NGO: IPO

  • Krakatau Steel Cetak Rekor Penjualan Pipa Baja Tertinggi Sepanjang Sejarah – Page 3

    Krakatau Steel Cetak Rekor Penjualan Pipa Baja Tertinggi Sepanjang Sejarah – Page 3

    Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhamad Akbar membuka peluang ada anak usaha yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini dinilai jadi pengembangan kinerja perusahaan berkode saham KRAS tersebut.

    Akbar menerangkan pihaknya sudah mengkaji rencana initial public offering (IPO) anak usahanya. Ini jadi bagian upaya menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.

    “Upaya-upaya yang dilakukan Krakatau Steel Group mengarah kepada peningkatan kinerja secara konsolidasi,” kata Akbar dalam paparan publik secara daring, dikutip Selasa (31/12/2024).

    Pria yang karib disapa Akbar Djohan ini menuturkan, opsi IPO masuk dalam rencana perusahaan sebagai cara untuk menghimpun dana jumbo. Diketahui, KRAS dalam upaya restrukturisasi utang dengan nilai USD 1,4 miliar.

    “Sehingga potensi IPO di anak perusahaan pun akan kami kaji untuk memberikan nilai tambah bagi kinerja Krakatau Steel dan anak perusahaan,” terangnya.

    Informasi, sumber pelunasan utang Krakatau Steel adalah pertama, utang tranche A dengan nilai outstanding setara kurang lebih USD 171 juta (Rp 2,7 triliun), yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi kinerja operasional bisnis baja; termasuk melalui kerja sama operasi dengan mitra strategis.

     

  • Pertamina Dilaporkan Akuisisi Saham Citicore Renewables

    Pertamina Dilaporkan Akuisisi Saham Citicore Renewables

    Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), dikabarkan berencana mengakuisisi 20 persen saham Citicore Renewables Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Filipina. Nilai kesepakatan ini diperkirakan mencapai US$114,8 juta.

    PPI disebut akan membeli 2,23 miliar saham Citicore dengan harga 3 peso atau sekitar Rp830,82 per saham. Citicore dikenal sebagai salah satu pelaku utama dalam sektor energi surya di Filipina.

    Langkah ini diharapkan dapat membawa manfaat strategis bagi kedua belah pihak. Berdasarkan laporan Reuters, Citicore optimis kerja sama dengan PPI mampu mendukung ekspansi proyek energi hijau di Indonesia dan memperluas jangkauan operasionalnya ke kawasan Asia Tenggara.

    Citicore sendiri memiliki ambisi besar untuk menambah kapasitas energi hijau sebesar 1 gigawatt (GW) setiap tahun. Selain fokus pada ekspansi regional, dana yang diperoleh dari akuisisi ini rencananya akan dimanfaatkan untuk memperkuat proyek-proyek energi terbarukan dalam kancah global. Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan global terhadap solusi energi ramah lingkungan.

    Kerja sama antara PPI dan Citicore diproyeksikan menciptakan sinergi strategis yang dapat memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar energi terbarukan. Langkah ini sejalan dengan tren global dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus mempercepat transisi ke penggunaan energi hijau.

    PPI menyatakan keseriusan dalam mengembangkan energi bersih, baik di Indonesia maupun di kawasan internasional. Dengan kemitraan ini, Indonesia berpotensi mempercepat pencapaian target bauran energi yang lebih ramah lingkungan. Proyek-proyek energi terbarukan seperti ini diharapkan menjadi salah satu pilar penting dalam mengurangi emisi karbon di Asia Tenggara.

    Komitmen Pertamina juga tercermin dari upayanya mendorong pengembangan teknologi energi hijau melalui berbagai kerja sama internasional. Kolaborasi dengan Citicore diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas teknologi di sektor ini, sekaligus memperkuat upaya global dalam mempromosikan energi berkelanjutan.
     

    Profil Citicore Renewables Energy Corporation

    Citicore Renewable Energy Corporation (CREC) merupakan anak perusahaan sepenuhnya milik Citicore Power, Inc. (CPI). Sebagai pengembang energi terbarukan terkemuka di Filipina, CREC fokus pada energi bersih dengan mengoperasikan platform tenaga surya, hidro, dan angin.

    Saat ini, CREC mengelola sepuluh fasilitas pembangkit listrik tenaga surya yang tersebar strategis di berbagai lokasi di Filipina, dengan kapasitas gabungan sebesar 285 MWdc.Secara keseluruhan, CREC memiliki portofolio proyek lebih dari 5 Gigawatt yang sedang dikembangkan pada berbagai tahap.

