Tak Biasanya, Jabodebek Diselimuti Kabut dan Lebih Dingin
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wilayah
Jakarta
,
Bogor
,
Depok
, dan
Bekasi
diselimuti
kabut
hampir seharian ini, Minggu (29/6/2025).
Beberapa warga yang tinggal di wilayah tersebut melaporkan kemunculan kabut yang tak biasanya.
Salah satunya dialami Angga (17), warga Kota Depok, Jawa Barat.
Saat keluar rumah pukul 16.52 WIB, di sekitar tempat tinggalnya berkabut tipis.
Meski kabutnya tidak pekat, hal itu lantas membuatnya bertanya-tanya.
“Depok yang biasanya panas jadi adem.
Vibe
-nya sendu karena berkabut. Jadi rasanya beda,” ujar Angga kepada
Kompas.com,
Minggu malam.
Angga menduga, kabut muncul karena wilayah itu diguyur hujan selama tiga hari berturut-turut pada sore hingga malam hari.
Suhu udara pun lebih sejuk dari biasanya.
Dikutip dari
Tribunnews,
warga Bekasi bernama Fajar sempat mengabadikan kemunculan kabut tersebut di rumahnya kawasan Harapan Indah.
Kabut
tersebut muncul usai Bekasi diguyur hujan sejak Minggu dini hari hingga malam hari.
Hujan tersebut katanya sempat, tetapi turun lagi.
“Hari ini dari sebelum subuh sampai sore menjelang malam cuaca Bekasi mendadak asing. Hujan berhenti, hujan lagi terus begitu sampai menjelang Maghrib. Biasanya ada matahari tapi ini tidak,” ujar Fajar saat dikonfirmasi.
Pemandangan serupa juga terjadi di Bogor, Jawa Barat.
Kemunculan kabut terjadi selepas Maghrib. Menurut warga bernama Fathan, cuaca Bogor dan sekitarnya hari ini hujan gerimis dan mendung sejak subuh hingga malam hari.
“Dari subuh tidak ada matahari,” kata dia.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kabut di wilayah Jabodebek.
Berdasarkan data BMKG, per pukul 22.00 WIB, suhu di Kota Depok adalah 23 derajat celsius dengan kondisi hujan ringan.
Kondisi kelembapan udara 96 persen dan jarak pandang kurang dari 10 kilometer.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
NGO: SEJUK
-

Sering Bangun Tengah Malam? Ini Sinyal Awal Diabetes
Jakarta –
Diabetes merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah dengan baik. Ini disebabkan karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara efektif.
Jika diabetes tidak dikendalikan, penyakit ini bisa memicu masalah kesehatan lain seperti kerusakan ginjal, mata, saraf, dan jantung.
Diabetes secara umum dibagi menjadi tipe satu dan dua. Diabetes tipe satu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel penghasil insulin di pankreas, sehingga tubuh hampir tidak memproduksi insulin. Sedangkan diabetes tipe dua terjadi karena tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif atau tidak cukup memproduksinya.
Kaitan Diabetes dan Tidur
Tidur cukup dan berkualitas penting dalam menjaga kesehatan, khususnya pengidap diabetes. Masalahnya, sulit bagi pengidap diabetes mendapatkan tidur yang nyenyak.
Dikutip dari Diabetes UK, perubahan kadar gula darah saat malam mengganggu kualitas tidur. Komplikasi akibat diabetes seperti neuropati (kerusakan saraf) serta nyeri pada kaki juga membuat tidur lebih sulit atau sering terbangun.
Oleh karena itu, kenali lebih dalam gangguan tidur yang menjadi sinyal awal diabetes. Berikut ini beberapa gejala diabetes yang seringkali muncul di malam hari dan mengganggu tidur:
1. Bolak-balik Buang Air Kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya dari tubuh. Ini membuat frekuensi buang air kecil meningkat, khususnya di malam hari.
Akibatnya tidur terganggu karena sering terbangun untuk ke kamar mandi. Gula darah tinggi juga bisa menyebabkan sakit kepala, haus berlebihan, dan kelelahan sehingga membuat sulit untuk tidur.
