NGO: IPO

  • Prospek Kinerja, Akuisisi, dan Rencana IPO CDI

    Prospek Kinerja, Akuisisi, dan Rencana IPO CDI

    Entitas anak itu adalah PT Chandra Daya Investasi (CDI), yang bergerak di bidang infrastruktur. “TPIA sedang menyiapkan IPO Chandra Daya Investasi untuk mengumpulkan modal bagi usaha baru dan meningkatkan fleksibilitas keuangan,” kata Institutional Equity Ciptadana Sekuritas Asia, Yehezkiel Christian dalam risetnya, dikutip Rabu (5/2).

    Saham TPIA sempat menguat 5,26 persen ke Rp9.000 pada perdagangan Rabu, dari harga penutupan Rp8.550 pada Selasa (4/2) sore. Per akhir perdagangan Rabu, TPIA ditutup naik 0,88 persen di harga Rp8.625.

    Sebelumnya, manajemen TPIA sempat ditanyai tentang rencana IPO CDI. Saat itu, perseroan akan mengakuisisi kapal angkut untuk CDI. Targetnya, CDI bakal mempunyai sekitar 13–15 kapal pada 2025. 

    Menurut Direktur TPIA, Edi Riva’i, penambahan pembelian kapal itu akan membantu memenuhi kebutuhan internal dan eksternal dalam hal penyimpanan nafta hingga gas. TPIA pun menyokong akuisisi lanjutan CDI di segmen solusi dukungan logistik dan perusahaan layanan transportasi darat.

    Namun, Edi tidak menanggapi perkembangan internal mengenai rencana IPO CDI, termasuk ukuran aksi korporasi tersebut. “Kapitalisasi pasar CDI ada pelabuhan, kapal, infrastruktur listrik, air, itu sudah kebayang ukurannya sangat signifikan,” katanya dalam paparan publik pada Oktober 2024.

    Proyeksi pertumbuhan kinerja

    Di samping rencana aksi korporasi CDI, TPIA baru saja menguraikan perincian pinjaman sindikasi senilai US$1 miliar melalui perusahaan patungan dengan Glencore Plc, Aster Chemicals & Energy.

    Dikutip dari Bloomberg, pinjaman itu akan diatur oleh DBS Bank Ltd. dan Oversea-Chinese Banking Corp. Tenor rata-ratanya adalah 6,3 tahun. Aster Chemicals & Energy akan menjadi peminjam utama.

    Pinjaman tersebut dimaksudkan untuk mendanani investasi lebih lanjut setelah TPIA mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP). Langkah strategis itu diharapkan bisa menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan bagi TPIA.

    “Dengan CAPGC diproyeksikan memberikan kontribusi hingga US$8 miliar per tahun, yang berpotensi meningkatkan pendapatan TPIA lima kali lipat antara 2024 dan 2026,” demikian catatan Christian dalam risetnya.

  • Patrick Sugito Walujo, B.Sc. – Halaman all

    Patrick Sugito Walujo, B.Sc. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Patrick Sugito Walujo, B.Sc. merupakan sosok yang saat ini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

    Pria yang akrab disapa Patrick Walujo itu, telah menjabat sebagai CEO PT GoTo Gojek Tokopedia sejak 30 Juni 2023.

    Ia menggantikan posisi Andre Soelistyo, yang kini juga sudah hengkang dari GoTo setelah perusahaan itu diakuisisi Bytedance. 

    Sebelumnya, Patrick pernah mengemban tugas sebagai Komisaris GoTo bersama Andre, Nadiem Makarim, dan pendiri lainnya.

    Berikut profil Patrick Walujo.

    Kehidupan Pribadi

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Patrick Walujo lahir pada 1 Januari 1975.

    Saat ini, ia telah berusia 50 tahun.

    Pendidikan

    Patrick Walujo diketahui pernah mengenyam pendidikan di SMA Kolese Kanisius pada 1993.

    Usai lulus SMA, ia melanjutkan studi S1 di Cornell University, salah satu universitas Ivy League terbaik di Amerika Serikat dan dunia.

    Patrick mengambil jurusan Operation Research & Industrial Engineering dan berhasil mendapat gelar sarjana sains (B.Sc) pada 1997.

    Karier

    Perjalanan karier Patrick Walujo dimulai saat ia bekerja menjadi salah satu analis di Goldman Sachs & Co tahun 1997.

    Kinerjanya yang menonjol membuatnya ditunjuk untuk menjadi analis Goldman Sachs & Co. di London dan New York, hingga menyabet penghargaan “Young Entrepreneur of the Year” pada 1999.  

    Hingga pada 2000, ia mengubah jalur kariernya dengan menjadi Senior Vice President di Pacific Century Ventures di Tokyo selama tiga tahun sampai 2003.  

