NGO: IPO

  • Rencana Persib Lepas Saham ke Publik

    Rencana Persib Lepas Saham ke Publik

    Foto Bisnis

    Chelsea Olivia Daffa – detikFinance

    Selasa, 27 Mei 2025 14:00 WIB

    Jakarta – Persib berencana perluas cakupan bisnisnya di pasar modal melalui IPO di PT BEI. Rencananya, Persib akan melantai di perdagangan pasar saham awal tahun 2026.

  • BEI: Aksi IPO tingkatkan skala bisnis perusahaan kecil dan menengah

    BEI: Aksi IPO tingkatkan skala bisnis perusahaan kecil dan menengah

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan aksi Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia bisa memberikan kesempatan bagi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah untuk meningkatkan skala bisnisnya.

    Melalui IPO, lanjutnya, perusahaan juga dapat menghimpun dana publik, mempercepat pertumbuhan, serta mempercepat implementasi aspek Good Corporate Governance (GCG).

    “Dengan melakukan go public, perusahaan juga berkesempatan untuk mendapatkan insentif pajak berupa penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan,” ujar Nyoman kepada awak media dikutip di Jakarta, Senin.

    Selanjutnya, melalui IPO, pemegang saham perusahaan dapat memperoleh insentif pajak saat melakukan transaksi jual-beli saham, yang mana nominalnya akan lebih rendah dibandingkan pajak yang harus dikeluarkan saat perusahaan masih berstatus tertutup.

    “Perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah yang melakukan go public juga akan memperoleh keuntungan berupa peningkatan trust dari masyarakat dan potential partner sebagai impact penerapan GCG yang menjadi salah satu syarat dalam proses go public,” ujar Nyoman.

    Nyoman memastikan BEI akan terus berupaya mendorong perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik untuk dapat go public.

    “Harapan kami pasar modal Indonesia ini dapat menjadi rumah pertumbuhan bagi para perusahaan, termasuk perusahaan dengan skala kecil dan menengah,” ujar Nyoman.

    BEI memiliki beberapa inisiasi guna mendorong perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah untuk melakukan go public, salah satunya yaitu kehadiran program IDX Incubator.

    “Dalam program ini, binaan akan memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai proses, persyaratan, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan go public,” ujar Nyoman.

    Selain itu, BEI melakukan diskusi yang intensif dengan para pemilik dan manajemen perusahaan di Indonesia untuk go public, dan mengadakan go public workshop/seminar/master class/coaching clinic di berbagai kota di Indonesia.

    Kemudian, juga melakukan edukasi tentang go public melalui media sosial, laman go public, kabar berita, video testimoni dan animasi go public, serta penyusunan buku panduan go public, dan pendampingan one-on-one persiapan go public untuk perusahaan potensial IPO.

    Selain itu, BEI juga memiliki Papan Akselerasi yang merupakan papan pencatatan yang didesain khusus untuk perusahaan aset skala kecil dan menengah dengan persyaratan di bawah Papan Pengembangan, dan terdapat insentif lainnya di Papan Akselerasi seperti biaya pencatatan awal dan tahunan yang lebih rendah.

    Sampai saat ini, BEI mencatat terdapat 228 perusahaan dengan kriteria aset skala kecil dan menengah (aset di bawah Rp250 miliar) yang telah IPO, yang mana sebanyak 44 perusahaan tercatat berada di Papan Akselerasi.

    Sampai 23 Mei 2025, terdapat 20 perusahaan berada dalam antrean IPO di BEI, di antaranya 11 perusahaan kategori aset menengah, tujuh perusahaan kategori aset besar, dan dua perusahaan dengan aset kecil.

    Peraturan OJK (POJK) No 53/POJK.04/2017 mengkategorikan perusahaan tercatat menjadi tiga, di antaranya dengan aset skala kecil (tidak lebih dari Rp50 Miliar), aset skala menengah (lebih dari Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar), serta aset skala besar ( di atas Rp250 miliar).

