NGO: KontraS

  • 5
                    
                        Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025
                        Megapolitan

    5 Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025 Megapolitan

    Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga aksi unjuk rasa dijadwalkan berlangsung di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (8/9/2025).
    Polres Metro Jakarta Pusat telah menyiapkan pengamanan untuk memastikan jalannya aksi tetap tertib.
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menginformasikan kepolisian akan menggelar apel pengamanan pada pukul 09.00 WIB untuk tiga lokasi aksi.
    “Ada tiga aksi yang akan berlangsung di Jakarta hari ini,” ujar Ruslan saat dihubungi Kompas.com, Senin.
    Aksi pertama akan digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indraprasta PGRI, melalui Unit Aktivitas Mahasiswa Teknik Industri.
    Titik aksi dipusatkan di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
    Para mahasiswa dijadwalkan menyuarakan sejumlah tuntutan terkait isu pendidikan dan kebijakan publik.
    Polisi menyiapkan pengamanan di sekitar kawasan Senayan untuk mengantisipasi penumpukan massa dan arus lalu lintas.
    Aksi kedua berasal dari Aliansi Rakyat Papua untuk Kebenaran dan Keadilan Tabi Saireri Nusantara bersama sejumlah elemen massa di wilayah Gambir.
    Massa akan berkumpul di sekitar Pospol Merdeka Barat.
    Ruslan mengatakan, kepolisian akan menurunkan personel di kawasan tersebut untuk menjaga ketertiban dan memastikan arus kendaraan di Jalan Medan Merdeka Barat tetap terkendali.
    Aksi ketiga digelar oleh Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
    Kegiatan tersebut akan berlangsung di depan kantor Komnas HAM RI, Menteng, Jakarta Pusat.
    Aksi ini digelar bertepatan dengan momentum peringatan 21 tahun meninggalnya aktivis HAM, Munir Said Thalib.
    Massa rencananya akan menuntut negara mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM berat dan memastikan akuntabilitas hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menyaksikan “blood moon” dari langit Jakarta

    Menyaksikan “blood moon” dari langit Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Langit Jakarta, utamanya kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), pada Minggu (7/9) malam hingga Senin (8/9) dini hari, cerah seperti prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Kondisi ini disambut gembira oleh para pemburu panorama gerhana bulan merah darah (blood moon). Mereka bisa menikmati fenomena gerhana bulan total dari berbagai penjuru kota, bahkan di wilayah penyangga Jakarta.

    Irena (25) asal Bogor, Jawa Barat, misalnya. Dia menatap langit dengan wajah semringah. Ada harapan blood moon dapat terpotret cantik melalui lensa kamera yang dia bawa.

    Selain Irena, masih ada ratusan orang lainnya yang ikut meramaikan kegiatan “Piknik Malam Bersama Gerhana Bulan Total 2025” yang diadakan di Taman Ismail Marzuki (TIM). Awalnya, peserta dibatasi hanya 300 orang saja. Namun karena peminat yang membeludak, maka dibuka kembali pendaftaran dengan kuota lebih banyak.

    Tikar hingga tenda pun berjejer di bagian depan Teater Jakarta, TIM. Anak-anak hingga dewasa duduk berkumpul untuk mengamati kejadian alam mahakarya Sang Pencipta.

    Cuaca cerah memungkinkan pengamatan gerhana bulan sepanjang malam dapat dilakukan dengan mata telanjang tanpa teleskop, demikian diungkapkan para pakar termasuk Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin serta Ketua Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Muhammad Rezky.

    Jenis ponsel tertentu dapat memotret proses gerhana bulan dengan jelas. Namun, untuk melihat lebih jelas kondisi bulan beserta fitur-fitur permukaannya, maka teleskop tetap dibutuhkan.

    Kepala Sub Bagian Tata Usaha melalui Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (UP PKJ TIM), Eko Wibowo menyediakan delapan teleskop untuk digunakan secara bergantian oleh ratusan orang yang hadir malam itu.

    Dia mencatat, penyelenggara acara membuka kuota untuk sekitar 2.000 orang pendaftar dan semuanya terisi penuh.

