NGO: KontraS

  • Dukung Soeharto Jadi Pahlawan, Unggahan PSI yang Menyerang Keluarga Cendana Kembali Viral

    Dukung Soeharto Jadi Pahlawan, Unggahan PSI yang Menyerang Keluarga Cendana Kembali Viral

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kini mendukung Presiden ke-2 RI, HM Soeharto, jadi pahlawan nasional. Hal itu dinilai kontras dengan sikap PSI sebelumnya.

    Pada 15 Mei 2018, PSI melalu akun resminya di X mengunggah sebuah video yang membandingkan keluarga Presiden ke-7 Jokowi dengan Soeharto. Di situ, PSI membeberkan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) keluarga Cendana alias Soeharto.

    “Anak-anak Jokowi mah gak manfaatin jabatan bapaknya. Beda sama anak penguasa rezim Orba,” tulis PSI di video tersebut, dikutip Sabtu (1/11/2025).

    Setelahnya, dugaan KKN itu dipaparkan. Misalnya anak Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut, serta anaknya yang lain.

    “Tutut misalnya, punya ribuah hektare lahan sawit, stasiun tv, dan jalan tol.
    Bambang bangun bimantara dan manfaatkan Bulog untuk impor pangan,” paparnya.

    “Tommy memonopili impor barang mewah dan tata niaga cengkeh,” sambungnya.

    Selain itu, disebutkan pula banyak yayasan dibentuk. Bahkan, kroni Soeharto pun disebut dipermudah membangun kerajaan bisnis.

    “Banyak yayasan mereka didirikan untuk keruk keuntungan. Para kroninya juga dipermudah menguasai lahan bisnis,” jelasnya.

    “1998, Cendana mengantongi kekayaan Rp200 triliun rupiah. Lawan rezim KKN, dukung presiden jujur!” tambahnya.

    Sebelumnya, PSI menilai rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, merupakan langkah yang tepat dan berani. Menurutnya, bangsa Indonesia perlu menilai Soeharto secara utuh – bukan hanya dari sisi kontroversinya, tapi juga dari kontribusinya yang besar bagi pembangunan nasional.

  • Polisi Ambil Sampel DNA 2 Kerangka di Gedung Kwitang, Milik Orang Hilang PascaDemo?

    Polisi Ambil Sampel DNA 2 Kerangka di Gedung Kwitang, Milik Orang Hilang PascaDemo?

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah mengambil sampel DNA terkait dengan penemuan dua kerangka manusia di sekitar lokasi aksi unjuk rasa Gedung ACC Kwitang pada akhir Agustus 2025.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan sampel DNA itu sudah dibawa ke rumah sakit (RS) Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan.

    “Kami telah melakukan olah TKP dan saat ini temuan kedua kerangka sudah berada di RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut termasuk pengambilan sample DNA,” ujar Susatyo kepada wartawan, dikutip Sabtu (1/10/2025).

    Dia menjelaskan dua kerangka manusia itu ditemukan usai pihaknya menerima laporan pada Kamis (30/10/2025). 

    Setelah itu, penyelidik kepolisian diterjunkan untuk mengecek lokasi atau tepatnya di Kantor Administrasi lantai 2 Gedung ACC Kwitang. Gedung ini terbakar pada (29/8/2025).

    Sebagai tindak lanjut, kepolisian langsung melakukan olah TKP. Hanya saja, kata Susatyo, pihaknya masih belum bisa mengungkap temuan dua kerangka manusia itu secara detail. Sebab, penyelidik masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik.

    “Kami masih menunggu hasil dari tim Kedokteran Forensik RS Polri. Perkembangan akan kami sampaikan,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya menyatakan bahwa dua keluarga yang sempat melaporkan orang hilang pasca demonstrasi telah dilakukan pengambilan sampel tes DNA.

    “Lebih lanjut proses evakuasi terhadap dua kerangka telah dilakukan Polri serta proses pemeriksaan sample DNA kini tengah berlangsung untuk kemudian dicocokkan dengan pihak keluarga Farhan dan Reno,” ujar Dimas.

