NGO: Komnas HAM

  • Rombongan Komnas HAM Diserang KKB, TB Hasanuddin Minta Pemerintah Bertindak Tegas

    Rombongan Komnas HAM Diserang KKB, TB Hasanuddin Minta Pemerintah Bertindak Tegas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) makin meresahkan. Tidak terkecuali menyasar aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).

    Kondisi itu menjadi keprihatinan tersendiri bagi anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin. Dia bersuara keras menyikapi serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap rombongan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Papua saat tengah melakukan misi kemanusiaan.

    “Ini jelas tindakan brutal yang mengancam kerja lembaga negara,” kata dia melalui keterangan persnya, Senin (28/4).

    Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu berharap pemerintah mengambil sikap menyikapi insiden rombongan Komnas HAM diserang. “Pemerintah harus bertindak tegas,” kata Kang TB, sapaan akrab TB Hasanuddin.

    Eks Sesmilpres itu mengatakan serangan KKB terhadap rombongan Komnas HAM mencederai wibawa negara, sehingga pemerintah tidak bisa mendiamkan.

    “Serangan KKB tersebut bukan hanya serangan terhadap individu, namun juga terhadap wibawa negara,” kata Kang TB.

    Namun, legislator Dapil IX Jawa Barat IX itu mengingatkan pentingnya pendekatan komprehensif terhadap masalah di Papua. Kang TB menilai gabungan pendekatan dari sisi keamanan, sosial, dan dialog, harus makin dioptimalkan pemerintah.

    “Kekerasan bersenjata seperti yang dilakukan KKB harus dilawan secara tegas berdasarkan hukum,” kata purnawirawan TNI berpangkat terakhir Mayjen itu.

    Sebelumnya, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey ditembaki KKB di Teluk Bintuni, Papua Barat, saat tengah memantau operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun yang hilang ketika bertugas.

  • Kronologi Ketua Komnas HAM Papua dan Kapolda Papua Barat Ditembaki KKB saat Cari Iptu Tomi Marbun – Halaman all

    Kronologi Ketua Komnas HAM Papua dan Kapolda Papua Barat Ditembaki KKB saat Cari Iptu Tomi Marbun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey dan Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Edison Isir diduga ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (27/4/2025).

    Dikutip dari Tribun Papua, insiden tersebut terjadi ketika rombongan Frits dan Johnny sedang berada di Kali Meyah, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

    Adapun rombongan tersebut dalam rangka misi pencarian Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun yang sudah hilang sejak 18 Desember 2024.

    Iptu Tomi Marbun dinyatakan hilang ketika melakukan pengejaran terhadap KKB.

    Kronologi berawal ketika rombongan Kapolda Papua Barat hendak menuju Kali Meyah.

    Lalu, sekitar 30 meter dari lokasi peristirahatan, mereka hendak untuk membersihkan diri. Namun, mereka justru ditembaki dengan membabi buta yang diduga dilakukan oleh anggota KKB.

    Nasib yang sama dialami rombongan Frits Ramandey yang terdiri dari dirinya dan lima anggota Polres Teluk Bintuni yang hanya berjarak 40 meter dari rombongan Kapolda Papua Barat.

    Berdasarkan informasi, rombongan Frits ditembak dari arah seberang sungai yang berjarak 150 meter.

    Insiden tersebut membuat mereka berlindung di balik tenda dan pohon tumbang. Tak diam, polisi pun melakukan tembakan balasan hingga membuat KKB melarikan diri ke arah hutan.

    Beruntung, tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden penyerangan tersebut.

    Kedua rombongan tersebut lantas dievakuasi dari lokasi ke kota dengan menggunakan helikopter.

    Adapun KKB diduga melakukan penembakan karena terusik dengan aktivitas personel yang melaksanakan rekonstruksi atas insiden misterius hilangnya Iptu Samuel Tomy Marbun.

    Kesaksian Ketua Komnas HAM Papua

    Frits pun menceritakan kronologi secara lebih detail terkait insiden penembakan yang dialami oleh rombongannya dengan rombongan Kapolda Papua Barat.

