NGO: PMI

  • Ini Identitas 8 Penumpang Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Kalsel

    Ini Identitas 8 Penumpang Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Kalsel

    Edy menjelaskan helikopter itu berangkat pada Senin (1/9) dari Bandara Kotabaru (Kalimantan Selatan) menuju Palangka Raya (Kalimantan Tengah) pukul 08.46 Wita, dengan perkiraan tiba 10.15 Wita. Namun pada pukul 08.54 Wita pesawat hilang kontak dengan ATC Bandara Kotabaru. Posisi terakhir tercatat di sekitar Air Terjun Mandidamar.

    Sejak menerima laporan itu Basarnas telah mengerahkan tim SAR gabungan dari Kantor SAR Banjarmasin dan Palangkaraya, TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar, dan potensi SAR lainnya yang secara keseluruhan berjumlah 430 orang.

    Pencarian tersebut dilakukan melalui jalur darat, udara, serta dukungan teknologi seperti drone termal untuk mendeteksi panas tubuh.

    Sementara upaya pencarian udara turut dibantu helikopter AW169 milik Polda Kalimantan Tengah. Namun, menurut Edy, helikopter itu sempat gagal menjangkau lokasi akibat cuaca buruk dan kembali ke Bandara Cilik Riwut di Palangka Raya.

    “Pagi ini heli sudah mendarat dengan selamat di Bandara Syamsudin Noor untuk kembali memperkuat pencarian,” ujar Edy.

    Selain itu Basarnas juga mendapat dukungan Helikopter Bell 505 dari BNPB dengan pola pencarian sektor seluas 78,5 nautical miles persegi. Di darat, tiga tim gabungan menyisir area seluas 15 nautical miles persegi.

    “Kami berharap seluruh korban dapat segera ditemukan. Kami mohon doa masyarakat agar operasi berjalan lancar,” kata Edy Prakoso.

  • PMI Manufaktur Ekspansif ke 51,5 pada Agustus, Menperin Ingatkan Industri Butuh Iklim Kondusif

    PMI Manufaktur Ekspansif ke 51,5 pada Agustus, Menperin Ingatkan Industri Butuh Iklim Kondusif

    JAKARTA – S&P Global merilis data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 yang tumbuh sebesar 51,5 atau naik 2,3 poin dari Juli yang berada di level 49,2. Peningkatan itu mengembalikan posisi ke fase ekspansi setelah empat bulan berturut-turut mengalami kontraksi.

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, lonjakan PMI manufaktur Indonesia tersebut memperlihatkan kepercayaan pelaku industri semakin tinggi dalam menjalankan usahanya.

    Hal itu menjadi bukti ketahanan industri manufaktur dalam negeri di tengah dinamika politik dan ekonomi nasional maupun global. Terlebih, sektor pengolahan nonmigas menghadapi banyak tantangan dari dalam negeri maupun global.

    “Kami menyambut baik laporan PMI manufaktur Agustus ini yang menunjukkan adanya pemulihan kinerja manufaktur nasional. Peningkatan ini didorong oleh bertambahnya pesanan baru, baik itu dari pasar domestik maupun ekspor serta juga meningkatnya aktivitas pada produksi,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 September.

    Secara teknikal, penguatan PMI pada Agustus 2025 terutama ditopang oleh meningkatnya pesanan baru (new orders) yang melonjak dari 48,3 pada Juli menjadi 52,3 atau naik 4,0 poin. Lonjakan itu turut didukung oleh pertumbuhan pesanan ekspor baru yang naik 2,8 poin menjadi 51,2, menandakan adanya peningkatan permintaan dari pasar global.

    Aktivitas produksi (output/activity) juga meningkat signifikan dari 49,0 ke 52,6 atau naik 3,6 poin, sehingga kapasitas produksi industri kembali ke level ekspansif.

