NGO: PMI

  • Indeks Manufaktur RI Maret 2025 Melambat, Ekonom: Bulan Puasa, Produktivitas Pekerja Agak Turun – Halaman all

    Indeks Manufaktur RI Maret 2025 Melambat, Ekonom: Bulan Puasa, Produktivitas Pekerja Agak Turun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari S&P Global tercatat di angka 52,4 pada Maret 2025, turun dari 53,6 pada bulan Februari.

    Indeks menunjukkan perbaikan sektor manufaktur Indonesia melambat, tetapi masih tergolong moderat.

    Meski menurun, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Bidang Ekonomi Moneter dan Keuangan, Telisa Aulia Falianty, mengatakan bahwa angkanya masih ekspansif.

    “PMI kita turun, tetapi masih ekspansif karena bulan lalu sudah melonjak. Sekarang normalisasi,” katanya kepada Tribunnews, Rabu (2/4/2025).

    PMI Manufaktur Indonesia pada Februari 2025 tercatat naik ke level 53,6 poin atau tertinggi dalam 11 bulan terakhir. 

    Penurunan PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Maret dinilai masih sesuatu yang wajar, sehingga tidak perlu dipandang sebagai sesuatu yang mengkawatirkan.

    “Ini masih ada dampak seasonality, jadi belum bisa disimpulkan untuk fundamental manufaktur,” ujar Telisa.

    “Selain itu, Maret kan bulan puasa. Produktivitas pekerja manufaktur agak turun,” ucapnya.

    Untuk di bulan-bulan berikutnya, ia mengatakan ada kemungkinan PMI Manufaktur Indonesia konstan.

    Namun, bisa juga mengalami sedikit kenaikan karena efek dari permintaan saat Lebaran 2025.

    “Memang ada sih efek Lebaran, tetapi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya,” kata Telisa.

    Diketahui, meski mengalami penurunan, PMI Manufaktur Indonesia tercatat di atas titik netral 50,0 selama empat bulan berturut-turut.

    Menurut S&P Global, faktor utama di balik angka PMI Indonesia di atas 50,0 adalah ekspansi produksi berkelanjutan.

    Tingkat pertumbuhan tercatat sebagai yang terkuat kedua dalam lima bulan terakhir dan umumnya mencerminkan peningkatan pesanan baru.

    Bahkan, pertumbuhan bisnis baru tetap solid selama Maret. 

    Produsen mengaitkannya dengan permintaan baru dan strategi pemasaran yang lebih efektif yang mendorong permintaan.

    Terlebih, permintaan asing untuk barang buatan Indonesia kembali tumbuh untuk ketiga kalinya dalam empat bulan.

    Sejalan dengan tren permintaan baru, tumpukan pekerjaan terus meningkat dalam empat bulan terakhir.

    Tingkat akumulasi pada bulan Maret juga merupakan yang paling besar sejak bulan April 2023.

    Sehingga, ketenagakerjaan naik pada akhir triwulan pertama, meski lapangan kerja baru turun ke posisi terendah dalam tiga bulan dan hanya pada kisaran rendah.

    Akibatnya, perusahaan kerap menyebutkan bahwa stok barang jadi yang ada digunakan untuk memenuhi pesanan, menyebabkan kenaikan stok pasca produksi paling lambat dalam enam bulan terakhir.

    Sementara itu, aktivitas pembelian meningkat pesat pada bulan Maret, seiring dengan meningkatnya kebutuhan produksi.

    Bersamaan dengan itu, perusahaan terus membeli dan menyimpan input lebih awal untuk memastikan kebutuhan produksi terpenuhi, sehingga inventaris praproduksi naik lima bulan berturut-turut.

    Namun, kenaikan permintaan input menambah tekanan pada pemasok karena waktu pengiriman rata-rata yang makin panjang selama empat bulan berturut-turut, meski hanya sedikit.

    Sejak Desember 2019, produsen barang Indonesia terus melaporkan kenaikan harga input dalam survei terbaru.

    Tingkat inflasi menguat, tetapi berkurang dari kondisi pada bulan Februari dan masih di bawah rata-rata jangka panjang.

    Ketika harga naik, umumnya berkaitan dengan kenaikan harga bahan baku, sedangkan faktor nilai tukar berpengaruh terhadap harga barang impor.

    Perusahaan berupaya mengalihkan kenaikan biaya input ke klien dengan menaikkan harga pabrik. Namun, laju kenaikan masih tipis. 

    Ke depannya, menurut S&P Global, produsen Indonesia menunjukkan optimisme kuat terhadap perkiraan tahun mendatang. 

    Tingkat kepercayaan diri sedikit berubah dari posisi tertinggi dalam 35 bulan pada bulan Februari. 

