Guru SAAJA dan Trauma yang Muncul Setiap Hujan Deras
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Christina Induyanti (47), Kepala Sekolah Alternatif untuk Anak Jalanan (SAAJA) masih dibayang-bayangi rasa trauma setiap kali mengajar anak didiknya saat hujan deras turun.
Pasalnya, bangunan kayu sekolah yang berlokasi di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan, itu pernah roboh akibat tertimpa pohon saat hujan deras pada penghujung 2017.
“Itu memang hujannya juga kayak puting beliung gitu ya. Jadi ketimpa batang pohon yang ada di sana, jadi justru yang paling parah di sana. Pohon yang gede,” kenang wanita yang akrab disapa Iin itu, Sabtu (9/8/2025).
Saat kejadian, anak-anak sedang menjalani evaluasi akhir semester di dalam kelas. Ada sekitar 20 murid, ditambah Iin dan satu pengajar lainnya bernama Nunung.
Iin nyaris menjadi korban tertimpa pohon jika ia terlambat berpindah dari sudut kelas ke bagian tengah ruangan.
Akibat peristiwa itu, sejumlah murid dan Nunung mengalami luka-luka. Mereka segera mendapat pertolongan dari petugas kepolisian yang posnya berada tepat di seberang sekolah.
“Jadi sempat saya duduk di situ, jadi kalau misalkan saya enggak bergerak beda semenit aja, saya yang paling parah. Karena setelah dari sini, saya pindah ke sini belum ada berapa menit rubuh,” jelas dia.
Meski hampir delapan tahun berlalu, rasa khawatir selalu muncul setiap akhir tahun saat musim hujan tiba.
Beruntung, hingga kini tidak pernah ada kejadian serupa meski beberapa kali hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut.
“Jadi apalagi itu kan kejadian di 2017 akhir, otomatis di 2018-2019 sampai bahkan mau masuk Covid-19 pun kadang kalau hujan deres kami masih ada rasa trauma itu,” kata dia.
Di sekitar sekolah, masih berdiri beberapa pohon besar yang menaungi bangunan dan halaman. Saat cuaca panas, rimbunnya dedaunan pohon membuat suasana lebih sejuk.
Kini, bangunan sekolah yang terbuat dari kayu tersebut hampir berusia delapan tahun. Tanda-tanda penuaan mulai terlihat, terutama pada bagian kayu di dalam ruangan yang mulai rapuh.
Menurut Iin, perbaikan sangat dibutuhkan, terutama pada dinding kelas, mengingat sekolah ini tidak memungut biaya dan bergantung pada donatur.
“Kalau fasilitas sebenarnya paling kayak ini ya (dinding kelas), perlu diperbaiki,” kata dia sambil menunjuk ke pembatas ruangan dengan dunia luar.
Selain itu, SAAJA juga kekurangan rak tambahan untuk menampung koleksi buku perpustakaan yang semakin banyak.
“Yang kurang itu rak ya, sebenarnya rak untuk buku. Karena ya buku memang cukup banyak yang didonasikan ke sini,” tambahnya.
Adapun SAAJA pertama kali didirikan oleh aktivis kemanusiaan almarhum Farid Fakih pada 2000 di Jakarta Timur dengan nama Sekolah Rakyat Miskin (SRM).
Pendirian sekolah ini berawal dari keprihatinan Farid melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapat hak pendidikan.
“Jadi di situ kan karena keprihatinan dari almarhum, melihat bahwa kok anak-anak ini tidak sekolah sama sekali. Dan memang di area situ tidak ada bantuan pemerintah yang masuk,” jelas Iin.
Dua tahun kemudian, SAAJA berdiri di wilayah Setiabudi dan kini dikelola oleh Iin serta Nunung.
Keduanya dibantu relawan dari komunitas dan mahasiswa universitas di Jabodetabek untuk mengajar anak-anak.
“Pengajar cuma dua, saya sama Bu Nunung saja. Selebihnya biasanya teman-teman volunteer, baik itu dari komunitas ataupun teman-teman mahasiswa,” ungkap dia.
Tak hanya anak jalanan, SAAJA Setiabudi juga hadir sebagai pilihan untuk anak-anak yang datang dari keluarga prasejahtera.