    Perusahaan pun menambah tenaga kerja, tercermin dari indeks employment yang naik menjadi 50,4 serta meningkatkan aktivitas pembelian bahan baku, dengan quantity of purchases naik 3,1 poin ke level 51,6.

    Perbaikan lain terlihat pada stocks of purchases yang meningkat 2,2 poin ke 51,1 serta membaiknya waktu pengiriman pemasok (suppliers delivery times) yang naik ke 50,0. Kombinasi variabel-variabel utama inilah yang mendorong PMI manufaktur Indonesia menembus kembali fase ekspansif pada Agustus 2025.

    Namun, Agus mengingatkan keberlanjutan tren positif industri manufaktur sangat erat kaitannya dengan stabilitas nasional. Industri butuh kondisi kondusif dalam menjalankan operasionalnya.

    “Situasi yang mengarah ke destabilisasi, makar atau kerusuhan dikhawatirkan akan menurunkan kembali tingkat optimisme para pelaku industri,” tegas dia.

    Menurut Agus, manufaktur berbeda dengan sektor lain karena memiliki ekosistem luas dan sensitif. Manufaktur melibatkan banyak kegiatan, mulai dari forward linkages; backward linkages; investasi; UMR; bahan baku; logistik; hingga sumber daya energi yang harus dijaga semuanya agar optimisme tetap tumbuh.

    Dia bilang, PMI manufaktur tidak pernah dijadikan tolak ukur oleh Kemenperin sebagai landasan menganalisa kondisi lapangan, tetapi hanya dipandang sebagai salah satu indikator tambahan untuk melengkapi analisis.

    “Bagi kami, IKI jauh lebih representatif karena melibatkan responden lebih besar, yaitu sebanyak 2.5003.000 perusahaan industri dari 23 subsektor,” ucapnya.

    PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 mampu melampaui PMI manufaktur Prancis (49,9); Jerman (49,9); Jepang (49,9); Myanmar (50,4); Filipina (50,8); Korea Selatan (48,3); Taiwan (47,4); Inggris (47,3); dan China (50.5).

    Lebih lanjut, kata Agus, peningkatan tersebut sekaligus menjadi sinyal positif sektor industri manufaktur tetap tangguh dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

    “Kami berkomitmen untuk mewujudkan arahan Bapak Presiden Prabowo, Indonesia akan tumbuh menjadi negara industri kuat dan tidak kalah dengan negara lain. Semangat yang disampaikan oleh Bapak Presiden merupakan arah sekaligus energi baru bagi kami semua,” pungkasnya.

  • 10 Twibbon Hari PMI 2025 Terbaru dan Gratis, Cocok Dibagikan di Medsos!

    10 Twibbon Hari PMI 2025 Terbaru dan Gratis, Cocok Dibagikan di Medsos!

    Jakarta

    Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap 3 September. Tahun ini, peringatan jatuh pada Rabu, 3 September 2025. Salah satu cara menyemarakkan momen ini adalah dengan memasang twibbon bertema Hari PMI di media sosial.

    Berbagai pilihan twibbon dapat diakses gratis melalui platform Bingkai.id detikcom. Kamu bisa mengunggah foto dan membagikan twibbonnya di akun media sosial sebagai bentuk dukungan untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PMI.

    Daftar Link Twibbon Hari PMI 2025

    Berikut daftar link twibbon Hari PMI 2025 yang bisa dipakai:

    Twibbon Hari PMI 2025 (Foto: Bingkai.id Detikcom)

    Berikut ini langkah-langkah memasang foto dalam twibbon:

    Klik salah satu link twibbon yang ingin digunakan dari daftar di atasSetelah masuk ke situs Bingkai.id, klik “Pilih Desain” dan tentukan bentuk bingkai (Square atau Portrait)Klik “Lanjutkan” lalu unggah foto yang ingin dipasang pada bingkaiSesuaikan posisi foto di dalam bingkai. Jika sudah pas, klik “Lanjutkan”Klik “Unduh” untuk menyimpan hasil twibbon ke galeri perangkatTwibbon siap dibagikan ke berbagai platform media sosial

    Melalui pemasangan twibbon, masyarakat dapat menunjukkan dukungan terhadap misi kemanusiaan yang diusung PMI.

