NGO: PMI

  • MNC Peduli Bersama PMI Jakarta Pusat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Kemayoran

    MNC Peduli Bersama PMI Jakarta Pusat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Kemayoran

    loading…

    MNC Group melalui MNC Peduli bersama PMI Jakarta Pusat menyalurkan bantuan ke warga penyintas kebakaran permukiman padat di Kemayoran. Foto/Muhammad Refi Sandi

    JAKARTA – MNC Group melalui MNC Peduli bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyalurkan bantuan ke warga penyintas kebakaran permukiman padat penduduk di Kemayoran, Jakarta. Bantuan diserahkan ke Posko Mapolres Metro Jakarta Pusat.

    Diketahui kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1/2025) dini hari meluluhlantakkan 543 rumah dari 11 RT dengan jumlah warga terdampak 1.797 jiwa.

    Pantauan di lokasi pada Rabu (22/1/2025), MNC Peduli bersama PMI Jakarta Pusat turun tangan membantu kebutuhan warga penyintas kebakaran dengan mendirikan posko dapur umum, layanan kesehatan.

    Tak hanya itu warga juga diberikan masker, underpad dan sarung tangan medis.

    Ketua PMI Jakarta Pusat, Asep Djuanda mengatakan bahwa ribuan box nasi akan disalurkan setiap harinya ke posko pengungsian di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

    “Ini kali kedua di bulan Januari ini, kami membantu korban kebakaran yang terjadi di wilayah Kebon Kosong Kemayoran, Jakarta Pusat dengan memberikan makanan siap saji kepada mereka sebanyak 1.800 box nasi yang akan kita berikan kurang lebih Rp36 juta sekali masak. Kita akan berikan kepada mereka 4-5 kali di sana, kita juga memberikan bantuan layanan kesehatan dengan menyiapkan posko dan ambulans,” ujar Asep.

    Dia menyebut penyaluran bantuan makanan siap saji akan dilakukan hingga tujuh hari masa tanggap darurat.

    “Kita mulai sejak kebakaran terjadi sampai insyaAllah sampai 3 hari ke depan atau tanggap bencana 7 hari sejak kejadian,” jelasnya.

    (shf)

  • Daftar Identitas 19 Korban Meninggal Akibat Longsor di Pekalongan, 7 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    Daftar Identitas 19 Korban Meninggal Akibat Longsor di Pekalongan, 7 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, masih berlangsung.

    Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat longsor sebanyak 19 orang dan telah teridentifikasi.

    Berikut identitas 19 korban meninggal:

    1. Revalina (P) 19 thn

    2. Suyati (P)

    3. Kiki Pramudita (L) 23 thn

    4. Sutar (L) 49 thn

    5. Riyanto (L) 50 thn

    6. Ayat (L) 27 thn

    7. Sumeri (L) 30 thn

    8. Doni (L) 27 thn

    9. Winarko (L) 27 thn

    10. Supari (L) 37 thn

    11. Sularso (L) 44 thn

    12. Inawati (P) 23 thn

    13. Afkar (L) 4 thn

    14. Husnul Cholifah (P) 35 thn

    15. Rokhim (L) 40 thn

    16. Joni Yulianto (L) 45 thn

    17. Rahmono (L) 24 thn

    18. Aisah (P)

    19. Ta’ari (L)

    Dua jenazah yang ditemukan pada Rabu (22/1/2025) pagi merupakan warga yang masuk daftar orang hilang akibat longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) lalu.

    Berikut identias 7 warga yang dinyatakan hilang dan masih dilakukan upaya pencarian:

    1. M. Teguh Imanto

    2. Abiyas

    3. Giyanto

    4. Tegar Hapriyanto

    5. M. Nasrulah Amin

    6. Aurel

    7. Ta’adi 

    Longsor di Pekalongan mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas seperti dua rumah, dua jembatan hingga tiga akses jalan tertutup.

    Untuk melakukan evakuasi, tim SAR hanya bisa melewati Kali Bening di Banjarnegara.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, meminta tim yang bertugas mewaspadai bencana susulan karena intensitas hujan masih tinggi.

    Ia menambahkan wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari kedepan hingga Kamis (23/1/2025).

    BNPB meminta warga yang tinggal di dekat tebing untuk waspada dan mengecek kondisi tanah secara berkala.

    Intensitas Hujan Tinggi

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi, mengatakan hujan di wilayah Pekalongan mempersulit proses evakuasi.

    Selain itu, akses menuju titik longsor sulit dilewati lantaran tertimbun tanah.

