NGO: Parameter Politik Indonesia

  • Pramono-Rano 50,2%, RIDO 39,13%, Dharma-Kun 10,67%

    Pramono-Rano 50,2%, RIDO 39,13%, Dharma-Kun 10,67%

    Jakarta

    Parameter Politik Indonesia (PPI) telah selesai melakukan quick count untuk Pilkada Jakarta. Hasil quick count menunjukkan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rana Karno unggul dengan perolehan 50,2%

    Dilihat dari rilis tertulis PPI, Rabu (27/11/2024), jumlah data yang masuk 100%. Margin off error dari quick count ini 2%. Hasil quick count menunjukkan Pramono Anung-Rano unggul dari dua rivalnya.

    Hasil quick count ini bukan hasil resmi Pilkada 2024. Hasil resmi Pilkada 2024 akan diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.

    Berikut data quick count Pilkada Jakarta 2024 versi PPI, data masuk 100%:

    1. Ridwan Kamil-Suswono 39,13%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,67%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 50,2%

    Hasil quick count ini menunjukkan Pramono-Rano unggul di seluruh wilayah Jakarta. Berikut detailnya:

    Jakarta Pusat
    1. Ridwan Kamil-Suswono 36,75%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,92%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 52,34%

    Jakarta Selatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono 38,24%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 9,49%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 52,27%

    Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
    1. Ridwan Kamil-Suswono 39,09%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 11,83%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 49,08%

    Peneliti PPI Sadam Husen Falahuddin mengatakan hasil quick count ini tidak dapat menyimpulkan apakah Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau tidak. Dia menegaskan quick count ini juga bukan hasil resmi pemilihan.

    “Namun demikian hasil quick count tidak dapat menyimpulkan apakah Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung 1 putaran atau 2 putaran. Hal ini disebabkan oleh margin of error quick count sebesar 2,0%,” kata Sadam.

    Hasil quick count Pilkada 2024 dapat dilihat di detikcom atau klik di sini.

    (lir/eva)

  • BPS DKI ajak warga perhatikan metodologi hitung cepat Pilkada 2024

    BPS DKI ajak warga perhatikan metodologi hitung cepat Pilkada 2024

    Paling yang perlu diperhatikan, metodologi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengajak warga DKI untuk memperhatikan metodologi hitung cepat (quick count) Pilkada 2024 dari sebuah lembaga survei agar tak terjebak pada hasil yang ternyata menyesatkan.

    “Quick count kan penghitungan riil. Jadi tidak ada cara membaca khusus. Paling yang perlu diperhatikan, metodologi,” kata Statistisi Ahli Madya BPS DKI Theresia Parwati saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Metodologi memuat cara pengambilan sampel unit dan teknik terkait pengumpulan data.

    Selain metodologi, Theresia juga menyarankan warga melihat rekam jejak lembaga survei yang mengeluarkan hasil hitung cepatnya saat pilkada. Hitung cepat (quick count) adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.

    Selain quick count, ada juga istilah real count yakni metode perhitungan resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan penghitungan suara secara manual dari setiap tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia.

    KPU DKI Jakarta sendiri telah mengeluarkan daftar nama lembaga survei atau jajak pendapat dan perhitungan cepat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 yang telah terakreditasi.

    Lembaga-lembaga ini yakni Poltracking Indonesia, PT. Kompas Media Nusantara, Charta Politika, Voxpol Center, Cyrus Network, KedaiKOPI, Indikator, dan Lembaga Survei Indonesia (LSI).

    Lalu, PT Citra Publik, PT Indopolling Riset dan Konsultan, Parameter Politik Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

    Merujuk keputusan KPU RI Nomor 328 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pendaftaran Pemantau atau Lembaga Survei, maka lembaga survei tersebut diwajibkan menyampaikan hasil laporannya 15 hari setelah melakukan survei atau jajak pendapat pemilihan dan perhitungan cepat hasil pemilihan.

    Sementara itu, KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.

    Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 akan menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024.

    Adapun rangkaian kampanye Pilkada Jakarta telah dilaksanakan sejak 25 September hingga 23 November 2024.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • 8 Survei Pilkada Jakarta 2024, Terbaru Pramono-Rano Masih Ungguli RK-Suswono H-1 Masa Tenang

    8 Survei Pilkada Jakarta 2024, Terbaru Pramono-Rano Masih Ungguli RK-Suswono H-1 Masa Tenang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Simak delapan hasil survei Pilkada Jakarta 2024 jelang hari pencoblosan pada Rabu 27 November 2024.

    Terbaru, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno mengungguli Ridwan Kamil-Suswono pada H-1 masa tenang Pilkada Jakarta 2024.

    Masa tenang Pilkada Jakarta akan berlangsung mulai besok Minggu 24 November 2024 hingga Selasa 26 November 2024.

    Lembaga yang baru saja merilis elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yakni Alvara Research and Center pada Sabtu (23/11/2024).

    Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno mencapai 49 persen. 

    Kemudian Ridwan Kamil-Suswono atau RK-Suswono peringkat kedua dengan raihan 44,5 persen.

    Terakhir pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto memiliki elektabilitas 1,9 persen.

    Kemarin, Indikator Politik Indonesia juga merilih hasil survei pada Jumat (22/11/2024).

    Hasilnya, elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno menempati peringkat pertama dengan 42,1 persen.

    Sedangkan, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, kalah tipis dengan elektabilitas 40,5 persen.