    Sejarah Hari Palang Merah Indonesia

    Mengutip laman resmi PMI, sejarah organisasi ini berawal dari 3 September 1945 ketika Presiden Soekarno memerintahkan pembentukan badan Palang Merah Nasional. Atas perintah tersebut, Menteri Kesehatan RI saat itu, dr. Buntaran, membentuk Panitia 5 yang beranggotakan dr. R. Mochtar sebagai ketua, dr. Bahder Djohan sebagai penulis, serta dr. Djoehana, dr. Marzuki, dan dr. Sitanala sebagai anggota.

    (wia/imk)

  • Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba Bandung, Rektor Beri Penjelasan

    Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba Bandung, Rektor Beri Penjelasan

    Jakarta

    Kerusuhan pecah pada Senin, 1 September 2025 malam di sekitar Tamansari, Bandung, Jawa Barat. Polisi menembakkan gas air mata yang asapnya sampai ke area kampus yaitu Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).

    Kedua kampus itu hanya berjarak 150 meter di Jalan Tamansari. Peristiwa ini memicu kecaman dari LBH Bandung.

    “Kampus adalah ruang intelektual, bukan sasaran militeristik! Menyerang kampus berarti menyerang kebebasan akademik, demokrasi, dan hak konstitusional mahasiswa untuk menyuarakan pendapat. Negara harus tahu batas, dan hari ini, batas itu telah dilanggar secara terang-terangan. Kami tidak akan diam. Kekerasan tidak akan membungkam perlawanan,” tulis keterangan di Instagram resminya seperti dilansir detikJabar pada Selasa (2/9/2025).

    Pagi harinya, Rektor Unisba Prof A Harits Nu’man yang mengaku bertahan dari kemarin di kampus memberikan penjelasan. Harits mengatakan kerusuhan itu disebabkan adanya gerombolan massa yang memblokir Jalan Tamansari.

    “Saya sampaikan demo berakhir jam 17.00 WIB, korban mulai berdatangan pada kalau tidak salah masuk jam 17.20 itu sudah ada korban, posko itu buka sampai korban itu selesai ditangani. Proses penanganan korban berakhir pada jam 20.30, sampai jam 21.00 WIB masih ada korban yg napasnya sesak dan lemas udah selesai kita bantu, kita tangani, evakuasi, dan selamat, dijemput keluarga,” ujar Harist mengawali pernyataannya saat jumpa pers di Unisba, Selasa (2/9/2025).

    “Posko tutup jam 21.00, kejadian semalam, seingat saya mulai jam 21.30 itu secara masif, kenapa demikian, kami coba mencari informasi kenapa kerusuhan bisa terjadi sampai dini hari, ternyata yang tadinya pendemo itu pulang jam 17.00 WIB dari gedung DPRD ke kampusnya masing-masing, di luar dugaan massa yang lainnya bergerombol dari satu titik ke titik lain,” katanya.

    Dia menjelaskan massa bergerak mulai Jalan Trunojoyo, Sundajana, kemudian Jalan Taman Radio. Massa, katanya, juga memblokir sejumlah jalan.

    Menurutnya, karena gerombolan itu isu di masyarakat menjadi liar. Dia mengaku tidak tahu siapa saja massa yang disebut gerombolan itu.

    “Nah itulah yang menyebabkan kerusuhan tadi malam, sehingga informasinya berkembang menjadi liar. Massa itulah yang di sweeping oleh aparat kepolisian, karena ini kan bukan area kampus kita, ini adalah ara publik ya, namanya juga Jalan Tamansari bukan Jalan Unisba, Jalan Harian Banga, bukan Jalan Unisba, itu jalan umum yang diblokir oleh segerombolan tadi, wallahualam siapa yang memblokirnya, tetapi massa ada di situ, dan beredar di sekitar kampus kita,” ungkapnya.