    “Untuk ke depannya yang masih tertimbun tanah lebih dalam, kami berharap ada dukungan dari alat berat, tetapi proses untuk mencapainya tidaklah mudah. Terlebih lagi, di lokasi yang terendam, terdapat juga banjir, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara bertahap,” bebernya, Selasa (21/1/2025).

    Upaya pencarian dilakukan relawan, Basarnas, hingga petugas BPBD Jateng.

    “Kita tetap melakukan pencarian, karena waktunya tidak panjang, kita kejar-kejaran dengan cuaca, tidak bisa saling menunggu,” tegasnya.

    Sementara itu, relawan PMI, Eko Purwanto, menyatakan proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena kendaraan roda empat tak dapat mencapai titik longsor.

    Pihaknya telah menyiapkan tempat pengungsian untuk menghindari bencana susulan.

    “Informasi mengenai korban yang hilang masih simpang siur, kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan kepastian,” tandasnya.

    Longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) menimbun dua rumah serta sejumlah kendaraan.

    Sebelumnya, Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, membenarkan longsor memakan korban jiwa dan proses pencarian jenazah masih berlangsung.

    Ia menjelaskan hujan yang terjadi sejak Senin mengakibatkan longsor di sejumlah titik seperti Desa kasimpar, Tlogohendro, serta Gumelem.

    Longsor juga memutus akses menuju Petungkriyono dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirim bantuan logistik kesana.

    “Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada.”

    “Kemungkinan yang bisa dilewati melalui Wanyasa, Banjarnegara,” tandasnya.

    Yulian Akbar menerangkan salah satu korban meninggal merupakan Sekdes Kasimpar.

    “Satu keluarga, yang sudah ketemu sekdes sama anaknya, meninggal dunia.”

    “Korban paling banyak di Desa Kasimpar. Tertimbun longsoran tebing. Ada itu sampai satu rumahnya sekdes tertimbun,” terangnya.

    Tentang data pengungsi, pihaknya belum dapat memastikan jumlah warga yang terdampak longsor dan banjir di Pekalongan.

    “Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ya. Ini kami sedang menyiapkan dapur umumnya. Nanti mungkin tak update lagi datanya.”

    “Kalau tadi malam pasti ada yang mengungsi. Di kedungwuni, mengungsi sementara ke keluarganya atau tetangganya,” lanjutnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sekda Pekalongan Akbar : Sekdes Kasimpar Jadi Korban Tewas Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Indra Dwi) (Kompas.com/Ferril Denis)

  • Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI di Malaysia

    Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI di Malaysia

    Jakarta

    Bank Mandiri melalui anak usahanya, Mandiri International Remittance Sdn Bhd (MIR), memperkokoh komitmen dalam menghadirkan layanan keuangan inklusif bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah, MIR telah meluncurkan aplikasi inovatif bertajuk MANDIRI REMIT pada Semester II 2024 lalu.

    Aplikasi ini, dirancang khusus untuk memudahkan proses transfer dana lintas negara dengan efisiensi tinggi, keamanan, serta biaya yang sangat kompetitif. MANDIRI REMIT memberikan kemudahan bagi PMI untuk mengirimkan dana dari Malaysia ke Indonesia, maupun ke sembilan negara lainnya seperti Bangladesh, Nepal, Pakistan, Singapura, Thailand, Filipina, India, Hong Kong, dan Vietnam.

    Presiden Direktur MIR Fitri Wahyu Adihartati menjelaskan, sebagai perusahaan pengiriman uang dengan lisensi dari Bank Negara Malaysia sejak 2009, MIR telah mengelola lebih dari 100 ribu rekening nasabah, yang mayoritas merupakan PMI di Malaysia.

    “Dengan adanya MANDIRI REMIT, nasabah dapat menikmati biaya administrasi yang murah dan kurs transfer yang sangat kompetitif, menjadikan layanan ini sebagai solusi ideal bagi PMI,” ujar Fitri dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1).

    Lewat rangkaian inovasi tersebut, frekuensi transaksi remitansi MIR terus meningkat, mencapai 80 ribu lebih pada tahun 2024, meningkat 8,9% secara year on year (YoY). Di samping itu, pada periode yang sama volume transaksi remitansi turut meningkat sebesar 17,2% secara YoY.

    “Kami memahami pentingnya pengiriman dana yang cepat, aman, dan terjangkau bagi PMI di Malaysia. Dengan MANDIRI REMIT, kami ingin memberikan pengalaman transaksi yang lebih baik, sekaligus mendukung pengelolaan keuangan mereka secara keseluruhan,” ujar Fitri.

