juga tenda dengan atap gypsum yang membuat bangunan terasa lebih kokoh dan tahan panas.

    Tambahan fasilitas untuk kenyamanan jemaah
    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, langsung meninjau kondisi tenda-tenda tersebut.
     
    Ia menyambut baik berbagai inovasi dari syarikah yang menghadirkan suasana lebih nyaman untuk jemaah.
     
    “Kami memang meminta kepada syarikah untuk membuat fasilitas tambahan, agar jemaah merasa nyaman di tengah cuaca yang sangat panas. Semua syarikah tampak berupaya memberikan kenyamanan dengan konsep yang berbeda-beda,” ujar Hilman saat kunjungan ke Arafah dan Mina, dikutip dari laman Kemenag, Rabu, 28 Mei 2025.
    Warna hijau jadi konsep Sejuk
    Konsep warna hijau yang menyejukkan dipilih untuk menambah kenyamanan visual jemaah. Hal ini sejalan dengan semangat syarikah yang ingin menghadirkan kesan sejuk, tenang, dan ramah.
     
    “Kita tadi juga sudah melihat, desain tenda dan teras dengan konsep yang sejuk, warna hijau, yang bisa memberikan kenyamanan kepada jemaah,” kata Hilman.
     
    Tak hanya soal tampilan, aspek kebersihan juga diperhatikan. Menurut Hilman, telah ada penambahan sanitasi dan toilet bertingkat yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi, meski belum merata ke semua maktab.
     
    “Kemarin kita sudah melihat ada tambahan sanitasi toilet bertingkat dari pemerintah Arab Saudi. Walaupun itu belum merata di semua maktab,” imbuh Hilman.
     
    Meski apresiasi diberikan untuk berbagai fasilitas baru, Hilman juga memberi masukan. Salah satunya soal penataan kasur yang terlalu rapat.
     
    “Kita melihat ada barang-barang baru yang disediakan oleh syarikah. Pada tanggal 1 Zulhijjah, semuanya akan dipasang untuk menyambut jemaah,” ucap Hilman.
     
    Hilman berharap persaingan antarsyarikah tetap sehat, karena tujuannya adalah meningkatkan kenyamanan jemaah haji Indonesia.
    Jika terus ditingkatkan, bukan tidak mungkin tenda-tenda di Mina akan makin menyerupai penginapan nyaman ala hotel.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • 4 Tanaman Hias Penyaring Alami: Udara Lebih Sejuk, Rumah Lebih Segar

    4 Tanaman Hias Penyaring Alami: Udara Lebih Sejuk, Rumah Lebih Segar

    JABAR EKSPRES – Di tengah hiruk-pikuk kota yang penuh polusi dan udara panas, tanaman hias penyaring alami jadi solusi cerdas dan cantik buat menjaga kesegaran udara di dalam rumah.

    Nggak cuma menambah nilai estetika ruangan, tanaman hias ini juga punya kemampuan khusus untuk menyerap racun dan menghasilkan oksigen. Jadi, kalau kamu mau rumah yang adem, sehat, dan menenangkan, saatnya kenalan lebih dekat sama berbagai jenis tanaman penyaring udara alami yang bisa kamu pelihara sendiri.

    Tanaman bukan sekadar penghias ruangan. Banyak penelitian membuktikan bahwa beberapa jenis tanaman hias mampu menyerap polutan seperti formaldehida, benzena, karbon monoksida, bahkan partikel halus dari udara.

    Makanya, tanaman hias penyaring alami makin digemari, apalagi buat kamu yang tinggal di kota besar dengan sirkulasi udara minim. Menariknya lagi, perawatannya juga nggak terlalu ribet bahkan cocok buat kamu yang baru mulai hobi tanam-tanaman.

    BACA JUGA: Menurut Feng Shui, Ini 10 Tanaman Hias Pembawa Hoki dan Rezeki di Tahun 2025

    1.Lidah Mertua, Si Jago Produksi Oksigen

    Kalau ngomongin tanaman hias penyaring alami, nama lidah mertua alias Sansevieria pasti langsung terlintas di kepala.

    Tanaman ini punya bentuk daun yang ramping, tegak, dan tajam, cocok buat rumah bergaya minimalis. Selain tampilannya yang keren, lidah mertua punya keunggulan lain: tetap memproduksi oksigen di malam hari! Ini bikin dia ideal buat ditaruh di kamar tidur atau ruang kerja.

    Lidah mertua juga dikenal tahan banting. Mau kamu letakkan di tempat terang atau agak gelap, dia tetap bisa bertahan.

    Bahkan kalau kamu lupa nyiram beberapa hari, dia tetap hidup. Nggak heran kalau tanaman hias penyaring alami satu ini selalu jadi favorit pemula sampai kolektor tanaman sejati.

    2. Sirih Gading, Cantik dan Multitalenta

    Sirih gading atau Epipremnum aureum adalah tanaman menjuntai yang bisa kamu tanam di pot gantung atau biarkan merambat di dinding.

    Daunnya yang hijau kekuningan bikin suasana rumah jadi cerah dan segar. Tapi bukan cuma cantik, sirih gading juga termasuk tanaman hias penyaring alami yang ampuh menyerap racun seperti formaldehida dan karbon monoksida.