NGO: MAKI

  • Panas, Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina Timur

    Panas, Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina Timur

    Jakarta

    Memanas! Serangan terbaru Rusia menewaskan sedikitnya 12 orang di Ukraina timur hingga Sabtu (8/3) pagi waktu setempat. Serangan ini terjadi beberapa hari menjelang perundingan di Arab Saudi antara negosiator Amerika Serikat dan Ukraina yang bertujuan untuk gencatan senjata.

    Serangan udara Rusia tersebut menghantam pusat Dobropillia di wilayah Donetsk, Ukraina pada Jumat malam waktu setempat, menewaskan 11 orang dan melukai 30 orang, menurut layanan darurat, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025).

    Secara terpisah, satu orang tewas dalam serangan drone dan tujuh orang lainnya terluka pada Sabtu dini hari di kota Bogodukhiv, kata kepala militer wilayah Kharkiv Oleg Synegubov.

    Serangan udara itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam sanksi dan tarif baru terhadap Rusia, tetapi juga mengatakan mungkin “lebih mudah” untuk bekerja sama dengan Moskow daripada Kyiv dalam upaya untuk mengakhiri perang tiga tahun tersebut.

    Setelah Trump secara terbuka mencaci-maki pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuan di Gedung Putih dan menangguhkan bantuan militer AS ke Kyiv, presiden AS itu mengatakan kepada wartawan, bahwa ia mempercayai Presiden Rusia Vladimir Putin.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Sejujurnya, saya merasa lebih sulit untuk berurusan dengan Ukraina dan mereka tidak memiliki kartu,” kata Trump. “Mungkin lebih mudah berurusan dengan Rusia,” imbuhnya.

    Pernyataan tersebut disampaikan setelah Trump mengancam sanksi dan tarif baru terhadap Rusia atas gempurannya di Ukraina. Ini disampaikan Trump beberapa jam setelah Moskow meluncurkan serangan drone dan rudal “besar-besaran” terhadap fasilitas energi Ukraina.

    “Berdasarkan fakta bahwa Rusia benar-benar ‘menggempur’ Ukraina di medan perang saat ini, saya sangat mempertimbangkan Sanksi Perbankan, Sanksi, dan Tarif berskala besar terhadap Rusia hingga Gencatan Senjata dan PERJANJIAN PENYELESAIAN AKHIR PERDAMAIAN TERCAPAI,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

    “Kepada Rusia dan Ukraina, segera duduk bersama di meja perundingan, sebelum terlambat,” imbuhnya.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga berbicara dengan Menlu Ukraina, Andrii Sybiha, melalui telepon pada hari Jumat.

    Dalam panggilan telepon tersebut, Rubio menggarisbawahi tujuan Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat, dan menekankan bahwa “semua pihak harus mengambil langkah-langkah untuk mengamankan perdamaian yang berkelanjutan”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce dalam sebuah pernyataan.

    Lihat juga Video: Detik-detik Rudal Rusia Hantam Kampung Halaman Zelensky

  • Rusia Gempur Lagi Ukraina, Trump Ancam Beri Sanksi Baru untuk Kremlin

    Rusia Gempur Lagi Ukraina, Trump Ancam Beri Sanksi Baru untuk Kremlin

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberi sanksi baru terhadap Rusia atas pengebomannya di Ukraina baru-baru ini. AS sebelumnya menangguhkan bantuan ke Kyiv dalam upaya untuk mendorong diplomasi.

    “Berdasarkan fakta bahwa Rusia benar-benar ‘menggempur’ Ukraina di medan perang saat ini, saya sangat mempertimbangkan sanksi perbankan, sanksi dan tarif berskala besar terhadap Rusia hingga gencatan senjata dan perjanjian penyelesaian akhir perdamaian tercapai,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, dilansir AFP, Jumat (7/3/2025).

    “Kepada Rusia dan Ukraina, segeralah berunding, sebelum terlambat,” tambahnya.

    Ancaman Trump muncul setelah Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal besar-besaran pada Jumat hari ini terhadap infrastruktur energi Ukraina.

    Beberapa hari sebelumnya, pemerintahan Trump menangguhkan pengiriman bantuan militer AS dan pembagian informasi intelijen dengan Ukraina setelah perselisihan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Trump dan Wakil Presiden JD Vance pada 28 Februari mencaci maki Zelensky dalam sebuah pertemuan yang disiarkan televisi di Gedung Putih. Trump menuduhnya tidak tahu terima kasih atas senjata AS senilai miliaran dolar.