    Dia mengatakan insiden terjadi saat dirinya bangun tidur dan hendak melakukan ibadah pada Minggu sekira pukul 06.00 WIT.

    “Tadi pagi, karena ini hari Minggu, kami siap-siap untuk ibadah sehingga saya diminta untuk mimpin ibadah, sehingga jam 6.00 setelah saya bangun pagi, lalu saya turun ke sungai, ada empat anggota itu mengawal saya ke sungai untuk MCK (mandi cuci kakus),” tutur Frits dikutip dari program Kompas Petang yang ditayangkan di YouTube Kompas TV pada Senin (28/4/2025).

    Frits mengatakan setelah melakukan aktivitas MCK, dirinya dan rombongan langsung ditembaki.

    “Tepatnya jam 7.10, lalu dari seberang sungai, kami ditembak, kami ada lima orang, saya ditambah empat anggota kepolisian,” terang Frits.

    Frits mengaku mendengar tembakan sebanyak empat kali. Beruntung, rombongannya bisa melarikan diri.

    Sembari melarikan diri, dia mengatakan polisi yang bersama turut melakukan tembakan balasan.

    “Lalu anggota Brimob yang ada di situ langsung melakukan penembakan untuk melindungi kami sehingga kami bisa lari, saya terus menuju sampai di camp di mana kami tinggal,” ujarnya. 

    Frits menduga KKB mengetahui terkait operasi pencarian Iptu Tomi Marbun tersebut.

    Dia juga membenarkan bahwa rombongannya berhasil selamat setelah dievakuasi.

    “Sekali lagi Puji Tuhan di hari Minggu kami bisa selamat, dan sekali lagi ini adalah operasi kemanusiaan. Saya hadir di tim itu dalam rangka memastikan bahwa operasi pencarian ini tidak menyisir warga sipil,” katanya. 

    Namun, ia mengaku menyayangkan kejadian penembakan ini. 

    “Tapi kan kemudian kami ditembak, saya pikir ini sesuatu yang cukup kita sayangkan begitu,” katanya. 

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Papua dengan judul “Rombongan Ketua Komnas HAM Papua Diberondong Tembakan KKB”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Marselinus Labu Lela)

     

  • Jajarannya Ditembak KKB di Teluk Bintuni, Komnas HAM Menyayangkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 April 2025

    Jajarannya Ditembak KKB di Teluk Bintuni, Komnas HAM Menyayangkan Nasional 28 April 2025

    Jajarannya Ditembak KKB di Teluk Bintuni, Komnas HAM Menyayangkan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
    Komnas HAM
    ) menyayangkan peristiwa penembakan jajarannya yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (
    KKB
    ) di
    Teluk Bintuni
    , Papua Barat, Minggu (27/4/2025).
    “Kami tentu menyayangkan peristiwa itu terjadi,” ucap Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM Anis Hidayah dilansir dari Antara, Senin (28/4/2025).
    Anis mengatakan, Komnas HAM telah berkoordinasi dengan Kepala Perwakilan
    Komnas HAM Papua
    Frits Ramandey yang menjadi korban dari insiden penembakan tersebut.
    “Kemarin kami langsung melakukan koordinasi dengan Pak Frits dan Pak Frits sudah dievakuasi di tempat yang aman, kemudian juga akan melanjutkan evakuasi dan perjalanan kembali ke Jayapura,” ujar Anis.
    Komnas HAM, dikatakannya terus mendorong semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam situasi apapun. Terutama dalam menanggapi situasi yang terjadi di Papua.
    Anis juga mendorong aparat penegak hukum untuk bekerja lebih efektif dalam menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran hak asasi yang terjadi di Papua.
    “Karena kita semua menginginkan agar tanah yang damai itu terjadi di Papua, sebagaimana cita-cita kita bersama,” kata Anis.
    Diketahui, Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey bersama rombongan ditembak oleh KKB.
    Penembakan terjadi saat melakukan pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat.
    Menurut Frits, sebagai Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, dirinya dilibatkan dalam tim untuk mencari Iptu Tomi Marbun yang hilang selama empat bulan itu.
    Pasca penembakan, Frits dan tim langsung dievakuasi ke lokasi yang aman, yakni di Distrik Moskona.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kami Ditembaki dari Seberang Sungai

    Kami Ditembaki dari Seberang Sungai

    GELORA.CO – Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kabar cerita detik-detik mencekam Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, ditembaki KKB.