    Optimisme didorong oleh harapan bahwa pengembangan produk baru dan perbaikan ekonomi berkelanjutan akan terus mendukung permintaan baru dan produksi.

  • Sosok Sugianto, Penyelamat 60 Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, Dijuluki ‘Pahlawan Tersembunyi’  – Halaman all

    Sosok Sugianto, Penyelamat 60 Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, Dijuluki ‘Pahlawan Tersembunyi’  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Sugianto, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang viral karena selamatkan lansia dari kebakaran hutan di Korea Selatan.

    Dikutip dari kantor berita Yonhap News Agency, Sugianto diketahui lahir pada 1994 dan kini berusia 31 tahun.

    Sugianto bekerja sebagai nelayan di wilayah Gun (Kabupaten) Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan.

    Ia sudah bekerja di Korea Selatan sejak 8 tahun lalu.

    Karena aksi heroik menyelamatkan lansia dari kebakaran, Sugianto mendapat julukan ‘pahlawan tersembunyi’.

    Nama Sugianto juga viral di media sosial setelah foto dan aksinya diunggah sejumlah akun media sosial, baik di Korea Selatan dan di Indonesia sendiri, termasuk akun resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.

    Komentar positif terhadap aksi heroik Sugianto juga bermunculan di kolom komentar.

    Tak sedikit yang ikut mengapresiasi keberanian dari Sugianto.

    Bahkan, ada netizen meminta pemerintah Korea Selatan untuk memberikan hadiah berupa status kewarganegaraan dan rumah.

    Di web Yonhap News Agency, berita terkait Sugianto diberi judul: “Seorang pelaut asing berteriak “Nenek” dalam bahasa Korea yang terbata-bata… 60 orang diselamatkan dalam kebakaran hutan”.

    Kronologi kejadian

    Masih dikutip dari Yonhap News Agency, kejadian bermula saat kebakaran hutan melanda sejumlah wilayah di Yeongdeok sejak 22 Maret 2025.

    Titik api mulai muncul di Desa Uiseong dan terus meluas ke wilayah  Andong dan Cheongsong dengan kecepatan 10 kilometer per jam.

    Pada 25 Maret 2025, api sudah memasuki perbatasan barat Yeongdeok sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat.

    Diberitakan, kondisi saat itu kacau karena listrik serta komunikasi lumpuh, salah satunya melanda Desa Chuksan-myeon Gyeongjeong.

    Akibatnya, banyak warga yang tidak mengetahui informasi terkait penyebaran api.

    Kim Pil-kyung, kepala desa Chuksan-myeon Gyeongjeong yang menyadari kebakaran datang, langsung memberitahukan warganya agar segera mengungsi.

    Ia dibantu oleh kepala desa nelayan Yoo Myeong-shin (56), dan pelaut asing Sugianto.

    “Kami sudah siarkan kepada para warga agar segera keluar, tetapi mereka tidak keluar juga.”

    “Jadi, kami bertiga membangunkan mereka dengan berteriak dan menyuruh mereka keluar,” katanya, dikutip pada Rabu (2/4/2025).

    Kim melanjutkan ceritanya, ia pergi memberitahu warganya yang berada di sisi kiri desa.

    Sementara, Sugianto berlari ke tengah wilayah Chuksan-myeon Gyeongjeong.

    Dalam proses evakuasi, Sugianto rela menggendong tujuh warga untuk dibawa ke tempat aman.

    Kim menyebut Sugianto cukup akrab dengan kehidupan Korea, sampai-sampai dia memanggil orang yang ditolong dengans sebutan “nenek” dalam bahasa Korea.

    Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya yang ikut mengevakuasi para korban, Leo, turut memberikan kesaksiannya.

    “Kebakaran hutan semakin mendekat, tetapi saya tidak dapat melihat nenek saya. Akhirnya saya berteriak agar dia segera datang.” tutur Leo dalam bahasa Korea yang terbata-bata.

    WNI SELAMATKAN LANSIA – Kisah Sugianto, gendong lansia untuk selamatkan dari kebakaran hutan di Korea pada 31 Maret 2025, kini pemerintah rekomendasikan Sugianto untuk dapat visa jangka panjang F-2 (Tangkap layar potral berita Korea Selatan Naver)

    “Saya menggendong nenek saya yang sedang tidur di dalam, di punggung saya dan mengungsi,” lanjutnya.

    Ia kemudian menggambarkan situasi darurat pada saat itu.

    “Angin bertiup sangat kencang saat itu, nenek saya hampir terbang.”

    “Saya menyuruhnya untuk duduk dan mengungsi,” lanjut Leo.

    Total ada 60 warga yang berhasil diselamatkan nyawanya dari kebakaran hutan.

    Aksi heroik Sugianto dan Leo mendapatkan apresiasi dari para korban dan Pemerintah Korea Selatan.