    Trump sejak itu menghadapi kritik keras dari sekutu dan lawan domestik yang mengatakan bahwa ia berpihak pada Rusia, yang menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

    Amerika Serikat memberikan suara bersama Rusia dan menentang sekutu Eropa-nya pada resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan diakhirinya perang tanpa menekankan integritas teritorial Ukraina.

    Trump bulan lalu berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam langkah awal untuk memulihkan hubungan normal dan mencabut sanksi besar-besaran yang dijatuhkan di bawah mantan Presiden Joe Biden atas invasi Ukraina.

  • Fix!  Richard Lee Resmi Mualaf

    Fix! Richard Lee Resmi Mualaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Konten kreator kecantikan, dokter Richard Lee resmi mualaf. Kabar tersebut diumumkan oleh ustaz Derry Sulaiman melalui unggahannya di media sosial yang dikutip oleh Beritasatu.com pada Kamis (6/3/2025).

    “Takbir! Semoga istikamah dalam iman dan Islam @dr.richard_lee. Tetap jadi orang baik,” tulis ustaz Derry Sulaiman.

    Dalam video yang diunggah ustaz Derry, terlihat dr Richard Lee tengah mengucapkan syahadat ulang dan menandatangani sertifikat sebagai mualaf. Momen tersebut disaksikan oleh ustaz Derry Sulaiman dan ustaz Felix Siauw. Setelah itu, dr Richard Lee resmi mualaf serta menunjukkan sertifikat tersebut kepada publik.

    Sementara itu, pendiri Mualaf Centre Hanny Kristianto jug membenarkan dr Richard Lee resmi mualaf dan telah mengucapkan syahadat ulang pada Rabu (5/3/2025).

    Ustaz Derry Sulaiman dan Richard Lee yang resmi menjadi mualaf. – (Instagram/Istimewa)

    “Pada Rabu, 5 Ramadan 1446 H, ahlan wa sahlan brother Richard to Islam. Saudara kita seiman @dr.richard_lee hari ini bulat hati syahadat ulang bersama koh @felix.siauw disaksikan bang @derrysulaiman. Sayang @kohdennislim kali ini absen,” ujar Hanny.

    “Bukti hidayah adalah prerogatif milik Allah, bukan manusia. Meski selama ini sering dicaci maki, difitnah, dan dizalimi oleh mereka yang mengaku juga beragama Islam, @dr.richard_lee sudah ikhlas atas semua yang telah terjadi,” tambahannya.

    Dalam unggahannya, Hanny juga mendoakan agar dr Richard Lee dapat istikamah dan menjalani ajaran Islam dengan baik.

    “Kita doakan @dr.richard_lee istikamah dan kafah menjalankan Islam, semoga selalu dimudahkan oleh Allah dalam menjalani kehidupan sampai tiba saatnya dipanggil-Nya,” tuturnya.

    Hanny juga berharap agar istri dr Richard Lee, Reni Effendi, segera mengikuti jejak suaminya yang kini resmi menjadi mualaf.

    “Kita doakan juga istri tercinta, cici @renieffendi24, agar segera menerima hidayah dari Allah dan menyusul suami tercinta, sehingga dapat berkumpul abadi di dunia dan akhirat nanti,” tandas Hanny mengabarkan Richard Lee Resmi mualaf.

  • Maqasid Al-Siyam, Menggali Relevansi Puasa Sebagai Solusi Holistik Problematika Masyarakat

    Maqasid Al-Siyam, Menggali Relevansi Puasa Sebagai Solusi Holistik Problematika Masyarakat

    Jakarta, Beritasatu.com – Al-Ṣiyām atau dalam Bahasa Indonesia bermakna ‘puasa’ merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki berbagai dimensi. Dalam konteks historis, kewajiban ini mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah, tepatnya pada bulan Syakban. Sejak saat itu puasa menjadi bagian penting dalam kehidupan kaum muslimin, tidak hanya dalam konteks spiritual, tetapi semakin menguat dalam konteks sosial.

     Dalam tinjauan normatif, puasa dimaknai dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya dengan niat tertentu selama sehari penuh yang memungkinkan untuk berpuasa, di mana dilakukan oleh seorang muslim yang berakal serta suci dari haid dan nifas. Namun, puasa tidak hanya berkutat pada sisi normatif, bahkan jauh melampaui hal itu. Puasa tidak lagi menjadi sektor privat setiap muslim, tetapi juga secara komunal memberikan dampak secara signifikan.

