NGO: IPO

  • Bos BEI Bocorkan Prospek IPO di Tengah Tekanan IHSG dan Aksi Jual Saham

    Bos BEI Bocorkan Prospek IPO di Tengah Tekanan IHSG dan Aksi Jual Saham

    Jakarta

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dengan prospek pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di tengah tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan aksi net sell atau jual bersih yang dilakukan investor asing.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, antrean atau pipeline IPO calon emiten masih tidak berubah kendati IHSG melemah. Bahkan saat ini, tercatat 10 emiten yang melakukan IPO sepanjang 2025.

    “Saya lihat secara pipeline nggak berubah. Ini kan kita bicara (kondisi) kemarin, IPO itu kan jangka panjang, masih ada satu tahun. Kita sudah lihat hari ini, listing kita sudah 10 yang listing,” kata Iman di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).

    Iman juga meyakini, akan ada penambahan permintaan yang terjadi pada pasar saham domestik. Optimisme ini menyusul kebijakan baru pembelian kembali saham atau buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini.

    “Ada upaya-upaya yang dilakukan oleh OJK dan kita harapkan akan ada penambahan permintaan-permintaan lain yang terjadi di domestik. Kita harapkan ya bisa juga meningkatkan kepercayaan dari asing. Apa yang statement-statement yang disampaikan ini semoga juga bisa meredam kekhawatiran investor asing terhadap bursa Indonesia,” tutupnya.

    Sementara itu, berdasarkan data RTI Business hari ini pukul 12.07 WIB, aksi jual bersih yang dilakukan investor asing untuk keseluruhan pasar Rp 2,49 triliun dan pasar domestik Rp 2,57 triliun. Pergerakan IHSG usai pengumuman aturan buyback tanpa RUPS menguat 61.082 poin atau 0,98% ke level 6.284.

    Untuk diketahui, hingga 14 Maret 2025 tercatat 10 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 3.88 Triliun. Saat ini tercatat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

    Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline sesuai POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yakni satu perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 25 perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

    Berikut Rinciannya Sektornya:

    • 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
    • 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
    • 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
    • 3 Perusahaan dari sektor Energy;
    • 1 Perusahaan dari sektor Financials;
    • 4 Perusahaan dari sektor Healthcare;
    • 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
    • 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
    • 1 Perusahaan dari sektor Technology;
    • 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

    (ara/ara)

  • Google Rogoh Rp525 Triliun! Akuisisi Wiz Jadi Langkah Terbesar dalam Sejarah Teknologi!

    Google Rogoh Rp525 Triliun! Akuisisi Wiz Jadi Langkah Terbesar dalam Sejarah Teknologi!

    JAKARTA – Alphabet, induk perusahaan Google, mengumumkan pada Selasa 18 Maret bahwa perusahaan asal Silicon Valley ini akan mengakuisisi Wiz dengan nilai sekitar 32 miliar dolar AS (Rp525,6 triliun ). Inimenjadikannya kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan perusahaan teknologi selama ini.

    Langkah ini bertujuan untuk memperkuat keamanan siber dalam layanan cloud computing, sekaligus meningkatkan daya saing Google Cloud terhadap Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure.

    Akuisisi ini dilakukan secara tunai penuh, setelah sebelumnya Wiz menolak tawaran senilai 23 miliar dolar AS dari Alphabet pada tahun lalu. Pasalnya terdapat kekhawatiran terkait persetujuan antimonopoli serta rencana perusahaan yang ingin melangsungkan IPO (Initial Public Offering).

    Mengakuisisi Wiz akan membantu Google meningkatkan bisnis cloud mereka dengan solusi keamanan siber berbasis AI (Artificial Intelligence). Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi dan menghilangkan risiko keamanan kritis, yang semakin penting seiring dengan meningkatnya penggunaan AI generatif seperti ChatGPT.