    Untuk paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto berada di posisi terakhir dengan elektabilitas 4,8 persen.

    KLIK SELENGKAPNYA: Anies Baswedan Dianggap Jadi Pemain Naturalisasi PDI Perjuangan Demi Pramono Anung. Pengamat Adi Prayitno Melihat Megawati Tidak Terlampau Tampil.

    TribunJakarta.com merangkum delapan hasil survei Pilkada Jakarta 2024:

    1. Alvara Research and Center

    Alvara Research Center merilis hasil survei Pilkada Jakarta pada Sabtu (23/11/2024).

    Berdasarkan rilis pers yang diterima, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 49 persen.

    Sedangkan RK-Suswono berada di posisi kedua dengan raihan 44,5 persen. Sementara, Dharma-Kun hanya memiliki elektabilitas 1,9 persen.

    Namun, masih ada 4,6 persen responden yang belum menentukan pilihannya.

    “Dari hasil survei periode ini, elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno lebih unggul dibandingkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana,” kata Chief Research Officer Alvara Research and Center, Harry Nugroho.

    Harry juga merinci elektabilitas Pram-Rano yang unggul di empat kota administratif Jakarta. Sedangkan, RK-Suswono hanya unggul di satu kota saja yaitu Jakarta Puast.

    “Pasangan calon Pramono Anung – Rano Karno unggul di Jakarta Utara (51,9 persen), Jakarta Barat (50,5 persen), Jakarta Selatan (47,4 persen), dan Jakarta Timur (50,2 persen).”

    “Sedangkan pasangan calon Ridwan Kamil – Suswono unggul di Jakarta Pusat (58,0 persen),” ujarnya.

    Selain itu, Harry menuturkan berdasarkan generasi, elektabilitas RK-Suswono unggul di generasi Z sebesar 52 persen dan generasi millenial yaitu 49,4 persen.

    Sementara, Pramono-Rano unggul di generasi lebih tua yaitu Gen X sebesar 57,6 persen dan Baby Boomers sebesar 52,1 persen.

    Sebagai informasi, survei ini digelar pada 17-21 November 2024 terhadap 804 responden yang berusia 17 tahun ke atas dan tersebar di lima area kota administrasi di Jakarta.

    Adapun metode survei yang digunakan adalah melalui wawancara tatap muka. Survei ini memilik margin of error 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    2. Indikator Politik

    Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal Pilkada Jakarta 2024 pada Jumat (22/11/2024).

    Survei dilakukan dengan metode wawancara telepon pada 15-21 November 2024.

    Hasil survei terbaru itu menunjukkan paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan elektabilitas 42,1 persen.

    Sedangkan, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, kalah tipis dengan elektabilitas 40,5 persen.

    Untuk paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto berada di posisi terakhir dengan elektabilitas 4,8 persen.

    Sementara, responden yang tidak tahu atau tidak jawab 12,6 persen.

    “Hasil survei dapat memberi gambaran tentang peta elektoral jelang pemungutan suara Pilgub Jakarta, dan dijadikan rujukan bagi pengambil keputusan terkait pilkada Jakarta,” terang Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis temuannya.

    Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan, dan memiliki telepon/cellphone.

    Sampel sebanyak 1229 responden dipilih melalui metode Double Sampling.

    Double Sampling adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

    Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

    Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih, pada 15-21 November 2024.

    3. SMRC

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024 pada Rabu (13/11/2024).

    Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

    Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen.

    Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen.

    Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen.

    Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah punya hak pilih, sudah berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah.

    Dari populasi itu, dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei ini diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

    Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63?ri total sampel, spot check secara random sebesar 20?ri total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Dalam survei ini primary sampling unit (psu) adalah rt, bukan kelurahan. Tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan
    diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula.

    Sampel yang dianalisis adalah gabungan antara sampel asli dan sampel pengganti sehingga totalnya 1210.

    4. Litbang Kompas

    Litbang Kompas merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024 Selasa (5/11/2024).

    Periode survei Litbang Kompas sendiri sama dengan PPI, yakni pada 20-25 Oktober 2024. Kendati waktu survei sama, hasilnya berbeda. 

    Versi Litbang Kompas, elektabilitas Pram-Rano mencapai 38,3 persen, mengungguli RK-Suswono 34,6 persen.

    Sedangkan elektabilitas Dharma-Kun hanya mendapat elektabilitas 3,3 persen, dan responden yang tidak menjawab 23,8 persen.

    Selisih elektabilitas Pram-Rano dengan RK-Suswono yang hanya 3,7 persen, sedikit di atas margin of error 34,6 persen.

    Survei ini dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.

    Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

    Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). 

    5. Survei LSI

    Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya pada Rabu (23/10/2024).

    Dalam survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, LSI menempatkan pasangan Pram-Rano yang unggul dengan elektabilitas 41,6 persen.

    Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di urutan kedua dengan elektabilitas 37,4 persen.

    Kemudian pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 6,6 persen.

    Pemilih yang tidak menjawab 14,4 persen.

    Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

    6. Survei Poltracking

    Sehari berselang, giliran Poltracking Indonesia yang mengumumkan hasil surveinya, Kamis (24/10/2024).

    Periode survei Poltrackings sama dengan LSI, yakni 10-16 Oktober 2024, namun hasilnya berbeda.