    Di sela-sela kesibukannya di Tokyo, ia juga membangun perusahaan sendiri, yakni Northstar Group, dan saat ini tercatat masih menjadi Co-Founder dan Managing Partner. 

    Northstar Group menjadi jalan masuk Patrick ke GoTo.

    Sejak didirikan pada 2003, Grup Northstar telah berinvestasi di lebih dari 50 perusahaan di sektor jasa keuangan, konsumen/ritel, manufaktur, teknologi, telekomunikasi, dan agribisnis, termasuk berinvestasi di Gojek pada 2015.

    Sebelum menjadi CEO di GoTo, Patrick sempat menjabat sebagai komisaris GOTO bersama dengan Andre Soelistyo, Nadiem Makarim, dan pendiri lainnya. 

    Ia turut berperan dalam mengembangkan Gojek dari awal beroperasi di garasi rumah hingga melakukan merger dengan Tokopedia dan kemudian mengawal GOTO mencatatkan diri di bursa dan melakukan IPO.

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Reaksi GOTO Soal Kabar Merger Grab, Cuma Omon-Omon?

    Reaksi GOTO Soal Kabar Merger Grab, Cuma Omon-Omon?

    Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memberikan reaksi terkait dengan kabar sinergi berupa merger hingga akuisisi dengan Grab Holdings Ltd. yang beredar di publik.

    Corporate Secretary GOTO RA Koeseomohadiani menjelaskan tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger.

    “Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” ucap Koesoemohadiani, Selasa (4/2/2025).

    Dia juga menjelaskan berita yang beredar tersebut tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha GOTO.

    Faktanya, kabar tersebut terhitung sudah tiga kali beredar ke publik tanpa adanya kelanjutan yang jelas.

    Kabar burung penggabungan dua entitas itu pertama kali muncul sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 dan jauh sebelum GOTO melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

    Kala itu, pembahasan merger Grab dan Gojek—sebelum penggabungan dengan Tokopedia—baru pada tahap awal. Menurut sumber Bloomberg, kedua entitas itu bahkan masih jauh dari tahap penilaian bisnis. 

    Kali kedua wacana penggabungan GOTO dan Grab muncul pada tahun lalu atau sebelum perhelatan Pilpres 2024.

    Laporan Bloomberg, Jumat (9/2/2024), menyebutkan bahwa merger GOTO dan Grab juga masih berada dalam tahap diskusi awal. Namun, salah satu opsi potensial yang muncul dalam pembicaraan itu adalah Grab yang berbasis di Singapura, akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya. 

    Terbaru, melansir Bloomberg, kedua perusahaan dikabarkan tengah menargetkan untuk menyelesaikan diskusi merger tahun ini. Seorang eksekutif yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menuturkan kesepakatan merger harus terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali.

    “Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan,” tulis Bloomberg, Selasa (4/2/2025).

    Kabar tersebut bahkan berkembang menjadi opsi akuisisi yang sedang dipertimbangkan Grab terhadap GOTO dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun (kurs Jisdor BI 3 Februari 2025 Rp16.543 per dolar AS).

    Melansir Bloomberg, Grab tengah mempertimbangkan akuisisi terhadap rivalnya, GoTo Group, dengan valuasi lebih dari US$7 miliar. Narasumber Bloomberg menyebut salah satu skenario yang tengah dibahas adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai Rp100 per saham.

    Nilai tersebut mencerminkan harga yang premium atau lebih tinggi sekitar 13,6% dari harga sahamnya saat ini pada level Rp88 per saham.

  • Konglomerat Pemilik Saham RATU, Ada Suami Politikus

    Konglomerat Pemilik Saham RATU, Ada Suami Politikus

    Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2025. Perusahaan RATU tercatat menjadi emiten ketiga yang melantai di bursa pada Januari 2025.

    Harga Saham RATU melonjak 613,04% sejak melantai di bursa menjadi di level Rp8.000 per Senin (3/2). Sedangkan harga pelaksanaan IPO RATU sebesar Rp1.150 per saham.

    Saham RATU pun masuk ke dalam papan pemantauan khusus dengan sistem full call auction (FCA) setelah sebelumnya terkena suspensi dua kali. Suspensi RATU diumumkan sebagai bentuk perlindungan bagi investor atas terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

    Sosok konglomerat pemilik saham RATU

    Melihat dari prospektus, PT Raharja Energi Cepu Tbk adalah perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Sementara sisa 0,004% diketahui dimiliki oleh PT Rukun Prima Sarana.

    Saham RAJA dikendalikan oleh Hapsoro Sukmonohadi atau dikenal dengan Happy Hapsoro yang juga memiliki 28,24% saham RAJA secara langsung dan 35,23% saham RAJA melalui PT Sentosa Bersama Mitra. Sedangkan publik memegang 24,63% saham RAJA.