    Sebagian orang bahkan bisa memasuki Planetarium, sementara sisanya menunggu gerhana bulan total sembari mendengarkan penjelasan pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya.

    Masyarakat mengamati fase gerhana bulan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)Peserta kegiatan “Piknik Malam Bersama Gerhana Bulan Total 2025” mengamati fase gerhana bulan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Fenomena gerhana bulan total terjadi ketika bulan berada di balik bayangan bumi. Bayangan ini dihasilkan cahaya matahari, sehingga saat bulan mulai masuk ke area bayangan, maka cahaya yang diterima, yang dipantulkan bulan dari matahari akan mulai berkurang secara perlahan.

    Proses ini dimulai sekitar pukul 22.28 WIB, atau disebut gerhana penumbra. Saat itu, bulan tampak mulai sedikit meredup namun masih tampak bulat.

    Lalu, sekitar pukul 23.27 WIB, gerhana parsial dimulai. Di sini ada perbedaan kontras. Warna bulan masih hitam dan putih. Warna bulan bisa sampai 500 kali lebih gelap daripada biasanya sehingga tampak sangat gelap. Fase ini semakin menguatkan pendapat bahwa bumi itu bulan

    Selanjutnya, pukul 00.31 WIB, awal fase gerhana bulan total dimulai, ditandai bulan mulai terlihat seperti bulan sabit.

    Pada fase ini sudah muncul warna merah pada bulan, namun tidak benar-benar tampak seperti blood moon karena ada pengaruh awan tipis.

    Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, warna merah muncul karena ada cahaya merah yang dibiaskan bumi dan mengenai bulan.

    Karenanya, bulan tampak merah darah dan inilah sebabnya fenomena gerhana bulan total yang dilihat malam hari ini hingga dini hari berwarna merah darah atau blood moon.

    Fenomena gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat.

    Puncak gerhana bulan total terjadi sekitar pukul 01.11 WIB. Saat itu, cahaya tidak betul-betul merata, dengan warna merah yang tampak tidak terlalu tajam.

    Sementara Cecep menambahkan, hal ini disebabkan kemampuan mata manusia dan ada awan tipis merata sebagai filter bulan yang sedang mengalami gerhana total.

    Lalu, pukul 01.54 WIB, merupakan akhir gerhana bulan total dan memasuki gerhana bulan parsial, ditandai langit sudah mulai cerah dan awan tipis semakin memudar.

    Sekitar pukul 02.56 WIB, gerhana parsial berakhir, dan hampir satu jam kemudian gerhana penumbra berakhir.

    Durasi seluruh proses gerhana berlangsung sekitar 5 jam 29 menit, sementara durasi totalitas gerhana bulan total berlangsung sekitar 1 jam 23 menit.

    Berbeda dengan gerhana matahari, fase gerhana bulan berlangsung lebih lama sehingga lebih leluasa untuk diamati dan dinikmati. Gerhana matahari pada tahun 2016 misalnya, totalitasnya hanya terjadi beberapa menit saja.

    Warga Jakarta dan mereka yang berada di Ibu Kota beruntung karena dapat menyaksikan gerhana bulan sejak awal hingga akhir. Negara di Eropa dan Afrika hanya dapat menyaksikan sebagian fase gerhana saja. Begitu juga dengan Jepang yang hanya dapat melihat gerhana di awal.

    Sementara negara di Amerika selain dari pantai timur Brasil dan Alaska, bahkan tidak melihat gerhana sama sekali.

    “Jadi untuk kali ini bisa dibilang giliran kita (Jakarta) yang bisa merasakan gerhana dari awal sampai akhir,” kata Rezky yang lulusan astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Adapun fenomena gerhana bulan total yang bisa disaksikan fase-fasenya secara utuh seperti 7-8 September ini diperkirakan akan terjadi kembali pada 31 Desember 2027.

