NGO: IPO

  • Bos Djarum Masih Jadi Juara

    Bos Djarum Masih Jadi Juara

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan 17% tahun ini dan mendorong total kekayaan para taipan Indonesia menembus rekor US$ 306 miliar (sekitar Rp 5.093 triliun) dari US$ 263 miliar (sekitar Rp 4.381 triliun) pada tahun sebelumnya.

    Pemilik Djarum sekaligus orang terkaya di Indonesia, R Budi dan Michael Hartono, tetap berada di posisi puncak selama lebih dari satu dekade, meski kekayaan gabungan mereka turun US$ 6,5 miliar (sekitar Rp 108,2 triliun) menjadi US$ 43,8 miliar (sekitar Rp 729,3 triliun). Penurunan tersebut menjadi yang terbesar akibat penguatan dolar AS tahun ini.

    Seperti dilansir dari Forbes, taipan petrokimia dan energi Prajogo Pangestu mempertahankan posisi kedua. Ia meningkatkan kekayaannya 23% menjadi US$ 39,8 miliar (sekitar Rp 662,7 triliun) setelah meraup lebih dari US$ 140 juta (sekitar Rp 2,3 triliun) dari initial public offering (IPO) Chandra Daya Investasi pada Juli, anak usaha infrastruktur Chandra Asri Pacific.

    Secara keseluruhan, separuh dari nama dalam daftar mencatat peningkatan kekayaan. Lonjakan terbesar, US$ 9,4 miliar (sekitar Rp 156,5 triliun), dibukukan keluarga Widjaja yang naik ke posisi ketiga dengan US$ 28,3 miliar (sekitar Rp 471 triliun).

    Saham Dian Swastatika Sentosa, perusahaan andalan mereka di sektor infrastruktur dan energi, melonjak lebih dari dua kali lipat berkat ekspansi di energi terbarukan. Pada Juni, perusahaan itu membuka pabrik panel surya terbesar di Indonesia berkapasitas hingga 1 gigawatt per tahun melalui kerja sama dengan PLN Indonesia Power Renewables dan perusahaan China, Trina Solar.

    Low Tuck Kwong, yang tahun lalu menempati posisi ketiga, turun ke peringkat empat setelah kekayaannya susut US$ 2,1 miliar (sekitar Rp 34,9 triliun) menjadi US$ 24,9 miliar (sekitar Rp 414,6 triliun).

    Saham Bayan Resources melemah seiring penurunan laba bersih sebesar 16% menjadi US$ 534 juta (sekitar Rp 8,9 triliun) dalam sembilan bulan hingga September akibat harga batu bara yang lebih rendah dan biaya operasional yang meningkat.

    Lonjakan permintaan pusat data mendorong saham DCI Indonesia meroket, mengantar dua cofounder-nya, Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman, masuk 10 besar untuk pertama kalinya.

    Mereka menjadi pencetak kenaikan persentase terbesar tahun ini dengan kekayaan masing-masing US$ 11,3 miliar (sekitar Rp 188,2 triliun) di peringkat keenam dan US$ 8,2 miliar (sekitar Rp 136,5 triliun) di peringkat kedelapan. Cofounder ketiga, Han Arming Hanafia, naik 38 peringkat ke posisi ke-12 dengan kekayaan US$ 5,3 miliar (sekitar Rp 88,1 triliun).

    Dua taipan kembali masuk daftar, termasuk bos media Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Saham Elang Mahkota Teknologi (Emtek) hampir tiga kali lipat dalam setahun, antara lain karena ekspektasi investor atas IPO Super Bank Indonesia pada Desember, di mana Emtek memiliki sekitar sepertiga kepemilikan.

    Wajah baru tahun ini adalah Hartati Murdaya, direktur utama Central Cipta Murdaya, menggantikan mendiang suaminya, Murdaya Poo, yang wafat pada April di usia 84 tahun.