    Jika ditinjau dari aspek maqāṣid al-syarī’ah, puasa (al-ṣiyām) tidak lagi sekadar menahan diri dari makan dan minum sebagai bagian dari memelihara keberlangsungan syariat agama (ḥifz al-dīn), tetapi juga bertujuan membentuk karakter, memperkuat solidaritas sosial, dan tentunya meningkatkan ketakwaan seperti tujuan utama rukun Islam ini disyariatkan. 

    Konteks masyarakat modern menghadirkan tantangan baru yang membuat pemahaman terhadap maqāṣid al-ṣiyām menjadi semakin relevan, seperti perubahan gaya hidup, tantangan kesehatan, dan dinamika sosial yang kompleks. Karena itu, perlu melihat secara utuh tujuan syariat puasa ini diturunkan yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan manusia dan bagaimana syariat yang sudah dikerjakan selama 14 abad ini semakin memiliki relevansi dengan masyarakat modern.

    Maqāṣid Ruhani dan Psikologis (مقاصد الروحاني والنفسي)

    Puasa memiliki peran utama dalam membentuk kesadaran spiritual dan kedisiplinan diri. Dalam era modern yang penuh distraksi digital dan tekanan psikologis akibat gaya hidup cepat, ṣiyām (puasa) berfungsi sebagai mekanisme detoksifikasi mental dan spiritual. Allah Swt berfirman,

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣ 

    “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

    Berbagai problem terjadi pada masyarakat modern yang  menyebabkan gangguan-gangguan psikologis. Misalnya stres dan depresi yang disebabkan persaingan dan tekanan kerja yang tinggi, kecemasan berlebihan (anxiety disorder) karena ketidakpastian karier, ketergantungan kepada media sosial sehingga menyebabkan overthinking karena selalu menganggap diri sendiri selalu lebih rendah dibanding orang lain, dan problem-problem psikologis lainnya yang sering terjadi pada masyarakat modern, khususnya masyarakat perkotaan. Karena itu, perlu mengembalikan fokus masyarakat dari pikiran-pikiran negatif ini menuju pikiran-pikiran yang positif. 

    Dalam psikologi dikenal teori mindfulness yang dapat menurunkan kecemasan yang disebabkan berbagai pikiran negatif yang memenuhi alam pikir masyarakat modern. Secara sederhana, mindfulness ini diartikan sebagai sebuah usaha memfokuskan seluruh perhatian secara sadar terhadap kondisi atau keadaan saat ini tanpa memberikan penghakiman pada diri sendiri. Seseorang yang memiliki mindful cenderung dapat mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal yang dianggap berarti sehingga mampu mengendalikan emosi. 

    Bagi masyarakat modern, puasa bisa dijadikan sebagai tujuan mindful ini, di mana ketika bulan Ramadhan tiba, setiap muslim perkotaan perlu memfokuskan diri kepada ibadah yang sangat berarti ini sehingga dapat mengurangi stres, kecemasan, hingga overthinking yang selama ini menghantui. Sejatinya, puasa mampu mengendalikan emosi sehingga dapat menghilangkan stres, kecemasan, hingga kemarahan sehingga dapat meningkatkan fokus dan mengembalikan keseimbangan hidup. Dalam satu kasus Rasulullah Saw memberikan gambaran bagaimana puasa ini dapat mengendalikan emosi menjadi lebih stabil, 

    كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ. 

    “Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan jangan pula bertengkar. Jika ada seseorang yang mencaci maki atau mengajaknya berkelahi, maka hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” (HR. Nasa’i)

    Karena itu, puasa bisa menjadi solusi penting untuk mengembalikan keseimbangan hidup masyarakat modern yang selama ini disibukkan dengan berbagai pikiran negatif yang tidak berujung.