    Di sisi lain secara terpisah Kanit Keamanan Kampus Unpas bernama Rosid mengaku mengumpulkan sisa proyektil gas air mata. Dia menyebut ada korban pingsan.

    “Karena ini jadi titik kumpul, jadi bukan mahasiswa Unpas saja yang start ke Gasibu dari sini. Jadi tujuannya kemarin Gedung DPRD, jadi kumpul di sini bukan mahasiswa Unpas saja, tapi dari berbagai universitas yang dekat di Bandung,” ujar Rosid.

    “Jadi pimpinan menginstruksikan kepada kami melalui ajudannya silahkan dibuka saja untuk kemanusiaan, tapi hanya korban yang bisa masuk ke kampus karena KSR PMI sudah siap dari tanggal 30 Agustus. Tapi kenyataannya kemarin bukan korban saja yang ke sini, karena dipukul mundur, jadi semua larinya ke sini dan pada diam di sini sampai larut malam. Lebih dari 100 orang, yang pingsan 12 orang,” imbuhnya.

    baca berita lengkapnya terkait artikel ini di sini, di sini, dan di sini

    (zap/dhn)

  • Manufaktur Mulai Menggeliat Meski Daya Beli Masih Lesu

    Manufaktur Mulai Menggeliat Meski Daya Beli Masih Lesu

    Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja sektor manufaktur Indonesia menunjukkan sinyal pemulihan di tengah tantangan pelemahan daya beli. Hal ini tercermin dalam laporan S&P Global Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 51,5 pada Agustus 2025 atau ekspansif.

    Berdasarkan laporan S&P Global, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,5 pada Agustus 2025 atau naik dari bulan sebelumnya 49,2 pada Juli 2025 atau di bawah ambang batas 50.

    Adapun, kinerja PMI manufaktur Indonesia sebelumnya telah terkontraksi sejak April 2025 lalu yang anjlok ke angka 46,7. 

    Ekonom S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti mengatakan pada pertengahan triwulan ketiga 2025, sektor manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan kembali pada kondisi operasional untuk pertama kali dalam lima bulan.

    “Perusahaan mencatat pertumbuhan baru pada output dan pesanan baru, dengan pesanan ekspor mencatat kenaikan tercepat dalam hampir dua tahun,” kata Bhatti dalam laporan terbarunya pada Senin (1/9/2025). 

    Ekspansi Agustus ini didorong oleh peningkatan baik pada produksi maupun volume pesanan baru. Menanggapi hal ini, perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian dan jumlah tenaga kerja pada pertengahan triwulan ketiga untuk menyesuaikan kebutuhan produksi tambahan. Industri juga menambah stok pembelian, tetapi inventaris barang jadi menurun karena digunakan untuk memenuhi pesanan.

    Ke depannya, bisnis di sektor manufaktur Indonesia masih dinilai masih prospektif bahwa volume produksi akan naik pada tahun mendatang. Tingkat optimisme tergolong kuat dan meningkat dibanding bulan Juli, meskipun masih di bawah rata-rata jangka panjang. 

    Tak hanya itu, sentimen positif didukung oleh harapan bahwa kondisi ekonomi akan membaik, mendorong peluncuran produk baru. Harapan bahwa daya beli pelanggan akan meningkat sehingga mendorong pertumbuhan output.

    Pengusaha Masih Tahan Ekspansi

    Sementara itu, meski PMI manufaktur mulai menggeliat, tetapi pengusaha hulu tekstil masih menahan diri untuk ekspansi dan menunggu pemerintah melakukan pembenahan sektoral.

    Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, meskipun kondisi PMI manufaktur Indonesia naik ke level ekspansi 51,5 pada Agustus 2025, sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) masih kontraksi.

    “Di sektor TPT masih sama, utilisasi rata-rata masih di bawah 50%,” kata Redma kepada Bisnis, Senin (1/9/2025).