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Baru IPO, CBDK Langsung Tebar Dividen Tunai Rp28,3 Miliar

    Baru IPO, CBDK Langsung Tebar Dividen Tunai Rp28,3 Miliar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), sukses melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdananya pada 15 Mei 2025.

    Acara digelar di Ballroom Mezzanin, Office Tower Agung Sedayu Group, dan mencatat tingkat partisipasi luar biasa, yakni sebesar 91,06 persen dari total pemegang saham yang memiliki hak suara sah.

    Sebanyak 311 pemegang saham hadir, baik secara langsung maupun daring, untuk mengikuti agenda penting dalam rapat tersebut.

    Salah satu keputusan utama yang disepakati dalam RUPST adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp5 per saham, yang akan dibayarkan lebih awal dari jadwal biasanya, yakni pada 10 Juni 2025.

    Dalam keterangan resminya, manajemen CBDK menyampaikan bahwa RUPST menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp925 miliar.

    Dari jumlah tersebut, Rp1 miliar akan dialokasikan untuk dana cadangan sesuai Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), sementara Rp28,3 miliar atau Rp5 per saham dibagikan sebagai dividen tunai. Sisanya, sebesar Rp554 miliar, ditetapkan sebagai laba ditahan.

    “Keputusan untuk membagikan dividen tunai lebih awal dari biasanya adalah sinyal positif atas kekuatan fundamental CBDK dan komitmen nyata dalam mengembalikan nilai kepada para pemegang saham sejak awal perjalanan sebagai perusahaan terbuka,” tulis manajemen dalam keterangan tertulis. (Pram/fajar)

  • Jadi Emiten Baru di BEI, Cipta Sarana Medika Tbk Raup Dana Hasil IPO Rp69,960 Miiliar – Halaman all

    Jadi Emiten Baru di BEI, Cipta Sarana Medika Tbk Raup Dana Hasil IPO Rp69,960 Miiliar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini resmi mencatatkan masuknya emiten baru dari industri rumah sakit, PT Cipta Sarana Medika Tbk melalui pencatatan saham perdana dengan kode saham DKHH, Kamis, 8 Mei 2025.

    DKHH merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta dan kini mengelola rumah sakit tipe C di Kedungwaringin, Sukatanidan Cibadak, Jawa Barat.

    Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis mengatakan, pada IPO tersebut DKHH menawarkan 530.000.000 saham atau setara 20,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 persaham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp132 setiap saham.

    Jumlah seluruh nilai IPO DKHH ini adalah sebesar Rp69.960.000.000. DKHH juga menerbitkan sebanyak 265.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru DKHH. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.

    Setiap pemegang 2 saham baru DKHH berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru DKHH dengan harga pelaksanaan sebesar Rp155 setiap saham.

    EMITEN BARU – Suasana pencatatan saham perdana (IPO) emiten baru PT Cipta Sarana Medika Tbk dengan kode DKHH di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025. Di IPO kali ini DKHH 530.000.000 lembar saham atau setara 20,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh

    Jumlah seluruh Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp41.075.000.000.

    Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk:

    Sebanyak Rp612.000.000 akan digunakan untuk belanja modal untuk merenovasi Rumah Sakit DKH Cibadak di Jl. Siliwangi No. 139, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang akan dikerjakan kontraktor terafiliasi, yaitu PT Wyn Karya Perkasa.

    Sebanyak Rp40.760.000.000 lainnya akan digunakan untuk pembangunan gedung baru di sekitar area rumah sakit DKH Cibadak di lokasi yang sama.

    Kemudian, sebanyak Rp3.618.784.000 akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian CT-Scan, serta alat medis dan non-medis yang akan digunakan di gedung baru Rumah Sakit DKH Cibadak.

    Seluruh transaksi pembelian dilakukan dengan perusahaan yang bukan terafiliasi dengan perseroan, yaitu PT D&V International Makmur Gemilang.

    Sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dalam rangka peningkatan branding Perseroan serta pembayaran vendor obat/farmasi dengan mekanisme pembelian secara Purchase Order (PO).