    Namun, dia tidak mengetahui secara pasti apakah dua keluarga itu cocok dengan orang hilang yang sempat dilaporkan kepada Kontras. Meskipun begitu, Dimas meminta agar Polisi bisa secara transparan saat mengungkap temuan dua kerangka manusia ini.

    “Tidak diketahui secara pasti apakah ada kaitan dengan Farhan dan Reno sampai hasil forensik keluar,” tutur Dimas.

  • Misteri 2 Kerangka Hangus di Gedung Kwitang Bekas Kerusuhan Agustus, Apakah Orang Hilang yang Dilaporkan KontraS?

    Misteri 2 Kerangka Hangus di Gedung Kwitang Bekas Kerusuhan Agustus, Apakah Orang Hilang yang Dilaporkan KontraS?

    GELORA.CO –  Identitas dua kerangka manusia yang ditemukan hangus di gedung bekas terbakar di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, masih misteri.

    Polisi kini menelusuri jejak identitas keduanya dengan mencocokkan hasil DNA ke data orang hilang yang pernah dilaporkan KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) pascakericuhan akhir Agustus lalu. Penyidik akan memeriksa kemungkinan adanya kaitan antara dua jenazah tersebut dengan laporan kehilangan yang diserahkan KontraS.

    “(Laporan orang hilang) Kalau ke Polres belum. Tapi kan kemarin ada yang lapor kehilangan KontraS itu, mungkin akan dicocokkin,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, Jumat, 31 Oktober 2025.

    Kedua kerangka manusia itu kini berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati. Tim forensik tengah bekerja meneliti DNA guna memastikan identitas korban. Adapun dua nama yang sempat dilaporkan hilang oleh KontraS ialah M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Keduanya pemuda yang disebut terakhir terlihat saat aksi unjuk rasa berujung ricuh pada 29 Agustus 2025.

    “Jadi jenazah sudah kita bawa kr Kramat Jati untuk pengambilan sampel DNA. Kita masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik RS Polri,” kata dia.

    Sebelumnya diberitakan, polisi membenarkan soal adanya temuan dua kerangka manusia di sebuah gedung yang terbakar dalam aksi unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 lalu.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan polisi saat ini masih menyelidiki terkait temuan tersebut.

    “Polres Metro Jakarta Pusat saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar, yang sudah tidak dikenali bentuknya, di kantor administrasi lantai 2 Gedung ACC, Kwitang, Senen,” ujar Susatyo saat dihubungi, Jumat 31 Oktober 2025.

    Dia menjelaskan petugas juga telah melakukan olah TKP usai mendapat laporan dari warga. Dia menyebut kerangka manusia itu ditemukan dalam kondisi tertimbun plafon yang terbakar.

  • Lenovo Legion Go 2 Rilis dengan Layar OLED dan Chip AMD Ryzen Z2 Extreme, Intip Harganya di Indonesia

    Lenovo Legion Go 2 Rilis dengan Layar OLED dan Chip AMD Ryzen Z2 Extreme, Intip Harganya di Indonesia

    Peningkatan paling terasa ada di layar perangkat, di mana Lenovo kini memasang panel OLED berukuran 8,8 inci menggantikan layar IPS yang dipakai pada generasi sebelumnya.

    Hasilnya, warna tampilan di layar terlihat lebih tajam dan kontras tinggi saat bermain game AAA. “Begitu sudah coba OLED, susah balik lagi ke IPS,” ujar Hendry sambil tertawa. “Visualnya kini lebih hidup, bikin pengalaman main game jauh lebih imersif.”

    Kualitas suara juga ditingkatkan dengan speaker lebih baik. Lenovo juga menambahkan sensor sidik jari di tombol power, serta menanamkan RAM 32GB dan penyimpanan 1TB di varian yang dijual di Indonesia.

    Performa Ngebut dan Baterai Tahan Lama 

    Salah satu peningkatan yang paling terasa di Legion Go 2 adalah dari performanya saat bermain. Hendry menyebutkan, chipset AMD Ryzen Z2 Extreme yang dipakai tidak hanya membuat handheld memiliki performa kencang, tetapi juga efisien dari sisi daya baterai.

    “Performa-nya ngebut, tapi baterainya juga awet. Main dua jam masih bisa lanjut tanpa colokan,” ujarnya.

