NGO: IPO

  • Sepanjang 2024 IHSG Melemah 2,65%

    Sepanjang 2024 IHSG Melemah 2,65%

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia sepanjang 2024 melemah 2,65% di tengah sentimen terhadap kondisi ekonomi global. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.336 triliun atau naik 5,74% secara year to date (ytd).

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih hingga Rp 16,53 triliun sepanjang 2024, dengan menarik dana (net sell) sebesar Rp 5,03 triliun pada Desember 2024.

    “Non resident mencatatkan net sell sebesar Rp 5,03 triliun month to date, atau year to date masih net buy sebesar Rp 16,53 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/1/2025).

    Sementara itu, investor non resident mencatatkan net sell sebesar Rp 5,53 triliun sepanjang 2024.

    Penghimpunan dana pasar modal tercatat positif dengan nilai penawaran umum mencapai Rp 259,24 triliun, di antaranya 43 emiten baru fund raising dan penawaran umum Rp 17,28 triliun melalui IPO dan penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).

    Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebut kontribusi pasar saham Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah. Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia hingga Thailand.

    Hal itu disinggung Mahendra dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025. Meski begitu, menurutnya, terjadi pertumbuhan yang baik di pasar saham Indonesia.

    “Kontribusi pasar saham terhadap PDB walaupun tumbuh, masih berada di bawah negara kawasan seperti India sebesar 140%, Thailand 101% atau Malaysia 97%,” kata Mahendra di Kantor BEI, Jakarta Selatan, Kamis (2/1).

    (kil/kil)

  • Wijaya Candera, Sosok di Balik Kesuksesan dan Inovasi Bisnis MPXL

    Wijaya Candera, Sosok di Balik Kesuksesan dan Inovasi Bisnis MPXL

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Wijaya Candera muncul sebagai salah satu sosok inspiratif yang mampu menciptakan dampak signifikan melalui visi dan kepemimpinannya. Sebagai Direktur Utama PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) dan pendiri berbagai perusahaan lainnya, Wijaya Candera menunjukkan bahwa ketekunan, inovasi, dan komitmen adalah kunci utama menuju keberhasilan.

    Belum lama ini Wijaya menambah porsi kepemilikan sahamnya di MPXL yakni sebanyak 5.702.663 lembar saham di harga Rp113-Rp114 per saham. Sebelumnya Wijaya juga membeli saham MPXL sebanyak 6.928.377 lembar saham di harga Rp106-Rp109 per saham.

    Secara total, kepemilikan saham Wijaya di MPXL menjadi 414,20 juta lembar saham atau setara dengan 20,71%.

    Simak kiprah Wijaya Chandra di dunia bisnis. 

    Membangun MPXL

    Sebagai pemimpin di MPXL, Wijaya Candera mengubah perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama dalam sektor logistik di Indonesia. Sejak awal berdiri pada 2008, MPXL berkembang menjadi perusahaan yang menyediakan solusi logistik terintegrasi, mulai dari transportasi barang hingga manajemen rantai pasokan.

    Langkah strategis Wijaya dalam membawa MPXL ke Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada tahun 2023 adalah bukti keahlian bisnisnya. Hal ini tidak hanya memberikan akses modal lebih besar untuk pengembangan perusahaan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap MPXL.

    Diversifikasi Bisnis

    Wijaya juga aktif dalam mengembangkan bisnis di berbagai bidang lainnya. Pertama BOLDë, yakni brand yang fokus pada produk rumah tangga berkualitas dan inovatif.

    Kemudian PT MPX Indonesia yang berfokus pada layanan kargo darat dan laut. Perusahaan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan logistik di era globalisasi.

    Terakhir PT Ace Wija Indonesia yakni produsen Wija Soju, minuman yang mendapatkan tempat di pasar Indonesia sebagai salah satu produk lokal premium.

    Komitmen Pertumbuhan Berkelanjutan

    Keberhasilan Wijaya juga terdapat pada pendekatannya yang inovatif dan berkelanjutan. Ia dikenal sebagai pemimpin yang mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan adaptasi teknologi modern dalam setiap lini usahanya.