    Apalagi, belakangan pihaknya mengeluhkan banjir impor produk tekstil yang membuat industri hulu sulit ekspansi usaha. Kondisi ini yang memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 250.000 orang pada 2023-2024. 

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga menilai ekspansi produktivitas industri pengolahan atau manufaktur pada Agustus 2025 tak sepenuhnya menggambarkan kondisi riil lapangan, meski terdapat sinyal positif perbaikan.

    Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan, kondisi ekspansi yang disebutkan dalam laporan tersebut harus disikapi dengan tetap waspada. Pasalnya, laporan PMI manufaktur bukan volume output riil, melainkan indikator arah pergerakan ekonomi.

    “Artinya, capaian ini lebih merupakan sinyal pemulihan awal daripada jaminan bahwa seluruh tantangan telah teratasi,” kata Shinta kepada Bisnis, Senin (1/9/2025). 

    Dalam laporan S&P Global disebutkan bahwa kondisi industri kembali bergairah dikarenakan pesanan baru dan output produksi yang mulai meningkat. Hal ini mendorong ekspansi dari fase kontraksi empat bulan sebelumnya.

    Apindo melihat hal ini dengan optimistis, tetapi tetap berhati-hati. Apalagi, Shinta menilai industri padat karya dan subsektor berorientasi ekspor belum sepenuhnya pulih karena masih menghadapi tantangan beban usaha yang tinggi, ketidakpastian global, dan daya beli yang masih menurun.

    “Jadi, PMI ini valid sebagai early indicator bahwa momentum pemulihan mulai berjalan, tetapi tidak berarti semua masalah struktural hilang,” jelasnya.

    Di samping itu, dia juga menyebutkan terdapat tantangan seperti volatilitas rantai pasok, tekanan nilai tukar rupiah dan biaya operasional yang tinggi menjadi faktor yang mesti diatur kembali.

    Proyeksi Kinerja Manufaktur

    Lebih lanjut, Shinta mengatakan sentimen pelaku usaha saat ini mulai membaik karena ada harapan pemulihan daya beli domestik dan potensi peningkatan ekspor. Akan tetapi, dia juga mengingatkan penguatan kinerja manufaktur ini dapat terjadi jika diiringi dukungan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia.

    “Namun, kita tidak bisa mengabaikan faktor politik domestik dan global yang berpengaruh terhadap investor confidence serta arus modal,” ujarnya.

    Sementara itu, laporan riset dari Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) memproyeksikan sektor manufaktur Indonesia akan melanjutkan pemulihannya hingga sisa tahun 2025. Optimisme ini didukung oleh permintaan eksternal yang kuat, peningkatan konsumsi domestik, dan dukungan kebijakan.

    “Namun, kami tetap berhati-hati terhadap potensi risiko penurunan, termasuk penguatan USD [dolar AS] yang berkepanjangan, ketidakpastian permintaan global, dan gangguan rantai pasokan,” tulis SSI dalam laporan terbarunya. 

    Lebih lanjut, SSI juga melihat permintaan ekspor yang lebih kuat, terutama di sektor-sektor utama berorientasi ekspor, seperti nikel, minyak kelapa sawit (CPO), dan produk terkait kendaraan listrik, diperkirakan akan membantu menstabilkan neraca perdagangan Indonesia di tengah ketidakpastian global.

    Permintaan domestik juga terus menguat didukung oleh pemulihan daya beli yang solid dan prospek positif belanja konsumen menjelang periode liburan akhir tahun.

    Dari sisi harga, inflasi biaya input relatif terkendali, mendekati level terendah dalam 5 tahun dan jauh di bawah rata-rata jangka panjang, berkat harga energi domestik yang stabil dan biaya logistik yang moderat. 