2. Keringat Malam
Diabetes mengganggu cara tubuh berkeringat dan mengatur suhu. Ini biasanya mencakup keringat malam, keringat saat makan, dan keringat meski cuaca sedang sejuk. Keringat berlebih akibat diabetes biasanya berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon, stres, kerusakan saraf, masalah pada kardiovaskular, serta obat-obatan.
Keringat malam seringkali disebabkan oleh kadar gula darah rendah atau hipoglikemia. Kondisi ini lebih sering dialami oleh pasien yang menggunakan insulin atau obat diabetes golongan sulfonilurea.
Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah, tubuh memproduksi adrenalin secara berlebihan, yang memicu keringat. Keringat yang keluar bisa begitu banyak hingga membuat pakaian tidur atau sprei basah, sehingga terbangun di malam hari.
3. Hipoglikemia dan Hiperglikemia
Gula darah tinggi (hiperglikemia) dan gula darah rendah (hipoglikemia) pada pengidap diabetes, sama-sama mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Kondisi ini memicu insomnia dan kelelahan pada keesokan harinya.
Sama seperti dengan penyakit kronis lain, stres dan depresi karena penyakit itu sendiri juga membuat orang lebih sulit untuk tidur nyenyak di malam hari.
4. Nyeri atau Sensasi Aneh di Kaki
Diabetes kronis berpotensi menyebabkan kerusakan saraf atau diabetic neuropathy, khususnya di area kaki. Kadar gula darah yang terlalu tinggi akibat diabetes, seiring waktu dapat merusak saraf di seluruh tubuh.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan sensasi terbakar, kesemutan, atau nyeri saat malam hari. Ketika keluhan ini muncul, tidur menjadi terganggu dan memicu rasa kantuk berlebih ketika siang hari.
Fenomena Diabetes di Usia Muda
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menuturkan diabetes kini bukanlah ‘penyakit orang tua’. Menurutnya, anak muda usia 20-an juga tidak terlepas dari risiko penyakit diabetes.
Ini disebabkan oleh perilaku hidup zaman sekarang yang cenderung tidak sehat, seperti makan berlebihan yang memicu obesitas, hingga kebiasaan merokok. Padahal di usia muda, risiko komplikasi akibat penyakit diabetes menjadi lebih cepat dibandingkan orang usia lanjut.
“Mereka komplikasinya lebih cepat, kematiannya juga lebih cepat. Jadi memang konsentrasi kita pada mereka yang muda ini antara 15 sampai 40 tahun. Banyak sekali diabetes tipe 2 semakin hari semakin banyak dengan perilaku anak muda seperti sekarang,” kata Prof ketut.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sebagai langkah deteksi dini penyakit diabetes.
(avk/tgm)
-

Awas Kehabisan! Harga AC Split 1 PK di Transmart Cuma Rp 3 Jutaan
Jakarta, CNBC Indonesia – Keberadaan Air Conditioner (AC) memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah terutama di negara tropis. Alat ini membantu mengatur suhu ruangan agar tetap nyaman dan sejuk dengan cuaca yang panas.
AC juga berguna bagi kesehatan sebab alat ini membantu mengurangi kelembaban udara, sehingga mengurangi risiko pertumbuhan jamur dan bakteri. AC juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Nah, bagi yang ingin mengganti produk AC yang lama dengan yang baru, ini menjadi waktu yang tepat. Pasalnya program Transmart Full Day Sal kembali digelar Transmart pada Minggu, 29 Juni 2025.
Transmart Full Day Sale memberikan diskon untuk AC Split 1 PK berbagai merek seperti Samsung, Polytron, LG, Panasonic, dan Sharp. Produk tersebut bisa kamu dapatkan dengan harga Rp 3.299.200 dari harga normal Rp 4.549.000.
Pada program ini pengunjung bisa menikmati diskon bagi pelanggan yang menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit BSI, kartu kredit Bank Mandiri, dan aplikasi Allo Bank. Bahkan untuk produk unggulan diskon bisa sampai 50% + 20% tergantung jenis produknya.