    Dengan pendekatan ini, Wijaya membantu bisnis-bisnis yang dipimpinnya untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berubah.

    Pemimpin dengan Visi Global

    Visi global menjadi salah satu kekuatan utama Wijaya. Melalui MPXL dan berbagai inisiatif bisnis lainnya, ia merancang strategi untuk ekspansi internasional.

    Dengan langkah rencana IPO PT MPX Indonesia pada 2025, Wijaya membuktikan bahwa ia adalah pemimpin dengan visi yang jauh melampaui batasan lokal.

    Menginspirasi Generasi Muda

    Wijaya juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras, keberanian untuk mengambil risiko, dan komitmen terhadap inovasi, siapa pun dapat mencapai kesuksesan.

    Melalui berbagai seminar dan keterlibatannya di komunitas bisnis, Wijaya sering berbagi pengalaman dan wawasannya, mendorong pengusaha muda untuk tidak takut bermimpi besar. 

    (bul/bul)

  • Tangkap Peluang Industri, BRRC Akan IPO di Bursa Saham Pekan Depan – Halaman all

    Tangkap Peluang Industri, BRRC Akan IPO di Bursa Saham Pekan Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dengan pangsa pasar tepung roti yang masih besar di Indonesia, Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) optimis akan masa depan industri tepung panir.

    “Kami memperkirakan kebutuhan nasional tepung panir mencapai Rp1 triliun pada 2024. Saat ini, kami baru memenuhi sekitar 9,6 persen dari total permintaan tersebut. Angka ini didasarkan pada data internal kami dan proyeksi pertumbuhan industri makanan olahan. Kami yakin potensi pasar jauh lebih besar, mengingat masih banyak peluang yang belum tergarap. BRRC berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan hingga pasar internasional,” ujar Direktur Utama BRRC, Ari Sudarsono, dalam keterangannya, Rabu (1/1).

    Ari menjelaskan, tepung panir adalah bahan baku untuk layering produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, dan risol, bukan bahan untuk membuat roti.

    “Pertumbuhan demand ini membuat kami yakin akan perkembangan bisnis kami,” tambahnya.

    BRRC juga akan melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.

    “Seluruh dana IPO kami akan digunakan untuk modal kerja, membuktikan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung pertumbuhan produksi dan penjualan,” kata Ari.

    Berdasarkan prospektus, masa penawaran umum saham akan berlangsung pada 3–7 Januari 2025.

    Sebanyak 291.500.000 saham (30,01 persen) akan dilepas dengan harga penawaran awal Rp200–210 per saham, sehingga nilai IPO maksimal Rp61,21 miliar. Penjamin pelaksana emisi efek adalah NH Korindo Sekuritas.

    BRRC juga akan menerbitkan 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru, dengan rasio dua saham baru mendapatkan satu waran. Pemegang waran dapat menebus satu saham di harga Rp210, dengan potensi tambahan dana maksimal Rp30,60 miliar.

  • 8 Perusahaan Siap IPO Januari 2025, Intip Harga Sahamnya

    8 Perusahaan Siap IPO Januari 2025, Intip Harga Sahamnya

    Sebanyak delapan calon emiten akan melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025. Menurut data dari situs e-IPO pada Kamis (2/1), delapan perusahaan tersebut saat ini dalam proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana (IPO).

    Dalam daftar perusahaan yang IPO pada Januari 2025, ada anak perusahaan PANI milik Aguan hingga anak perusahaan PT Rukun Raharja yang dimiliki Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. Ada pula perusahaan maklon milik anggota DPRD.

    Berikut daftar perusahaan yang akan IPO pada Januari 2025. Simak selengkapnya di bawah ini.

    1. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)

    PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) merupakan anak perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) milik Sugianto Kusuma atau Aguan. Bangun Kosambi Sukses akan menawarkan 566,89 juta saham atau sekitar 10% dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam IPO mereka.

