NGO: SEJUK

  • Sagara View of Karangbolong, Destinasi Wisata Komplet di Kebumen

    Sagara View of Karangbolong, Destinasi Wisata Komplet di Kebumen

    Selain itu, Sagara View of Karangbolong juga memiliki spot foto berlatar belakang laut. Pengunjung dapat berdiri di atas platform kaca yang menggantung di tebing.

    Tak hanya untuk pengunjung dewasa, destinasi wisata ini juga ramah anak. Terdapat arena bermain anak yang cukup luas. Area ini dikelilingi pepohonan rindang dengan cuaca sejuk.

    Sagara View of Karangbolong juga dilengkapi kafe yang menyajikan berbagai pilihan makanan dan minuman. Bagi pengunjung yang menyukai musik atau ingin bernyanyi, tersedia juga fasilitas karaoke di area yang teduh. Bagi yang ingin berlama-lama di sini, pihak pengelola juga menyediakan penginapan dengan pilihan kamar beragam.

    Penulis: Resla

  • Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini, Berpotensi Cerah dan Berawan

    Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini, Berpotensi Cerah dan Berawan

    Liputan6.com, Bandung – Informasi terkait prakiraan cuaca menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat terlebih di wilayah-wilayah yang memiliki aktivitas luar ruang yang tinggi seperti Provinsi Bali.

    Adapun kini masyarakat dapat dengan mudah mengakses prakiraan cuaca melalui situs resmi dan media sosial Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kemudahan akses ini membantu masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi kondisi cuaca harian.

    Informasi terkait cuaca juga dapat membantu dalam membuat perencanaan kegiatan menjadi lebih baik. Pada Minggu, 15 Juni 2025 berdasarkan informasi dari BMKG sebagian besar wilayah di Provinsi Bali diperkirakan akan mengalami cuaca cerah dan berawan.

    Kondisi ini tentu menjadi kabar baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang sedang atau akan menikmati waktu liburan di pulau tersebut. Wilayah seperti Denpasar, Badung, dan Gianyar berpeluang memiliki cuaca yang mendukung untuk aktivitas di luar ruangan.

    Namun, berbeda halnya dengan wilayah Bangli yang diprediksi akan mengalami hujan ringan. Bangli dikenal sebagai salah satu daerah dataran tinggi di Bali yang memiliki suhu lebih sejuk dan kelembapan lebih tinggi sehingga potensi turun hujan.

    Meskipun tidak benar-benar akurat, bagi masyarakat atau pengunjung yang akan menjelajahi wilayah Bangli disarankan untuk membawa perlengkapan antisipasi seperti jas hujan atau payung.

  • Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Bolak-balik Umrah Sunah: Jaga Kesehatan

    Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Bolak-balik Umrah Sunah: Jaga Kesehatan

    Makkah

    Kementerian Agama (Kemenag) meminta jemaah haji tetap menjaga kesehatan meski seluruh rangkaian ibadah haji telah selesai. Jemaah diminta tak bolak-balik umrah sunah menjelang pulang ke Indonesia.

    “Cuaca siang hari di Makkah masih mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah, terutama umrah sunah berulang kali,” ujar Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH), Akhmad Fauzin, di Makkah, Sabtu (14/6/2025).

    Sebagai informasi, jemaah yang hendak umrah sunah harus keluar dari Tanah Haram untuk mengambil mikat. Setelah itu, jemaah harus melakukan tawaf, sai dan tahalul di Masjidil Haram.

    Pelaksanaan umrah wajib itu dapat memakan waktu dan menghabiskan tenaga jika dilakukan berulang kali. Apalagi, suhu di Kota Makkah masih super panas.

    Fauzin mengingatkan aktivitas fisik berlebihan pada suhu ekstrem dapat berdampak buruk bagi kesehatan jemaah, terutama jemaah lanjut usia serta berisiko tinggi. Dia juga menganjurkan jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan melakukan tawaf wada jelang pulang.

    “Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi hari setelah subuh atau malam hari. Jemaah juga diimbau tidak bepergian sendiri, tetap bersama rombongan demi. keamanan,” ujarnya.

