NGO: LSI

  • 8 Survei Pilkada Jakarta 2024, Terbaru Pramono-Rano Masih Ungguli RK-Suswono H-1 Masa Tenang

    8 Survei Pilkada Jakarta 2024, Terbaru Pramono-Rano Masih Ungguli RK-Suswono H-1 Masa Tenang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Simak delapan hasil survei Pilkada Jakarta 2024 jelang hari pencoblosan pada Rabu 27 November 2024.

    Terbaru, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno mengungguli Ridwan Kamil-Suswono pada H-1 masa tenang Pilkada Jakarta 2024.

    Masa tenang Pilkada Jakarta akan berlangsung mulai besok Minggu 24 November 2024 hingga Selasa 26 November 2024.

    Lembaga yang baru saja merilis elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yakni Alvara Research and Center pada Sabtu (23/11/2024).

    Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno mencapai 49 persen. 

    Kemudian Ridwan Kamil-Suswono atau RK-Suswono peringkat kedua dengan raihan 44,5 persen.

    Terakhir pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto memiliki elektabilitas 1,9 persen.

    Kemarin, Indikator Politik Indonesia juga merilih hasil survei pada Jumat (22/11/2024).

    Hasilnya, elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno menempati peringkat pertama dengan 42,1 persen.

    Sedangkan, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, kalah tipis dengan elektabilitas 40,5 persen.

    Untuk paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto berada di posisi terakhir dengan elektabilitas 4,8 persen.

    KLIK SELENGKAPNYA: Anies Baswedan Dianggap Jadi Pemain Naturalisasi PDI Perjuangan Demi Pramono Anung. Pengamat Adi Prayitno Melihat Megawati Tidak Terlampau Tampil.

    TribunJakarta.com merangkum delapan hasil survei Pilkada Jakarta 2024:

    1. Alvara Research and Center

    Alvara Research Center merilis hasil survei Pilkada Jakarta pada Sabtu (23/11/2024).

    Berdasarkan rilis pers yang diterima, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 49 persen.

    Sedangkan RK-Suswono berada di posisi kedua dengan raihan 44,5 persen. Sementara, Dharma-Kun hanya memiliki elektabilitas 1,9 persen.

    Namun, masih ada 4,6 persen responden yang belum menentukan pilihannya.

    “Dari hasil survei periode ini, elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno lebih unggul dibandingkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana,” kata Chief Research Officer Alvara Research and Center, Harry Nugroho.

    Harry juga merinci elektabilitas Pram-Rano yang unggul di empat kota administratif Jakarta. Sedangkan, RK-Suswono hanya unggul di satu kota saja yaitu Jakarta Puast.

    “Pasangan calon Pramono Anung – Rano Karno unggul di Jakarta Utara (51,9 persen), Jakarta Barat (50,5 persen), Jakarta Selatan (47,4 persen), dan Jakarta Timur (50,2 persen).”

    “Sedangkan pasangan calon Ridwan Kamil – Suswono unggul di Jakarta Pusat (58,0 persen),” ujarnya.

    Selain itu, Harry menuturkan berdasarkan generasi, elektabilitas RK-Suswono unggul di generasi Z sebesar 52 persen dan generasi millenial yaitu 49,4 persen.

    Sementara, Pramono-Rano unggul di generasi lebih tua yaitu Gen X sebesar 57,6 persen dan Baby Boomers sebesar 52,1 persen.

    Sebagai informasi, survei ini digelar pada 17-21 November 2024 terhadap 804 responden yang berusia 17 tahun ke atas dan tersebar di lima area kota administrasi di Jakarta.

    Adapun metode survei yang digunakan adalah melalui wawancara tatap muka. Survei ini memilik margin of error 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    2. Indikator Politik

    Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal Pilkada Jakarta 2024 pada Jumat (22/11/2024).

    Survei dilakukan dengan metode wawancara telepon pada 15-21 November 2024.

    Hasil survei terbaru itu menunjukkan paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan elektabilitas 42,1 persen.

    Sedangkan, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, kalah tipis dengan elektabilitas 40,5 persen.

    Untuk paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto berada di posisi terakhir dengan elektabilitas 4,8 persen.

    Sementara, responden yang tidak tahu atau tidak jawab 12,6 persen.

    “Hasil survei dapat memberi gambaran tentang peta elektoral jelang pemungutan suara Pilgub Jakarta, dan dijadikan rujukan bagi pengambil keputusan terkait pilkada Jakarta,” terang Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis temuannya.

    Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan, dan memiliki telepon/cellphone.

    Sampel sebanyak 1229 responden dipilih melalui metode Double Sampling.

    Double Sampling adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

    Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

    Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih, pada 15-21 November 2024.

    3. SMRC

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024 pada Rabu (13/11/2024).

    Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

    Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen.

    Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen.

    Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen.

    Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah punya hak pilih, sudah berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah.

    Dari populasi itu, dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei ini diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

    Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63?ri total sampel, spot check secara random sebesar 20?ri total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Dalam survei ini primary sampling unit (psu) adalah rt, bukan kelurahan. Tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan
    diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula.

    Sampel yang dianalisis adalah gabungan antara sampel asli dan sampel pengganti sehingga totalnya 1210.

    4. Litbang Kompas

    Litbang Kompas merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024 Selasa (5/11/2024).