    CBDK akan memulai masa penawaran umum perdana pada 3–9 Januari 2025. Adapun CBDK mematok harga IPO di level Rp4.060 per saham.

    Harga tersebut merupakan batas atas dari bookbuilding yang berkisar Rp3.000–Rp4.060 per saham. Proses bookbuilding telah dilakukan dari tanggal 13–20 Desember 2024.

    CBDK berpotensi mengumpulkan Rp2,3 triliun dari IPO ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penyertaan ekuitas sebanyak 15,277 juta saham seri B di PT Industri Pameran Nusantara atau setara dengan 99,93% dari modal yang disetor.

    Lalu, akan ada penjatahan saham pada 9 Januari 2025 dan distribusi saham secara elektronik pada 10 Januari 2025. Terakhir, saham CBDK diperkirakan akan resmi tercatat di BEI pada 13 Januari 2025.

    2. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

    PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) merupakan anak perusahaan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) milik Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. Raharja Energi Cepu akan melaksanakan IPO dengan menawarkan 543.010.800 saham yang terdiri dari 190.053.800 saham baru dan 352.957.000 saham divestasi dari RAJA.

    Saham-saham ini dijual kepada publik dengan harga Rp1.150 per saham, sehingga total dana yang terkumpul dari IPO ini sekitar Rp624,46 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp218,56 miliar berasal dari penawaran saham baru, dan Rp405,9 miliar berasal dari divestasi saham RAJA.

    Masa penawaran umum RATU akan berlangsung dari 2–6 Januari 2025. Sedangkan pencatatan saham RATU di BEI dijadwalkan pada 8 Januari 2025.

    3. PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII)

    PT Asuransi Digital Bersama Tbk (ADB) akan melaksanakan IPO dengan menawarkan hingga 412.087.500 saham baru yang setara dengan 12,03% dari modal setelah IPO.

    Saham yang ditawarkan memiliki nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran antara Rp100–Rp110 per saham. Dari IPO ini, ADB berpotensi mengumpulkan dana hingga Rp45,33 miliar.

    Sekitar 80% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk biaya pemasaran, mendukung strategi bisnis, distribusi produk, dan brand awareness perseroan. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan aplikasi, termasuk pembangunan data center, web hosting, dan sistem keamanan.

    4. PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)

    PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate menetapkan harga perdana saham dalam IPO sebesar Rp452 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 320.674.800 lembar dan nilai nominal Rp100 per saham.

    Dalam prospektus e-IPO, Kamis (2/1), disebutkan bahwa jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari IPO ini, KSIX berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp144.945.009.600.

    Masa penawaran umum untuk IPO ini berlangsung dari 2–6 Januari 2025, dengan PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi.

    Sekitar 59,42% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Sebanyak 27,84% akan dialokasikan sebagai setoran modal kepada SPB untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pekerjaan perataan tanah (cut and fill) dan pembangunan rumah yang telah ada. Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.

    5. PT Hero Global Investment Tbk (HGII)

    PT Hero Global Investment Tbk (HGII) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor energi. HGII akan segera melaksanakan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Harga penawaran awal saham HGII berkisar antara Rp200–Rp230 per lembar saham.

    Penawaran umum saham akan berlangsung dari 3–7 Januari 2025 dengan penjatahan saham pada 7 Januari 2025 dan distribusi saham pada 8 Januari 2025. Saham HGII akan mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Januari 2025.

    Total saham yang ditawarkan sebanyak 13 juta lot, setara dengan 20% dari total saham yang beredar. Dari IPO ini, HGII diperkirakan dapat meraih dana sekitar Rp260 miliar–Rp299 miliar, dengan estimasi nilai perusahaan (market cap) mencapai Rp1,3 triliun–Rp1,49 triliun.

    6. PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)

    PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) akan segera mencatatkan sahamnya di BEI. Perusahaan ini tengah mempersiapkan untuk melaksanakan IPO sebanyak 291,5 juta saham atau setara dengan 30,01% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

    Berdasarkan prospektus, Raja Roti menawarkan harga penawaran awal saham di rentang Rp200–Rp210 per saham. Dengan harga tersebut, BRRC berpotensi meraih dana sekitar Rp61,21 miliar dari IPO ini.