  • Benarkah Ada Mafia di Balik Kerusuhan saat Unjuk Rasa Sepekan Terakhir?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 September 2025

    Benarkah Ada Mafia di Balik Kerusuhan saat Unjuk Rasa Sepekan Terakhir? Nasional 2 September 2025

    Benarkah Ada Mafia di Balik Kerusuhan saat Unjuk Rasa Sepekan Terakhir?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menengarai adanya keterlibatan mafia di balik kerusuhan pada saat unjuk rasa di berbagai daerah beberapa waktu terakhir. Mafia itu disebut sengaja menggerakkan perusuh di sejumlah titik unjuk rasa guna melakukan pembakaran dan mengganggu kehidupan masyarakat.
    Saat menjenguk korban unjuk rasa di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025), Prabowo mengatakan, aparat keamanan telah mengantongi indikasi adanya pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi pada saat unjuk rasa beberapa waktu terakhir.
    “Semua aparat negara akan selidiki, siapa yang bertanggung jawab, saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita tidak akan ragu-ragu,” kata Prabowo.
    “Saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun, saya hadapi atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka,” imbuh Presiden.
    Adapun unjuk rasa yang berlangsung beberapa waktu terakhir ditengarai oleh beberapa hal. Mulai dari sikap dan anggota DPR yang dinilai nirempati terhadap kondisi publik soal tunjangan yang mereka terima, hingga kematian driver ojek online, Affan Kurniawan, usai dilindas rantis Brimob Polri.
    Namun, aksi penyampaian pendapat yang semula berlangsung damai, justru diciderai oleh aksi sekelompok perusuh yang diduga sengaja diturunkan ke berbagai titik unjuk rasa.
    Presiden Prabowo pun menyebut berbagai aksi pembakaran instansi negara hingga gedung DPRD, bukan merupakan bagian dari penyampaian aksi damai yang hendak dilakukan masyarakat, tetapi dilakukan oleh sekelompok pihak yang berniat membuat kerusuhan. 
    “Kita lihat di banyak tempat gedung DPRD, ini adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi, dibakar,” kata Prabowo.
    “Jadi niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat, niatnya adalah menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan,” ujar dia.
     
    Seturut dengan pernyataan Presiden soal dugaan keterlibatan mafia di balik kerusuhan pada saat unjuk rasa, para menteri Kabinet Merah Putih mengunggah dukungan kepada Prabowo.
    Mereka memakai caption yang serupa dalam unggahannya, yang mana mereka memuji Prabowo karena berani melawan mafia.
    Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, misalnya. Dia mengunggah gambar Prabowo bernuansa hitam-putih dengan teks di dalamnya yang memuat nama “Reza Chalid”.
    Terlepas dari kemungkinan penulisan nama yang disengaja atau sekadar saltik (typo), namun dalam konteks pemberitaan penanganan kasus korupsi yang kini tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung), publik biasa mengenal nama “Riza Chalid”.

    Kami bersamamu Pak Presiden,
    ” tulis Sakti dalam keterangan gambar unggahannya itu, di akun Instagram-nya, @Swtrenggono, Minggu (31/8/2025).
    Begini bunyi teks di atas gambar Prabowo yang sedang hormat itu (redaksi tidak menyunting salah ejaan dan penulisan yang ada pada unggahan asli):
    Dear Mr. President
    Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia beras.
    Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia minyak goreng.
    Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas.
    Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Reza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya.
    Bahkan mereka bersama orang-orang itu mencuri kekayaan Negara.
    Tidak pernah ada pendahulu melawan korupsi di BUMN.
    Tidak pernah ada pendahulu yang pernah berbicara soal tantiem yang nilainya triliunan setiap tahun, malah semua partai-partai yang pernah berkuasa mereka semua menikmati korupsi di BUMN.
    Tidak pernah ada orang-orang pintar yang sekarang bersuara, sok berada di barisan rakyat membuka semua masalah-masalah di BUMN padahal mereka pernah berada di dalam BUMN.
    Kenapa di saat semua itu Bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin Bapak yang diserang?
    A post shared by Sakti Wahyu Trenggono (@swtrenggono)
     
    Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI Abdul Kadir Karding juga menyampaikan konten serupa pada 31 Agustus 2025.
    Teks yang dicantumkan di atas gambar sama dengan teks yang dicantumkan di gambar unggahan Sakti Wahyu Trenggono, hanya saja foto Prabowo yang diunggah Karding sedikit berbeda dari unggahan Sakti Wahyu Trenggono.
    Karding memberikan keterangan di gambar unggahannya di akun Instagram-nya, @abdulkadirkarding itu.