    Periode survei Litbang Kompas sendiri sama dengan PPI, yakni pada 20-25 Oktober 2024. Kendati waktu survei sama, hasilnya berbeda. 

    Versi Litbang Kompas, elektabilitas Pram-Rano mencapai 38,3 persen, mengungguli RK-Suswono 34,6 persen.

    Sedangkan elektabilitas Dharma-Kun hanya mendapat elektabilitas 3,3 persen, dan responden yang tidak menjawab 23,8 persen.

    Selisih elektabilitas Pram-Rano dengan RK-Suswono yang hanya 3,7 persen, sedikit di atas margin of error 34,6 persen.

    Survei ini dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.

    Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

    Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). 

    5. Survei LSI

    Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya pada Rabu (23/10/2024).

    Dalam survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, LSI menempatkan pasangan Pram-Rano yang unggul dengan elektabilitas 41,6 persen.

    Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di urutan kedua dengan elektabilitas 37,4 persen.

    Kemudian pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 6,6 persen.

    Pemilih yang tidak menjawab 14,4 persen.

    Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

    6. Survei Poltracking

    Sehari berselang, giliran Poltracking Indonesia yang mengumumkan hasil surveinya, Kamis (24/10/2024).

    Periode survei Poltrackings sama dengan LSI, yakni 10-16 Oktober 2024, namun hasilnya berbeda.

    Versi Poltracking, RK-Suswono ungul dengan elektabilitas 51,6 persen atau berpotensi menang satu putaran.

    Sementara elektabilitas Pram-Rano 36,4 persen dan Dharma-Kun 3,9 persen.

    Sebanyak 8,1 persen responden tidak menjawab.

    Survei Poltracking ini melibatkan 2000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Sebagai informasi, perbedaan hasil survei LSI dan Poltracking membuat Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) turun gunung melakukan penyelidikan.

    Hasilnya dirilis pada Senin (5/11/2024). Persepi memberi sanksi kepada Poltracking karena dianggap data surveinya tidak sahih.

    Poltracking pun memilih keluar dari Persepi, organisasi yang menaungi puluhan lembaga survei di Indonesia.

    7. LSI Denny JA

    Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga turut melakukan survei Pilkada Jakarta 16-22 Oktober 2024.

    Dari hasil survei yang dirilis pada Rabu (30/10/2024), elektabilitas RK-Suswono dan Pram-Rano sama kuat.

    Elektabilitas RK-Suswono sebesar 37,4 persen, sedangkan Pram-Rano 37,1 persen dan Dharma-Kun 4,0 persen.

    Yang tidak tahu atau tidak jawab cukup besar, 21,5 persen.

    LSI Denny JA menggelar survei Pilkada Jakarta berbarengan dengan survei Pilkada Jawa Tengah dan Pilkada Jawa Timur.

    Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah berusia 17 tahun ke atas atau yang telah menikah.

    Penarikan sampel multistage random sampling.

    Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error ± 3.5 persen.  

    Setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

    Pengambilan data menggunakan metode wawancara tatap muka dengan responden menggunakan instrumen berupa kuesioner.

    8. Parameter Politik Indonesia

    Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis survei Pilkada Jakarta 2024 pada Selasa (29/10/2024).

    Survei PPI digelar pada 21-25 Oktober 2024, hanya empat hari sebelum dirilis.

    Hasil survei menunjukkan elektabilitas RK-Suswono unggul dengan angka 47,8 persen.

    Sedangkan Pram-Rano mengikuti dengan elektabilitas 38,0 persen.

    Sementara elektabilitas Dharma-Kun 4,3 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 9,9 persen.

    Sampel yang digunakan pada survei ini berasal dari 1.200 responden.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.

    Tingkat kepercayaan (confidence level) survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error sebesar 2,8 persen.

    Tiga Paslon

    Diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Beredar Hasil Survei Pilgub Sulsel: Danny-Azhar 49,2 Persen, Sudirman-Fatma 48,7 Persen, LSI Bereaksi

    Beredar Hasil Survei Pilgub Sulsel: Danny-Azhar 49,2 Persen, Sudirman-Fatma 48,7 Persen, LSI Bereaksi

    Diketahui bahwa CPI LSI Denny JA sudah angkat bicara mengenai beredarnya hasil survei yang mengunggulkan paslon DIA dari rivalnya Andalan Hati.

    Direktur CPI LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas menegaskan, itu merupakan kabar tidak benar. Sebab, sebelumnya mereka telah merilis hasil survei di Pilgub Sulsel dengan angka yang jauh berbeda.

    ”Saya mau sampaikan, data itu salah. Itu ada oknum yang mengedit lalu disebarluaskan, itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Itu hoax, hasil survei kami tidak seperti itu hasilnya,” ujarnya, Kamis, (21/11/2024).

    Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan temuan lapangan, potret elektabilitas Andalan Hati jauh meniggalkan pesaingnya, DiA. Andalan Hati melejit di angka 61,4 persen, sedang DIA hanya 12,9 persen. Untuk swing voters, jumlahnya 25,7 persen.

    ”Itu hasil yang benar. Itu juga sudah kami sampaikan kepada publik secara detail. Sehingga, kami mau sampaikan sekali lagi, data yang beredar itu salah dan tidak benar adanya,” ungkapnya.

    Di sisi lain, LSI memotret elektabilitas para calon secara personal dengan hasilnya Andi Sudirman unggul dengan 58,8 persen, sedangkan Danny Pomanto 13,1 persen. Begitu pun wakilnya, Fatmawati Rusdi unggul dengan 39,8 persen, sedangkan Azhar Arsyad 10,1 persen.