    “Cloud menjadi semakin penting, dan para peretas tidak melambat. Mereka sudah menggunakan teknologi paling inovatif untuk bergerak lebih cepat,” ujar CEO Wiz, Assaf Rappaport, yang sebelumnya menyebut tawaran Google sebagai “penghormatan besar”.

    Meskipun tahun 2024 menjadi tantangan bagi kesepakatan besar akibat ketatnya regulasi, optimisme di Wall Street meningkat bahwa kebijakan antimonopoli di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump dapat mempercepat momentum akuisisi besar seperti ini.

    Google has signed a definitive agreement to acquire @Wiz_io – a significant step toward improving cloud security, lowering cost, and spurring the adoption of multicloud in the AI era → https://t.co/PflOF8REv4 pic.twitter.com/NorFo53nTC

    — Google Cloud (@googlecloud) March 18, 2025

    Startup Keamanan Siber yang Berkembang Pesat

    Sebagai salah satu startup perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat, Wiz dihargai 12 miliar dolar AS (Rp197,1 triliun) dalam putaran pendanaan pada Mei 2024. Wiz bekerja sama dengan berbagai penyedia cloud seperti AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud, serta memiliki pelanggan besar seperti Morgan Stanley, BMW, dan LVMH.

    Setelah akuisisi ini rampung, Wiz akan bergabung dengan bisnis Google Cloud, yang menghasilkan pendapatan lebih dari 40 miliar dolar AS (Rp657 triliun) pada tahun 2024. Pertumbuhannya bahkan melampaui bisnis pencarian Google dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, Wiz akan tetap menawarkan layanannya di berbagai penyedia cloud utama lainnya.

    Alphabet memperkirakan kesepakatan ini akan selesai pada tahun 2026, bergantung pada persetujuan regulasi.

    Analis D.A. Davidson, Gil Luria, menilai harga yang lebih tinggi ini mencerminkan pertumbuhan eksponensial Wiz dalam satu tahun terakhir. “Agar Google dapat bersaing dengan Microsoft Azure dalam menarik pelanggan enterprise, mereka perlu menawarkan rangkaian layanan yang lebih luas, termasuk perangkat lunak keamanan,” ujar Luria, dikutip VOI dari Reuters.

    Ini bukan pertama kalinya Google melakukan akuisisi besar dalam sektor keamanan siber. Pada 2022, mereka mengakuisisi Mandiant senilai 5,4 miliar dolar AS (Rp88,6 triliun). Angka itu  mengalahkan penawaran Microsoft dalam persaingan ketat.

    Minat terhadap industri keamanan siber meningkat sejak insiden pemadaman global CrowdStrike  tahun lalu yang mengganggu berbagai industri, mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengeluaran guna melindungi sistem mereka dari ancaman siber.

    Saat ini, Google memiliki kas dan setara kas sebesar 23,47 miliar dolar AS per 31 Desember 2024, yang berarti mereka mungkin harus mencari pendanaan tambahan untuk menyelesaikan transaksi ini.

    Alphabet sebelumnya mengalokasikan 75 miliar dolar AS untuk belanja modal tahun 2025, yang sebagian besar ditujukan untuk investasi dalam AI. Namun, mereka menyatakan bahwa rencana alokasi modal mereka tetap tidak berubah meskipun ada akuisisi ini.

    Saham Google turun hampir 3% dalam perdagangan awal akibat pelemahan pasar secara keseluruhan. Tahun lalu, sahamnya naik sekitar 35%, tetapi mengalami penurunan 13% pada tahun ini karena kekhawatiran investor terkait pengeluaran besar untuk AI, terutama dalam menghadapi persaingan dari DeepSeek, perusahaan AI asal China dengan biaya produksi lebih rendah.

  • Ada 25 perusahaan beraset besar antre IPO di pasar modal RI

    Ada 25 perusahaan beraset besar antre IPO di pasar modal RI

    Pegawai berjalan di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz.