    DKHH Incar Pendapatan Rp165 Miliar

    Direktur Cipta Sarana Medika Tbk Octen Suhadi bilang, DKHH membidik pendapatan sebesar Rp 165 miliar dengan mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), 

    “Kemudian EBITDA mencapai 17,3 persen dan laba bersih sesuai dengan RKAP meningkat 191 persen secara tahunan dari raihan 2024,” jelasnya saat ditemui, Kamis (8/5). 

    Berdasarkan prospektus Initial Public Offering (IPO), DKHH membukukan pendapatan sebesar Rp 126,03 miliar pada tahun 2024. Ini meningkat 15,67% secara tahunan atau Year on Year (YoY). 

    Dari sisi bottom line, laba bersih periode atau tahun berjalan DKHH sebesar Rp 1,27 miliar sepanjang 2024. Ini turun 59,25% secara tahunan dari Rp 5,33 miliar. 

    Octen menyampaikan untuk raihan kinerja di kuartal pertama 2025, DKHH baru meraup pendapatan sebesar Rp 400 juta. Memang, periode ini cenderung lebih rendah. 

    “Pasien itu sedikit di kuartal pertama ini, biasanya akan meningkat setelah lebaran dan kami melakukan renovasi rumah sakit,” kata dia. 

    Octen bilang pada kuartal pertama ini, DKHH sudah melakukan renovasi sesuai dengan Presiden Nomor 59 Tahun 2024 agar bisa mengikuti ketentuan KRIS. Renovasi ini ditargetkan selesai pada 15 Mei 2025. 

    Laporan Reporter: Yuliana Hema | Sebagian artikel ini dikutip dari Kontan

     

     

  • Shein dan Temu Terpukul! Ekspor E-commerce Tiongkok ke AS Ambruk 65% Gegara Tarif Trump

    Shein dan Temu Terpukul! Ekspor E-commerce Tiongkok ke AS Ambruk 65% Gegara Tarif Trump

    Jakarta: Gelombang baru perang dagang AS-Tiongkok kembali memanas. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, ekspor e-commerce Tiongkok ke Amerika Serikat tercatat anjlok hingga 65 persen secara volume. Penurunan tajam ini menghantam toko-toko online raksasa seperti Shein dan Temu, yang selama ini dikenal sebagai rajanya barang murah dari Tiongkok.
     
    Sementara itu, data menunjukkan pengiriman ke Uni Eropa justru naik 28 persen. Artinya, pelaku e-commerce Tiongkok mulai memindahkan fokus pemasaran dan pengiriman ke benua biru, guna menghindari jerat tarif tinggi dari Negeri Paman Sam.
    Tarif AS picu lonjakan harga, konsumen menjerit
    Melansir The Guardian, Rabu, 7 Mei 2025, mulai Mei 2025, pemerintah AS resmi menghapus pembebasan tarif untuk impor parsel senilai hingga USD800. Kebijakan ini berdampak besar bagi e-commerce yang bergantung pada sistem pengiriman langsung dari Tiongkok, seperti Temu dan Shein.
     
    Tak tanggung-tanggung, tarif baru mencapai 145 persen, membuat harga barang di Temu melonjak gila-gilaan. Analisis Bloomberg mencatat, dalam dua minggu terakhir saja, harga rata-rata produk di dua kategori populer yakni mainan dan kesehatan naik lebih dari 40 persen.

    Contohnya, gaun musim panas dari Temu naik dari USD18,47 menjadi USD44,68 setelah ditambahkan tarif impor USD26,21. Lalu, Baju renang anak-anak naik dari USD12,44 menjadi USD31,12. Kemudian, Penyedot debu genggam melonjak dari USD16,93 ke USD40,11 setelah kena tarif.
     
    Banyak konsumen mulai mengeluh, karena barang murah dari Tiongkok kini tak lagi semurah itu. Dan sebagian besar beban biaya ini langsung ditanggung oleh pembeli.
     