    Insiden itu terjadi pada saat Frits Ramandey melakukan pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada 18 Desember 2024.

    Kata Frits Ramandey peristiwa itu terjadi saat dirinya bersama rombongan menginap di salah satu kamp di pinggiran Sungai Rawara, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. 

    “Sekitar pukul 7.10 WIT saya bersama dengan empat orang teman turun ke sungai, tetapi tiba-tiba kami ditembaki dari arah seberang sungai oleh KKB,” ceritanya seperti yang dikutip pada Minggu (27/4/2025).

    Lanjutnya menjelaskan, dirinya dilibatkan dalam tim untuk mencari Iptu Tomi Marbun yang hilang selama 4 bulan itu.

    “Kami hadir Komnas HAM, untuk melakukan rekonstruksi hilangnya Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara,” bebernya.

    Pasca penembakan, Frits dan tim langsung dievakuasi ke lokasi yang aman, yakni di Distrik Moskona.

    “Ia saya sudah dievakuasi,” ungkapnya.

    Dari data yang dihimpun Kompas.com, saat penembakan yang dilakukan oleh KKB, tim Brimob tidak jauh dari lokasi, sehingga melakukan penembakan balasan.

    Sebelumnya diberitakan, bahwa kegiatan pencarian ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Jhony Isir, dengan melibatkan ratusan personel gabungan.

  • Jajarannya Ditembak KKB di Teluk Bintuni, Komnas HAM Menyayangkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 April 2025

    8 Kesaksian Ketua Komnas HAM Papua yang Sempat Terjebak Kepungan Tembakan KKB dalam Pencarian Iptu Tomi Regional

    Kesaksian Ketua Komnas HAM Papua yang Sempat Terjebak Kepungan Tembakan KKB dalam Pencarian Iptu Tomi
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Pencarian Kasat Reskrim Polres Bintuni,
    Iptu Tomi Marbun
    di pesisir Sungai Rawara, Teluk Bintuni, Papua Barat terus berlanjut.
    Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua, Frits Ramandey, bersama rombongan sempat ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (27/4/2025).
    Penembakan terjadi saat Frits ikut melakukan pencarian terhadap hilangnya
    Iptu Tomi
    Marbun.
    Saat itu, Frits bersama rombongan menginap di sebuah kamp yang berada tak jauh dari Sungai Rawara, lokasi Iptu Tomi Marbun diduga hilang dan tenggelam.
    Sekitar pukul 07.10 WIT, Frits bersama empat anggota kepolisian hendak turun ke Sungai Rawara.
    Tiba-tiba, dia bersama empat anggota polisi ditembaki oleh KKB dari arah seberang sungai.
    “Puji Tuhan kami selamat dari penembakan tersebut,” kata Frits saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu malam.
    Frits menambahkan, kehadiran dan keterlibatan Komnas HAM Papua dalam tim adalah ikut melakukan pencarian dan rekonstruksi terhadap hilangnya Iptu Tomi Marbun yang sudah memasuki 4 bulan ini.
    Dari penembakan itu, tim pengamanan Brimob yang tak jauh dari lokasi langsung melakukan penembakan balasan.
    Alhasil, Frits dan keempat rekannya bisa lari dan menyelamatkan diri dari KKB yang melakukan penyerangan tersebut.
    Usai penembakan itu, Frits bersama rekan-rekannya dievakuasi oleh tim Brimob ke lokasi yang lebih aman guna menghindari adanya tembakan dari KKB.
    “Saya sudah dievakuasi ke Distrik Moskona,” ujarnya.
    Pencarian Tomi Marbun Perlu diketahui bahwa
    Ketua Komnas HAM Papua
    sejak Senin (21/4/2025) sudah berada di Kabupaten Teluk Bintuni dan lanjut ke Distrik Moskona serta Mayerga.
    Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki satu hari dan tiba di lokasi kejadian, di mana Iptu Tomi Marbun diduga mengalami musibah dan hilang.
    Frits bersama tim
    pencarian Iptu Tomi
    Marbun berada di lokasi kejadian dari Selasa (22/4/2025) untuk melakukan pencarian dan rekonstruksi hingga Minggu (27/4/2025).
    Diberitakan sebelumnya bahwa Iptu Tomi Marbun dikabarkan hanyut saat hendak menyeberang Sungai Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, pada 18 Desember 2024.
    Iptu Tomi Marbun dinyatakan hilang di tengah operasi penangkapan KKB di wilayah tersebut.
    Kini, operasi pencarian Iptu Tomi Marbun dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhony Isir, bersama ratusan personel dari SAR Brimob, Pengamanan Brimob, dan Polres Teluk Bintuni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jajarannya Ditembak KKB di Teluk Bintuni, Komnas HAM Menyayangkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 April 2025

