NGO: PMI

  • PMI Asal Lombok Tewas Misterius di Malaysia, Keluarga Curiga Dibunuh

    PMI Asal Lombok Tewas Misterius di Malaysia, Keluarga Curiga Dibunuh

    Lombok, Beritasatu.com – Sahri Ramdan, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, yang dikenal pendiam dan berencana pulang untuk menikah, kini hanya bisa kembali dalam keadaan tewas.

    Kematiannya di Malaysia menyisakan kejanggalan yang membuat keluarga, terutama sang ayah, Jumantri yakin ada sesuatu yang tidak beres. Dia menduga tewasnya sang anak bukan sekadar kecelakaan.

    Kronologi Tewasnya PMI di Malaysia

    Semua bermula saat Sahri Ramdan bersama lima rekannya, tiga dari Buwun Sejati, satu dari Batu Mekar, dan satu dari Lombok Timur, pergi berburu ayam hutan setelah jam kerja.

    Menurut penuturan Jumantri yang dia dapatkan dari informasi teman-teman Sahri di Malaysia, mereka keluar malam itu untuk mencari ayam di hutan.

    “Kalau informasi dari anaknya yang mendapatkan informasi dari teman-teman dari Malaysia, mereka berenam keluar malam untuk mencari ayam di hutan setelah kerja,” jelas Jumantri pada Selasa (10/6/2025).

    Perburuan itu sempat membuahkan hasil. Mereka berhasil mendapatkan seekor ayam.

    Anehnya, setelah mendapatkan ayam, Sahri memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Sementara itu, kelima temannya kembali lagi ke hutan untuk melanjutkan perburuan.

    Nahas, sejak saat itu, Sahri tak kunjung kembali dan menghilang dari pantauan teman-temannya.

    Pencarian pun dilakukan oleh teman-teman Sahri yang tersisa, hingga akhirnya Sahri ditemukan sudah tak bernyawa di tengah kebun.

    Jasadnya segera dibawa ke rumah karyawan tempat mereka tinggal, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun, setibanya di sana, Sahri dinyatakan telah meninggal dunia.

    Luka Aneh dan Kecurigaan Keluarga

    Kematian PMI di Malaysia itu semakin diselimuti misteri dengan adanya luka aneh pada tubuh korban.

    Jumantri mengungkapkan, anaknya mengalami luka di bagian dada dan paha. Informasi awal menyebutkan luka tersebut akibat diseruduk kerbau.

    Namun, Jumantri meragukan informasi ini dan merasa ada yang janggal.

    “Anak saya mengalami luka di bagian dada dan bagian paha. Informasinya, luka tersebut akibat diseruduk kerbau dan macam-macam info penyebab kematiannya,” kata Jumantri.

    Kecurigaan Jumantri bukan tanpa alasan. Ia merasa luka yang diderita anaknya tidak konsisten dengan cedera akibat serudukan kerbau.

    “Saya bingung, kalau diseruduk kerbau tidak mungkin cuma luka di bagian dada dan paha, pasti badannya remuk. Tapi badan korban ini biasa saja,” ujarnya.

    Jumantri menggambarkan luka tersebut sebagai “kecil seperti luka tusuk.” Hal ini semakin menambah tanda tanya besar.

    Hal yang paling membuat hati Jumantri gundah adalah pengakuan teman-teman Sahri yang seharusnya bersama korban saat kejadian. Mereka mengaku tidak mengetahui penyebab luka tersebut.

    “Dari keterangan teman-temannya, mereka tidak tahu luka itu,” tambah Jumantri.

    Kejanggalan ini diperkuat dengan sikap pengawas tempat Sahri bekerja di Malaysia yang tiba-tiba berhenti menghubungi keluarga. Hal ini memperkuat dugaan adanya konspirasi di balik kematian misterius PMI Lombok ini.

    Penyelidikan Polisi dan Harapan Keadilan

    Pihak berwajib di Malaysia telah mengambil tindakan serius terkait kasus ini.