    Shein bersiasat, pertimbangkan pindah produksi
    Tak tinggal diam, Shein tengah mempertimbangkan restrukturisasi besar-besaran untuk menghindari tarif AS. Menurut laporan Financial Times, salah satu opsi yang digodok adalah memindahkan sebagian produksi ke negara non-Tiongkok agar tak terkena tarif.
     
    Namun, strategi ini bisa memicu efek domino, termasuk potensi penundaan rencana IPO Shein di Bursa Saham London.
    Tiongkok kirim peringatan ke Trump: Kami tak akan tunduk
    Di tengah ketegangan yang meningkat, Tiongkok melancarkan pernyataan keras. Dalam pesan video resmi, pemerintah Tiongkok memperingatkan bahwa mereka tidak akan menyerah pada tekanan tarif dari AS.
     
    “Tunduk pada penindas sama saja dengan meminum racun untuk menghilangkan rasa haus,” tegas pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
     
    Langkah tarif ini sejatinya dirancang untuk mendorong kebangkitan industri manufaktur AS. Namun, kenyataannya, bisnis ritel dan konsumenlah yang langsung menanggung dampaknya.
     

    Ritel AS kena getahnya, Walmart dan Amazon ketar-ketir
    Dampak tarif tinggi juga menggelisahkan pelaku bisnis AS. Laporan South China Morning Post menyebut, Walmart sampai menyarankan para pemasok Tiongkok untuk menanggung beban tarif demi menjaga harga jual tetap kompetitif.
     
    Sementara itu, raksasa e-commerce Amazon dikabarkan sempat mempertimbangkan langkah mencantumkan biaya tarif di setiap produk. Namun, rencana ini segera dimentahkan karena dikhawatirkan memperlihatkan secara gamblang dampak perang dagang kepada konsumen.
     
    Situasi makin memanas setelah juru bicara Gedung Putih menyebut rencana Amazon itu “bermusuhan dan politis”. Tak lama kemudian, Trump menelepon langsung CEO Amazon, Jeff Bezos, dan berkata:
     
    “Jeff Bezos sangat baik. Dia sangat hebat. Dia menyelesaikan masalah dengan sangat cepat. Orang yang baik.”
    Fokus beralih ke Eropa, pasar AS dianggap terlalu mahal
    Dengan kondisi tarif yang mencekik dan ongkos logistik yang melonjak, platform e-commerce Tiongkok kini makin gencar menggarap pasar Eropa. Strategi ini diyakini sebagai langkah bertahan hidup sekaligus ekspansi bisnis baru.
     
    Namun, bagi konsumen Amerika, situasi ini berarti satu hal yaitu barang murah dari Tiongkok tak lagi murah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pramono Anung Dorong PAM Jaya IPO, tapi Jangan Terburu-buru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Mei 2025

    Pramono Anung Dorong PAM Jaya IPO, tapi Jangan Terburu-buru Megapolitan 6 Mei 2025

    Pramono Anung Dorong PAM Jaya IPO, tapi Jangan Terburu-buru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    , mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
    PAM Jaya
    untuk mempertimbangkan penawaran saham perdana di
    bursa
    atau
    initial public offering
    (
    IPO
    ).
    Namun, Pramono menekankan langkah ini tidak boleh dilakukan secara terburu-buru dan harus didasarkan pada kajian yang mendalam.
    “Dengan IPO, PAM Jaya akan diawasi oleh publik, dan pelanggannya
    captive,
    pasti di atas 2,5 juta pelanggan. Untuk itu,
    revegging captive
    merupakan tantangan tersendiri,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025).
    Pramono menyampaikan, cakupan layanan PAM Jaya saat ini telah melampaui 70 persen dengan lebih dari 2,5 juta pelanggan aktif.
    Capaian ini, menurut dia, merupakan sinyal positif bahwa PAM Jaya berada di jalur yang memungkinkan untuk melangkah ke bursa.
    Meski demikian, ia menegaskan, IPO bukan satu-satunya opsi yang tersedia. Ada pilihan lain yang juga sedang dikaji secara serius, termasuk menjalin aliansi strategis sebelum melantai di bursa.
    “Waktunya sekarang ini untuk aliansi strategis ataukah sepenuhnya kemudian kami IPO kan? Maka dengan cara itu perlu kajian yang mendalam. Tidak boleh buru-buru,” tegas dia.
    Pramono juga meminta agar proses pengambilan keputusan melibatkan pihak independen.
    Ia ingin setiap opsi dianalisis oleh auditor internasional untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar memberikan manfaat bagi warga Jakarta dan menjaga kesehatan perusahaan.
    “Saya bilang, kaji, pelajari lebih dalam, libatkan auditor internasional untuk mengecek supaya dalam keputusan apapun yang akan kita putuskan itu membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta,” tuturnya.
    Ke depan, Pramono akan terus memantau proses transformasi PAM Jaya. Ia mengungkapkan bahwa intensitas rapat dengan perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan BUMD lainnya.
    “Secara khusus saya akan terlibat langsung dan terus terang saja, PAM Jaya ini salah satu perusahaan yang rapat dengan Gubernurnya lebih sering dibandingkan yang lainnya. Karena saya ingin dorong untuk bisa maju,” ungkap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Riuh Rendah RUU Perampasan Aset dari Era SBY, Jokowi, hingga Prabowo