    “Proses pelaporan ini penting agar petugas bisa membantu pengesahan SPLP ke Kementerian Haji Arab Saudi. Hal ini diperlukan agar proses keimigrasian berjalan lancar,” ujar Fauzin.

    Fauzin mengatakan perjalanan pulang memakan waktu panjang. Dia mengatakan jemaah harus dalam kondisi fit sebelum terbang.

    Fauzin mendoakan seluruh jemaah kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat. Dia mengajak keluarga jemaah di Indonesia ikut mendoakan kelancaran perjalanan jemaah haji.

    “Semoga seluruh jemaah memperoleh haji yang mabrur dan dapat menjadi teladan di lingkungan masing-masing. Mari kita doakan bersama agar Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur,” tuturnya.

    (haf/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jelang Kepulangan, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan dan Batasi Aktivitas Fisik

    Jelang Kepulangan, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan dan Batasi Aktivitas Fisik

    Bisnis.com, JEDDAH — Memasuki fase pemulangan gelombang pertama jemaah haji ke Tanah Air, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan. Suhu panas ekstrem di Makkah dan kepadatan Masjidil Haram menjadi perhatian utama menjelang keberangkatan para jemaah ke bandara.

    Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH), Akhmad Fauzin mengimbau jemaah untuk membatasi ibadah sunnah yang berpotensi mengganggu kondisi kesehatan jelang kepulangan ke Tanah Air.

    “Cuaca siang hari di Makkah masih mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah, terutama umrah sunnah berulang kali,” ujar Fauzin dalam konferensi pers di Makkah, Sabtu (14/6/2025).

    Fauzin mengingatkan, aktivitas fisik berlebihan dan suhu ekstrem dapat berdampak buruk bagi kondisi kesehatan, terutama bagi jemaah lanjut usia, berisiko tinggi, atau yang baru pulih dari kelelahan setelah puncak ibadah haji. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar jemaah lebih bijak mengatur waktu ibadah, termasuk saat akan melaksanakan tawaf wada.

    “Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi hari setelah Subuh atau malam hari. Jemaah juga diimbau tidak bepergian sendiri, tetap bersama rombþongan demi keamanan,” tambahnya.

    Selain aspek kesehatan, PPIH juga mengingatkan jemaah pengguna Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) agar segera melapor kepada petugas saat tiba di bandara Jeddah atau Madinah.

    “Proses pelaporan ini penting agar petugas bisa membantu pengesahan SPLP ke Kementerian Haji Arab Saudi. Hal ini diperlukan agar proses keimigrasian berjalan lancar,” jelas Fauzin.

    Pada Sabtu (14/6/20×5), sebanyak 19 kloter dijadwalkan pulang ke Indonesia dari berbagai embarkasi, termasuk Jakarta, Surabaya, Makassar, Solo, Medan, dan lainnya. Pemulangan dilakukan secara bertahap melalui dua bandara, yaitu King Abdul Aziz di Jeddah dan Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah.

    “Perjalanan pulang memakan waktu yang cukup panjang, maka menjaga kebugaran tubuh sangat penting. Hindari kelelahan, cukupi asupan cairan, dan perhatikan anjuran petugas,” katanya.

  • Penonton BTV Semesta Berpesta Bandung Tak Sabar Lihat Yovie & Nuno

    Penonton BTV Semesta Berpesta Bandung Tak Sabar Lihat Yovie & Nuno

    Bandung, Beritasatu.com – Warga Kota Bandung larut dalam kemeriahan festival musik BTV Semesta Berpesta 2025 yang digelar di Lapangan Prabuwangi, Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (14/6/2025). Festival ini menjadi ajang hiburan yang ditunggu-tunggu masyarakat, terutama para pecinta musik dari berbagai kalangan.

    Sejak siang hari, rakyat semesta, sebutan bagi pengunjung Semesta Berpesta, telah memenuhi area venue untuk menyaksikan deretan musisi dan band ternama yang dijadwalkan tampil mulai pukul 16.25 WIB.