    Happy Hapsoro merupakan pebisnis terkenal di pasar modal sekaligus suami dari Puan Maharani, Ketua DPR RI periode 2024-2029. Puan sendiri merupakan anak dari Presiden ke-4 RI, Megawati Soekarnoputri.

    Pemegang saham individu terbesar kedua RAJA adalah Djauhar Maulidi yang menjabat Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk. Selain itu, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY), Arsjad Rasjid memiliki 0,1% saham RAJA melalui Basis Utama Prima. Sementara sisanya (99,99%) dimiliki oleh Hapsoro.

    Portofolio saham RATU

    Adapun diketahui PT Raharja Energi Cepu Tbk didirikan pada 2006 dan telah mengalami beberapa kali perubahan nama. Sebelumnya, PT Raharja Energi Cepu dikenal dengan nama PT Syabas Usaha Migas dan PT DSME ENR Cepu.

    Dilansir Stockbit, dalam portofolio bisnisnya, RATU memiliki investasi di dua blok produksi migas strategis.

    Pertama, Blok Cepu, dengan participating interest sebesar 2,2423% melalui perusahaan asosiasi PT Petrogas Jatim Utama Cendana. Blok yang dioperatori oleh ExxonMobil ini adalah salah satu penghasil minyak utama di Indonesia dengan produksi sekitar 144 ribu barel per hari (mbopd).

    Kedua, Blok Jabung, yakni perusahaan memiliki participating interest sebesar 8% melalui anak perusahaan PT Raharja Energi Tanjung Jabung yang diakuisisi pada 2022. Blok ini dioperasikan oleh PetroChina, salah satu perusahaan migas terbesar di Asia.

  • KPK Diminta Usut Kasus Dugaan Korupsi Lelang Barang Rampasan

    KPK Diminta Usut Kasus Dugaan Korupsi Lelang Barang Rampasan

    loading…

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto diminta turun tangan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengurus sejumlah kasus korupsi. Salah satunya yang jadi sorotan masyarakat, kasus dugaan korupsi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus).

    Direktur Eksekutif dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menuturkan, Prabowo perlu turun tangan untuk menjaga marwah pemerintahan, lantaran selama ini dianggap tidak becus dalam upaya pemberantasan korupsi.

    Terlebih Presiden ke-8 RI itu tegas ingin memberantas korupsi, bahkan meminta penegak hukum mengejar hingga ke angkasa para pelaku tindak pidana korupsi. “Prabowo perlu turun tangan mendesak KPK, bagaimanapun reputasi Prabowo dalam pemberantasan korupsi juga dipertaruhkan,” tegas Dedi, Senin (3/2/2025).

    Menurutnya, intervensi Presiden Prabowo dalam hal memberantas korupsi harus dilakukan. Hal ini semata-mata untuk menjaga kehormatan institusi penegak hukum dalam hal ini KPK, yang beberapa tahun terakhir memiliki nilai jeblok. “Jangan sampai kepercayaan publik yang rendah pada KPK sejak periode lalu, berimbas pada kepercayaan publik pada Prabowo,” tutupnya.

    Menurut dia, ada anggapan KPK mempolitisasi kasus lewat Harun Masiku dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, dengan memproses Jampidsus dan Hasto, KPK bisa menampik tuduhan tersebut.

    Tidak hanya pada kasus korupsi Jampidsus, melainkan kasus yang lain, beberapa skandal yang seolah KPK lakukan secara politis, tidak sungguh-sungguh, selain dugaan korupsi Jampidsus Febrie, juga ada kasus Harun Masiku, Hasto, dan lainnya.

    Patut diketahui, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah dilaporkan ke KPK. Febrie dilaporkan ke KPK oleh Indonesia Police Watch (IPW) dan KSST karena diduga terlibat dalam korupsi pelaksanaan lelang barang rampasan benda sita korupsi berupa satu paket saham PT Gunung Bara Utama (GBU).

    Saham tersebut merupakan rampasan dari kasus korupsi asuransi PT Jiwasraya yang dilelang Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejagung pada 18 Juni 2023 dan dimenangkan oleh PT Indobara Putra Mandiri (IUM).

  • 5 Saham Top Gainer Selama Januari 2025, Ada yang Naik 205%

    5 Saham Top Gainer Selama Januari 2025, Ada yang Naik 205%

    Beberapa Saham mencatatkan performa luar biasa selama Januari 2025, dengan beberapa di antaranya mengalami lonjakan harga hingga ratusan persen.

    Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 84,64 poin, atau 1,2% ke level 7.158,1 pada penutupan sesi I, Jumat (31/1). Berikut daftar saham Top Gainer selama Januari 2025.