    Harga Legion Go 2 

    Perusahaan menyebutkan, harga Legion Go 2 di Indonesia dibanderol Rp 17.999.000. “Konsumen akan mendapatkan casing gratis, langganan Xbox Game Pass gratis selama 3 bulan,” jelas Hendry.

  • Baterai Lebih Besar, OLED, dan Performa Ngebut

    Baterai Lebih Besar, OLED, dan Performa Ngebut

    Jakarta

    Lenovo resmi memperkenalkan Legion Go 2, generasi terbaru dari perangkat gaming handheld mereka yang kini hadir dengan peningkatan signifikan dari seri sebelumnya. Ditenagai chip terbaru AMD Ryzen Z2 Extreme, perangkat ini membawa performa lebih kencang, baterai lebih besar, serta layar OLED yang menjanjikan pengalaman bermain lebih imersif.

    Menurut Hendry Lim, Consumer Product Manager Lenovo Indonesia, Legion Go 2 tetap mempertahankan konsep utama dari generasi pertama, tetapi menghadirkan berbagai penyempurnaan dari sisi desain, daya tahan, dan pengalaman bermain.

    “Secara konsep, Legion Go 2 memang mirip dengan seri sebelumnya. Namun kami memberikan banyak peningkatan, terutama dari sisi performa dan ergonomi. Prosesornya kini menggunakan Legion Z2 Extreme yang jauh lebih powerful, dan baterainya juga lebih besar sehingga pengalaman gaming jadi lebih menyenangkan,” ujar Hendry saat acara di Cruise Into Gaming: Level Up Your Fun and Immersion with Lenovo Legion Go 2 di Pesisir Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Desain Lebih Ergonomis dan Fleksibel

    Hendry menegaskan bahwa kenyamanan pengguna menjadi fokus utama dalam pengembangan generasi terbaru ini. Legion Go 2 kini hadir dengan desain lebih ergonomis, grip yang lebih mantap, serta tombol-tombol yang sudah dioptimalkan agar tidak mudah terpencet secara tidak sengaja.

    “Kami memperbaiki banyak hal berdasarkan masukan pengguna. Misalnya, trigger dan tombol belakang sekarang jauh lebih presisi dan tidak mudah tertekan. Desainnya juga lebih nyaman untuk digenggam dalam waktu lama,” jelas Hendry.

    Lenovo Legion Go 2. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Legion Go 2 tetap mempertahankan fitur detachable controller, memungkinkan pengguna beralih antara mode handheld, tablet, dan console. Lenovo juga menyertakan kickstand serta touchpad yang sangat berguna saat mengoperasikan Windows dengan skala tampilan kecil.

    Layar OLED dan Audio Lebih Mantap

    Salah satu peningkatan paling menonjol di Legion Go 2 adalah layar OLED. Teknologi ini menghadirkan kontras warna yang tajam dan saturasi lebih akurat, menjadikan tampilan game terlihat lebih hidup.

    “Begitu pengguna merasakan gaming di layar OLED, rasanya akan sulit kembali ke layar biasa. Visualnya lebih jernih dan imersif, apalagi kalau dipadukan dengan speaker baru yang kini lebih kencang dan jernih,” kata Hendry.

    Lenovo Legion Go 2. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Performa Gahar

    Legion Go 2 dibekali chipset AMD Ryzen Z2 Extreme yang diklaim menghadirkan lompatan performa besar dibanding pendahulunya. Lenovo menyematkan RAM 32 GB dan penyimpanan internal 1 TB, membuatnya mampu menjalankan berbagai game AAA tanpa kendala.

    Dalam uji coba internal, Legion Go 2 mampu memainkan Shadow of the Tomb Raider dengan lancar dan efisien. Hendry menjelaskan, daya tahan baterainya juga meningkat signifikan.

    “Saya pribadi sudah mencoba main Shadow of the Tomb Raider selama hampir dua jam, dan baterainya masih tersisa lebih dari 50%. Artinya efisiensi daya di Legion Go 2 ini meningkat drastis,” ungkapnya.