    Sedangkan pada 3 Maret 2026, wilayah Indonesia diperkirakan hanya bisa melihat bagian akhir gerhana, yakni saat gerhana bulan total sudah terjadi.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komnas HAM Terus Usut Kasus Pembunuhan Munir, 18 Saksi Diperiksa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 September 2025

    Komnas HAM Terus Usut Kasus Pembunuhan Munir, 18 Saksi Diperiksa Nasional 7 September 2025

    Komnas HAM Terus Usut Kasus Pembunuhan Munir, 18 Saksi Diperiksa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap perkembangan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
    Hingga kini, tim ad hoc penyelidikan telah memeriksa 18 orang saksi dari berbagai latar belakang.
    Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menjelaskan, tim ad hoc ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Komnas HAM Nomor 17 Tahun 2025 pada 5 Maret 2025.
    Masa kerjanya kemudian diperpanjang untuk memastikan penyelidikan bisa berjalan lebih menyeluruh sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
    “Tim Ad-Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat Peristiwa Pembunuhan Munir Said Thalib telah melaksanakan serangkaian proses penyelidikan. Pertama, mengumpulkan dokumen dari berbagai instansi,” ujar Anis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (7/9/2025).
    “Kedua, melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Hingga saat ini, terdapat 18 saksi yang diperiksa,” kata Anis.
    Selain itu, lanjut Anis, tim penyelidik juga melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi berwenang, menelaah kembali Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi, serta menyusun kerangka temuan dan petunjuk lain yang dianggap penting.
    “Tim juga rutin melakukan rapat koordinasi dengan para pihak dan melakukan rapat rutin untuk membahas perkembangan penyelidikan,” jelas Anis.
    Menurut Anis, proses penyelidikan pelanggaran HAM berat dalam kasus pembunuhan Munir ini belum selesai. Tim masih akan menelusuri dokumen tambahan yang relevan dengan peristiwa ini.
    Di sisi lain, tim juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi dalam beberapa klaster, sambil berkoordinasi dengan penyidik dari Kejaksaan Agung.
    “Saat ini, tim penyelidik masih dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam proses menghadirkan para saksi untuk dimintai keterangannya,” jelas Anis.
    Munir dibunuh pada 7 September 2004 dalam penerbangan Garuda Indonesia GA-974 dari Jakarta ke Amsterdam melalui Singapura.
    Dia meninggal sekitar dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda, pukul 08.10 waktu setempat.
    Hasil otopsi menunjukkan adanya senyawa arsenik dalam tubuh mantan Ketua Dewan Pengurus Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu.
    Proses hukum terhadap orang yang dianggap terlibat dalam pembunuhan Munir pernah dilakukan.
    Pengadilan menjatuhkan vonis 14 tahun penjara kepada Pollycarpus Budihari Priyanto yang merupakan pilot Garuda Indonesia.
    Pengadilan juga memvonis 1 tahun penjara kepada Direktur Utama Garuda Indonesia saat itu, Indra Setiawan. Dia dianggap menempatkan Pollycarpus di jadwal penerbangan Munir.
    Sejumlah fakta persidangan bahkan menyebut adanya dugaan keterlibatan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) dalam pembunuhan ini. Namun, tidak ada petinggi BIN yang dinilai bersalah oleh pengadilan.
    Pada 13 Desember 2008, mantan Deputi V BIN, Muchdi Purwoprandjono, yang menjadi terdakwa dalam kasus ini, divonis bebas dari segala dakwaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dosen UPI yang Sempat Dikabarkan Hilang Ditemukan di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo – Page 3

    Dosen UPI yang Sempat Dikabarkan Hilang Ditemukan di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo – Page 3

    Pencarian terhadap Esa oleh kepolisian sempat berlangsung sampai Sabtu dinihari. Polisi menyisir daerah Cikole, Lembang, berdasarkan jejak terakhirnya. Diawali dari penemuan sepeda motor di sebuah parkiran minimarket.

    Di Lembang, Esa sempat tinggal di salah satu masjid di Lembang. Selama tiga hari tinggal di masjid, jejak Esa kemudian hilang lagi tanpa diketahui ke mana arahnya.

    “Jadi yang kami temukan selama pencarian itu hanya motornya saja di parkiran minimarket, dari CCTV dia buru-buru pergi sambil membawa tasnya. Tapi ketika di jalan tidak kelihatan lagi. Jadi kalau kami, sampai malam pencarian tidak menemukan yang bersangkutan,” kata Kapolsek Lembang, AKP Dana Suhenda, dilansir Antara.

