NGO: KontraS

  • Gerai Starbucks Terus Berguguran, Ratusan Pegawai Kena PHK

    Gerai Starbucks Terus Berguguran, Ratusan Pegawai Kena PHK

    Bisnis.com, JAKARTA— Starbucks berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 369 pegawai di negara bagian Washington, Amerika Serikat, seiring dengan penutupan sejumlah gerai pada Desember 2025. 

    Melansir laman WSET pada Rabu (8/10/2025), hal tersebut berdasarkan dokumen Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) yang diajukan perusahaan pada 3 Oktober 2025, di mana sebanyak 369 pegawai Starbucks kabarnya akan diberhentikan secara permanen paling lambat pada 5 Desember 2025. 

    Meski tidak disebutkan detail lokasi tiap gerai, PHK ini mencakup berbagai wilayah di Washington. Keputusan tersebut menyusul gelombang penutupan gerai yang telah terjadi beberapa bulan terakhir, termasuk penutupan permanen Starbucks Reserve Roastery di kawasan Capitol Hill, Seattle, yang dikenal sebagai salah satu lokasi ikonik. 

    Gerai seluas 1.400 meter persegi itu dibuka sejak 2014 dan menjadi destinasi unggulan bagi pencinta kopi dengan konsep pengalaman imersif. Dalam surat kepada karyawan bulan lalu, CEO Starbucks Brian Niccol mengatakan tinjauan portofolio gerai Starbucks menunjukkan sejumlah lokasi tidak memenuhi target keuangan atau gagal menciptakan suasana yang diharapkan pelanggan. 

    Karena itu, perusahaan memutuskan menutup sejumlah gerai yang dinilai tidak memiliki prospek keberlanjutan.

    “Selama proses evaluasi, kami menemukan beberapa kedai yang tidak dapat menciptakan lingkungan fisik sesuai ekspektasi pelanggan dan mitra kerja kami, atau tidak menunjukkan jalur menuju kinerja finansial yang baik. Lokasi-lokasi seperti ini akan kami tutup,” kata Niccol. 

    Niccol menambahkan, meskipun penutupan gerai adalah hal yang biasa terjadi karena alasan finansial atau masa sewa yang habis, gelombang penutupan kali ini merupakan langkah yang lebih besar dari biasanya. Dia menyebut, langkah ini diperlukan agar perusahaan dapat menata ulang jaringan dan kembali tumbuh pada tahun fiskal 2026. 

    Starbucks juga berencana merenovasi lebih dari 1.000 gerai dalam 1 tahun ke depan.

    Berdasarkan laporan perusahaan, pada Juni 2025, Starbucks memiliki sekitar 18.734 gerai di Amerika Utara. Namun, jumlah tersebut menyusut menjadi 18.300 gerai pada akhir bulan berikutnya, atau turun sekitar 1%.

    Sementara itu, serikat pekerja Starbucks Workers United yang mewakili sekitar 12.000 barista di 45 negara bagian dan Washington D.C. menyampaikan kritik keras terhadap kebijakan baru tersebut. 

    Dalam pernyataannya, serikat pekerja menilai keputusan perusahaan dibuat tanpa melibatkan masukan dari barista. “Pengumuman ini menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Brian Niccol, kondisi justru semakin mundur. Kebijakan besar terus dibuat tanpa ada suara dari barista,” demikian pernyataan resmi serikat.

    Mereka juga menyoroti kontras antara langkah efisiensi dan kompensasi eksekutif. 

    “Starbucks berbicara tentang pemangkasan biaya, tetapi pada saat yang sama membayar Niccol sebesar US$98 juta tahun lalu dan menggelar konferensi mewah senilai lebih dari US$80 juta untuk para manajer di Las Vegas,” tulis serikat tersebut.

    Workers United kini mengajukan permintaan resmi kepada Starbucks untuk memperoleh rincian terkait rencana penutupan tersebut, serta menegosiasikan penempatan ulang karyawan yang terdampak di gerai lain sesuai preferensi masing-masing.

    Sebagai bagian dari proses transisi, tim tanggap cepat lokal dan pusat tenaga kerja (WorkSource center) akan melakukan pendampingan bagi para pegawai yang terkena PHK, guna membantu mereka mendapatkan pelatihan ulang atau pekerjaan baru.