    1. Saham PACK

    Pertama, saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) berada diposisi puncak sebagai top gainer pada Januari 2025. Emiten yang bergerak di industri kemasan plastik ini mengalami lonjakan harga sebesar 205,6%, mencapai Rp1.880 per lembar saham dalam sebulan.

    Harga saham emiten PACK sempat berada di level tertinggi sebesar Rp1.888 pada Jumat (17/1) dan terendah di level Rp25 pada Senin (12/8/2024) dengan rata-rata harga saham Rp124,06 berdasarkan data historisnya sejak IPO.

    Dilihat dari pertumbuhan harga sahamnya, PACK mengalami lonjakan harga yang signifikan. Harga saham emiten PACK yang melambung tinggi diketahui karena adanya aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.

    Adapun, saham PACK mengalami lonjakan harga diketahui setelah diakuisisi oleh PT Eco Energi Perkasa (EEP). Berdasarkan laporan tertulis BEI atas pembelian atau penjualan saham perusahaan yang nilainya material, EEP berhasil mengakuisisi 49 persen saham PACK pada 24 Oktober 2024.

    Hal tersebut juga berdampak pada perubahan pengendalian atas perseroan.

    2. Saham WIFI

    Kedua, saham emiten PT Solusi Energi Digital Tbk (WIFI) juga menjadi top gainer pada Januari 2025. WIFI mencatat kenaikan hingga 198% di awal tahun hingga ke level Rp1.225 per saham.

    Saham ini juga mencatatkan auto reject atas (ARA) semenjak pengumuman perseroan tentang sejumlah nama pemegang saham utama WIFI terbaru, termasuk Hashim S Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto; Awrin Rasyid; dan Fadel Muhammad.

    Transaksi itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman perseroan dengan perusahaan Hashim melalui PT Arsari Sentra Data pada Desember 2024. Arsari Sentra Data saat itu mengumumkan akan mengambil alih 45 persen saham perusahaan induk WIFI, yakni PT Investasi Sukses Bersama (ISB), dari pengendali sebelumnya, Tinawati.

    Adapun, porsi kepemilikan Tinawati di WIFI tersisa 24,80% secara tidak langsung melalui kepemilikan 99,99% PT Sinergi Investasi Digital (SID), dari sebelumnya sebesar 47,35% secara tidak langsung melalui kepemilikan 45% PT ISB dan kepemilikan 99,99% PT SID.

    3. Saham CMNP

    Ketiga, saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang merupakan perusahaan pengelola jalan tol dan terafiliasi dengan Jusuf Hamka, juga mencatatkan kinerja gemilang di bulan Januari ini.

    Tercatat, CMNP naik 177,6% sepanjang bulan ini hingga ke level Rp3.970. Saham ini juga sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/1) karena adanya lonjakan saham yang signifikan.

    Saham CMNP sempat diramaikan dengan rumor mengenai rencana masuknya Salim Grup ke dalam manajemen perusahaan dan menjadi pemegang saham utama.

    4. Saham FIMP

    Keempat, emiten PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) juga tercatat mengalami kenaikan signifikan selama Januari 2025. FIMP melaju di level Rp124 dan mencatatkan 158%.

    Saham ini juga tercatat masuk radar bursa akibat kenaikan harga saham yang tidak biasa (Unusual Market Activity/UMA).

    BEI menilai bahwa suspensi ini bertujuan memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan dengan seksama informasi yang tersedia sebelum membuat keputusan investasi di saham FIMP.

    5. Saham DOOH

    Kelima, saham PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) telah naik hingga 150% sepanjang Januari 2025 ke level Rp145 per saham.

    Diketahui, DOOH disuspensi BEI pada Jumat (31/1), mulai sesi I perdagangan hari ini.

    BEI mengumumkan bahwa suspensi saham DOOH dilakukan terkait dengan lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. Penghentian sementara perdagangan saham DOOH berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

    Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar agar dapat mempertimbangkan dengan hati-hati informasi yang ada sebelum membuat keputusan investasi di saham DOOH.

    Disclaimer: Fortune Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang terjadi. Sebelum membeli atau menjual saham, lakukan penelitian yang lebih mendalam, dan setiap keputusan sepenuhnya berada di tangan investor. 

  • Kenapa Beli Saham IPO Lebih Menarik? Ini Alasan dan Tipsnya

    Kenapa Beli Saham IPO Lebih Menarik? Ini Alasan dan Tipsnya

    Initial Public Offering atau IPO adalah proses ketika sebuah perusahaan pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan resmi menjual Saham ke publik. Bagi banyak investor, IPO dianggap sebagai peluang besar untuk mendapatkan keuntungan finansial yang signifikan.

    Namun, apa yang membuat Investasi saham IPO begitu menarik? Apa yang membuat banyak investor begitu antusias untuk bisa berpartisipasi dan membeli sahamnya?

    Simak penjelasan kenapa saham IPO lebih menarik bagi investor, serta beberapa tips berinvestasi di saham IPO.