    Salah satu pengunjung, Jessica (16), mengaku antusias mengikuti gelaran ini untuk kedua kalinya.

    “Ke Semesta Berpesta ini yang kedua kalinya. Dua tahun lalu pernah juga hadir yang venue-nya di Pussenif Bandung,” kata Jessica.

    Ia datang bersama keluarganya dan rela menunggu demi menyaksikan penampilan idolanya.

    “Aku nunggu Idgitaf, suka banget lagunya apalagi yang berjudul ‘Takut’. Pokoknya nanti mau asyik-asyikan bareng keluarga dan pengunjung lainnya,” ucapnya semangat.

    Dua pengunjung lainnya, Azmi (20) dan Nalia Arum (20), juga mengaku datang khusus untuk menyaksikan penampilan Yovie & Nuno, salah satu pengisi acara yang paling dinanti.

    “Kita nunggu Yovie & Nuno dong, karena lagu-lagunya enak. Kita kepingin seru-seruan, pastinya akan nyanyi bareng,” ujar keduanya.

    Selain menikmati penampilan musik, Azmi dan Nalia juga mengapresiasi suasana festival yang terasa tertib, nyaman, dan sejuk.

    “Enak ya suasananya sejuk, enggak panas, terus pas masuk juga tertib, enggak antre lama. Sangat nyaman dan semoga tidak hujan. Pokoknya kita seru-seruan,” ucap Nalia. 

  • Lautan Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    Lautan Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    Jakarta

    Lautan yang luas adalah habitat bagi 250.000 jenis makhluk hidup – dari plankton mungil, terumbu karang besar, hingga paus biru raksasa, mamalia terbesar di planet bumi. Untuk satu miliar manusia di Bumi, lautan juga merupakan sumber bahan makanan terpenting.

    Untuk melindungi lautan, komunitas internasional berkumpul di Cote d’Azur, Nice, Prancis, menghadiri Konferensi Kelautan PBB (UN Ocean Conference). Apa saja isu-isu yang dibahas?

    Suhu laut yang ‘menghangat’ berarti lebih sedikit makhluk hidup

    Sebagian besar kehidupan bawah laut turut terancam karena pemanasan global. Meningkatnya suhu memicu pemutihan terumbu karang dan yang kemudian akan mati. Saat ini sekitar 84% terumbu karang di seluruh dunia terdampak. Jika suhu lautan di dunia lebih panas 1,5°C dari zaman pra-industri, sebagian besar terumbu karang akan mati.

    “Mulai dari kenaikan 2°C, kehancuran tidak dapat dihindari,” kata Katja Matthes, yang mengepalai Pusat Penelitian GEOMAR di Kiel. Karena air yang lebih hangat lebih sedikit kandungan oksigennya, dan mengancam kehidupan banyak makhluk hidup lainnya.

    Penelitian terbaru menunjukkan, suhu laut dapat memanas hingga kedalaman 2000 meter. “Akibatnya, plankton, ikan dan mamalia laut kehabisan oksigen. Contohnya, zona mati yang kami lihat di Laut Baltik, Jerman, di mana praktis tidak memungkinkan ada kehidupan laut”

    Penangkapan ikan masif membuat ekosistem laut ‘stres’

    Penangkapan ikan yang berlebihan dan tidak terkendali juga mengancam ekosistem laut. Organisasi lingkungan WWF memperkirakan, jumlah spesies laut yang ditangkap secara berlebihan meningkat tiga kali lipat dalam 50 tahun terakhir. Jika terlalu banyak yang ditangkap, spesies tersebut tidak dapat melakukan regenerasi dengan baik.

    Terutama di Laut Mediterania masalahnya sangat kentara. Di kawasan itu, lebih dari 50 persen sumberdaya ikan tergolong mengalami penangkapan berlebihan. Yang paling banyak ditangkap nelayan adalah Ikan haring, sarden, dan ikan teri.

    Sekitar 600 juta orang di seluruh dunia – terutama di Cina, Indonesia dan India – mata pencahariannya bergantung pada laut.