    10 Misi Pencarian Berubah Mencekam, Ketua Komnas HAM Papua Ditembaki KKB Saat Cari Iptu Tomi Regional

    Misi Pencarian Berubah Mencekam, Ketua Komnas HAM Papua Ditembaki KKB Saat Cari Iptu Tomi
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com – 
    Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua,
    Frits Ramandey
    , bersama empat anggota kepolisian selamat dari serangan tembakan yang dilakukan oleh
    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (KKB) pada Minggu (27/4/2025) sekitar pukul 07.10 WIT.
    Penembakan terjadi saat Frits dan rombongan hendak mandi di
    Sungai Rawara
    , Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
    Sebagai Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits terlibat dalam operasi pencarian dan rekonstruksi hilangnya Kasat Reskrim Polres Bintuni,
    Iptu Tomi Marbun
    , yang sebelumnya dinyatakan hilang pada 18 Desember 2024 saat operasi penangkapan KKB di wilayah tersebut.
    Frits menceritakan, sekitar pukul 06.00 WIT, ia bersama empat anggota kepolisian turun dari camp tempat mereka menginap menuju Sungai Rawara.
    “Pada pagi hari Minggu, saya ditemani oleh empat anggota polisi turun dari camp ke Sungai Rawara untuk MCK (mandi, cuci, kakus), karena mau persiapan ibadah pagi di camp,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu malam.
    Setelah selesai, Frits sempat mengambil gambar aliran Sungai Rawara yang deras.
    “Setelah saya mengambil gambar, tepatnya jam 07.10 WIT, lalu dari seberang sungai kami ditembak dari seberang sungai,” ungkapnya.
    “Kami ada lima orang, yakni saya dan empat orang anggota kepolisian, sebanyak empat kali,” sambung dia.
    Serangan mendadak itu membuat Frits dan keempat anggota kepolisian refleks berlari menyelamatkan diri.
    “Setelah itu, anggota Brimob yang ada di sekitar langsung melakukan tembakan balasan guna melindungi kami, sehingga bisa lari menyelamatkan diri,” ujarnya.
    Frits menambahkan, dirinya segera kembali ke camp untuk mengamankan diri.
    “Di camp tidak hanya saya, ada juga Kapolda Papua Barat, Jhonny Isir, yang juga ada di sekitar lokasi camp,” tutupnya.
    Sebelumnya diberitakan, Iptu Tomi Marbun dikabarkan hanyut saat hendak menyeberangi Sungai Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, pada 18 Desember 2024, saat operasi penangkapan terhadap KKB.
    Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun kini dipimpin langsung Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhony Isir, dengan melibatkan ratusan personel dari SAR Brimob, Pengamanan Brimob, dan Polres Teluk Bintuni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian HAM Turun Gunung Tangani Kasus Sirkus Taman Safari

    Kementerian HAM Turun Gunung Tangani Kasus Sirkus Taman Safari

    Bisnis.com, Jakarta — Kementerian Hak Asasi Manusia atau KemenHAM akan turun gunung membantu pemulihan hak korban terkait perkara Oriental Circus Indonesia atau OCI Taman Safari.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian HAM, Novita Ilmaris mengatakan bahwa pihaknya telah menerima pengaduan dari para korban terkait perkara tersebut.