    Seorang warga berumur 60 tahun yang ditemui wartawan, memuji aksi keduanya.

    Ia menyebut mereka sebagai  ‘pahlawan tersembunyi’ di tengah krisis kebakaran hutan.

    Selain itu, Menteri UKM dan Perusahaan Rintisan, Oh Young-joo, bahkan bertemu langsung dengan keduanya.

    Ia memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan tindakan dukungan, seperti perpanjangan visa.

    Imbauan KBRI Seoul

    KBRI Seoul sudah memberikan imbauan kepada para WNI terkait bencana kebakaran hutan.

    Utamanya yang berada di wilayah Sancheong, Uiseong, Ulju, Gyeongnam, Cheongsong, Yeongyang, Yeongdok dan Andong. 

    Kebakaran masih mungkin meluas ke wilayah lain akibat udara kering dan angin kencang.

    KBRI Seoul mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah-wilayah tersebut dan wilayah lain di sekitarnya, untuk:

    1. Tetap tenang dan selalu memantau perkembangan kebakaran hutan di wilayah sekitar.

    2. Informasi dan perkembangan dapat dipantau melalui situs http://eng.safekorea.go.kr (Bahasa Inggris) dari portal National Safety and Disaster, dan aplikasi Emergency Ready App yang dapat diunduh di telepon genggam.

    3. Patuhi dan ikuti perintah Pemerintah Setempat/Otoritas yang berwenang dalam situasi evakuasi.

    4. Tetap berada di lokasi evakuasi hingga Pemerintah Setempat/Otoritas yang Berwenang menyatakan bahwa situasi dan kondisi telah kembali dalam keadaan aman.

    5. Apabila mengalami situasi yang 
    mengancam kesehatan dan hal-hal yang berbahaya lainnya, mohon dapat menghubungi nomor darurat:

    119: Emergency Korea (Ambulans, Pemadam Kebakaran, SAR);
    112: Polisi Korea;
    010-5394-2546: Hotline Darurat KBRI Seoul

    “Demikian imbauan ini disampaikan untuk menjadi perhatian,” dikutip dari kemlu.go.id.

    (Tribunnews.com/Endra)

  • APINDO: Lebaran Kali Ini Diwarnai Pelemahan Daya Beli Masyarakat – Halaman all

    APINDO: Lebaran Kali Ini Diwarnai Pelemahan Daya Beli Masyarakat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengungkapkan, perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah tahun ini diwarnai oleh melemahnya daya beli masyarakat yaang belum sepenuhnya pulih sejak akhir 2024.

    “Lebaran tahun ini masih dibayang-bayangi sentimen daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih sejak akhir tahun lalu,” kata Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani kepada Tribunnews, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024 dan kemudian berlanjut hingga dua bulan pertama 2025.

    Pada Februari 2025, BPS mengumumkan deflasi tahunan sebesar 0,09 persen dan deflasi bulanan mencapai 0,48 persen.

    “Ini adalah deflasi tahunan yang pertama dalam sekitar dua dekade terakhir, sekaligus menjadi perhatian bersama karena terjadi menjelang periode musiman Ramadan dan Lebaran,” kata Shinta.

    Shinta juga merujuk pada data dari Kementerian Perhubungan yang memproyeksikan jumlah pemudik pada libur Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta orang.

    Angka proyeksi tersebut turun 24,33 persen dibandingkan survei tahun lalu yang mencatat 193,6 juta pemudik.

    Sektor-sektor seperti perhotelan dan retail, menurut Shinta, juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Sehingga, meskipun periode lebaran biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat, kami mencermati bahwa peningkatan konsumsi tahun ini berpotensi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

    Namun, Shinta juga menyoroti bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2025 masih berada pada level optimis, yakni 126,4, meski sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang tercatat 127,2.

    Hal itu diharapkan dapat memberikan dorongan bagi konsumsi selama periode Lebaran.

    Angka Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian dan angka indeks PMI Manufaktur yang dikeluarkan oleh S&P Global juga menjadi hal yang dicermati APINDO.

    Kedua indeks tersebut menunjukkan indikator ekspansi di bulan Februari 2025 atau saat menjelang Ramadhan.

    IKI pada Februari 2025 menunjukkan ekspansi dengan nilai 53,15, naik dari Januari 2025. Sementara itu, capaian PMI Manufaktur Indonesia juga meningkat ke level 53,6 pada bulan Februari 2025.

    Angka tersebut merupakan ekspansi tiga bulan beruntun sejak Desember 2024, setelah lima bulan sebelumnya terus menerus mengalami kontraksi.

    Meskipun ada tanda-tanda ekspansi, Shinta mengingatkan bahwa dunia usaha tetap waspada terhadap berbagai risiko seperti fluktuasi nilai tukar, kenaikan biaya bahan baku, serta ketidakstabilan permintaan global.