    Tahun 2050: lebih banyak plastik daripada ikan di lautan

    Menurut proyeksi, pada tahun 2050, bobot sampah plastik akan melebihi bobot seluruh ikan di lautan. World Resources Institute, sebuah organisasi nirlaba di bidang lingkungan hidup yang berbasis di Washington, memperkirakan setiap tahunnya tambahan delapan hingga sepuluh juta ton sampah plastik baru akan mencemari lautan.

    Dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk menguraikan komponen plastik. Sampah dan partikel mikroplastik yang sangat tahan lama ini memberi masalah besar pada mahkluk hidup di lautan.

    Suhu laut turut mempengaruhi cuaca

    Suhu laut juga berdampak pada cuaca dan suhu udara. Musim hujan monsun di Amerika Selatan dan Asia atau cuaca yang relatif sejuk di Eropa secara signifikan dipengaruhi oleh arus laut global.

    Arus Teluk sebagai bagian dari sirkulasi Atlantik,,membawa air hangat dari daerah tropis ke Samudra Atlantik Utara. Ini mempengaruhi suhu udara di Eropa yang relatif sejuk dan dengan begitu juga hasil meningkatnya hasil panen.

    Menurut para peneliti, kenaikan suhu dapat mengubah sistem arus laut. Terdapat indikasi Arus Teluk kian melambat. Tanpa arus tersebut, suhu di Eropa utara akan lebih dingin lima hingga 15 derajat, menurut perhitungan Badan Lingkungan Hidup Federal Jerman.

    Samudera: sekutu mencegah perubahan iklim

    Pada tahun 2023 dan 2024, suhu permukaan lautan mencatat rekor baru, berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Copernicus. Copernicus adalah program luar angkasa Uni Eropa yang melakukan pengamatan terhadap bumi. Semakin panas suhu air, semakin memuai juga volumenya. Ini menjadi alasan mengapa ketinggian muka air laut terus meningkat.

    Suhu laut kian memanas, karena menyerap karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya – hampir sepertiga dari emisi yang dibuat manusia. Dengan itu laut menstabilkan iklim. “Tanpa fungsi penyerapan emisi oleh lautan, suhu di atmosfer akan sangat tinggi,” jelas Carlos Duarte. Dia meneliti masalah kelautan di Universitas King Abdullah di Arab Saudi.

    “Lautan adalah sekutu kita dalam mencegah perubahan iklim,” kata Katja Matthes, “tapi hanya selama kita menjaga fungsinya.” Karena ketika suhu air laut meningkat, ia hanya dapat menyimpan lebih sedikit CO2.

    “Dan dengan meningkatnya kandungan karbon, laut menjadi semakin asam,” lanjut Matthes, “itu menyebabkan kerang dan karang mati.” Banyak organisme yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi yang semakin asam. Akibatnya, mereka kekurangan energi untuk tumbuh dan melakukan reproduksi.

    Bagaimana lautan dapat dilindungi?

    Untuk menangkal bahaya tersebut, sejumlah negara membangun kawasan konservasi laut. Salah satu yang kawasan konservasi laut terbesar terletak di wilayah pesisir negara bagian Hawaii, Amerika Serikat.

    Bentuk perlindungan kawasan laut berbeda-beda di setiap negara. Seringkali di kawasan tersebut tidak diizinkan dibangun taman turbin angin lepas pantai , dan melarang penangkapan ikan. Saat ini kurang dari sembilan persen lautan dunia dilindungi – tetapi hanya tiga persen dari jumlah tersebut menerapkan pembatasan penangkapan ikan.

    Targetnya: mengurangi sampah plastik di lautan

    “Kita tidak bisa menyelesaikan semua masalah dengan kawasan konservasi laut. Perubahan iklim atau sampah plastik tidak dapat dikecualikan dari wilayah tersebut,” kata Duarte.

    PBB telah lama ingin membuat suatu perjanjian internasional untuk menghentikan polusi plastik. Negosiasi mengenai perjanjian tersebut baru-baru ini gagal karena adanya penolakan dari negara-negara produsen minyak seperti Arab Saudi dan Rusia. Negosiasi rencananya dilanjutkan di Swiss pada Agustus 2025.