    Sementara itu, dua nama terdepak dari daftar, termasuk Kuncoro Wibowo, setelah saham jaringan toko peralatan Aspirasi Hidup Indonesia anjlok lebih dari 40% akibat penurunan laba. Ambang minimum kekayaan untuk masuk daftar turun menjadi US$ 920 juta (sekitar Rp 15,3 triliun) dari US$ 1,05 miliar (sekitar Rp 17,5 triliun) tahun lalu.

  • Bukan Warisan, Ini 10 Alasan Orang Kaya Terus Makin Kaya

    Bukan Warisan, Ini 10 Alasan Orang Kaya Terus Makin Kaya

    Jakarta

    Kesenjangan kekayaan tidak hanya datang dari keberuntungan atau warisan. Faktor terbesar datang dari sistem pengambilan keputusan dalam mengelola uang jangka panjang, membuat harta kekayaan mereka semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

    Selain sumber daya yang mereka miliki baik itu berupa aset, uang tunai, hingga tingkat pendidikan, orang kaya cenderung memiliki kebiasaan finansial atau cara mengelola aset yang berbeda dari kelas menengah atau kelompok masyarakat lainnya yang terjebak sebagai pekerja.

    Dikutip dari New Trader U, Sabtu (13/12/2025), berikut 10 alasan yang membuat orang kaya semakin kaya dari waktu ke waktu:

    1. Orang Kaya Tidak Membiarkan Uang Menganggur

    Orang kaya memperlakukan uang tunai seperti alat yang harus terus bekerja. Mereka tidak menyimpan sejumlah besar uang di rekening tabungan yang tidak bisa menghasilkan apa pun, selain potongan biaya administrasi dan layanan.

    Memiliki uang lebih di luar kebutuhan sehari-hari dan cadangan dana darurat membuat mereka bisa mengalokasikan dana ke aset produktif seperti obligasi pemerintah, reksa dana, properti penghasil pendapatan yang menghasilkan arus kas bulanan, kepemilikan saham swasta, atau ekspansi bisnis.

    Sementara para penabung kelas menengah membiarkan uang mereka menumpuk di rekening tabungan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Di mata orang kaya, uang tunai yang menganggur ini seperti aset yang terbuang sia-sia.

    2. Lebih Penting Aset daripada Gaya Hidup

    Setiap uang yang keluar selalu diuji dengan satu pertanyaan: menghasilkan arus kas atau hilang begitu saja? Cara berpikir ini membentuk kebiasaan finansial dalam menghabiskan dana yang dimiliki untuk jangka panjang.

    Alih-alih membeli mobil baru yang nilainya langsung menyusut , mereka berinvestasi dalam saham perusahaan atau saham yang memberikan dividen. Merek-merek mewah menjadi prioritas kedua setelah investasi yang nilainya terus meningkat.

    3. Mengotomatiskan Pembelian Aset

    Orang-orang kaya kerap kali memperkaya dirinya sendiri dengan kedisiplinan dalam membeli aset dari hasil investasi mereka sebelumnya.

    Misalkan saja mereka menetapkan kontribusi/atau biaya bulanan yang selalu disimpan di rekening pialang yang berjalan tanpa bergantung pada kondisi pasar atau mendaftar dalam program reinvestasi dividen yang secara otomatis membeli lebih banyak saham setiap kali dapat uang.

    Ada juga yang menggunakan pendapatan mereka dari kepemilikan properti untuk membeli properti lain atau setidaknya untuk membayar cicilan bangunan lain yang baru saja dibeli. Membuat aset mereka terus berlipat ganda.

    4. Menggunakan Utang sebagai Pengungkit, Bukan Beban

    Orang kaya memandang utang sebagai alat strategis. Perbedaan pentingnya adalah apa yang dibiayai oleh utang tersebut. Mereka meminjam untuk membeli properti yang menghasilkan pendapatan sewa melebihi pembayaran KPR.