    Nama Esa masuk dalam daftar orang hilang yang dicatat oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

    Kontras mencatat masih ada 7 orang yang dinyatakan hilang keberadaannya sejak aksi demonstrasi besar di berbagai wilayah Tanah Air pada 25, 28, 29, 30, 31 Agustus 2025.

  • Dua Orang Hilang Usai Demonstrasi Agustus 2025 Sudah Ditemukan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 September 2025

    Dua Orang Hilang Usai Demonstrasi Agustus 2025 Sudah Ditemukan Nasional 7 September 2025

    Dua Orang Hilang Usai Demonstrasi Agustus 2025 Sudah Ditemukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan dua orang yang sebelumnya dinyatakan hilang usai demonstrasi berujung kerusuhan pada akhir Agustus 2025 telah ditemukan.
    Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya mengatakan, hingga Sabtu (6/9/2025) pukul 18.50 WIB, masih ada delapan orang yang belum diketahui keberadaannya.
    “Hingga 6 September 2025 pukul 18.50 WIB, terdapat delapan orang yang masih dinyatakan hilang dari seluruh pengaduan orang hilang yang diterima KontraS,” ujar Dimas, Sabtu (6/9/2025).
    Ia menambahkan, tidak ada laporan baru yang masuk sejak rekapitulasi data sebelumnya pada Jumat (5/9/2025) pukul 19.00 WIB.
    “Dua orang telah ditemukan dan kami verifikasi keberadaannya hari ini,” ujar Dimas.
    Menurut KontraS, salah satu korban sempat mengalami penghilangan paksa jangka pendek (
    short-term enforced disappearance
    ) setelah dibawa paksa oleh orang tak dikenal dari kediamannya, dan kini ditahan di Polres Jakarta Timur.
    Sementara satu orang lainnya juga mengalami penghilangan paksa jangka pendek dan saat ini ditahan di Polres Jakarta Utara.
    Adapun delapan orang yang masih hilang, yakni:
    KontraS membuka saluran aduan bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait orang hilang melalui hotline di nomor 0896-3522-5998 atau melalui formulir online di bit.ly/PoskoOrangHilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kontras Ungkap Dugaan Penyebab 10 Orang Hilang Pasca Demonstrasi Belum Kembali hingga Kini
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 September 2025

    Kontras Ungkap Dugaan Penyebab 10 Orang Hilang Pasca Demonstrasi Belum Kembali hingga Kini Nasional 6 September 2025

    Kontras Ungkap Dugaan Penyebab 10 Orang Hilang Pasca Demonstrasi Belum Kembali hingga Kini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) melaporkan adanya dugaan praktik penghilangan orang secara paksa yang terjadi setelah gelombang demonstrasi pada Agustus 2025.
    Koordinator Badan Pekerja Kontras, Dimas Bagus Arya, menyebut hingga 5 September 2025 pukul 19.00 WIB, pihaknya telah menerima 10 laporan orang hilang.
    “Hingga 5 September 2025 pukul 19.00 WIB, total laporan orang hilang yang diterima berjumlah 10 orang. Dari jumlah tersebut, 7 merupakan laporan yang telah masuk sebelumnya, sementara 3 lainnya merupakan laporan baru yang diterima KontraS setelah rekap terakhir pada 4 September 2025 pukul 19.40 WIB,” kata Dimas kepada Kompas.com, Sabtu (6/7/2025).
    Menurut Dimas, laporan tersebut terbagi dalam dua kategori.
    Pertama, kasus hilang kontak yang terjadi akibat miskomunikasi atau kesalahpahaman antara pelapor dan individu yang dilaporkan.
    “Kedua, adalah kasus orang yang menjadi korban penghilangan secara paksa dalam jangka pendek (
    short-term enforced disappearances
    ), di mana mereka kemudian ditemukan berada dalam tahanan aparat kepolisian,” lanjut dia.
    Berdasarkan verifikasi dan temuan di lapangan, individu-individu yang ditahan dan dijadikan tersangka diduga mengalami tindakan penyiksaan hingga luka-luka, yang dilakukan untuk memaksakan status tersangka tanpa melalui proses hukum yang sah dan transparan.
    Adapun daftar 10 orang yang hingga kini belum ditemukan yaitu:
    – Lokasi terakhir di Cikole, Bandung: Fujian Esa Gumelar
    – Lokasi terakhir di Bogor: Delta Surya Sindu Atmaja
    – Lokasi terakhir di Jakarta Barat: Bima Permana Putra
    – Lokasi terakhir di Jakarta Pusat:
    1. Eko Purnomo
    2. Heri Susanto
    3. M. Miftakhul Huda
    4. Muhammad Farhan Hamid
    5. Reno Syahputradewo
    – Lokasi terakhir di Jakarta Timur: Septian Eka Saputra
    – Lokasi terakhir di Jakarta Utara: Jidane Ferdiansyah
    KontraS juga membuka posko aduan untuk masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan orang hilang.
    Informasi dapat disampaikan melalui hotline di nomor 089529822977 atau melalui formulir daring di bit.ly/PoskoOrangHilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Polisi Berpeci Kawal Massa Demo 5 September di Depan DPR
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 September 2025