    Keuntungan membeli saham IPO

    1. Berpotensi untung di hari pertama perdagangan

    Dilansir Stockbit, saham IPO sering kali menunjukkan lonjakan harga pada hari pertama perdagangan, memberikan peluang keuntungan cepat bagi investor. Bahkan, beberapa saham IPO dapat terus mengalami kenaikan harga meskipun sudah beberapa minggu atau bulan setelah peluncuran pertamanya.

    Misalnya, emiten Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sudah naik 521,74% pada perdagangan Jumat (24/1). RATU pertama kali tercatat di BEI pada 8 Januari 2025. Perseroan menggelar IPO di level Rp1.150. Namun, saat ini nilai per lembar sahamnya mencapat Rp7.150.

    2. Kesempatan membeli saham dengan harga murah

    IPO memberikan peluang bagi investor untuk membeli saham pada harga yang lebih rendah di awal, sebelum harga saham tersebut berpotensi naik seiring waktu.

    Perlu diketahui, harga saham IPO biasanya masih cukup terjangkau karena perusahaan yang baru melantai sering kali berada dalam kondisi bullish. Pada saat seperti ini, investor menjadi yang paling diuntungkan karena mereka memiliki potensi untuk meraih keuntungan yang makin besar.

    3. Lebih mudah menjual saham

    Saham IPO biasanya memiliki tingkat likuiditas yang tinggi pada beberapa hari pertama perdagangan, sehingga investor dapat menjualnya dengan cepat, terutama jika harga saham melonjak setelah listing.

    4. Potensi keuntungan dari dividen

    Jika perusahaan yang baru terdaftar berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid, ada kemungkinan besar perusahaan tersebut akan membagikan dividen di masa depan, yang tentunya menguntungkan bagi investor.

    Risiko membeli saham IPO

    Meskipun saham IPO menawarkan potensi keuntungan yang menarik, terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh investor, di antaranya:

    1. Risiko penurunan harga

    Tidak semua saham IPO mengalami kenaikan harga pada saat pertama kali diperdagangkan. Bagi investor, hal ini mengingatkan pentingnya untuk tidak terjebak dalam euforia IPO.

    Banyak yang tergoda untuk membeli hanya karena antusiasme pasar, tapi penting untuk melakukan riset mendalam tentang kondisi keuangan perusahaan dan prospek masa depannya. Pasar saham bisa sangat volatile, dan kenaikan harga yang cepat bisa diikuti dengan penurunan yang sama cepatnya.

    2. Keterbatasan akses informasi

    Salah satu tantangan dalam berinvestasi di saham IPO adalah keterbatasan informasi yang tersedia. Biasanya prospektus yang disediakan oleh perusahaan hanya memberikan gambaran umum, bukan detail yang cukup untuk melakukan analisis fundamental yang menyeluruh.

    Tanpa data yang lengkap, sulit bagi investor untuk menilai nilai wajar saham tersebut dan memprediksi kinerja jangka panjang perusahaan. Karena itu, investor perlu berhati-hati dan tidak hanya mengandalkan informasi terbatas yang ada.

    3. Keterbatasan riwayat performa

    Salah satu kelemahan utama dari saham IPO adalah kurangnya riwayat performa yang panjang. Karena perusahaan yang terdaftar di bursa efek baru saja go public, mereka tidak memiliki data historis yang cukup untuk menunjukkan bagaimana kinerjanya di masa lalu.

    Tanpa informasi tersebut, investor kesulitan untuk memperkirakan bagaimana perusahaan akan berkembang di masa depan. Faktor ini membuat prediksi mengenai stabilitas dan potensi pertumbuhannya menjadi lebih spekulatif, sehingga meningkatkan risiko investasi.

  • Catatan Pengamat di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Catatan Pengamat di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bisnis.com, JAKARTA — Isu kabinet gemuk, beban warisan dari Joko Widodo (Jokowi), hingga aksi pangkas-pangkas anggaran menjadi tantangan bagi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu.

    Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli misalnya, mengatakan bahwa masalah ketersediaan anggaran akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Prabowo dan Gibran akan merealisasikan program-programnya.

    “Kemudian, koordinasi di antara menteri, birokrasi yang tidak ramping, beban bayar utang yang besar, kemiskinan, pengangguran, dan kekuatan oligarki,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (28/1/2025).

    Lili menuturkan bahwa struktur dalam Kabinet Merah Putih dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran sangat gemuk dan tidak efisien. Hal itu berimbas kepada tidak efektifnya penuntasan sejumlah program masyarakat.

    Kasus kepailitan Sritex hingga polemik pagar laut tak bertuan di perairan Tangerang menjadi salah satu contoh ketidaksinkronan koordinasi antar Kementerian.  