    Selain peningkatan hardware, Lenovo juga memperbarui software Legion Space yang kini lebih mature dan intuitif. Platform ini memungkinkan pengguna melakukan berbagai kustomisasi, mulai dari pengaturan tombol, profil game, hingga mode performa – secara langsung dari antarmuka utama.

    Harga dan Ketersediaan

    Lenovo mengumumkan harga resmi Legion Go 2 di Indonesia adalah Rp 17.999.000. Setiap pembelian diberikan casing secara cuma-cuma.

    Setiap pembelian Legion Go 2 juga akan mendapatkan langganan gratis Xbox Game Pass selama 30 hari, memberi kesempatan pengguna untuk menikmati berbagai judul game premium.

    “Dengan semua peningkatan yang kami berikan, dari performa, desain, hingga layar OLED, harga yang lebih tinggi masih bisa diterima konsumen. Respons awalnya pun cukup positif,” tutup Hendry.

    (afr/fyk)

  • KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim yang Diduga Dilakukan Polisi

    KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim yang Diduga Dilakukan Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur mendesak Kepolisian Daerah Jawa Timur segera mengambil alih penanganan kasus kekerasan terhadap jurnalis Beritajatim.com, Rama Indra Surya Permana. Insiden tersebut terjadi saat Rama meliput aksi penolakan pengesahan RUU TNI di Surabaya pada 24 Maret 2025.

    Pendamping hukum Rama dari KAJ Jawa Timur, Salawati, menyebut sudah enam bulan sejak laporan dibuat, Polrestabes Surabaya tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam penanganan perkara.

    “Hingga kini tidak ada perkembangan penanganan perkara,” ujar Salawati dalam konferensi pers, Selasa (28/10/2025).

    Padahal, lanjutnya, pihak kepolisian sudah memeriksa korban dan dua saksi yang merupakan jurnalis di lokasi kejadian. Bukti berupa foto dan video yang memperlihatkan dugaan pelaku saat melakukan penganiayaan juga telah diserahkan kepada penyidik.

    Menurut Salawati, berlarut-larutnya penanganan kasus ini menunjukkan kelalaian dan ketidakprofesionalan Polrestabes Surabaya. Ia menilai ada indikasi perlindungan terhadap oknum aparat yang diduga sebagai pelaku kekerasan.

    “Kami sangat keberatan karena terkesan perkara ini diabaikan dan adanya indikasi Polrestabes Surabaya menutupi kejadian ini dan menghindari penegakan hukum pidana atas oknum polisi terduga pelaku,” ujarnya.

    Perwakilan redaksi Beritajatim.com, Nyucik Asih, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang diambil KAJ Jawa Timur.

    “Kami memberikan support Mas Rama mencari keadilan,” tuturnya.

    Rama sendiri berharap aparat kepolisian bisa menangani perkaranya secara adil. “Sehingga ke depannya tidak ada lagi jurnalis yang menjadi korban kekerasan seperti apa yang saya alami,” ujarnya.

    Diketahui, Rama menjadi korban intimidasi dan kekerasan yang diduga dilakukan oleh sejumlah anggota Polrestabes Surabaya saat merekam tindakan represif polisi dalam membubarkan massa aksi. Meski telah menyatakan dirinya jurnalis, ia tetap mendapat pukulan, dipaksa menghapus video, bahkan ponselnya sempat dirampas dan diancam akan dibanting.

    Akibat kejadian tersebut, Rama mengalami luka di bibir atas, baret di pelipis kanan, benjol di kepala, luka lecet di jari telunjuk kanan, serta memar di punggung kiri dan kanan.

    Rama bersama KAJ Jawa Timur telah melapor ke Polda Jawa Timur pada 25 Maret 2025, setelah laporan awalnya ditolak di Polrestabes Surabaya. Laporan diterima dengan nomor LP/B/438/III/2025/SPKT/Polda Jawa Timur, namun kemudian dilimpahkan kembali ke Polrestabes Surabaya.

    Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur merupakan inisiatif gabungan dari masyarakat sipil dan organisasi profesi jurnalis seperti KontraS Surabaya, LBH Lentera, Komsa FH IKA Ubaya, serta AJI di Surabaya, Malang, Jember, Bojonegoro, dan Kediri, yang fokus mengadvokasi kekerasan terhadap jurnalis dan kebebasan pers di Jawa Timur. [ted/ian]

  • PDIP peringati Sumpah Pemuda ajak pemuda tak hanya kritik tapi solutif

    PDIP peringati Sumpah Pemuda ajak pemuda tak hanya kritik tapi solutif

    Demokrasi yang sehat butuh partisipasi masyarakat dan anak muda yang berani bersuara

    Jakarta (ANTARA) – PDI Perjuangan (PDIP) memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan mengadakan diskusi Forum Suara Muda untuk mengajak pemuda menyuarakan aspirasi pemuda yang tak hanya mengkritik, tetapi juga solutif (menawarkan solusi praktis).

    Ketua DPP PDIP bidang Pemuda dan Olahraga MY Esti Wijayanti mengatakan Forum Suara Muda ini menegaskan bahwa generasi muda bukan sekadar penonton politik, melainkan mitra kritis dalam merancang masa depan bangsa. Mereka menuntut kebijakan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

    “Suara muda adalah wajah Indonesia hari ini — beragam, peduli, dan berani bicara,” kata Esti di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa.

    Mulai dari masalah pendataan disabilitas yang disebut sebagai masalah mendasar, bayang-bayang impunitas pelanggaran HAM yang menggerus demokrasi, hingga krisis sampah elektronik (e-waste) yang justru menyimpan potensi ekonomi.

    Forum Yang Muda, Yang Bersuara ini menegaskan bahwa pembangunan Indonesia ke depan harus inklusif, berpihak pada keadilan, dan berkelanjutan.

    Bertempat di Sekolah Partai, Lenteng Agung. Acara ini menghadirkan puluhan anak muda dari berbagai komunitas yang menyuarakan gagasan lintas isu.

    Salah satu pembicara, Marthella Rivera Roidatua Sirait, pendiri Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin), menyoroti masalah mendasar bagi penyandang disabilitas di Indonesia: pendataan yang belum tuntas.

    “Sudahkah semua penyandang disabilitas terdata di Indonesia? Belum,” ujar Marthella.

    Ia mencontohkan kondisi aksesibilitas publik yang masih jauh dari ideal, seperti jalur pemandu kuning di MRT Cipete yang rusak parah.

    Menurut data yang ia paparkan, 17,2 persen penyandang disabilitas tidak pernah bersekolah, dan hanya 23,9 persen yang aktif bekerja. Bahkan, kurang dari seribu perusahaan di Indonesia yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas.

    Lewat komunitasnya, Marthella membangun pelatihan UMKM inklusif dan katalog digital pemasaran produk karya penyandang disabilitas.

    “Program seperti ini layak direplikasi dan diakselerasi,” tegasnya.

    Dari bidang hak asasi manusia, Jane Rosalina Rumpia dari KontraS mengingatkan bahwa lebih dari dua dekade setelah reformasi, bayang-bayang pelanggaran HAM berat belum hilang.

    “Sepanjang Juli 2024 hingga Juli 2025, kami mencatat 89 pelanggaran kebebasan sipil dan 42 pembubaran aksi massa,” ungkap Jane.

    Menurutnya, reformasi sektor keamanan yang tidak tuntas dan impunitas pelaku pelanggaran masih menjadi masalah serius. Ia menegaskan perlunya partai politik dan DPR berperan aktif dalam pengawasan pemerintah.

    “Demokrasi yang sehat butuh partisipasi masyarakat dan anak muda yang berani bersuara,” katanya.

    Dalam bidang pendidikan, Erlangga Sakti Ubaszti dari Indonesia Institute for Education Reform bersama Rizky Liberty menyoroti perlunya transformasi sistem pendidikan agar berpihak pada siswa.

    “Kita masih menghadapi ketimpangan ekonomi yang membuat akses ke perguruan tinggi tidak merata. Pendidikan seharusnya jadi alat pembebasan, bukan seleksi sosial,” kata Rizky.

    Mereka menyerukan pentingnya kurikulum yang adaptif terhadap perubahan zaman dan pembelajaran berbasis karakter serta kreativitas.