    Mereka menggunakan pinjaman bisnis guna memperluas usaha mereka, memberi keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada suku bunga utang. Hal ini berbeda secara mendasar dari utang konsumsi seperti ambil kredit untuk liburan, pinjaman mobil, atau pinjaman pribadi untuk pengeluaran gaya hidup lainnya.

    5. Melindungi Modal dengan Ketat

    Orang kaya biasanya memiliki perlindungan aset yang luas, mulai dari asuransi jiwa, asuransi properti, hingga polis payung dengan batas di atas standar. Mereka juga membentuk trust dan struktur perlindungan hukum untuk menghindari risiko gugatan.

    Rasio utang dijaga rendah sehingga tetap aman ketika pendapatan terganggu. Mereka juga melakukan diversifikasi dan hedging untuk menghindari konsentrasi risiko. Bagi mereka, menjaga kekayaan jauh lebih mudah daripada membangunnya kembali.

    6. Membangun Sistem yang Menghasilkan Uang

    Orang kaya cenderung fokus membangun kekayaan dari sumber pendapatan pasif. Banyak dari mereka membangun atau membeli bisnis yang tetap berjalan tanpa keterlibatan harian, mengakuisisi franchise atau waralaba dengan sistem yang stabil, hingga memperoleh royalti dan lisensi.

    Dengan begitu uang mereka dapat terus mengalir terlepas dari apakah mereka bekerja pada hari itu atau tidak. Membuat mereka semaki kaya meski hanya tiduran seharian di rumah.

    7. Memprioritaskan Pengeluaran Pajak

    Pajak merupakan kewajiban seluruh warga negara. Pada akhirnya uang atau kekayaan yang mereka bisa nikmati setelah pembayaran pajak. Karena itu, orang kaya menaruh perhatian besar pada optimalisasi pajak mereka.

    8. Menghindari Emosi dalam Pengambilan Keputusan Keuangan

    Pengambilan keputusan berdasarkan emosi kerap kali memberikan dampak yang sangat besar terhadap kepemilikan harta. Orang kaya tidak mengejar investasi yang sedang tren atau membuat keputusan berdasarkan rasa takut selama volatilitas pasar.

    Selain itu mereka tidak berbelanja secara emosional di saat stres atau meninggalkan rencana jangka panjang ketika gangguan jangka pendek menjadi semakin besar. Sebaliknya, mereka mengikuti sistem investasi berbasis aturan, berpegang pada model risiko yang ditentukan, dan tetap berpegang pada prinsip keuangan yang dipegang.

    9. Berada di Lingkaran Kekayaan

    Alasan lain orang kaya bisa menjadi semakin kaya karena mereka memiliki akses yang lebih luas dari kebanyakan kelas menengah. Orang kaya menjaga jaringan dengan sesama orang kaya untuk mendapatkan aliran peluang yang tidak ada di pasar publik.

    Peluang investasi privat, kemitraan bisnis, dan sumber modal sering berasal dari lingkaran ini. Ketika kelas menengah hanya berinvestasi pada instrumen publik, orang kaya masuk duluan ke peluang pre-IPO atau kerja sama dengan pihak-pihak yang sudah berpengalaman.

    10. Berpikir dalam Rentang Waktu Panjang

    Perbedaan terbesar antara kelas menengah dan orang kaya adalah cara memandang waktu. Kelas menengah bertanya, “Apa yang bisa saya dapat bulan ini?” Orang kaya bertanya, “Berapa nilainya dalam 15 tahun?”

    Dengan cara berpikir seperti ini, mereka dapat membangun instrumen investasi untuk jangka yang sangat panjang. Hingga tanpa sadar aset ini terus berkembang dan terus memperkaya mereka.

    (igo/fdl)

  • Kekayaan 50 Orang Terkaya di Indonesia Melonjak Rp 5.101 Triliun

    Kekayaan 50 Orang Terkaya di Indonesia Melonjak Rp 5.101 Triliun

    Di sisi lain, pendiri DCI Indonesia Toto Sugiri dan Marina Budiman masuk 10 besar orang terkaya di Indonesia untuk pertama kali. Hal itu didukung permintaan yang meningkat pesat untuk pusat data menyebabkan saham DCI Indonesia atau saham DCII meroket.