Tak hanya itu, diskon tersebut berlaku untuk berbagai produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari, pakaian, buah-buahan, hingga barang-barang elektronik.
Berikut Syarat dan Ketentuan Transmart Full Day Sale
1. Diskon tambahan 20% hanya untuk menggunakan Allo Prime, Allo PayLater, kartu kredit Bank Mega, dan Bank Mega Syariah dengan minimum pembelanjaan Rp 300. Tidak berlaku Kartu Mega Corporate, Mega Groserindo, dan Mega Wholesale.
2. Kategori televisi, kulkas, AC, dan mesin cuci maksimal pembelian masing-masing kategori adalah 2 unit per kartu/akun per hari.
3. Tidak berlaku untuk IT, laptop dan gadget, serta produk bertanda “Tidak berlaku promo FDS
4. Tidak berlaku pembelian partai besar
Jadi, tunggu apa lagi? Segera serbu Transmart Full Day Sale di seluruh gerai Transmart se-Indonesia pada Minggu, 29 Juni 2025. Jangan sampai ketinggalan!
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
-

Tangan Sering Dingin? Ini Penjelasan Medisnya
Jakarta –
Tangan sering dingin kerap diartikan sebagai gejala penyakit jantung. Ada benarnya sedikit, tapi lebih banyak tidak tepatnya. Begini penjelasannya secara medis.
Terkait gejala penyakit jantung, dr Vireza Pratama, SpJP, Subsp.IKKv(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, menegaskan tangan sering terasa dingin bukan gejala yang spesifik. Artinya, ada banyak kemungkinan penyebab di luar penyakit jantung.
“Tidak ada keterkaitan ilmiah bahwa telapak tangan sering basah atau sering dingin itu pasti ada hubungannya dengan penyakit jantung. Tidak ada bukti ilmiah,” tegasnya dalam sebuah wawancara dengan detikcom.
Memang, tidak menutup kemungkinan tangan dingin tersebut memang dialami oleh pasien penyakit jantung. Namun untuk memastikan kondisi tersebut merupakan indikasi jantung bermasalah, tidak ada bukti kuat untuk mendukungnya.
“Hal itu bisa saja terjadi. Tangannya basah, tangannya dingin, dan sebagainya, sebagai dampak dari penyakit jantungnya,” jelasnya, menegaskan bahwa keterkaitan antara keduanya tidak bisa dipastikan.
Menurut dr Vireza, ada banyak kemungkinan penyebab tangan dingin selain penyakit jantung. Di antaranya gangguan tiroid dan riwayat diabetes mellitus.
Penyebab Tangan Terasa Dingin
Dikutip dari Mayo Clinic, ada banyak penyebab tangan terasa dingin, terlebih jika hanya sesekali dirasakan. Sesimpel habis berada di ruangan yang dingin atau sejuk bisa menjadi penyebabnya, yang menandakan tubuh berusaha mengontrol temperaturnya.
Namun demikian, tangan yang selalu dingin bisa jadi menandakan ada masalah pada aliran darah di tangan. Dikutip dari Cleveland Clinic, darah mengalir dari jantung ke tangan melalui ulnar artery dan radial artery di lengan bawah. Saat terpapar dingin, otot di sekitar pembuluh darah berkontraksi sehingga aliran darah dikonsentrasikan ke organ dalam seperti jantung.
Terkadang, pembuluh darah menyempit atau konstriksi secara tiba-tiba meski tidak sedang kedinginan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut vasospasm. Mekanisme ini membuat tangan terasa dingin meski temperatur di sekitarnya normal. Pada kasus langka, vasospasm yang terlalu sering bisa memicu kerusakan jaringan dan melukai kulit.
Gejala penyerta yang perlu diwaspadai
Umumnya, tangan terasa dingin tidak menjadi persoalan serius. Namun sebaiknya periksa jika disertai gejala lain yakni:
luka (ulcers)nyerikesemutanmengalami perubahan pada kulit, terutama jika terasa kencang atau mengeras, atau berubah warnasering terasa dingin juga di kaki dan jari-jari.Bisa Juga Dipicu Penyakit
Beberapa penyakit atau kondisi kesehatan juga dapat disertai gejala tangan sering terasa dingin. Di antaranya:
1. Raynoud’s syndrome
Sindrom ini menyebabkan pembuluh darah di jari dan jempol mengalami konstriksi mendadak. Kulit tangan dan jari juga akan berubah warna menjadi biru, putih, atau ungu.