    BEI: Ada 25 perusahaan beraset besar antre IPO di pasar modal RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 17 Maret 2025 – 07:11 WIB

    Elshinta.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 25 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) akan melangsungkan initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

    Sebanyak 25 perusahaan itu masuk kategori beraset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar, merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017.

    Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin, menjelaskan secara total terdapat 26 perusahaan dalam antrean akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.

    Dalam antrean itu, sebanyak 25 perusahaan beraset skala besar dan satu perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.

    Dari 26 perusahaan itu, dari sisi sektor, terdapat sebanyak enam perusahaan sektor barang konsumen primer, empat perusahaan sektor industri, dan empat perusahaan sektor kesehatan.

    Lalu, tiga perusahaan sektor energi, tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor transportasi dan logistik, serta satu perusahaan sektor keuangan.

    Kemudian, satu perusahaan sektor infrastruktur, satu perusahaan sektor barang konsumen non primer, dan satu perusahaan sektor teknologi.

    Sampai 14 Maret 2025, telah tercatat sepuluh perusahaan yang melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp3,88 triliun.

    Dalam periode sama, telah diterbitkan sebanyak 23 emisi dari 18 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun senilai Rp27,9 triliun.

    Di sisi lain, terdapat 31 emisi dari 25 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean (pipeline) untuk menerbitkan emisi EBUS.

    Sementara itu, untuk aksi rights issue, 14 Maret 2025, telah terdapat dua perusahaan yang telah melakukan aksi rights issue dengan total nilai Rp470 miliar.

    Dalam antrian, terdapat sebanyak empat perusahaan yang akan melangsungkan aksi rights issue di pasar modal Indonesia, yang terdiri dari dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor energi, serta satu perusahaan sektor kesehatan.

    Sumber : Antara

  • BEI ungkap ada 780 ribu investor baru pasar modal selama 2025

    BEI ungkap ada 780 ribu investor baru pasar modal selama 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BEI ungkap ada 780 ribu investor baru pasar modal selama 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 23:11 WIB

    Elshinta.com – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, terdapat sebanyak 780.000 investor baru di pasar modal Indonesia sepanjang tahun sampai periode Maret 2025.

    Sehingga, sampai saat ini total investor pasar modal Indonesia tercatat mencapai 15,6 juta Single Investor Identification (SID).

    “Kami percaya bahwa pasar modal dapat berperan aktif dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga delapan persen pada tahun 2029,” ujar Jeffrey di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat.

    Dalam kesempatan ini, Ia menyampaikan bahwa pasar modal Indonesia berpotensi berkontribusi hingga 61 persen melalui aktivitas penggalangan dana, dari kebutuhan investasi tambahan selama lima tahun ke depan, yang diestimasi sebesar Rp14.000 triliun.

    Pihaknya menargetkan kontribusi langsung melalui penggalangan dana dapat mencapai Rp1.500 triliun selama lima tahun mendatang, melalui inisiatif seperti Intial Public Offering (IPO) Lighthouse Company, penawaran umum Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta efisiensi proses Right Issue.

    Sementara itu, pihaknya menargetkan kontribusi tidak langsung melalui peningkatan valuasi perusahaan tercatat yang memberikan leverage untuk pendanaan melalui utang, akan mencapai Rp6.800 triliun.

    “Infrastruktur pasar modal yang efisien juga dapat memainkan peran penting dalam menciptakan multiplier effect terhadap ekonomi nasional,” ujar Jeffrey.

    Ia menjelaskan, ekspansi bisnis perusahaan tercatat dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada komponen konsumsi rumah tangga dalam produk domestik bruto (PDB).