    Tidak hanya fokus pada transaksi, MIR juga aktif dalam mendukung pemberdayaan PMI melalui program Mandiri Sahabatku. Program yang telah berjalan sejak 2007 ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan PMI, membantu mereka memahami pengelolaan keuangan, serta memberikan bekal kewirausahaan untuk mendukung kesiapan finansial mereka saat kembali ke Tanah Air serta meningkatkan lapangan kerja.

    Program Mandiri Sahabatku lanjut Fitri, merupakan inisiatif strategis Bank Mandiri untuk meningkatkan kemandirian ekonomi PMI yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Dengan fokus pada edukasi perencanaan keuangan dan pengembangan keterampilan usaha, program ini diharapkan dapat mendukung PMI dalam membangun stabilitas finansial secara berkelanjutan.

    MIR juga terus mempererat kolaborasinya dengan Bank Mandiri, dalam menghadirkan inovasi layanan perbankan yang semakin inklusif. Kini, melalui superapp Livin’ by Mandiri, PMI di Malaysia dapat dengan mudah membuka rekening secara digital dan menikmati beragam solusi finansial, selaras dengan visi Kementerian BUMN Membina usaha mikro dan usaha kecil agar lebih tangguh dan mandiri.

    “Seluruh inisiatif ini, mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam memimpin transformasi digital perbankan melalui akselerasi layanan yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkas Fitri.

    (anl/ega)

  • Detik-detik Mencekam saat Korban Longsor di Pekalongan Ditemukan, Mayat-mayat Kaku Penuh Lumpur – Halaman all

    Detik-detik Mencekam saat Korban Longsor di Pekalongan Ditemukan, Mayat-mayat Kaku Penuh Lumpur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah masih menyisakan duka. Korban terus ditemukan. 

    Wilayah Petungkriyono porak poranda akibat bencana tersebut.

    Kondisi pasca banjir bandang dan longsor sangat mengerikan.

    Tim SAR gabungan yang berjibaku melakukan pencarian korban terus 

    Medan yang ekstrem, kekurangan air bersih, dan cuaca buruk menjadi tantangan besar dalam evakuasi.

    Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menceritakan pengalamanya membantu evakuasi korban longsor.

    Begini detik-detik mencekam saat membantu evakuasi korban longsor.

    “Kabar pertama longsor terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo,” ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025).

    Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.

    Tim akhirnya berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.

    Setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tim tiba di Petungkriyono dan langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

    Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.

    “Jembatan utama Petungkriyono terputus. Kondisi longsor di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi,” tambah Agus.

    Cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.

    Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). (Dokumentasi BNPB)

    Kabut tebal mengurangi jarak pandang hingga 10 meter, sementara hujan deras mengguyur dari siang hingga sore.

    Korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku dan penuh lumpur.

    Beruntung, sebagian besar korban masih dapat dikenali warga sekitar untuk proses identifikasi.

    Saat ini, alat berat belum bisa mencapai lokasi karena akses yang sulit.

    Proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.

    Agus mengungkapkan, hingga malam hari ditemukan jenazah perempuan di Desa Kayupuring, namun belum bisa dievakuasi karena medan terjal dan hujan deras.

    Data sementara menunjukkan 18 korban meninggal dunia, 10 korban luka-luka, serta kerusakan parah pada lima rumah yang rata dengan tanah.

    “Kondisi terparah ada di kafe kopi dan tempat pemancingan di Desa Kasimpar, dengan 25 orang di lokasi saat kejadian. Hanya satu orang selamat, yakni Munandar Rifki (20), meski mengalami patah tulang dan luka berat,” ungkap Agus.

    Ia berharap cuaca mendukung agar pencarian korban longsor dapat dilanjutkan keesokan harinya.

    Hujan Deras Jadi Kencala Evakuasi

    Pencarian dan evakuasi korban longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. (Tribunjateng/Dina Indriani)

    Proses evakuasi korban longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, masih terus berlangsung.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi, mengungkapkan bahwa cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah Pekalongan memperburuk upaya evakuasi.

    Selain itu, akses menuju lokasi longsor juga terhalang oleh tumpukan tanah yang cukup besar.

    “Untuk ke depannya, yang masih tertimbun tanah lebih dalam, kami berharap ada dukungan dari alat berat. Namun, proses mencapainya tidak mudah. Apalagi, di lokasi yang terendam, terdapat juga banjir, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara bertahap,” ujar Bergas pada Selasa (21/1/2025).

    Upaya pencarian dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk relawan, Basarnas, dan petugas BPBD Jawa Tengah. Bergas menegaskan bahwa waktu sangat terbatas mengingat kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

    “Kita tetap melakukan pencarian karena waktunya tidak panjang. Kita kejar-kejaran dengan cuaca, tidak bisa saling menunggu,” tambahnya.