    Penelitian alternatif pengganti plastik konvensional telah berlangsung sejak lama. Para peneliti Jepang telah mengembangkan bahan alternatif plastik, yang larut di dalam air laut yang memiliki kandungan garam, dalam hitungan jam. Namun, alternatif ini tidak solutif mengingat sampah plastik sudah ada di lautan dalam jumlah yang besar.

    Siapa yang boleh mengeksploitasi sumber daya laut?

    Sekitar 40% kawasan laut, berada di dalam administrasi hukum nasional negara-negara yang berada dalam radius sekitar 370 kilometer di sekitarnya.

    Selebihnya adalah laut lepas, yang berstatus hak semua orang, dan sering disebut sebagai “warisan bersama umat manusia”.

    Untuk waktu yang lama, area ini tidak diatur regulasi sama sekali. “Akibatnya, banyak sumber daya laut ‘dieksploitasi’ secara tidak bertanggung jawab,” kata Duarte. Sebagai contoh, hanya satu persen laut lepas yang dilindungi, karena negara-negara tidak mencapai kesepakatan lain selain regulasi wilayah Antartika. Konvensi Internasional tentang Laut Lepas dimaksudkan untuk menutup kesenjangan ini.

    Setelah melalui negosiasi selama 15 tahun, perjanjian ini ditandatangani oleh sebagian besar negara di dunia pada tahun 2023. Namun, perjanjian tersebut belum bersifat mengikat. Karena perjanjian ini perlu diratifikasi oleh setidaknya 60 negara – saat ini hanya 31 negara yang telah meratifikasi, termasuk banyak negara kecil. Bangladesh dan Prancis sudah meratifikasi, tetapi Jerman dan Amerika Serikat belum meratifikasi.

    Komunitas internasional sepakat lindungi keanekaragaman hayati.

    Pada tahun 2030, atau hanya dalam waktu lima tahun, 30 persen lautan harus dilindungi. “Sebuah target yang ambisius,” kata Duarte. “Hingga tindakan kita saat ini bisa berdampak di masa depan, butuh waktu lama.”

    Namun demikian, dia optimis. “Jika kita menyepakati perlindungan ini sekarang, di tahun 2050 kita akan dapat mewariskan lautan yang kurang lebih mirip dengan lautan yang dikenal oleh kakek-nenek kita, kepada anak cucu kita.”

    Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gejala Keracunan Kentang Bertunas, Segera ke RS Sebelum Telat

    Gejala Keracunan Kentang Bertunas, Segera ke RS Sebelum Telat

    Jakarta – Kentang merupakan sayuran bergizi dan serba guna serta kaya akan serat, vitamin dan mineral. Meskipun aman untuk dimakan, kentang yang bertunas atau memiliki bintik-bintik hijau mengandung racun alami yang dapat membuat seseorang jatuh sakit setelah dikonsumsi.

    Dikutip dari Healthline, kentang merupakan sumber alami solanin dan chaconin, dua senyawa glikoalkaloid yang secara alami ditemukan dalam berbagai makanan lain, termasuk terong dan tomat.

    Dalam jumlah kecil, glikoalkaloid dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk sifat antibiotik dan efek penurun kadar gula darah dan kolesterol. Namun, senyawa ini dapat menjadi racun jika dikonsumsi secara berlebihan.

    Pada dosis rendah, konsumsi glikosida yang berlebihan biasanya menyebabkan:

    muntahdiaresakit perutsakit kepalagelisah

    Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, dan dalam beberapa kasus, bahkan kematian.

    Ada beberapa kasus kematian langka setelah memakan kentang beracun, menurut sebuah studi tahun 2024 dalam Journal of Experimental and Basic Medical Sciences, gejala biasanya muncul dalam beberapa jam, tetapi dalam beberapa kasus bisa memakan waktu hingga satu hari.

    Keracunan kentang bertunas dapat diminimalisir dengan hanya membeli kentang saat membutuhkannya dan menyimpan kentang di wadah yang sejuk dan kering.