    Selain itu, perusahaan juga akan menerbitkan hingga 145,75 juta Waran Seri I yang akan disertakan bersama saham baru. Nominal tersebut setara dengan 21,43% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran IPO.

    7. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG)

    PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan pupuk dan produk agrokimia telah menetapkan harga untuk penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp230 per lembar.

    Berdasarkan prospektus, masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 3–9 Januari 2025. Sementara itu, pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 13 Januari 2025.

    Adapun perusahaan menawarkan sebanyak 882,35 juta saham yang setara dengan 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan demikian, Delta Giri berpotensi meraih dana segar sekitar Rp202,94 miliar dari IPO ini.

    Sekitar 53,2% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja, khususnya untuk pembelian bahan baku pembuatan pestisida, yang melibatkan beberapa pihak pemasok. Sekitar 46,8% akan disetorkan kepada anak perusahaan, PT Fertilizer Inti Technology, sebagai penyertaan modal yang akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan tersebut.

    8. PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT)

    PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT) akan segera melaksanakan penawaran umum perdana dengan menawarkan hingga 170 ribu saham yang setara dengan 28,33% dari total saham yang diterbitkan.

    Perusahaan menetapkan harga penawaran awal di kisaran Rp330–Rp350 per lebar, sehingga total nilai IPO ini bisa mencapai hingga Rp59,5 miliar.

    Masa penawaran awal saham OBAT telah berlangsung dari 18–23 Desember 2024. Sedangkan masa penawaran umum OBAT diperkirakan akan berlangsung dari 3–7 Januari 2025 dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Januari 2025.

    OBAT juga akan mengeluarkan 85 juta waran seri I secara cuma-cuma untuk para pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru akan mendapatkan 1 waran, yang memberikan hak untuk membeli 1 saham tambahan dengan harga Rp350. Dari pelaksanaan waran seri I ini, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana hingga Rp29,75 miliar.

    Demikianlah daftar perusahaan yang IPO pada Januari 2025 dari berbagai sektor.

  • Video : Tersangka Baru Kasus Harvey Moeis Hingga di Balik IPO Ratu

    Video : Tersangka Baru Kasus Harvey Moeis Hingga di Balik IPO Ratu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejaksaan Agung mengumumkan ada 5 tersangka baru yang ditetapkan terkait kasus korupsi dalam tata niaga komoditas timah di Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah (Persero) TBK.

    Sementara Itu, PT Raharja Energi Cepu TBK (RATU) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pertama kalinya (IPO) pada 8 Januari 2024. masa penawaran umum dimulai pada hari ini 2 Januari 2024 hingga 6 Januari 2024.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Rabu (02/01/2025).

  • Tren Suku Bunga Tinggi, Bos BEI Tetap Pede IPO Ramai di 2025

    Tren Suku Bunga Tinggi, Bos BEI Tetap Pede IPO Ramai di 2025

    Jakarta

    Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap optimistis minat perusahaan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) akan tinggi tahun ini. Optimisme ini terjadi meski dibayangi suku bunga tinggi.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, dirinya tetap optimistis IPO tetap ramai di tengah potensi suku bunga tinggi dan pelemahan rupiah 2025. Menurutnya, pertumbuhan jumlah IPO bergantung pada dua hal, yaitu penawaran (supply) dan permintaan (demand).

    “Saya sudah sampaikan tahun lalu, kita masih ada sekitar 20 (perusahaan) di pipeline yang carry forward ke tahun ini (IPO),” kata Iman ditemui di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2024).

    “Nah, tentu saja mereka akan melihat dan berhitung kalau tingkat bunganya tinggi, apakah mereka ke pasar modal? Mungkin lewat suatu utang, atau perbankan, atau IPO,” sambungnya.

    Menurut Iman, keputusan perusahaan melakukan IPO merupakan sebuah pilihan. Oleh karena itu, ia mengaku tak khawatir akan sepi. Pihaknya menargetkan pada 2025 ada 66 perusahaan yang IPO.