    Informasi yang diterima keluarga di Lombok menyebutkan, polisi telah memeriksa lima teman Sahri yang juga rekan kerjanya. Mereka dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

    “Dari info yang kami terima, polisi sudah memeriksa lima orang teman korban serta teman kerja korban dibawa ke kantor polisi,” ujar Jumantri.

    Hal yang menjadi titik fokus penyelidikan adalah keterangan dari kelima teman korban yang terus berubah-ubah.

    “Dan polisi di Malaysia belum melepas lima orang teman korban karena keterangan mereka selalu berbeda-beda,” ungkap Jumantri.

    Situasi ini menunjukkan betapa rumitnya mengungkap kebenaran di balik kematian misterius PMI asal Lombok ini.

    Keluarga Sahri Ramdan, khususnya sang ayah, memiliki harapan besar terhadap proses hukum ini.

    “Harapan kami sekeluarga agar para pelaku jika anak saya sebagai korban pembunuhan, agar dihukum sesuai dengan perbuatannya,” tegas Jumantri.

    Impian Pernikahan yang Tak Kesampaian

    Duka mendalam juga dirasakan oleh Hasini, ibunda Sahri Ramdan. Ia mengenang komunikasi terakhirnya dengan sang anak pada hari Jumat (6/6/2025), sesusai Sahri melaksanakan salat Iduladha.

    Dalam percakapan terakhir itu, Sahri bercerita tentang rencana kepulangannya untuk menikah dan bahkan sudah ada calon istri.

    “Sahri Ramdan terakhir berkomunikasi pada hari Jumat seusai melaksanakan salat Iduladha. Dia cerita mau pulang untuk menikah dan sudah ada calon istrinya,” tutur Hasini.

    Sahri juga sempat menanyakan kabar semua anggota keluarganya, apakah sudah pulang ke rumah atau belum. Hasini, yang merasa heran dengan pertanyaan anaknya, sempat bertanya balik.

    “Saya menanyakan kenapa kamu menanyakan semua keluargamu? Dia jawab kepingin ketemu sama keluarganya, ngumpul di rumah soalnya hari Lebaran,” kenang Hasini.

    Percakapan terakhir itu diwarnai canda tawa. Sahri Ramdan, yang dikenal pendiam dan jarang menceritakan masalah yang dihadapinya terlihat begitu ceria.

    “Dia juga mengajak saya bercanda-canda dan dia ini jarang berbicara apa masalah yang dihadapinya, dia ini pendiam,” imbuh Hasini.

    Rencana pernikahan Sahri Ramdan sudah sangat matang. Ia berencana pulang untuk melangsungkan pernikahan pada Selasa (10/6/2025) ini.

    Namun, takdir berkata lain. Tanggal yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi Sahri dan keluarganya, kini justru menjadi pengingat akan kepergiannya yang menyakitkan dan penuh misteri.

    Kasus kematian misterius PMI asal Lombok ini menjadi cerminan pahit perjuangan para pekerja migran di negeri orang.

  • Cara Login JMO untuk Cek BSU 2025 – Page 3

    Cara Login JMO untuk Cek BSU 2025 – Page 3

    Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) menjadi solusi praktis bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Selain untuk mengecek status Bantuan Subsidi Upah (BSU), aplikasi ini menawarkan berbagai fitur unggulan yang memudahkan pekerja dalam mengelola kepesertaan mereka. Lantas, apa saja fitur-fitur tersebut yang mungkin belum banyak diketahui?

    JMO dirancang untuk memberikan kemudahan dan aksesibilitas yang lebih baik bagi pekerja dalam mengelola dan memantau kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

    Dengan aplikasi ini, pekerja dapat mengakses informasi dan layanan yang dibutuhkan dengan lebih efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa fitur unggulan aplikasi JMO selain pengecekan BSU yang perlu diketahui, seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (10/6/2025).

    Dengan memanfaatkan fitur-fitur unggulan aplikasi JMO, peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat mengoptimalkan manfaat dari program jaminan sosial yang diikuti. Kemudahan akses informasi dan layanan yang ditawarkan JMO membantu pekerja untuk lebih proaktif dalam mengelola kepesertaan mereka.