    Sebagai pelopor dalam pemanfaatan energi terbarukan, CREC memperkenalkan konsep AgroSolar-Sosial di Filipina. Melalui teknologi Agrivoltaic inovatif, perusahaan memadukan pembangkit listrik tenaga surya dengan pertanian untuk memberikan manfaat ganda: menghasilkan energi bersih sekaligus membuka peluang mata pencaharian tambahan bagi masyarakat lokal.

    Inisiatif AgroSolar ini memberdayakan petani kecil, memastikan mereka tetap terlibat dalam pembangunan ekonomi tanpa harus tergeser oleh proyek energi terbarukan.

    CREC juga merupakan sponsor Citicore Energy REIT Corp. (CREIT), REIT energi terbarukan pertama di Filipina yang terdaftar di Bursa Efek Filipina (PSE). CREIT memiliki lebih dari 7,1 juta meter persegi ruang yang dapat disewakan, dengan tingkat hunian 100 persen sejak IPO pada 2022.

  • Bukalapak (BUKA) Tutup Penjualan Produk Fisik, Karyawan Kena PHK?

    Bukalapak (BUKA) Tutup Penjualan Produk Fisik, Karyawan Kena PHK?

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) memutuskan untuk menghentikan penjualan barang fisik di marketplace milik perseroan. Hal itu juga berisiko menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan Bukalapak.

    Corporate Secretary Bukalapak, Cut Fika Lutfi pun mengakui bahwa rencana aksi korporasi berupa penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.

    Kendati demikian, dia memastikan bahwa para karyawan Bukalapak yang terdampak aksi korporasi perseroan itu akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan yang berlaku.

    “Dalam pelaksanaannya perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Cut Fika mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/1/2025).

    Dia mengatakan, proses penghentian layanan produk fisik akan dilakukan secara bertahap dan akan dimulai pada Februari 2025. Menurutnya, perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah dikembangkan dan yang memiliki pertumbuhan yang lebih besar.

    “Meskipun kami telah melakukan berbagai upaya terbaik, namun lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri,” kata Cut Fika.

    Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Alhasil, perseroan memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak.

    Selanjutnya, perusahaan berfokus pada penjualan produk virtual saja, seperti pulsa, voucer gim, dan token listrik. Meski demikian, penghentian layanan produk fisik diklaim tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha perseroan.

    “Layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% dari seluruh pendapatan perseroan. Sebaliknya, penghentian layanan produk fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” pungkasnya.

    Sebagai pengingat, BUKA tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Hingga saat ini, BUKA masih menjadi perusahaan dengan raihan dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) terbesar di lantai bursa sepanjang masa.

    Kala itu, BUKA berhasil meraup dana IPO sebesar Rp21,9 triliun. BUKA saat itu menawarkan sahamnya pada harga Rp850 per saham.

  • Berapa Harga 1 Lot Saham BBCA? Segini Kisarannya

    Berapa Harga 1 Lot Saham BBCA? Segini Kisarannya

    Di tengah fluktuasi pasar saham, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) muncul sebagai pilihan menarik untuk investasi. Kinerja perusahaan yang stabil menjadi salah satu keunggulan BBCA dibandingkan dengan emiten perbankan lainnya.

    Menurut laporan keuangan, BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp35,99 triliun, tumbuh 13,50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY) pada Agustus 2024. Pertumbuhan laba ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,36% YoY.

    Performa BBCA tersebut membuat sahamnya selalu menarik bagi para investor. Lantas berapa harga 1 lot saham BBCA? Berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Kinerja saham BBCA 2024

    Sejak awal tahun hingga November 2024, saham BBCA mengalami kenaikan sebesar 5,84%. Selain itu, analisis Bareksa juga menunjukkan bahwa saham BBCA memiliki rasio price to book value (PBV) yang tergolong premium, yakni sebesar 4,8 kali.

    Rasio tersebut diketahui hampir mencapai batas atas pergerakan PBV dalam lima tahun terakhir yang berkisar antara 3,9 kali hingga 5,4 kali.

    Diketahui, BCA resmi melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada 31 Mei 2000 dengan harga per lembar saham sebesar Rp1.400. Jika dilihat dari tren pergerakan harga sahamnya, saham BCA cenderung menunjukkan pola uptrend dalam jangka panjang.