    Pada tingkat popularitas, Andi Sudirman unggul dengan 68,8 persen, Danny Pomanto dengan 34,7 persen, Fatmawati 49,6 persen dan Azhar 14,5 persen.

    Pada tingkat kesukaan, Andi Sudirman 77,5 persen, Danny 67,9 persen, Fatmawati 77,0 persen dan Azhar 62,1 persen.

    Survei ini juga memotret tingkat kepuasan kinerja dan keinginan responden untuk memilih kembali incumbent (petahana).

  • Appi-Aliyah Diserang Brosur Bohong, Disebar di Masjid

    Appi-Aliyah Diserang Brosur Bohong, Disebar di Masjid

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham, kembali diserang hoax dan fitnah. Sebaran brosur tersebar di berbagai titik lokasi di Kota Makassar, Jumat (22/11/2022).

    Sebaran negetif campaign itu diedarkan oleh paslon yang panik. Setelah adanya survei LSI Denny JA dan survei Indikator mengunggulkan Appi-Aliyah pada pilwali Makassar 27 November. Ini pun membuat lawan politik mulai panik dan angkat berdera putih.

    Serangan isu miring yang menerpa pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham pada perhelatan Pilkada Makassar 2024, dengan narasi dan framing recehan. Kini ditanggapi secara santun oleh paslon MULIA.

    “Hati-hati brosur bohong/hoax menyerang Appi-Aliyah. Ada oknum sebar di area masjid dan tempat umum. Kalau ADAMI SAKIT HATI dan Panik, INIMI yang nalakukan, sebar Hoax dan fitnah. Karena bukan cara MULIA begini,” demikian, frasa satire dari Tim MULIA lewat flyer menimpal balik sarkas berupa hoax dari tim paslon lain.

    Saat dimintai tanggapan tim MULIA, Juru bicara Appi-Aliyah, Andi Widya Syadzwina mengatakan, waktu tersisa, kurang lebih 5 hari jelang pemungutan suara pilkada sertak 27 November, berbagai isu liar lewat sebaran menyerang kandidat paslon MULIA.

    “Semakin dekat hari pencoblosan memang telah kami waspadai akan semakin banyak serangan berupa hoaks kepada MULIA,” tegas Wina.

    Ia meminta agar seluruh tim pemenangan, relawan, simpatisan, dan warga kota Makassar. Dengan banyaknya informasi palsu atau hoax yang beredar dengan tujuan mendiskreditkan MULIA, melakukan fitnah terhadap MULIA, jangan mudah terpancing isu apapun.

  • Elektabilitas SEHATI Melonjak, Cicu: Kampanye 10 Titik per Hari Jadi Kunci

    Elektabilitas SEHATI Melonjak, Cicu: Kampanye 10 Titik per Hari Jadi Kunci

    MAKASSAR – Elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), terus melejit menjelang hari pencoblosan Pilkada Makassar 27 November 2024.

    Menurut survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, tren elektabilitas SEHATI naik signifikan dari 21,0% pada September menjadi 29,5% pada November 2024.

    Ketua Tim Pemenangan SEHATI, Andi Rachmatika Dewi atau akrab disapa Cicu, menyatakan hasil survei ini sejalan dengan kerja nyata pasangan tersebut di lapangan. Cicu menjelaskan, Seto dan Rezki mampu melakukan kampanye dialogis di 10 titik setiap harinya.

    “Kami melihat intensitas SEHATI dalam melakukan kampanye sangat tinggi. Setiap harinya mereka turun ke minimal 10 titik. Itu melibatkan tatap muka dengan audiens antara 100 hingga 1.000 orang per titik,” ucap Cicu, Jumat (22/11/2024).

    Ia menambahkan, dengan rata-rata 200 orang per titik, pasangan SEHATI mampu berinteraksi langsung dengan sekitar 2.000 warga setiap hari. “Ini tidak hanya menunjukkan kerja keras, tetapi juga komitmen mereka untuk menyapa masyarakat secara langsung,” jelasnya.

    Cicu, yang juga Ketua NasDem Makassar, menilai stamina dan semangat Seto-Rezki menjadi modal utama mereka menjalani agenda kampanye padat tersebut.

    Menanggapi adanya hasil survei yang berbeda, Ketua DPRD Sulsel itu menghormati setiap hasil survei yang ada. Sebagai orang awam yang tidak paham ilmu statistika, kata dia, menganggap survei merupakan hasil ilmiah dari berbagai metodologi.