    Toto Sugiri berada di posisi ke-6 dengan kekayaan USD 11,3 miliar atau Rp 188,40 triliun. Sedangkan Marina Budiman berada di posisi ke-8 dengan kekayaan USD 8,2 miliar atau Rp 136,71 triliun.

    Sementara , pendiri DCI Indonesia lainnya yakni Han Arming Hanafia naik 38 peringkat ke posisi 12 dengan kekayaan USD 5,3 miliar atau Rp 88,36 triliun.

    Dua taipan kembali masuk dalam daftar, termasuk pengusaha Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Saham Elang Mahkota Teknologi miliknya, yang lebih dikenal sebagai Emtek, hampir tiga kali lipat dari tahun lalu, sebagian karena antisipasi investor terhadap IPO Super Bank Indonesia yang telah lama ditunggu-tunggu pada Desember 2025.

    Wajah baru tahun ini adalah Hartati Murdaya, direktur utama perusahaan holding investasi Central Cipta Murdaya. Ia menggantikan mendiang suaminya, Murdaya Poo, yang meninggal pada April di usia 84 tahun. Dua orang yang keluar dari daftar termasuk Kuncoro Wibowo, karena saham jaringan ritel untuk perangkat rumah tangga Aspirasi Hidup Indonesia, anjlok lebih dari 40% di tengah menyusutnya keuntungan. Nilai kekayaan bersih minimum untuk masuk dalam daftar turun menjadi USD 920 juta dari USD 1,05 miliar tahun lalu.

     

  • Orang Terkaya di Indonesia 2025 versi Forbes, Ini Jawaranya

    Orang Terkaya di Indonesia 2025 versi Forbes, Ini Jawaranya

    Liputan6.com, Jakarta – Majalah Forbes kembali melansir daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2025. Terkuak, lonjakan pasar saham hingga 17% mendorong kekayaan kolektif orang terkaya Indonesia menuju rekor menjadi USD 306 miliar dari USD 263 miliar di 2024.

    Melansir laman Forbes, Kamis (11/12/2025), terkuak jika R. Budi dan Michael Hartono bersaudara tetap di posisi orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Posisi yang telah mereka pegang selama lebih dari satu dekade, meskipun kekayaan bersih gabungan keduanya susut sebesar USD 6,5 miliar menjadi USD 43,8 miliar. Ini menjadi penurunan kekayaan terbesar dalam dolar tahun ini.

    Saham Bank Central Asia, aset terbesar mereka, turun 15% dari tahun lalu di tengah kekhawatiran investor tentang dampak ketidakpastian kebijakan moneter dan fiskal terhadap bank.

    Posisi kedua ditempati miliarder petrokimia dan energi Prajogo Pangestu, yang mengumpulkan lebih dari USD 140 juta dari IPO Chandra Daya Investasi pada bulan Juli, anak perusahaan infrastruktur dari Chandra Asri Pacific.  Dia mampu mempertahankan posisi kedua setelah meningkatkan kekayaan bersihnya sebesar 23% menjadi USD 39,8 miliar.

    Secara keseluruhan, kekayaan separuh dari para miliarder Indonesia yang ada dalam daftar tercatat meningkat. Lonjakan terbesar mencapai USD 9,4 miliar dipegang Keluarga Widjaja, yang naik satu peringkat ke posisi No. 3 dengan kekayaan USD 28,3 miliar.

    Saham perusahaan infrastruktur dan energi  mereka, Dian Swastatika Sentosa, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu di tengah ekspansinya di bidang energi terbarukan.

    Pada bulan Juni, perusahaan tersebut membuka pabrik panel surya terbesar di Indonesia dengan kapasitas tahunan hingga 1 gigawatt. Ini merupakan usaha patungan dengan PLN Indonesia Power Renewables dan Trina Solar dari Tiongkok.

