NGO: PMI

  • Refleksi Setahun Kinerja, Kemenko PM Mantapkan Transformasi Pemberdayaan Masyarakat

    Refleksi Setahun Kinerja, Kemenko PM Mantapkan Transformasi Pemberdayaan Masyarakat

    Refleksi Setahun Kinerja, Kemenko PM Mantapkan Transformasi Pemberdayaan Masyarakat
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menegaskan komitmennya untuk memperkuat arah baru transformasi pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
    Hal itu menjadi fokus utama dalam gelaran “Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa” yang digelar pada Selasa (28/10/2025) di Menara Danareksa, Jakarta.
    Acara refleksi ini menjadi momentum penting untuk meninjau capaian lintas kementerian sekaligus memperkuat koordinasi kebijakan pemberdayaan masyarakat secara nasional.
    Lebih dari 400 peserta hadir, terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha mikro, pekerja migran, media, serta organisasi masyarakat.
    Selama satu tahun terakhir, agenda pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional.
    Di bawah koordinasi Kemenko PM, enam kementerian teknis, yakni Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Kementerian Koperasi (Kemenkop), Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), telah menjalankan berbagai program kolaboratif untuk memperkuat ekonomi rakyat, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat pengentasan kemiskinan.
    Forum ini juga menjadi wadah pemaparan capaian lintas kementerian serta praktik baik pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.
    Kemenko PM menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dengan bantuan sosial, tetapi harus dilakukan melalui pemberdayaan yang berkelanjutan.
    Kemenko PM juga menekankan pentingnya kerja sama multisektor agar target penghapusan kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dapat tercapai.
    Sebagai koordinator pelaksana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, Kemenko PM bertanggung jawab mengawal sinergi kebijakan lintas kementerian agar program tepat sasaran.
    Arah strategi pemberdayaan masyarakat ke depan difokuskan pada tiga hal utama: pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan, dan penghapusan kantong-kantong kemiskinan di tingkat lokal.
    Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar dijadwalkan menyampaikan paparan utama mengenai strategi lintas sektor dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat.
    Paparan tersebut mencakup capaian dan sinergi lintas kementerian selama satu tahun terakhir.
    Selain paparan kebijakan, forum ini juga menghadirkan kisah inspiratif dari pelaku usaha mikro, kepala desa, pekerja migran, dan penerima manfaat yang telah bertransformasi melalui berbagai program pemberdayaan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Mojokerto

    Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Dusun Sambirejo, Desa Weringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto digegerkan dengan penemuan mayat pada, Minggu (26/10/2025) malam.

    Seorang pria yang diketahui atas nama Drs Imam Basori (59) meninggal dunia di dalam kamar kos.

    Korban merupakan warga Dusun Gedangklutuk, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Saat ditemukan, korban tinggal seorang diri di kamar kos tersebut dan diketahui membawa mobil pribadi dengan nomor polisi S 1126 PK yang terparkir di depan kos.

    Petugas dari Polsek Sooko bersama Unit Inafis Polres Mojokerto segera mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sejumlah barang milik korban, seperti obat-obatan, dokumen identitas, serta tanda pengenal.

    Garis polisi juga dipasang di sekitar lokasi untuk keperluan penyelidikan. Setelah dilakukan olah TKP, kamar tersebut langsung disterilkan dan dipasangi garis polisi. Sementara jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

    Kepala Desa (Kades) Weringinrejo, Suhartono membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. “Sekitar jam lima sore, adik pemilik kos bernama Rizal melapor ke saya. Setelah itu diteruskan ke pihak kepolisian,” ungkapnya, Senin (27/10/2025).

    Saat di cek ke lokasi, kamar korbam dalam keadaan terkunci dan baru bisa dibuka setelah petugas datang. Dari hasil pemeriksaan awal, korban sudah meninggal sekitar empat hari. Diduga korban meninggal karena sakit lantaran ditemukan obat-obatan di dalam kamar korban.