    Momen Polisi Berpeci Kawal Massa Demo 5 September di Depan DPR Megapolitan 5 September 2025

    Momen Polisi Berpeci Kawal Massa Demo 5 September di Depan DPR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ada momen menarik saat massa demo 5 September berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2025).
    Sejumlah polisi yang berjaga terlihat mengenakan peci hitam yang berpadu dengan seragam kepolisian saat mengawal jalannya aksi.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, polisi berpeci tersebut berdiri berjejer di barisan depan. Mereka tampak fokus menjaga ketertiban di tengah orasi mahasiswa.
     
    Sesekali, polisi mengingatkan massa agar tidak terlalu mendekati jalan demi menghindari risiko tertabrak kendaraan.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary menjelaskan, penggunaan peci hitam oleh personel yang berjaga hari ini berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
    “Karena kami melaksanakan peringatan Maulid Nabi. Jadi ini untuk lebih kita saling mengingatkan, bahwa di hari yang baik ini, di hari yang mulia ini, kita terus bersemangat menjaga situasi kamtibmas yang kondusif,” ujar Ade Ary kepada wartawan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jumat (5/9/2025).
    Sementara itu, demo bertajuk ‘Piknik Nasional Rakyat’ yang digelar oleh Mahasiswa Universitas Padjajaran (UNPAD) berakhir damai.
    Mereka menyudahi unjuk rasa itu dengan tertib. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang membersihkan sampah tak menyisakan barang apapun di lokasi.
    Sebelumnya diberitakan, mahasiswa Universitas Padjajaran dijadwalkan menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2025).
     
    Aksi yang diberi tajuk “Piknik Nasional Rakyat” ini merupakan momentum untuk menagih 17+8 Tuntutan Rakyat yang tenggatnya jatuh pada hari ini.
    Seruan aksi dipublikasikan melalui akun Instagram resmi BEM Kema Universitas Padjadjaran, @bem.unpad, Jumat dini hari.
    Wakil Ketua BEM Kema Unpad, Ezra Al Barra, mengatakan aksi digelar bersama Koalisi Masyarakat Sipil, melibatkan lembaga seperti KontraS, YLBHI, Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah, serta BEM dari beberapa kampus lain termasuk UI.

    Confirmed
    (aksi di DPR RI). Aksi bersama kawan-kawan dari Koalisi Masyarakat Sipil soal 17+8 Tuntutan Rakyat,” kata Ezra kepada Kompas.com.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Honda Prelude Lahir Kembali

    Honda Prelude Lahir Kembali

    Jakarta

    Mobil legendaris Honda Prelude dilahirkan kembali. Honda Motor Co., Ltd. di Jepang resmi menjual All New Honda Prelude. Mobil coupe sport legendaris itu kini hadir dengan sistem hybrid pintar Honda e:HEV.

    Honda Prelude memiliki sejarah panjang sebagai coupe legendaris yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978. Mobil itu dikenal sebagai coupe futuristis dengan inovasi teknologi di masanya.