     

     

  • IHSG Menguat, CDIA Hadirkan Kapal Baru dan JTPE Siapkan Buyback

    IHSG Menguat, CDIA Hadirkan Kapal Baru dan JTPE Siapkan Buyback

    Jakarta – Market Overview

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 0,51% ke level 8.700,93 pada perdagangan Rabu (10/12).

    Saham MORA melonjak 19,83%, BUMI naik 19,85%, dan BRPT menguat 6,29% sehingga menjadi penopang utama pergerakan indeks. Sementara itu, COIN turun 11,28%, BBRI melemah 0,54%, dan APIC terkoreksi 10,94% hingga masuk daftar lagging movers.

    Investor asing tercatat membukukan net sell Rp 126,27 miliar di pasar reguler dan net sell Rp 43,21 miliar di seluruh pasar.

    Dari sisi sektoral, lima sektor berhasil mencatatkan kenaikan dengan sektor infrastruktur memimpin penguatan 4,70%. Di sisi lain, sektor finansial tertekan paling dalam dengan penurunan 1,49%.

    Berita Emiten

    Chandra Daya Investasi (CDIA)

    CDIA melalui anak usaha PT Chandra Shipping International (CSI) resmi memperkenalkan kapal kimia cair berkapasitas 9.000 DWT bernama Novah. Kapal ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Maret 2026 dan akan melayani rute domestik maupun internasional.

    Novah dibangun bekerja sama dengan galangan Jepang Usuki Shipyard dan dipersiapkan untuk kebutuhan pengangkutan bahan kimia cair, termasuk suplai bagi fasilitas CA-EDC milik PT Chandra Asri Pacific (TPIA).

    CDIA sebelumnya mengalokasikan dana sekitar Rp 929 miliar dari hasil IPO untuk pembelian dua kapal kimia baru. Dengan penambahan Novah, armada CSI kini bertambah menjadi 12 kapal dari sebelumnya 7 kapal saat IPO pada Juli lalu.

    Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE)

    JTPE menyiapkan anggaran sebesar Rp 140 miliar untuk program buyback. Jumlah saham yang akan dibeli mencapai maksimal 342,6 juta lembar atau 5% dari modal disetor, dengan harga tertinggi Rp 600 per saham.

    Periode buyback dijadwalkan berlangsung 15 Desember 2025 hingga 6 Maret 2026. Mengacu pada POJK No. 13/2023, batas buyback maksimal adalah 20% dari modal disetor dan tidak boleh menurunkan porsi free float di bawah 7,5%.

    Rekomendasi Saham Hari Ini

    Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.

    Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak.

    Lihat juga Video: Tekanan Domestik-Global Serentak Redam Pergerakan IHSG

    (ang/ang)

  • Elon Musk Persiapkan IPO SpaceX, Valuasi Rp25 Kuadriliun Terbesar dalam Sejarah

    Elon Musk Persiapkan IPO SpaceX, Valuasi Rp25 Kuadriliun Terbesar dalam Sejarah

    Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, bersiap melantai di bursa (IPO) pada 2026 dengan target valuasi fantastis US$1,5 triliun atau Rp25 kuadriliun. Langkah ini berpotensi menjadi IPO terbesar dalam sejarah.

    Dikutip dari Techcrunch Rabu (10/12/2025), SpaceX, perusahaan eksplorasi luar angkasa yang dipimpin Elon Musk, berencana go public. 

    Perusahaan tersebut disebut-sebut akan melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2026, yang bisa menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah.

    Menurut laporan eksklusif Bloomberg News dan The Information, SpaceX menargetkan untuk melantai di bursa antara pertengahan hingga akhir 2026. 

    Target valuasinya pun tidak main-main, perusahaan membidik nilai pasar sekitar US$1,5 triliun atau Rp25 kuadriliun, dengan rencana menghimpun dana sekitar US$30 miliar atau Rp500 triliun melalui IPO tersebut. 