    Menurut relawan PMI, Eko Purwanto, proses evakuasi korban juga terhambat oleh sulitnya akses menuju lokasi longsor. Kendaraan roda empat tidak dapat mencapai titik bencana, sehingga upaya evakuasi memakan waktu lebih lama.

    “Saat ini, kami sudah menyiapkan tempat pengungsian untuk menghindari bencana susulan. Namun, informasi mengenai korban yang hilang masih simpang siur, dan kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan kepastian,” kata Eko.

    Bencana longsor mengakibatkan dua rumah dan sejumlah kendaraan tertimbun tanah. Akses jalan menuju Desa Kasimpar terputus setelah dua jembatan rusak. Sebanyak 10 orang yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Berdasarkan informasi dari BNPB, wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari ke depan, hingga Kamis, 23 Januari 2025.

    BNPB mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor, terutama di dekat tebing, untuk waspada dan memeriksa kondisi tanah secara berkala.

    “Warga juga diimbau untuk mencari lokasi evakuasi jika hujan turun lebih dari dua jam,” ungkap BNPB dalam siaran persnya.

    Titik Lain Longsor di Pekalongan

    Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, menjelaskan bahwa longsor juga terjadi di beberapa titik lain di wilayah tersebut, termasuk di Desa Tlogohendro dan Gumelem.

    Longsor telah memutus akses menuju Petungkriyono, dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak.

    “Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada. Kemungkinan yang bisa dilewati adalah melalui Wanyasa, Banjarnegara,” jelas Yulian.

    Yulian juga mengungkapkan bahwa salah satu korban yang meninggal adalah Sekdes Kasimpar.

    “Satu keluarga, yang sudah ditemukan, sekdes dan anaknya, meninggal dunia,” ungkapnya.

    Desa Kasimpar menjadi lokasi dengan jumlah korban terbanyak akibat longsoran tebing yang menimbun rumah-rumah warga, termasuk rumah Sekdes.

    Meskipun data jumlah pengungsi belum dapat dipastikan, Yulian melaporkan bahwa beberapa warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara pihaknya terus menyiapkan dapur umum untuk membantu warga terdampak.

    “Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ada. Ini kami sedang menyiapkan dapur umum. Nanti akan kami update lagi datanya,” tambah Yulian. Sebagian warga yang mengungsi memilih berlindung di rumah keluarga atau tetangga terdekat.

    Hingga Rabu 22 Januari, 600 Petugas Gabungan Dikerahkan

    Sebanyak 600 petugas gabungan dan empat anjing pelacak dikerahkan pada hari kedua evakuasi dan pencarian korban hilang longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025).

    Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya, mengungkapkan bahwa operasi pembersihan dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan.

    “Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan.

    Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Letkol Inf Rizky Aditya menjelaskan bahwa upaya pencarian difokuskan di dua lokasi utama, yaitu rumah Pak Carik dan Cafe Allo.

    Selain itu, tim juga menyusuri aliran sungai yang menuju ke Sungai Welo, karena dikhawatirkan ada korban yang hanyut terbawa arus.

    “Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe. Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana,” tambahnya.

    Rumah Pak Carik menjadi tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju ke Petungkriyono ketika hujan deras turun.

    Mereka merasa aman berlindung di sana karena lokasinya jauh dari tebing. 

    Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.

    Sementara itu, rumah pendeta yang juga terdampak longsor tidak terdapat penghuni saat kejadian.

    Desa Kasimpar yang berada di dekat lokasi longsor dinyatakan aman, longsor tidak merusak pemukiman di desa tersebut. 

    Letkol Inf Rizky menyebut fokus pencarian berada di rumah Pak Carik dan Cafe Allo, dengan perkiraan sementara jumlah korban yang berada di lokasi tersebut sekitar 20 hingga 30 orang.

    (TribunJateng.com/Kompas.com)

  • Kodim 0814/Jombang dan Persit KCK Gelar Donor Darah, Ratusan Peserta Antusias

    Kodim 0814/Jombang dan Persit KCK Gelar Donor Darah, Ratusan Peserta Antusias

    Jombang (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati HUT Ke-79 Persit KCK (Kartika Candra Kirana), Kodim 0814/Jombang bersama anggota menggelar kegiatan donor darah di aula setempat, Rabu (22/1/2025).

    Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, pelajar, FKPPI, anggota Persit, anggota Kodim, anggota Polres, serta jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).

    Acara dibuka oleh Komandan Kodim 0814/Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto, dan dihadiri sejumlah pejabat daerah. Di antaranya Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Ketua DPRD Hadi Atmaji, mantan Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno, serta Ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Jombang, Soeharto.