    Versi Poltracking, RK-Suswono ungul dengan elektabilitas 51,6 persen atau berpotensi menang satu putaran.

    Sementara elektabilitas Pram-Rano 36,4 persen dan Dharma-Kun 3,9 persen.

    Sebanyak 8,1 persen responden tidak menjawab.

    Survei Poltracking ini melibatkan 2000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Sebagai informasi, perbedaan hasil survei LSI dan Poltracking membuat Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) turun gunung melakukan penyelidikan.

    Hasilnya dirilis pada Senin (5/11/2024). Persepi memberi sanksi kepada Poltracking karena dianggap data surveinya tidak sahih.

    Poltracking pun memilih keluar dari Persepi, organisasi yang menaungi puluhan lembaga survei di Indonesia.

    7. LSI Denny JA

    Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga turut melakukan survei Pilkada Jakarta 16-22 Oktober 2024.

    Dari hasil survei yang dirilis pada Rabu (30/10/2024), elektabilitas RK-Suswono dan Pram-Rano sama kuat.

    Elektabilitas RK-Suswono sebesar 37,4 persen, sedangkan Pram-Rano 37,1 persen dan Dharma-Kun 4,0 persen.

    Yang tidak tahu atau tidak jawab cukup besar, 21,5 persen.

    LSI Denny JA menggelar survei Pilkada Jakarta berbarengan dengan survei Pilkada Jawa Tengah dan Pilkada Jawa Timur.

    Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah berusia 17 tahun ke atas atau yang telah menikah.

    Penarikan sampel multistage random sampling.

    Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error ± 3.5 persen.  

    Setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

    Pengambilan data menggunakan metode wawancara tatap muka dengan responden menggunakan instrumen berupa kuesioner.

    8. Parameter Politik Indonesia

    Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis survei Pilkada Jakarta 2024 pada Selasa (29/10/2024).

    Survei PPI digelar pada 21-25 Oktober 2024, hanya empat hari sebelum dirilis.

    Hasil survei menunjukkan elektabilitas RK-Suswono unggul dengan angka 47,8 persen.

    Sedangkan Pram-Rano mengikuti dengan elektabilitas 38,0 persen.

    Sementara elektabilitas Dharma-Kun 4,3 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 9,9 persen.

    Sampel yang digunakan pada survei ini berasal dari 1.200 responden.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.

    Tingkat kepercayaan (confidence level) survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error sebesar 2,8 persen.

    Tiga Paslon

    Diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Jelang Pilkada Serentak, Megawati Ajak Rakyat Indonesia Jaga Harga Diri dari Politik Uang dan Sembako – Page 3

    Jelang Pilkada Serentak, Megawati Ajak Rakyat Indonesia Jaga Harga Diri dari Politik Uang dan Sembako – Page 3

    Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai bahwa kontestasi Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung sengit. Menurutnya, bukan hanya pertarungan antar kandidat yang menjadi sorotan, tetapi juga peran ‘King Maker’ di balik pasangan calon (paslon) yang bertarung.

    Adi mengungkapkan, di balik paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), terdapat dukungan dari dua tokoh besar, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Keduanya dianggap sebagai ‘King Maker’ utama bagi pasangan tersebut.

    Sementara itu, paslon nomor urut 02, Pramono Anung-Rano Karno, didukung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, serta Anies Baswedan. Namun, menurut Adi, hingga saat ini Anies belum secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Pramono Anung dan Rano Karno.

    “Anies belum terlihat mendukung secara terbuka Pramono-Rano. Hanya beberapa jubir saja yang bergabung dengan tim Pram-Rano. Per hari ini, belum terlihat Anies bertemu Megawati untuk menyamakan kepentingan demi memenangkan Pram-Rano. Yang jelas, the one and only, Megawati adalah ‘King Maker’ utama di sini,” ujar Adi pada Selasa (19/11/2024).

    Adi juga menambahkan bahwa dukungan Anies sejauh ini hanya disampaikan melalui perantara, salah satunya adalah Sahrin Hamid yang bertindak sebagai juru bicaranya.

    “Kalau memang benar Anies mendukung Pram-Rano, seharusnya ia menyatakan secara terbuka, ikut turun kampanye, dan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk meyakinkan pemilihnya agar mendukung Pram-Rano,” ucapnya.

  • Adu Pengaruh Jokowi dan Anies di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Lebih Kuat? – Page 3

    Adu Pengaruh Jokowi dan Anies di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Lebih Kuat? – Page 3

    Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai bahwa kontestasi Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung sengit. Menurutnya, bukan hanya pertarungan antar kandidat yang menjadi sorotan, tetapi juga peran ‘King Maker’ di balik pasangan calon (paslon) yang bertarung.

    Adi mengungkapkan, di balik paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), terdapat dukungan dari dua tokoh besar, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Keduanya dianggap sebagai ‘King Maker’ utama bagi pasangan tersebut.

    Sementara itu, paslon nomor urut 02, Pramono Anung-Rano Karno, didukung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, serta Anies Baswedan. Namun, menurut Adi, hingga saat ini Anies belum secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Pramono Anung dan Rano Karno.

    “Anies belum terlihat mendukung secara terbuka Pram-Rano. Hanya beberapa jubir saja yang bergabung dengan tim Pram-Rano. Per hari ini, belum terlihat Anies bertemu Megawati untuk menyamakan kepentingan demi memenangkan Pram-Rano. Yang jelas, the one and only, Megawati adalah ‘King Maker’ utama di sini,” ujar Adi pada Selasa (19/11/2024).