Kini terdapat 37 anak yang menjalani kegiatan belajar mengajar tingkat TK A dan TK B di SAAJA per tahun ajaran 2025/2026.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
NGO: SEJUK
-
/data/photo/2025/08/11/6899e94c5b6b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Guru SAAJA dan Trauma yang Muncul Setiap Hujan Deras Megapolitan 12 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/07/6894a77016b8b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dari Teras Rumah ke Panggung Nusantara: Kisah Kak Awam dan Kampung Dongeng Megapolitan 7 Agustus 2025
Dari Teras Rumah ke Panggung Nusantara: Kisah Kak Awam dan Kampung Dongeng
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Di ujung Jalan Musyawarah, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, berdiri sebuah rumah sederhana bercat putih.
Meski tampak biasa dari luar, rumah ini menyimpan keajaiban yang tidak banyak orang tahu, tempat di mana imajinasi anak-anak tumbuh dan hidup.
Saat melewati pagar rumah, suasana teduh langsung menyambut siapa pun yang datang.
Sepoi angin membelai pepohonan, menciptakan suasana sejuk dan asri di halaman seluas sekitar 140 meter persegi itu.
Di halaman itu pula, terpampang papan kayu bertuliskan “Kampung Dongeng”.
Inilah rumah yang menjadi panggung bagi cerita-cerita ajaib. Rumah yang menjadi pusat pergerakan literasi berbasis komunitas bagi para pendongeng.
Tepat di teras rumah, berdiri empat rak tingkat yang dipenuhi aneka buku, mulai dari cerita rakyat, dongeng nusantara, hingga buku pengetahuan.
Warna-warni sampul buku yang tersusun rapi seolah-olah memanggil para tamu, baik anak-anak maupun dewasa, untuk membaca dan larut dalam dunia cerita.
Di panggung itulah, sang pemilik rumah kerap berbagi cerita yang menyenangkan untuk anak-anak lewat suara dan ekspresi.
Siapa pun yang mendengar sang pemilik rumah bercerita bakal larut dalam dunia dongeng yang seru dan mendidik.
Pemilik rumah itu adalah Muhammad Awam Prakoso atau akrab dipanggil Kak Awam. Ia lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 Mei 1973.
“Saya bikin panggung kecil di rumah. Jadi sebelum mulai ke luar itu, saya mulai melakukan ke istri dan anak saya. Saya pokoknya setiap hari Senin dulu ya, maksudnya Senin malam itu saya suka mendongeng bersama anak-anak di rumah,” kenang Awam saat ditemui
Kompas.com,
Kamis (7/8/2025).
Cerita-cerita itu awalnya hanya untuk buah hati Awam. Namun, perlahan, suara Awam menarik perhatian anak-anak tetangga.
Lingkaran ini kemudian membesar, menjangkau anak-anak di RW, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota dan provinsi. Awam menyebut gerakan ini seperti obat nyamuk bakar.
“Saya melakukan analogi obat nyamuk bakar. Obat nyamuk yang mau dibakar itu biasanya dibakar dari pinggir, ini saya bakar dari tengah. Jadi semangat literasi itu dimulai dari keluarga saya,” kata dia.
Meski kini dikenal sebagai pendongeng nasional, jalan hidup Awam tidak bermula dari dunia literasi. Ia justru menempuh pendidikan di jurusan Keuangan dan Perbankan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta.
Namun, ketertarikan pada seni peran sudah muncul sejak masa SMP dan SMA. Awam aktif di panggung-panggung teater hingga perguruan tinggi.
Perjumpaannya dengan tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Kak Seto memperkuat panggilan hatinya untuk terjun ke dunia anak.
Sejak itu, ia giat mendalami teknik bercerita, mencari referensi dari dalam dan luar negeri.
Tidak hanya itu, ia juga mengembangkan gaya mendongengnya sendiri dengan menggunakan tiga lapis suara, yaitu narasi, tokoh, dan ilustrasi efek suara.
Kemudian, suara alam, binatang, hingga suara lucu seperti sapi kejepit, semua menjadi bagian dari pertunjukan yang hidup dan mendidik.