    Sebelum mendonorkan darah, seluruh peserta menjalani skrining ketat, termasuk pemeriksaan tekanan darah, golongan darah, dan kondisi medis lainnya. Peserta yang memenuhi syarat langsung mengikuti proses donor darah.

    Komandan Kodim 0814/Jombang Letkol Kav Devid Eko Junanto menuturkan bahwa kegiatan donor darah ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Ke-79 Persit KCK. Tingginya animo peserta terlihat dari jumlah pendonor yang mencapai 300 orang.

    Menurut Devid, kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama serta upaya menjaga kesehatan anggota. “Selain itu, tujuannya untuk menjaga kesehatan anggota. Karena dengan donor darah, tubuh semakin sehat,” ujarnya.

    Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji, mengungkapkan rasa bangganya terhadap aksi sosial ini. “Ini kegiatan positif. Karena membantu sesama. Kami dari DPRD Jombang sangat mengapresiasi. Sangat bagus dan bernilai kemanusiaan,” kata Hadi, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Jombang.

    Ketua PMI Jombang Soeharto menyerahkan piagam penghargaan kepada Komandan Kodim 0814/Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto

    Hal senada disampaikan Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan. Bahkan, pihak kepolisian juga berencana menggelar kegiatan serupa dalam waktu dekat. “Sangat bermanfaat. Untuk itu, kami juga akan menggelar donor darah,” tuturnya.

    Sebagai bentuk penghargaan, Ketua PMI Jombang, Soeharto, menyerahkan piagam kepada Komandan Kodim 0814/Jombang atas terselenggaranya kegiatan donor darah ini. “Setetes darah sangat bermanfaat bagi kemanusiaan,” pungkasnya. [suf]

  • Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban – Halaman all

    Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota Tim SAR Gabungan menceritakan pengalaman mencekam ketika pencarian korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    Seperti diketahui, bencana longsor dan banjir bandang melanda wilayah Pekalongan pada Senin (20/1/2025). 

    Bencana terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono. 

    Akibatnya, korban longsor Pekalongan sementara mencapai 18 orang hingga Selasa  (21/1/2025) petang.

    Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, turut membantu evakuasi korban longsor longsor Petungkriyono. 

    Cuaca buruk, medan terjal yang dilalui pun menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi. 

    Menurut Agus, kondisi pasca banjir bandang dan longsor, porak poranda.

    “Kabar pertama longsor terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo,” ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025), dilansir TribunJateng.com.

    Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.

    Kondisi Jalan Berlumpur, Penuh Batu dan Pohon Tumbang

    Tim berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.

    Agus menceritakan, tim tiba di Petungkriyono setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Tim pun berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

    Dikatakan Agus, Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim masih harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.

    “Jembatan utama Petungkriyono terputus. Kondisi longsor di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi,” tambah Agus.

    Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.

    Kabut tebal mengurangi jarak pandang hingga 10 meter, sementara hujan deras mengguyur dari siang hingga sore.

    Masih mengutip Tribun Jateng, korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku dan penuh lumpur.

    Meski begitu, masih ada sebagian besar korban masih dapat dikenali warga sekitar untuk proses identifikasi.

    Karena alat berat belum bisa mencapai lokasi, terpaksa proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.

    Agus mengungkapkan, hingga malam hari ditemukan jenazah perempuan di Desa Kayupuring. Namun, belum bisa dievakuasi karena medan terjal dan hujan deras.

    “Kondisi terparah ada di kafe kopi dan tempat pemancingan di Desa Kasimpar, dengan 25 orang di lokasi saat kejadian. Hanya satu orang selamat, yakni Munandar Rifki (20), meski mengalami patah tulang dan luka berat,” ungkap Agus.

    Ia berharap, cuaca mendukung agar pencarian korban longsor dapat dilanjutkan di hari berikutnya.

    Pengalaman menanggulangi situasi darurat di Pekalongan ini, rupanya juga diceritakan oleh Eko Purwanto, relawan Palang Merah Indonesia (PMI).

    Awalnya, Eko menerima laporan masyarakat terkait korban patah tulang di rumah penduduk, imbas tanah longsor.

    “Kami menerima laporan dari masyarakat tentang seorang korban yang mengalami patah tulang di rumah penduduk. Segera, tim Puskesmas bergegas menuju lokasi untuk memastikan kondisi korban,” kata Eko diwawancarai Kompas.tv. 

    Setibanya di lokasi, mereka menemukan korban dengan luka sayat dan patah pada lengan atas.

    Tim segera memberikan pertolongan pertama sebelum meminta bantuan masyarakat untuk menandu korban ke Puskesmas.

    Saat ini, kondisi korban stabil dan mampu berkomunikasi.