    Berikutnya, menurut Novita, Kementerian HAM bakal memanggil pihak Oriental Circus Indonesia (OCI) dan Taman Safari untuk menggali keterangan lebih lanjut. 

    “Kementerian HAM akan menjadi leading sektor untuk menindaklanjuti rekomendasi yang sudah dihasilkan baik oleh Komnas HAM maupun Komnas Perempuan termasuk fokus pada upaya-upaya pemulihan,” tutur Novita, dikutip Minggu (27/4/2025).

    Selain itu, Novita juga akan menindaklanjuti semua arahan dari DPR yang meminta agar Kementerian HAM memimpin semua rapat koordinasi sekaligus untuk menindaklanjuti rekomendasi.

    “Kami segera lakukan upaya pengendalian tersebut tentu saja dengan melibatkan Komnas HAM dan Komnas Perempuan,” katanya.

    Dia optimistis perkara tersebut bisa segera diselesaikan dengan baik-baik sekaligus hak korban bisa dipulihkan dengan tuntas.

    “Sehingga penuntasan kasus ini bisa cepat diselesaikan dengan baik dan utamanya pemulihan hak-hak korban bisa kita lakukan dengan tuntas,” ujarnya.

    DPR Apresiasi 

    Sementara itu, Anggota Komisi XIII DPR RI Sohibul Iman mengapresiasi Kementerian HAM yang sudah siap menjalankan semua rekomendasi dari DPR.

    “Jadi biar pihak Kementerian HAM ini bisa mengonsolidasikan dan menyinergikan untuk menyelesaikan persoalan ini,” tutur Sohibul.

    Berdasarkan catatan Bisnis, pengakuan eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) atas dugaan eksploitasi hingga penganiayaan viral di media sosial. 

    OCI hingga Taman Safari Indonesia- yang disebut dimiliki oleh orang yang sama – telah buka suara terkait tudingan tersebut.  

    Penanganan dugaan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ini pun melibatkan beberapa pihak berwenang yakni Kepolisian, Kementerian PPPA hingga Kementerian HAM.

  • Advokat Jakarta Barat Bangun Kebersamaan dan Kemajuan Organisasi di Momen Halal Bihalal – Halaman all

    Advokat Jakarta Barat Bangun Kebersamaan dan Kemajuan Organisasi di Momen Halal Bihalal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Semangat Idulfitri kembali menguat saat para advokat Jakarta Barat berkumpul untuk mempererat kebersamaan. 

    Dalam suasana penuh kehangatan, mereka menegaskan tekad untuk terus maju dan membangun organisasi yang lebih solid dan bermanfaat.

    Kehangatan suasana Idulfitri masih terasa saat para advokat Jakarta Barat berkumpul dalam sebuah acara bertema “Maaf Lahir Batin, Rajut Silaturahmi, Eratkan Tali Kasih.”

    Kegiatan ini menjadi ajang mempererat hubungan antaranggota sekaligus memperkuat tekad untuk memajukan organisasi.

    “Ini temanya bagus sekali,” ujar Suhendra Asido Hutabarat, Ketua DPC Peradi Jakarta Barat, saat memberikan sambutan pada Jumat malam, 25 April 2025.

    Menurut Asido, momen silaturahmi seperti ini bukan sekadar seremoni, melainkan modal penting untuk membangun kekuatan organisasi. Ia percaya, semangat saling memaafkan dan merajut tali kasih menjadi fondasi utama kemajuan bersama.

    “Jadi inilah modal kita dalam menjalankan DPC Jakarta Barat, luar biasa kegiatan-kegiatan yang kita lakukan,” katanya penuh semangat.

    Lebih jauh, Asido menuturkan bahwa DPC Peradi Jakarta Barat tidak hanya aktif di bidang kerohanian. Berbagai program dari bidang lainnya juga terus digulirkan untuk meningkatkan kualitas para advokat.

    “Ada program kita juga, level up, itu bahkan gaungnya sudah ke mana-mana. PKPA yang alumninya mungkin sudah mencapai 6 ribu,” ungkapnya.