  • Titik Terendah Bagnaia di MotoGP

    Titik Terendah Bagnaia di MotoGP

    Jakarta

    Manajer tim Ducati Davide Tardozzi mengaku pihaknya masih bingung dengan buruknya performa Francesco Bagnaia di MotoGP Mandalika 2025 akhir pekan lalu. Hasil yang didapat ‘Pecco’ Bagnaia di Mandalika merupakan yang paling buruk sepanjang musim ini. Jadi titik terendah Bagnaia.

    Akhir pekan di Lombok menjadi mimpi buruk bagi rider Ducati Lenovo Francesco Bagnaia. Dia harus start dari posisi ke-16, kemudian finis paling belakang di sprint race dan gagal menyelesaikan balapan utama setelah terjatuh dari posisi belakang.

    Yang membuatnya makin aneh, performa buruk itu datang hanya sepekan setelah Bagnaia tampil sempurna di Jepang, di mana ia memenangi balap sprint dan balap utama dari posisi terdepan menggunakan motor GP25 versi terbaru.

    Francesco Bagnaia Foto: Loic Venance / AFP

    Ducati menyebut motor yang digunakan di Jepang dan Indonesia adalah paket yang sama. Namun, performanya benar-benar kontras. “Pecco menghadapi akhir pekan yang sangat sulit setelah akhir pekan yang luar biasa di Jepang,” kata Tardozzi kepada MotoGP.com.

    “Kami benar-benar memikirkan apa yang terjadi, dan Gigi (Dall’Igna), serta para teknisi sudah fokus pada masalah ini. Kami percaya pada kecepatan Pecco, dan kami harus mencari tahu mengapa bencana ini terjadi akhir pekan ini,” sambungnya.

    Tardozzi menambahkan, Ducati belum mengetahui persis apa yang terjadi pada motor Ducati Desmosedici Bagnaia selama gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia. Tetapi kata dia, pihaknya akan berusaha menyelesaikan masalah ini sebelum gelaran MotoGP Australia 2025 pekan depan.

    “Tentu saja belum (tahu masalahnya), karena kalau kita tahu apa yang terjadi, kita pasti sudah menyelesaikannya. Kita belum menyelesaikannya dan kita fokus menuntaskan masalah itu sebelum Phillip Island (MotoGP Australia 2025),” tegas Tardozzi.

    “Bagi kami masalah ini terasa aneh, kurangnya feeling dari Pecco di arena balap ini, tapi itu memang terjadi. Kami tahu bahwa kami harus fokus pada motor Pecco dan feeling Pecco, karena seharusnya motor Ducati tidak seburuk itu pada akhir pekan (di Mandalika),” tambahnya.

    Meski menjalani akhir pekan yang buruk, Tardozzi tetap yakin sang pebalap Italia itu akan bangkit. “Saya tak khawatir karena saya sepenuhnya percaya pada Pecco dan saya percaya pada teknisi kami. Saya masih yakin kecepatan Pecco masih ada, dan saya percaya para teknisi kami akan menemukan solusinya,” tukasnya.

    (lua/din)

  • Ferdinand Hutahaean: Jokowi Pikirkan Gibran, Megawati Utamakan Rakyat

    Ferdinand Hutahaean: Jokowi Pikirkan Gibran, Megawati Utamakan Rakyat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ada pernyataan menarik dari kader PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahean soal dua mantan presiden Megawati dan Joko Widodo.

    Dalam unggahannya di threads Ferdinand menyoroti kontras kedua pemimpin tersebut yang dinilai sangat bertolak belakang.

    “Beda MEGA PDIP dengan JKW PSI, MEGA PDIP memikirkan rakyat, JKW PSI memikirkan Gibran 2 periode. Sungguh rakus..!!,” tulisnya dikutip Threads Selasa (7/10/2025).

    Dalam unggahan tersebut juga memperlihatkan video dirinya sedang membicarakan soal hanya partainya sendiri saat ini yang kekeuh memperjuangkan UU Perampasan Aset.

    “Saya gak bilang Mbak Puan. Saya ralat. Saya mau sampaikan bahwa saat ini di DPR, PDI Perjuangan satu-satunya yang meminta segera sahkan UU perampasan aset,” katanya.