  • MAKI Dorong Proses Pidana Pagar Laut Tangerang Lanjut Diusut, Boyamin: Denda Rp 48 M Beda Urusan

    MAKI Dorong Proses Pidana Pagar Laut Tangerang Lanjut Diusut, Boyamin: Denda Rp 48 M Beda Urusan

    MAKI Dorong Proses Pidana Pagar Laut Tangerang Lanjut Diusut, Boyamin: Denda Rp 48 M Beda Urusan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, kasus pemasangan
    pagar laut
    di Tangerang harus diproses pidana lebih lanjut.
    Kasus tersebut jangan hanya berhenti pada denda administratif senilai Rp 48 miliar yang dijatuhkan kepada Kepala Desa Kohod, Arsin, dan perangkat desanya.
    “Soal kalau denda administrasi Rp 48 miliar itu beda urusannya, ini kan hukum pidananya jelas berlaku. Jadi, harusnya diproses dan tidak berhenti pada posisi yang bukan korupsi atau aliran dana,” ujar Boyamin saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/3/2025).
    Salah satu pasal yang dapat digunakan adalah Pasal 75 UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
    Boyamin justru menilai denda administratif Rp 48 miliar kepada Kades Kohod dan perangkat desa adalah hal yang agak di luar hukum.
    Namun, dia menegaskan, sanksi administratif harus dibarengi dengan proses pidana.
    Dia menilai, perusahaan punya andil dalam kasus pemasangan pagar laut karena biaya pemasangan tidak murah.
    “Enggak mungkin pagar laut itu (dibiayai kades saja). Minimal Rp 10 miliar, loh. Kalau tidak ada yang membiayai, enggak mungkin,” lanjut dia.
    Terlebih, sertifikat yang terbit justru diketahui atas nama sejumlah perusahaan.
    Menurut Boyamin, fakta-fakta di lapangan ini tinggal disambung saja dalam proses investigasi.
    “Dan kemudian sertifikat itu kan atas nama perusahaan-perusahaan, nah itu kan tinggal menyambungkan saja kan investigasinya,” kata Boyamin lagi.
    Diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkap Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin, dan stafnya inisial T merupakan pembuat pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten.
    Hal ini diungkapnya berdasarkan hasil investigasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rapat Komisi IV DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
    “Sudah saya laporkan tadi di dalam kepada pimpinan, ibu pimpinan, yaitu Kepala Desa Kohod dan stafnya (pembuat pagar laut),” ujar Sakti usai rapat.
    Menurut dia, Arsin selaku kepala desa dan perangkat desa inisial T terbukti sebagai pihak yang membuat pagar laut.
    KKP pun memberikan sanksi sesuai kewenangannya, yakni administratif berupa denda Rp 48 miliar.
    Saat ditanya soal adanya dalang di balik Kades Kohod, Sakti mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian mulai dari penyidikan sampai kemudian hari ini seperti yang teman-teman sudah lihat juga di media,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerugian Negara Korupsi Pertamina, Boyamin Soiman: Ini Menghitungnya Gampang Kok Nilai Kerugiannya

    Kerugian Negara Korupsi Pertamina, Boyamin Soiman: Ini Menghitungnya Gampang Kok Nilai Kerugiannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nilai kerugian negara pada kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Pertamina menyita perhatian luas publik tanah air. Betapa tidak, kerugian negara disebut-sebut mencapai Rp1 kuadtriliun.

    Itu jika asumsi kasus rasuah tersebut terjadap pada periode 2018-2023. Pasalnya, untuk kerugian negara pada tahun 2023 saja, Kejaksaan Agung (Kejagung) memperkirakan mencapai Rp192,7 triliun.

    Merespons angka kerugian negara itu, Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mengatakan kerugian negara yang diperkirakan oleh Kejagung mencapai Rp.193,7 triliun di kasus dugaan korupsi impor minyak adalah hal yang masuk akal.

    Dalam penghitungan kerugian negara itu, menurut Boyamin, bisa maksimal. “Seluruh keuntungan atau biaya bisa dianggap kerugian negara, kalau cara memperolehnya dengan cara yang tidak sesuai aturan,. Misalnya, cara pekerjaan menyuplai BBM dengan cara yang tidak benar, karena dengan penunjukan langsung. Maka biaya yang muncul dari mengangkut, membeli dan menyerahkan kepada anak perusahaan Pertamina bisa dihitung sebagai kerugian negara,” ungkap Boyamin, Senin (3/3).

    Kerugian lainnya, menurut Boyamin, adalah selisih harga pertamax dengan pertalite.
    Sehingga, menurut Boyamin, masuk akal kerugian negara sebesar Rp 193,7 triliun tersebut.

    “Toh ini nanti juga masih dikonfirmasi hasil auditor negara, baik itu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP. Ini menghitungnya gampang kok nilai kerugiannya,” kata Boyamin.