    Sementara itu, Pengamat Politik Algoritma, Aditya Perdana memandang bahwa tantangan utama untuk Prabowo-Gibran adalah mengenai birokrasi yang belum bisa bergerak lincah.

    “Tantangannya tentu birokrasi yang lincah untuk ikut serta dalam gaya kepemimpinan Prabowo, yang tidak mudah diikuti oleh seluruh birokrasi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (28/1/2025).

    Adapun, lengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menekankan bahwa pada 100 hari pertama Prabowo bekerja, sebagian besar dilalui hanya untuk sinkronisasi jabatan di kementerian, sehingga nyaris tidak bekerja secara praktis dan membuang waktu.

    Mengenai Tantangan, Dedi mengungkapkan bahwa hal-hal yang perlu dihadapi oleh Prabowo adalah soal sinergi antar kementerian, efisiensi anggaran, dan kinerja tim yang solid. Sejauh ini, dia merasa tim di Prabowo tidak mengesankan hal itu.

    Sementara itu, pengamat politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengaskan bahwa tantangan paling utama bagi Prabowo adalah berkaitan dengan anggaran.

    “Beberapa kali Pak Prabowo bicara tentang uang kan. Negara ini gak punya duit. Sampai terakhir dia bilang harus ada penghematan, karena tadi program-programnya kebanyakan spending-nya gitu,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/1/2025).

    Berbeda dengan pengamat lainnya, pengamat politik Adi Prayitno menilai koordinasi dan birokrasi antar lembaga telah berjalan cukup bagus. Hanya saja dia masih mencatat persoalan dari sisi anggaran.

    “Misalnya soal makan bergizi gratis anggarannya masih diupayakan dari berbagai sumber, termasuk program rumah 3 juta rakyat juga masih diupayakan anggarannya,” pungkasnya.

  • Trump Langsung Gerak Cepat, Mimpi Prabowo Terganjal ‘Warisan’ Jokowi?

    Trump Langsung Gerak Cepat, Mimpi Prabowo Terganjal ‘Warisan’ Jokowi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto memiliki perhatian yang besar terhadap kedaulatan warganya. Prabowo, misalnya, tidak terlalu bangga dengan status sebagai negara G20 kalau masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. 

    “Apakah kita sadar kalau kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar?,” kata Prabowo saat berpidato dalam pelantikan presiden 20 Oktober 2024 lalu.

    Sementara itu, Trump, memiliki pandangan yang lebih ekstrem. Trump adalah antitesis dari politik AS yang selama ini didominasi oleh kalangan liberal. Dia menggambarkan pelantikannya sebagai momentum penting dalam sejarah. Hal ini sejalan dengan retorika kampanyenya yang berulangkali ingin mengembalikan kejayaan Amerika: Make America Great Again! 

    “Zaman keemasan Amerika dimulai sekarang. Mulai hari ini negara kita akan berkembang dan dihormati lagi di seluruh dunia.”

    Kendati memiliki fokus yang sama, Trump dan Prabowo  lahir dalam situasi politik yang berbeda. Trump adalah antitesis dari presiden AS sebelumnya, Joe Biden. Trump adalah politikus Partai Republik yang dikenal dengan ide-ide populis dan konservatif. Dia sering kali menyalahkan Biden dalam berbagai macam kesempatan. 

    Sementara itu, Prabowo Subianto yang berlatar belakang militer, terpilih sebagai presiden dalam proses politik yang cukup rumit. Isu perpecahan hungga pelanggaran konstitusi menggelinding cukup kuat pada Pilpres 2024.

    Adapun, Prabowo sendiri dulunya adalah oposisi pemerintahan Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi). Namun pada tahun 2019, Prabowo memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan. 

    Menariknya, pada Pilpres 2024, Prabowo berkolaborasi dengan putra sulung Presiden ke 7 Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Mereka memenangkan kontestasi. Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden ke 8 Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 dan dalam beberapa kesempatan mengakui sebagai bagian dari politik keberlanjutannya Jokowi, termasuk soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

    “Saya bertekad untuk melanjutkan, kalau bisa menyelesaikan.”

    Kebangkitan Populisme Trump

    Pelantikan Donald Trump menjadi titik balik politik AS. Perhatian besar Trump terhadap isu Amerika tercermin dari kebijakan-kebijakan populis yang memicu kontroversi. Suami Melanija Knavs alias Melania Trump itu telah secara terang-terangan menabrak semua konsesus global yang dinilai merugikan AS. Dia tidak segan mengenakan tarif tinggi dan mengeluarkan ancaman bagi negara manapun yang telah maupun berpotensi merugikan kepentingan AS. 