    Saham BBCA menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar modal terbesar di BEI hingga saat ini.

    Berapa harga 1 lot saham BBCA?

    Untuk memulai investasi saham di BBCA, Anda perlu mengetahui harga per lembar saham dan berapa jumlah minimal saham yang dapat dibeli, yaitu 1 lot. Di pasar modal Indonesia, 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Aturan mengenai jumlah lembar saham dalam 1 lot ini diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Harga per lembar saham BBCA pada Jumat, 10 Januari 2025, pukul 10.56 WIB terpantau naik 75 poin atau 0,75% menjadi Rp9.925 per lembar.

    Harga 1 lot = 100 lembar x Rp9.925 = Rp992.500

    Jadi, untuk membeli 1 lot saham BBCA, Anda harus mengeluarkan sekitar Rp992.500 dengan asumsi harga saham per lembar adalah Rp9.925. Sebagai catatan, harga saham BBCA bisa berfluktuasi, jadi pastikan untuk memeriksa harga terkini sebelum Anda melakukan pembelian.

  • Daftar Konglomerat Pemilik Saham Bukalapak (BUKA), Cek!

    Daftar Konglomerat Pemilik Saham Bukalapak (BUKA), Cek!

    PT BUKAlapak.com Tbk (BUKA) resmi menutup layanan marketplace jual beli Produk Fisik dan fokus pada layanan Produk Virtual. Nantinya, Minggu, 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan di Bukalapak.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak di blog resminya, dikutip Jumat (10/1).

    Daftar pemilik Saham BUKA

    Dari data terbaru per Desember 2024, diketahui BUKA dimiliki publik sebesar 50,51%, PT Kreatif Media Karya (KMK) sebesar 24,62%, Citibank Hongkong 13,03%, dan The Northern Trust Company 9,44%.

    Sisanya, diketahui CEO Bukalapak Willix Halim memiliki total 1,40% saham BUKA, disusul CEO Komisaris BUKA yaitu Adi Wardhana Sariaatmadja memiliki 0,75%.

    Kemudian, mantan direktur Bukalapak yang mengundurkan diri pada 30 September 2024, Teddy Nuryanto Oetomo memiliki 0,15% saham BUKA. Selanjutnya ada Howard Nugraha Gani 0,04%, Natalia Firmansyah 0,03%, dan Victor Putra Lesmana 0,02%.

    Sebagai catatan, Bukalapak menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp850 per saham dan menghasilkan dana sekitar Rp21,9 triliun dari aksi korporasi tersebut.

    Harga IPO tersebut berada di batas atas karena Bukalapak sebelumnya menawarkan kisaran harga Rp750–Rp850 selama periode bookbuilding.

    Selain menjadi unicorn pertama yang tercatat di BEI, penghimpunan dana oleh Bukalapak ini juga mencetak rekor IPO terbesar sepanjang sejarah di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Kondisi keuangan Bukalapak

    Bukalapak mengumumkan kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp597,35 miliar untuk sembilan bulan pertama 2024. Kerugian ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp776,22 miliar.

    Dalam laporan keuangan, BUKA mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp3,39 triliun pada Januari–September 2024. Naik jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,24 triliun, dengan pertumbuhan utama berasal dari segmen marketplace dan online to offline.

    Sementara itu, pendapatan BUKA tercatat Rp1,74 triliun hingga akhir September 2024, sedikit meningkat dari Rp1,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

    Pendapatan dari bisnis online to offline naik dari Rp1,59 triliun menjadi Rp1,66 triliun, tapi segmen pengadaan mencatatkan nol pendapatan tahun ini, berbeda dengan Rp11,09 miliar pada tahun lalu.

    Kenaikan beban pokok pendapatan dan beban operasi lainnya menyebabkan rugi usaha Bukalapak meningkat dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,32 triliun.

    Bukalapak ubah strategi bisnis

    Bukalapak mengungkapkan seiring penghentian layanan Produk Fisik, nantinya akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.

    Dalam pelaksanaannya, perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Manajemen perseroan percaya bahwa dengan berfokus pada layanan Produk Virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” ujar manajemen Bukalapak.

    Langkah tersebut diyakini sebagai strategi jangka panjang Bukalapak untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan perseroan, terutama pemegang saham BUKA.