    “Dokter mengatakan bahwa ini adalah tindakan awal, dan korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut,” tambahnya.

    Wilayah Pekalongan, Jawa Tengah dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (20/1/2025). (Tribunnews.com)

    Proses Evakuasi Cukup Menantang

    Eko mengatakan, proses evakuasi berlangsung cukup menantang, perlu waktu 4 jam.

    “Kami menerima informasi dari penduduk setempat yang sudah melakukan evakuasi awal. Dari waktu bencana terjadi hingga evakuasi selesai, butuh waktu sekitar empat jam,” ceritanya

    Bahkan, Tim PMI dan masyarakat harus melewati jalan yang sulit akibat longsor. Kendaraan roda empat pun tidak dapat mencapai lokasi.

    Untuk penanganan lebih lanjut, Eko menyebut, pihaknya juga menggelar pengungsian sementara untuk menghindari bencana susulan. 

    Hingga saat ini, Desa yang terdampak parah adalah Desa Kasimpar.

    Diketahui, bencana longsor dan banjir bandang di Pekalongan terjadi ketika hujan mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono pada Senin, kemarin. 

    Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi, korban longsor Pekalongan sementara sebanyak 18 orang hingga Selasa petang.

    “Sebanyak 18 jiwa telah dievakuasi dan ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 9 orang diperkirakan masih tertimbun dan dalam pencarian. Sedangkan 10 orang alami luka-luka,” ucap Bergas. 

    Adapun untuk bangunan rumah yang mengalami kerusakan, masih dalam pendataan. 

    “(Jumlah) pengungsi masih dalam pendataan,” tutur Bergas.

    Angka korban jiwa tersebut, juga disampaikan Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB Bambang Surya Putra.

    Data BPBD Provinsi Jateng sementara, 8 orang masih dalam pencarian.

    “Laporan yang masuk dari BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Pekalongan, 18 orang meninggal dunia dan 8 orang masih dalam pencarian,” katanya dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (21/1/2025) petang.

    Terkait bencana ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal menerjunkan tim untuk melakukan asesmen, Rabu (22/1/2025).

    Tim ini akan menilai, termasuk menentukan tempat aman, untuk memberikan rekomendasi kepada kepala daerah setempat terkait status kedaruratan.

    Bambang mengatakan, lokasi kejadian yang cukup jauh menjadi kendala evakuasi.

    Selain itu, curah hujan yang masih tinggi juga menyulitkan tim SAR gabungan mencari korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Cerita Haru Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Mayat-mayat Sudah Kaku Penuh Lumpur dan TribunBanyumas.com dengan judul Besok Kirim Tim Asesmen, BNPB: Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan 18 Orang

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo, TribunBanyumas/Rika Irawati, Kompas.com)

  • Menteri P2MI Tegaskan Pentingnya Integritas dan Transparansi dalam Pengelolaan Anggaran

    Menteri P2MI Tegaskan Pentingnya Integritas dan Transparansi dalam Pengelolaan Anggaran

    loading…

    Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menekankan prinsip integritas, akuntabilitas, dan transparansi harus menjadi dasar dari setiap langkah dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam reviu laporan keuangan tingkat UAKPA. FOTO/IST

    JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menegaskan komitmennya terhadap integritas, akuntabilitas, dan transparansi dalam penyusunan serta pengelolaan anggaran. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menekankan prinsip-prinsip tersebut harus menjadi dasar dari setiap langkah dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam reviu laporan keuangan tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).

    “Kita ingin memastikan anggaran yang dikelola tidak hanya sekadar berjalan secara struktural dan normatif, tetapi benar-benar berorientasi pada hasil. Target dan outcome yang jelas harus tercapai, sesuai harapan masyarakat,” ujarnya, Selasa (21/1/2025).

    Untuk itu, kegiatan review laporan keuangan, termasuk laporan Barang Milik Negara (BMN) dan Pengendalian Intern atas Keuangan Negara (PIPK), menjadi agenda rutin berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan anggaran yang lebih efektif, efisien, dan bertanggung jawab.

    “Ini bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi upaya nyata untuk memastikan anggaran yang disusun memiliki dampak signifikan dan berdaya guna bagi masyarakat, khususnya para pekerja migran Indonesia,” ujarnya.

    “Harapan kami agar pengelolaan anggaran ini bukan hanya soal angka di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan nyata para pekerja migran Indonesia. Kita tidak bisa bekerja asal-asalan, semuanya harus terukur dan terarah,” katanya.

    Pada Tahun ini, P2MI akan terus mengedepankan pendekatan yang lebih modern dan digitalisasi dalam pengelolaan anggaran. Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meningkatkan transparansi sekaligus meminimalisasi potensi penyalahgunaan dana.