  • Survei LSI Denny JA: Dadang-Ali Syakieb Unggul pada Pilkada Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 November 2024

    Survei LSI Denny JA: Dadang-Ali Syakieb Unggul pada Pilkada Bandung Bandung 21 November 2024

    Survei LSI Denny JA: Dadang-Ali Syakieb Unggul pada Pilkada Bandung
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) di Pilkada Kabupaten Bandung mencatat, elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, Dadang Supriatna–
    Ali Syakieb
    mencapai 53,4 persen.
    Angka tersebut mengungguli elektabilitas paslon nomur urut 1,
    Sahrul Gunawan
    –Gun Gun Gunawan sebesar 44,6 persen.
    Peneliti senior LSI Network Deny JA, M Khotib mengatakan, survei dilakukan pada 5–10 November 2024. Menggunakan metodologi standar multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 responden secara acak dengan margin of error plus minus 2,9 persen.
    Menurut Khotib, keunggulan Dadang Supriatna–Ali Syakieb juga terpotret dari pemilih yang berkategori militan (strong supporters). Sebesar 36,7 persen mengaku pilihannya sudah mantap kepada paslon nomor urut 2.
    Sementara, lanjut Khotib, pemilih militan yang mengaku mantap kepada Sahrul–Gun Gun 30,7 persen, turun dari sebelumnya 34,6 persen. Sebaliknya, strong supporters kepada Dadang- Ali Syakieb naik dari sebelumnya 33,9 persen ke 36,7 persen.
    “Data ini harus menjadi warning buat
    Sahrul-Gun Gun
    , karena punya trend turun, baik elektabilitas pasangan, maupun elektabilitas strong supportersnya,” ujar Khotib dalam rilisnya, Kamis (21/11/2024). 
    “Biasanya, calon yang punya trend turun ada kecendrungan turun lagi. Sementara, Pilkada tinggal kurang dari seminggu. Ini tidak mudah untuk rebound,” ungkapnya.
    Namun, Khotib menggingatkan, masih ada sekitar 32,6 persen publik di Kabupaten Bandung yang masuk dalam kategori soft supporters.
    Yaitu, gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah, dan mereka yang belum punya pilihan sama sekali.
    “Angka soft supporter sebesar 32,6 persen tersebut, biasanya sering kita sebut sebagai lahan tak bertuan. Mereka adalah pemilih cair yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Inilah yang harus menjadi PR buat kedua paslon, siapa yang bisa mengambil pemilih cair yang paling banyak itulah pemenangnya,” ucap dia.
    Khotib juga menyampaikan sejumlah data penting yang menggambarkan keunggulan
    Dadang-Ali Syakieb
    .
    Salah satunya terlihat pada distribusi dukungan aneka segmen demografis, mulai dari gender, usia, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, pemilih ormas, pemilih partai. Termasuk, pemilih di setiap dapil dan kecamatan.
    Kecuali, kata Khotib, Sahrul–Gun Gun unggul di 4 kecamatan, yaitu Cileunyi, Soreang, Cimaung, dan Cangkuang.

    Selebihnya, dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, Dadang–Ali Syakieb unggul merata dan ada beberapa kecamatan yang keunggulannya tipis atau bersaing ketat.
    Sementara itu, pada segmen pemilih partai, dukungan sudah relatif solid kepada masing-masing paslon yang diusungnya.
    Misalnya, Dadang–Ali Syakieb yang didukung PKB, Gerindra, Nasdem, PDIP dan lainnya, pemilihnya sudah relatif solid.
    Begitu juga Sahrul–Gun Gun yang didukung Golkar dan PKS, pemilih kedua partai pengusung itu juga sudah solid ke calon yang didukungnya.
    “Kalau di segmen pemilih partai, data kita memperlihatkan soliditas pilihan kepada masing-masing kandidat yang didukungnya,” ujarnya.
    Khotib menegaskan, jika merujuk pada data survei terbaru LSI Denny JA ini, baik dari elektabiltias, strong supporters, dukungan aneka segmen demografis dan dapil serta kecamatan, maka potensi kemenangan lebih besar ada pada pasangan Dadang Supriatna – Ali Syakieb.
    Namun begitu, Khotib juga menyampaikan temuan data lain yang harus diwaspadai. Yaitu, masih tingginya angka kecendrungan mayoritas perilaku pemilih di Kabupaten Bandung terhadap money politic. Ada sekitar 50,4 persen publik yang menganggap money politic ini wajar.
    “Ini angka yang tidak kecil. Kalau perilaku pemilih yang berkategori seperti ini dimanfaatkan oleh kandidat dan timnya, pasti akan menjadi good news buat yang berkapital besar, dan badnews buat kandidat yang amunisinya pas-pas. Meskipun, jika itu dilakukan potensi risiko kena semprit Panwas cukup besar,” tegasnya.
    Survei LSI Denny JA
    juga memotret peta elektabilitas para calon gubernur di Kabupaten Bandung.
    Hasilnya, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul telak dengan 77,0 persen. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 9,6 persen, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 6,3 persen, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 1,4 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Survei LSI Denny JA di Pilkada Makassar: Andi Seto-Rezki Berpotensi Salip Appi-Aliyah di TPS

    Survei LSI Denny JA di Pilkada Makassar: Andi Seto-Rezki Berpotensi Salip Appi-Aliyah di TPS

    Lonjakan Elektabilitas Personal Andi Seto  

    Asapa dari seluruh pasangan calon, SEHATI mencatatkan kenaikan elektabilitas paling signifikan.

    Elektabilitas personal Andi Seto Asapa meningkat drastis dari hanya 1,6% pada April, melonjak ke 20,5% pada September, dan kini mencapai 28,0% pada November.

    Sebaliknya, personal elektabilitas Munafri Arifuddin (Appi) justru turun tajam dari 47,0% pada September menjadi 34,0% pada November.  

    “Calon dengan tren turun, seperti Munafri, biasanya sulit untuk rebound. Ini menjadi sinyal bahaya, terutama dengan tren positif yang ditunjukkan SEHATI,” tambah Toto.  