    Sementara itu, Rafa Jafar, pendiri Komunitas EwasteRJ, menyoroti ancaman limbah elektronik yang kian menggunung akibat budaya konsumtif.

    “E-waste mengandung logam berharga seperti emas, perak, paladium, bahkan nikel. Daripada terus menggali sumber daya alam, kita bisa memanfaatkannya dari perangkat elektronik yang tak terpakai,” jelasnya.

    Rafa kini mengembangkan dropbox e-waste di sejumlah kota untuk mendorong partisipasi publik.

    “Kami ingin membangun kesadaran ekonomi sirkular. Jangan buang, tapi ubah jadi peluang,” ujarnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PDIP Gaet Generasi Muda Bicara Isu Bangsa di Hari Sumpah Pemuda: Bahas Demokrasi hingga Lingkungan – Page 3

    PDIP Gaet Generasi Muda Bicara Isu Bangsa di Hari Sumpah Pemuda: Bahas Demokrasi hingga Lingkungan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan (PDIP) menegaskan komitmennya membuka ruang politik bagi generasi muda.

    Ratusan anak muda dari berbagai kampus dan komunitas hadir mengikuti Town Hall Suara Muda bertema “Yang Muda Yang Bersuara” dalam peringatan hari Sumpah Pemuda di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/10/2025).

    Acara dihadiri Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Tri Rismaharini, Ribka Tjiptaning, dan MY Esti Wijayati selaku Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga.

    Esti menjelaskan, kegiatan ini bagian dari gerakan politik yang untuk memberi ruang aman bagi suara anak muda lintas kampus dan komunitas.

    “Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan. Mereka harus menjadi penentu arah bangsa. Karena itu, PDI Perjuangan membuka ruang dialog yang aman dan inklusif agar suara-suara muda dapat langsung terdengar oleh pengambil kebijakan,” kata dia.

    Sedikitnya 30 komunitas hadir dalam forum ini. Mulai dari KontraS, Koneksi Indonesia Inklusif, OIC Youth, eWasteRJ, Education Reform, sampai Abang None Jakarta. Mereka berdiskusi soal pendidikan, kesetaraan gender, lingkungan, dan demokrasi.

    Selain dialog, peserta juga diajak mengenal isi Sekolah Partai. Aula juga dipenuhi stand pameran kaderisasi, dokumentasi perjuangan partai, dan karya seni anak muda yang menampilkan semangat kebangsaan.

    Esti menyebut, kegiatan di Lenteng Agung ini hanyalah awal dari rangkaian panjang peringatan Sumpah Pemuda versi PDIP. Sebelumnya, partai juga menggelar pertandingan futsal, tenis, dan sepak bola antar-Gen Z di berbagai daerah.

    “Rangkaian Sumpah Pemuda yang dilakukan DPP PDI Perjuangan tidak hanya dilaksanakan hari ini saja, tapi sebelumnya sudah banyak kegiatan dilakukan,” ujar Esti.

     

  • PDIP tegaskan komitmen politik inklusif bagi generasi muda

    PDIP tegaskan komitmen politik inklusif bagi generasi muda

    Jakarta (ANTARA) – PDI Perjuangan (PDIP) kembali menegaskan komitmennya membuka ruang bagi generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik nasional dalam rangka memperingati sumpah pemuda.

    “Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan. Mereka harus menjadi penentu arah bangsa. Karena itu, PDI Perjuangan membuka ruang dialog yang aman dan inklusif agar suara-suara muda dapat langsung terdengar oleh pengambil kebijakan,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga MY Esti Wijayati di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa.

    Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Town Hall Suara Muda Sumpah Pemuda 2025 bertema Yang Muda Yang Bersuara di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa.

    Melalui kegiatan ini PDIP mengajak anak muda lintas komunitas dan kampus untuk menyampaikan gagasan, kritik, dan aspirasi secara terbuka.

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekjen Hasto Kristiyanto, serta sejumlah Ketua DPP PDIP, termasuk MY Esti Wijayati, Tri Rismaharini, dan Ribka Tjiptaning. Tampak pula anggota DPR sekaligus musisi Elfonda “Once” Mekel yang ikut memeriahkan suasana.