    Riuh Rendah RUU Perampasan Aset dari Era SBY, Jokowi, hingga Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah secara terbuka mendorong eksekusi pembahasan Rancangan Undang-undang atau RUU  Perampasan Aset. Pernyataan Prabowo itu menuai banyak sorotan baik yang pro maupun yang ragu ‘niat baik’ itu bakal terealisasi.

    Dalam catatan Bisnis, isu tentang RUU Perampasan Aset banyak digunjingkan publik ketika pemerintahan Presiden ke 7 Joko Widodo alias Jokowi. Namun sejatinya, upaya untuk mendorong RUU Perampasan Aset menjadi undang-undang telah muncul sejak pemerintahan Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. 

    Pada era SBY, pemerintah bahkan telah menyusun Naskah Akademik RUU Perampasan Aset Tindak Pidana. Naskah setebal 204 halaman itu memuat sejumlah substansi penting tentang penanganan aset tindak pidana. Pada bagian pertama, misalnya, pemerintah waktu itu mendesain tentang kategori aset hasil tindak pidana yang dirampas. Kemudian ada pula substansi mengenai mekanisme penelusuran aset.

    Menariknya, setelah SBY selesai menjabat, isu tentang RUU Perampasan Aset Tindak Pidana, redup. Nyaris tidak terdengar. Diskusi tentang RUU Perampasan Aset muncul kembali pada periode ke dua pemerintahan Jokowi.

    Salah satu momen yang paling banyak terekam media adalah, saat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada waktu itu, Mahfud MD, rapat kerja bersama Komisi III DPR, yang masih diketuai oleh politikus PDI Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Rapat berlangsung akhir Maret 2023. 

    Mahfud pada waktu itu secara khusus meminta kepada DPR supaya segera membahas RUU Perampasan Aset. Namun reaksi dari Bambang Pacul tidak terduga. Bambang Pacul menyebut bahwa RUU Perampasan Aset dan tetek bengek-nya, termasuk RUU Pembatasan Uang Kartal, bisa dibahas secara mulus jika memperoleh izin dari Ketua Umum Parpol.

    “Pak Mahfud tanya kepada kita, ‘Tolong dong RUU Perampasan Aset dijalanin.’ Gampang Pak Senayan ini [DPR], lobinya jangan di sini Pak, ini Korea-korea ini [anggota dewan] semua nurut bosnya masing-masing,” ujar Pacul saat rapat dengan Mahfud di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023) malam.

    Dia menjelaskan, para anggota DPR bisa saja berkomentar liar saat rapat di parlemen namun ketika ditegur pimpinan partainya masing-masing mereka akan langsung ciut. “Di sini boleh ngomong galak, Pacul ditelepon, ‘Pacul berhenti,’ ‘Siap!’. Laksanakan? laksanakan Pak,” ungkap politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu.