    Menariknya, gertakan Trump juga bukan isapan jempol semata. Pasalnya, tidak sampai sehari usai dilantik sebagai presiden menggantikan Joe Biden, Trump langsung mengeluarkan kebijakan yang bikin geleng-geleng kepala. Trump, misalnya, secara terbuka memulai menabuh genderang perang tarif. Kali ini bukan hanya China, tetapi tetangganya, Kanada yang diancam dengan tarif sebesar 25%.

    “Kami berpikir dalam hal tarif 25% terhadap Meksiko dan Kanada, karena mereka mengizinkan banyak orang. Saya pikir kami akan melakukannya pada tanggal 1 Februari,” ujar Trump. 

    Presiden AS Donald TrumpPerbesar

    Ancang-ancang perang tarif yang dilakukan Trump itu mengingatkan kepada peristiwa serupa 6 sampai 7 tahun lalu. Saat itu, Trump menjabat presiden untuk periode 1. Perang tarif terjadi antara China dan AS. Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap produk China. China membalasnya. Hanya saja, korban dari perang dagang antara AS dan China, tidak hanya keduanya negara. Tetapi tatanan ekonomi dan global pada waktu itu.

    Terjadi relokasi industri besar-besaran. Perusahaan AS keluar China. Vietnam ketiban berkah. Di sisi lain, supply chain atau rantai pasok global juga terganggu. Kondisi itu memicu Bank Dunia maupun Dana Moneter International, memangkas proyeksi ekonomi pada tahun 2018-2019. Alhasil, banyak negara yang tumbuh di luar ekspektasi, Indonesia, misalnya, pada tahun itu hanya tumbuh di kisaran 5,17%.

    Selain potensi pecahnya trade war jilid 2, kebijakan lain Trump yang memutuskan keluar dari WHO dan menarik diri dari Paris Agreement juga memicu ketidakpastian mengenai konsesus yang telah dicapai sebelumnya. Suka tidak suka, AS adalah salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Komitmen AS dalam aksi kerja sama global untuk mengatasi perubahan iklim sangat diperlukan untuk membatasi kenaikan suhu di bawah 2 derajat celcius.

    Namun, penarikan diri AS dalam konsesus tersebut, memunculkan spekulasi mengenai masa depan upaya mengatasi perubahan iklim, termasuk langkah sejumlah negara yang sebelumnya telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon demi tujuan tersebut. “Amerika Serikat tidak akan menyabotase industri kami sendiri sementara China mencemari lingkungan tanpa hukuman,” jelas Trump

    Posisi Politik Prabowo

    Jika Trump leluasa merealisasikan ide-ide nekatnya, pilihan Prabowo untuk melanjutkan program pendahulunya berbuntut panjang. Apalagi, pendahulu Prabowo, Jokowi, menyisakan ruang fiskal yang masih sangat terbatas untuk membiayai program-program utama pemerintahan Prabowo seperti makan siang gratis.

    Sekadar catatan total outstanding utang pemerintah per November 2024 mencapai Rp8.680,13 trilun, kemungkinan angkanya bertambah pada akhir 2024. Sementara itu,proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024 5% atau PDB nominal di posisi Rp21.932 triliun.

    Dengan posisi total utang dan PDB nominal tersebut, rasio utang pemerintah diperkirakan mencapai Rp39,5%. Sementara itu, warisan rasio pajak pemerintahan Jokowi ke Prabowo hanya di kisaran 10%.

    Tidak ayal dengan kapasitas fiskal yang sangat terbatas itu, riuh rendah konsolidasi politik, kenaikan PPN, polemik kepailitan Sritex, makan bergizi gratis hingga kebijakan ‘kencangkan ikat pinggang’ alias penghematan anggaran mewarnai 100 hari pertama pemerintah Prabowo-Gibran.

    Publik sejatinya menaruh ekspektasi cukup tinggi kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Apalagi, janji pasangan presiden dan wakil presiden yang didukung oleh mayoritas partai parlemen, kecuali PDI Perjuangan (PDIP), cukup ambisius. Mereka ingin mengerek pertumbuhan ekonomi di angka 8%.

    Presiden Prabowo SubiantoPerbesar

    Namun alih-alih ingin bergerak cepat mengejar target pertumbuhan 8%, 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran justru diliputi ketidakpastian. Proses konsolidasi politik belum tuntas. Di sisi lain, Prabowo juga dihadapkan pada kondisi yang serba dilematis. Kepailitan Sritex telah mengancam puluhan ribu buruh yang bekerja di perusahaan tersebut.

    Sementara itu, terbatasnya ruang fiskal, memaksa pemerintahan Prabowo Subianto untuk melakukan langkah penghematan dengan memangkas anggaran daerah. Total lebih dari Rp300 triliun, anggaran yang akan dihemat dari kebijakan Prabowo tersebut. “[Menginstruksikan] Efisiensi atas anggaran belanja negara Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp306,69 triliun,” tertulis dalam Inpres 1/2025, dikutip pada Jumat (24/1/2025).