    Dua pasangan calon lainnya, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) dengan 20,4% dan Amri Rasyid-Rahman Bando (AMAN) dengan 1,9%, masih berada di posisi bawah. Meskipun demikian, INIMI dianggap masih memiliki peluang, asalkan mampu bekerja ekstra keras mendekati pemilih.  

    Tingkat pengenalan Munafri yang mencapai 93,5% dengan tingkat kesukaan 88,2% menjadi salah satu keunggulan utama paslon MULIA. Namun, Andi Seto Asapa juga menunjukkan hasil impresif sebagai pendatang baru, dengan tingkat pengenalan mencapai 90,9% dan kesukaan sebesar 80,3%.  

    “Inilah yang saya sebut hukum besi kemenangan. Pengenalan dan kesukaan tinggi adalah modal utama seorang kandidat. Makin kecil pengenalannya, makin kecil peluang untuk dipilih,” jelas Toto.  

    Toto menekankan bahwa peluang kemenangan masih terbuka bagi tiga pasangan calon teratas karena ada sekitar 33,8% pemilih yang tergolong soft supporters pemilih yang belum sepenuhnya mantap dengan pilihannya.

  • Survei Pilkada Jateng 2024: Elektabilitas Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi

    Survei Pilkada Jateng 2024: Elektabilitas Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhelatan Pilkada Serentak mencapai puncak atau hari pencoblosan pada 27 November 2024. Selain Jakarta, pertarungan di Pilkada Jateng (Jawa Tengah) antara Andika Perkasa-Hendri Prihadi dengan nomor urut satu dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada nomor urut dua menjadi sorotan utama masyarakat. 

    Banyak orang menyebut kontestasi di Pilkada Jateng 2024 sebagai ‘Perang Bintang’. Andika Perkasa merupakan Jenderal Bintang 4 sebagai mantan Panglima TNI. Di sisi lain, Ahmad Luthfi seorang Jenderal Bintang Tiga dengan jabatan terakhir sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Perdagangan. 

    Namun, pertarungan sesungguhnya di Pilkada Jateng sebenarnya antara Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo (Jokowi). Megawati, yang juga Ketua Umum PDIP, secara bulat mendukung Andika Perkasa-Hendri Prihadi untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jateng. 

    Sebaliknya, Presiden ke-7 Jokowi juga secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Perseteruan antara Megawati vs Jokowi di Pilkada Serentak merupakan lanjutan dari renggangnya hubungan mereka saat Pilpres 2024.

    Meskipun pernah mendukung Jokowi selama lebih dari satu dekade, hubungan Megawati dan Jokowi harus pupus usai pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden. 

    Kembali Pilkada Jateng, sejumlah lembaga survei juga telah merilis perolehan elektabilitas dari kedua pasangan calon. Para lembaga survei kemudian menunjukan hasil yang beragam, mencerminkan persaingan ketat antara Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi. 

    Berikut merupakan rekap hasil survei elektabilitas Pilkada Jateng antara Andika Perkasa-Hendri Prihadi vs Ahmad Luthfi-Taj Yasin dari berbagai lembaga yang telah dirangkum oleh Bisnis. 

    Survei Elektabilitas Paslon di Pilkada Jateng 2024

    1. Litbang Kompas (Andika-Hendi)

    Litbang Kompas menunjukan bahwa pasangan Andika-Hendi memperoleh 28,8%. Adapun, untuk pasangan Andika-Hendi mendapatkan elektabilitas sebesar 28,1%. 

    Survei ini dilakukan pada 15 Oktober-20 Oktober 2024, melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jawa Tengah. Margin of error dari survei ini kurang lebih sebesar 3,1%.

    2. Survei Indikator (Luthfi-Yasin)

    Hasil survei indikator menunjukkan elektabilitas Luthfi-Yasin unggul dengan suara sebesar 47,19% dan Andika-Hendi yang memperoleh suara sebesar 43,46%. 

    Survei ini dilakukan pada 7 November – 13 November 2024 dengan menyertakan  3.500 orang dengan metodologi multistage random sampling dengan margin error 2,3 persen.

    Adapun, hasil yang dikeluarkan dari Indikator berbeda dengan hasil yang dirilis dari Sigi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 

    3. SMRC  (Andika-Hendi)

    Dari hasil survei SMRC diketahui bahwa pasangan Andika-Hendi unggul tipis dengan 50,4% dibandingkan Luthfi-Yasin yang sebesar 47%. 

    Adapun survei ini dilakukan pada 17 Oktober – 22 Oktober 2024. Sampel survei ini dilakukan pada 1.210 orang dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sekitar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%

    4. LKPI  (Andika-Hendi)

    Menurut hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), Andika-Hendi unggul dengan elektabilitas sebesar 64,8%. Sedangkan, Luthfi-Yasin memperoleh sebesar 31,4%.  

    Hasil survei ini diperoleh dengan melibatkan 1.100 responden yang dihelat pada 27 Agustus 2024 – 3 September 2024, dengan margin of error sebesar 2,95%. 

    5. Survei Poltracking Indonesia (Luthfi-Yasin)

    Menurut hasil survei Poltracking Indonesia, pasangan Luthfi-Yasin memperoleh suara sebesar 52,2% dan pasangan Andika Perkasa sebesar 31,4%. 

    Adapun, survei ini dilakukan pada 8-14 September 2024 dengan 1.200 responden dan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Klaster survei menjangkau 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah berdasarkan DPT 2024.