    Salah satu fitur unggulan aplikasi JMO adalah kemudahan dalam pendaftaran peserta. Aplikasi ini memungkinkan pendaftaran bagi peserta Penerima Upah, Bukan Penerima Upah, dan Pekerja Migran Indonesia, semuanya melalui data kependudukan. Proses pendaftaran menjadi lebih ringkas dan efisien.

    Melalui aplikasi JMO, calon peserta tidak perlu lagi datang ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan untuk mendaftar. Cukup dengan memasukkan data kependudukan yang valid, proses pendaftaran dapat diselesaikan dengan cepat. Hal ini tentu menghemat waktu dan tenaga.

    Kemudahan pendaftaran melalui aplikasi JMO ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan. Semakin banyak pekerja yang terdaftar, semakin besar pula perlindungan jaminan sosial yang dapat diberikan.

  • Ketua Baleg DPR sebut RUU Pemilu dan RUU Pilkada dibahas terpisah

    Ketua Baleg DPR sebut RUU Pemilu dan RUU Pilkada dibahas terpisah

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Legislasi DPR RI Bob Hasan mengatakan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Umum dan RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rencananya dibahas secara terpisah.

    Menurut dia, sejauh ini belum ada keputusan bahwa kedua RUU itu akan disatukan atau menjadi Omnibus Law Politik. Sehingga dua RUU itu akan dibahas secara satu-satu.

    “Belum ada keputusan Omnibus Law Politik,” kata Bob di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan bahwa RUU Pemilu masuk ke dalam RUU prioritas yang akan dibahas oleh Badan Legislasi DPR RI pada tahun 2025. Menurut dia, RUU tersebut akan mulai disusun setelah penyusunan tiga RUU sebelumnya selesai.

    Adapun tiga RUU yang kini penyusunannya sedang dirampungkan yakni RUU tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, RUU tentang Statistik, dan RUU tentang Perkoperasian.

    “Ya nanti kalau yang tiga ini sudah jadi usul inisiatif, kita satu-satu,” katanya.

    Selain itu, dia memastikan bahwa pembahasan RUU Pemilu nantinya tidak akan terlepas dari berbagai putusan MK yang sudah merevisi atau mengaudit UU Pemilu sebelumnya. Paling lambat, menurut dia, RUU Pemilu harus rampung dalam dua tahun ke depan.

    “Itu kan putusan MK terkait Pilpres, harus ada dua tahun setelah putusan MK ini,” kata dia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cetak Pemimpin Berpikiran Global Membangun Tanah Air

    Cetak Pemimpin Berpikiran Global Membangun Tanah Air

    PALU – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Al Khairaat, Palu, Senin (9/6/2025). Kesepakatan ini dalam rangka memperkuat peran pendidikan tinggi dalam mencetak talenta global.

    MoU ini diteken Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun sistem pendidikan migrasi yang terstruktur, terukur, dan berorientasi global.

    Dalam dialog terbuka bersama mahasiswa, Menteri Karding menyampaikan pentingnya memposisikan kampus sebagai bagian penting dari ekosistem pekerja migran yang modern dan bermartabat.

    “Kita ingin agar universitas seperti Al Khairaat ini menjadi bagian dari ekosistem pelatihan migrasi. Migrasi hari ini bukan sekadar kerja ke luar negeri, tapi perjalanan karier global. Kampus bisa jadi tempat membangun mentalitas global, kompetensi kerja, dan daya saing lintas negara,” ujar Menteri Karding.

    Lebih jauh, Menteri Karding menekankan bahwa pendidikan migrasi tidak berarti mendorong mahasiswa untuk “keluar” dari Indonesia, melainkan justru membuka jalan bagi anak bangsa untuk belajar, berkembang, dan kembali membangun tanah air dengan ilmu dan pengalaman global.