    “Kalau kita bicara di IHSG, itu kan di sisi demand side, permintaan investornya. Targetnya kita sudah sampaikan tahun lalu, target kita 66 (perusahaan),” ujarnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Aditya Jayaantara menuturkan, pertumbuhan ekonomi 2025 akan dihadapkan dengan tren inflasi, suku bunga bank sentral tinggi, ketegangan geopolitik, hingga kebijakan ekonomi proteksionis Amerika Serikat (AS).

    “Tantangan yang perlu kita antisipasi, mulai dari tren inflasi dan pertumbuhan PDB global, tren suku bunga bank sentral, dan tentunya tensi geopolitik yang masih berantem, dan kecenderungan arah kebijakan ekonomi dari Uncle Sam, yang menurut pendapat kami cenderung sedikit proteksionistis,” kata Aditya dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2024, di Kantor BEI, Jakarta, Senin (30/12/2024).

    Meski begitu, ia menyebut, tingginya ketidakpastian pasar global tidak hanya berdampak pada perekonomian Indonesia, melainkan juga banyak negara lainnya. Bahkan, kata Aditya, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil.

    (shc/ara)

  • Vidio Perkuat Konten Lokal, Tambah 16 Judul Baru pada 2025

    Vidio Perkuat Konten Lokal, Tambah 16 Judul Baru pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Vidio, platform video berbasis permitaan milik Emtek, fokus memperkuat konten-konten lokal yang relevan dengan pasar Indonesia guna mempertahankan posisi di Tanah Air. Vidio rencananya menambah 16 judul film baru pada 2025. 

    Corporate Communication Head Emtek Beverly Gunawan mengatakan Vidio akan terus fokus menghadirkan konten-konten lokal yang sesuai dengan pasar Indonesia. 

    Vidio berkomitmen untuk meningkatkan kualitas original series dan film-film lokal, serta menyajikan tayangan olahraga lokal eksklusif, seperti Liga 1 untuk sepak bola hingga Pro Liga untuk bola voli. 

    “Dengan strategi ini, kami optimis dapat terus mempertahankan posisi terdepan di industri OTT Indonesia,” kata Beverly kepada Bisnis, Kamis (2/1/2024). 

    Sejak pertama kali meluncurkan Vidio Original Series  pada 2020, kata Beverly, Vidio dengan cepat muncul sebagai pemimpin di pasar streaming Indonesia, menawarkan konten lokal berkualitas. Dengan komitmen untuk memberikan hiburan terbaik, Vidio telah meluncurkan total 91 judul Vidio Original Series yang berhasil memikat jutaan penonton di seluruh Indonesia.

    “Kami siap untuk merilis 16 judul baru pada 2025,” kata Beverly. 

    Sementara itu, berdasarkan laporan Media Partners Asia (MPA) Asia Pacific Video & Broadband Industry 2024 jumlah pelanggan Vidio telah menembus angka 4 juta orang hingga akhir 2023.

    Vidio menempati posisi pertama di Indonesia, disusul penyedia layanan streaming video asal Hong Kong, Viu dan Disney+ Hotstar dengan jumlah pelanggan mendekati 4 juta, dan Netflix di urutan ke empat dengan jumlah pelanggan sekitar 2 juta.

    Sementara itu, JP Morgan meyakini bahwa Emtek Grup memiliki peluang besar untuk membawa Vidio mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di masa mendatang. 

    Kabar mengenai peluang IPO Vidio sejatinya telah berembus sejak 2022. Namun, pada Juni 2023, manajemen SCMA selaku induk dari Vidio menyatakan belum memiliki rencana IPO dalam waktu dekat lantaran layanan OTT ini dianggap belum profitable.

  • VinFast, Memimpin Pasar Lokal dan Menembus Batas Global di 2024

    VinFast, Memimpin Pasar Lokal dan Menembus Batas Global di 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    VinFast, merek otomotif asal Vietnam, mencatatkan sejarah baru pada 2024 dengan menjadi pemimpin pasar mobil di negara asalnya. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan dominasi lokal tetapi juga menandai langkah penting dalam ekspansi global perusahaan.