    Adi juga menambahkan bahwa dukungan Anies sejauh ini hanya disampaikan melalui perantara, salah satunya adalah Sahrin Hamid yang bertindak sebagai juru bicaranya.

    “Kalau memang benar Anies mendukung Pram-Rano, seharusnya ia menyatakan secara terbuka, ikut turun kampanye, dan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk meyakinkan pemilihnya agar mendukung Pram-Rano,” ucapnya.

    Lebih jauh, Adi menggarisbawahi bahwa di tingkat akar rumput, pendukung Anies dan PDIP khususnya mereka yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)—masih sulit untuk menyatu. Luka politik dari Pilkada DKI Jakarta 2017 masih terasa, terutama akibat perbedaan ideologi yang mencolok antara kedua kubu.

    “Pemilih Anies dan Ahok pada Pilkada Jakarta 2017 lalu sangat ideologis. Tidak mudah menyatukan dua kubu pemilih yang luka hatinya masih membekas hingga saat ini. Di level elite mungkin terlihat akur, tetapi di tingkat akar rumput belum tentu,” jelas Adi.

    Ia menambahkan bahwa hingga kini belum ada titik temu yang jelas antara pendukung Anies dan Ahok untuk berdamai.

    “Pendukung Ahok sulit melupakan demo berjilid-jilid yang dilakukan oleh kelompok pendukung Anies seperti Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Alumni 212, yang menuntut Ahok dipenjara karena dianggap menistakan agama,” ujarnya.

    Adi juga mencatat bahwa kelompok seperti GNPF Ulama, Alumni 212, serta sebagian besar pemilih PKS sulit untuk berdamai dengan Ahok dan pendukungnya. Begitu pula sebaliknya, pendukung Ahok juga masih enggan menerima pihak-pihak yang terlibat dalam aksi-aksi tersebut.

    Sementara itu, paslon Ridwan Kamil-Suswono tampak lebih nyaman dengan dukungan dari Prabowo dan Jokowi. Dukungan ini diprediksi akan meningkatkan elektabilitas pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

    Namun, menurut Adi, dukungan di media saja tidak cukup. Para ‘King Maker’ juga harus turun langsung ke lapangan untuk lebih meyakinkan pendukung mereka.

    “Endorsement elite kunci seperti Jokowi dan Prabowo sangat penting dalam meningkatkan elektabilitas calon. Ada keyakinan bahwa pemilih loyal mereka akan mengikuti arah dukungan tersebut. Tetapi, endorsement saja tidak cukup. Para elite kunci harus turun langsung bekerja, menjadi juru kampanye, dan secara aktif mengarahkan pemilihnya ke calon tertentu,” tegasnya.

    Adi mencontohkan bahwa Jokowi, yang secara terbuka mendukung Ridwan Kamil, telah menunjukkan usahanya untuk mengonsolidasikan pemilih loyalnya agar mendukung pasangan RK-Suswono.

    “Jokowi sepertinya akan turun langsung menggerakkan mesin politiknya di Jakarta demi memenangkan RK-Suswono,” tutupnya.

  • 10
                    
                        Adu Kuat "Endorsement" Prabowo-Jokowi dan Anies-Ahok pada Pilkada Jakarta…
                        Megapolitan