    Kentang harus disimpan dalam wadah yang dapat menyerap udara. Jangan simpan kentang dalam wadah tertutup. Jika sudah ragu dengan kondisi kentang, jangan dimakan, buang saja.

    (kna/kna)

  • Warga Ngawi, Magetan, Ponorogo Siap-Siap! Cuaca Cerah Sepanjang Hari 11 Juni 2025

    Warga Ngawi, Magetan, Ponorogo Siap-Siap! Cuaca Cerah Sepanjang Hari 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di sejumlah wilayah Jawa Timur diprediksi cerah pada Rabu, 11 Juni 2025. Berdasarkan keterangan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S. Tr., tiga daerah yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami kondisi cuaca yang relatif stabil dan mendukung aktivitas harian masyarakat.

    Di wilayah Ngawi, cuaca cerah diperkirakan akan berlangsung hampir sepanjang hari, dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB.

    “Hanya pada pukul 15.00 WIB saja langit sempat terlihat cerah berawan, namun itu tidak berlangsung lama,” ujar Oky pada Selasa (10/6).

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius. Sementara itu, angin bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 20,3 km/jam dan kelembapan udara mencapai 65 hingga 88 persen. Kondisi ini dinilai cukup ideal untuk kegiatan di luar ruangan, baik untuk bekerja maupun bersantai.

    Sementara itu, Magetan mengalami kondisi cuaca yang nyaris serupa dengan Ngawi. Wilayah yang berada di dataran tinggi ini memang memiliki suhu udara yang sedikit lebih sejuk.

    “Suhu minimum Magetan berada di angka 22 derajat Celcius, dan suhu maksimumnya tidak lebih dari 27 derajat,” kata Oky menambahkan.

    Angin di wilayah ini bergerak dari arah Barat Daya dengan kecepatan 19,6 km/jam, dan kelembapan udaranya berada di kisaran 74 hingga 86 persen. Udara yang sejuk diperkirakan membuat suasana Magetan terasa lebih nyaman.

    Berbeda sedikit dari dua wilayah sebelumnya, Ponorogo akan mengalami kombinasi cuaca cerah dan berawan. Sejak pagi hingga siang, cuaca diprediksi cerah dan mendukung kegiatan masyarakat.

    Namun, menjelang sore, langit diperkirakan berubah menjadi berawan meski hanya sesaat. Cuaca akan kembali cerah pada pukul 18.00 WIB hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan angin dari arah Tenggara berkecepatan 21,7 km/jam dan kelembapan udara yang cukup tinggi, yakni antara 69 sampai 90 persen.

    Meskipun kondisi cuaca terlihat stabil dan cerah, masyarakat tetap diminta untuk menjaga kesehatan dan memperhatikan paparan sinar matahari.

    “Cuaca memang cukup bersahabat, tapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar, seperti topi atau tabir surya,” pesan Oky.

    Cuaca cerah ini tentu menjadi kabar baik bagi warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo yang memiliki banyak agenda di luar rumah. Selain mempermudah mobilitas, kondisi ini juga dinilai ideal untuk kegiatan wisata maupun aktivitas produktif lainnya. [mnd/aje]

  • Menikmati Suasana Sejuk dan Asri Baturaden, Wisata Alam Terpopuler di Purwokerto

    Menikmati Suasana Sejuk dan Asri Baturaden, Wisata Alam Terpopuler di Purwokerto

    Liputan6.com, Jakarta – Bagi para pencinta alam yang merindukan suasana sejuk, udara segar, dan keindahan alam yang masih terjaga, maka Baturaden adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

    Terletak di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Karangmangu, kawasan wisata ini menjadi primadona wisata Purwokerto dan sekitarnya. Dengan ketinggian yang cukup untuk menciptakan hawa yang dingin dan menyegarkan, Baturaden menawarkan pesona alam yang begitu menenangkan jiwa dan raga.

    Untuk mencapainya pun tergolong mudah, karena akses ke lokasi sudah sangat baik, bisa dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jalur menuju Baturaden Purwokerto dihiasi pemandangan indah, mulai dari hutan pinus hingga persawahan yang hijau membentang, menambah semangat dan antusiasme setiap pengunjung yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota.