    Dengan langkah Kejagung mengungkap kasus minyak di Pertamina ini, Boyamin, mengatakan, bisa menjadi pemicu perbaikan di internal Pertamina.

  • Kerugian Negara akibat Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun, Hitungan Kejagung Masuk Akal

    Kerugian Negara akibat Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun, Hitungan Kejagung Masuk Akal

    loading…

    Salah satu tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero). Foto/Istimewa

    JAKARTA – Kerugian negara akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mencapai Rp193,7 triliun. Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai jumlah kerugian negara yang diperkirakan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) itu hal yang masuk akal.

    Boyamin berpendapat, dalam penghitungan kerugian negara itu bisa maksimal. Dia menuturkan, seluruh keuntungan atau biaya bisa dianggap kerugian negara, kalau cara memperolehnya dengan cara yang tidak sesuai aturan.

    Dia memberikan contoh misalnya cara pekerjaan menyuplai bahan bakar minyak (BBM) dengan cara yang tidak benar, karena dengan penunjukan langsung. “Maka biaya yang muncul dari mengangkut, membeli dan menyerahkan kepada anak perusahaan Pertamina bisa dihitung sebagai kerugian negara,” ujar Boyamin, Senin (3/3/2025).

    Boyamin melanjutkan, kerugian lainnya adalah selisih harga Pertamax dengan Pertalite. Sehingga, menurut Boyamin, masuk akal kerugian negara sebesar Rp193,7 triliun tersebut. “Toh ini nanti juga masih dikonfirmasi hasil auditor negara, baik itu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP. Ini menghitungnya gampang kok nilai kerugiannya,” kata Boyamin.

    Dia melanjutkan, dengan langkah Kejagung mengungkap kasus minyak di Pertamina ini, bisa menjadi pemicu perbaikan di internal Pertamina. Dengan langkah hukum Kejagung, maka tata kelola yang dilakukan Peramina akan lebih baik, dan tidak macam-macam lagi.

    Boyamin mengungkapkan, sejak reformasi diduga ada praktik monopoli yang tidak tersentuh. “Hanya kelompok tertentu yang menjadi supplier BBM,” kata dia.

    Terlebih, lanjut dia, ada proses yang tidak benar dengan memaksa impor dengan alasan produk minyak dalam negeri tidak memenuhi syarat. Sehingga (minyak mentah) produk dalam negeri hanya dijual ke luar negeri.

    Sementara Pertamax atau Pertalite harus impor dari luar negeri. “Padahal bisa saja Pertalite dan Pertamax ini bahan bakunya adalah minyak kita yang kita jual ke mereka,” imbuhnya.

    Boyamin meminta agar semua pihak yang terlibat diproses hukum agar masalah ini tuntas. Boyamin juga minta agar semua yang terlibat dikenai pasal pencucian uang. “Dengan pencucian uang maka owner dan pemilik yang sesungguhnya akan bisa diproses hukum semua,” pungkasnya.

    (rca)

  • Ukraina Siap Teken Kesepakatan Mineral dengan AS

    Ukraina Siap Teken Kesepakatan Mineral dengan AS

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap menandatangani kesepakatan mineral yang melibatkan negaranya dengan Amerika Serikat (AS) meski ia sempat terlibat cekcok dengan Presiden AS, Donald Trump. Zelensky mengatakan perjanjian kerja sama mineral itu akan ditandatangani jika semua pihak siap.

    “Ukraina siap menandatangani kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat,” kata Zelensky dilansir AFP, Senin (3/3/2025).

    Keterangan itu disampaikan Zelenksy usai menghadiri pertemuan pemimpin negara-negara Eropa di London, Inggris, pada Minggu (2/3). Zelensky mengatakan kesepakatan mineral Ukraina dan AS akan segera tercapai saat kedua negara telah siap berdiskusi kembali.

    “Perjanjian yang ada di meja perundingan akan ditandatangani jika semua pihak sudah siap,” katanya.

    Kesepakatan mineral Ukraina dan AS sejatinya menjadi hal yang dicapai Zelensky saat bertemu Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Jumat (28/2). Namun pertemuan itu justru menjadi seperti panggung drama usai pemimpin kedua negara tersebut terlibat debat sengit.

    “Adalah kebijakan kami untuk melanjutkan apa yang terjadi di masa lalu, kami konstruktif,” kata Zelensky, dikutip BBC.

