NGO: IPO

  • Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden China Xi Jinping dengan sejumlah pemimpin bisnis swasta, salah satunya Jack Ma. Pendiri Alibaba tersebut sempat menghilang dari publik setelah mengkritik pemerintah China. 

    Pada 24 Oktober 2020, Jack Ma mengkritik sistem perbankan China dalam sebuah acara fintech di Shanghai. Kritik tersebut membuat pemerintah China marah dan menangguhkan IPO Ant Group, perusahaan fintech milik Jack Ma.

    Sejak saat itu Jack jarang muncul di publik hingga pada 2021, Jack dikabarkan sengaja bersembunyi di luar negeri. Jack terlihat di beberapa negara seperti Jepang, Australia, dan Thailand.

    Setelah 3 tahun berkeliling, pada 2023, Jack Ma dikabarkan kembali ke China dan pada tahun ini menghadiri pertemuan yang digelar oleh Xi Jinping bersama sederetan pemimpin perusahaan China. 

    Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/2/2025) Presiden Tiongkok Xi Jinping memimpin pertemuan dengan Jack Ma dan pengusaha terkemuka lainnya pada Senin (18/2/2025), yang menandakan dukungan Beijing bagi sektor swasta. Sektor swasta dianggap sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi nomor 2 di dunia.

    Langkah Xi  mengumpulkan para pemimpin bisnis, termasuk mereka yang berada di balik kesuksesan besar meskipun ada tekanan dari AS dalam beberapa bulan terakhir, menggarisbawahi pentingnya inovasi sektor swasta bagi China untuk mendapatkan pijakan dalam teknologi.

    Wakil Direktur Riset China di Gavekal Dragonomics Hong Kong Christopher Beddor mengatakan ini adalah pengakuan diam-diam bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologi dengan Amerika Serikat. 

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” kata Beddar dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025). 

    Beddar menambahkan bahwa Presiden Xi memimpin simposium ini menandakan pengakuan dari pimpinan partai teratas China atas peran penting yang dapat dimainkan oleh perusahaan swasta Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan, dan, yang lebih penting, dalam mewujudkan ambisi teknologi China dalam menghadapi pembatasan Barat yang makin ketat.

    “Terlepas dari kekurangannya, DeepSeek sekarang, dan chip Kirin Huawei sebelumnya, mengirimkan pesan yang kuat kepada Barat: bahwa China tidak hanya memiliki niat tetapi juga sumber daya dan kapasitas untuk berinovasi agar dapat keluar dari pembatasan teknologi, tidak peduli seberapa mahalnya,” kata Beddar.

  • Xi Jinping Tiba-Tiba Kumpulkan Semua Businessman China, Ada apa?

    Xi Jinping Tiba-Tiba Kumpulkan Semua Businessman China, Ada apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka termasuk salah seorang pendiri Alibaba, Jack Ma, Senin (17/2/2025). Hal ini terlihat dalam sebuah rekaman media pemerintah, CCTV, sebagaimana dimuat laman AFP.

    Ini menjadi fakta baru sejak laporan minggu lalu mengatakan Xi Jinping sedang bersiap untuk bertemu dengan para tokoh bisnis terkemuka China. Diyakini hal tersebut terkait upaya Tirai Bambu menahan perlambatan ekonomi, setelah guncangan krisis real estat, konsumsi yang terus-menerus rendah, dan pengangguran kaum muda yang tinggi.

    “Pertemuan tersebut telah berlangsung di Balai Agung Rakyat Beijing,” lapor CCTV memperlihatkan video di mana Jack Ma berdiri dan bertepuk tangan saat Xi Jinping memasuki ruangan mewah meski tidak memberikan rincian tentang isi pertemuan itu.

    Sebenarnya sejak berkuasa lebih dari satu dekade lalu, Xi secara konsisten berupaya untuk memperkuat peran perusahaan negara di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Ia juga memperingatkan perluasan sektor swasta yang katanya “tidak teratur”.