    Jika tercapai, pencapaian ini akan melampaui rekor IPO terbesar yang saat ini dipegang Saudi Aramco, yang berhasil mengumpulkan US$29 miliar atau Rp484 triliun pada 2019.

    Langkah menuju IPO ini juga menandai perubahan strategi besar bagi perusahaan. Sebelumnya,  perusahaan sempat mempertimbangkan untuk memisahkan divisi internet satelit Starlink untuk IPO, sementara perusahaan induk tetap dijaga privat. Kini, justru keseluruhan SpaceX yang diproyeksikan melantai di bursa, menyoroti potensi pertumbuhan besar dari seluruh ekosistem perusahaan.

    Hanya beberapa hari sebelum kabar rencana IPO mencuat, The Wall Street Journal melaporkan bahwa SpaceX melakukan penjualan saham sekunder untuk karyawan. Penjualan tersebut mematok valuasi perusahaan di kisaran US$800 miliar atau Rp13,4 kuadriliun. 

    Laporan Bloomberg kemudian mengonfirmasi bahwa transaksi saham sekunder itu telah diselesaikan, dengan estimasi valuasi yang bahkan melampaui angka tersebut. Dalam skema itu, karyawan diizinkan menjual saham senilai sekitar US$2 miliar atau Rp33,4 miliar dengan harga US$420 atau Rp 7 juta per saham.

    Informasi dari Reuters Rabu (10/12/2025), mengatakan SpaceX telah memulai diskusi dengan bank-bank mengenai pencatatan saham publik, yang kemungkinan akan terjadi sekitar bulan Juni atau Juli.

    SpaceX berharap dapat menggunakan dana dari penawaran saham perdana untuk mengembangkan pusat data berbasis luar angkasa, termasuk membeli chip yang dibutuhkan untuk menjalankannya, sebuah ide yang diminati Musk selama acara baru-baru ini dengan Baron Capital. (Nur Amalina)

  • PJHB Kebut Pembangunan Armada Baru, Target Laba Melonjak 50 Persen pada 2026

    PJHB Kebut Pembangunan Armada Baru, Target Laba Melonjak 50 Persen pada 2026

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) memulai fase penting dalam pembangunan armadanya melalui pelaksanaan keel laying untuk kapal tipe LCT Cipta Jaya Harapan 99, di Samarinda, Kalimantan Timur.

    Ini merupakan pembangunan kapal LCT pertama yang berdasarkan penggunaan belanja modal dari IPO senilai Rp158,4 miliar, yang dialokasikan sepenuhnya untuk pembangunan tiga unit armada baru yang diperkirakan pada Q1 2026 sudah dimulai proses pembangunannya.

    “Dengan ekspansi tiga kapal baru, dan kontrak industri terus bertambah, kami mematok pertumbuhan lebih dari 50 persen pada 2026. Fundamental sudah terbentuk sejak tahun ini, dan kapasitas baru akan mulai berdampak penuh tahun depan,” kata Direktur Utama PJHB, Go Sioe Bie (Abie) pada media, Rabu (10/12).

    Abie mengatakan korporasi saat ini mengoperasikan 5 unit kapal LCT dan pada 2027 PJHB akan menjalankan sebanyak 8 armada dengan tambahan 3 kapal LCT.

    Pelaksanaan keel laying ini sekaligus menjadi penanda dimulainya konstruksi kapal yang dikerjakan oleh PT Untung Brawijaya Sejahtera. Pembangunan kapal tersebut ditujukan untuk mendukung kegiatan operasional PJHB, sebagai bagian dari upaya perusahaan memperkuat layanan serta meningkatkan kehadirannya di sektor pelayaran nasional.