    “Jadi meskipun ekspansi sedang berlangsung, perusahaan tetap selektif dalam memperbesar kapasitas produksinya,” katanya.

     

  • Menteri Karding Larang WNI Kerja di Kamboja-Myanmar, Ini Alasannya

    Menteri Karding Larang WNI Kerja di Kamboja-Myanmar, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur terhadap tawaran pekerjaan bergaji tinggi di sejumlah negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

    Pasalnya, ada banyak tawaran kerja di sejumlah negara yang cenderung mengarah pada kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

    Karding menegaskan, Indonesia sejauh ini belum memiliki perjanjian kerja sama mengenai penempatan pekerja migran Indonesia dengan Pemerintah Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

    “Kita sebenarnya belum punya kesepakatan penempatan [pekerja migran] dengan beberapa negara itu,” kata Karding dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Dia mengatakan, tawaran pekerjaan di negara-negara tersebut cenderung mengarah pada kasus TPPO.

    Untuk itu, dia melarang keras masyarakat yang ingin berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan Thailand, apalagi secara ilegal dan dengan iming-iming upah tinggi.

    “Jadi sementara, kalau saya boleh melarang, saya larang,” tegasnya.

    Pada Maret 2025, pemerintah berhasil memulangkan 554 Warga Negara Indonesia (WNI) korban TPPO penipuan daring dari Myanmar. Melansir laman Kementerian Sekretariat Negara, kepulangan ratusan WNI dilakukan dalam dua tahap.

    Tahap pertama atau pada 18 Maret 2025 sebanyak 400 orang dan tahap kedua pada 19 Maret 2025 sebanyak 154 orang.

    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan mengatakan, selama menjadi korban TPPO, para WNI ini dipekerjakan di markas sindikat online scamming.

    Para korban juga mengalami tekanan, kekerasan fisik, serta ancaman untuk diambil organ tubuhnya ketika tidak mencapai target yang ditetapkan oleh bandar. 

    Selain itu, paspor para korban juga ditahan serta tidak diperkenankan untuk berkomunikasi dengan pihak luar termasuk keluarga.

    “Petunjuk-petunjuk yang ada ini sangat kuat [menunjukkan] bahwa adanya penyanderaan dalam jaringan mafia online scamming dalam skala yang besar atau masif,” ujar Budi Gunawan.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono juga telah mengimbau para WNI yang ingin bekerja di luar negeri agar menggunakan jalur resmi.

    Dia juga meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming yang tidak jelas.

    “Ada saluran-saluran di mana jika saudara-saudara atau keluarga kita ingin bekerja di luar negeri yang bisa dilewati, sehingga ada jaminan terhadap keselamatan dan pelindungan mereka,” tegasnya. 

  • Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Cabut Moratorium PMI ke Arab Saudi

    Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Cabut Moratorium PMI ke Arab Saudi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan mencabut moratorium atau larangan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi. Hal itu mengingat masih banyaknya kasus lama kekerasan menimpa PMI belum diselesaikan Pemerintah Saudi.

    “Pemerintah jangan sampai membuka moratorium tetapi kita tidak mereviu permasalahan lama yang dilakukan Pemerintahan Arab Saudi terhadap pekerja migran kita,” kata anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina kepada wartawan dikutip, Selasa (2/4/2025).

    Arzeti meminta agar pemerintah tetap mempertahankan moratorium penempatan PMI ke Arab Saudi, khususnya untuk sektor domestik.

    “Masih banyak PR lama yang belum dijalankan Pemerintah Arab Saudi dengan berbagai macam kasus dari pekerja migran kita di sana. Sekarang kenapa tiba-tiba dibuka kembali?” tuturnya.

    Diketahui, moratorium pengiriman PMI ke Arab Saudi diberlakukan sejak 2015 karena banyaknya kasus pelanggaran hak dan perlakuan buruk terhadap pekerja migran Indonesia, seperti perbudakan, kekerasan fisik dan seksual, bahkan ancaman hukuman mati.

    Namun, dengan adanya janji dari Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan perlindungan yang lebih baik, Presiden Prabowo Subianto merestui pencabutan moratorium tersebut. Pemerintah rencananya akan segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Arab Saudi terkait kesepakatan ini di mana tahap awal pemberangkatan PMI ke Arab Saudi akan dimulai pada Juni 2025.

    Meski telah ada evaluasi terhadap sistem penempatan satu kanal (SPSK) yang diklaim lebih aman, Arzeti mengingatkan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran terkait PMI harus tetap menjadi perhatian dan tidak boleh diabaikan.