    Adapun kontribusi layanan Produk Fisik disebutkan hanya sekitar 3% dari seluruh pendapatan Bukalapak sehingga penghentian layanan tersebut tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha.

    “Sebaliknya, penghentian layanan Produk Fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” tulis manajemen.

    Penghentian layanan Produk Fisik juga merupakan bagian dari langkah berkesinambungan yang terus menerus dilakukan oleh Bukalapak untuk memastikan bahwa seluruh unit bisnis di dalam grup perseroan fokus pada tujuan untuk membangun perusahaan yang dapat menciptakan nilai di masa depan serta manfaat terbaik kepada para pemangku kepentingan.

  • Intip Rencana dan Target Bisnis 2025 HGII-BRRC Setelah IPO

    Intip Rencana dan Target Bisnis 2025 HGII-BRRC Setelah IPO

    Jakarta, FORTUNE – Bagaimana langkah lanjutan dua Emiten terbaru, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) dan PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), selepas mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025?

    Sebulan setelah IPO, Hero Global Investment, emiten energi baru terbarukan (EBT), mengumumkan akan kedatangan partner strategis asal Jepang, Shikoku Electric Power. Kerja sama itu akan dilakukan melalui anak perusahaannya, CEP International Netherlands (CEPI). 

    Menurut Direktur Utama HGII, Robin Sunyoto, setelah Yonden bergabung menjadi mitra strategis, maka komposisi saham perseroan akan terdiri dari: para pendiri sebagai pengendali (55 persen), Yonden (25 persen), dan publik (20 persen).

    “Kemitraan ini akan memberikan tambahan pengetahuan, mereka sudah begitu paham tentang EBT, sehingga akan membantu kami di bidang operasional dan maintenance,” ujar Robin di konferensi pers setelah pencatatan saham, dikutip Jumat (10/1).

    Yonden sendiri adalah emiten yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange. Perusahaan yang didirikan sejak 1951 itu bergerak di bisnis penyedia listrik di Shikoku, Jepang. Portofolio pembangkitnya berjumlah 5.332 MW, yang didukung oleh tenaga hidro, nuklir, termal, dan surya.

    Dari segi kinerja, per 31 Maret 2024, Yonden membukukan pendapatan operasional sebesar 787,403 juta yen Jepang. Selain di Indonesia, perusahaan itu juga berinvestasi di berbagai perusahaan energi di Qatar, Oman, Cile, Amerika Serikat, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Myanmar, dan Vietnam.

    “Jadi kolaborasi ini kami harapkan juga dapat meningkatkan efisiensi dengan adanya transfer pengetahuan dan teknologi kepada kami,” kata Direktur Keuangan HGII, Hugo Feber Parluhutan.

    Perseroan sendiri menargetkan kinerja dapat tumbuh tiga kali lipat pada 2025, dengan detail: pendapatan sebesar Rp548,8 miliar dan laba Rp95,4 miliar. Katalisnya adalah pendapatan dari tiga proyek perseroan yang sudah aktif beroperasi atau existing.

    Adapun, tiga proyek itu, meliputi: PLTM Parmonangan-1 (9 MW), PLTM Parmonangan-2 (10 MW) di Sumatra Utara. Selain itu, perseroan pun menanamkan modal di PLTBg Ujung Batu (3 MW) di Riau.

  • Peluang Ekspansi BRRC Usai IPO, dari MBG hingga Ekspor ke Australia

    Peluang Ekspansi BRRC Usai IPO, dari MBG hingga Ekspor ke Australia

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan tepung roti PT Raja Roti Cemerlang Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BRRC. Perseroan melepas 30.01% dari total saham atau sebanyak 291,5 juta saham baru. 

    Melalui aksi korporasi ini, emiten sektor konsumer nonsiklikal ini berpotensi meraup dana IPO senilai Rp 61,21 miliar. Adapun NH Korindo Sekuritas Indonesia dipilih sebagai penjamin pelaksana emisi efek BRRC. 

    Direktur Utama (Dirut) BRRC Adi Sudarsono mengatakan bahwa seusai IPO perusahaannya memiliki sejumlah prospek ekspansi, termasuk memperluas fasilitas produksinya hingga ke luar Jawa. 

    “Kita akan terus ekspansi. Kita akan melakukan ekspansi di beberapa wilayah di Indonesia. Memang karena IPO untuk modal kerja dan kita sudah menyiapkan beberapa fasilitas baru di beberapa wilayah Indonesia. (Dana IPO) akan digunakan semuanya untuk modal kerja fasilitas kita,” ucap Ari kepada wartawan di BEI Jakarta, Kamis (9/1/2025), tentang Peluang Ekspansi BRRC. 