    Sementara itu, Kapolsek Sooko, AKP Saiful Isro membenarkan kejadian tersebut. Jenazah korban setelah dilakukan identifikasi kemudian dievakuasi oleh petugas PMI Kabupaten Mojokerto dan dibawa ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Korban atas nama Drs Imam Basori (59) warga Dusun Gedangklutuk, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti kematian korban,” tambahnya. [tin/ted]

  • 4
                    
                        Ilham Warga Bogor Kabur dari Scammer Kamboja tapi Belum Sepenuhnya Aman
                        Nasional

    4 Ilham Warga Bogor Kabur dari Scammer Kamboja tapi Belum Sepenuhnya Aman Nasional

    Ilham Warga Bogor Kabur dari Scammer Kamboja tapi Belum Sepenuhnya Aman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, mengabarkan bahwa warga Bogor bernama Ilham (bukan nama sebenarnya) memang sudah berhasil kabur dari perusahaan penipuan (scammer) Kamboja namun dia belum aman 100 persen.
    “Disampaikan kepada kami bahwa kondisi yang bersangkutan 80 persen aman,” tutur Dzulfikar saat dihubungi awak media, Minggu (26/10/2025).
    Dia menyebut pihaknya bakal menyurati perwakilan RI di Kamboja terkait kondisi yang menimpa Ilham ini. Dia menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
    Surat akan dilayangkan pihak Direktorat Layanan Pengaduan, Mediasi, dan Advokasi (LPMA) yang ditugaskan memberi bantuan hukum (Bakum) bagi pekerja migran Indonesia (PMI).
    “Direktorat LPMA PMI Bakum akan menyiapkan surat resmi KP2MI (Kementerian P2MI) ke Perwakilan RI untuk bantuan penanganan permasalahan yang bersangkutan,” kata Dzulfikar.
    Dzulfikar mengungkapkan, petugas LPMA sebelumnya telah menghubungi pihak keluarga Ilham. Mereka menyampaikan informasi bahwa kondisi korban belum 100 persen aman.
    Ilham diketahui dipekerjakan di perusahaan penipuan online (
    online scam
    ) di Kamboja, namun berhasil melarikan diri. 
     
    Perjalanan Ilham sampai di perusahaan scam Kamboja
    Dzulfikar juga menyebut pihaknya telah melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) kasus Ilham.
    Pihaknya mendapatkan informasi bahwa korban berangkat ke Singapura pada September 2025 atas ajakan kenalan adiknya.
    Di negara tetangga itu, ia bekerja sebagai
    customer service
    selama beberapa waktu.
    Pada 17 Oktober, Ilham mengabarkan dirinya secara tidak sadar sudah ada di Kamboja untuk dipekerjakan secara paksa di perusahaan
    online scam
    .
    Ilham lalu melarikan diri dan meminta pertolongan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh pada 21 Oktober 2025.
    “Pemberi informasi ini menyampaikan kondisi yang bersangkutan diancam oleh perusahaannya kalau tidak kembali ke perusahaan dan meminta pertolongan untuk ditempatkan di tempat yang aman,” tutur Dzulfikar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duka di Magetan, Pekerja Migran Asal Poncol Meninggal Dunia di Malaysia

    Duka di Magetan, Pekerja Migran Asal Poncol Meninggal Dunia di Malaysia

    Magetan (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti warga Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Seorang pekerja migran asal desa setempat, Fendi Setiawan (31), dilaporkan meninggal dunia di Malaysia. Diketahui, Fendi telah bekerja di negara tersebut selama sekitar sepuluh tahun.

    Kepala Desa Gonggang, Agus Susanto, membenarkan kabar duka tersebut. Menurutnya, Fendi sudah lama bekerja di Malaysia demi membantu perekonomian keluarganya di kampung halaman.

    “Almarhum Fendi sudah sekitar sepuluh tahun bekerja di Malaysia. Kami mendapat kabar bahwa beliau meninggal dunia di sana. Keluarga tentu sangat berduka, dan saat ini masih menunggu kepulangan jenazah,” ujar Agus Susanto, Sabtu (25/10/2025).

    Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magetan, Arief Ridwan, mengonfirmasi bahwa Fendi Setiawan merupakan pekerja migran asal Magetan. Namun, berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa almarhum berangkat ke Malaysia secara nonprosedural, atau tidak melalui mekanisme resmi penempatan tenaga kerja.

    “Yang bersangkutan tidak terdaftar dalam sistem penempatan pekerja migran resmi. Jadi statusnya adalah PMI nonprosedural,” terang Arief Ridwan.

    Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan Kementerian Luar Negeri untuk membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia.