Namun, seiring waktu, undangan mendongeng dari berbagai daerah semakin banyak. Dari sekolah hingga instansi pemerintahan Awam terima sehingga tak jarang membuatnya kewalahan.
“Masa iya semuanya saya yang tangani? Capek juga,” kata dia.
Lalu, muncul ide untuk membuka kelas pelatihan bagi pendongeng pemula. Awam memulainya dari Jabodetabek, lalu meluas.
Dari sinilah lahir gerakan Kemah Dongeng, tempat para calon pendongeng digembleng. Sebagian besar dari mereka kemudian ikut bergabung dalam komunitas yang dibentuk Awam pada 2009 bernama Kampung Dongeng.
Kini, Kampung Dongeng punya lebih dari 300 titik di seluruh Indonesia, tersebar dari Pulau Jawa hingga Maluku dan Papua.
Bagi Awam, dongeng bukan sekadar hiburan. Menurutnya, dongeng adalah media literasi yang bisa menyampaikan pesan-pesan penting secara halus dan menyenangkan.
Contohnya, kata dia, melalui dongeng, anak-anak bisa belajar nilai gizi, mencintai rupiah, bahkan memahami konsep hak cipta.
“Ternyata dongeng ini sebuah kendaraan, dongeng itu sebuah kendaraan apa pun bidangnya. Setelah saya pelajari betul itu semuanya bisa disampaikan melalui dongeng,” kata dia.
Ia pun tak segan menyuarakan kritik terkait literasi yang dianggap belum sepenuhnya merdeka.
Alasannya, masih banyak anak-anak yang terpaku dengan ponsel dibandingkan buku atau aktivitas apa pun yang ramah anak.
“Apabila kita kaitkan dengan merdeka literasi ya sebetulnya mereka harus mendapatkan berbagai layanan akses. Makanya terkait dengan buku, apakah buku itu mudah ditemukan? dan pada kenyataannya tidak,” tegas dia.
Awam menekankan pentingnya akses dan aktivasi relawan literasi di seluruh negeri. Bukan sekadar menyalurkan buku, tapi juga membangun hubungan antara anak dan cerita.
Kini, dua dekade lebih sejak Awam mendongeng untuk anaknya sendiri, semangatnya tak padam.
Awam terus memberikan dari satu panggung ke panggung lain. Bagi Awam, rumah menjadi panggung pertama yang paling penting.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Cerita Dokter Mau Hidup Sampai 120 Tahun, Begini Triknya Biar Panjang Umur
Jakarta –
Selama lebih dari 30 tahun, Valter Longo, seorang peneliti biologi sel terkemuka, telah mendedikasikan hidupnya untuk mengungkap misteri di balik umur panjang.
Berbekal riset di University of Southern California dan pengamatan langsung di daerah “Zona Biru” Italia, seperti Sardinia, yang dikenal memiliki populasi lansia sehat terbanyak, Longo merumuskan empat pilar utama yang ia sebut sebagai “Longevity Diet” dan gaya hidup sehat.
“Saya ingin bisa mencapai usia 120 tahun. Tapi berapapun usia yang saya capai, itu tidak masalah. Setidaknya saya tidak akan menyesal karena sudah melakukan semua hal yang benar,” ujar Longo kepada CNBC Make It dikutip Jumat (1/8/2025).
Berikut adalah rahasia hidup sehat dan panjang umur yang ia praktikkan dan rekomendasikan:
1. Pola Makan Sehat yang Berpusat pada Tumbuhan
Longo menekankan pentingnya pola makan yang sebagian besar berbasis tumbuhan, yang ia sebut “longevity diet”. Diet ini merupakan perpaduan antara diet Mediterania dan diet Okinawa. Panduan utamanya adalah:
Makanan Utama: Sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sedikit buah.
Protein: Konsumsi ikan 3-4 kali seminggu. Bagi mereka yang berusia antara 20-70 tahun, disarankan untuk sangat membatasi daging merah, daging putih, keju, dan produk hewani lainnya, dengan maksimal 2-3 butir telur per minggu.
Hindari Gula dan Lemak Jenuh: Konsumsi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan harus diminimalkan.
Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa pola makan seperti diet Mediterania dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
2. Puasa Intermiten
Selain pola makan, Longo juga merekomendasikan puasa 12 jam setiap hari. Misalnya, makan malam selesai pada jam 8 malam, maka sarapan baru dimulai pada jam 8 pagi keesokan harinya.
Lebih dari itu, ia juga menciptakan “fasting-mimicking diet”, yaitu pola makan rendah kalori, protein, dan karbohidrat yang didesain untuk meniru efek puasa total.
Diet ini dilakukan selama lima hari setiap beberapa bulan sekali. Penelitian yang dipimpinnya menunjukkan bahwa pola makan ini berkaitan dengan penurunan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes pada hewan.
3. Gerak Aktif dan Olahraga Teratur
Longo sangat menekankan bahwa gaya hidup aktif adalah kunci. Ia merekomendasikan olahraga setidaknya 150 menit per minggu. Dari durasi tersebut, 50 menit di antaranya sebaiknya merupakan olahraga intensitas tinggi seperti lari atau jogging.
Namun, ia juga menambahkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya diukur dari olahraga formal. “Di atas itu semua, saya tambahkan jalan kaki satu jam per hari. Naik dan turun tangga. Jadilah aktif di luar 150 menit itu,” katanya.
4. Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental yang Positif
“Sangat penting untuk tidur nyenyak,” ungkap Longo.
Walaupun bukan ahli dalam bidang tidur, ia menekankan bahwa tidur yang cukup sangat krusial untuk kesehatan secara keseluruhan. Para ahli tidur menyarankan untuk memiliki jadwal tidur yang konsisten, menciptakan rutinitas sebelum tidur, dan menjaga suhu kamar tetap sejuk.
Terakhir, Longo menegaskan bahwa kesehatan mental yang positif juga vital untuk umur panjang. Untuk tetap bahagia, ia mengutip pakar kebahagiaan Arthur C. Brooks, yang menyarankan untuk memprioritaskan empat hal: keyakinan, keluarga, teman, dan pekerjaan yang bermakna.
“Tak satu pun dari hal-hal ini bisa menciptakan kebahagiaan sendirian. Mereka saling melengkapi dan ada dalam harmoni,” pungkas Longo.
Halaman 2 dari 3
(kna/kna)
-

Musim-musim Baru yang Aneh Bermunculan, Dua dari Indonesia
Jakarta –
Musim yang kita kenal kini terus berubah. Aktivitas manusia mengubah Bumi dengan cepat, dan pola musim yang dulunya dapat diandalkan kini mulai tidak lazim.
Padahal, sepanjang sejarah, manusia memandang musim sebagai periode waktu yang relatif stabil dan berulang, yang secara tepat menyelaraskan kegiatan pertanian, perayaan budaya, dan rutinitas dengan siklus alam.
Dalam studi terbaru yang dilakukan Felicia Liu, dosen bidang keberlanjutan di University of York, dan Thomas Smith profesor madya di Environmental Geography, London School of Economics and Political Science, menyebutkan bahwa musim-musim baru sedang bermunculan.
“Musim-musim yang muncul ini sepenuhnya baru dan antropogenik, atau dengan kata lain, diciptakan oleh manusia,” tulis Felicia dan Thomas dalam laporan mereka yang dikutip dari The Conversation, Jumat (1/8/2025).
Contohnya termasuk ‘musim kabut asap’ di negara-negara utara dan khatulistiwa di Asia Tenggara termasuk Indonesia, ketika langit dipenuhi asap selama beberapa minggu. Hal ini disebabkan oleh pembakaran vegetasi secara luas untuk membuka hutan dan membuka lahan pertanian selama musim kemarau.
Atau ada juga ‘musim sampah’ tahunan, yakni ketika pola pasang surut membawa plastik ke pantai di Pulau Bali, Indonesia, yang kerap terjadi antara November dan Maret.
“Pada saat yang sama, beberapa musim menghilang sepenuhnya, dengan konsekuensi yang mendalam bagi ekosistem dan budaya. Musim-musim yang punah ini dapat mencakup perubahan drastis atau bahkan hilangnya perilaku migrasi hewan, seperti menurunnya musim kawin burung laut di Inggris utara,” kata Felicia dan Thomas.