    Selain itu, saat ini masih ribut-ribut soal pemakzulan Gibran. Meski sudah menjabat kurang lebih setahun, banyak yang masih memperdebatkan keabsahan pendaftarannya.

    “Yang kedua, soal celah politik dan celah hukum pemakzulan Gibran yang tadi kita bicarakan. Saya mau sampaikan bahwa sampai saat ini masih terjadi perdebatan keabsahan pendaftaran Gibran sebagai calon wakil presiden,” jelasnya

    Menurutnya ini menjadi salah satu celah hukum yang perlu didalami saat ini. Belum sampai di situ, kini banyak pula yang mempertentangkan soal ijazah Gibran.

    Lebih lanjut, Ferdinand membahas soal.wacana dua periode Prabowo-Gibran. Dia menyindir apakah wacana tersebut untuk kebaikan rakyat atau hanya kerakusan politik.

    “Periode Prabowo-Gibran, dua periode ini untuk apa? Untuk negara atau untuk keluarga? Saya berpikir bahwa ini adalah bentuk satu kerakusan politik yang memang sudah tidak bisa ditahan syahwat politiknya melihat kekuasaan,” jelasnya.

  • Kawasaki Ninja 250 Dapat Penyegaran, Mulai Dijual November

    Kawasaki Ninja 250 Dapat Penyegaran, Mulai Dijual November

    JAKARTA – Kawasaki membuka bulan Oktober dengan menghadirkan penyempurnaan tampilan motor Ninja 250, yang akan mulai dijual di Jepang pada awal November mendatang.

    Mengutip dari laman Rushlane, Senin, 6 Oktober, motor satu ini hadir dengan balutan warna baru dan harganya dibanderol mulai dari 726.000 yen atau kisaran Rp80 jutaan.

    Perubahan utama terletak pada pilihan warna dan grafis. Dua warna dual tone baru telah diperkenalkan yaitu Metallic Carbon Grey dengan Metallic Yellowish Green dan Galaxy Silver dengan Candy Persimmon Red.

    Warna pertama pada dasarnya adalah warna hitam pekat dengan grafis sporty berwarna hijau kekuningan. Dapat melihat warna kontras ini pada cowl depan, fairing samping, dan panel di bawah jok belakang.

    Pilihan warna kedua Ninja 250 2026 jauh lebih dinamis, karena memadukan nuansa merah, hitam, dan putih yang menarik. Pilihan warna ini juga memastikan profil yang khas dan unik. Sementara warna merah dan hitam mempertegas tampilan motor di jalan raya, warna putih melembutkan dominasi dengan nuansa yang lebih ceria.

    Fitur lama tak ada perubahan, yang artinya motor ini masih disematkan lampu depan LED ganda dengan lampu sein LED terintegrasi, visor ringkas, stang jepit lebar, tangki bahan bakar berlekuk, jok terpisah, dan knalpot yang mengarah ke atas.

    Motor ini memiliki konsol instrumen semi-digital yang menggabungkan takometer analog dan layar LCD multifungsi. Layar LCD multifungsi menampilkan posisi gigi, jam, speedometer, pengukur bahan bakar, trip meter, odometer, dan pembacaan efisiensi bahan bakar.

    Soal jantung pacunya, dibekali dengan mesin DOHC 2 silinder paralel 248cc berpendingin cairan yang sama, menghasilkan tenaga 35 PS dan torsi 22 Nm. Efisiensi bahan bakarnya mencapai 25,1 km/l. Mesin ini dipadukan dengan transmisi 6-percepatan.

  • Hadiri Paris Fashion Week, Penampilan Serba Putih Meghan Markle Curi Perhatian

    Hadiri Paris Fashion Week, Penampilan Serba Putih Meghan Markle Curi Perhatian

    JAKARTA – Meghan Markle akhirnya kembali hadiri pekan mode, tepatnya di Paris Fashion Week 2025. Ia hadir pada Sabtu, 4 Oktober 2025, waktu setempat, untuk menghadiri acara fashion show Balenciaga.

    Pada acara tersebut, Meghan tampil dengan mengenakan balutan jubah putih oversize. Pada bagian dalam busananya, ia mengenakan kemeja berkancing dengan warna senaga.