    “Kami ingin memastikan P2MI menjadi contoh baik dalam pengelolaan anggaran, sejalan dengan harapan publik untuk pengelolaan dana negara yang lebih profesional dan berdampak luas,” ucapnya.

    Karding juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengawasi dan memberikan masukan terkait pelaksanaan anggaran, sehingga target kesejahteraan pekerja migran dapat tercapai dengan optimal.

    “Dengan semangat perubahan dan inovasi, P2MI berkomitmen memberikan yang terbaik bagi para pahlawan devisa Indonesia,” katanya.

    (abd)

  • Akselerasi Layanan Digital, Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI

    Akselerasi Layanan Digital, Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Mandiri melalui anak usahanya, Mandiri International Remittance Sdn Bhd (MIR), memperkokoh komitmen dalam menghadirkan layanan keuangan inklusif bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah, MIR telah meluncurkan aplikasi inovatif bertajuk MANDIRI REMIT pada Semester II 2024 lalu.

    Aplikasi ini dirancang khusus untuk memudahkan proses transfer dana lintas negara dengan efisiensi tinggi, keamanan, serta biaya yang sangat kompetitif. MANDIRI REMIT memberikan kemudahan bagi PMI untuk mengirimkan dana dari Malaysia ke Indonesia, maupun ke sembilan negara lainnya seperti Bangladesh, Nepal, Pakistan, Singapura, Thailand, Filipina, India, Hong Kong, dan Vietnam.

    Presiden Direktur MIR Fitri Wahyu Adihartati menjelaskan, sebagai perusahaan pengiriman uang dengan lisensi dari Bank Negara Malaysia sejak 2009, MIR telah mengelola lebih dari 100 ribu rekening nasabah, yang mayoritas merupakan PMI di Malaysia.

    “Dengan adanya MANDIRI REMIT, nasabah dapat menikmati biaya administrasi yang murah dan kurs transfer yang sangat kompetitif, menjadikan layanan ini sebagai solusi ideal bagi PMI,” ujar Fitri dalam keterangan resminya, Selasa (21/1/2025).

    Lewat rangkaian inovasi tersebut, frekuensi transaksi remitansi MIR terus meningkat, mencapai 80.000 lebih pada tahun 2024, meningkat 8,9% secara year on year (YoY). Di samping itu, pada periode yang sama volume transaksi remitansi turut meningkat sebesar 17,2% secara YoY.

    “Kami memahami pentingnya pengiriman dana yang cepat, aman, dan terjangkau bagi PMI di Malaysia. Dengan MANDIRI REMIT, kami ingin memberikan pengalaman transaksi yang lebih baik, sekaligus mendukung pengelolaan keuangan mereka secara keseluruhan,” ujar Fitri.

    Tidak hanya fokus pada transaksi, MIR juga aktif dalam mendukung pemberdayaan PMI melalui program Mandiri Sahabatku. Program yang telah berjalan sejak 2007 ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan PMI, membantu mereka memahami pengelolaan keuangan, serta memberikan bekal kewirausahaan untuk mendukung kesiapan finansial mereka saat kembali ke tanah Air serta meningkatkan lapangan kerja.

    Program Mandiri Sahabatku lanjut Fitri, merupakan inisiatif strategis Bank Mandiri untuk meningkatkan kemandirian ekonomi PMI yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Dengan fokus pada edukasi perencanaan keuangan dan pengembangan keterampilan usaha, program ini diharapkan dapat mendukung PMI dalam membangun stabilitas finansial secara berkelanjutan.

    MIR juga terus mempererat kolaborasinya dengan Bank Mandiri, dalam menghadirkan inovasi layanan perbankan yang semakin inklusif. Kini, melalui superapp Livin’ by Mandiri, PMI di Malaysia dapat dengan mudah membuka rekening secara digital dan menikmati beragam solusi finansial, selaras dengan visi Kementerian BUMN Membina usaha mikro dan usaha kecil agar lebih tangguh dan mandiri.

    “Seluruh inisiatif ini, mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam memimpin transformasi digital perbankan melalui akselerasi layanan yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkas Fitri.

  • 15 Tahun Wisma Kalla: “Shaping the Future” dengan Semangat Peduli dan Inovasi

    15 Tahun Wisma Kalla: “Shaping the Future” dengan Semangat Peduli dan Inovasi

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Dalam suasana penuh rasa syukur dan semangat kebersamaan, Wisma Kalla merayakan hari ulang tahunnya yang ke-15 pada Senin, 20 Januari 2025.