    “Informasi yang kami terima, jenazah almarhum akan tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Minggu (26/10/2025), dan kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Desa Gonggang, Poncol,” jelasnya.

    Arief juga mengimbau masyarakat Magetan agar tidak tergiur tawaran kerja ke luar negeri tanpa melalui jalur resmi. Menurutnya, prosedur legal penting untuk menjamin perlindungan dan keselamatan pekerja migran di luar negeri.

    “Kami terus mengingatkan agar warga yang hendak bekerja di luar negeri mematuhi ketentuan dan melalui jalur yang sah, supaya hak-hak mereka terlindungi,” tegasnya.

    Keluarga besar Fendi Setiawan kini masih menanti kedatangan jenazah untuk disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat. [fat/kun]

  • Menko Muhaimin Dorong Program SMK Go Global, Siapkan 500 Ribu PMI ke Luar Negeri – Page 3

    Menko Muhaimin Dorong Program SMK Go Global, Siapkan 500 Ribu PMI ke Luar Negeri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan, komitmen pemerintah menyiapkan tenaga terampil Indonesia melalui program SMK Go Global.

    Dia menjelaskan, program terkait digagas bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) sebagai langkah strategis dalam memperkuat peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja dan berdaya saing global.

    “Hari ini, Saya bersama Pak Menteri KP2MI membahas khusus tentang paket program yang namanya SMK Go Global,” ujar Menko PM Muhaimin usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko PM, seperti dikutip Sabtu (25/10/2025).

    Pria karib disapa Cak Imin itu mengatakan, peluang kerja di luar negeri saat ini sangat terbuka, khususnya di sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan teknis tinggi seperti pengelasan bawah laut dan hospitality.

    “Peluang pasar kerja di luar negeri begitu terbuka. Masih terbuka di bidang welder, terutama las bawah laut. Kita siapkan agar ada 500 ribu PMI lulusan SMK yang bisa kerja di luar negeri,” jelasnya.

     

  • Delapan Rumah Warga Terdampak Kebakaran Pabrik Pengolah Limbah Oli di Karawang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        24 Oktober 2025

    Delapan Rumah Warga Terdampak Kebakaran Pabrik Pengolah Limbah Oli di Karawang Bandung 24 Oktober 2025

    Delapan Rumah Warga Terdampak Kebakaran Pabrik Pengolah Limbah Oli di Karawang
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Delapan rumah warga di Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat, rusak karena terdampak kebakaran pabrik pengolah limbah oli, PT Dame Alam Sejahtera, pada Kamis (23/10/2025) malam.
    Camat Karawang Barat, Agus Somantri, mengaku telah turun ke lapangan untuk mendata dan memastikan kondisi warga.
    “Kami sudah turun ke lokasi untuk mendata dan memastikan kondisi warga. Sementara ini, ada delapan rumah terdampak dengan total 11 KK, beberapa di antaranya mengalami kerusakan cukup berat,” ujar Agus di sekitar lokasi kebakaran, Jumat (24/10/25).
    Agus mengatakan, pendataan masih terus dilakukan oleh petugas kelurahan dan kecamatan.
    Menurutnya, beberapa rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat pada bagian atap, kamar, hingga perabot rumah tangga. Pakaian dan dokumen penting turut terbakar.
    “Ada rumah yang sebagian habis terbakar, termasuk pakaian dan barang-barang di dalamnya. Kami sedang menghitung total kerugian agar bantuan segera disalurkan,” ujar Agus.
    Pihak kecamatan, kata Agus, berperan sebagai koordinator dan fasilitator dalam penanganan dampak sosial serta lingkungan akibat kebakaran tersebut.
    Pemerintah, kata dia, akan segera menyalurkan bantuan darurat dengan bekerja sama dengan BPBD, Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI), hingga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
    “Kami menjalankan fungsi koordinasi dan fasilitasi agar bantuan bisa cepat tersalurkan,” kata Agus.
    Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di gudang PT Dame Alam Sejahtera di Tunggakjati, Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/10/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
    Pemadaman membutuhkan waktu hingga 8 jam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jaktim cek kesiapan posko sosial dan titik pengungsian

    Pemkot Jaktim cek kesiapan posko sosial dan titik pengungsian

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) mengecek kesiapan tenda Dinas Sosial DKI Jakarta yang disiapkan sebagai posko darurat untuk pengungsian warga apabila terjadi banjir.