    Siluet busana dengan penuh warna putih tersebut dilengkapi Meghan Markle dengan sepatu hak runcing hitam. Ini menambah kontras sekaligus mempertegas aura chic nan effortless khas dari dirinya.

    Untuk rambut Meghan Markle ditata sleek dalam sanggul rendah, dan ia memakai riasan wajah yang tipis. Dandanannya tersebut memberikan kesan yang minimalis.

    Dikutip dari People, pada Senin, 6 Oktober 2025, juru bicara Meghan mengatakan bahwa kehadirannya di Paris Fashion Week kali ini bukan sekadar penampilan gaya. Ia hadir untuk mendukung Pierpaolo Piccioli, yang baru saja didapuk menjadi direktur kreatif Balenciaga.

    “Selama bertahun-tahun, Duchess telah mengenakan berbagai rancangan Pierpaolo dan menjalin hubungan kreatif yang erat dengannya,” kata juru bicara Meghan Markle.

    “Ia selalu mengagumi sentuhan keanggunan modern yang melekat pada setiap karya Piccioli. Malam ini menjadi perayaan atas persahabatan dan dedikasi terhadap seni mode,” tambahnya.

    Sementara itu, Meghan Markle sendiri sebelumnya aktif menghadiri acara pekan mode pada 2013 sampai 2015. Ia kerap menghiasi barisan depan untuk New York Fashion Week dan Toronto Fashion Week kala itu.

    Sejak menikah dan mundur dari kehidupan kerajaan bersama Pangeran Harry pada 2020, Meghan Markle memang jarang terlihat hadir di ajang pekan mode mana pun.

  • Pembakar Gedung DPRD Blitar Disanksi Rawat Lansia

    Pembakar Gedung DPRD Blitar Disanksi Rawat Lansia

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak 22 pelaku pembakaran gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar mendapatkan sanksi sosial berupa bersih-bersih pondok lansia Baitul Miftahul Jannah, Kecamatan Srengat. Bukan hanya itu, para pelaku juga dihukum untuk merawat para lanjut usia (Lansia)

    Alih-alih hukuman fisik atau kurungan, Polres Blitar Kota memilih memberikan sanksi sosial yang menyentuh sisi kemanusiaan. Dengan sapu, kain pel, dan alat kebersihan lainnya, para pelaku pembakaran DPRD Kabupaten Blitar ini menebus kesalahan dengan cara berbakti kepada para lansia.

    Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blitar Kota, Aiptu Diar Swastika, menjelaskan bahwa pendekatan ini dipilih untuk memberikan efek jera yang mendidik, bukan menyakiti. Hukuman ini diberikan kepada anak-anak yang terlibat dalam berbagai pelanggaran, mulai dari kenakalan remaja hingga aksi yang lebih serius.

    “Kami ingin memberikan efek jera tanpa harus menghukum secara keras. Dengan turun langsung membantu para lansia, diharapkan mereka belajar menghargai orang lain, berempati, dan bertanggung jawab atas perbuatannya,” ujar Diar, Senin (6/10/2025).

    Selama kegiatan berlangsung, pemandangan kontras terlihat jelas. Para remaja yang sebelumnya mungkin dikenal garang di jalanan, kini dengan telaten menyapu halaman, mengepel lantai, hingga membantu petugas panti merapikan ruangan para penghuni. Wajah penyesalan dan semangat untuk berbuat baik terpancar dari mereka.

    Di sela-sela kegiatan, pihak kepolisian juga memberikan pengarahan dan edukasi tentang pentingnya disiplin, etika sosial, dan konsekuensi hukum dari setiap perbuatan. Langkah humanis Polres Blitar Kota ini mendapat apresiasi penuh dari pemilik pondok lansia, Muhamad Ma’arif. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya meringankan pekerjaan di pantinya, tetapi juga menjadi pelajaran hidup yang tak ternilai bagi para remaja tersebut.

    “Anak-anak ini terlihat tulus menyesal dan sangat bersemangat membantu. Kami di sini senang bisa menjadi bagian dari proses pembinaan mereka menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkap Ma’arif.