    “Keamanan dalam sistem penempatan hanyalah satu aspek. Jauh lebih penting adalah penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia, eksploitasi, dan berbagai bentuk ketidakadilan yang dialami oleh PMI kita di masa lalu dan bahkan hingga saat ini. Kita tidak bisa begitu saja membuka kembali pintu penempatan tanpa adanya jaminan yang kuat dan terukur dari Pemerintah Arab Saudi terkait penyelesaian kasus-kasus yang telah menahun,” jelas Arzeti.

    Menurut Arzeti, ada beberapa kasus PMI di Arab Saudi selama ini yang menjadi perhatian serius, seperti kasus-kasus kekerasan dan penyiksaan, kasus gaji tidak dibayar, kondisi kerja tidak layak, serta kasus hukum yang tidak mendapatkan pembelaan yang adil.

    Arzeti memahami adanya potensi manfaat ekonomi dari penempatan PMI ke luar negeri. Namun, kata dia, keselamatan dan kesejahteraan nyawa anak bangsa jauh lebih berharga dari sekadar keuntungan ekonomi.

    Oleh karenanya, Arzeti mendesak Pemerintah untuk melakukan sejumlah hal sebelum membuka kembali moratorium pengiriman PMI ke Arab Saudi. Hal yang paling utama adalah agar Pemerintah memastikan Pemerintah Arab Saudi menyelesaikan seluruh kasus-kasus PMl yang bermasalah secara transparan dan adil.

    “Pemerintah juga harus menuntut adanya perjanjian bilateral yang lebih kuat dan mengikat antara Indonesia dan Arab Saudi yang secara spesifik mengatur perlindungan hak-hak PMI, mekanisme pengawasan yang ketat, dan sanksi yang tegas bagi pelanggar,” papar Arzeti.

    “Kemudian penting juga bagi Pemerintah untuk meningkatkan peran dan fungsi perwakilan Republik Indonesia di Arab Saudi dalam memberikan perlindungan dan bantuan hukum kepada PMI,” tambahnya.

    Di sisi lain, Arzeti menegaskan perlindungan terhadap PMI juga sangat penting untuk melindungi masyarakat Indonesia dari modus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mengingat banyak WNI yang menjadi korban TPPO, khususnya yang terkait dengan jaringan scam di Myanmar dan Thailand di mana mereka berangkat secara ilegal.

    “Kita juga pernah mendengar cerita dari korban TPPO di Thailand dan Myanmar, anak-anak muda dari sejumlah daerah yang ahli komputer atau IT, terutama lulusan SMA,” sebut Arzeti.

    Dalam cerita korban, mereka direkrut melalui grup Telegram dengan iming-iming penghasilan tinggi sehingga tergiur dengan tawaran gaji besar tersebut. Mereka lalu dibuatkan paspor dan diberangkatkan dengan pesawat, namun dengan perintah jarak jauh. Sehingga korban berangkat secara mandiri dari Indonesia.

    Namun setibanya di negara tujuan, mereka malah dibawa ke lokasi yang sangat jauh dan terpencil, bahkan di tengah hutan, bukan di gedung atau fasilitas yang layak. Di sana, mereka dipaksa untuk bekerja 24 jam sehari sebagai operator scam. Korban diharuskan mencari nomor telepon baru setiap harinya untuk menawarkan transaksi ilegal melalui komputer. 

    Ada ancaman fisik bagi yang tidak mampu bekerja dengan maksimal. Jika ada korban yang tidak mampu memenuhi target kerja, mereka disiksa dengan cara dimasukkan ke terowongan gelap yang panas dan penuh sesak, untuk memberikan efek jera dan memaksa mereka kembali bekerja.

    “Modus seperti ini sangat memprihatinkan. Para korban, yang sebagian besar adalah anak-anak muda dari daerah, dirampas hak dan kebebasan mereka, dipaksa untuk melakukan tindakan kriminal yang merugikan banyak orang, dan bahkan diperlakukan dengan sangat kejam,” jelas Arzeti.

    Legislator dari dapil Jawa Timur I itu pun meminta kementerian/lembaga terkait untuk segera menuntaskan masalah PMI ilegal yang menjadi korban scam. Termasuk, kata Arzeti, melakukan penyelidikan terhadap jaringan perekrutan dan penyelundupan perdagangan orang yang terlibat.

    “Tidak hanya Kementerian Ketenagakerjaan atau BP2MI yang harus menindak jaringan perekrutan pekerja migran (PMI) ilegal. Imigrasi juga perlu aware untuk mengawasi anak-anak muda yang berpergian ke luar negeri yang rawan TPPO,” pungkas dia.

  • Pohon Beringin Tua Tumbang di Alun-Alun Pemalang, Korban Jiwa Bertambah jadi 3 Orang – Halaman all

    Pohon Beringin Tua Tumbang di Alun-Alun Pemalang, Korban Jiwa Bertambah jadi 3 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumlah korban jiwa akibat tumbangnya pohon beringin tua di Alun-Alun Pemalang saat menjelang salat Idulfitri pada Senin (31/3/2025) sekitar pukul 06.30 WIB, bertambah.