    “Pergi migran, pulang juragan. Ini bukan slogan kosong. Kalau prosesnya benar, kita tidak sedang kehilangan orang, kita sedang mencetak pemimpin masa depan yang berpikir global dan membangun lokal,” tambahnya.

    Melalui kerja sama ini, KemenP2MI dan universitas-universitas untuk mendorong penyusunan kurikulum pelatihan pramigrasi, pelatihan bahasa dan budaya negara tujuan, serta penguatan literasi hukum dan perlindungan pekerja.

    Menteri Karding berharap, Universitas Al Khairaat dapat menjadi pionir di kawasan Indonesia timur dalam menyiapkan SDM migran yang unggul dan siap bersaing di pasar kerja internasional.

    “Banyak negara saat ini kekurangan tenaga kerja muda. Indonesia punya bonus demografi. Kalau kita bisa siapkan mereka sejak dari kampus dengan karakter, kompetensi, dan keterampilan, maka kita bukan mengirim buruh, kita mengirim profesional,” tegas Menteri Karding.

  • Video: Adu Kuat Manufaktur ASEAN: RI Unggul Atau Mulai Melambat?

    Video: Adu Kuat Manufaktur ASEAN: RI Unggul Atau Mulai Melambat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – PMI manufaktur Indonesia di bawah 50 selama 2 bulan berturut-turut yang artinya berada di zona kontraksi. Di saat negara lain mulai naik, Indonesia seakan jalan di tempat. Pertanyaannya apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang lari cepat siapa yang mulai melambat?

  • Kebutuhan penyintas kebakaran di Kapuk Muara terpenuhi

    Kebutuhan penyintas kebakaran di Kapuk Muara terpenuhi

    Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat saat meninjau lokasi kebakaran pada Minggu (8/6/2025).ANTARA/HO-Pemkot Jakut

    Pemkot Jakut : Kebutuhan penyintas kebakaran di Kapuk Muara terpenuhi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 09 Juni 2025 – 15:00 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) memastikan kebutuhan dasar bagi penyintas kebakaran di RT 17 RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jumat (6/6) di lokasi pengungsian, terpenuhi dengan baik.

    “Alhamdulillah, kebutuhan dasar seperti makanan minuman dan layanan kesehatan telah terpenuhi dengan baik,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat, di Jakarta, Senin.

    Ia mencatat ada 1.387 jiwa mengungsi di 15 unit tenda pengungsian yang telah didirikan di lokasi pengungsian.

    Menurut dia, untuk makanan tersedia cukup banyak dan dibagikan juga ke warga sekitar yang tidak terdampak langsung.

    “Meski demikian, masih ada beberapa kebutuhan yang perlu dipenuhi,” kata dia.

    Ia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menambah pasokan air bersih dan fasilitas sanitasi.

    “Tadi sudah dikirim tambahan delapan unit WC portabel serta pompa untuk toren air bersih,” kata dia.

    Pihaknya juga merespon cepat keluhan soal sirkulasi udara yang buruk di beberapa tenda rendah.

    Ia langsung meminta pemasangan kipas angin agar suhu dan kenyamanan di dalam tenda lebih baik.

    Selain itu, kebutuhan alas tidur juga menjadi perhatian karena sebagian pengungsi masih tidur beralaskan terpal.

    “Kami akan upayakan bantuan alas tidur melalui BPBD, Baznas, PMI, dan juga dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dari swasta,” tambahnya.

    Pemkot Jakut juga menyiapkan posko pengaduan untuk memastikan warga tetap mendapatkan layanan dasar termasuk dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan BPJS yang hilang akibat kebakaran.

    “Data mereka tetap ada di kami. Kami pastikan semuanya bisa dipulihkan agar warga tetap mendapat hak-haknya,” kata dia.

    Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menunjukkan solidaritas.

    Ada pun sejumlah kebutuhan lain yang masih dibutuhkan warga pengungsi antara lain selimut, handuk, alat mandi, minyak telon, obat-obatan, susu balita, susu formula, pakaian dewasa dan anak-anak, pembalut, serta sarung atau mukena.