    Polres Blitar Kota berencana untuk melanjutkan program pembinaan sosial semacam ini secara berkelanjutan. Dengan menggandeng berbagai lembaga sosial dan pendidikan, diharapkan para remaja yang salah jalan dapat menemukan kembali arah yang benar melalui cara-cara yang mendidik dan menyentuh hati. [owi/beq]

  • Stasiun Juanda Masih Penuh Usai HUT TNI, Gondangdia Sepi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Masih Penuh Usai HUT TNI, Gondangdia Sepi Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Masih Penuh Usai HUT TNI, Gondangdia Sepi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Pemandangan kontras terlihat antara dua stasiun terdekat dari kawasan Monas, Jakarta Pusat, yaitu Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia usai HUT TNI pada Minggu (5/10/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
     pada pukul 18.45 WIB, Stasiun Juanda masih penuh sesak oleh penumpang yang antre untuk melakukan
    tap in
    di gerbang masuk.
    Antrean masih sangat padat dan mengular hingga area luar pintu stasiun yang berjarak hanya 1,5 km dari kawasan Monas.
    Aula Stasiun Juanda juga dipenuhi oleh penumpang yang duduk lesehan guna beristirahat setelah menghabiskan waktu di acara HUT TNI dan menerobos antrean di stasiun.
    Suasana di peron 2 Stasiun Juanda yang mengarah ke Manggarai juga dipadati stasiun.
    Sementara itu, kondisi yang berlainan terlihat di Stasiun Gondangdia, yang terletak kurang lebih 1,5 kilometer dari Stasiun Juanda.
    Pada pukul 19.10 WIB, situasi Stasiun Gondangdia terpantau relatif sepi.
    Tak terlihat adanya antrean atau kepadatan yang berarti di area gerbang masuk.
    Hanya adasekitar 20 orang yang hendak melakukan
    tap in
    dan mengantre dengan tertib.
    Aula Stasiun Gondangdia juga terlihat sepi, berbeda dari beberapa jam sebelumnya pada Minggu sore yang cukup dipadati penumpang untuk beristirahat.
    Area peron menuju Stasiun Manggarai juga terlihat tidak terlalu ramai.
    Meskipun begitu, para penumpang cukup kesulitan untuk memasuki kereta yang terisi penuh sesak oleh penumpang dari Stasiun Juanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos AI Ungkap Kelemahan Besar ChatGPT Cs

    Bos AI Ungkap Kelemahan Besar ChatGPT Cs

    Jakarta

    Model kecerdasan buatan (AI) yang ada saat ini dari perusahaan AI terkemuka seperti OpenAI kemungkinan besar tidak akan menghasilkan terobosan ilmiah besar. Ini bertentangan dengan hype seputar teknologi tersebut dan klaim dari tokoh-tokoh besar di bidang AI.

    Pendapat dari Thomas Wolf itu, salah satu pendiri startup AI Hugging Face senilai USD 4,5 miliar, sangat kontras dengan komentar dari tokoh-tokoh besar di bidang AI, termasuk bos OpenAI Sam Altman dan CEO Anthropic Dario Amodei.

    Ketika Wolf berbicara tentang terobosan ilmiah, yang ia maksud adalah ide-ide dan penemuan baru seperti yang setara dengan Hadiah Nobel. Misalnya saja Nicolaus Copernicus yang dulu berteori bahwa Matahari adalah pusat semesta dan planet-planet mengelilinginya.

    Wolf menjelaskan beberapa kelemahan chatbot saat ini. Pertama, produk seperti ChatGPT dan lainnya sering dirancang menyesuaikan atau sejalan dengan penggunanya. Jika Anda pernah mengajukan pertanyaan ke chatbot, chatbot cenderung memberi tahu betapa menarik atau hebatnya pertanyaan itu, walau tak demikian kenyatannya.

    Yang kedua adalah bahwa model yang mendasari chatbot ini dirancang untuk memprediksi token atau kata berikutnya yang paling mungkin dalam sebuah kalimat.

    Padahal menurutnya, ada dua ciri utama ilmuwan. Yang pertama adalah bahwa ilmuwan yang membuat terobosan besar seringkali bersikap kontradiktif dan mempertanyakan apa yang dikatakan orang lain.

    “Ilmuwan tidak mencoba memprediksi kata berikutnya yang paling mungkin. Ia mencoba memprediksi hal yang sangat baru yang sebenarnya sangat tidak mungkin, tapi sebenarnya benar,” kata Wolf yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Ketertarikannya muncul setelah membaca esai yang ditulis oleh Amodei dari Anthropic, yang berpendapat bahwa biologi dan kedokteran yang didukung AI memungkinkan kita memampatkan kemajuan yang seharusnya dicapai oleh ahli biologi manusia selama 50-100 tahun ke depan jadi 5-10 tahun.