    10 Adu Kuat "Endorsement" Prabowo-Jokowi dan Anies-Ahok pada Pilkada Jakarta… Megapolitan

    Adu Kuat “Endorsement” Prabowo-Jokowi dan Anies-Ahok pada Pilkada Jakarta…
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pertarungan pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 1 dan 3,
    Ridwan Kamil-Suswono
    dan
    Pramono Anung-Rano Karno
    tampak masih sengit menjelang hari pencoblosan pada Rabu (27/11/2024) mendatang.
    Pasalnya, kedua cagub-cawagub tersebut sama-sama mendapatkan
    endorsement
    dari tokoh-tokoh kunci pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    Seperti diketahui, Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan
    endorsement
    dari Presiden
    Prabowo Subianto
    dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (
    Jokowi
    ). Bahkan, Jokowi sudah memberi dukungan secara terbuka kepada Ridwan Kamil di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024) malam.
    Sementara itu, Pramono-Rano mendapatkan
    endorsement
    dari dua mantan gubernur Jakarta, yakni
    Anies Baswedan
    dan Basuki Tjahaja Purnama atau
    Ahok
    .
    Berdasarkan hasil survei Litbang
    Kompas
    yang dirilis Selasa (5/11/2024), Prabowo berada di urutan pertama sebagai sosok yang paling memengaruhi pemilih dalam
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Sebanyak 49,7 persen responden mengatakan akan memilih cagub-cawagub Pilkada Jakarta yang didukung oleh Prabowo.
    Sementara itu, Jokowi berada di urutan kedua sebagai sosok yang paling memengaruhi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024, dengan 46,6 persen responden memilih pasangan cagub-cawagub yang didukungnya.
    Adapun Anies dan Ahok menempati urutan ketiga dan keempat sebagai sosok yang memengaruhi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024.
    Sebanyak 44,2 persen responden mengatakan akan memilih cagub-cawagub Pilkada Jakarta yang didukung oleh Anies, sedangkan 39,9 persen akan memilih cagub-cawagub Pilkada Jakarta yang didukung oleh Ahok.
    “Artinya, tokoh Jokowi dan Presiden Prabowo serta Anies Baswedan masih berpengaruh dalam menentukan pilihan warga Jakarta,” ujar peneliti Litbang
    Kompas
    , Bestian Nainggolan, Selasa.
    Analisis politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai endorsement Prabowo, Jokowi, Anies, dan Ahok secara politik mampu membangun sentimen kedekatan pemilihnya masing-masing kepada cagub-cawagub yang di-
    endorse
    .
    “Jadi harus diakui dalam banyak hal memang
    endorsement
    atau apa pun dukungan politik dari elite-elite itu pastinya akan mengonsolidasi dan menggerakkan pemilih loyalnya kepada figur yang didukung,” ungkap Adi kepada
    Kompas.com
    , Selasa (19/11/2024).
    Adi berujar,
    endorsement
    dari Prabowo dan Jokowi ke Ridwan Kamil-Suswono maupun Anies dan Ahok ke Pramono-Rano sejatinya diharapkan untuk mengonsolidasi pemilih royal mereka agar ikut mendukung calon yang di-
    endorse
    .
    Soal seberapa kuat
    endorsement
    dari keempat tokoh tersebut pada Pilkada Jakarta, ini harus disertai dengan dukungan terbuka.
    “Jadi, dukungan terbuka Jokowi misalnya kepada Ridwan Kamil di Jakarta, itu tentu diharapkan basis-basis pemilih Jokowi, orang-orang yang suka dengan Jokowi, atau yang puas dengan kinerja Jokowi waktu jadi presiden itu arah dukungan politiknya mengarah ke Ridwan Kamil dan Suswono,” kata Adi.
    “Termasuk mesin politik, partai politik yang cukup dekat dengan Jokowi ya, seperti PSI salah satunya. Itu akan semakin masif memberikan dukungan politiknya ke Ridwan Kamil,” sambungnya.
    Menurut Adi, dukungan terbuka salah satu tokoh ke cagub-cawagub tertentu punya pengaruh yang lebih besar ketimbang hanya sekadar memberikan endorsement.
    Karena itu, ia menilai tokoh-tokoh yang sudah meng-
    endorse
    salah satu cagub-cawagub seharusnya juga ‘turun gunung’ seperti yang dilakukan Jokowi kepada Ridwan Kamil.
    “Anies sebetulnya akan jauh lebih ngefek
    endorsement
    politiknya kalau ikut terjun langsung, berkampanye, dan memberikan dukungan politik secara terbuka kepada Pramono Anung dan Rano Karno. Kalau memang Anies betul mendukung paslon nomor 3 itu,” jelas Adi.
    “Menarik kalau kemudian Anies juga turun gunung, berkampanye, meminta pemilihnya untuk mendukung Pramono-Rano. Kalau itu dilakukan, pasti akan berdampak signifikan, tapi kalau dukungan Anies masih samar-samar, hanya melalui foto-foto, atau hanya melalui para jubir, ya tentu penebalan dukungan Anies melalui
    endorsement
    -nya tidak terlalu penting,” lanjut Adi.
    Lebih lanjut, Adi mengungkapkan bahwa ada banyak pemilih yang belum tentu akan memilih calon yang ia sukai sehingga dukungan terbuka tokoh tertentu menjadi sangat penting.
    “Pemilih kita sekalipun terkonfirmasi misalnya suka dengan calon tertentu, tapi kalau dia tidak diajak, tidak dikomunikasikan secara langsung, dia bisa pindah ke lain tempat. Intinya, pemilih itu perlu diajak langsung, perlu disentuh hati dan pemikirannya secara langsung,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Hari Jelang Pencoblosan, Simak 6 Survei Terakhir Pilkada Jakarta: Pram-Rano Ungguli RK-Suswono

    10 Hari Jelang Pencoblosan, Simak 6 Survei Terakhir Pilkada Jakarta: Pram-Rano Ungguli RK-Suswono

    TRIBUNJAKARTA.COM – 10 Hari jelang pemungutan suara, persaingan Pilkada Jakarta 2024 semakin sengit, khususnya antara paslon nomor 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno.

    Setelah Pram-Rano mendapat angin segar berkat dukungan Gubernur Jakarta (2017-2022) Anies Baswedan, kini Ridwan Kamil mendapat dukungan dari Presiden ke-7 RI, Jokowi.

    Terlebih, debat pamungkas juga baru saja selesai digelar, Minggu (17/11/2024).

    Tak hanya paslon 1 dan 3, paslon 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto juga tampil trengginas pada debat tersebut.

    Di sisi lain, masyarakat Jakarta sudah mulai menunjukkan pilihannya yang terbaca pada survei elektabilitas.

    TribunJakarta mencatat, setidaknya ada enam lembaga survei yang merilis hasil surveinya soal Pilkada Jakarta dari mulai periode awal Oktober sampai awal November 2024.

    Dari enam hasil survei ini, terlihat elektabilitas Pram-Rano mengungguli RK-Suswono.

    Padahal, Cagub Pramono Anung memulai kontestasi politik Jakarta ini dari elektabilitas nol.

    Namanya tidak pernah muncul pada bursa cagub, lalu akhirnya dipilih PDIP berdampingan dengan Rano-Karno, maju Pilkada Jakarta 2024.

    1. Survei LSI

    Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya pada Rabu (23/10/2024).