    Dua korban, Rasmono (42), warga Jalan Wijaya Kusuma, dan Anita Rahmawati (39), warga Jalan Nusa Indah, Kelurahan Pelutan, Pemalang, meninggal di tempat. 

    Sementara itu, Rasmani (71), warga Jalan Teratai, Kelurahan Pelutan, Pemalang, meninggal setelah mendapatkan perawatan di RS Harapan Sehat.

    Selain korban meninggal, sebanyak 16 orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

    Pohon beringin itu tumbang saat warga bersiap melaksanakan salat Idulfitri di Alun-Alun Pemalang. 

    Reruntuhan pohon menimpa sejumlah jamaah yang tengah beribadah hingga membuat warga panik berhamburan.

    Peristiwa ini pun kemudian menjadi viral di media sosial.

    Warga dan kepolisian setempat langsung mengevakuasi para korban yang tertimpa pohon besar tersebut.

    Sebelumnya, dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden ini.

    Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menyampaikan bahwa tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Pemalang, bersama pihak terkait, segera mengevakuasi 19 korban yang tertimpa batang pohon dalam insiden tersebut.

    “Seluruh jamaah sudah kami evakuasi ke rumah sakit, 2 orang korban di antaranya meninggal dunia, 2 orang korban kritis, dan 15 orang korban mengalami luka ringan,” kata Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, dikutip dari TribunJateng.com.

    Eko mengatakan, identitas korban yang meninggal dunia, yakni seorang pria berinisial R (42) meninggal di lokasi kejadian, dan seorang wanita berinisial AR (39) yang meninggal saat dilakukan perawatan di rumah sakit, kedua korban adalah warga Kelurahan Pelutan, Pemalang.

    “Kemudian korban kritis seorang pria berinisial R (70) dan wanita berinisial TS (68), juga warga Kelurahan Pelutan,” ucapnya.

    Usai mengevakuasi korban, Kapolres Pemalang mengatakan, Satreskrim Polres Pemalang langsung melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut,” kata Kapolres Pemalang.

    Kapolres Pemalang menyampaikan bahwa tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, PLN, Damkar, PMI, serta dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup Kabupaten Pemalang, yang bertugas di Pospam Alun-Alun Pemalang, telah melakukan evakuasi terhadap batang pohon yang tumbang.

    “Kami juga menempatkan sejumlah personel, untuk pengalihan arus lalu lintas selama berlangsungnya evakuasi,” imbuhnya.

    Atas kejadian tersebut, Eko menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

    “Semoga amal ibadah beliau-beliau diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Kapolres Pemalang.

    Pada kesempatan itu, Eko juga menjenguk langsung ke rumah sakit, untuk memantau kondisi korban yang mengalami kritis dan luka ringan.

    “Semoga para korban yang mengalami luka-luka segera diberikan kesembuhan, agar dapat berkumpul lagi bersama keluarga tercinta,” kata Kapolres Pemalang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Insiden Pohon Beringin Tumbang di Alun-alun Pemalang Tewaskan 3 Orang, Begini Kesaksian Warga 

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin Achmad/Indra Dwi Purnomo)

  • Pohon Beringin Tua Tumbang di Alun-Alun Pemalang, Korban Jiwa Bertambah jadi 3 Orang – Halaman all

    Insiden Mengerikan di Pemalang, 3 Nyawa Melayang Tertimpa Beringin, Dua Meninggal di Rumah Sakit – Halaman all

    Insiden Mengerikan di Pemalang, 3 Nyawa Melayang Tertimpa Beringin, Dua Meninggal di Rumah Sakit

    TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG – Sebuah pohon beringin tumbang di Alun-alun Pemalang sebelum Salat Idul Fitri 2025 pada Senin (31/3/2025). 

    Insiden mengerikan di Pemalang itu membuat sebanyak tiga orang meninggal dunia.

    Di mana dua orang meninggal dunia di rumah sakit dan satu meninggal dunia di lokasi.

    Informasi itu disampaikan Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo.

    “Iya benar,” kata dia pada Selasa (1/4/2025).

    Identitas Korban

    Meninggal Dunia di Lokasi

    Rasmono 

    Usia 43 Tahun

    Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Pelutan Pemalang

    Meninggal Dunia di Rumah Sakit

    Anita Rahmawati 

    Usia 39 Tahun

    Jalan Nusa Indah, Kelurahan Pelutan, Pemalang

    Meninggal Dunia di Rumah Sakit Harapan Senat

    Rasmani 

    Usia 71 Tahun

    Jalan Teratai, Kelurahan Pelutan, Pemalang

    Meninggal Dunia di Rumah Sakit M Azhari

    TRAGEDI POHON TIMBANG – Samar terdengar teriakan takbir dan istigfar bercampur tangisan pilu saat tragedi pohon beringin berukuran raksasa ambruk di Pemlang mengakibatkan jemaah salat Idul Fitri tewas. (kolase/instagram/tiktok)

    Kronologi Insiden Mengerikan di Pemalang

    Insiden ini terjadi menjelang pelaksanaan shalat Id di kawasan Alun-Alun Pemalang.