    Program-program peningkatan kapasitas advokat juga rutin diselenggarakan, termasuk rencana seminar membahas KUHP baru yang segera berlaku.

    “Luar biasa, saya sangat bangga dengan rekan-rekan semua DPC Jakarta Barat yang memang mau memberikan hatinya, terima kasih. Jadi kebersamaan kitalah yang membuat DPC kita ini bisa semakin baik dan maju,” tambah Asido.

    Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia Jakarta Barat (Peradi Jakbar), Suhendra Asido Hutabarat, dilantik sebagai ketua DPC Peradi Jakbar masa bakti 2021-2026 beserta jajaran oleh Ketua Umum DPN Peradi, Otto Hasibuan di Jakarta pada Jumat (25/11/2021). Suhendra Asido Hutabarat, Ketua DPC, menyampaikan sambutan penuh semangat untuk mempererat silaturahmi dan memajukan organisasi. (ISTIMEWA)

    Ia pun berharap, acara ini bisa semakin mempererat hubungan di antara seluruh pengurus dan anggota, menciptakan harmoni yang berkelanjutan.

    “Semoga dengan acara halalbihalal ini ke depan kita semakin guyub, semakin rukun, kita bisa memajukan DPC Peradi Jakbar, bisa melayani dengan baik kepada para anggotanya. Mohon maaf lahir batin,” pungkasnya.

    Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Acara, Haetami, mengungkapkan betapa heterogennya latar belakang para advokat Jakarta Barat, baik dari sisi suku, agama, maupun budaya.

    “Kita semuanya bersama-sama dalam keluarga besar DPC Jakarta Barat sehingga apapun program kita saling membantu, saling mendukung,” ujarnya.

    Haetami juga menjelaskan bahwa acara ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan selama Ramadan, seperti pembagian takjil dan buka puasa bersama.

    Untuk memperdalam makna silaturahmi, DPC Peradi Jakarta Barat menghadirkan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), H. Amirsyah Tambunan, yang menyampaikan tausiyah tentang pentingnya memaafkan.

    “Orang yang diampuni Allah itu diberikan surga yang luas sekali, seluas langit dan bumi,” katanya.

    Dalam tausiyahnya, Amirsyah mengingatkan bahwa surga itu diperuntukkan bagi mereka yang bertakwa, dengan ciri-ciri suka bersedekah, mampu menahan amarah, memaafkan kesalahan sesama, dan senantiasa merajut tali kasih.

    Menambah semarak acara, paduan suara DPC Peradi Jakbar tampil membawakan lagu-lagu religi, disusul pembagian door prize bagi peserta yang beruntung.

    Acara ini turut dihadiri sejumlah kolega dan mitra DPC Peradi Jakarta Barat, termasuk dari berbagai universitas penyelenggara Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), seperti Binus University, Ubhara Jaya, UPN Veteran Jakarta, dan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).

    Tampak pula hadir Sekjen Peradi Hermansyah Dulaimi, perwakilan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Jakarta Barat, serta jajaran kepolisian dan TNI dari wilayah Jakarta Barat. Beberapa mantan pejabat, seperti Abdul Haris Semendawai (mantan Komisioner Komnas HAM) dan Kaspudin Nor (Komisioner Komjak), juga turut memeriahkan suasana.

    Melalui momentum ini, semangat kebersamaan dan profesionalisme para advokat Jakarta Barat kembali ditegaskan untuk membawa organisasi ke arah yang lebih maju dan solid.

  • Harun Al Rasyid Jadi Deputi Pengawasan, Eks Penyidik KPK: Agar Penyelenggaraan Haji Bebas dari KKN – Halaman all

    Harun Al Rasyid Jadi Deputi Pengawasan, Eks Penyidik KPK: Agar Penyelenggaraan Haji Bebas dari KKN – Halaman all

    Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid resmi dilantik sebagai Deputi Bidang Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi.

    Tayang: Jumat, 25 April 2025 01:18 WIB

    Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra

    HARUN AL RASYID – Kasatgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid saat ditemui awak media di Kantor Komnas HAM RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2021). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penyelenggara (BP) Haji Republik Indonesia resmi melantik eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid sebagai Deputi Bidang Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi.