    “Kontribusi perusahaan tercatat, baik melalui setoran pajak yang mencapai Rp185 triliun maupun dividen kepada para investor yang mencapai Rp367 triliun pada tahun 2023, menjadi bukti nyata dampak positif pasar modal bagi perekonomian,” ujar Jeffrey.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Laba Melesat, Komisi VI DPR Harap Kelanjutan Inisiatif Strategis Inalum – Halaman all

    Laba Melesat, Komisi VI DPR Harap Kelanjutan Inisiatif Strategis Inalum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat mendukung anggota holding MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), untuk menjalankan rencana-rencana strategisnya guna mampu memberi dampak dan kontribusi yang lebih besar bagi negara.

    Anggota Komisi VI DPR Rivqy Abdul Halim menyampaikan bahwa Inalum memiliki roadmap pengembangan bisnis yang tergolong matang. Realisasi kinerja perusahaan pada 2024 juga tercapai dengan sangat baik, yang membuktikan bahwa eksekusi dari perencanaan berjalan dengan sangat baik.

    “Kami apresiasi untuk Inalum, roadmap-nya jelas, timeline-nya jelas, dan dipimpin oleh pemimpin muda. Kami berharap bisa menularkan ke perusahaan lainnya dan semoga bisa tercapai program-programnya serta menjadi perusahaan yang lebih baik,” katanya.

    Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Abdul Hakim Bafagih menyampaikan pencapaian kinerja keuangan Inalum sudah tercapai sesuai rencana. Dirinya pun mendukung Inalum untuk dapat melantai di pasar modal agar mampu melakukan ekspansi operasional yang lebih kuat lagi.

    “Semoga bisa menjadi contoh bagi anggota holding lainnya, kecil tapi sehat dan lancar untuk rencana IPO 2026. Kami berharap dapat dijelaskan program jangka panjangnya agar dana yang nanti terhimpun dari pasar modal digunakan secara optimal,” katanya.

    Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra menerangkan realisasi produksi selama 2024 mencapai 274.230 ton aluminium, tumbuh 27,6 persen secara tahunan (YoY). Adapun penjualan tercatat 276.381 ton, tumbuh 25,6% YoY.

    Dengan demikian, pendapatan Inalum pada 2024 mencapai US$715,99 juta, naik 9% YoY, dengan EBITDA mencapai US$183,9 juta, tumbuh 213% YoY, dan laba bersih mencapai US$173,29 juta, naik 99% YoY. Perseroan juga konsisten menjaga indikator keuangan dalam rentang yang aman sehingga mampu mendukung kinerja operasional yang berkelanjutan selama 2024.

    Ilhamsyah menyampaikan bahwa ke depan perseroan akan konsisten meningkatkan kapasitas produksi agar mampu menjawab amanah dari pemerintah agar Inalum mampu meningkatkan penguasaan pasar domestik atau swasembada aluminium, dengan kebutuhan yang besar mencapai 1,2 juta ton per tahun.

    Inalum saat ini pun berupaya meningkatkan kapasitas produksi smelter grade alumina refinery (SGAR), yang kapasitas produksi alumina saat ini 1 juta ton menjadi 2 juta ton. Perseroan juga tengah merencanakan penambahan kapasitas aluminium sebesar 600.000 ton.

    “Memang kami akan terus kejar dan menjadi konsentrasi kami ke depan. Dengan revenue kami sekitar Rp10 triliun per tahun saat ini, dapat meningkat menjadi Rp44,9 triliun, artinya naik 4 kali lipat,” katanya.

    Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyampaikan bahwa Inalum didorong untuk menjadi penggerak dalam integrasi hilirisasi bauksit hulu hingga hilir.

    Inalum akan terus memperkuat kapasitas produksinya sehingga Indonesia akan mampu mendapatkan pasokan aluminium yang berasal dari mineral dalam negeri.

    Hal ini tentunya akan memperkuat kinerja perusahaan sekaligus dapat membantu pemerintah dalam menghemat devisa karena berhasil menekan impor bahan baku.

    “Kami percaya Inalum memiliki potensi yang sangat besar, dan kami akan terus dorong Inalum mampu menjalankan dan menyelesaikan inisiatif-inisiatif strategisnya,” katanya.