    Sebagai Menteri, saya berdiri bersama Presiden Republik Indonesia. Tugas kami adalah memastikan agenda ‘bersih-bersih’ ini terus berjalan, bukan mundur karena tekanan,
    ” tulis Karding.
    Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pariwisata, Zita Anjani, yang juga putri dari Ketua Umum PAN dan Menko Bidang Pangan, Zukifli Hasan, juga mengunggah gambar senada di akun Instagram-nya, @zitaanjani, 31 Agustus 2025.

    Kami bersamamu pak… Stay strong Mr. President,
    ” tulis Zita dalam keterangan gambar unggahannya.
    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, akan menindak siapa pun pelaku yang berbuat kerusuhan pada saat unjuk rasa beberapa waktu terakhir, berdasarkan bukti yang dimiliki.
    Sigit menyampaikan itu usai ditanya awak media ihwal ada atau tidaknya peran Riza Chalid di balik kerusuhan yang terjadi.
    “Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan,” ujar Sigit menanggapi, saat ditemui di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
    Sigit mengatakan, polisi akan bergerak berdasarkan data yang didapat untuk menginvestigasi kerusuhan yang terjadi pada waktu belakangan ini. Dia pun menegaskan bahwa polisi bakal terus mencari siapa pelaku yang membiayai kerusuhan yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
    “Akan terus kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari,” imbuhnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PMI Manufaktur & Ekspor Positif, Indikasi Ekonomi RI Pulih?

    PMI Manufaktur & Ekspor Positif, Indikasi Ekonomi RI Pulih?

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah tantangan masih menyelimuti perekonomian Indonesia kendati PMI Manufaktur mulai kembali ke jalur ekspansif dan kinerja neraca perdagangan masih surplus selama 63 bulan terakhir.

    Direktur Eksekutif Center of Reform of Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal meyakini bahwa pelaku usaha lebih fokus ke realitas daripada data-data statistik ekonomi sebelum ambil keputusan. Kepercayaan pelaku usaha, sambungnya, akan tercipta ketika data statistik sejalan dengan kenyataan di lapangan.

    “Kalau memang cenderung menunjukkan juga realita yang arahnya juga positif, nah itu tentu saja nanti akan meningkatkan kepercayaan. Tapi kalau tidak, ya ini not necessarily [tak otomatis] mendorong keyakinan daripada pelaku usaha terhadap kondisi ekonomi kita,” ujar Faisal dalam sebuah diskusi daring, Senin (1/9/2025).

    Apalagi, dia mengingatkan bahwa belakangan banyak kalangan yang mempertanyakan rilis data yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga resmi pemerintah.

    Di samping itu, Faisal melihat data kenaikan ekspor terbaru memang mewakili realitas. Hanya saja, data tersebut juga tetap harus dilihat secara kritis.

    Dia tidak heran apabila pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi dari impor pada Juli 2025 hanya sesat karena fenomena front-loading (memajukan jadwal pengiriman/pembelian barang) akibat antisipasi tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump yang berlaku pada Agustus 2025.

    “Nah itu [front-loading] yang sudah terjadi juga, bukan hanya oleh Indonesia, tapi juga China ketika akan dinaikkan tarif oleh Amerika ke China, itu ada front-loading banyak terjadi di waktu-waktu sebelum itu,” ungkap Faisal.