    Setelah lima generasi, kini melalui generasi keenam, Honda membangkitkan kembali nama Prelude sebagai ikon masa depan yang menggabungkan warisan emosional dengan visi elektrifikasi Honda.

    Honda Prelude terbaru mengusung konsep Ulimited Glide. Desain Prelude terbaru terinspirasi dari gerakan glider yang melayang bebas di udara. Bagian depan mobil dirancang rendah dan tajam, sementara garis bodi yang halus berpadu dengan postur rendah dan lebar, menegaskan karakter sporty.

    Lampu depan Honda Prelude dilengkapi multifunction lights dengan garis menyerupai kepakan sayap, dipadukan dengan Adaptive Driving Beams dan Active Cornering Lights untuk visibilitas optimal saat malam. Teknologi laser brazing membuat atap terlihat mulus tanpa molding, sementara antena dengan glass-printing mempertegas kesan bersih. Detail seperti flush door handle, grille berlapis black chrome, serta aksen biru di fascia depan-belakang melengkapi nuansa premium.

    Honda Prelude Foto: Dok. Honda

    Beralih ke interior, Honda Prelude menawarkan kabin dua-tone Blue & White yang kontras dan elegan. Kursi pengemudi dirancang untuk pengalaman berkendara sporty, sementara kursi penumpang menawarkan kenyamanan. Logo Prelude bordir pada headrest serta desain door lining yang ergonomis menciptakan kebanggaan kepemilikan. Fitur interior lainnya meliputi setir D-shaped, paddle shift berbahan metal, serta full-graphic meter cluster eksklusif yang memperkuat nuansa sporty.

    Honda Prelude Foto: Dok. Honda

    Prelude dilengkapi layar sentuh 9 inci dengan Honda CONNECT berbasis Google built-in. Di dalamnya tersedia Google Maps, Google Play, dan Google Assistant. Sistem audio Bose Premium 8-speaker dengan fitur Dynamic Speed Compensation menyesuaikan kualitas suara sesuai kecepatan, memberikan pengalaman layaknya konser.

    Untuk pertama kalinya, Honda memperkenalkan teknologi Honda S+ Shift pada sistem hybrid e:HEV. Sistem ini menghadirkan virtual 8-speed transmission yang menciptakan sensasi perpindahan gigi nyata meskipun mobil digerakkan motor listrik.

    Honda menghadirkan Active Sound Control, yang menghasilkan suara mesin bertenaga sinkron dengan putaran RPM melalui sistem audio. Fitur baru Coasting Control memungkinkan mobil melambat seperti dalam posisi netral, memberikan sensasi meluncur bebas layaknya glider. Pengemudi dapat memilih mode berkendara Sport, GT, Comfort, atau Individual yang dapat disesuaikan hingga enam aspek berbeda, termasuk suspensi, suara mesin, hingga adaptive cruise control.

    Menggunakan chassis yang sama dengan Honda Civic Type R, Prelude terbaru menggunakan suspensi depan Dual-Axis Strut,Adaptive Damper System, sistem kemudi dengan Variable Gear Ratio (VGR), drive shaft rigid, serta rem cakram depan Brembo. Velg 19 inci dengan desain rigid meredam kebisingan sekaligus menjaga stabilitas.

    Dari sisi keselamatan, All New Honda Prelude dilengkapi standar dengan teknologi keselamatan canggih Honda SENSING, yang telah disesuaikan khusus untuk model ini agar memberikan kontrol lebih natural dan kenyamanan berkendara sehingga menghadirkan ketenangan pikiran dan rasa aman bagi pengemudi maupun penumpang.

    Sistem ini mencakup lebih dari 15 fitur, di antaranya Collision Mitigation Braking System, Collision Mitigation Throttle Control dan Rear Collision Mitigation Throttle Control,Low Speed Brake Function,Pedestrian Collision Mitigation Steering System,Road Departure Mitigation System,Adaptive Cruise Control with Low Speed Follow dan Traffic Jam Assist,Lane Keeping Assist System, Traffic Sign Recognition,Adaptive Driving Beam Headlights,Blind Spot Information System dan Cross Traffic Monitor,Parking Sensor System serta Unintended Acceleration Mitigation.