Perubahan iklim juga menghentikan perayaan musim olahraga musim dingin tradisional mengingat salju semakin langka di wilayah pegunungan.
Ritme baru alam
Mungkin yang lebih umum adalah ‘syncopated seasons’ atau musim yang disinkronkan. Perubahan ini mirip dengan penekanan baru pada ketukan atau ketukan yang tidak biasa dalam musik yang familiar yang menarik perhatian pendengar.
Musim ini meliputi musim panas yang lebih panas dan musim dingin yang lebih sejuk di daerah beriklim sedang, dengan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi dan parah sehingga membuat lebih banyak orang dan ekosistem terpapar tekanan.
Waktu terjadinya peristiwa musiman penting, seperti gugurnya daun atau kedatangan spesies migrasi tertentu, menjadi semakin tak terduga. Kita menciptakan istilah ‘musim aritmik’, sebuah konsep yang dipinjam dari kardiologi, untuk merujuk pada ritme abnormal yang mencakup musim semi atau musim kawin yang lebih awal, musim panas atau musim tanam yang lebih panjang, dan musim dingin atau musim hibernasi yang lebih pendek.
Perubahan pola musim menyebabkan siklus hidup saling ketergantungan antara tumbuhan dan hewan menjadi tidak sinkron satu sama lain, dan mengganggu komunitas yang bergantung pada mereka secara ekonomi, sosial, dan budaya.
Di Thailand utara, aktivitas manusia telah mengubah ritme alam dan pada gilirannya memengaruhi pasokan air dan makanan. Masyarakat di sepanjang anak sungai Mekong telah mengandalkan aliran sungai musiman untuk menangkap ikan dan bertani selama beberapa generasi.
Awalnya, bendungan di hulu mengganggu siklus ini dengan menghalangi migrasi ikan dan mencegah akumulasi sedimen yang dibutuhkan pertanian untuk tanah. Baru-baru ini, perubahan iklim telah mengubah pola curah hujan dan membuat musim kemarau lebih panjang dan musim hujan lebih pendek tetapi lebih intens, sehingga menyebabkan kebakaran dan ketidakpastian yang lebih besar bagi para petani.
Reaksi manusia
Reaksi kita terhadap perubahan pola musim dapat memperburuk atau memperbaiki kondisi lingkungan. Di Asia Tenggara, kesadaran publik akan ‘musim kabut asap’ telah mendorong prakiraan cuaca yang lebih baik, pemasangan filter udara di rumah, dan pembentukan inisiatif kesehatan masyarakat.
Upaya-upaya ini membantu masyarakat beradaptasi. Namun, jika masyarakat hanya menggunakan solusi adaptif seperti ini, kabut asap justru dapat semakin parah seiring waktu karena gagal mengatasi akar penyebabnya.
Dengan menyadari musim baru ini, masyarakat dapat menormalkan kembali kabut asap dan mengisolasi siapa pun yang menuntut pemerintah dan pelaku bisnis untuk menangani deforestasi dan kebakaran.
Lembaga-lembaga kuat seperti ini membentuk narasi tentang krisis musiman untuk meminimalkan tanggung jawab mereka dan mengalihkan kesalahan ke pihak lain. Memahami dinamika ini sangat penting untuk mendorong akuntabilitas dan memastikan respons yang adil.
Pergantian musim mengharuskan kita memikirkan kembali hubungan kita dengan waktu dan lingkungan. Saat ini, kebanyakan dari kita berpikir tentang waktu dalam satuan hari, jam, dan menit, yang merupakan standar global yang digunakan di mana-mana, mulai dari ponsel pintar hingga jadwal kereta api.
Namun, cara menghitung waktu ini melupakan cara-cara lama dan lebih lokal dalam memahami waktu, cara-cara yang dibentuk oleh ritme alami, seperti datangnya musim hujan, atau siklus Matahari dan Bulan, yang berakar pada kehidupan dan budaya masyarakat yang berbeda-beda.
Beragam perspektif, terutama dari sistem pengetahuan masyarakat adat, dapat meningkatkan kemampuan kita dalam merespons perubahan lingkungan. Mengintegrasikan metode pencatatan waktu alternatif ke dalam praktik umum dapat mendorong solusi yang lebih adil dan efektif untuk masalah lingkungan.