    Lebih dari 30 komunitas hadir dalam forum ini, di antaranya Koneksi Indonesia Inklusif, KontraS, OIC Youth, eWasteRJ, Education Reform, hingga Abang None Jakarta.

    Mereka mengangkat isu-isu strategis seperti keadilan sosial, pendidikan, kesetaraan gender, demokrasi, perubahan iklim, dan solidaritas global.

    Selain menjadi forum dialog, kegiatan ini juga menampilkan open house Sekolah Partai, pameran mini tentang pendidikan kader, serta penampilan seni anak muda.

    Dalam sambutannya, MY Esti Wijayati menjelaskan bahwa peringatan Sumpah Pemuda tahun ini merupakan bagian dari rangkaian panjang kegiatan partai yang fokus pada generasi muda.

    “Rangkaian Sumpah Pemuda yang dilakukan DPP PDI Perjuangan tidak hanya dilaksanakan hari ini saja, tapi sebelumnya sudah banyak kegiatan dilakukan — pertandingan olahraga Gen Z seperti tenis, futsal, hingga sepak bola,” ujar Esti.

    Ia menambahkan, pada 1 November 2025 PDIP akan menggelar acara besar di Yogyakarta yang menghadirkan sekitar 4.000 mahasiswa dari 38 provinsi.

    “Kehadiran mereka untuk merefleksikan Sumpah Pemuda dan menyuarakan suara anak muda Indonesia. Akan hadir juga tokoh-tokoh seperti Rocky Gerung, Adian Napitupulu, dan Ayu Saraswati (Putri Indonesia Lingkungan),” ungkapnya.

    Menurut Esti, semua rangkaian ini merupakan bentuk nyata keseriusan PDIP dalam membuka ruang partisipasi generasi muda.

    “Kita ajak anak muda untuk berani bersuara, karena masa depan Indonesia ada di tangan mereka,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Persimpangan Jalan dalam Kerja Sama Tiongkok–Afrika dan AS–Afrika

    Persimpangan Jalan dalam Kerja Sama Tiongkok–Afrika dan AS–Afrika

    Di tengah transformasi mendalam lanskap ekonomi global, kerja sama Tiongkok–Afrika melaju mantap menuju tahap baru. Pada 24 Oktober 2025, Chongqing meluncurkan rute pertama yang langsung menuju Afrika untuk layanan China–Europe Railway Express (CR Express)—menandai babak baru konektivitas Tiongkok–Afrika. Rute ini mengadopsi model intermoda lintas benua “kereta api + pelayaran”, dengan tujuan akhir Aljir, Aljazair, sehingga membuka koridor logistik yang lebih efisien dan andal bagi perdagangan Tiongkok–Afrika. Konektivitas infrastruktur ini bukan sekadar perluasan jalur fisik, melainkan wujud konkret pembangunan komunitas Tiongkok–Afrika dengan masa depan bersama.

    Data menunjukkan, pada tiga triwulan pertama tahun ini, total perdagangan Tiongkok–Afrika tumbuh 19,5%, dengan skala yang terus meningkat. Tren positif ini terkait erat dengan kebijakan yang diumumkan pemerintah Tiongkok pada Juni tahun ini—pemberlakuan tarif 0% (bebas bea masuk) untuk seluruh komoditas asal 53 negara Afrika. Cakupan yang luas serta basis penerima manfaat yang besar menjadikan langkah keterbukaan ini bermakna historis dalam hubungan ekonomi dan perdagangan.

    Sebaliknya, Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (AGOA) milik Amerika Serikat resmi berakhir masa berlakunya pada 30 September 2025. Sejak diberlakukan pada 2000, AGOA memberikan preferensi tarif dan kemudahan akses pasar bagi banyak negara Afrika, mendorong ekspor Afrika ke AS. Namun hingga kini proses otorisasi ulang di Kongres belum berjalan. Lebih jauh, sejak April 2025 AS memberlakukan tarif 10–30% terhadap negara-negara Afrika—kebijakan yang langsung menggerus keunggulan ekspor yang dibangun selama bertahun-tahun dan menekan prospek pengembangan manufaktur di Afrika.