    Beberapa daerah yang disiapkan oleh BRRC sebagai lokasi fasilitas produksi terbarunya adalah di Sumatera Utara, NTB, NTT, dan di Jawa Timur. Pengembangan ini membutuhkan investasi senilai Rp 40 miliar. 

    Kepada wartawan, Ari menyinggung kemungkinan perusahaannya terlihat dalam program Makan Bergizi Gratis usungan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “Pasti ada. Tadi disampaikan bahwa memang kita bisnis yang berdampak positif untuk program pemerintah. Kita (memproduksi) produk setengah jadi, ya. Itu nanti pabrik-pabrik nuget yang sudah diundang oleh pemerintah, dan kita dapat sinyal seperti itu. Jadi mereka akan menambah fasilitas produksi. Pastinya kita juga pasti akan menambah fasilitas produksi,” tambah Ari. 

    Sebagai tambahan, Ari mengungkapkan rencana perusahaannya untuk melakukan ekspor ke Australia. “Sebenarnya kita ada juga peluang ekspor terdekat ke Australia. Sudah ada (mitra di sana). Kemungkinan pada 2025 kita mulai,” tambah Ari tentang rencana ekspansi BRRC. 

    Diketahui, selain menerbitkan saham baru, BRRC juga menerbitkan 145,75 juta Waran Seri I. Ini setara dengan sebanyak-banyaknya 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat penyertaan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan. 

  • Bukalapak Resmi Akhiri Layanan Marketplace, Pengguna Bisa Belanja hingga 9 Februari 2024

    Bukalapak Resmi Akhiri Layanan Marketplace, Pengguna Bisa Belanja hingga 9 Februari 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak sebagai salah satu e-commerce di Indonesia mengumumkan secara resmi penutupan layanan marketplace, pada Selasa (7/1/2025).

    Bukalapak memutuskan untuk menutup layanan marketplace sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan pasar dan tren digital yang terus berkembang.

    Selain menyatakan tutup secara resmi sebagai e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk mengumumkan bahwa fokus mereka akan beralih sepenuhnya ke penjualan produk virtual, seperti pulsa dan token listrik yang dianggap lebih relevan dan menguntungkan di era digital saat ini.

    Keputusan ini juga didasarkan pada analisis bisnis yang mendalam, dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang.

    Meski begitu, pengguna Bukalapak masih bisa melakukan pemesan produk fisik hingga 9 Februari 2025 dengan batas akhir penambahan produk pada 1 Februari 2025.

    Sementara itu, semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan otomatis, dan dana akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

    Sejarah Marketplace Bukalapak

    Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos di Bandung pada 10 Januari 2010.

    Diketahui tujuan awal dibentuknya Bukalapak, yakni untuk memberikan wadah bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia agar dapat bertransaksi secara online.

    Eksistensi Bukalapak sebagai e-commerce mulai dikenal luas saat tren sepeda lipat dan fixed-gear meningkat, dan menjadikan platform ini banyak digunakan sebagai sarana jual beli sepeda dan aksesorisnya.

    Seiring waktu, Bukalapak menarik perhatian investor, termasuk Batavia Incubator dan GREE Ventures. Pada 2017, Bukalapak meraih status unicorn setelah mendapatkan pendanaan besar, dengan nilai transaksi yang meningkat secara signifikan.

    Pada Agustus 2021, penjualan saham Bukalapak pada masyarakat umum (Initial Public Offering/IPO) menjadi yang terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia, hingga berhasil mengumpulkan sebanyak Rp 21,9 triliun.

    Namun, persaingan ketat dengan platform lain seperti Shopee dan Tokopedia memaksa Bukalapak melakukan restrukturisasi. CEO Achmad Zaky digantikan oleh Muhammad Rachmat Kaimuddin pada 2019.

    Meskipun mengalami tantangan, Bukalapak mencoba terus berkomitmen untuk mendukung pelapak dan memperluas layanan.

    Walau pada akhirnya, Bukalapak memutuskan untuk menghentikan operasi marketplace pada Januari 2025 demi fokus pada produk virtual.