“Musim lebih dari sekadar pembagian waktu, musim menghubungkan kita dengan alam. Menemukan keselarasan dengan ritme musim yang berubah sangat penting untuk membangun masa depan yang berkelanjutan,” tutup peneliti.
Halaman 2 dari 3
Simak Video “Video: Stasiun Luar Angkasa Versi Kutub Utara”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay) -

Adik Kim Jong Un Beri Pesan ke Trump, Sebut Hubungan Pribadi & Nuklir
Jakarta, CNBC Indonesia – Saudari perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Yo Jong, kembali memberikan pesan kepada negara rivalnya, Amerika Serikat (AS). Hal ini terkait kekuatan nuklir negara itu.
Mengutip AFP, Selasa (29/7/2025), dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, Kim memperingatkan AS agar tidak mengejar denuklirisasi. Ia meminta Washington untuk segera mengakui Pyongyang sebagai negara berkekuatan nuklir.
“Setiap upaya untuk menyangkal posisi DPRK sebagai negara bersenjata nuklir… akan ditolak mentah-mentah,” kata Kim Yo Jong, merujuk Korut dengan akronim nama resminya.
Kim mengatakan “hubungan pribadi” antara saudara laki-lakinya dan Trump berada dalam situasi yang baik buruk. Tetapi ia memperingatkan bahwa hal itu tidak boleh digunakan untuk menekan Korut dalam melakukan denuklirisasi.
“Saya tidak ingin menyangkal fakta bahwa hubungan pribadi antara kepala negara kita dan presiden AS saat ini tidaklah buruk. Namun, saya menghimbau dan memperingatkan Washington agar tidak mencoba memanfaatkannya untuk mencapai denuklirisasi.”
Pernyataan ini dilontarkan Kim setelah seorang pejabat Gedung Putih dikutip mengatakan bahwa Presiden Donald Trump terbuka untuk berdialog dengan Kim Jong Un terkait denuklirisasi. Menurutnya, hal ini justru mendiskreditkan dan meremehkan kekuatan negara pimpinannya.
“Jika digunakan untuk tujuan tersebut, hal itu dapat diartikan sebagai ejekan terhadap pihak lain,” ujarnya.
Trump dan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un bertemu tiga kali selama masa jabatan pertama presiden AS dalam upaya mencapai kesepakatan tentang denuklirisasi Korut. Dalam seluruh pertemuan itu, keduanya terlihat berada dalam situasi yang sejuk tanpa ketegangan, menghadirkan harapan perdamaian di Semenanjung Korea.
Namun, sejak pertemuan puncak kedua mereka di Hanoi pada tahun 2019 gagal karena kegagalan menyepakati imbalan yang akan diterima Korut, Pyongyang telah mempercepat program nuklirnya. Ini sekaligus memutus interaksi langsung antara Trump dan Kim.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3935266/original/017967700_1644950708-Screen_Shot_2022-02-16_at_02.38.15.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pesona Desa Argosari, Desa Wisata Cantik Bagaikan Negeri di Atas Awan
Liputan6.com, Lumajang – Menikmati liburan tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi modern seperti taman bermain atau pusat perbelanjaan. Pasalnya salah satu liburan yang semakin populer saat ini adalah mengunjungi desa wisata.
Desa wisata menawarkan pengalaman yang berbeda karena pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan budaya lokal, mengenal tradisi masyarakat setempat, hingga menikmati keindahan alam yang masih asri.
Hal ini menjadikan desa wisata sebagai pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari ketenangan sekaligus pembelajaran budaya. Desa wisata umumnya memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh tempat wisata biasa.
Mulai dari rumah adat, pertunjukan kesenian tradisional, hingga aktivitas harian seperti membajak sawah atau membuat kerajinan tangan sehingga dapat menjadi pengalaman yang berkesan.
Wisatawan pun bisa merasakan atmosfer kehidupan desa yang damai jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Interaksi langsung dengan warga lokal juga menciptakan kesan yang lebih personal dan menyenangkan.