    Di tengah persaingan ketat dan tantangan industri yang terus berkembang, VinFast berhasil melampaui ekspektasi, membuktikan bahwa inovasi dan dedikasi mampu membawa perubahan besar. Bahkan, pada 2024 ini perusahaan memperluas jangkauan ke pasar-pasar baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.

    Perusahaan memanfaatkan momen ini dengan mengadopsi strategi yang terencana, fokus pada kontrol kualitas, dan inovasi produk. Di tengah perlambatan pasar otomotif global, VinFast berhasil memperkuat posisinya dan membangun fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan bisnis.

    Pada awal 2024, terjadi perubahan besar ketika Pham Nhat Vuong, pengusaha terkemuka Vietnam, beralih dari posisi Ketua menjadi CEO VinFast. Langkah tegas ini memungkinkannya untuk secara langsung memimpin operasional, termasuk produksi global, penjualan, dan strategi pasar.

    Di bawah kepemimpinan dinamisnya dan dedikasi seluruh tim VinFast, perusahaan mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa selama tahun lalu.

    Keberhasilan ini mencerminkan pendekatan lincah mereka dan komitmen terhadap keunggulan. Hal ini tidak terlepas dari visinya yang mencerminkan semangat ambisius perusahaan serta determinasi mereka untuk berhasil.

    “Tidak ada Rencana B, hanya Rencana A dan A+!” tegas Vuong dalam wawancara dengan pers Vietnam pada Agustus 2024, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/1).

    Pada saat industri otomotif secara umum mengalami pertumbuhan yang lebih moderat, VinFast menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Perusahaan ini secara strategis memperluas kehadirannya pada bulan-bulan awal tahun, yang berpuncak pada kinerja kuat sepanjang sisa tahun tersebut.

    Menjangkau Pasar Global

    Kinerja VinFast di tahun 2024 menunjukkan efektivitas strategi multiproduk dan multipasar yang didukung oleh kemitraan dagang yang kuat dengan negara-negara kunci.

    Melanjutkan kesuksesannya dalam IPO Nasdaq, VinFast memperluas kehadirannya di pasar Amerika Utara dan Eropa. Pada 2024, perusahaan secara resmi meluncurkan global VF 3 mini e-SUV, VF Wild concept pickup truck, dan sepeda listrik Drgn Fly di CES 2024.

    VinFast juga memperkuat keberadaannya di AS dengan memperluas jaringan dealernya, yang berkontribusi pada optimalisasi biaya serta peningkatan pengenalan merek. Hingga 31 Oktober 2024, perusahaan telah memiliki 173 showroom EV global serta 160 showroom dan bengkel layanan untuk e-skuter, termasuk showroom VinFast dan showroom dealer.

    Sebagai bukti komitmennya terhadap transformasi hijau, VinFast memperluas kehadirannya di luar pasar utama seperti Eropa dan Amerika Utara. Perusahaan memasuki pasar Filipina, meluncurkan mereknya secara resmi, dan memulai pengiriman kendaraan listrik.

    Di samping itu, VinFast memulai pembangunan fasilitas manufaktur baru di India, menandai ekspansi strategisnya ke pasar regional kunci.

    Di Indonesia, VinFast memulai debutnya dengan kuat di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Perusahaan memperkenalkan kendaraan listrik pintarnya, meluncurkan kebijakan penjualan dan garansi menarik, serta secara aktif memperluas jaringan dealernya.

    Tak hanya itu saja, VinFast juga telah memulai pembangunan pabrik perakitan di Indonesia, sebuah langkah penting untuk meningkatkan kapasitas produksi guna mendukung strategi ekspansi globalnya.

    Maka dari itu, CNN Indonesia memberikan penghargaan ‘Most Contributed Automotive Brand in Indonesia Toward Sustainable Environment” atas kontribusinya terhadap transformasi hijau di Indonesia.