    “Bantuan dari masyarakat luas masih sangat diharapkan untuk membantu meringankan beban para korban,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Migran Center Pertama di Indonesia Segera Dibangun di Kota Palu

    Migran Center Pertama di Indonesia Segera Dibangun di Kota Palu

    Palu, Beritasatu.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, secara resmi menerima hibah lahan seluas dua hektare dari Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah. Penyerahan ditandai dengan penandatanganan dokumen hibah oleh Menteri Karding dan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, yang berlangsung di Taman Vatulemo, Minggu (8/6/2025).

    Tanah hibah yang berlokasi di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan Migran Center pertama di Indonesia yang mendapat dukungan langsung dari pemerintah daerah.

    “Atas nama kementerian, saya sangat berterima kasih. Dukungan ini akan sangat membantu kami dalam membangun ekosistem vokasi yang terintegrasi,” ujar Menteri Karding kepada media.

    Karding menjelaskan, Migran Center ini akan menjadi pusat layanan terpadu yang mencakup pelatihan vokasi, penerbitan sertifikasi kompetensi, layanan informasi ketenagakerjaan luar negeri, hingga pendampingan bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

    “Di Kota Palu ini akan kita dirikan Migran Center yang melibatkan banyak pihak. Diharapkan fasilitas ini mampu meningkatkan kualitas dan jumlah penempatan pekerja migran asal Sulawesi Tengah, khususnya dari Kota Palu. Ini akan berdampak pada ekonomi daerah, keluarga, sekaligus mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Menteri Karding menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan nasional. Ia menyampaikan apresiasi atas arahan Presiden Prabowo Subianto yang terus mendorong sinergi lintas level pemerintahan.

    “Ini bukti pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan memberi manfaat besar bagi masyarakat, khususnya warga Kota Palu,” tambahnya.

    Sementara itu, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menjelaskan Kota Palu memiliki peran strategis sebagai daerah penyangga di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, kehadiran Migran Center akan sangat penting dalam mendukung pelatihan kerja dan penerbitan sertifikasi bagi calon pekerja migran.

    “Dengan adanya balai latihan ini yang menjadi pusat terintegrasi—mulai dari pelayanan, pelatihan vokasi, hingga sertifikasi—maka akan sangat membantu pemerintah daerah se-Sulawesi Tengah dalam menyiapkan tenaga kerja migran yang kompeten,” tutup Hadianto.

  • Kemensos respons cepat beri bantuan ke korban kebakaran Kapuk Muara

    Kemensos respons cepat beri bantuan ke korban kebakaran Kapuk Muara

    Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik dan memberikan layanan psikososial ke korban kebakaran yang tinggal sementara di tenda pengungsian di Kapuk Muara, Jakarta Utara, Sabtu (7/6/2025). ANTARA/HO-Kemensos

    Kemensos respons cepat beri bantuan ke korban kebakaran Kapuk Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 21:13 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Sosial (Kemensos) merespons cepat dengan mengirimkan bantuan dan memberikan layanan psikososial kepada para korban kebakaran di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Kami langsung dapat instruksi dari Mensos Saifullah Yusuf untuk memastikan seluruh bantuan logistik dan dukungan psikososial menjangkau para korban, khususnya kelompok rentan,” ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos Adrianus Alla dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.

    “Pesan Pak Menteri, proses pemulihan harus berjalan cepat, tepat, dan berpihak kepada warga,” katanya.

    Dia menjelaskan kebakaran yang terjadi pada Jumat (6/6) itu menyebabkan sekitar 500 rumah semipermanen terbakar dan sedikitnya 800 kepala keluarga atau 3.200 jiwa terdampak. Kebakaran diduga bermula dari api kompor yang ditinggal menyala, kemudian menjalar dengan cepat ke rumah-rumah warga, gudang, dan lapak usaha.

    Proses pemadaman melibatkan 29 mobil pemadam kebakaran dan warga sekitar yang baru selesai melaksanakan shalat Jumat. Pemadaman berlangsung hingga malam hari dan dilanjutkan dengan pendinginan sampai dini hari.