    Dalam survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, LSI menempatkan pasangan Pram-Rano yang unggul dengan elektabilitas 41,6 persen.

    Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di urutan kedua dengan elektabilitas 37,4 persen.

    Kemudian pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 6,6 persen.

    Pemilih yang tidak menjawab 14,4 persen.

    Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

    2. Survei Poltracking

    Sehari berselang, giliran Poltracking Indonesia yang mengumumkan hasil surveinya, Kamis (24/10/2024).

    Periode survei Poltrackings sama dengan LSI, yakni 10-16 Oktober 2024, namun hasilnya berbeda.

    Versi Poltracking, RK-Suswono ungul dengan elektabilitas 51,6 persen atau berpotensi menang satu putaran.

    Sementara elektabilitas Pram-Rano 36,4 persen dan Dharma-Kun 3,9 persen.

    Sebanyak 8,1 persen responden tidak menjawab.

    Survei Poltracking ini melibatkan 2000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Sebagai informasi, perbedaan hasil survei LSI dan Poltracking membuat Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) turun gunung melakukan penyelidikan.

    Hasilnya dirilis pada Senin (5/11/2024). Persepi memberi sanksi kepada Poltracking karena dianggap data surveinya tidak sahih.

    Poltracking pun memilih keluar dari Persepi, organisasi yang menaungi puluhan lembaga survei di Indonesia.

    3. LSI Denny JA

    Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga turut melakukan survei Pilkada Jakarta 16-22 Oktober 2024.

    Dari hasil survei yang dirilis pada Rabu (30/10/2024), elektabilitas RK-Suswono dan Pram-Rano sama kuat.

    Elektabilitas RK-Suswono sebesar 37,4 persen, sedangkan Pram-Rano 37,1 persen dan Dharma-Kun 4,0 persen.

    Yang tidak tahu atau tidak jawab cukup besar, 21,5 persen.

    LSI Denny JA menggelar survei Pilkada Jakarta berbarengan dengan survei Pilkada Jawa Tengah dan Pilkada Jawa Timur.

    Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah berusia 17 tahun ke atas atau yang telah menikah.

    Penarikan sampel multistage random sampling.

    Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error ± 3.5 persen.  

    Setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

    Pengambilan data menggunakan metode wawancara tatap muka dengan responden menggunakan
    instrumen berupa kuesioner.

    4. Parameter Politik Indonesia

    Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis survei Pilkada Jakarta 2024 pada Selasa (29/10/2024).

    Survei PPI digelar pada 21-25 Oktober 2024, hanya empat hari sebelum dirilis.

    Hasil survei menunjukkan elektabilitas RK-Suswono unggul dengan angka 47,8 persen.

    Sedangkan Pram-Rano mengikuti dengan elektabilitas 38,0 persen.

    Sementara elektabilitas Dharma-Kun 4,3 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 9,9 persen.

    Sampel yang digunakan pada survei ini berasal dari 1.200 responden.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.

    Tingkat kepercayaan (confidence level) survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error sebesar 2,8 persen.

    5. Litbang Kompas

    Terbaru, Litbang Kompas merilis hasil surveinya hari ini, Selasa (5/11/2024).

    Periode survei Litbang Kompas sendiri sama dengan PPI, yakni pada 20-25 Oktober 2024. Kendati waktu survei sama, hasilnya berbeda. 

    Versi Litbang Kompas, elektabilitas Pram-Rano mencapai 38,3 persen, mengungguli RK-Suswono 34,6 persen.

    Sedangkan elektabilitas Dharma-Kun hanya mendapat elektabilitas 3,3 persen, dan responden yang tidak menjawab 23,8 persen.

    Selisih elektabilitas Pram-Rano dengan RK-Suswono yang hanya 3,7 persen, sedikit di atas margin of error 34,6 persen.

    Survei ini dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.

    Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

    Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). 

    6. SMRC

    Paling baru, survei soal elektabilitas paslon Pilkada Jakarta 2024 dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Rabu (13/11/2024).

    Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

    Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen.

    Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen.

    Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen.

    Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah punya hak pilih, sudah berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah.

    Dari populasi itu, dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei ini diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

    Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63?ri total sampel, spot check secara random sebesar 20?ri total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Dalam survei ini primary sampling unit (psu) adalah rt, bukan kelurahan. Tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan
    diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula.

    Sampel yang dianalisis adalah gabungan antara sampel asli dan sampel pengganti sehingga totalnya 1210.

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sepanjang Anies Tak Deklarasi Terbuka, Pemilihnya Tak Bisa Diklaim

    Sepanjang Anies Tak Deklarasi Terbuka, Pemilihnya Tak Bisa Diklaim

    Jakarta

    Kubu cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dan kubu pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono saling klaim mendapat dukungan dari mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan sepanjang Anies belum turun memenangkan pasangan tertentu, maka belum bisa diartikan Anies mendukung.

    Adi mulanya mengatakan saling klaim antara dua kubu ini merupakan persoalan siapa yang mendapat berkah pendukung Anies di Pilkada 2024. Sementara, kata Adi, masing-masing kubu, baik itu kubu Pramono maupun Ridwan Kamil ini tengah saling mengklaim mendapat dukungan.