    Di lain sisi, eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda juga menunjukan peluang responden untuk mengubah pilihan atau swing votes dalam Pilkada Jateng masih banyak, yakni sebesar 48%

    6. LSI Denny JA (Luthfi-Yasin)

    Dari hasil survei LSI Denny JA, diketahui bahwa elektabilitas Lutfi-Yasin unggul sebesar 46,8% berbanding dengan Andika-Hendi yang sebesar 28,2%. 

    Adapun, survei ini dilakukan pada periode 16 Oktober – 22 Oktober 2024 dengan jumlah responden sebanyak 800 orang. Metode survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 3,5%. 

  • Poltracking Jawab Tudingan Dewan Etik Persepi

    Poltracking Jawab Tudingan Dewan Etik Persepi

    Jakarta: Poltracking Indonesia menjawab tudingan dari Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Jawaban ini buntut dari pemberian sanksi Dewan Etik Persepi kepada Poltracking.

    “Kami menjawab tudingan serius yang dilakukan Dewan Etik, Ketua sekaligus Pengurus Persepi pada konferensi pers 9 November 2024 lalu,” kata Direktur Komunikasi Poltracking Indonesia, M Aditya Pranata,  dalam kanal Youtube Poltracking TV, dikutip Senin, 18 November 2024.

    Aditya memaparkan sejumlah fakta inkonsistensi yang disampaikan Persepi, baik dalam sidang maupun yang disampaikan ke publik. Menurut dia, Persepi banyak mengungkap narasi yang berbeda dan tidak sesuai proses sidang.

    Sejak tahap awal, kata Manager Riset Poltracking Indonesia Yoki Alvetro, Poltracking sudah mendapat ketidakadilan. Surat panggilan yang diterima Poltracking tidak pernah dikirimkan kepada lembaga lain dengan hasil survei serupa. Padahal, menurut dia, Poltracking telah mengikuti seluruh proses pemeriksaan dengan sikap kooperatif.

    “Kita juga mengikuti semua proses pemeriksaan, kita sangat kooperatif mengikuti semua alur yang diinginkan Persepi,” kata Yoki.
     
    Inkonsisten
    Poltracking juga mengatakan Dewan Etik Persepi menunjukkan inkonsistensi dalam menyampaikan informasi terkait pergantian primary sampling unit (PSU) oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI). Dalam pertemuan awal, Anggota Dewan Etik Hamdi Muluk, menyatakan terdapat 60 pergantian PSU pada survei LSI. 

    Namun, Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mendapati, saat disampaikan kepada publik, informasi tersebut berubah menjadi hanya satu pergantian PSU.

    “Dalam pertemuan pertama jelas disampaikan oleh pengurus harian Persepi dan di-iya-kan Dewan Etik soal penggantian 60 (50%) PSU LSI,” kata Masduri.

    Menurut dia, inkonsistensi ini menunjukkan kurangnya transparansi Dewan Etik Persepi dalam menyampaikan informasi kepada publik. Dewan Etik disebut salah menangkap informasi yang disampaikan dengan menuduh Poltracking telah menghapus keseluruhan dashboard hasil survei. 
     

    Hamdi Muluk dalam kanal Youtube Total Politik mengatakn tidak bisa memeriksa data karena Poltracking sudah menghapus seluruh data survei. Menjawab tudingan, Masduri mengklarifikasi bahwa tidak ada data yang dihapus oleh Poltracking. 

    Poltracking memastikan dashboard survei telah dikembalikan seperti semula dan siap diperiksa. “Namun, tidak ada konfirmasi lanjutan dari Persepi setelah memberikan data set kedua,” kata Masduri.
     
    Tetap menjatuhkan sanksi
    Pihak Poltracking juga terkejut saat Dewan Etik Persepi menyatakan tidak dapat menilai atau memverifikasi data Poltracking. Meski begitu, Dewan Etik tetap menjatuhkan sanksi kepada Poltracking.

    “Keputusan tersebut menjadi anomali besar karena sanksi dijatuhkan tanpa adanya bukti pelanggaran yang jelas,” kata Yoki.

    Yoki menyatakan Poltracking akan terus menghasilkan riset-riset yang kredibel sesuai apa yang kita jalani selama 12 tahun ini. “Kita akan terus mewarnai demokrasi dengan survei-survei yang akurat,” kata dia.

    Jakarta: Poltracking Indonesia menjawab tudingan dari Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Jawaban ini buntut dari pemberian sanksi Dewan Etik Persepi kepada Poltracking.
     
    “Kami menjawab tudingan serius yang dilakukan Dewan Etik, Ketua sekaligus Pengurus Persepi pada konferensi pers 9 November 2024 lalu,” kata Direktur Komunikasi Poltracking Indonesia, M Aditya Pranata,  dalam kanal Youtube Poltracking TV, dikutip Senin, 18 November 2024.
     
    Aditya memaparkan sejumlah fakta inkonsistensi yang disampaikan Persepi, baik dalam sidang maupun yang disampaikan ke publik. Menurut dia, Persepi banyak mengungkap narasi yang berbeda dan tidak sesuai proses sidang.
    Sejak tahap awal, kata Manager Riset Poltracking Indonesia Yoki Alvetro, Poltracking sudah mendapat ketidakadilan. Surat panggilan yang diterima Poltracking tidak pernah dikirimkan kepada lembaga lain dengan hasil survei serupa. Padahal, menurut dia, Poltracking telah mengikuti seluruh proses pemeriksaan dengan sikap kooperatif.
     