    (rgr/lth)

  • Pertumbuhan Kos-kosan Liar di Blitar: Sewa Per Jam Marak, Rawan Jadi Sarang Maksiat

    Pertumbuhan Kos-kosan Liar di Blitar: Sewa Per Jam Marak, Rawan Jadi Sarang Maksiat

    Blitar (beritajatim.com) – Pertumbuhan kos-kosan di Kota Blitar semakin tidak terbendung. Banyaknya bangunan kos yang muncul, baik yang legal maupun ilegal, kini menyita perhatian publik. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi perekonomian lokal, namun juga menciptakan berbagai masalah sosial dan tata ruang yang kompleks.

    Dari pantauan langsung, kos-kosan dengan model kamar berderet kini mudah ditemui di hampir setiap sudut Kota Blitar, tidak hanya di sekitar area kampus atau perkantoran. Bahkan, gang-gang sempit yang padat penduduk pun kini dihiasi dengan papan bertuliskan “Terima Kost Putri/Putra/Campur”.

    Sayangnya, tidak semua kos-kosan tersebut beroperasi dengan izin yang sah. Kos-kosan ilegal pun semakin marak, dengan beberapa di antaranya menawarkan fasilitas sewa per jam.

    Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, terutama karena potensi kos-kosan untuk menjadi sarang kriminalitas, peredaran narkoba, hingga prostitusi menjadi semakin nyata. Satpol PP Kota Blitar mengakui kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap kos-kosan, terutama karena adanya celah dalam peraturan yang mengatur izin pendirian kos.

    Kepala Satpol PP Kota Blitar, Ronny Yoza Pasalbessy, menjelaskan bahwa aturan yang ada saat ini hanya mewajibkan rumah kos dengan lebih dari 10 kamar untuk mengurus izin. Sementara itu, rumah kos yang memiliki 9 kamar atau lebih sedikit, tidak diwajibkan untuk mengurus izin, yang menyulitkan pengawasan oleh pihak berwenang.

    “Cukup banyak, karena secara aturan mereka bisa mengurus izin kalau 10 kamar lebih baru bisa izin, sementara kalau 10 kamar ke bawah tidak usah izin inilah yang menjadi kendala,” kata Ronny, Jumat (5/9/2025).

    Tak hanya itu, kondisi ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa beberapa pejabat daerah di Kota Blitar diduga memiliki usaha rumah kos. Hal ini menambah kesulitan dalam penegakan aturan dan pengawasan yang lebih ketat.

    Dalam razia yang dilakukan oleh petugas gabungan pada Minggu (8/12/2024), sedikitnya 15 pasangan tanpa surat nikah dan satu penjual miras terjaring. Hal ini semakin mempertegas pentingnya tindakan nyata untuk menanggulangi masalah yang timbul akibat maraknya kos-kosan ilegal.

    Pertumbuhan pesat rumah kos juga disadari oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar. Kepala DPMPTSP Kota Blitar, Heru Eko Pramono, mengungkapkan bahwa hampir setiap hari ada permohonan izin untuk pendirian rumah kos.

    Namun, hal ini terasa aneh karena pertumbuhan rumah kos tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 150 ribu jiwa. “Hunian kos-kosan itu cukup tinggi sekali pertumbuhannya hampir setiap hari itu keluar masuk orang yang mau izin untuk mendirikan kos-kosan,” ujar Heru.

    Data dari DPMPTSP Kota Blitar mencatat, sejak tahun 2013 hingga 2024, hanya sekitar 135 unit rumah kos yang telah memiliki izin, sementara melalui sistem Online Single Submission (OSS) ada 55 unit yang tercatat. Di tengah maraknya pendirian kos, data ini terasa kontras, menunjukkan bahwa pengawasan terhadap rumah kos yang berizin masih sangat minim.

    Fenomena ini memperlihatkan adanya ketimpangan dalam pengaturan tata ruang dan pengawasan terhadap rumah kos di Kota Blitar. Wilayah Kecamatan Sananwetan, misalnya, mencatat pertumbuhan rumah kos yang sangat tinggi, namun rumah kos yang berizin tetap sedikit.