    “Jika kami setuju untuk menandatangani kesepakatan mineral, kami siap untuk menandatanganinya,” imbuhnya

    Namun dalam pertemuan mereka di Ruang Oval, Trump mencaci-maki Zelensky, dan memintanya untuk lebih “berterima kasih” atas dukungan AS selama Ukraina terlibat perang dengan Rusia dalam tiga tahun terakhir. Trump mengatakan tanpa bantuan AS, Ukraina akan ditaklukkan oleh Rusia.

    “Anda akan membuat kesepakatan atau kita keluar,” tambah Trump. “Dan jika kita tersingkir, kalian akan bertengkar dan menurutku itu tidak akan bagus.”

    Setelah perdebatan sengit, Zelensky pergi dengan iring-iringan mobilnya tak lama setelah diminta pergi, tanpa mengadakan konferensi pers bersama yang direncanakan. Kesepakatan sumber daya Ukraina dan AS pun urung ditandatangani.

    Lihat juga Video: Zelensky Yakin AS Tak Akan Hentikan Bantuan Perang

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Minum Teh Tawar Bisa Redakan 4 Penyakit, Ini Daftarnya

    Minum Teh Tawar Bisa Redakan 4 Penyakit, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Semakin banyak riset menunjukkan manfaat meminum teh setiap hari bagi kesehatan. Terutama teh tanpa tambahan gula. Mulai dari menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga risiko kematian akibat penyakit lain.

    Meminum setidaknya empat cangkir teh hitam, hijau, atau teh oolong setiap hari menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 sebesar 17 persen selama rentang waktu satu dekade berdasarkan salah satu penelitian baru.

    1. Diabetes

    Penelitian yang dilakukan oleh tim dari China ini melibatkan lebih dari satu juta orang dewasa di delapan negara. Temuan tersebut menunjukkan kaitan jumlah atau frekuensi minum air teh setiap hari dengan kesehatan seseorang.

    Bila hanya meminum satu hingga tiga cangkir per hari, risiko diabetes tipe 2 menurun sebesar 4 persen. Ada tambahan penurunan risiko 1 persen untuk setiap tambahan satu cangkir per hari.

    “Hasil penelitian kami menarik karena menunjukkan orang dapat melakukan hal sederhana seperti minum empat cangkir teh sehari untuk mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2,” kata Xiaying Li, seorang peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Wuhan, dalam sebuah pernyataan.

    2. Jantung-Stroke

    Sebuah penelitian yang diterbitkan beberapa waktu lalu menemukan mengonsumsi dua cangkir teh hitam atau lebih setiap hari menurunkan risiko kematian secara keseluruhan sebesar 9 hingga 13 persen di antara orang-orang di Inggris selama periode 14 tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh.

    Penelitian tersebut juga mengungkapkan hubungan antara minum beberapa cangkir teh dan risiko penyakit jantung koroner dan stroke yang lebih rendah.

    “Kami pikir temuan kami akan sangat meyakinkan bagi orang-orang yang sudah minum teh,” kata dr Maki Inoue-Choi, seorang ilmuwan staf di Institut Kanker Nasional yang memimpin penelitian tersebut.

    3. Peradangan

    Teh juga kaya polifenol, senyawa yang ditemukan secara alami pada tanaman kaya antioksidan.

    “Senyawa ini dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, dan pada gilirannya mungkin menurunkan risiko timbulnya kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung,” kata Inoue-Choi.

    Polifenol dominan dalam teh hijau, katekin, mungkin sangat membantu dalam menangkal penyakit dengan melindungi sel dari kerusakan. Ketika daun teh hijau difermentasi untuk membuat teh hitam, katekin diubah menjadi theaflavin, bentuk antioksidan lainnya.

    Inoue-Choi mengatakan hal itu mungkin menjelaskan mengapa teh hijau dan hitam tampaknya memberikan manfaat kesehatan. Hal itu mungkin juga menjelaskan mengapa orang perlu minum banyak teh untuk melihat risiko penyakit atau kematian yang jauh lebih rendah.

    Namun, studi Inoue-Choi tidak menemukan hubungan apa pun antara minum teh dan berkurangnya risiko kematian akibat kanker.

    Meskipun beberapa studi sebelumnya menunjukkan minum teh dapat menurunkan risiko kanker prostat, paru-paru, ovarium, atau kolorektal, satu studi juga menemukan minum tiga cangkir teh hitam per hari merupakan faktor risiko signifikan untuk kanker payudara.