2. Hipotiroidisme
Terjadi ketika kelenjar tiroid tidak melepas hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Dampaknya, metabolisme melambat sehingga tubuh gampang merasa dingin meski temperatur di sekitarnya normal.
3. Lupus
Merupakan gangguan autoimun yang dapat memicu radang di berbagai bagian tubuh. Dapat pula terjadi di kulit dan pembuluh darah sehingga menjadi sensitif terhadap temperatur.
4. Scleroderma
Scleroderma juga termasuk gangguan autoimun yang menyebabkan kulit di jemari dan tangan lebih tebal dari seharusnya. Pengidapnya umumnya juga memiliki riwayat Raynoud’s syndrom.
Mengatasi Tangan Selalu Dingin
Berdasarkan pemeriksaan, dokter mungkin bisa meresepkan obat atau terapi untuk mengatasi penyebab. Sedangkan untuk mengatasi gejala tangan terasa dingin, beberapa tips berikut bisa diikuti.
mengurangi paparan suhu dinginmemakai sarung tangan atau semacamnyamengelola stres dan anxiety atau kegelisahanmembatasi asupan alkohol, atau menghindari sama sekali akan lebih baikmelakukan perawatan kulit.
(up/up)
-

Benarkah Ada Golongan Darah yang Nggak Tahan Cuaca Panas? Ini Penjelasannya
Jakarta –
Golongan darah kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan seseorang. Mulai dari risiko sakit jantung hingga stroke.
Tetapi, apakah ada golongan darah yang paling peka dengan suhu udara yang panas?
Konsultan utama penyakit dalam Rumah Sakit CK Birla, Delhi, Dr Narander Singla, mengatakan sebenarnya tidak ada korelasi langsung antara golongan darah dan kepekaan seseorang terhadap panas.
Namun, ia berpendapat bahwa penelitian menunjukkan golongan darah tertentu mungkin menunjukkan tingkat ketahanan terhadap panas yang berbeda-beda karena adanya antigen golongan darah karbohidrat pada permukaan sel.
Antigen ini mungkin berperan dalam melindungi sel terhadap tekanan panas. Menurutnya, sel yang mengekspresikan antigen golongan darah tertentu, seperti antigen H dan A, dapat menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap panas.
“Hal ini berpotensi terkait dengan aktivitas enzim glukosiltransferase tertentu yang terkait dengan antigen ini, yang dapat berkontribusi terhadap perlindungan sel di bawah tekanan panas,” terang Dr Singla yang dikutip dari Indian Express, Kamis (26/6/2025).
“Selain itu, tingkat ekspresi antigen dapat menunjukkan kemampuan sel untuk menahan guncangan panas. Jadi, sel dengan ekspresi antigen yang lebih tinggi mungkin lebih tahan panas,” sambungnya.
Konsultan kedokteran umum Rumah Sakit Medicover, Kharghar, Navi Mumbai, Dr Badal Taori, menjelaskan orang dengan golongan darah O dikatakan memiliki kadar adrenalin yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan suhu tubuh selama stres atau aktivitas fisik, serta tubuh mereka dapat menghasilkan lebih banyak panas.
“Di sisi lain, orang dengan golongan darah AB atau B mungkin memiliki toleransi terhadap panas karena perbedaan sirkulasi darah dan respons imun, meskipun klaim ini tidak diverifikasi atau bahkan terbukti,” jelas Dr Badal.
Kaitan Golongan Darah dan Kesehatan
Meskipun golongan darah tampaknya tidak mempengaruhi seberapa banyak panas yang dirasakan seseorang secara langsung, golongan darah tertentu kerap dikaitkan dengan risiko kesehatan. Dr Singla menjelaskan bahwa orang dengan golongan darah O mungkin memiliki risiko serangan jantung dan pembekuan darah yang lebih rendah.