    Dengan semakin meningkatnya jumlah pendatang yang menetap di Kota Blitar, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk segera melakukan kajian serta tindakan nyata agar industri rumah kos tidak semakin meluas tanpa kendali. [owi/suf]

  • Guru Besar UI Prof. Yon Machmudi Apresiasi Bupati Jombang Warsubi dalam Menurunkan PBB-P2

    Guru Besar UI Prof. Yon Machmudi Apresiasi Bupati Jombang Warsubi dalam Menurunkan PBB-P2

    Jombang (beritajatim.com) – Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Prof. Yon Machmudi, memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati Jombang, Warsubi, atas kebijakan responsifnya menurunkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

    Menurut Prof. Yon, langkah ini berhasil meredakan keresahan masyarakat sekaligus menciptakan keharmonisan sosial yang sangat dibutuhkan di tengah situasi ekonomi yang menantang.

    “Alhamdulillah, kondisi nasional kini semakin tenang. Langkah cerdas Bupati Warsubi dalam merespons keresahan masyarakat, dengan menurunkan PBB dan turun langsung ke lapangan, membuktikan bahwa pemimpin proaktif bisa menjaga keharmonisan social,” kata Prof. Yon ketika dihubungi, Jumat (5/9/2025).

    PBB Turun Drastis, Warga Merasa Lega

    Keputusan Pemkab Jombang untuk menurunkan besaran PBB-P2 pada tahun 2026, setelah melalui pendataan massal yang tuntas pada November 2024, ternyata membuahkan hasil yang positif. Penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang lebih realistis menggantikan nilai lama yang menyebabkan lonjakan tarif yang sangat tinggi.

    Dampaknya, tarif PBB-P2 2026 dipatok kembali pada level 2022 dan mengalami penurunan sekitar 34% dibandingkan dengan tarif tahun 2025.

    Warga pun menyambut antusias keputusan tersebut. Proses pengajuan keringanan pajak yang cepat, hanya sekitar 10 menit, sangat memudahkan wajib pajak. Kebijakan ini berhasil meredam potensi keresahan publik yang sempat mencuat seiring lonjakan PBB-P2 yang menyebabkan aksi protes simbolik, seperti pembayaran dengan uang koin.

    Utamakan Hidup Sederhana sebagai Solusi Antikekhawatiran

    Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yon Machmudi juga menyoroti pentingnya gaya hidup sederhana oleh aparat pemerintah sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi kecemburuan sosial.

    “Pemerintah dan tokoh publik wajib menampilkan keteladanan: hidup sederhana, tidak berlebihan. Ini bukan soal kepopuleran, melainkan menjaga ketenangan, karena sering kali ketimpangan dan penampilan kontras jadi penyulut kecemburuan rakyat bawah,” tambahnya.

    Simbol Keadilan Pajak dan Kepemimpinan Dekat Rakyat

    Prof. Yon menilai keberhasilan Pemkab Jombang dalam mengelola kebijakan pajak ini sebagai bentuk nyata dari kedaulatan ekonomi rakyat. Ia menekankan bahwa kebijakan yang adil dalam hal pajak bukan hanya bisa diungkapkan melalui slogan-slogan kampanye, tetapi harus dilaksanakan dengan langkah-langkah konkret yang mendekatkan pemerintah dengan rakyat.

    “Ketika pemerintah mau mendekati rakyat dan mendengar suara mereka, konflik sosial bisa diredam. Bahkan ketika PBB naik drastis, pendekatan responsif dan kebijakan penyesuaian memberi ruang kontrol agar ketidakpuasan tidak berujung demonstrasi massa,” ujar Prof. Yon.

    Prof. Yon berharap kebijakan yang diterapkan oleh Bupati Warsubi dapat menjadi rujukan bagi pemerintahan lainnya di Indonesia. “Pajak harus dipahami bukan sebagai pungutan, melainkan instrumen kesejahteraan. Pejabat publik harus selalu tampil sebagai pelayan, bukan penguasa. Karena ketika rakyat dekat dengan pemimpinnya, konflik pun tidak mudah tumbuh,” tutupnya. [suf]