  • Deposit untuk Event Aplikasi WPONE dapat Hadiah Mobil Gratis, Benarkah?

    Deposit untuk Event Aplikasi WPONE dapat Hadiah Mobil Gratis, Benarkah?

    JABAR EKSPRES – Aplikasi WPONE kembali menjadi sorotan setelah menjanjikan hadiah mobil bagi anggotanya yang melakukan deposit Rp100 juta. Namun, ternyata hadiah tersebut tidak diberikan secara cuma-cuma, melainkan hanya berupa uang muka (DP) mobil, sedangkan angsuran bulanannya tetap harus dibayar oleh anggota yang menerima hadiah.

    Foto-foto penyerahan mobil sudah beredar luas di media sosial, tetapi fakta di baliknya terungkap berkat unggahan salah satu netizen. Dalam unggahan tersebut, terlihat bukti tanda jadi pembelian mobil dari dealer Kalla Toyota, yang menunjukkan bahwa WPONE hanya membayar DP sebesar Rp5 juta dari total harga mobil Rp291.706.000.

    Dengan skema ini, WPONE tetap mendapatkan keuntungan besar karena dari setiap anggota yang menyetor Rp100 juta, mereka hanya mengeluarkan Rp5 juta untuk DP mobil, sementara sisanya tetap menjadi keuntungan mereka. Hal ini memicu reaksi keras dari para anggota yang merasa tertipu.

    Baca juga : Ciri-Ciri Aplikasi Penghasil Uang AKQA Diduga Penipuan Skema Ponzi, Akan Scam?

    Selain skema hadiah mobil yang mencurigakan, admin aplikasi WPONE juga mulai mengancam anggota yang enggan melakukan deposit untuk event terbaru mereka, yaitu event bonus rabat 100 persen selama masa IPO. Event ini berlangsung dari 25 Februari hingga 13 Maret 2025, di mana setiap anggota wajib menyetor saldo yang sama dengan jumlah yang ada di akun mereka untuk mendapatkan bonus rabat.

    Namun, banyak anggota yang mulai tidak tertarik atau bahkan tidak percaya lagi, sehingga menimbulkan kemarahan admin WPONE. Dalam percakapan di grup obrolan, admin WPONE bernama Vanya mengeluarkan ancaman terhadap anggota yang tidak ikut serta dalam event ini.

    “Event 100% ini waktunya 17 hari, dan hari ini hanya sisa 3 hari jadi untuk siapapun yang tidak berpartisipasi, jangan cari saya jika ada kendala terutama di penarikan nanti, karena untuk sekedar menghargai acara resmi WPONE saja Anda tidak bisa!” tulisnya dengan nada mengancam.

    Unggahan ini kemudian ramai di media sosial dan mendapat banyak komentar dari anggota WPONE yang mulai sadar akan potensi penipuan ini.

    Baca juga :  Interview CEO Aplikasi WPONE Bantah SCAM! Benarkah WPONE Segera Go Public dan Terdaftar di Bursa Saham? Ini Faktanya

  • OpenAI Keluarkan ‘Senjata’ Baru untuk Saingi DeepSeek Cs

    OpenAI Keluarkan ‘Senjata’ Baru untuk Saingi DeepSeek Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI baru saja meluncurkan perangkat baru yang ditujukan untuk para pengembang. Perangkat ini akan memudahkan mereka dalam mengembangkan agen AI tingkat lanjut. OpenAI berharap perangkat ini dapat membuat mereka unggul lebih jauh dari DeepSeek.

    Melansir dari Reuters, Rabu (12/3/2025) perangkat ini menggunakan beberapa antarmuka pemrograman aplikasi (API), di tengah meningkatnya persaingan dari perusahaan rintisan AI asal China.

    Agen AI dirancang untuk melakukan tugas dunia nyata yang kompleks secara mandiri, tanpa memerlukan campur tangan manusia. 