Selain itu, budayanya yang kaya desa wisata juga biasanya berada di lokasi yang dikelilingi oleh keindahan alam. Sawah hijau yang membentang, pegunungan yang sejuk, hingga sungai atau air terjun alami seringkali menjadi pemandangan sehari-hari di desa wisata.
Panorama ini sangat cocok untuk mereka yang ingin beristirahat dari aktivitas padat dan mencari ketenangan batin melalui alam yang masih terjaga keasriannya. Indonesia sendiri memiliki banyak pilihan desa wisata yang bisa dijelajahi seperti salah satunya Desa Argosari.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3238189/original/090916500_1600144432-clouds-2329680_1920.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Batam Diprediksi Berawan Hari Ini, Cek Detail Cuacanya
Liputan6.com, Batam – Cuaca berawan sering kali menjadi kondisi yang dinanti oleh banyak orang karena memberikan suasana yang sejuk dan nyaman. Saat langit tertutup awan, intensitas sinar matahari menjadi lebih rendah sehingga suhu udara cenderung tidak terlalu panas.
Hal ini membuat banyak orang merasa lebih betah beraktivitas di luar ruangan tanpa khawatir akan sengatan matahari atau gerah berlebih. Terutama di wilayah tropis seperti Indonesia, cuaca berawan dianggap menjadi waktu yang menyenangkan untuk bepergian atau bersantai.
Meski begitu, cuaca berawan bukan berarti bebas dari hujan karena kondisi ini bisa menjadi pertanda awal perubahan cuaca lain terutama ketika awan yang terbentuk tebal dan gelap dapat membawa hujan deras dan petir.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi prakiraan cuaca seperti BMKG. Kemudian sebagai bentuk antisipasi, masyarakat tetap disarankan untuk membawa perlengkapan pelindung hujan seperti payung dan jas hujan.
Kewaspadaan ini menjadi langkah sederhana namun sangat bermanfaat terlebih bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda dua atau memiliki aktivitas di luar ruangan. Membawa perlengkapan tersebut meminimalisir risiko terkena hujan mendadak.
Selain perlengkapan hujan, menjaga kesehatan tubuh juga sangat penting saat cuaca tidak menentu. Perubahan suhu dan kelembaban udara akibat cuaca berawan bisa memicu kondisi tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti flu atau masuk angin.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5098705/original/019213300_1737175219-Wisata_alam.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menjelajahi Grojogan Kapuhan: Pesona Alam nan Eksotis di Jawa Tengah
Liputan6.com, Magelang – Menikmati kekayaan alam indah di Jawa Tengah tidak pernah sulit untuk ditemukan sebab daerah ini menyimpan kekayaan wisata alam luar biasa. Mulai dari pegunungan hingga pantai daerah ini menawarkan destinasi yang cocok untuk berbagai minat wisatawan. Tidak hanya menghadirkan pemandangan indah wisata alam di Jawa Tengah juga memberikan pengalaman yang menyegarkan baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, banyak orang memilih menjelajahi keindahan alam sebagai cara melepas penat.
Bagi pencinta adrenalin, Jawa Tengah menawarkan sejumlah wisata menantang seperti arung jeram di Sungai Elo, mendaki Gunung Merbabu atau Gunung Prau, hingga menjelajahi Goa Jatijajar yang memiliki lorong menantang dan legenda unik. Aktivitas-aktivitas ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan ketegangan yang menyenangkan sambil tetap menikmati keindahan alam sekitar. Banyak anak muda dan komunitas petualangan memilih lokasi-lokasi ini untuk kegiatan outdoor dan ekspedisi.
Di sisi lain, wisata alam yang tenang dan cocok untuk healing juga sangat mudah ditemukan di Jawa Tengah. Misalnya, kawasan Dataran Tinggi Dieng yang terkenal dengan hawa sejuk dan keindahan kawah, telaga, serta hamparan bukit hijau yang memanjakan mata. Ada juga Kebun Teh Kemuning di Karanganyar yang menawarkan panorama perkebunan luas dengan udara segar, sangat cocok untuk merenung, bersantai, atau sekadar jalan-jalan santai di tengah alam.
Namun, belakangan ini terdapat spot wisata cantik yang cukup menarik wisatawan yaitu Grojogan Kapuhan di Magelang, Jawa Tengah.