  • Emiten Sinarmas Grup Tutup Pabrik Kertas di Virgin Islands

    Emiten Sinarmas Grup Tutup Pabrik Kertas di Virgin Islands

    Jakarta

    Emiten milik Sinarmas Grup, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mengumumkan bahwa Perseroan menutup anak perusahaan atas nama TK Import & Export Limited yang berlokasi di British Virgin Islands.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 7 Januari 2025 TKIM menerima informasi dari registered agent di British Virgin Islands sehubungan dengan penutupan TK Import & Export Limited.

    Meski begitu, TKIM menegaskan penutupan anak usaha tidak berdampak signifikan terhadap kondisi operasional maupun keuangan Perseroan. Adapun TK Import & Export Limited merupakan anak usaha TKIM dengan kepemilikan saham sebesar 100%.

    “Penutupan anak perusahaan Perseroan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi Perseroan,” tulis Direktur Utama TKIM, Suhendra Wiriadinata dalam keterbukaan informasi, Kamis (9/1/2025).

    Untuk diketahui, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk eksis sejak tahun 1972 sebagai produsen soda api. Pada tahun 1978, perseoan memproduksi kertas dan melakukan initial public offering (IPO) pada tahun 1990.

    Kemudian Perseroan menjadi entitas milik Sinarmas melalui PT APP Purinusa Ekapersada. Per 31 Desember 2024, APP Purinusa menggenggam 59,67% saham TKIM.

    (rrd/rrd)

  • Dapat Dana dari IPO Rp 61,2 M, Raja Roti Mau Bangun 3 Fasilitas Produksi

    Dapat Dana dari IPO Rp 61,2 M, Raja Roti Mau Bangun 3 Fasilitas Produksi

    Jakarta

    PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) bidik ekspansi bisnis ke tiga wilayah melalui dana segar initial public offering (IPO). Dana itu akan digunakan untuk membuka fasilitas produksi di Nusa Timur, Nusa Barat, dan Jawa Timur.

    Direktur Utama BRRC, Ari Sudarsono mengatakan, nilai investasi dari penambahan fasilitas produksi sebesar Rp 40 miliar. Sementara saat ini, fasilitas produksi masih terpusat di Medan dengan kapasitas 250 ton per bulan.

    Adapun laba BRRC yang ditargetkan pada tahun 2025 sebesar Rp 150 miliar. Ari mengatakan, IPO dilakukan untuk menambah modal kerja dan menambah beberapa basis produksi.

    “Memang karena IPO ini untuk menambah modal kerja dan kita sudah menyiapkan beberapa basis baru di beberapa wilayah Indonesia dan itu akan kita lakukan semuanya untuk kerja fasilitas kita tersebut,” kata Ari kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Selain itu, Ari juga menyebut program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat mendongkrak kinerja keuangan BRRC. Pemerintah, katanya, memberi sinyal positif untuk keterlibatan BRRC sebagai pihak penyuplai bahan baku dari menu MBG.

    “Kita kan produk setengah jadi ya, itu nanti pabrik-pabrik nugget yang akan, sudah diundang oleh pemerintah dan kita dapat sinyal seperti itu. Jadi mereka menambah produksi pastinya di kita juga pasti akan menambah fasilitas produksi,” jelasnya.

    Ia menambahkan, perseroan juga menyiapkan perluasan produk untuk mencapai target laba. Bahkan, BRRC juga turut menyuplai bahan baku bagi pabrik nugget di seluruh Indonesia.

    “(Inovasi) kita ada bubble kram yang lagi viral, lalu juga kita mau merambah ke fresh bread seperti itu. Kita kan menyuplai banyak pabrik nugget seluruh Indonesia,” tutupnya.

    Adapun melalui IPO ini perusahaan memperoleh dana sebesar Rp61,215 miliar yang 100 persen digunakan untuk modal kerja yang mencakup peningkatan persediaan bahan baku dan biaya operasional untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk.

    Saham yang akan dilepas sebanyak-banyaknya 291.500.000 (30,01%) saham dan yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek NH Korindo Sekuritas. Bersamaan dengan IPO, BRRC juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru.

    Artinya, investor dua saham baru bakal memperoleh satu waran seri I. Ini berarti setiap pemegang waran memiliki hak untuk menebus 1 saham perseroan di Rp 210. Sehingga total pelaksanaan waran seri I bakal meraup dana maksimal Rp 30,60 miliar. Dan keseluruhannya digunakan untuk modal kerja.

    (rrd/rrd)