    PT Untung Brawijaya Sejahtera sendiri merupakan galangan yang telah berpengalaman dalam pembangunan serta docking armada milik PT Pelayaran Jaya Hidup Baru sebelumnya. “Investasi armada baru ini dirancang untuk mendukung peningkatan permintaan dan tahapan fabrikasi ini menjadi komitmen kuat kami dalam perluasan kapasitas layanan bagi pelanggan,” jelas CEO yang akrab disapa Abie pada media.

  • PJHB Kebut Pembangunan Armada Baru, Target Laba Melonjak 50 Persen Tahun Depan

    PJHB Kebut Pembangunan Armada Baru, Target Laba Melonjak 50 Persen Tahun Depan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) memulai fase penting dalam pembangunan armadanya melalui pelaksanaan keel laying untuk kapal tipe LCT Cipta Jaya Harapan 99, di Samarinda, Kalimantan Timur.

    Ini merupakan pembangunan kapal LCT pertama yang berdasarkan penggunaan belanja modal dari IPO senilai Rp158,4 miliar, yang dialokasikan sepenuhnya untuk pembangunan tiga unit armada baru yang diperkirakan pada Q1 2026 sudah dimulai proses pembangunannya.

    “Dengan ekspansi tiga kapal baru, dan kontrak industri terus bertambah, kami mematok pertumbuhan lebih dari 50 persen pada 2026. Fundamental sudah terbentuk sejak tahun ini, dan kapasitas baru akan mulai berdampak penuh tahun depan,” kata Direktur Utama PJHB, Go Sioe Bie (Abie) pada media, Rabu (10/12).

    Abie mengatakan korporasi saat ini mengoperasikan 5 unit kapal LCT dan pada 2027 PJHB akan menjalankan sebanyak 8 armada dengan tambahan 3 kapal LCT.

    Pelaksanaan keel laying ini sekaligus menjadi penanda dimulainya konstruksi kapal yang dikerjakan oleh PT Untung Brawijaya Sejahtera. Pembangunan kapal tersebut ditujukan untuk mendukung kegiatan operasional PJHB, sebagai bagian dari upaya perusahaan memperkuat layanan serta meningkatkan kehadirannya di sektor pelayaran nasional.

    PT Untung Brawijaya Sejahtera sendiri merupakan galangan yang telah berpengalaman dalam pembangunan serta docking armada milik PT Pelayaran Jaya Hidup Baru sebelumnya. “Investasi armada baru ini dirancang untuk mendukung peningkatan permintaan dan tahapan fabrikasi ini menjadi komitmen kuat kami dalam perluasan kapasitas layanan bagi pelanggan,” jelas CEO yang akrab disapa Abie pada media.

  • Menkomidigi Bakal Panggil Telkom (TLKM) Bahas Pembentukan InfraCo

    Menkomidigi Bakal Panggil Telkom (TLKM) Bahas Pembentukan InfraCo

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memanggil PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dalam waktu dekat untuk membahas rencana pembentukan entitas baru yang disebut InfraCo.

    Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Komdigi, khususnya dalam hal konektivitas digital.

    Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan InfraCo masih berupa rencana yang akan diputuskan dalam grup Telkom.

    “Ini rencana Telkom yang akan nanti diputuskan dalam grup mereka. Jadi, masih berupa rencana dan dalam waktu dekat kami akan panggil,” ujarnya dalam forum ruang diskusi bersama Komisi I DPR RI dikutip Selasa (09/12/2025).

    Meutya menambahkan bahwa pemanggilan tersebut guna melihat kesesuaian InfraCo dengan Komdigi yang nantinya diharapkan dapat membantu tugas-tugas utama terkait dengan konektivitas.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menyambut positif rencana tersebut. Menurutnya, Telkom InfraCo berpotensi memberikan kontribusi terhadap program infrastruktur digital pemerintah.

    “Saya kira mudah-mudahan itu bisa ikut membantu pelaksanaan RPJMN-nya Komdigi dalam soal infrastruktur,” katanya dalam forum yang sama.