    API sendiri adalah serangkaian kode yang memungkinkan berbagai komponen perangkat lunak untuk berkomunikasi, bertukar data, dan berfungsi dengan standar yang konsisten.

    Perangkat baru tersebut, yang dikenal dengan nama Responses API, kini tersedia bagi seluruh pengembang tanpa biaya tambahan. Perangkat ini akan menggantikan Assistants API milik OpenAI, yang direncanakan untuk dihentikan secara bertahap pada paruh kedua tahun 2026.

    Langkah ini diambil setelah sejumlah perusahaan rintisan AI dari Tiongkok meluncurkan model-model yang mereka klaim setara, atau bahkan lebih baik, dibandingkan dengan model AI terkemuka di industri AS, dengan biaya yang jauh lebih rendah. 

    Salah satu perusahaan rintisan yang menarik perhatian adalah Monica, yang baru saja meluncurkan agen AI otonom bernama Manus. 

    Hal ini terjadi beberapa minggu setelah DeepSeek, sebuah perusahaan lain, mendapatkan pujian dari para eksekutif Silicon Valley dan insinyur teknologi AS atas inovasi mereka.

    Sebelumnya, CoreWeave, perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didukung oleh Nvidia, telah menandatangani kontrak jangka panjang senilai US$11,9 miliar atau Rp195,4 triliun (kurs: Rp16.421) dengan OpenAI menjelang peluncuran pasar sahamnya.

    CoreWeave adalah perusahaan cloud computing berbasis di Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri dalam menyediakan infrastruktur berbasis unit pemrosesan grafis (GPU) untuk pengembang kecerdasan buatan (AI).

    Melansir dari Reuters, Selasa (11/3/2025) dalam kesepakatan tersebut, CoreWeave akan menyediakan infrastruktur AI untuk OpenAI.

    Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh CoreWeave, kesepakatan ini juga mencakup penerbitan saham senilai $350 juta kepada OpenAI melalui penempatan saham secara privat pada saat penawaran umum perdana (IPO). 

    Hal ini akan memberikan OpenAI saham di CoreWeave sebagai bagian dari hubungan jangka panjang kedua perusahaan.

    “CoreWeave merupakan tambahan penting bagi portofolio infrastruktur OpenAI, melengkapi kesepakatan komersial kami dengan Microsoft dan Oracle, serta usaha patungan kami dengan SoftBank di Stargate,” kata Sam Altman, CEO OpenAI.

  • CoreWeave IPO, OpenAI Amankan Kontrak Jangka Panjang Rp195,4 Triliun

    CoreWeave IPO, OpenAI Amankan Kontrak Jangka Panjang Rp195,4 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — CoreWeave, perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didukung oleh Nvidia, telah menandatangani kontrak jangka panjang senilai US$11,9 miliar atau Rp195,4 triliun (kurs: Rp16.421) dengan OpenAI menjelang peluncuran pasar sahamnya.

    CoreWeave adalah perusahaan cloud computing berbasis di Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri dalam menyediakan infrastruktur berbasis unit pemrosesan grafis (GPU) untuk pengembang kecerdasan buatan (AI).

    Melansir dari Reuters, Selasa (11/3/2025) dalam kesepakatan tersebut, CoreWeave akan menyediakan infrastruktur AI untuk OpenAI.

    Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh CoreWeave, kesepakatan ini juga mencakup penerbitan saham senilai $350 juta kepada OpenAI melalui penempatan saham secara privat pada saat penawaran umum perdana (IPO). 

    Hal ini akan memberikan OpenAI saham di CoreWeave sebagai bagian dari hubungan jangka panjang kedua perusahaan.

    “CoreWeave merupakan tambahan penting bagi portofolio infrastruktur OpenAI, melengkapi kesepakatan komersial kami dengan Microsoft dan Oracle, serta usaha patungan kami dengan SoftBank di Stargate,” kata Sam Altman, CEO OpenAI.