    Kejadian tersebut tidak hanya merenggut nyawa dan melukai belasan orang lainnya.

    Kronologi kejadian dimulai sekitar pukul 06.20 WIB, ketika sebuah pohon besar tumbang dan menimpa jemaah yang tengah bersiap melaksanakan Salat Ied.

    Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Setelah proses evakuasi, Satreskrim Polres Pemalang segera melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

    Pohon yang tumbang kemudian dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, PLN, Damkar, PMI, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup Pemalang.

    Untuk menghindari kemacetan, petugas juga mengalihkan arus lalu lintas selama proses evakuasi berlangsung.

  • Pekerja Migran Ini Bisa Pulang Lebaran setelah 7 Tahun di Perantauan

    Pekerja Migran Ini Bisa Pulang Lebaran setelah 7 Tahun di Perantauan

    Tangerang, Beritasatu.com – Idulfitri atau Lebaran menjadi momen istimewa bagi para perantau untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi Danim, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, perjalanan pulang ke kampung halaman penuh dengan tantangan.

    Setelah bertahun-tahun bekerja di Brunei Darussalam, ia akhirnya bisa pulang, meski harus menunggu lebih lama dari yang diharapkan.

    Danim mengungkapkan, tiket kepulangannya baru berhasil dipesan oleh majikannya pada 31 Maret 2025, meski sudah berusaha memesan sejak 20 dan 25 Maret 2025.

    “Bos saya booking dari tanggal 20, 25, tetapi enggak dapat, dapatnya tanggal 31. Terbangnya (dari Brunei Darussalam) kemarin malam jam 00.00 sampai sini jam 02.00,” ujar Danim saat ditemui di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (1/4/2025).

    Setibanya di Indonesia, perjuangan belum selesai. Ia masih harus mencari tiket ke Lombok, yang ternyata tidak mudah didapatkan.

    “Sekarang sudah dapat tiket, berangkatnya besok jam 12.00 WIB,” katanya lega.

    Menanti satu hari lagi untuk bertemu keluarga terasa berat bagi Danim. Perasannya campur aduk, senang karena akhirnya bisa pulang, tetapi juga sedih karena tidak bisa merayakan Hari Raya Idulfitri tepat waktu bersama keluarga.

    “Sedih rasanya, sudah bertahun-tahun tidak pulang. Saya nih sudah tujuh tahun merantau ke negara orang dan tidak pernah merayakan Lebaran bareng keluarga,” ucapnya lirih.

    Ia juga sudah meminta keluarganya untuk menyiapkan menu favoritnya seperti bebek dan rendang, makanan yang selalu mengingatkannya pada kampung halaman. Namun, rencana tinggal rencana karena Danim tidak bisa pulang tepat di hari Lebaran.

    Danim berencana menghabiskan 1,5 bulan di kampung halaman sebelum kembali merantau ke luar negeri sebagai pekerja migran.

    Danim bukan satu-satunya yang berjuang untuk kembali ke kampung halaman setelah bekerja tujuh tahun sebagai pekerja migran. Pada H2 Lebaran atau Selasa (1/4/2025), Bandara Soekarno-Hatta mencatat 628 penerbangan domestik dengan jumlah penumpang mencapai 89.950 orang. 

  • Peristiwa Tragis Beringin Tumbang di Pemalang Jelang Salat Id: 2 Orang Tewas, Ini Penjelasan Polisi

    Peristiwa Tragis Beringin Tumbang di Pemalang Jelang Salat Id: 2 Orang Tewas, Ini Penjelasan Polisi

    TRIBUNJAKARTA.COM –Peristiwa tragis pohon beringin tumbang di Alun-alun Pemalang, Jawa Tengah terjadi jelang Salat Idulfitri 1446 Hijriah pada Senin (31/3/2025)

    Pohon beringin berukuran raksasa itu menimpa jemaah yang telah mempersiapkan diri menjalani ibadah Salat Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

    Akibatnya, dua orang tewas lalu dua warga lanjut usia (lansia) kritis dan 15 jemaah Salat Id terluka.

    Polisi memberikan penjelasan mengenai tumbangnya pohon beringin raksasa itu.

    Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo mengatakan bahwa atas kejadian ini, tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Pemalang, bersama instansi terkait langsung mengevakuasi 19 orang korban yang tertimpa batang pohon tumbang tersebut.