    Dalam wawancara terbaru dengan Mekong ASEAN, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, menyoroti pentingnya kesuksesan VinFast di Indonesia.

    “Jika VinFast berhasil di Indonesia, itu akan menjadi inspirasi kuat bagi banyak bisnis dan startup Indonesia, mendorong mereka untuk mencapai tingkat kesuksesan serupa sebagai pemimpin dalam manufaktur berteknologi tinggi,” ujarnya.

    Berdasarkan visi Vuong untuk masa depan berkelanjutan, VinFast juga memanfaatkan ekosistem hijau yang mencakup V-GREEN dan Xanh SM. Melalui layanan ride-hailing Xanh SM, konsumen dapat lebih mudah mencoba kendaraan listrik cerdas VinFast, meningkatkan pengenalan merek dan produk.

    Baru-baru ini, V-GREEN dan Prime Group menandatangani MoU untuk membangun jaringan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia. Target ambisius mereka adalah membangun sekitar 100.000 stasiun pengisian daya VinFast dalam tiga tahun ke depan dengan total investasi hingga US$1,2 miliar.

    Momentum 2024

    Dalam rangka dapat bertahan di pasar otomotif yang dinamis, VinFast mengadopsi pendekatan multi-aspek dengan menawarkan berbagai kendaraan listrik, termasuk delapan mobil, satu bus, sembilan sepeda motor, dan satu sepeda. Strategi ini terbukti sukses di pasar Vietnam, dengan VinFast menjadi merek mobil terlaris dalam sepuluh bulan pertama 2024.

    Dengan filosofi ‘Vuong Way’ yang berfokus pada efisiensi, inovasi, dan kepuasan pelanggan, VinFast berhasil menciptakan permintaan baru di pasar serta mendorong adopsi mobilitas listrik di Vietnam.

    Sebagai pionir EV yang terdaftar di Nasdaq, VinFast terus memperkuat kehadirannya di pasar global, menjadikan kesuksesannya di Vietnam sebagai katalis untuk ekspansi internasional lebih lanjut.

    Strategi multiproduk dan multipasar VinFast terbukti menjadi faktor penting dalam keberhasilannya, memungkinkan perusahaan untuk menavigasi tantangan secara efektif dan memperkokoh posisinya sebagai pemimpin dalam revolusi hijau.

    Dengan langkah-langkah strategis yang berani dan kepemimpinan yang inspiratif, VinFast siap menatap masa depan dengan optimisme. Perusahaan optimis, 2024 hanyalah awal dari perjalanan yang menjanjikan untuk menciptakan warisan yang abadi dalam industri otomotif.

    (rir/rir)

  • OJK Sebut Pasar Modal Penting untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

    OJK Sebut Pasar Modal Penting untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, kinerja pasar modal yang positif penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Adapun nilai kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp 12.300 triliun atau tumbuh 6% yang apabila dibandingkan dengan ekonomi nasional mencapai 56% dari produk domestik bruto (PDB).

    Dari aktivitas penghimpunan dana di pasar modal, telah tercatat 199 penawaran umum dengan total nilai penghimpunan dana sebesar Rp 259,24 triliun termasuk 43 emiten baru dengan nilai IPO sebesar Rp 16,68 triliun dan PUPS senilai Rp 41,77 triliun.

    “Kinerja pasar modal yang positif merupakan modal penting bagi kita mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mahendra dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan 2025 di BEI, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

    Untuk itu, OJK bersama stakeholder terkait berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program strategis pemerintah sepanjang 2025. Berbagai program tersebut difokuskan pada penguatan dan pengembangan pasar modal.

    Salah satunya adalah melalui peningkatan pendalaman pasar, antara lain peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat. Program strategis ini dilaksanakan melalui berbagai inisiatif termasuk meningkatkan porsi saham free flow dan mendorong perusahaan dengan kapasitas yang besar untuk melantai di BEI.

    Selanjutnya, pengembangan produk, infrastruktur, dan layanan baru. Program ini dilaksanakan melalui peningkatan peran investor-institusi pada pasar perdana dan sekunder di pasar modal.