    Dimasukkannya Ma dalam daftar tamu juga mengisyaratkan potensi rehabilitasi publik bagi miliarder tersebut setelah bertahun-tahun “disingkirkan” menyusul pertikaian dengan regulator. Mantan guru bahasa Inggris yang mendirikan raksasa teknologi Alibaba di 1999 dan membangunnya menjadi salah satu perusahaan swasta paling dikenal itu mendapatkan sejumlah hantaman dari pemerintah di 2020, setelah otoritas membatalkan IPO besar-besaran dari afiliasi Alibaba, Ant Group, pada menit terakhir.

    Ini terjadi setelah Ma menyampaikan pidato yang mengkritik regulator. Ma tidak lagi menjadi eksekutif di Alibaba sejak itu, tetapi diyakini masih memegang saham yang signifikan di perusahaan tersebut.

    Peserta lain dalam pertemuan hari Senin itu termasuk pendiri raksasa teknologi Huawei Ren Zhengfei. Ada pula pendiri raksasa kendaraan listrik China, BYD, Wang Chuanfu.

    Robin Zeng, pendiri perusahaan baterai terkemuka CATL juga terlihat. Ada juga Wang Xing, salah satu pendiri platform internet Meituan.

    “China telah berjuang untuk mempertahankan pemulihan yang kuat dari pandemi dan tahun lalu ekonomi tumbuh lima persen, yang merupakan salah satu yang paling lambat dalam beberapa dekade,” muat AFP.

    Beijing diperkirakan akan menargetkan tingkat pertumbuhan yang sama pada tahun 2025, tetapi mungkin menghadapi hambatan karena Presiden AS Donald Trump memperbarui kebijakan perdagangan kerasnya dengan tarif yang tinggi. Trump telah mengumumkan pungutan tambahan sebesar 10% pada semua impor dari China sementara Beijing segera membalas dengan tarifnya sendiri, yang menargetkan batu bara dan gas.

    (sef/sef)

  • 19 Perusahaan Beraset Besar Bersiap IPO di Pasar Modal Indonesia

    19 Perusahaan Beraset Besar Bersiap IPO di Pasar Modal Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa saat ini terdapat 19 perusahaan dengan aset besar yang tengah bersiap untuk melangsungkan initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

    Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, perusahaan yang dikategorikan sebagai beraset besar memiliki aset di atas Rp 250 miliar. Dari total 20 perusahaan dalam daftar antrean IPO, 19 di antaranya masuk kategori ini, sementara satu perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah, yaitu antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

    Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, perusahaan-perusahaan yang sedang dalam proses IPO berasal dari berbagai sektor industri.

    Perincian perusahaan siap IPO adalah enam perusahaan dari sektor barang konsumen primer, empat dari sektor industri, serta tiga dari sektor energi. Selain itu, ada pula tiga perusahaan dari sektor kesehatan, dua dari sektor barang baku, serta masing-masing satu perusahaan dari sektor keuangan dan sektor transportasi dan logistik.

    Hingga Jumat (14/2/2025), tercatat sudah ada delapan perusahaan yang sukses menggelar IPO di pasar modal Indonesia, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 3,70 triliun.

    Pada periode yang sama, telah diterbitkan 13 emisi dari 11 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 15,3 triliun. Saat ini, sebanyak 15 emisi dari 12 penerbit EBUS masih berada dalam antrean untuk penerbitan.

    Di sisi lain, untuk aksi right issue, hingga 14 Februari 2025, terdapat dua perusahaan yang telah melaksanakan aksi tersebut dengan total nilai Rp 470 miliar.

    Sementara itu, selain ada perusahaan siap IPO, ada tujuh perusahaan lainnya masih dalam antrean untuk melakukan rights issue, terdiri dari tiga perusahaan sektor barang baku, dua dari sektor energi, serta dua dari sektor kesehatan.

  • Jack Ma akan Bertemu Xi Jinping, Sudah Berdamai?

    Jack Ma akan Bertemu Xi Jinping, Sudah Berdamai?

    Beijing

    Pemerintah China dilaporkan mengundang para pengusaha terkemuka termasuk pendiri Alibaba Jack Ma, untuk bertemu dengan para pemimpin negara. Mungkin ini menjadi sinyal bahwa pemerintah sudah berdamai dengan Jack Ma.

    Pertemuan tersebut mungkin akan terjadi minggu depan dan juga mengundang pendiri DeepSeek Liang Wenfeng. Meski detailnya masih langka, sumber mengatakan Presiden Xi Jinping diperkirakan akan hadir. Dikutip detikINET dari Bloomberg, kabar ini membuat saham Alibaba naik hingga 5,7% di Hong Kong.

    Pertemuan antara Xi Jinping dan Jack Ma kemungkinan adalah sinyal kuat bahwa Pemerintah China sudah mengambil sikap yang lebih mendukung terhadap perusahaan swasta, yang mendorong sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Seperti diketahui, Jack Ma jadi salah satu korban paling terkenal dari tindakan keras Xi terhadap sektor swasta pada tahun 2020, ketika pihak berwenang mengejutkan dunia dengan menggagalkan penawaran umum perdana saham (IPO) afiliasi Alibaba, Ant Group. Jack Ma lalu menghilang dari publik dan sempat lama di luar negeri sebelum kembali ke China.

    Otoritas China mulai mengambil pendekatan yang tidak terlalu agresif karena ekonomi China belakangan melambat dan perusahaan teknologi seperti Alibaba mendukung upaya Xi agar China bisa menjadi pemimpin di bidang-bidang industri penting seperti kecerdasan buatan atau AI.

    Terakhir kali Jack Ma tampil bebas adalah September 2020, kala berpidato di Shanghai. Waktu itu dengan berani Jack Ma mengkritik sistem keuangan dan perbankan China, serta menilai regulator menghambat pertumbuhan.

    Sejak itulah dia seperti menghilang, tak pernah lagi berbicara di depan umum. Pemerintah China, konon atas perintah langsung Xi Jinping, benar-benar membatasi ruang geraknya walau secara fisik, Jack Ma bebas.

    Kepemimpinan Presiden Xi Jinping memang memperketat kontrol pada raksasa teknologi dan orang kaya atas nama ‘kemakmuran bersama’ dan mengatasi kesenjangan. Sebagai pengusaha teknologi yang kaya, Ma kehilangan tempatnya di China. Namun kini tampaknya Jack Ma sudah berdamai dengan Xi Jinping jelang pertemuan mereka.

    (fyk/afr)

  • Dominasi Emiten Jumbo Tumbangkan IHSG, BEI Harus Perbanyak Perusahaan Menengah IPO untuk Seimbangkan Pasar

    Dominasi Emiten Jumbo Tumbangkan IHSG, BEI Harus Perbanyak Perusahaan Menengah IPO untuk Seimbangkan Pasar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Dominasi perusahaan-perusahaan beraset jumbo di pasar modal Indonesia akhirnya berdampak pada IHSG yang terjun bebas. Sejumlah emiten beraset besar menjadi beban utama pelemahan perdagangan hari ini.

    Analis Strategi Institute Fauzan Luthsa mengatakan hal ini karena Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami ketergantungan pada emiten besar. “Dampaknya IHSG turut alami ketergantungan pada segelintir emiten besar. Secara jangka panjang, ini bukan hal yang baik dan membebani perekonomian nasional,” ujarnya, Selasa (11/2).

    Ia mengatakan minimnya diversifikasi skala emiten menciptakan ketidakseimbangan dalam struktur pasar modal dan melemahkan fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Pasar modal dimonopoli segelintir pemain besar dan malah menciptakan oligarki, sementara peluang pertumbuhan ekonomi yang inklusif semakin menjauh dari harapan.”

    Ia menyoroti pipeline BEI yang mencatat bakal ada 19 perusahaan yang bakal IPO karena dari daftar tersebut, terdapat 18 perusahaan beraset jumbo dan hanya ada 1 perusahaan menengah.

    “Padahal perusahaan menengah itu backbone perekonomian nasional dan mereka memiliki dampak sosial langsung. Ini jadi membenarkan pernyataan presiden tahun lalu bahwa pasar saham hanya untuk pemain besar. Dan pergerakan IHSG saat ini yang terjun bebas menjadi bukti buruknya dominasi perusahaan jumbo.”

    Ia mengatakan sepatutnya SRO seperti BEI lebih banyak mendorong perusahaan menengah melantai di pasar modal, mengingat mereka merupakan motor penggerak lapangan kerja, pionir inovasi lokal, dan berkontribusi atas peningkatan daya beli masyarakat.

  • IPO Bukan Fokus Bisnis di 2025

    IPO Bukan Fokus Bisnis di 2025

    Jakarta, FORTUNE – PT Super Bank Indonesia (Superbank) menegaskan belum ada rencana pencatatan saham (IPO) di bursa pada 2025. Lantas, bagaimana rencana bisnis perusahaan tahun ini?

    “Konsentrasi kami [di 2025] bukan terhadap pasar, melainkan terhadap integrasi terhadap sistem,” kata Presiden Direktur Superbank, Tigor M Siahaan saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (11/2). “Kami prioritaskan untuk mengembangkan produk.”

    Untuk merealisasikan itu, Superbank menyatakan masih mempunyai sumber daya yang memadai, termasuk dari segi pendanaan dan ekuitas. Adapun, berdasarkan laporan posisi keuangan Superbank per 30 September 2024, total ekuitas perusahaan mencapai Rp5,35 triliun. Rasio kecukupan modal perusahaan (CAR) Superbank pun mencapai 135,24 persen pada akhir September 2024.

    “Kami juga memiliki pemegang saham yang suportif, jadi setiap membutuhkan dana itu sangat mudah kok sebenarnya,” ujar Tigor.

    Terkait integrasi sistem, itu berkaitan dengan ekosistem Superbank yang berhubungan dengan Grab, Grup Emtek, sampai Kakao. Ketiganya termasuk pemegang saham Superbank. Selain itu, Superbank juga sudah menghubungkan layanan dengan Ovo melalui OvoNabung. 

    Superbank sendiri dulunya bernama PT Bank Fama International, yang didirikan pada 1993. Perusahaan itu bergabung dengan Grup Emtek pada 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, serta KakaoBank pada 2023 sebagai bagian dari konsorsium. Akhirnya, bank digital itu dirilis kembali pada Juni 2024. Sampai dengan Agustus 2024, Superbank memiliki lebih dari 1 jua nasabah. 

    Sampai dengan akhir September 2024, Superbank mencatatkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp3,2 triliun, naik 328 perssen (YoY). Katalis pertumbuhannya adalah peluncuran produk deposito dengan jangka waktu bervariasi, pencairan fleksibel, dan bunga sampai dengan 7,5 persen per tahun.

    Penyaluran kredit Superbank juga naik 189 persen (YoY) menjadi Rp4,9 triliun. Pendorongnya adalah kolaborasi dengan mitra strategis. Sejalan dengan itu, total aset perusahaan pun tumbuh 77 persen (YoY) menjadi Rp9,7 triliun. Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih Superbank mencapai Rp399 miliar (+100 persen, YoY). Net interest margin perusahaan pun naik 7,81 persen pada kuartal III 2024, dibandingkan 6,81 persen pada periode serupa di 2023.

  • Pabrik Kesehatan di Sukoharjo, Diharapkan Dorong Pertumbuhan Industri Herbal Indonesia – Halaman all

    Pabrik Kesehatan di Sukoharjo, Diharapkan Dorong Pertumbuhan Industri Herbal Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Sebuah perusahaan kesehatan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk akan meresmikan pabrik baru yang berlokasi di Kenteng, Jalan Raya Sukoharjo-Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada pertengahan Februari 2025. 

    Pabrik ini dibangun untuk memperbesar kapasitas produksi dan mendukung pertumbuhan pesat perusahaan di sektor suplemen herbal dan solusi kesehatan.

    Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk Is Heriyanto mengungkapkan bahwa pabrik baru ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan hingga tiga kali lipat.

    Dengan kapasitas produksi yang diperbesar, perusahaan menargetkan kontribusi omzet tambahan sebesar Rp 250 miliar per tahun.

    “Pembangunan fasilitas produksi ini merupakan langkah strategis yang akan mempercepat pertumbuhan perusahaan. Kami optimis, pabrik ini dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan dan memperkuat posisi kami di pasar kesehatan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterbitkan pada Minggu (9/2/2025).

    Pabrik baru ini akan memproduksi berbagai produk kesehatan berkualitas tinggi dalam berbagai jenis kemasan, termasuk kapsul kemasan strip, blister, botol, serta cairan obat dalam kemasan sachet dan botol.

    Produk-produk tersebut akan didistribusikan ke apotek premium di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari upaya memperluas saluran distribusi.

    Pihak perusahaan juga menyoroti bahwa pabrik ini mendukung pengembangan produk inovatif, termasuk susu spirulina, neoalgae spirulina, dan produk pemurni udara TreeAlgae yang pertama kali hadir di Indonesia.

    Ketiga produk ini telah mendapatkan hak paten dan diharapkan dapat memperkuat portofolio perusahaan.

    Lebih lanjut, perusahaan menjelaskan bahwa dana untuk pembangunan pabrik ini tidak bersumber dari hasil Initial Public Offering (IPO), yang telah dialokasikan untuk modal kerja perusahaan.

    Terkait dividen, perusahaan saat ini sedang menjalani proses audit dan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memutuskan persentase keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.

     

  • MIND ID perkuat cerita ekuitas Inalum untuk bekal IPO tahun depan

    MIND ID perkuat cerita ekuitas Inalum untuk bekal IPO tahun depan

    Kami menargetkan peningkatan kapasitas smelter aluminium hingga tiga kali lipat, mendekati 1 juta ton per tahun…,

    Jakarta (ANTARA) – MIND ID, BUMN holding industri pertambangan, memperkuat cerita ekuitas (equity story) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) lewat pengembangan proyek strategis sebagai sebagai bekal melantai di bursa saham pada 2026-2027.

    “MIND ID sedang menyusun equity story yang kuat untuk Inalum. Tapi, kami tidak ingin Initial Public Offering (IPO) Inalum sekadar melepas saham, tetapi juga membawa nilai tambah bagi investor dan industri nasional,” kata Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Dia menyatakan, perseroan membuka peluang bagi investor untuk bergabung dalam pengembangan proyek strategis Inalum ke depan.

    Namun, MIND ID perlu memastikan bahwa Inalum memiliki kinerja yang solid serta prospek bisnis yang progresif sebelum memasuki pasar saham.

    Saat ini, Inalum fokus pada peningkatan kapasitas smelter aluminium dan pengembangan proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan smelter kedua.

    Kapasitas smelter Inalum di Kuala Tanjung saat ini mencapai 275 ribu ton per tahun, sementara kebutuhan aluminium domestik diperkirakan mencapai 1,2 juta ton per tahun.

    “Kami menargetkan peningkatan kapasitas smelter aluminium hingga tiga kali lipat, mendekati 1 juta ton per tahun. Ini akan memenuhi kebutuhan domestik dan memperkuat posisi Inalum sebagai pemain utama di industri aluminium nasional dalam mendukung swasembada,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dilo menjelaskan bahwa Inalum akan menjadi bagian integral dalam rantai pasok industri baterai dan kendaraan listrik nasional.

    Dilo pun meyakini strategi ekspansi INALUM ini juga mendukung program utama Pemerintah, yaitu hilirisasi dan juga Asta Cita Presiden Prabowo.

    “Kami melihat aluminium sebagai bahan baku penting bagi industri masa depan, termasuk baterai dan kendaraan listrik. Dengan memperkuat INALUM, kami juga memperkuat ekosistem hilirisasi MIND ID secara keseluruhan, sekaligus menciptakan optimisme bagi calon investor INALUM di masa depan,” tutur dia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9 Aspek Penting bagi Modal Ventura untuk Tentukan Startup Potensial

    9 Aspek Penting bagi Modal Ventura untuk Tentukan Startup Potensial

    Jakarta

    Dunia startup terus berkembang dengan pesat menarik minat berbagai modal ventura untuk berinvestasi pada perusahaan yang berpotensi sukses. Namun, tidak semua startup mampu mendapatkan pendanaan dengan mudah.

    Modal ventura memiliki berbagai kriteria khusus dalam menilai apakah sebuah startup layak untuk didanai atau tidak. Evaluasi yang cermat dilakukan guna memastikan bahwa investasi yang diberikan dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.

    Salah satu contoh perusahaan modal ventura yang memiliki pendekatan ketat dalam menilai startup potensial adalah lundbeckfondventures. Perusahaan ini berfokus pada pendanaan startup dengan inovasi kuat dan prospek pertumbuhan yang jelas.

    Bagi para pendiri startup, memahami aspek-aspek yang diperhatikan oleh modal ventura sangatlah penting. Hal ini dapat membantu mereka dalam menyusun strategi bisnis yang lebih matang dan menarik perhatian investor.

    9 Aspek Utama untuk Tentukan Startup Potensial

    Dari model bisnis hingga keunggulan kompetitif, berbagai faktor akan dipertimbangkan sebelum sebuah startup memperoleh pendanaan. Berikut adalah sembilan aspek utama yang menjadi pertimbangan modal ventura dalam menilai potensi sebuah startup.

    1. Model Bisnis yang Jelas dan Skalabilitas
    Model bisnis yang solid adalah fondasi utama yang dilihat oleh modal ventura. Startup harus memiliki struktur bisnis yang jelas, termasuk bagaimana mereka menghasilkan pendapatan dan mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.

    Investor akan mengevaluasi apakah model bisnis tersebut dapat bertahan di berbagai kondisi pasar dan memiliki skema monetisasi yang berkelanjutan. Selain itu, skalabilitas menjadi faktor penting dalam menentukan kelayakan investasi.

    Startup yang dapat berkembang dengan cepat dan memiliki potensi ekspansi ke pasar yang lebih luas akan lebih menarik bagi modal ventura. Kemampuan untuk meningkatkan layanan atau produk tanpa mengalami lonjakan biaya yang signifikan menjadi nilai tambah di mata investor.

    2. Tim Manajemen yang Kuat
    Sebuah startup tidak hanya dinilai dari ide bisnisnya, tetapi juga dari tim yang menjalankannya. Modal ventura mencari tim manajemen yang memiliki pengalaman dan dedikasi tinggi dalam menjalankan perusahaan.

    Keterampilan dalam eksekusi strategi bisnis serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar menjadi faktor kunci yang diperhitungkan. Selain itu, hubungan yang solid antara anggota tim juga berperan besar dalam kesuksesan startup.

    Investor akan melihat bagaimana dinamika tim bekerja, apakah mereka memiliki visi yang selaras serta kemampuan dalam mengatasi tantangan bersama. Startup dengan tim yang kuat lebih mungkin untuk bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.

    3. Potensi Pasar yang Besar
    Modal ventura mencari startup yang beroperasi di pasar yang memiliki peluang pertumbuhan besar. Startup yang menargetkan pasar dengan permintaan tinggi dan memiliki skala global lebih menarik bagi investor.

    Evaluasi pasar dilakukan untuk memastikan bahwa startup memiliki prospek yang menjanjikan dan mampu mencapai pangsa pasar yang signifikan. Selain itu, analisis kompetitor juga menjadi pertimbangan dalam menilai potensi pasar.

    Startup harus mampu menunjukkan strategi diferensiasi yang jelas untuk bersaing dan bertahan dalam industrinya. Jika pasar sudah terlalu jenuh atau memiliki banyak pemain besar, maka peluang sukses akan semakin kecil.

    4. Inovasi dan Keunggulan Kompetitif
    Investor selalu mencari startup yang memiliki inovasi unik dan sulit ditiru oleh kompetitor. Inovasi dapat berupa teknologi atau pendekatan baru dalam industri tertentu. Startup yang mampu menawarkan solusi berbeda dan lebih efektif dibandingkan pesaingnya akan memiliki daya tarik yang lebih besar.

    Keunggulan kompetitif juga menjadi faktor penentu dalam keberlanjutan bisnis. Modal ventura akan mengevaluasi apakah startup memiliki hak paten atau strategi pemasaran yang unik yang dapat memberikan keunggulan jangka panjang di pasar.

    5. Traction dan Kinerja Keuangan
    Startup yang telah memiliki bukti pertumbuhan atau traction yang baik akan lebih menarik bagi modal ventura. Traction dapat berupa peningkatan jumlah pengguna, pendapatan yang terus bertumbuh, atau kemitraan strategis dengan perusahaan besar. Hal ini menunjukkan bahwa startup memiliki daya tarik di pasar dan memiliki potensi untuk terus berkembang.

    Kinerja keuangan yang sehat juga menjadi faktor penting. Investor akan meninjau arus kas, margin keuntungan, dan struktur biaya startup untuk memastikan bahwa bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa terlalu bergantung pada pendanaan eksternal.

    6. Strategi Monetisasi yang Jelas
    Startup yang sukses harus memiliki strategi monetisasi yang jelas. Modal ventura ingin mengetahui bagaimana startup berencana menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan.

    Model pendapatan yang dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan tetap menghasilkan keuntungan akan menjadi nilai tambah bagi investor.

    Selain itu, diversifikasi sumber pendapatan juga dapat meningkatkan daya tarik startup. Jika perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan yang solid, maka risiko finansial dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap bisnis tersebut.

    7. Risiko dan Strategi Mitigasi
    Modal ventura sangat memperhatikan risiko yang mungkin dihadapi oleh startup. Risiko dapat berupa regulasi, ketergantungan pada teknologi tertentu, atau persaingan ketat di industri. Investor akan menilai sejauh mana startup mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko yang ada.

    Strategi mitigasi risiko menjadi faktor yang tak kalah penting. Startup yang telah memiliki rencana cadangan atau strategi adaptasi yang baik akan lebih menarik bagi investor. Perusahaan ingin melihat kesiapan startup dalam menghadapi ketidakpastian pasar.

    8. Kemampuan Eksekusi Strategi
    Memiliki ide yang brilian saja tidak cukup, startup harus mampu mengeksekusi strategi mereka dengan baik. Investor akan menilai rekam jejak perusahaan dalam menjalankan strategi bisnisnya, termasuk pencapaian target yang telah ditetapkan.

    Startup yang memiliki proses operasional yang efisien dan tim yang dapat menjalankan visi bisnisnya dengan baik akan lebih berpeluang mendapatkan pendanaan. Kemampuan dalam mengeksekusi strategi dengan cepat dan tepat menjadi nilai tambah di mata modal ventura.

    9. Exit Strategy yang Jelas
    Modal ventura ingin memastikan bahwa investasi mereka dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Oleh karena itu, exit strategy menjadi faktor yang sangat penting.

    Startup harus memiliki rencana yang jelas tentang bagaimana investor dapat memperoleh keuntungan baik melalui IPO, akuisisi, atau strategi lainnya.

    Startup yang memiliki peluang besar untuk diakuisisi oleh perusahaan besar atau melantai di bursa saham akan lebih menarik bagi modal ventura. Perusahaan ingin melihat kemungkinan exit yang menguntungkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

    Memahami faktor-faktor yang diperhatikan oleh modal ventura dapat membantu startup dalam menyusun strategi bisnis yang lebih menarik bagi investor. Dari model bisnis yang jelas hingga keunggulan kompetitif, setiap aspek memiliki peran penting dalam menentukan peluang pendanaan.

    Berkat persiapan yang matang, startup dapat meningkatkan daya tarik dan memperbesar peluang mendapatkan investasi yang dibutuhkan.

    Bagi para pendiri startup, membangun bisnis yang berkelanjutan dan memiliki nilai tambah di pasar adalah kunci utama. Berkat memenuhi kriteria yang dicari oleh modal ventura, startup dapat lebih mudah mendapatkan pendanaan dan berkembang menjadi perusahaan yang sukses di masa depan.

    (ega/ega)

  • IHSG Diprediksi Rebound! Simak Rekomendasi Saham yang Bisa Cuan Hari Ini

    IHSG Diprediksi Rebound! Simak Rekomendasi Saham yang Bisa Cuan Hari Ini

    Jakarta

    Pada perdagangan kemarin, Rabu (5/2) IHSG ditutup turun -0,70% atau -49,23 poin ke level 7.024. IHSG hari ini (6/2) diprediksi bergerak rebound terbatas dalam kisaran 7.000-7.100.

    Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG dilanda aksi profit taking dalam momentum rilis laporan keuangan Big Banks.

    “Pasalnya, kinerja Big Banks mengalami koreksi pada 4Q24 senda dengan iklim suku bunga tinggi dan lemahnya daya beli. Investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas senilai Rp 490 miliar yang didominasi oleh Big Banks. Sementara, lesunya kondisi ekonomi domestik juga tercermin dari rilis pertumbuhan ekonomi (PDB),” tulisnya dalam riset.

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan PDB Indonesia sepanjang tahun 2024 tumbuh 5,03% yoy atau lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebesar 5,05% yoy. Sementara, secara kuartalan (qoq) pada 4Q24 pertumbuhan ekonomi lebih landai sebesar 0,53%, dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 1,50%.

    Dari Mancanegara, indeks utama Wall Street ditutup menguat terbatas. Performa tersebut tercermin dari turunnya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level 4,42% (5/2/2025). Pelaku pasar pekan ini mencermati rilis data tenaga kerja AS, yaitu non farm payrolls dan tingkat pengangguran (unemployment rate) yang diproyeksikan lebih landai.

    “Dari Asia, pertumbuhan ekonomi China secara tahunan (yoy) pada 2024 mencapai 5%, sementara pada 4Q24 ekonomi tumbuh 5,4%. Kinerja PDB tersebut sesuai dengan target pemerintah sejalan dengan stimulus fiskal dan moneter untuk meningkatkan konsumsi,” lanjutnya.

    Rekomendasi Saham Hari Ini:

    TLKM
    Buy: 2.620
    TP: 2.700
    Stop loss: 2.570

    TLKM di area support dalam fase sideways membentuk bullish spinning top. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound jangka pendek.

    Sejak awal tahun TLKM menjadi salah satu saham yang paling diakumulasi investor asing senilai Rp359,6 miliar. Sementara, sektor telekomunikasi cukup defensif di tengah melemahnya daya beli yang tercermin dari deflasi secara bulanan pada Januari 2025.

    BRMS
    Buy: 388
    TP: 400
    Stop loss: 370

    BRMS berpotensi reversal dari area support di atas MA 5 dan 100. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi reversal.

    Harga komoditas emas lanjutkan reli di atas level US$ 2.850 per oz (6/2/2025). Sementara, BRMS optimis target produksi emas di tahun 2024 mencapai 55 ribu troy oz atau melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 35 ribu troy oz.

    SCMA
    Buy: 187
    TP: 193
    Stop loss: 183

    SCMA bullish continuation di atas MA 5,20,100 membentuk double bottom. Volume menguat signifikan dengan dan MACD bar histogram mulai positif.

    Anak usaha Emtek Group, yaitu Super Bank dikabarkan akan IPO di tahun 2025 dengan dana US$ 300 juta atau Rp 4,8 triliun (kurs Rp 16.000).

    (ara/ara)