    Sebelumnya melansir dari Bisnis, Infranexia merupakan brand PT Telkom Infrastruktur Indonesia yang menyediakan jaringan dan layanan telekomunikasi lewat skema network sharing. Aset Telkom yang belum optimal penggunaannya akan dibuka untuk operator telekomunikasi lain.

    Langkah pemindahan aset infrastruktur Telkom ke anak usaha Infranexia kini sudah mencapai 60% untuk fase pertama. Sisanya ditargetkan rampung pada semester I/2026.

    Direktur Strategic Business Development & Portofolio Telkom Seno Soemadji menyebut Infranexia berpotensi menjadi “The Next Telkomsel” berkat nilai aset yang tinggi. Dengan gross asset lebih dari Rp130 triliun, Infranexia diproyeksi menjadi mesin pendapatan baru Telkom.

    “Fase satu, sudah 60% dari aset Telkom ke Infranexia. Harapannya, di semester I/2026 bisa selesaikan sisanya,” kata Seno dalam acara Business Update Strategy TLKM, dikutip Selasa (09/12/2025).

    Setelah proses pemisahan selesai, Telkom akan menentukan langkah berikutnya. Opsi yang ada adalah initial public offering (IPO) di bursa atau menggandeng mitra strategis.

    Persiapan mencakup pemisahan aset secara legal, pengamanan aspek finansial, hingga tata kelola yang atraktif bagi investor jangka panjang. Transformasi ini menegaskan visi Telkom menjadikan Infranexia sebagai platform pertumbuhan dan inovasi, bukan sekadar wadah aset pasif. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Perusahaan Besar dengan Market Cap Rp 3 T Bakal IPO Tahun Depan

    Perusahaan Besar dengan Market Cap Rp 3 T Bakal IPO Tahun Depan

    Jakarta

    PT Mandiri Sekuritas membeberkan rencananya menghantarkan perusahaan mercusuar ke perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun depan. Bahkan, perusahaan yang direncanakan melakukan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) ini diklaim lebih dari kategori lighthouse.

    Diketahui, lighthouse sendiri merupakan istilah untuk perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 3 triliun dan free float minimal 15%. Mandiri Sekuritas menargetkan IPO perusahaan mercusuar ini pada paruh pertama tahun 2026.

    “Lebih dari lighthouse mestinya. Ada yang lebih dari lighthouse. Jadi mungkin tahun depan, makanya menurut saya lebih bagus (IPO tahun depan),” ungkap Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, kepada wartawan di Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

    Namun begitu, Oki tak mengungkap rinci perusahaan mercusuar yang akan IPO tahun depan ini. Pasalnya, rencana pencatatan saham ini masih dalam pembahasan. Adapun Mandiri Sekuritas tahun depan akan membawa beberapa perusahaan IPO.

    Meski demikian, tidak ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dihantarkan IPO lewat Mandiri Sekuritas. Oki sendiri mengaku tidak melihat perusahaan melalui status badan usahanya, baik BUMN maupun swasta.

    “Kita lihat deh tahun depan ya (ada BUMN atau tidak). Tapi ada beberapa sektor yang pasti. Kita kan nggak perlu lihat mau BUMN atau nggak BUMN, yang penting kan fundamentalnya bagus,” jelasnya.

    Oki menambahkan, bursa IPO tahun depan akan lebih menarik karena investor telah memetakan arah kebijakan pemerintah. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan pertumbuhan seiring dengan perbaikan fundamental sejumlah emiten. Mandiri Sekuritas berencana membawa 4 hingga 5 perusahaan IPO tahun depan.

    “Kemarin baru transisi, kemudian kita kan baru melihat, “oh ini pemerintahan baru seperti apa.” Kemudian everyone investors sudah mulai comfortable, dan ya geopolitik masih challenging, masih ada uncertainty-nya. Tapi kalau kita liat di pasar modal kita kan maju terus. Fundamental kita bagus semua. Korporasi. Jadi bagus banget,” jelas dia.

    (kil/kil)