    “Dalam konteks ini kami mendorong optimalisasi penggunaan efek beragun aset untuk mendukung likuiditas pelaksanaan program 3 juta rumah,” tambahnya.

    OJK juga siap mengembangkan produk baru dan optimalisasi pemanfaatan produk pasar modal yang telah ada, seperti bursa karbon dan produk berkonsep environmental, social, dan governance (ESG).

    Tak hanya itu, OJK juga akan melakukan penguatan anggota bursa dan manajer investasi melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, pengendalian internal, manajemen risiko, dan kepatuhan anggota dan manajer investasi termasuk keamanan teknologi informasi dan operasional.

    Beragam upaya yang dilakukan oleh OJK itu bertujuan untuk menciptakan pasar modal yang lebih stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
     

  • Vidio Terapkan PPN 12%, Langganan Streaming Platinium jadi Segini Harganya

    Vidio Terapkan PPN 12%, Langganan Streaming Platinium jadi Segini Harganya

    Bisnis.com, JAKARTA – Platform video berbasis permintaan, Vidio, menerapkan pajak pertambahan nilai 12% untuk paket platinium. 

    Berdasarkan salah satu tangkapan layar, pelanggan harus membayar paket Vidio Platinium senilai Rp32.480/bulan, dengan perincian Rp3.480 untuk pajak dan Rp29.000 untuk paket bulanan. Adapun jika dihitung kembali, nilai pajak mencapai 12% dari harga pokok langganan.

    Dengan paket tersebut, pengguna dapat mengakses sejumlah layanan seperti video streaming sport, movies, dan series. 

    Vidio adalah streaming service yang menyediakan konten olahraga lokal dan internasional, original series Vidio, dan serial pilihan dari Indonesia, Korea, Thailand, India. 

    Harga paket langganan Platinium Vidio, Kamis 2 Januari 2025Perbesar

    Dari pertama kali berdiri pada 2019 hingga saat ini, Vidio telah merilis 77 judul original yang menjadikan perusahaan sebagai platform OTT dengan judul konten original paling banyak dari seluruh. 

    Berdasarkan laporan Media Partners Asia (MPA) Asia Pacific Video & Broadband Industry 2024 jumlah pelanggan Vidio telah menembus angka 4 juta orang hingga akhir 2023.

    Vidio menempati posisi pertama di Indonesia, disusul penyedia layanan streaming video asal Hong Kong, Viu dan Disney+ Hotstar dengan jumlah pelanggan mendekati 4 juta, dan Netflix di urutan ke empat dengan jumlah pelanggan sekitar 2 juta.

    JP Morgan sempat menyampaikan bahwa Emtek Grup memiliki peluang besar untuk membawa Vidio mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di masa mendatang. 

    Kabar mengenai peluang IPO Vidio sejatinya telah berembus sejak 2022. Namun, pada Juni 2023, manajemen SCMA selaku induk dari Vidio menyatakan belum memiliki rencana IPO dalam waktu dekat lantaran layanan OTT ini dianggap belum profitable. 

    SCMA lantas menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk memacu kinerja Vidio. Salah satunya dengan menggandakan jumlah pelanggan dalam kurun 2 hingga 3 tahun ke depan. 

    Berdasarkan laporan The Business Time pada Mei 2024, Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono menargetkan Vidio meraih 8 juta pelanggan selama 2 – 3 tahun ke depan. Dia pun menyatakan Vidio akan melantai di Bursa ketika sentimen pasar mulai membaik.

    Selain menggenjot jumlah pelanggan, Vidio juga tengah berupaya melakukan penghimpunan pendanaan baru pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan untuk menopang ekspansi dan pertumbuhan layanan streaming perseroan. 

    Manajemen SCMA, dalam paparan publik yang digelar pada Juni 2024, menyatakan bahwa perseroan meyakini Vidio akan terus bertumbuh, sehingga memberikan kontribusi terhadap kinerja pendapatan perseroan.