     CoreWeave dikenal juga sebagai “AI hyperscaler,” menawarkan platform infrastruktur dan layanan cloud yang dioptimalkan untuk beban kerja AI, seperti pelatihan model skala besar dan inferensi.

    Mereka bekerja sama erat dengan NVIDIA, menggunakan GPU canggih seperti H100 dan GB200, dan mengklaim menyediakan solusi hingga 35 kali lebih cepat dan 80% lebih murah dibandingkan penyedia cloud besar seperti AWS, Azure, atau Google Cloud.

    Hingga 2025, CoreWeave telah berkembang pesat, memiliki 28 pusat data di AS dan Eropa, dan valuasinya mencapai $23 miliar setelah penggalangan dana terbaru pada November 2024.

    Kesepakatan ini memberi dorongan signifikan bagi CoreWeave menjelang peluncuran IPO yang diharapkan menjadi salah satu yang paling menarik pada 2025. 

    Pembicaraan antara CoreWeave dan OpenAI ini muncul saat minat investor terhadap AI generatif sedang melonjak. Ledakan permintaan untuk infrastruktur seperti pusat data dan server berdaya tinggi telah mendorong produsen chip seperti Nvidia dan perusahaan teknologi besar lainnya.

    CoreWeave, yang berbasis di Livingston, New Jersey, didirikan pada tahun 2017 dan menyediakan akses ke pusat data serta chip berdaya tinggi untuk kebutuhan beban kerja AI, yang sebagian besar dipasok oleh Nvidia. 

    Perusahaan ini bersaing dengan penyedia cloud besar seperti Microsoft Azure dan AWS milik Amazon. CoreWeave melayani berbagai pelanggan besar, termasuk Meta, IBM, dan Microsoft.

    Menurut laporan Reuters, perusahaan ini berencana untuk menargetkan valuasi lebih dari US$35 miliar pada IPO yang akan datang. Pada awal Maret, CoreWeave melaporkan pendapatan sebesar US$1,92 miliar untuk tahun 2024, meningkat tajam dari US$228,9 juta tahun sebelumnya. 

    Namun, perusahaan juga mencatatkan kerugian bersih sebesar US$863,4 juta, lebih besar dibandingkan kerugian sebesar US$593,7 juta pada 2023. Sekitar dua pertiga dari pendapatan perusahaan berasal dari Microsoft.

    CoreWeave telah mengumpulkan lebih dari US$14,5 miliar dalam bentuk utang dan ekuitas melalui 12 putaran pendanaan, termasuk lebih dari US$7 miliar dalam putaran pendanaan utang swasta terbesar dalam sejarah pada tahun lalu, yang dipimpin oleh Blackstone dan Magnetar.

  • Penjualan Mobil Loyo, Kinerja Emiten Suku Cadang Ikut Melempem?

    Penjualan Mobil Loyo, Kinerja Emiten Suku Cadang Ikut Melempem?

    Jakarta

    Emiten suku cadang otomotif, PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) optimistis menargetkan peningkatan pendapatan Rp 75 miliar pada 2025. Sementara laba bersih ditargetkan naik minimal 20%.

    Komisaris Independen KAQI, Beni Hendrawan mengatakan, kinerja optimis perseroan tidak akan terganggu dengan tren penurunan penjualan mobil. Apalagi, kata dia, perseroan fokus pada perawatan kendaraan.

    “Kita bergerak sebenarnya di subnya, yaitu di bengkel, yang mana bukan hanya penjualan mobil baru, tapi juga lebih kepada perawatan mobil sebenarnya,” kata Beni kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

    Beni mengatakan, kesadaran masyarakat akan kenyamanan dan keselamatan kendaraan, khususnya mobil meningkat. Ia meyakini, bisnis perseroan tidak akan terpengaruh oleh penurunan penjualan mobil.