    Sebagian besar warga kini mengungsi ke rumah kerabat dan lahan kosong milik PT. Duta Harapan Indah, sementara pendataan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas masih terus dilakukan.

    Sebagai bentuk kehadiran negara, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa tenda serbaguna, tenda gulung, selimut, pakaian dewasa dan anak-anak, serta perlengkapan dasar lainnya senilai Rp291 juta lebih.

    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyiapkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk kelompok rentan serta melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, BPBD, PMI, dan pemerintah setempat untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar para penyintas.

    Sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab negara, Kemensos akan terus mengawal proses pemulihan bagi warga terdampak, memastikan tidak ada yang terlewat dari perhatian.

    Sumber : Antara

  • BPBD Jakarta Salurkan Bantuan Logistik bagi Warga Terdampak Kebakaran di Kapuk Muara – Page 3

    BPBD Jakarta Salurkan Bantuan Logistik bagi Warga Terdampak Kebakaran di Kapuk Muara – Page 3

    BPBD DKI Jakarta terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak serta memastikan pemulihan setelah kejadian berjalan secara optimal.

    Ia menambahkan bahwa upaya penanganan kebakaran dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan 29 unit pemadam kebakaran dari Dinas Gulkarmat, unsur TRC BPBD, PMI, AGD Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinas Sosial, serta dukungan dari personel Polsek dan Koramil setempat.

    “Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan proses evakuasi, pelayanan kesehatan, serta distribusi bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” katanya.

     

  • Kemensos kirim bantuan untuk korban kebakaran Kapuk Muara

    Kemensos kirim bantuan untuk korban kebakaran Kapuk Muara

    Bantuan Kemensos untuk korban kebakaran Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (7/6/2025). Foto: Kemensos

    Kemensos kirim bantuan untuk korban kebakaran Kapuk Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 17:42 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia merespons cepat bencana kebakaran di Jalan Gang Damai RT 17/RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Seperti diketahui di jago merah melahap kawasan padat penduduk itu, Jumat (6/6/2025) pukul 12.00 WIB. 

    Peristiwa ini menyebabkan sekitar 500 unit rumah semi permanen terbakar dan sedikitnya 800 kepala keluarga atau 3.200 jiwa terdampak.

    “Kami langsung dapat instruksi Gus Mensos Saifullah Yusuf untuk memastikan seluruh bantuan logistik dan dukungan psikososial menjangkau para korban, khususnya kelompok rentan. Pesan Pak Menteri Proses pemulihan harus berjalan cepat, tepat, dan berpihak kepada warga,” ujar Adrianus Alla Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kementerian Sosial, Sabtu (7/6/2025).

    Kebakaran diduga bermula dari api kompor yang ditinggal menyala, kemudian menjalar dengan cepat ke rumah-rumah warga, gudang, dan lapak usaha. Proses pemadaman melibatkan 29 unit mobil pemadam kebakaran dan warga sekitar yang baru selesai melaksanakan salat Jumat. Pemadaman berlangsung hingga malam hari dan dilanjutkan dengan pendinginan sampai dini hari.

    Sebagian besar warga kini mengungsi ke rumah kerabat dan lahan kosong milik PT. Duta Harapan Indah, sementara pendataan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas masih terus dilakukan.

    Sebagai bentuk kehadiran negara, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa tenda serbaguna, tenda gulung, selimut, pakaian dewasa dan anak-anak, serta perlengkapan dasar lainnya senilai Rp291 juta lebih. 

    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyiapkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk kelompok rentan serta melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, BPBD, PMI, dan pemerintah setempat untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar para penyintas.

    Kementerian Sosial akan terus mengawal proses pemulihan bagi warga terdampak, memastikan tidak ada yang terlewat dari perhatian. Ini sebagai wujud komitmen dan tanggung jawa negara.

    Penulis: Suwiryo/Ter

    Sumber : Radio Elshinta