    “Kita juga mengikuti semua proses pemeriksaan, kita sangat kooperatif mengikuti semua alur yang diinginkan Persepi,” kata Yoki.
     
    Inkonsisten
    Poltracking juga mengatakan Dewan Etik Persepi menunjukkan inkonsistensi dalam menyampaikan informasi terkait pergantian primary sampling unit (PSU) oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI). Dalam pertemuan awal, Anggota Dewan Etik Hamdi Muluk, menyatakan terdapat 60 pergantian PSU pada survei LSI. 
     
    Namun, Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mendapati, saat disampaikan kepada publik, informasi tersebut berubah menjadi hanya satu pergantian PSU.
     
    “Dalam pertemuan pertama jelas disampaikan oleh pengurus harian Persepi dan di-iya-kan Dewan Etik soal penggantian 60 (50%) PSU LSI,” kata Masduri.
     
    Menurut dia, inkonsistensi ini menunjukkan kurangnya transparansi Dewan Etik Persepi dalam menyampaikan informasi kepada publik. Dewan Etik disebut salah menangkap informasi yang disampaikan dengan menuduh Poltracking telah menghapus keseluruhan dashboard hasil survei. 
     

    Hamdi Muluk dalam kanal Youtube Total Politik mengatakn tidak bisa memeriksa data karena Poltracking sudah menghapus seluruh data survei. Menjawab tudingan, Masduri mengklarifikasi bahwa tidak ada data yang dihapus oleh Poltracking. 
     
    Poltracking memastikan dashboard survei telah dikembalikan seperti semula dan siap diperiksa. “Namun, tidak ada konfirmasi lanjutan dari Persepi setelah memberikan data set kedua,” kata Masduri.
     
    Tetap menjatuhkan sanksi
    Pihak Poltracking juga terkejut saat Dewan Etik Persepi menyatakan tidak dapat menilai atau memverifikasi data Poltracking. Meski begitu, Dewan Etik tetap menjatuhkan sanksi kepada Poltracking.
     
    “Keputusan tersebut menjadi anomali besar karena sanksi dijatuhkan tanpa adanya bukti pelanggaran yang jelas,” kata Yoki.
     
    Yoki menyatakan Poltracking akan terus menghasilkan riset-riset yang kredibel sesuai apa yang kita jalani selama 12 tahun ini. “Kita akan terus mewarnai demokrasi dengan survei-survei yang akurat,” kata dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • 10 Hari Jelang Pencoblosan, Simak 6 Survei Terakhir Pilkada Jakarta: Pram-Rano Ungguli RK-Suswono

    10 Hari Jelang Pencoblosan, Simak 6 Survei Terakhir Pilkada Jakarta: Pram-Rano Ungguli RK-Suswono

    TRIBUNJAKARTA.COM – 10 Hari jelang pemungutan suara, persaingan Pilkada Jakarta 2024 semakin sengit, khususnya antara paslon nomor 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno.

    Setelah Pram-Rano mendapat angin segar berkat dukungan Gubernur Jakarta (2017-2022) Anies Baswedan, kini Ridwan Kamil mendapat dukungan dari Presiden ke-7 RI, Jokowi.

    Terlebih, debat pamungkas juga baru saja selesai digelar, Minggu (17/11/2024).

    Tak hanya paslon 1 dan 3, paslon 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto juga tampil trengginas pada debat tersebut.

    Di sisi lain, masyarakat Jakarta sudah mulai menunjukkan pilihannya yang terbaca pada survei elektabilitas.

    TribunJakarta mencatat, setidaknya ada enam lembaga survei yang merilis hasil surveinya soal Pilkada Jakarta dari mulai periode awal Oktober sampai awal November 2024.

    Dari enam hasil survei ini, terlihat elektabilitas Pram-Rano mengungguli RK-Suswono.

    Padahal, Cagub Pramono Anung memulai kontestasi politik Jakarta ini dari elektabilitas nol.

    Namanya tidak pernah muncul pada bursa cagub, lalu akhirnya dipilih PDIP berdampingan dengan Rano-Karno, maju Pilkada Jakarta 2024.

    1. Survei LSI

    Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya pada Rabu (23/10/2024).

    Dalam survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, LSI menempatkan pasangan Pram-Rano yang unggul dengan elektabilitas 41,6 persen.

    Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di urutan kedua dengan elektabilitas 37,4 persen.

    Kemudian pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 6,6 persen.

    Pemilih yang tidak menjawab 14,4 persen.

    Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

    2. Survei Poltracking

    Sehari berselang, giliran Poltracking Indonesia yang mengumumkan hasil surveinya, Kamis (24/10/2024).

    Periode survei Poltrackings sama dengan LSI, yakni 10-16 Oktober 2024, namun hasilnya berbeda.

    Versi Poltracking, RK-Suswono ungul dengan elektabilitas 51,6 persen atau berpotensi menang satu putaran.

    Sementara elektabilitas Pram-Rano 36,4 persen dan Dharma-Kun 3,9 persen.

    Sebanyak 8,1 persen responden tidak menjawab.

    Survei Poltracking ini melibatkan 2000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Sebagai informasi, perbedaan hasil survei LSI dan Poltracking membuat Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) turun gunung melakukan penyelidikan.