    Dua jalur kebijakan terhadap Afrika kian kontras. Jalur pertama menempatkan persaingan geopolitik sebagai tujuan, berupaya menarik Afrika ke dalam rantai pasok eksklusif yang dipimpin Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, AS melalui Inflation Reduction Act (IRA) dengan aturan asal barang (rules of origin) dan klausul Foreign Entity of Concern (FEOC), serta melalui Defense Production Act (DPA) yang mendorong friend-shoring, telah merangkul politik dan perdagangan dalam satu kerangka, membentuk jaringan rantai pasok yang menyaring partisipasi berdasarkan keselarasan politik. Dalam model ini, akses negara-negara Afrika ke ekosistem produksi AS kurang ditentukan oleh daya saing industri, dan lebih oleh preferensi strategis Washington—dengan risiko penghentian preferensi tarif atau dikeluarkan dari skema subsidi rantai pasok bila posisi diplomatik dianggap tidak selaras.

    Jalur kedua bertumpu pada keterbukaan perdagangan. Kebijakan Tiongkok terhadap Afrika menunjukkan karakter keterbukaan yang menonjol: tarif 0% untuk 53 negara Afrika diberlakukan tanpa prasyarat politik dan tanpa saringan ideologis. Keterbukaan ini bersifat berkelanjutan dan terinstitusionalisasi, dengan tujuan menciptakan lingkungan pasar yang stabil dan terprediksi. Dalam kerangka ini, pembentukan rantai pasok mengikuti mekanisme pasar dan pilihan mandiri negara-negara Afrika—bukan intervensi politik eksternal. Selain menurunkan biaya perdagangan, yang lebih penting, kebijakan ini memberi harapan jangka panjang yang kondusif untuk investasi, pembinaan manufaktur, dan peningkatan kapabilitas industri.

    Secara esensial, kebijakan tarif 0% Tiongkok merupakan dukungan struktural bagi pembangunan mandiri Afrika. Fondasi industrialisasi Afrika relatif masih rapuh—menurut UN Industrial Statistics Yearbook 2024, ekspor manufaktur Afrika hanya sekitar 1,3% dari total global; kontribusi manufaktur terhadap PDB pada 2023 sekitar 13%, jauh di bawah rata-rata global 28%. Dengan menurunkan biaya masuk produk industri Afrika ke pasar Tiongkok, kebijakan ini menginsentif arus modal menuju manufaktur Afrika. Perusahaan yang berinvestasi dan membangun pabrik di Afrika dapat memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya lokal, sekaligus memanfaatkan akses bebas bea ke pasar konsumsi terbesar kedua di dunia, sehingga meningkatkan kelayakan dan imbal hasil investasi.

    Kebijakan ini mencerminkan pemahaman mendalam atas hukum dasar globalisasi ekonomi. Berbeda dari praktik mempolitisasi perdagangan, langkah keterbukaan pasar Tiongkok berpijak pada esensi kolaborasi ekonomi internasional. Tarif 0% sekaligus menjadi pengakuan atas potensi pertumbuhan Afrika dan bentuk dukungan pada sistem perdagangan multilateral. Di tengah menguatnya proteksionisme global, sikap keterbukaan ini menjadi semakin bernilai. Melalui kebijakan konkret seperti tarif 0%, Tiongkok mendorong peningkatan posisi tawar Afrika dalam rantai nilai global, menghormati hak atas pembangunan yang mandiri, dan berlandaskan kesetaraan serta saling menguntungkan—memberi paradigma baru bagi kerja sama ekonomi internasional.

    Kesimpulan

    Di tengah ketidakpastian perekonomian dunia, kerja sama Tiongkok–Afrika tengah merintis model baru kolaborasi ekonomi internasional. Kebijakan tarif 0% menyampaikan sinyal tegas: keterbukaan dan kemitraan adalah cara efektif menghadapi tantangan global. Berbasis prinsip pasar dan saling menghormati, tanpa prasyarat politik, model ini menawarkan pendekatan segar bagi kemitraan pembangunan. Praktik yang berkembang bukan hanya mengakselerasi pertumbuhan kedua belah pihak, tetapi juga menyuntikkan daya dorong baru bagi pemulihan ekonomi dunia.