    Tak jauh beda, Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa Roby Rushandie melihat perkembangan positif data terbaru PMI manufaktur dan ekspor dari dua sudut pandang.

    Dari sisi pasar keuangan, Roby meyakini data-data positif makro ekonomi bisa cukup meredam gejolak. Pasar keuangan, menurutnya, lebih banyak terpengaruh apa yang tampak di permukaan.

    Sebaliknya, kepercayaan pelaku usaha sektor riil tidak terlalu berpengaruh data temporer. Sebaliknya, kepercayaan pelaku usaha sektor riil akan timbul apabila data ekspor atau PMI manufaktur konsisten positif dari waktu ke waktu.

    Lebih dari itu, Roby menekankan kepercayaan pelaku usaha dan investor tercipta apabila pemerintah memang mendesain anggaran untuk masyarakat luas.

    Dia tidak yakin kepercayaan pelaku usaha dan investor tetap terjaga ketika pemerintah memprioritaskan program yang membutuhkan anggaran jumbo di tengah ruang fiskal yang sudah sempit.

    “Seperti makan bergizi gratis, saya rasa sudah banyak aspirasi atau masukan dari berbagai kalangan bagaimana penerapan makan bergizi gratis ini mestinya dilakukan. Apalagi dalam desain RAPBN 2026, makan bergizi gratis ini cukup mengambil besar porsi alokasi pendidikan,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

    Selain itu, dia mendorong agar anggaran belanja pemerintah benar-benar fokus kepada perlindungan sosial. Selain itu, sambungnya, harus ada arah kebijakan yang jelas untuk mengatasi permasalahan pekerja informal.

    “Apalagi kan momen kemarin itu [demonstrasi besar-besaran] benar-benar momen terangkatnya [permasalahan] kelompok pekerja informal, dengan kejadian beberapa hari lalu,” tutup Roby.

    Indikator Ekonomi Membaik

    Adapun, beberapa hari terakhir terjadi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia akibat kenaikan tunjangan anggota DPR yang diperparah dengan penanganan brutal aparat kepolisian dalam menangani aksi sehingga membuat seorang pengemudi ojol Affan Kurniawan, meninggal dunia.

    Di tengah deretan berita buruk tersebut, sejumlah indikator ekonomi terbaru menunjukkan fundamental ekonomi yang membaik.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa ekspor ekspor pada Juli naik 9,86% secara tahunan, ditopang terutama oleh pengapalan minyak sawit, barang perhiasan, dan logam bukan besi.

    Sejalan, laporan S&P Global menunjukkan PMI manufaktur Indonesia juga membaik ke level 51,5 atau kembali ke zona ekspansi pada Agustus setelah empat bulan beruntun terjebak di area kontraksi.

  • Video: PMI Manufaktur Korsel Kontraksi 7 Bulan Beruntun

    Video: PMI Manufaktur Korsel Kontraksi 7 Bulan Beruntun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aktivitas pabrik di korea selatan kembali melemah pada agustus 2025. sektor manufaktur tercatat sudah terkontraksi selama tujuh bulan berturut-turut.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (01/09/2025).

  • Video: PMI Manufaktur China Kontraksi 5 Bulan Beruntun

    Video: PMI Manufaktur China Kontraksi 5 Bulan Beruntun

    Jakarta, CNBC Indonesia – sektor manufaktur china terus berada dalam tekanan. Indeks PMI Manufaktur pada Agustus 2024 kembali berada di bawah level 50 atau zona kontraksi.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (01/09/2025).

  • Video: PMI Manufaktur RI Kembali Ekspansi 51,5 di Agustus

    Video: PMI Manufaktur RI Kembali Ekspansi 51,5 di Agustus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indikator kesehatan industri manufaktur Indonesia kembali menunjukkan sinyal positif, purchasing managers’ index atau pmi manufaktur pada agustus 2025 kembali ke zona ekspansi di level 51,5. namun ekonom menilai momentum ini masih rapuh.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (01/09/2025).