    “Kami ingin memastikan kesiapan sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia di bidang sosial. Semua harus sudah siap sebelum kejadian,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Jakarta, Jumat.

    Dia menyebutkan pihaknya rutin memeriksa kesiapan logistik, dapur umum, serta tenaga sosial yang akan bertugas di lapangan.

    Pemkot Jaktim juga telah memetakan titik-titik rawan banjir dan genangan air di seluruh wilayah kecamatan.

    Selain itu, koordinasi turut dilakukan bersama para camat dan lurah agar penanganan di lapangan lebih cepat dan efektif.

    “Tiap wilayah sudah tahu karakteristiknya masing-masing. Kita minta mereka menyiapkan peralatan lebih awal. Kalau genangan terjadi, damkar siap menyedot air, petugas taman membantu pembersihan, dan kepolisian mengatur lalu lintas,” jelas Munjirin.

    Lebih lanjut, Munjirin bersama personel gabungan juga menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir, di antaranya posko kesehatan, dapur umum, serta bantuan logistik dari Dinas Sosial DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI).

    “Titik-titik pengungsian, posko kesehatan, dan bantuan sosial sudah kami siapkan. Kolaborasi dengan TNI, Polri, PMI, serta unsur masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat nanti,” ucap Munjirin.

    Sebelumnya, Pemkot Jaktim menyiagakan sebanyak 400 personel untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh unsur dalam mengantisipasi banjir di wilayah setempat.

    “Ada sekitar 300 sampai 400 personel perwakilan dari TNI, Polri dan unsur lainnya untuk menghadapi musim penghujan ini dan potensi banjir,” ungkap Munjirin.

    Unsur yang dilibatkan itu mulai dari TNI, Polri, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Dinas Sosial.

    Masing-masing instansi tersebut menyiapkan personel, sarana dan prasarana untuk menghadapi kemungkinan bencana, termasuk banjir.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah Nego ke Arab Saudi untuk Buka Moratorium Pekerja Migran RI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Oktober 2025

    Pemerintah Nego ke Arab Saudi untuk Buka Moratorium Pekerja Migran RI Nasional 24 Oktober 2025

    Pemerintah Nego ke Arab Saudi untuk Buka Moratorium Pekerja Migran RI
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melakukan negosiasi dengan Arab Saudi untuk membuka moratorium penempatan pekerja migran di negara kerajaan itu.
    “Sekarang kita lagi melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi agar kontraknya itu berbadan hukum,” kata Menteri P2MI Mukhtarudin dalam acara bincang-bincang dengan media di kantor KP2MI di Jakarta, sebagaimana dilansir
    ANTARA
    , Kamis (23/10/2025).
    Selama ini banyak warga negara Indonesia bekerja di sektor domestik Arab Saudi dengan kontrak perorangan sehingga pemerintah kesulitan memberikan perlindungan optimal kepada mereka.
    “Begitu masuk ke majikan, sudah
    lost control
    . Nggak bisa diapa-apain lagi. Pelindungannya juga lemah,” kata Mukhtarudin.
    Maka Kementerian P2MI mendorong agar kontrak pekerja migran Indonesia di Arab Saudi dilakukan antar-perusahaan berbadan hukum.
    Jika negosiasi dengan Arab Saudi mencapai kesepakatan, KP2MI akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri, terkait langkah selanjutnya.
    “Jadi, saya tidak memutuskan sendiri dalam konteks ini,” kata dia.
    Mukhtarudin menambahkan bahwa perundingan serupa juga tengah dilakukan dengan Uni Emirat Arab.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar Soroti Sinyal Palsu Ekspansi PMI Manufaktur, Kinerja Tumbuh Lambat

    Pakar Soroti Sinyal Palsu Ekspansi PMI Manufaktur, Kinerja Tumbuh Lambat

    Bisnis.com, JAKARTA — Pakar menyoroti kinerja industri nasional yang masih melemah sehingga belum optimal berkontribusi terhadap ekonomi nasional. Terlebih, Indonesia dinilai terlalu terpaku dengan data sementara. 

    Ketua Dewan Direktur Great Institute Syahganda Nainggolan mencontohkan ketika PMI manufaktur sempat naik ke level 51,5 pada September 2025 banyak yang menilai kinerja industri telah pulih. Namun, indeks tersebut turun ke 50,4 pada Agustus 2024. 