    “Kalau kita lihat sekarang pertumbuhan itu malah lebih baik, jadi keselamatan dan kesadaran masyarakat terhadap rasa nyaman mobil sama keselamatan mobilnya itu sekarang lebih meningkat,” jelasnya.

    Ia menambahkan, pendapatan KAQI juga berpeluang tumbuh di periode libur Lebaran. Sebagaimana bengkel pada umumnya, periode libur hari besar turut menyumbang pada pendapatan perusahaan.

    “Jadi memang ya sama seperti bengkel-bengkel umum padanya umumnya ya pada saat ada season-seasonnya, season terutama seperti lebaran, akhir tahun, itu season di mana ada liburan panjang, itu biasanya akan lebih banyak atau lebih tinggi permintaannya,” tutupnya.

    Melalui IPO, KAQI membidik dana segar Rp 53,1 miliar. Nantinya, dana IPO dialokasikan untuk mendukung operasional dan membuka lima cabang bengkel baru di Bandung, Bekasi, Surabaya, dan Semarang, serta bengkel yang akan didirikan di lahan Bona Indah.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan detikcom pada panel perdagangan BEI pukul 09.00 WIB, emiten di sektor otomotif ini terbang 21,19% ke level Rp 143 per lembar saham saat mengawali kiprahnya di pasar modal.

    Angka Penjualan Mobil

    Dikutip dari detikOto, data penjualan mobil yang dibagikan PT Astra International dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit. Angka itu turun dari perolehan Desember 2024 yang mencapai 79.806 unit.

    Padahal, penjualan mobil pada akhir 2024 sempat menunjukkan tren positif dengan penjualan lebih dari 70 ribu unit per bulan. Jika dibandingkan Desember 2024, penjualan mobil pada Januari 2025 turun 22,5%. Kalau dibandingkan dengan penjualan Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit, perolehan Januari 2025 turun 11,3%.

    Sementara itu, merek otomotif di bawah naungan grup Astra tetap menjadi pemimpin pasar. Grup Astra yang terdiri dari Toyota (termasuk Lexus), Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks mencatatkan penjualan 34.531 unit. Pangsa pasar grup Astra mencapai 56 %.

    (ara/ara)

  • MINE Resmi IPO di BEI, Sahamnya Langsung Diburu

    MINE Resmi IPO di BEI, Sahamnya Langsung Diburu

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Sinar Terang Mandiri Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MINE. Dalam penawaran umum perdana (IPO) ini, MINE menawarkan 15% dari total sahamnya atau sebanyak 612.695.300 lembar saham. Dengan harga perdana Rp 216 per saham, perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 132,3 miliar.

    Direktur Utama MINE Ivo Wangarry, menyatakan IPO ini menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis secara berkelanjutan.

    “Proses IPO sudah direncanakan sejak 2022. Akhirnya, hari ini kami mencatatkan saham perdana di BEI. Kami bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan investor,” ujar Ivo dalam prosesi IPO di BEI, Jakarta, Senin (10/3/2025).

    Selama masa penawaran awal dan umum, IPO MINE mendapat antusiasme besar dari investor. Hal ini tercermin dari besarnya permintaan pada pooling yang mengalami oversubscribe hingga 25 kali.

    Untuk memastikan kelancaran proses IPO, MINE menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.

    Dalam laporan keuangan 2024, MINE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,36 triliun, tumbuh 40,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 968,05 miliar. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel, yang naik 47% dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada Agustus 2024.

    Tahun ini, MINE akan fokus pada dua proyek utama yang berlokasi di Indonesia Tengah dan Timur. Hingga saat ini, perusahaan belum berencana melakukan ekspansi tambahan.

    “Proyek yang sedang berjalan berada di Weda Bay Nickel, Halmahera, serta Hengjaya Mineralindo di Morowali,” ujar Ivo.

    Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan penggalian ini menjadi perusahaan tercatat kesembilan di BEI sepanjang 2025. IPO ini menjadi langkah strategis bagi MINE untuk memperkuat posisi di industri pertambangan dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.