    “Pertama, Ini soal klaim siapa yang mendapat berkah pendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024. Kubu Pramono-Rano mengklaim tim pemenangan Anies dukung paslon nomor 3 itu. Sementara bagi PKS, tim pemenangan Anies itu ya PKS ya Gerindra di Pilgub Jakarta 2017 lalu. Itu artinya, mesin politik yang menangkan Anies di Jakarta 6 tahun silam di Jakarta kini di barisan RIDO khususnya PKS dan Gerindra,” kata Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).

    Adi mengatakan masing-masing kubu tidak bisa hanya saling klaim saja untuk mendapatkan simpati pemilih Anies. Akan tetapi, katanya, masing-masing kubu harus juga bekerja keras.

    “Sekali lagi, ini soal klaim dan berebut pemilih Anies di Jakarta. Siapa yang benar, siapa yang bisa dapatkan simpati pemilih Anies tentu butuh kerja keras, bukan semata klaim,” imbuhnya.

    Adi menerangkan masing-masing kubu banyak yang lupa bahwa sejatinya yang dibutuhkan adalah endorsement terbuka dari Anies, bukan tim atau jubir. Adi menyebut sepanjang Anies belum turun memenangkan pasangan tertentu, maka belum bisa diartikan Anies mendukung paslon tertentu.

    PKS Bilang Dukungan Anies ke Pramono-Anung Untungkan RIDO

    PDIP sebelumnya mengungkapkan tim Anies Baswedan kini turun mendukung Pramono Anung-Rano Karno. PKS santai kini Anies mendukung yang dicalonkan oleh PDIP.

    “Saya kira bagus ya Anies mendukung Pramono-Rano Karno. Kalau Pilgub Jakarta 2017 lalu Anies melawan calon dari partai PDIP. Sekarang Anies dukung calon PDIP ya biasa saja. Pilihan kan bisa berubah,” kata juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, kepada wartawan, Sabtu (16/11).

    “Positioning ini sebenarnya menguntungkan buat RIDO. Kalangan keumatan yang pilkada 2017 lalu berseberangan dengan PDIP tentunya sekarang bakal mendukung RIDO. Simpul tokoh keumatan semakin terkonsolidasi untuk memenangkan RIDO,” imbuhnya.

    PDIP Klaim Tim Anies Dukung Pramono

    Pramono Anung serta wakilnya Rano Karno sebelumnya menemui Anies Baswedan. Juru bicara Pramono-Rano, Chico Hakim mengatakan bahwa Anies menitipkan beberapa program kerjanya yang belum rampung untuk dilanjutkan.

    “Ya rasa-rasanya begitu, pembicaraannya terkait dengan masa depan Jakarta, Mas Anies menitipkan program-program yang dulu dia laksanakan dan belum tertuntaskan yang bisa dilanjutkan Mas Pram, begitu juga legacy yang sudah ditinggalkan seperti JIS dan lain-lain disempurnakan,” kata Chico kepada wartawan, Jumat (15/11).

    Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim Anies sudah bergerak memenangkan Pramono-Rano. “Yang paling penting itu sekarang 100 persen saya rasa tim dari Mas Anies sudah merapat dan bergabung bersama kami untuk memenangkan Mas Pram dan Bang Doel,” ungkapnya.

    (whn/gbr)

  • Setelah Poltracking, Lembaga Survei PPI Keluar dari Persepi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 November 2024

    Setelah Poltracking, Lembaga Survei PPI Keluar dari Persepi Megapolitan 8 November 2024

    Setelah Poltracking, Lembaga Survei PPI Keluar dari Persepi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) memutuskan keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (
    Persepi
    ).
    Peneliti senior PPI Adi Prayitno mengatakan, PPI keluar bukan karena
    skandal Poltracking
    Indonesia, melainkan karena urusan internal organisasi.
    “Alasan internal organisasi,” ucap Adi saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Kamis malam, (7/11/2024).
    Kepada
    Kompas.com,
    Adi juga menunjukan surat pengunduran diri PPI dari Persepi.
    Dalam surat itu tertulis dua alasan internal yang membuat PPI bulat untuk mundur dari Persepi.
    Pertama, karena restrukturisasi kepengurusan PPI. Kedua, evaluasi dan konsolidasi internal arah kebijakan PPI ke depan.
    Adi juga memastikan, hengkangnya PPI dari Persepi tak ada sangkut pautnya dengan Poltracking yang dikenakan sanksi dan memutuskan untuk keluar.
    “Jadi, PPI undur diri dari Persepi murni urusan internal organisasi. Tak ada kaitannya dengan yang lain,” tambah Adi.
    Menurut dia, keluarnya PPI dari keanggotaan Persepi bukan hal yang aneh.
    Pasalnya, bergabung dengan asosiasi lembaga survei seperti Persepi merupakan sukarela bukan kewajiban.
    “Mestinya biasa saja, klo ada lembaga survei mau ikut atau tak ikut asosiasi lembaga survei. Intinya, bergabung asosiasi lembaga survei itu sifatnya sukarela, bukan kewajiban,” ungkap Adi.
    Untuk diketahui, Poltracking dikenakan sanksi oleh Dewan etik Persepsi karena merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) yang jauh berbeda dengan lembaga survei lainnya.
    Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Rabu (23/10/2024), pasangan Pramono-Rano memperoleh angka sebesar 41,6 persen. Sementara pasangan RK-Suswono memperoleh angka sebesar 37,4 persen.
    Sementara itu, satu hari berselang setelah survei LSI, Kamis (24/10/2024), lembaga survei Poltracking menelurkan hasil survei.
    Hasilnya, pasangan Pramono-Rano memperoleh elektabilitas sebesar 36,4 persen. Sementara pasangan RK-Suswono memperoleh angka sebesar 51,6 persen.
    Survei LSI dilakukan dalam rentang waktu 10-17 Oktober 2024 dengan 1200 responden. Sementara survei Poltracking dilakukan pada rentang waktu 10-16 Oktober 2024 dengan 2000 responden.
    Di tengah ramainya isu kemuduran Poltracking, dua lembaga survei yakni PPI dan Voxpol Center Research & Consulting, juga ikut keluar dari Persepi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Independesi dan Objektivitas Perhimpunan Survei Dipertanyakan karena Hal Ini