    “Enggak, kita kan harus jujur dong, itu kan karena Donald Trump mau naikin tarif, pengusaha kita ketakutan kemudian dia beli barang cepat kemudian dimasukkan dalam PMI kita. Seolah-olah kita industri kita hebat, naik,” kata Syahganda dalam Bisnis Indonesia Forum (BIF), Kamis (23/10/2025). 

    Di sisi lain, dia juga menyoroti rasio investasi terhadap penciptaan lapangan kerja yang terus menurun. Kondisi ini menggambarkan pemerintah fokus pada industri padat modal yang mendorong nilai ketimbang efek terhadap lapangan pekerjaan. 

    Dalam catatannya, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setiap investasi Rp1 triliun dapat menyerap tenaga kerja 4.000 orang. Kemudian pada era Presiden Joko Widodo turun hanya menciptakan 1.000 lapangan pekerjaan. 

    “Selama ini kita sudah masuk Rp1.400 triliun investasi, sudah menyerap 1,9 juta tenaga kerja. Itu cuma 700 orang per Rp1 triliun, artinya kita tetap masih fokus di padat modal,” tuturnya. 

    Menurut Syahganda, investasi padat modal dan investasi padat karya harus seimbang guna menghasilkan efek ganda yang lebih maksimal.

    Dalam hal ini, dia mendorong pemerintah untuk membenahi data-data pendukung perekonomian. Dia menyoroti kehebatan China di era Zhu Rongji berkuasa lantaran berhasil dalam 2 tahun merapikan data. 

    “Di Indonesia kan tidak, orang tetap bermain di data untuk flexing dan lain-lain, ini yang harus kita hati-hati,” tuturnya. 

    Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh 5,60% secara tahunan pada triwulan II/2025, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12%. 

    Meski begitu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menilai bahwa pertumbuhan tersebut belum mencerminkan pemulihan yang merata di seluruh sektor industri. 

    Dia menyebut beberapa sektor besar justru bergerak lambat dan perlu perhatian khusus dari pemerintah.

    “Sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian, yang share-nya besar buat ekonomi itu tumbuhnya masuk di kuadran yang tumbuh sangat lambat,” ujar Andry dalam kesempatan yang sama. 

    Menurut Andry, fokus pemerintah ke depan perlu diarahkan pada percepatan investasi dan deregulasi untuk memperkuat struktur industri nasional, bukan hanya pada perbaikan angka di permukaan.

  • P2MI: Pemerintah Belum Terapkan "Travel Ban" ke Negara yang Marak Kasus "Online Scam"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    P2MI: Pemerintah Belum Terapkan "Travel Ban" ke Negara yang Marak Kasus "Online Scam" Nasional 23 Oktober 2025

    P2MI: Pemerintah Belum Terapkan “Travel Ban” ke Negara yang Marak Kasus “Online Scam”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani mengatakan, pemerintah belum menerapkan kebijakan larangan bepergian atau
    travel ban
    bagi WNI menuju negara-negara yang memiliki kasus penipuan daring atau
    online scam
    .
    “Jadi, soal travel ban. Ini kan bukan wewenang kami untuk menyatakan itu adalah
    travel ban
    ,” kata Christina, di kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
    Christina mengatakan, kebijakan penerapan
    travel ban
    harus dilakukan dalam rapat antar kementerian/lembaga dengan mempertimbangkan kondisi negara-negara yang memiliki kasus
    online scam
    .
    “Tapi, dengan temuan-temuan yang ada nanti akan disampaikan oleh Pak Menteri kepada rapat antar kementerian. Pasti nanti ada imigrasi, ada Kemlu, ada Kemenko Polkam, dan lain-lain. Ini loh situasinya, apakah sudah saatnya Indonesia meningkatkan status,” ujar dia.
    Christina menyoroti kebijakan Pemerintah Korea Selatan yang menerapkan
    travel ban
    ke Kamboja bagi warga negaranya.
    Dia mengatakan, Indonesia masih harus membahas hal tersebut dengan melihat kondisi di Kamboja.
    “Seperti Korea Selatan juga sudah memberikan
    ban
    untuk warganya pergi ke Kamboja. Nah, ini kan mungkin perlu ditingkatkan seperti itu? Nanti kita lihat ya hasil temuannya,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.