    Hasilnya dirilis pada Senin (5/11/2024). Persepi memberi sanksi kepada Poltracking karena dianggap data surveinya tidak sahih.

    Poltracking pun memilih keluar dari Persepi, organisasi yang menaungi puluhan lembaga survei di Indonesia.

    3. LSI Denny JA

    Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga turut melakukan survei Pilkada Jakarta 16-22 Oktober 2024.

    Dari hasil survei yang dirilis pada Rabu (30/10/2024), elektabilitas RK-Suswono dan Pram-Rano sama kuat.

    Elektabilitas RK-Suswono sebesar 37,4 persen, sedangkan Pram-Rano 37,1 persen dan Dharma-Kun 4,0 persen.

    Yang tidak tahu atau tidak jawab cukup besar, 21,5 persen.

    LSI Denny JA menggelar survei Pilkada Jakarta berbarengan dengan survei Pilkada Jawa Tengah dan Pilkada Jawa Timur.

    Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah berusia 17 tahun ke atas atau yang telah menikah.

    Penarikan sampel multistage random sampling.

    Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error ± 3.5 persen.  

    Setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

    Pengambilan data menggunakan metode wawancara tatap muka dengan responden menggunakan
    instrumen berupa kuesioner.

    4. Parameter Politik Indonesia

    Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis survei Pilkada Jakarta 2024 pada Selasa (29/10/2024).

    Survei PPI digelar pada 21-25 Oktober 2024, hanya empat hari sebelum dirilis.

    Hasil survei menunjukkan elektabilitas RK-Suswono unggul dengan angka 47,8 persen.

    Sedangkan Pram-Rano mengikuti dengan elektabilitas 38,0 persen.

    Sementara elektabilitas Dharma-Kun 4,3 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 9,9 persen.

    Sampel yang digunakan pada survei ini berasal dari 1.200 responden.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.

    Tingkat kepercayaan (confidence level) survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error sebesar 2,8 persen.

    5. Litbang Kompas

    Terbaru, Litbang Kompas merilis hasil surveinya hari ini, Selasa (5/11/2024).

    Periode survei Litbang Kompas sendiri sama dengan PPI, yakni pada 20-25 Oktober 2024. Kendati waktu survei sama, hasilnya berbeda. 

    Versi Litbang Kompas, elektabilitas Pram-Rano mencapai 38,3 persen, mengungguli RK-Suswono 34,6 persen.

    Sedangkan elektabilitas Dharma-Kun hanya mendapat elektabilitas 3,3 persen, dan responden yang tidak menjawab 23,8 persen.

    Selisih elektabilitas Pram-Rano dengan RK-Suswono yang hanya 3,7 persen, sedikit di atas margin of error 34,6 persen.

    Survei ini dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.

    Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.

    Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). 

    6. SMRC

    Paling baru, survei soal elektabilitas paslon Pilkada Jakarta 2024 dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Rabu (13/11/2024).

    Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

    Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen.

    Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen.

    Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen.

    Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah punya hak pilih, sudah berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah.

    Dari populasi itu, dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei ini diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

    Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63?ri total sampel, spot check secara random sebesar 20?ri total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Dalam survei ini primary sampling unit (psu) adalah rt, bukan kelurahan. Tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan
    diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula.

    Sampel yang dianalisis adalah gabungan antara sampel asli dan sampel pengganti sehingga totalnya 1210.

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Perbedaan Hasil Survei di Pilgub Jateng, Prof Asrinaldi Minta Persepsi Ambil Tindakan

    Perbedaan Hasil Survei di Pilgub Jateng, Prof Asrinaldi Minta Persepsi Ambil Tindakan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perbedaan hasil survei antara lembaga survei di Pilgub Jawa Tengah (Jateng), menjadi perhatian serius pakar politik. Kini muncul seruan untuk membedah data hasil survei tersebut.

    Perbedaan hasil survei dimaksud yakni antara Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indikator Politik Indonesia. SMRC dan Indikator merilis hasil survei yang jelas jomplang antara raihan Andika Perkasa dan Ahmad Lutfhi.

    Pakar politik, Prof Asrinaldi meminta Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ambil tindakan adil dan segera melakukan pemeriksaan mendalam.

    Persepi didesak mengekpose kedua lembaga tersebut membuka data hasil survei mereka. Menurut dia, jika ditemukan fakta kebenaran bahwa memang hasilnya terlampau jauh, tentu hal ini harus menjadi perhatian Persepi.

    Secara ideal memang harus dilaksanakan pemangggilan terhadap dua lembaga ini untuk membuka keseluruhan data dan menjelaskan mengapa terjadi perbedaan.

    “Kalau memang ada fakta bahwa hasilnya berbeda jauh. Tentu ini akan menjadi perhatian Persepi. Idealnya tentu Harus ada pemeriksaan terhadap perbedaan ini,” kata Asrinaldi dalam siaran persnya, dilansir dari jpnn, Minggu (17/11).

    Kejadian ini sebenarnya sebagaimana terjadi dengan Poltracking dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Jika Poltracking saja diberikan sanksi akibat perbedaan hasil survei, maka sudah sepantas dan sebaiknya hal sama juga dilakukan atas dasar perbedaan hasil survei di Jateng.

    Perbedaan yang jauh itu terjadi di antara lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) dengan perolehan elektoral Andika Perkasa sebesar 43,46 persen, sementara lembaga milik Saiful Mujani berada pada angka 50,4 persen untuk Andika Perkasa.