    Tentu ada konsekuensi di balik pemangkasan anggaran tersebut. Belum lagi masalah program makan bergizi gratis, komposisi kabinet yang gemuk, kebijakan warisan Jokowi seperti IKN dan berbagai pungutan baru, konflik antara Jokowi dan PDIP, hingga proses konsolidasi politik yang belum sepenuhnya usai masih menjadi beban bagi pemerintahan Prabowo.

    “Pemerintahan Prabowo jelas tidak efektif, selain penempatan tokoh di kabinet yang tidak sesuai kapasitas, bahkan mengesankan tidak punya etos kerja yang diperlukan negara,” kata pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.

    Hal senada juga diugkapkan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional alias BRIN, Lili Romli. Lili menyoroti komposisi kebinet gemuk Prabowo-Gibran. Dia menganggap bahwa kabinet gemuk membuat gerak pemerintahan Prabowo tidak efektif dan efisien. “Program dari pemerintahan sebelumnya yang menyedot anggaran besar perlu dievaluasi, [terutama] kebijakan yang tidak pro rakyat dan mengusik keadilan.”

    Sejauh ini koalisi pendukung Prabowo-Gibran, menguasai hampir 81% kursi parlemen. Pada Pilkada 2024 lalu, Koalisi pendukung pemerintahan Prabowo yang tergabung dalam KIM Plus, juga dipastikan menguasai seluruh daerah strategis. Di Jawa, mereka menguasai Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. KIM Plus juga memenangkan Pilkada di Sumatra Utara.

    Secara statistik, pemerintahan Prabowo cukup kuat, bahkan sangat kuat. Parlemen nyaris didominasi oleh partai pendukung pemerintahan. Apalagi kalau pertemuan Prabowo – Megawati terealisasi dan pada akhirnya PDIP juga ikut bergabung ke lingkaran kekuasaan. Posisi Prabowo semakin kuat. Dia tidak memiliki oposisi.

    Akan tetapi, kekuatan politik yang begitu besar tidak sepenuhnya menjamin program Prabowo berjalan mulus. Kesadaran dari civil society yang menguat dan seringkali membuat pemerintah harus terkadang harus menunda atau mengubah alur kebijakan.

    Rencana kenaikan PPN 12%, yang kemudian hanya dikenakan kepada barang mewah dan polemik proyek strategis nasional adalah contoh. Kebijakan ini lahir dari pemerintahan Jokowi dan eksesnya ditanggung oleh pemerintahan Prabowo.

    “Banyak warisan Jokowi yang menghambat. Prabowo sendiri terlihat belum terlihat berani untuk mengambil langkah untuk bebas dari intervensi Jokowi,” kata Deni.

  • 17 Perusahaan Beraset Jumbo Siap IPO di Pasar Modal Indonesia pada 2025

    17 Perusahaan Beraset Jumbo Siap IPO di Pasar Modal Indonesia pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan,ada 17 perusahaan dengan aset besar yang sedang dalam proses untuk melaksanakan initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

    Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, perusahaan yang masuk kategori aset besar memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar.

    Selain itu, BEI juga melaporkan bahwa secara total terdapat 18 perusahaan dalam antrean IPO, terdiri dari 17 perusahaan beraset besar dan satu perusahaan dengan aset menengah senilai Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

    Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan,dari sisi sektor, perusahaan-perusahaan yang bersiap IPO terdiri dari enam perusahaan di sektor barang konsumen primer, tiga di sektor industri, dan dua di sektor energi.

    “Perusahaan yang akan IPO di pasar modal Indonesia itu juga terdiri dari dua perusahaan dari sektor kesehatan, dua dari sektor barang baku, satu dari sektor barang konsumen nonprimer, satu dari sektor keuangan, serta satu dari sektor transportasi dan logistik,” ucapnya dikutip dari Antara, Sabtu (25/1/2025).

    Hingga 24 Januari 2025, sudah tercatat delapan perusahaan yang berhasil melakukan IPO, dengan total dana yang terkumpul mencapai Rp 3,70 triliun.

    Pada periode yang sama, terdapat delapan penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dari tujuh penerbit, dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 8,6 triliun. Kemudian, terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang saat ini dalam proses untuk menerbitkan emisi EBUS.

    Sementara itu, hingga 24 Januari 2025, belum ada perusahaan tercatat yang melaksanakan aksi rights issue. Meski demikian, terdapat tujuh perusahaan yang sedang bersiap untuk melangsungkan aksi tersebut.

    Perusahaan-perusahaan ini terdiri dari tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, dan dua perusahaan sektor kesehatan.

    Selain IPO perusahaan beraset besar di pasar modal Indonesia pada 2025, beberapa perusahaan juga tercatat akan bersiap untuk right issue.