“Di sisi lain, orang dengan golongan darah A dan AB mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk jenis kanker tertentu, termasuk kanker lambung dan pankreas,” beber Dr Singla.
Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara golongan darah dan persepsi panas, Dr Singla mengatakan peran antigen golongan darah dalam ketahanan panas seluler masih terus diteliti.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti apakah perbedaan golongan darah memiliki dampak terukur pada cara individu merasakan panas,” lanjutnya.
Secara keseluruhan, faktor-faktor seperti hidrasi, berat badan, metabolisme, tingkat kebugaran, dan gaya hidup memiliki dampak yang jauh lebih besar pada sensitivitas panas daripada golongan darah.
“Terlepas dari golongan darah, tetap sejuk, minum cukup cairan, dan menghindari sinar matahari langsung adalah kiat-kiat penting untuk mengatasi panas,” tutur Dr Taori.
(elk/kna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4215372/original/067923900_1667609752-WhatsApp_Image_2022-11-04_at_5.08.31_PM.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gua Selarong, Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro yang Jadi Destinasi Wisata
Liputan6.com, Yogyakarta – Gua Selarong berlokasi di Dusun Kembang Putihan, Gowasari, Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Gua yang telah menjadi destinasi wisata ini menyimpan jejak perjuangan Pangeran Diponegoro.
Gua Selarong termasuk salah satu destinasi wisata yang komplet. Saat berkunjung ke sini, wisatawan akan mendapatkan serunya berwisata alam, sejarah, mistis, religi, hingga spiritual.
Mengutip dari laman Visiting Jogja, destinasi wisata ini sarat dengan nilai historis. Gua Selarong menjadi bagian dari kisah perjuangan Pangeran Diponegoro selama masa Pemerintahan Belanda di indonesia.
Pada masa itu, Gua Selarong menjadi tempat menyusun strategi sekaligus markas perang gerilya. Letaknya berada dalam deretan pegunungan kapur setinggi 35 meter. Pada kanan dan kiri gua terdapat pepohonan rindang dan hijau yang memberikan nuansa sejuk khas alam.
Konon, Pangeran Diponegoro dan pengikutnya bisa masuk ke dalam gua tanpa terlihat dari luar. Hal ini membuat Gua Selarong disebut memiliki pintu tak kasat mata.
Suasana mistis di gua ini juga masih kerap dirasakan masyarakat sekitar. Konon setiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon, penduduk sekitar kerap mendengar suara alunan gending-gending Jawa. Saat diperiksa lebih dalam, tak terlihat aktivitas apapun di dalam gua.
Saat sampai di Gua Selarong, pengunjung akan disambut dengan patung Pangeran Diponegoro yang menaiki kuda. Dari sana, pengunjung harus berjalan sejauh 200 meter hingga bertemu anak tangga.
Buntut Tawuran Antar-Geng Lintas Kabupaten Pemalang-Pekalongan, 4 Bocil Diancam Penjara 10 Tahun
-

Minum Ini Sebelum Tidur Bikin Tidur Nyenyak dan Gula Darah Stabil
Jakarta –
Pola hidup sehat merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kadar gula darah, termasuk dalam memilih minuman. Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi ketika jumlah glukosa dalam darah melebihi batas normal.
Jika ini dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat merusak pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh, serta meningkatkan risiko komplikasi serius. Pemeriksaan secara rutin ke dokter disarankan untuk mengendalikan kadar gula darah, khususnya pada pengidap diabetes.
Minuman yang Cocok Sebelum Tidur
Minuman tertentu dapat menurunkan kadar gula darah dan mendukung pengelolaan diabetes. Selain itu, minuman ini juga bisa membuat tidur lebih nyenyak. Dikutip dari Eat Well, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Air Putih
Air memiliki peranan penting dalam mencegah hidrasi. Minum air putih secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua 6 persen lebih rendah.
Orang yang membatasi minuman manis dan memperbanyak air putih punya kecenderungan memiliki berat badan lebih sehat. Air putih juga bisa ditambahkan potongan buah lemon, stroberi, atau jeruk nipis untuk menambahkan cita rasa.