    Adapun pelantikan itu dilakukan oleh Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (23/4/2024) lalu.

    Tentang hal itu, eks penyidik KPK Yudi Purnomo mengatakan dipilihnya sosok Harun yang dikenal sebagai raja operasi tangkap tangan (OTT) KPK ini menjadi bentuk komitmen pencegahan korupsi khususnya dalam penyelenggaran ibadah haji.

    “Keputusan tepat dan bentuk konkret komitmen agar penyelenggaraan haji bebas dari KKN sehingga jemaah tidak dirugikan dan tidak ada penyelewengan dana haji Karena yang dipilih adalah orang yang mempunyai kapasitas untuk melakukan pengawasan secara ketat tanpa kompromi,” kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).

    Harun yang sebelumnya tergabung dalam Satgassus Pencegahan Korupsi Polri ini menurut Yudi tak usah lagi diragukan kredibilitasnya khususnya saat menangkap para koruptor.

    Meski dia disingkirkan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri karena tidak lulus dalam tes wawasan kebangsaan (TWK), pengalamannya tidak diragukan lagi.

    Yudi meyakini Harun yang diangkat melalui keputusan Presiden Prabowo tertanggal 8 April 2025 itu bisa memberikan kerja nyata agar penyelenggaraan haji bisa bebas dari praktek korupsi.

    “Sehingga ke depannya penyelenggaraan haji tidak akan ada lagi korupsi, kolusi dan nepotisme dalam berbagai hal seperti transportasi, konsumsi, penginapan dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • DPR: Pengusutan Kasus Eksploitasi Sirkus OCI Bakal Lemah karena Laporan Kadaluwarsa

    DPR: Pengusutan Kasus Eksploitasi Sirkus OCI Bakal Lemah karena Laporan Kadaluwarsa

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo menilai kasus dugaan eksploitasi dan penganiayaan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) argumentasinya akan lemah bila kembali diusut secara pidana oleh aparat penegak hukum (APH).

    Dia berpandangan demikian lantaran kasus ini kejadiannya sudah terjadi pada 28 tahun yang lalu atau tepatnya pada 1997 silam. Menurutnya, penuntutan kasus ini sudah kedaluwarsa di mata hukum.

    “Misalkan mengakibatkan meninggal dunia pun, itu kedaluwarsanya 18 tahun. Jadi hampir pasti kalau bicara pidana, pasti argumentasi hukumnya lemah. Lain halnya kalau bicara soal pelanggaran HAM,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Yang dirinya tahu, pada 1997 lalu pun sudah keluar surat rekomendasi dari Komnas HAM dan dia memandang rekomendasi itu obskur atau tidak jelas hingga tidak tegas.

    Lebih jauh, dia memandang bahwa kasus ini pun akan sulit diinvestigasi bika menggunakan UU tindak perdagangan anak, karena UU ini saja baru dibentuk pada 2002. 

    “Begini Undang-undang perdagangan anak itu lahir 2002. Ini [kasusnya] ‘97. Jadi harus bicara argumentatif, kalau saya orang hukum, jadi tahu,” jelasnya.

    Maka demikian, legislator NasDem ini menekankan kasus ini lebih baik diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Terlebih, korban meminta kepedulian dari OCI.

    “Saya berharap hati pihak manajemen OCI ini bisa tergugah hatinya supaya bisa peka dan peduli kepada korban-korban yang sedang mencari keadilan ini,” pungkasnya.

    Sebelumnya, dalam audiensi antara Komisi XIII DPR RI dengan mantan pemain OCI kemarin, Rabu (23/4/2025), Komisi XIII DPR mendorong kasus ini untuk dibuka kembali oleh Mabes Polri.

    Pihaknya sepakat bahwa tahun berapapun kejadian tindak kejahatannya, tidak boleh didiamkan karena Indonesia merupakan negara yang berbasis hukum.

    “Kita akan sama-sama menguatkan ke Mabes Polri untuk membuka kembali kasus ini dengan runtutan-runtutan kejahatan yang sudah ada,” pungkasnya.