    Menurutnya untuk saat ini, chatbot AI kemungkinan baru akan digunakan sebagai pendamping ilmuwan guna membantu menghasilkan ide-ide baru. Itu sudah terjadi hingga taraf tertentu. Produk AlphaFold dari Google DeepMind telah membantu menganalisis struktur protein yang dijanjikan dapat membantu ilmuwan menemukan obat-obatan baru.

    (fyk/rns)

  • Terungkap, Fakta Menyedihkan Penyebab Kematian Pemuda di RI-Korsel

    Terungkap, Fakta Menyedihkan Penyebab Kematian Pemuda di RI-Korsel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena penyebab kematian di Indonesia dan Korea Selatan (Korserl) menunjukkan potret yang kontras, namun sama-sama menyimpan keprihatinan serius. Jika di Indonesia penyebab utamanya banyak dipicu oleh faktor perilaku sesaat seperti kecelakaan lalu lintas, di Korea Selatan justru angka bunuh diri kian mencuat hingga melampaui kanker pada kelompok usia produktif.

    Melansir The Korea Herald, Korea Selatan kini menghadapi krisis bunuh diri yang semakin dalam. Data pemerintah menunjukkan tindakan menyakiti diri sendiri secara sengaja telah melampaui kanker sebagai penyebab kematian utama di kalangan usia 40-an, untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada 1983.

    Badan Pusat Statistik Korea mencatat 14.872 orang meninggal karena bunuh diri pada 2024, naik 6,4% dari tahun sebelumnya dan menjadi angka tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Tingkat bunuh diri nasional mencapai 29,1 kematian per 100.000 orang, atau hampir tiga kali lipat rata-rata OECD sebesar 10,8.

    “Bunuh diri menyumbang 26 persen kematian tahun lalu, melampaui kanker yang mencapai 24,5%. Adapun di tahun 2023, kanker masih sedikit lebih tinggi dari bunuh diri di kelompok usia ini,” ungkap data resmi yang dipaparkan The Korea Herald, dikutip Sabtu (4/10/2025).

    Bahkan pada remaja, angka bunuh diri menyumbang 48,2% dari seluruh kematian tahun lalu, naik dari 46,1% di 2023. Untuk usia 30-an, proporsinya mencapai 44,4% dari sebelumnya 40,2%. Para ahli menilai kombinasi masalah kesehatan mental dan tekanan ekonomi menjadi pemicu utama.

    Di Indonesia: Kecelakaan Jadi Ancaman

    Sementara itu, di Indonesia, pola penyebab kematian pada generasi muda memperlihatkan tantangan berbeda. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang diolah BPS menunjukkan, pada kelompok usia 15-24 tahun, faktor perilaku sesaat masih dominan: keputusan impulsif, tindakan berisiko, hingga kelalaian di jalan raya.

    Kecelakaan transportasi menjadi penyebab utama kematian usia muda, bahkan naik dari 31,20% (2010) menjadi 32,26% (2020). Hal ini menggambarkan tingginya kerentanan anak muda di jalan raya seiring meningkatnya mobilitas.

    Di sisi lain, penyakit infeksi pernapasan dan TBC pada perempuan cenderung menurun dari 13,11% menjadi 11,31%. Meski turun, penyakit menular masih menjadi ancaman serius.

    Penyebab lain juga patut diperhatikan: cedera tidak disengaja stabil di kisaran 10,5%, penyakit jantung naik dari 7,99% ke 8,73%, penyakit pencernaan sekitar 7,5%, serta tumor yang sedikit meningkat dari 5,48% ke 6,18%.

    Menariknya, kematian akibat melukai diri sendiri dan kekerasan interpersonal masih di kisaran 5,13%, menandakan isu kesehatan mental juga hadir, meski belum separah Korea Selatan. Pandemi Covid-19 turut tercatat dengan kontribusi 0,95% pada 2020.