Minum air sebelum tidur juga bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap sejuk dan mencegah dehidrasi saat tidur. Air putih dingin membantu penurunan suhu inti tubuh, khususnya di cuaca panas, yang berperan memunculkan rasa kantuk.
2. Air Jahe
Dalam sebuah studi tahun 2015, konsumsi jahe dikaitkan dengan kadar gula darah lebih sehat pada pengidap diabetes. Temuan ini menjadi harapan bahwa jahe dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan diabetes kronis.
Air jahe panas juga bisa dikombinasikan dengan perasan jeruk lemon untuk meningkatkan kualitas tidur. Ramuan ini membuat tubuh terasa hangat, nyaman, dan rileks sebelum tidur.
3. Susu
Protein dalam susu sapi dapat menurunkan respons glukosa darah setelah makan. Kandungan protein dalam susu seperti kasein dan whey dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga baik untuk kadar gula darah.
Minum susu, khususnya dalam keadaan hangat, juga baik untuk meningkatkan kualitas tidur. Susu mengandung triptofan yang secara alami meningkatkan serotonin.
Serotonin adalah neurotransmitter yang berkaitan dengan kebahagiaan seseorang. Serotonin juga prekursor hormon pengatur tidur melatonin.
4. Cuka Apel
Penelitian pada tahun 2018 menemukan ada manfaat besar dari konsumsi cuka apel pada pengidap diabetes. Cuka sari apel tidak hanya membantu mengurangi berat badan, tapi juga mengontrol gula darah.
“Mengonsumsi cuka sari apel sebelum tidur membantu menyeimbangkan kadar gula darah pasien yang menderita diabetes. Mengonsumsi satu sendok teh cuka sari apel dalam air panas sebelum tidur sangat baik untuk pasien diabetes. Cuka sari apel juga dapat membantu menormalkan gula puasa di pagi hari,” kata ahli gizi Jasleen Kaur, dikutip dari NDTV.
Minum cuka apel sebelum tidur juga membantu mengurang nafsu makan dan mengurangi nyeri ulu hati, yang keduanya meningkatkan kualitas tidur. Campurkan cuka apel dengan segelas air dingin atau hangat sesuai selera, lalu minum sebelum tidur.
Air hangat biasanya memberikan efek relaksasi dan menenangkan sebelum tidur. Namun, jika cuaca sedang panas, air dingin juga boleh digunakan karena tidak menurunkan efektivitas cuka apel.
5. Jus Tomat
Jus tomat adalah minuman yang ‘ramah’ terhadap kadar gula darah. Sebuah penelitian kecil menemukan mereka yang minum jus tomat memiliki kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan, dibanding yang tidak minum jus tomat.
Meski punya kalori ekstra, serat dalam tomat membantu memperlambat pencernaan, sehingga kadar gula lebih terkontrol. Jus tomat dapat disajikan dingin, maupun hangat. Jika suka efek menenangkan dan nyaman sebelum tidur, jus tomat hangat boleh dicoba. Sedangkan jika cuaca sedang panas, jus tomat dingin juga bagus untuk tubuh.
Tomat merah juga dapat meningkatkan melatonin pada tubuh. Melatonin merupakan hormon alami yang membantu siklus tidur-bangun, sehingga penting meningkatkan kualitas tidur.
Meski minuman-minuman di atas baik sehat, perlu diingat pengelolaan kadar gula darah harus dilakukan secara menyeluruh. Selain mengonsumsi minuman di atas, jaga asupan makan sehat dan aktivitas fisik penting untuk mengelola kadar gula darah.
(avk/tgm)
/data/photo/2025/06/29/6861624f7e2a0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4212236/original/085232400_1667379935-evgenia-stergioula-ZlRzDf2iVEY-unsplash_1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5258240/original/023190800_1750345804-melihat-air-terjun-lembah-anai-objek-wisata-di-jalur-lintas-padang-bukittinggi.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3284065/original/020772100_1604287686-nelson-santos-jr-PuaIPFH3FHg-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)