    Studi lain menemukan minum teh yang sangat panas di atas 149 derajat Fahrenheit, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus.

    “Temuan untuk kanker lebih beragam,” kata Inoue-Choi, seraya menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian.

    “Ada hasil yang lebih konsisten untuk penyakit jantung atau stroke.”

    Untuk saat ini, katanya, para ilmuwan belum menentukan rekomendasi umum tentang jumlah teh yang ideal untuk diminum.

    “Kami tidak akan merekomendasikan orang mengubah asupan teh mereka hanya berdasarkan studi tunggal ini,” kata Inoue-Choi.

    4. Kolesterol tinggi

    Teh hitam tawar mengandung senyawa theaflavin dan thearubigin, dua antioksidan kuat yang baik untuk kesehatan tubuh, dilansir dari WebMD.

    Sebuah penelitian menemukan, kedua senyawa tersebut dapat membantu meringankan hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi) jika dikonsumsi rutin.

    Selain itu, satu tinjauan terhadap penelitian menemukan, minum teh hitam tawar secara signifikan mengurangi kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) sebesar 4,64 miligram (mg)/dL.

    Efek ini lebih terasa pada orang dengan risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.

    (naf/kna)

  • Duduk Perkara Adu Mulut Trump-Zelensky

    Duduk Perkara Adu Mulut Trump-Zelensky

    Washington DC

    Debat panas antara dua pemimpin negara terjadi di momen tidak terduga. Dua orang yang berdebat adalah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Begini duduk perkaranya.

    Dilansir AFP, Sabtu (1/3), ‘ring tinju’ Trump versus Zelensky ada di Ruang Oval, Gedung Putih. Trump memang sedang menjadi sahibulbait lawatan Zelensky.

    Hebohnya lagi, adu mulut ini terjadi saat kamera media massa sedang menyala. Seluruh dunia heboh oleh adu mulut Trump-Zelensky. Adapun Zelensky sendiri adalah pemimpin negara yang sedang dizalimi Rusia. Ukraina sedang diinvasi oleh negaranya Vladimir Putin.

    Trump adalah Presiden AS yang belum lama menggantikan Joe Biden. Biden dulu lebih pro ke Zelensky dan cenderung bersedia membantu Zelensky. Namun Trump berbeda. Politikus dari Partai Republik itu cenderung mengutamakan kepentingan dalam negeri dan emoh berboros-boros untuk mengurusi konflik luar negeri. Trump juga punya hubungan yang ‘agak lumayan’ dengan Putin, seteru Zelensky.

    Kira-kira begitulah duduk perkaranya. Ada perubahan sikap politik di AS setelah Trump menjadi Presiden lagi. Perubahan itu, meski tidak sampai menjadi terang-terangan pro-Putin dan anti-Zelensky, tapi setidaknya Trump punya sikap lebih bersahabat dengan Putin ketimbang Biden. Toh Trump juga masih mau menerima Zelensky di Gedung Putih.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Dilansir BBC, pertemuan panas antara Trump dan Zelensky terjadi pada Jumat (28/02), semula baik-baik saja dan sopan seperti biasa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Presiden AS Donald Trump di pintu Sayap Barat dengan barisan kehormatan.

    Zelensky memberikan Trump sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk. Trump lalu memuji pakaian Zelensky. Namun beberapa menit kemudian, terjadi peristiwa yang sungguh belum pernah terjadi sebelumnya.

    Halaman selanjutnya, adu mulut!:

    Adu Mulut!

    Zelensky dan Trump. (AFP/SAUL LOEB)

    BBC melaporkan bahwa tiba-tiba saja nada bicara yang ramah berubah menjadi suara-suara meninggi, mata melotot, dan lontaran cercaan. Semua itu terjadi di depan kamera TV dunia. Wartawan sebenarnya juga kaget menyaksikan peristiwa itu.

    Presiden dan wakil presiden AS mencaci maki Zelensky, menuduhnya tidak tahu berterima kasih atas dukungan AS kepada Ukraina.

    Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden AS, JD Vance, memberi tahu Zelensky bahwa perang harus diakhiri melalui diplomasi.

    “Diplomasi macam apa?” tanya Zelensky.

    Vance kemudian berujar kepada bahwa Zelensky “kurang ajar” datang ke Ruang Oval dan menyampaikan pendapatnya di depan media Amerika.