    Jika Korea Selatan bergulat dengan angka bunuh diri yang melonjak, Indonesia berhadapan dengan risiko perilaku impulsif di jalan raya serta mulai terlihat dampak penyakit gaya hidup. Keduanya menegaskan bahwa kesehatan masyarakat bukan hanya soal medis, tetapi juga erat kaitannya dengan faktor sosial, ekonomi, hingga budaya.

    Oleh karena itu, pemerintah, sekolah, dan keluarga dituntut membangun ekosistem perlindungan generasi muda, mulai dari keselamatan transportasi hingga kesadaran gaya hidup sehat.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Takaichi Akan Jadi PM Perempuan Pertama Jepang, Siapa Dia?

    Takaichi Akan Jadi PM Perempuan Pertama Jepang, Siapa Dia?

    Jakarta

    Sanae Takaichi terpilih sebagai ketua Partai Demokrat Liberal pada hari Sabtu (4/10). Dengan terpilihnya dia sebagai pemimpin baru partai berkuasa Jepang tersebut, perempuan berumur 64 tahun itu diperkirakan akan menjadi perdana menteri (PM) perempuan pertama Jepang.

    Tokoh konservatif ini telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin garis keras yang berfokus pada pertahanan nasional dan keamanan ekonomi.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/10/2025), Takaichi berhasil mengalahkan kandidat perubahan generasi, Shinjiro Koizumi, putra mantan perdana menteri berusia 44 tahun yang gemar berselancar, dan Yoshimasa Hayashi yang berpengalaman namun kurang karismatik.

    Setelah nantinya dikonfirmasi oleh parlemen, Takaichi akan menjadi kepala pemerintahan perempuan pertama negara itu dan pemimpin kelima Jepang dalam beberapa tahun terakhir.

    Dalam upaya untuk merebut kembali dukungan pemilih, Takaichi telah mengambil sikap tegas terhadap imigrasi dan turis asing — keduanya muncul sebagai isu kunci dalam persaingan kepemimpinan LDP.

    Sebagai mantan menteri keamanan ekonomi, ia sebelumnya merupakan kritikus vokal China dan pengembangan militernya di Asia-Pasifik.

    Takaichi juga merupakan pengunjung tetap Kuil Yasukuni, yang menghormati para penjahat perang bersama dengan 2,5 juta korban perang, dan dipandang oleh negara-negara Asia sebagai simbol masa lalu militeristik Jepang.

    Namun, selama pemilihan terbaru LDP, ia secara signifikan melunakkan retorikanya — sangat kontras dengan pemungutan suara tahun lalu ketika ia berjanji untuk mengunjungi Yasukuni sebagai perdana menteri, dan akhirnya kalah dari perdana menteri saat ini, Shigeru Ishiba.

    Pernah jadi drummer di band heavy metal kampus, Takaichi memandang mendiang Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher sebagai pahlawan politiknya.

    Namun, meskipun pemilihannya “akan menjadi langkah maju bagi partisipasi perempuan dalam politik”, menurut Sadafumi Kawato, profesor emeritus Universitas Tokyo, ia menunjukkan sedikit kecenderungan untuk melawan norma-norma patriarki.

    Jepang berada di peringkat 118 dari 148 negara dalam Laporan Kesenjangan Gender 2025 dari Forum Ekonomi Dunia, terutama karena kurangnya representasi perempuan dalam pemerintahan, sementara Islandia, Finlandia, dan Norwegia menduduki tiga posisi teratas.

    Takaichi menikmati dukungan yang kuat di sayap konservatif LDP dan di antara para pengikut mantan perdana menteri Shinzo Abe yang dibunuh.

    Ia mendukung pelonggaran moneter yang agresif dan pengeluaran fiskal yang besar, menggemakan kebijakan “Abenomics” mentor politiknya, yang jika diterapkan kembali dapat mengguncang pasar.

    Ia juga menyuarakan keprihatinannya yang kuat akan kejahatan dan pengaruh ekonomi warga asing di Jepang, menyerukan aturan yang lebih ketat.

    Mengenai tarif, ia menyampaikan dalam diskusi panel bulan ini, bahwa ia tidak akan ragu untuk mendorong renegosiasi dengan AS, jika kesepakatan tersebut diimplementasikan dengan cara yang dianggap merugikan atau tidak adil bagi Jepang.

    Lihat juga Video ‘PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur dari Jabatan’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)