    Begitu tiba di lokasi, udara segar langsung menyambut, disertai aroma tanah basah dan dedaunan yang khas dari pegunungan, menciptakan pengalaman pertama yang begitu mengesankan.

    Baturraden tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyediakan berbagai wahana dan fasilitas yang cocok untuk semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.

    Di dalam area wisata ini, pengunjung bisa menikmati kolam renang yang luas dengan air yang berasal dari sumber alami pegunungan, menciptakan sensasi berenang yang benar-benar berbeda. Ada juga pemandian air panas yang dipercaya mampu meredakan pegal-pegal dan meningkatkan kesehatan tubuh, cocok untuk relaksasi setelah perjalanan jauh.

    Bagi yang membawa anak-anak, kolam luncur menjadi favorit karena memberikan hiburan menyenangkan dan aman. Sementara itu, terapi ikan di kolam khusus juga menjadi daya tarik tersendiri, karena tidak hanya memberikan sensasi geli yang menyenangkan, tapi juga dipercaya membantu melancarkan peredaran darah.

    Untuk yang ingin menikmati pengalaman romantis atau seru-seruan bersama keluarga, tersedia sepeda air di danau buatan yang tenang, dikelilingi pemandangan hijau yang membuat waktu terasa melambat. Dan tak ketinggalan, kebun binatang mini hadir untuk memperkenalkan berbagai jenis hewan kepada anak-anak, menambah nilai edukatif dari kunjungan ke Baturaden.

     

    Kendala Evakuasi 8 Pekerja di Sumur Tambang Emas Banyumas, Debit Air Tak Kunjung Turun

  • Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Pagi hari di wilayah Madiun dan Pacitan diprediksi akan diawali dengan langit cerah dan kondisi cuaca yang cukup bersahabat. Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari BMKG Juanda, Rabu 11 Juni 2025, cuaca di ketiga wilayah—Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan—didominasi oleh cerah dan cerah berawan, meski beberapa wilayah akan mengalami perubahan menjelang malam hari.

    Kawasan Kota Madiun, matahari akan menyapa warga sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah itu, kondisi langit akan berubah menjadi cerah berawan pada siang hari, dan kemudian berawan penuh pada pukul 15.00 WIB. Meski begitu, menjelang malam cuaca kembali membaik.

    “Langit Kota Madiun akan kembali cerah mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB,” ungkap Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan cuaca BMKG Juanda.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembapan udara 66 hingga 88 persen, serta angin yang berhembus dari arah selatan dengan kecepatan sekitar 11,9 km/jam.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Cuaca cerah juga akan berlangsung hingga pukul 09.00 WIB, kemudian berubah menjadi berawan saat memasuki siang hari. Langit mulai kembali cerah pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.

    Suhu di wilayah ini sedikit lebih sejuk dibanding kota, yaitu antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan sedang, sekitar 6,3 km/jam.

    Berbeda dari Madiun, kondisi cuaca di Pacitan cenderung lebih stabil sejak pagi hingga sore hari. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca diperkirakan cerah berawan, lalu berubah menjadi cerah total mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, menjelang malam, langit diprediksi berangsur berawan.

    “Malam hari di Pacitan kemungkinan akan didominasi oleh awan, meski tidak disertai hujan,” jelasnya.

    Suhu udara di wilayah pesisir selatan Jawa Timur ini berkisar antara 20 hingga 26 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi, mencapai 95 persen, dan angin bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 15,1 km/jam.

    Secara keseluruhan, cuaca di Madiun dan Pacitan pada Rabu ini cenderung bersahabat, terutama pada pagi hingga siang hari. Masyarakat diimbau tetap memantau perkembangan cuaca dan menyesuaikan aktivitas luar ruang sesuai kondisi terkini.

    “Meskipun tidak ada potensi hujan, tetap waspadai perubahan cuaca mendadak, terutama pada sore hingga malam hari,” tutup Oky. [mnd/aje]