    Perayaan ini menjadi momen istimewa untuk merefleksikan perjalanan panjang gedung yang telah menjadi pusat aktivitas KALLA, serta kontribusinya dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

    Bertempat di Saoraja Ballroom, Lantai 2 Wisma Kalla, acara ini diawali dengan doa bersama. Acara yang sederhana namun hangat ini dihadiri oleh pengelola serta tenant-tenant di Wisma Kalla, pada pukul 08:30 WITA, diikuti oleh kegiatan donor darah yang berlangsung hingga pukul 15:00 WITA.

    Dengan mengusung tagline “Shaping the Future,” Wisma Kalla menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari upaya menciptakan inovasi, solusi, dan ide-ide segar yang berdampak positif bagi masyarakat, bisnis, dan lingkungan.

    Dalam kesempatan ini, Wisma Kalla berhasil mengumpulkan 131 kantong darah, jauh melampaui target awal yaitu 100 kantong. Berkolaborasi dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Makassar, keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan semangat solidaritas, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kontribusi Wisma Kalla dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

    Ina Sakina Rustam, Operational Manager Wisma Kalla Office Building, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas antusiasme yang ditunjukkan para peserta.

    “Wisma Kalla tepat berusia 15 tahun pada 18 Januari lalu, tetapi perayaannya digelar pada tanggal 20 Januari. Kami sangat bersyukur melihat dukungan luar biasa dari seluruh peserta, baik karyawan maupun masyarakat umum, khususnya dalam kegiatan donor darah ini. Keberhasilan mengumpulkan 131 kantong darah menunjukkan bahwa semangat berbagi dan peduli masih menjadi inti,” ujar Ina.

  • Tanah Longsor di Denpasar, Basarnas Sebut Semua Korban Sudah Dievakuasi

    Tanah Longsor di Denpasar, Basarnas Sebut Semua Korban Sudah Dievakuasi

    Denpasar, Beritasatu.com – Proses evakuasi korban tanah longsor di Jalan Ken Dedes, Ubung Kaja, Denpasar, telah selesai dilaksanakan. Sebanyak delapan korban telah berhasil dievakuasi, dengan rincian tiga korban selamat dan lima korban lainnya ditemukan meninggal dunia. Korban selamat adalah Frengki, Nado, dan Rokim, sementara korban pertama yang ditemukan meninggal dunia adalah Didik.

    Evakuasi dimulai pada pukul 10.00 Wita, ketika korban atas nama Dwi ditemukan dan berhasil dievakuasi pada pukul 10.50 Wita. Sekitar 15 menit setelahnya, korban kedua, Wit, ditemukan dan dievakuasi pada pukul 11.22 Wita. Korban ketiga, Kresno ditemukan sekitar pukul 15.30 Wita dan berhasil dievakuasi pada pukul 16.00 Wita. Korban terakhir, Sarif, ditemukan pada pukul 16.35 Wita dan dievakuasi sekitar pukul 16.45 Wita.

    Proses evakuasi korban Kresno dan Sarif memakan waktu lebih lama, karena posisi keduanya cukup jauh dari rumah, dan tim evakuasi harus menggunakan alat berat (ekskavator) untuk menggali timbunan tanah yang tinggi.

    Selain itu, hujan yang mengguyur lokasi pencarian semakin memperumit proses evakuasi. Tim juga melibatkan anjing pelacak K-9 milik Polda Bali untuk menemukan dua korban terakhir.

    “Kendala evakuasi korban terakhir adalah karena posisi korban jauh dari lokasi sebelumnya, dengan adanya lubang di bawah tanah yang menyulitkan pencarian. Kami menggunakan excavator karena timbunan tanah sangat tinggi,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya kepada awak media, Senin (20/1/2025).

    Petugas Basarnas memastikan tidak ada korban lain yang tertimbun di lokasi tersebut, berdasarkan keterangan dari kerabat korban yang menyebutkan bahwa delapan orang mengalami musibah ini.

    “Semua korban sudah dievakuasi. Korban terakhir ditemukan dalam kondisi utuh, sementara korban ketujuh mengalami sedikit luka di bagian kepala,” jelas Sidakarya.

    Dengan selesainya operasi evakuasi, Sidakarya mengungkapkan bahwa operasi SAR resmi dihentikan setelah briefing dan evaluasi. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan, aparat kepolisian, dan aparat desa yang telah berpartisipasi dalam upaya penyelamatan ini.

    Keseluruhan korban yang meninggal dunia dibawa ke RS Prof Ngoerah. Proses evakuasi melibatkan berbagai instansi, termasuk PMI Kota Denpasar, BPBD Provinsi Bali, dan Biddokkes Polda Bali.