    Independesi dan Objektivitas Perhimpunan Survei Dipertanyakan karena Hal Ini

    Jakarta: Independensi dan objektivitas dewan etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dipertanyakan. Pernyataan muncul usai beberapa lembaga survei keluar dari keanggotaan perhimpunan.

    “Yang menjadi pertanyaan saya bagaimana tingkat independensi dan obyektifitas dewan etik. Apakah dewan etik keanggotannya itu terbebas dari kepentingan lembaga survei atau tidak?” kata Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi, dalam keterangan yang diterima, Kamis, 7 November 2024.

    Menurut dia, publik juga bertanya-tanya atas dewan etik yang menyoal perbedaan hasil survei Pilkada Jakarta. Sebab, ada juga perbedaan yang mengemuka dalam survei di Pilkada Jawa Tengah.

    “Mengapa misalnya Jakarta yang dicermati, yang Jawa Tengah tidak. Ada urusan apa? Kan sama-sama melibatkan kepentingan publik. Jangan ada tebang pilih, kemudian independensi keanggotaan dewan etik itu mutlak harus dimiliki,” pungkasnya.
     

    Sebanyak 3 lembaga survei keluar dari Persepi. Pertama, yakni Poltracking Indonesia mempertanyakan integritas himpunan tersebut,

    “Poltracking pada 2014 diajak bergabung ke Persepi karena pertaruhan integritas, pada 2024 Poltracking keluar dari Persepi juga karena pertaruhan integritas,” ungkap Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi.

    Keluarnya Poltracking sisusul Parameter Politik Indonesia (PPI). Hengkangnya PPI disertai surat pernyataan pengunduran diri. Alasannya, mundur secara sukarela.

    “Kami sampaikan bahwa Parameter Politik Indonesia, menyatakan diri mundur dan keluar secara sukarela dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),” demikian pernyataan melalui surat yang ditandatangani Direktur Parameter Politik Indonesia, Sadam Husen Falahuddin.

    Kemudian Voxpol Center Research and Consulting menyatakan mundur. Voxpol menyatakan mundur dari keanggotaan melalui surat ke Persepi.

    “Melalui surat ini, kami Voxpol Center Research and Consulting menyatakan keluar dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),” demikian bunyi surat itu.

    Pengunduran ini dibenarkan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Ia mengatakan Voxpol tidak lagi menjadi bagian dari PERSEPI.

    Jakarta: Independensi dan objektivitas dewan etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dipertanyakan. Pernyataan muncul usai beberapa lembaga survei keluar dari keanggotaan perhimpunan.
     
    “Yang menjadi pertanyaan saya bagaimana tingkat independensi dan obyektifitas dewan etik. Apakah dewan etik keanggotannya itu terbebas dari kepentingan lembaga survei atau tidak?” kata Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi, dalam keterangan yang diterima, Kamis, 7 November 2024.
     
    Menurut dia, publik juga bertanya-tanya atas dewan etik yang menyoal perbedaan hasil survei Pilkada Jakarta. Sebab, ada juga perbedaan yang mengemuka dalam survei di Pilkada Jawa Tengah.
    “Mengapa misalnya Jakarta yang dicermati, yang Jawa Tengah tidak. Ada urusan apa? Kan sama-sama melibatkan kepentingan publik. Jangan ada tebang pilih, kemudian independensi keanggotaan dewan etik itu mutlak harus dimiliki,” pungkasnya.
     

    Sebanyak 3 lembaga survei keluar dari Persepi. Pertama, yakni Poltracking Indonesia mempertanyakan integritas himpunan tersebut,
     
    “Poltracking pada 2014 diajak bergabung ke Persepi karena pertaruhan integritas, pada 2024 Poltracking keluar dari Persepi juga karena pertaruhan integritas,” ungkap Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi.
     
    Keluarnya Poltracking sisusul Parameter Politik Indonesia (PPI). Hengkangnya PPI disertai surat pernyataan pengunduran diri. Alasannya, mundur secara sukarela.
     
    “Kami sampaikan bahwa Parameter Politik Indonesia, menyatakan diri mundur dan keluar secara sukarela dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),” demikian pernyataan melalui surat yang ditandatangani Direktur Parameter Politik Indonesia, Sadam Husen Falahuddin.
     
    Kemudian Voxpol Center Research and Consulting menyatakan mundur. Voxpol menyatakan mundur dari keanggotaan melalui surat ke Persepi.
     
    “Melalui surat ini, kami Voxpol Center Research and Consulting menyatakan keluar dari keanggotaan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),” demikian bunyi surat itu.
     
    Pengunduran ini dibenarkan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Ia mengatakan Voxpol tidak lagi menjadi bagian dari PERSEPI.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)