    “Anda sudah cukup bicara. Anda tidak akan menang,” kata Trump kepada Zelensky. “Anda harus bersyukur. Anda tidak punya kartu.”

    “Saya tidak bermain kartu,” jawab Zelensky. “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

    “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” jawab Trump. “Dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara, negara ini, yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya.”

    JD Vance membalas: “Apakah Anda pernah mengucapkan ‘terima kasih’ selama pertemuan ini? Tidak.”

    Zelensky tidak terima saat Trump menyatakan sedang membuat kesepakatan dengan Rusia. Zelensky merasa seperti didikte AS untuk melakukan keputusan politik berkaitan dengan konflik melawan Rusia. Zelensky tidak mau berkompromi dengan Putin yang disebutnya sebagai “pembunuh di wilayah kami” serta “orang Rusia gila”.

    Duta Besar Ukraina untuk AS menyaksikan rangkaian adegan itu sambil memegangi kepalanya sendiri. Sedianya, ada prosesi penandatanganan soal sumber daya mineral antara Trump dan Zelensky. Tapi Zelensky cabut duluan usai ribut dengan Trump. Penandatanganan mungkin bakal dilakukan lain kali.

    Zelensky, ketika diwawancarai wartawan usai ribut-ribut itu, sebenarnya berharap Trump lebih menunjukkan keberpihakannya yang jelas untuk Ukraina. Ukraina dan Amerika “harus berada pada pihak yang sama” dalam melawan Rusia.

    Trump merasa Zelensky belum siap untuk perdamaian, sedangkan Trump mengaku ingin Ukraina dan Rusia damai saja. Sebagai catatan, Ukraina adalah negara berdaulat yang telah kehilangan sebagian wilayahnya karena aneksasi alias dicaplok oleh Rusia.

    Jadi sebenarnya Trump ini mau membantu Zelensky atau lebih cinta ke Putin? Simak halaman selanjutnya untuk tahu opini dari politikus AS seteru Trump:

    Trump Dituding Memihak Putin

    Putin dan Trump di masa lalu. (BBC World)

    Para politisi Partai Demokrat menuduh Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance memihak Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah mereka terlibat adu mulut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Gedung Putih.

    Pemimpin minoritas Senat AS, Chuck Schumer, dari Partai Demokrat, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3), menuduh Trump dan Vance melakukan “pekerjaan kotor” Putin setelah keduanya mencaci-maki Zelensky di depan banyak wartawan.

    “Trump dan Vance melakukan pekerjaan kotor Putin. Senat Demokrat tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kebebasan dan demokrasi,” ucap Schumer dalam pernyataan via media sosial.

    Senator Maryland Chris Ven Holen dari Partai Demokrat dalam pernyataannya menyebut cekcok antara Trump dan Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih “sungguh memalukan”.

    “Apa yang kita lihat di Ruang Oval hari ini sungguh memalukan. Trump dan Vance mencaci-maki Zelensky — dengan menunjukkan kebohongan dan informasi keliru yang akan membuat Putin tersipu — adalah hal yang memalukan bagi Amerika dan pengkhianatan terhadap sekutu-sekutu kita,” kecamnya.

    “Mereka membuka botol sampanye di Kremlin,” ucap Hollen, merujuk pada reaksi senang Rusia atas cekcok tersebut.

    Kecaman serupa disampaikan pemimpin minoritas DPR AS, Hakeem Jeffries, dari Partai Demokrat. “Presiden Trump dan pemerintahannya terus mempermalukan Amerika di panggung dunia,” sebutnya.

    “Pertemuan di Gedung Putih hari ini dengan Presiden Ukraina sangat mengerikan, dan hanya akan semakin menguatkan Vladimir Putin, seorang diktator brutal,” ucap Jeffries.

    Pujian dilontarkan para politisi Partai Republik kepada Trump yang terlibat cekcok dengan Zelensky. Partai Republik menilai Trump sudah benar jika menuduh Zelensky kurang berterima kasih terhadap dukungan AS selama perang berkecamuk melawan Rusia.

    “Terima kasih kepada Presiden Trump — hari-hari di mana Amerika dimanfaatkan dan tidak dihormati telah BERAKHIR… Apa yang kita saksikan di Ruang Oval hari ini adalah Presiden Amerika yang mengutamakan Amerika,” sebut Ketua DPR AS Mike Johnson dari Partai Republik.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu