NGO: IPO

  • MINE Resmi IPO di BEI, Sahamnya Langsung Diburu

    MINE Resmi IPO di BEI, Sahamnya Langsung Diburu

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Sinar Terang Mandiri Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MINE. Dalam penawaran umum perdana (IPO) ini, MINE menawarkan 15% dari total sahamnya atau sebanyak 612.695.300 lembar saham. Dengan harga perdana Rp 216 per saham, perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 132,3 miliar.

    Direktur Utama MINE Ivo Wangarry, menyatakan IPO ini menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis secara berkelanjutan.

    “Proses IPO sudah direncanakan sejak 2022. Akhirnya, hari ini kami mencatatkan saham perdana di BEI. Kami bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan investor,” ujar Ivo dalam prosesi IPO di BEI, Jakarta, Senin (10/3/2025).

    Selama masa penawaran awal dan umum, IPO MINE mendapat antusiasme besar dari investor. Hal ini tercermin dari besarnya permintaan pada pooling yang mengalami oversubscribe hingga 25 kali.

    Untuk memastikan kelancaran proses IPO, MINE menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.

    Dalam laporan keuangan 2024, MINE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,36 triliun, tumbuh 40,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 968,05 miliar. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel, yang naik 47% dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada Agustus 2024.

    Tahun ini, MINE akan fokus pada dua proyek utama yang berlokasi di Indonesia Tengah dan Timur. Hingga saat ini, perusahaan belum berencana melakukan ekspansi tambahan.

    “Proyek yang sedang berjalan berada di Weda Bay Nickel, Halmahera, serta Hengjaya Mineralindo di Morowali,” ujar Ivo.

    Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan penggalian ini menjadi perusahaan tercatat kesembilan di BEI sepanjang 2025. IPO ini menjadi langkah strategis bagi MINE untuk memperkuat posisi di industri pertambangan dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

  • Pengamat Soroti Urgensi Pertemuan Hashim Djojohadikusumo dan Jokowi

    Pengamat Soroti Urgensi Pertemuan Hashim Djojohadikusumo dan Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memandang pertemuan antara Hashim Djojohadikusumo dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai kelemahan Presiden Prabowo Subainto.

    Menurutnya, Hashim menemui Jokowi sangat mungkin dimaksudkan sebagai ‘tangan’ Prabowo, bukan sebagai pebisnis. Jika berbicara kepentingan bisnis, seharusnya Hashim bisa langsung berdiskusi dengan Prabowo, bukan Jokowi.

    “Pertemuan Hashim [dengan Jokowi] bisa ditafsir sebagai kelemahan Presiden, bahwa Prabowo masih memerlukan Jokowi untuk memimpin negara ini,” ungkapnya, Minggu (9/3/2025).

    Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menuturkan tak menutup kemungkinan pertemuan antara Hashim dengan Jokowi ini merupakan suatu koordinasi terkait kebijakan pemerintah. 

    Terlebih, tambahnya, saat ini Presiden Prabowo baru saja meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan seiring dengan itu juga Presiden bertemu para konglomerat.

    “Pertemuan Jokowi dengan sejumlah elit cukup mengkhawatirkan, karena ada potensi intervensi dalam pemerintah, termasuk dengan Hashim sebagai perwakilan Prabowo baru-baru ini,” bebernya.

    Dedi melihat hal ini menandakan bahwa Jokowi terkesan masih memiliki pengaruh untuk pemerintah kini dan ini sebenarnya sangatlah tak lazim.

    Sebab itu, dia menilai bahwa Presiden Prabowo seakan tidak kuat dan mandiri, sehingga wibawa Presiden perlu dipertanyakan. “Prabowo sangat mungkin berada di bawah kendali Jokowi, setidaknya iya belum sepenuhnya bebas dari pengaruh Jokowi,” jelasnya.

    Pertemuan di Solo 

    Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi mengonfirmasi bahwa adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo bertemu dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. 

    Hal itu diungkap oleh Budi Arie saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). 

    “Dengar begitu, ya kita tunggu sajalah. [Ketemu] di Solo ya,” ucap pria yang kini juga menjabat Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih itu. 

    Budi Arie membenarkan bahwa pertemuan itu berlangsung tertutup di rumah pribadi Jokowi. Dia irit berbicara soal pertemuan itu, dan meminta agar publik menunggu pernyataan dari Jokowi saja. 

    “[Pertemuannya, red] yang pasti untuk kemajuan negara,” kata pria yang pernah menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika serta Wakil Menteri Desa pada pemerintahan Jokowi itu. 

    Menurutnya, Hashim dan Jokowi sudah sejak lama ingin bertemu. Dia pun mengaku tidak mengetahui apabila yang diperbincangkan oleh keduanya terkait dengan politik, pemerintahan atau isu lain. 

    “Ya kangen-kangenan lah pasti,” ucapnya.

    Untuk diketahui, Hashim saat ini turut menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi. Dia turut mewakili delegasi Indonesia di COP, Azerbaijan pada 2024 lalu. 

    Hashim juga diketahui merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan yang bertugas untuk melaksanakan program 3 Juta Rumah di era pemerintahan Prabowo. 

  • Mengenal Kecanggihan Teknologi Periklanan Digital Berbasis AI

    Mengenal Kecanggihan Teknologi Periklanan Digital Berbasis AI

    Jakarta

    Artificial intelligence (AI) kini terus berkembang dan berpengaruh terhadap masa depan periklanan digital. Pemanfaatannya membuat targeting audiens menjadi real-time dan sangat spesifik.

    Meski begitu, masih banyak pengiklan yang kesulitan untuk mengoptimalkan anggaran dan menjangkau audiens yang tepat di waktu yang akurat. Groundhog DSP hadir untuk menyiasati kendala ini lewat teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT) yang dukung sistem kecerdasan buatan. Sehingga dapat mengubah cara brand terhubung dengan konsumen.

    Teknologi DKT dari Groundhog DSP melampaui prediksi kebanyakan orang dengan menggunakan machine learning untuk menganalisis perilaku browsing secara real-time serta menemukan minat konsumen yang tersembunyi. Pendekatan ini memungkinkan pengiklan untuk menjangkau audiens yang lebih luas namun tetap relevan dengan akurasi yang tinggi.

    Periklanan berbasis kata kunci konvensional bergantung pada tebakan para pengiklan tentang apa yang dicari konsumen. Namun dengan tekonlogi DKT, sistem bisa mengidentifikasi koneksi yang akan luput dari metode konvensional.

    Sebagai contoh, sebuah kampanye mengungkapkan bahwa konsumen yang tertarik dengan “produk ramah lingkungan” juga menunjukkan keterlibatan yang kuat dengan “ortodonti”. Korelasi seperti ini mungkin tidak bisa dilihat dari cara targeting konvensional sebelumnya.

    “Dengan membuka koneksi tersembunyi ini, DKT membantu brand dan bisnis untuk memperluas jangkauan dan menyampaikan iklan yang sangat relevan kepada audiens yang terlibat, bahkan ketika pencarian mereka tidak mengikuti pola konvensional,” kata David Chiou, CEO dan pendiri Groundhog Inc, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Sejak IPO pada Januari 2024, Groundhog Technologies telah memperluas fokusnya pada periklanan digital berbasis AI. Mobility Intelligence Platform dari Groundhog mengolah petabyte data telekomunikasi untuk memungkinkan programmatic ads yang sangat bertarget.

    Sementara itu, platform MI-DSP menggunakan machine learning untuk mengoptimalkan penawaran iklan real-time. Dengan begitu, pengiklan akan terbantu dalam membuat keputusan yang didukung data untuk mendorong engagement.

    (asj/asj)

  • Ternyata WPONE Terdaftar di Nasdaq, Benarkah?

    Ternyata WPONE Terdaftar di Nasdaq, Benarkah?

    JABAR EKSPRES – Belakangan ini, aplikasi penghasil uang WPONE menarik perhatian banyak investor dengan klaim bahwa mereka akan segera terdaftar di bursa saham Nasdaq. Dengan janji keuntungan besar dan sistem yang terlihat menggiurkan, banyak orang mulai berinvestasi di platform ini tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.

    Namun, benarkah WPONE benar-benar akan listing di Nasdaq, ataukah ini hanya strategi untuk menarik lebih banyak investor? Banyak perusahaan menggunakan klaim serupa untuk meningkatkan kredibilitasnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan pengecekan sebelum mempercayai klaim semacam ini.

    Cara Mengecek Pendaftaran di Nasdaq

    Kunjungi Situs Resmi Nasdaq

    Anda bisa mengakses situs resmi Nasdaq melalui https://www.nasdaq.com. Gunakan fitur pencarian dan masukkan nama atau kode perusahaan yang bersangkutan untuk melihat apakah perusahaan tersebut benar-benar terdaftar atau sedang dalam proses Initial Public Offering (IPO).

    Baca juga :  Benarkah Aplikasi Waveful Ini Aman Penghasil Uang atau Penipuan Investasi?

    Cek di Situs SEC Edgar

    Semua perusahaan yang akan terdaftar di Nasdaq diwajibkan mengisi formulir pendaftaran IPO di situs SEC Edgar (https://www.sec.gov/edgar). Masukkan kode perusahaan di kolom pencarian untuk melihat apakah ada dokumen resmi yang berkaitan dengan pendaftaran mereka.

    Periksa Situs Resmi Perusahaan

    Perusahaan yang sedang dalam proses IPO biasanya mengumumkan hal ini secara resmi di situs mereka. Pastikan untuk memverifikasi informasi dari sumber yang terpercaya dan bukan hanya dari media sosial atau pihak ketiga yang tidak jelas.

    Berdasarkan informasi yang beredar, perusahaan WPONE mengklaim telah mendaftarkan kode CNXDQI di Nasdaq pada 20 Desember 2024 dan akan resmi listing pada 14 Maret 2025. Selama proses pendaftaran, dikatakan bahwa mulai 25 Februari hingga 13 Maret 2025, investor tidak bisa melakukan penarikan dana atau withdrawal (WD).

    Namun, setelah melakukan penelusuran di situs resmi Nasdaq dan SEC Edgar, tidak ditemukan informasi mengenai pendaftaran perusahaan dengan kode tersebut. Ini tentu menimbulkan kecurigaan, apalagi dengan janji keuntungan yang terlampau besar dan di luar nalar, seperti:

    Deposit akan dilipatgandakan dua kali lipat, misalnya jika seseorang menyetor $1.000, maka akan menjadi $2.000 secara otomatis.Bonus 5% untuk member yang berhasil mengajak orang lain untuk bergabung dan melakukan deposit.

  • Investor Bertambah Pesat! Rahasia di Balik Pertumbuhan Pasar Modal 2025

    Investor Bertambah Pesat! Rahasia di Balik Pertumbuhan Pasar Modal 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pasar modal Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan positif di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. Dengan semakin banyaknya investor, bertambahnya perusahaan tercatat, serta meningkatnya nilai transaksi harian, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya menjaga daya saing pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi utama.

    Sebagai langkah strategis menghadapi tantangan dan peluang ke depan, pada 3 Maret 2025, BEI dan OJK menggelar Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal. Acara ini menjadi wadah bagi regulator, investor, dan profesional industri untuk bertukar wawasan serta menyusun strategi yang lebih solid dalam memperkuat pasar modal nasional.

    Dengan mengusung tema “Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal”, dialog ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi pasar modal Indonesia serta solusi untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhannya.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa komunikasi terbuka antara regulator dan pelaku pasar sangat penting untuk menciptakan pasar modal yang sehat dan kompetitif.

    “Kami terus berupaya memastikan bahwa pasar modal Indonesia menjadi tempat yang aman dan menarik bagi investor, baik domestik maupun global. Sinergi antara semua pemangku kepentingan adalah kunci dalam mencapai tujuan ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyoroti tantangan eksternal yang mempengaruhi pasar modal domestik.

    “Ketidakpastian global, seperti perubahan kebijakan suku bunga The Fed dan dinamika tarif perdagangan antara AS dan mitra dagangnya, menjadi faktor yang perlu terus kita pantau. BEI akan terus berinovasi untuk menjaga stabilitas dan daya tarik pasar modal kita,” tuturnya.

    Dalam dialog ini, Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, I.B. Aditya Jayaantara, juga mengungkapkan inisiatif kebijakan OJK untuk menjaga stabilitas pasar, termasuk penundaan implementasi short selling serta pengkajian ulang kebijakan buyback saham tanpa perlu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Kebijakan ini disambut baik oleh pelaku pasar sebagai langkah proaktif dalam menjaga kepercayaan investor.

    Selain membahas kebijakan dan strategi, dialog ini juga menjadi momentum bagi pelaku pasar untuk menyampaikan masukan terkait mekanisme pengawasan dan perdagangan di BEI. Berbagai usulan yang diajukan diharapkan dapat segera diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pasar.

    Perkembangan Positif Pasar Modal Indonesia

    Tren pertumbuhan pasar modal Indonesia terus menunjukkan angka yang menjanjikan. Dari sisi perusahaan tercatat, hingga Maret 2025 terdapat delapan perusahaan baru yang sukses melaksanakan IPO di BEI, dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp3,70 triliun. BEI pun menargetkan pencatatan 66 saham baru serta total 407 efek baru sepanjang tahun 2025.

    Dari sisi investor, jumlah Single Investor Identification (SID) yang terdaftar di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus meningkat. Per 31 Januari 2025, jumlah investor mencapai 15,16 juta SID, dan bertambah menjadi 15,4 juta SID pada Februari 2025.

    BEI menargetkan pertumbuhan 2 juta investor baru tahun ini, didukung oleh jaringan 29 kantor perwakilan, lebih dari 927 Galeri Investasi (GI), dan lebih dari 240 ribu pengguna aplikasi IDX Mobile.

    Dari sisi nilai transaksi, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada 2024 mencapai Rp12,85 triliun per 27 Desember. Pada 2025, BEI menargetkan kenaikan RNTH menjadi Rp13,5 triliun, mencerminkan optimisme terhadap peningkatan aktivitas perdagangan di bursa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terungkap, Video CEO Aplikasi WPONE Lennon Rudolph Diduga Palsu, Benarkah Dibuat Pakai AI?

    Terungkap, Video CEO Aplikasi WPONE Lennon Rudolph Diduga Palsu, Benarkah Dibuat Pakai AI?

    JABAR EKSPRES – Sebuah temuan baru dibagikan netizen terkait video dari CEO Aplikasi World Pay ONE (WPONE) yang diduga palsu. Video tersebut diduga dibuat menggunakan Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan.

    Temuan tersebut dibagikan oleh akun Facebook @Kara Uzeinel yang diunggahnya melalui sebuah postingan.

    “Dan yg membuat saya ngakak adalah ketika mereka menampilkan BOS WPONE yg Katanya dari Colorado US itu saya amati ternyata adalah SEBUAH VIDEO ARTIFICIAL INTELEGEN alias FALSE atau PALSU,” tulisnya di sosial media Facebook pada Rabu, 5 Maret 2025.

    Sayangnya akun tersebut tidak menunjukkan bukti-bukti yang menjelaskan dari sisi mana video tersebut tampak seperti AI.

    Baca juga : CEO Aplikasi WPONE Bakal ke Indonesia Gelar Global Roadshow di Makasar, Tak Jadi SCAM?

    Selain menyebut video tersebut AI, akun milik konten crator itu juga menunjukkan simpatinya kepada para korban WPONE.

    “Kasihan Para member WPone, mereka tidak tau padahal mereka menjadi korban “S.C.A.M”” tambahnya.

    Dia juga menyebutkan hasil analisisnya terkait aplikasi WPONE.

    “POLA WPONE INI ENDINGNYA ADALAH Sistem sedang Maintenance, Sistem sedang upgrade dan WD pending, Padahal memang gak akan WD Pastinya.” prediksinya.

    Dia juga menyayangkan banyak korban yang berasal dari Kabupaten Landak.

    “Saya juga amati korbannya dari kalbar banyak dari Kabupaten Landak paling banyak nih.
    Semoga saja Yang saya katakan Salah.
    Tapi akurasi Prediksi saya adalah 99,99% ini adalah S.C.A.M,” pungkasnya.

    Baca juga : Pro Kontra Aplikasi WPONE Makin Memanas di Media Sosial

    Konten tersebut memberikan peringatan kepada semua pengguna Aplikasi WPONE bahwa aplikasi tersebut terindikasi penipuan, meski belum terbukti, karena masih menajnjikan bisa WD pada 14 Maret Mendatang.

    Saat ini aplikasi WPONE dikabarkan tengah proses IPO atau melakukan penawaran saham secara terbuka kepada publik agar masuk kedalam bursa sahan di Nasdaq Amerika. Dampak dari proses tesebut, seluruh pengguna atau anggota WPONE tidak akan bisa melakukan penarikan hingga 13 Maret 2025.

    Hal ini yang lantas menjadi sorotan hingga munculnya prediksi banyak orang bawa aplikasi sudah SCAM.

  • BEI Tetap Akomodasi Perusahaan Beraset Kecil untuk IPO meskipun Tuai Kritik

    BEI Tetap Akomodasi Perusahaan Beraset Kecil untuk IPO meskipun Tuai Kritik

    Jakarta, Beritasatu.com – Hingga awal 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menerima kedatangan sejumlah emiten berskala kecil yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan target dana di bawah Rp 100 miliar.

    Fenomena meningkatnya jumlah emiten kecil yang melantai di bursa ini menuai berbagai tanggapan dari investor dan pelaku pasar. Banyak pihak mempertanyakan kontribusi emiten-emiten tersebut terhadap pertumbuhan kapitalisasi pasar secara keseluruhan, mengingat skala bisnis mereka yang relatif kecil.

    Meski kritik bermunculan, Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh perusahaan, termasuk yang berskala kecil, untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal.

    Menurutnya, keberadaan pasar modal harus mampu mengakomodasi berbagai jenis perusahaan, baik besar maupun kecil, selama mereka memiliki prospek bisnis yang baik.

    “Pasar modal harus memberikan ruang bagi semua perusahaan, tidak hanya bagi yang besar tetapi juga bagi yang kecil. Namun, tentu saja, yang kami akomodasi adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek yang menjanjikan,” ujar Nyoman kepada wartawan di gedung BEI, Rabu (5/3/2025).

    Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan bahwa BEI memiliki sejumlah kriteria dalam menilai apakah suatu perusahaan layak untuk melantai atau IPO di bursa.

    Penilaian tersebut mencakup aspek kinerja perusahaan, fundamental bisnis, serta rencana ekspansi di masa mendatang. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, BEI memastikan bahwa emiten yang masuk ke pasar modal adalah perusahaan yang memiliki daya saing dan potensi pertumbuhan.

    Hingga saat ini, terdapat 24 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI. Dari jumlah tersebut, 23 perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan beraset besar, dengan nilai aset lebih dari Rp 250 miliar, sementara satu perusahaan lainnya tergolong beraset menengah dengan nilai aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

    “Kami tetap berupaya mengakomodasi perusahaan dengan berbagai ukuran aset. Yang terpenting adalah memastikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki prospek yang jelas dan dapat memberikan nilai tambah bagi pasar modal,” pungkas Nyoman.

    Dengan kebijakan yang inklusif ini, BEI berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk memanfaatkan pasar modal untuk IPO sebagai sarana pendanaan dan pertumbuhan bisnis, sehingga secara keseluruhan dapat berkontribusi terhadap dinamika dan perkembangan pasar modal Indonesia.
     

  • CEO Aplikasi WPONE Bakal ke Indonesia Gelar Global Roadshow di Makasar, Tak Jadi SCAM?

    CEO Aplikasi WPONE Bakal ke Indonesia Gelar Global Roadshow di Makasar, Tak Jadi SCAM?

    JABAR EKSPRES – Lagi-lagi kabar mengejutkan datang dari aplikasi WPONE, setelah ramai dengan isu scam hingga CEO Lennon Rudolph mengeluarkan pernyataan resminya.

    Kabar terkini menyebutkan jika CEO WPONE bakal datang ke Indonesia untuk menggelar Global Roadshow di Makasar.

    “Roadshow global WPONE2025 resmi berlayar! Kami dengan tulus mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dan menyaksikan babak baru WPONE di panggung global. ” sebut pengumuman dari aplikasi WPONE.

    Baca juga : Bukti Baru Aplikasi WPONE Penipuan, Ternyata Tidak Ada Catatan IPO di Amerika

    Indonesia disebut menjadi pemberhentian pertama untuk acara ini, karena menjadi bagian penting dari strategi global WPone.

    “Sebagai bagian penting dari strategi globalisasi kami, kami memilih Indonesia sebagai perhentian pertama roadshow global kami, yang tidak hanya menunjukkan perhatian kami terhadap pasar Indonesia, tetapi juga menyoroti daya saing dan pengaruh WPONE di pasar global. ” tambahnya.

    Acara tersebut akan digelar pada tanggal 6 April 2025 atau setelah lebaran Idul Fitri 2025, di Hotel Claro Kota Makasar.

    Acara serupa juga pernah direncanakan oleh beberapa aplikasi lain yang sudah scam seperti Smart Wallet, bahkan ada yang sampai mendatangi hotel secara langsung, untuk mencari tahu apakah benar pihak aplikasi telah membokingnya untuk acara tersebut.

    Baca juga : Modus Penipuan CEO Aplikasi WPONE Terbongkar, DANA Anggota Diduga Disalahgunakan Untuk ini

    Namun yang terjadi, pihak hotel sama sekali tidak mengetahui hal tersebut, ada juga yang mengatakan pihak hotel baru ditelepon dan belum ada kepastian penggunaan hotel karena belum ada booking fee masuk.

    Namun sebelum hari pelaksanaan, aplikasi sudah keburu scam dan terbukti sebagai penipuan, sehingga acara tak jadi dilaksanakan.

    Dikhawatirkan hal ini juga terjadi pada aplikasi WPONE yang sudah memebrikan harapan palsu pada semua anggotanya.

  • Bukti Baru Aplikasi WPONE Penipuan, Ternyata Tidak Ada Catatan IPO di Amerika

    Bukti Baru Aplikasi WPONE Penipuan, Ternyata Tidak Ada Catatan IPO di Amerika

    JABAR EKSPRES – Aplikasi WPONE yang saat ini mengaku sedang IPO di bursa saham NASDAQ Amerika terbukti sebagai penipuan karena ternyata tidak ditemukan catatan apapun.

    Padahal, jika sedang IPO atau Initial Public Offering, seharusnya sebuah perusahaan sedang gencar melakukan promosi dan banyak penawaran ke publik.

    Yang dimaksud dengan IPO adalah penawaran umum perdana saham kepada publik. IPO merupakan proses ketika perusahaan menjual sahamnya kepada masyarakat luas untuk pertama kalinya.

    Tujuan dilakukannya IPO adalah agar sebuah perusahaan mendapatkan pendanaan dari investor, meningkatkan modal ekuitas dari investor publik, dan menjadikan perusahaan terbuka sehingga bisa dimiliki siapa saja.

    Baca juga : Modus Penipuan CEO Aplikasi WPONE Terbongkar, DANA Anggota Diduga Disalahgunakan Untuk ini

    Untuk bisa melakukan IPO, sebuah perusahaan harus bisa memenuhi syarat berikut ini :

    1. Memiliki track record keuangan yang baik
    2. Memiliki potensi keuntungan di masa depan
    3. Laporan keuangan harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik
    4. Memiliki tujuan yang jelas atas penerbitan saham

    Sementara untuk aplikasi WPONE ini diketahui sama sekali tidak ditemukan catatan apapun di Amerika, hal ini diketahui setelah salah satu akun sosial media Facebook bernama Masriniati Eva Belisima melakukan pengecekan melalui rekannya yang ada di Amerika.

    “Info terkini ternyata saya cek di US (Amerika) dimana WPONE berasal yang katanya katanya dari Colorado Amerika 🇺🇸 nah aku punya teman2 yang tinggal di Amerika sana dari teman bule bahkan orang Indonesia yang nikah dan tinggal disana katanya gak ada jenis Investasi yang namanya WPONE disana dan dia telurusi di website WPONE sendiri ke blok karena di Amerika emang sangat ketat pengawasan gak main2 dan pemerintah disana bener2 luar biasa.”

    Akun tesebut juga membagikan tangkapan layar obrolannya dengan rekannya tersebut.

    “Ga ada WPONE di US kak, udah coba di check website dan review di reddit (ini semacam kaskus di US, dan sangat terkenal, klo orang mau lihat review apapun bisa check di raddit dan tidak ada pembahasan soal WPONE) menurutku no one know ahaout teh apps, dan aplikasi investasi si US tu sangat ketet jg, suamiku sih gak tahu dan ga pernah denger,” tulis rekan tersebut melalui pesan singkat.

  • HP China Makin Ngegas, iPhone Sudah Ditinggal

    HP China Makin Ngegas, iPhone Sudah Ditinggal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Honor yang baru comeback ke Indonesia mengumumkan gebrakan baru secara global. Pabrikan China tersebut mengatakan akan menggelontorkan US$10 miliar (Rp165 triliun) untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam 5 tahun ke depan.

    Teknologi AI itu akan dibenamkan pada perangkat-perangkat Honor selanjutnya. CEO Honor James Li mengatakan inisiasi ini merupakan bagian untuk mempersiapkan perusahaan melantai ke bursa (IPO).

    Dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Li mengatakan Honor berambisi untuk memperluas bisnisnya. Tak cuma di sektor smartphone, tetapi juga perangkat PC, tablet, dan wearable berbasis AI.

    Pada Desember lalu, Honor mengatakan perusahaan sudah menyelesaikan restrukturisasi pemegang saham dan kian dekat dengan IPO. Namun, hingga kini belum diungkap timeline pastinya.

    Pengumuman Honor datang di kala industri AI China sedang naik daun berkat kemunculan DeepSeek. Bahkan, DeepSeek sempat mengguncang Silicon Valley dan membuat saham raksasa teknologi AS rontok berjamaah.

    DeepSeek digadang-gadang akan memudahkan pengembangan AI yang berkualitas dan efisien di China, sehingga menjadi penanda positif bagi industri teknologi China secara keseluruhan.

    iPhone Makin Ditinggal

    Di kala pasar smartphone China kian agresif, iPhone milik Apple justru menunjukkan tanda-tanda penurunan. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu, mulai dari keterlambatan iPhone mengadopsi AI, persaingan dengan pemain lokal di China, hingga isu geopolitik.

    Apple baru memperkenalkan AI di seri iPhone 16 keluaran 2024 silam, ketika pabrikan Android lain sudah berlomba-lomba mempromosikan AI pada perangkat mereka. Bahkan, kemampuan AI yang dinamai Apple Intelligence tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh pengguna ketika pertama kali membeli perangkat.

    Di China, Apple bekerja sama dengan Alibaba untuk memboyong fitur Apple Intelligence dan baru berfungsi beberapa waktu mendatang.

    Hal ini membuat penjualan iPhone di China kian merosot dan memengaruhi kinerjanya untuk pasar global. Pasalnya, China merupakan pasar smartphone terbesar di dunia.

    Analis rantai pasokan Ming Chi-Kuo pada Januari lalu mengatakan Apple masih akan kehilangan pangsa pasar di China karena penurunan pengiriman iPhone. Ia tak segan-segan memprediksi pengapalan iPhone akan anjlok 6% di semester pertama 2025 dibandingkan tahun lalu.

    Kuo mencatat pada Desember 2024, pengiriman smartphone di China mengalami stagnansi dibandingkan setahun sebelumnya. Namun, pengapalan iPhone secara spesifik anjlok 10-12%.

    Apple mengestimasikan total pengapalan iPhone sebanyak 220 juta unit sepanjang 2024. Sementara di 2025 sekitar 220-225 juta. Angka itu, kata Kuo, di bawah konsensus pasar yang mematok 240 juta unit atau lebih.

    (fab/fab)