    “Seluruh jemaah sudah kami evakuasi ke rumah sakit, 2 orang korban di antaranya meninggal dunia, 2 orang kritis, dan 15 korban lain mengalami luka ringan,” kata Eko, dikutip dari  TribunBanyumas.com.

    Eko mengungkapkan bahwa identitas korban yang meninggal dunia, yakni seorang pria berinisial R (42), meninggal dunia di lokasi kejadian, dan seorang wanita berinisial AR (39), meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

    Kedua korban tewas tersebut merupakan warga Kelurahan Pelutan, Pemalang.

    “Kemudian, korban kritis seorang pria berinisial R (70) dan wanita berinisial TS (68), juga warga Kelurahan Pelutan,” ungkap Eko.

    Setelah mengevakuasi korban, Satreskrim Polres Pemalang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut,” ujar Eko. 

    Tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, PLN, Damkar, PMI, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang yang tergabung di Pospam Alun-alun Pemalang juga telah mengevakuasi batang pohon tumbang tersebut.

    “Kami juga menempatkan sejumlah personel untuk pengalihan arus lalu lintas selama berlangsungnya evakuasi,” jelasnya.

    Kapolres Pemalang mengatakan, Tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, PLN, Damkar, PMI, dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup Kabupaten Pemalang yang tergabung di Pospam Alun-alun Pemalang juga telah mengevakuasi batang pohon tumbang tersebut.

    “Kami juga menempatkan sejumlah personel, untuk pengalihan arus lalu lintas selama berlangsungnya evakuasi,” imbuhnya.

    Atas kejadian tersebut, AKBP Eko menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

    “Semoga amal ibadah beliau-beliau diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Kapolres Pemalang.

    Pada kesempatan itu, Kapolres Pemalang juga menjenguk langsung ke rumah sakit, untuk mengecek kondisi korban yang mengalami kritis dan luka ringan.

    “Semoga para korban yang mengalami luka-luka segera diberikan kesembuhan, agar dapat berkumpul lagi bersama keluarga tercinta,” kata Kapolres Pemalang.

    Selain menjenguk ke rumah sakit, Kapolres Pemalang juga bersilaturahmi ke rumah korban, untuk menyampaikan santunan kepada keluarga korban.

    “Kami dari Polres Pemalang ingin memberikan perhatian lebih, sebagai bentuk kepedulian kami kepada korban beserta keluarganya,” tambahnya. 

    Insiden itu sempat diunggah melalui akun media sosial TikTok milik @riyandwiyogapratama.

    “POHON BERINGIN RAKSASA DI ALUN ALUN PEMALANG AMBRUK, TIMPA JAMAAH SHOLAT IDUL FITRI,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

    Dalam video berdurasi 45 detik itu terlihat sebuah pohon beringin berukuran raksasa telah tumbang menutupi sebuah jalan beraspal.

    Robohnya pohon beringin raksasa itu juga tampak memutus sejumlah kabel listrik yang berada di sekitarnya.

    Para warga pun mengelilingi lokasi kejadian dengan masih menggunakan mukena hingga baju koko.

    Tampak sejumlah pihak Kepolisian dan anggota TNI bersiaga di sekitar TKP.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden ini terjadi saat para jemaah sedang menyiapkan diri untuk salat Id.

    Tampak dalam video tersebut, ambulans dan tim medis segera bersiap siaga menuju ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan medis.

    Dalam video tersebut juga memperlihatkan sejumlah sajadah hingga sandal para korban masih berserakan hingga terdapat noda darah di beberapa titik. (TribunJateng/TribunJabar)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal

    Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal

    Tangkapan layar Presiden RI Prabowo Subianto memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal dalam kegiatan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube Sekretariat Presiden

    Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 31 Maret 2025 – 07:32 WIB

    Elshinta.com – Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama-sama dengan masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta.

    Berdasarkan pantauan yang dilansir dari ANTARA di Jakarta, Senin, Presiden dan Wapres RI hadir dan memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal secara bersama-sama sekitar pukul 06.50 WIB.

    Keduanya juga terlihat kompak mengenakan atasan baju muslim putih, serta bawahan celana hitam panjang lengkap dengan songkok hitam yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

    Presiden dan Wapres RI memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal didampingi oleh sejumlah tokoh seperti Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, juga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Terdapat pula beberapa tokoh yang juga hadir lebih awal di antaranya Menteri Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan sejumlah tokoh lainnya. Tak lama berselang, shalat Idul Fitri dilaksanakan dengan khidmat.

    Diketahui, Kepala Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Mulawarman Hannase mengatakan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 H ini dapat diikuti oleh masyarakat luas dan dimulai pukul 07.00 WIB.

    Menurut Mulawarman Hannase khatib yang bertugas ialah Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie, dengan mengusung tema “Merawat Kemabruran Puasa”.

    Sumber : Antara