    Dalam catatan Bisnis, pemerintahan Jokowi telah menyusun naskah akademik RUU Perampasan Aset tahun 2022 lalu. Bedanya dengan era SBY, RUU era Jokowi jauh lebih tebal yakni 342 halaman. Pengaturan tentang mekanisme perampasan asetnya pun jauh lebih detail, misalnya soal waktu, kategori aset yang bisa dirampas, mekanisme penelusuran aset, hingga ke teknis pemblokiran aset yang terbukti hasil tindak pidana.

    Tak hanya itu, Jokowi bahkan telah mengirim surat presiden alias surpres ke DPR. Surpres adalah surat khusus yang ditujukan kepada DPR, biasanya substansinya terkait dengan pembahasan undang-undang atau fit and proper test calon pejabat publik yang mekanismenya melalui dewan.

    Namun karena status pembahasannya tidak kunjung jelas, RUU Perampasan Aset menjadi menjadi komoditas politik pada Pilpres 2024 lalu. Hampir semua pasangan calon alias Paslon yang bertarung berkomitmen untuk merealisasikan RUU Perampasan Aset.

    Isu tentang RUU itu juga pernah disinggung oleh Jokowi ketika tensi politik panas pada Pilkada 2024 lalu. Dia meminta kepada DPR supaya tidak sibuk soal Pilkada, tetapi juga mengesahkan RUU Perampasan Aset. 

    “Agar bisa diterapkan ke hal yang lain juga, yang mendesak, misalnya seperti RUU perampasan aset, yang juga sangat penting untuk pemberantasan korupsi. Juga bisa segera diselesaikan oleh DPR,” kata Jokowi.

    Sikap Prabowo Bagaimana?

    Sementara itu, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset (RUU PA).

    Dia menekankan agar aturan yang sempat mandek di parlemen ini agar kembali dilanjutkan khususnya untuk memberantas praktik korupsi di Tanah Air.

    Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya di peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Kamis (1/5/2025).

    “Saya mendukung Undang-Undang Perampasan Aset. Enak saja, sudah nyolong, enggak mau kembalikan aset. Gue tarik aja lah itu,” ujarnya dengan nada tegas yang disambut riuh peserta aksi buruh.

    Meski begitu, Presiden Ke-8 RI itu juga menyayangkan fenomena demonstrasi yang justru mendukung pelaku tindak pidana korupsi. Demonstrasi yang mendukung pelaku tindak pidana korupsi seharusnya tidak terjadi. Apalagi koruptor jelas-jelas merugikan negara.

    “Saya heran, di Indonesia bisa ada demo dukung koruptor. Gue heran,” ujarnya.

    Pernyataan Prabowo mendapat sambutan dari Kejaksaan Agung (Kejagung), mereka mendukung sepenuhnya rencana Prabowo untuk mempercepat pembahasan RUU Perampasan Aset.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar menilai pernyataan itu menandakan bahwa kepala negara telah memahami kebutuhan regulasi dalam memberantas korupsi.

    “Kita sependapat dan mendukung sikap Bapak Presiden terkait itu dan kami menilai Bapak Presiden sangat memahami kebutuhan regulasi bagi APH dalam menjalankan tugasnya utamanya dalam pemberantasan TPK,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Sabtu (3/5/2025).

    Dia menambahkan bahwa regulasi perampasan aset ini dianggap penting bagi korps Adhyaksa dalam rangka pemulihan keuangan negara yang disebabkan oleh tindak pidana korupsi. 

    “UU perampasan aset penting dalam upaya pemulihan kerugian keuangan negara utamanya pengaturan perampasan aset tanpa harus menunggu putusan pidana atau NCB,”

    Komitmen DPR

    Di sisi lain, Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan mengaku bahwa pihaknya tidak memiliki tantangan tersendiri untuk membahas Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset (RUU PA) di Baleg DPR.

    “Sesungguhnya tidak ada tantangan di Baleg, karena sudah ada Prolegnas [Program Legislasi Nasional] dari usulan Pemerintah nomor urut 21,” bebernya kepada Bisnis, Jumat (2/5/2025).

    Meski demikian, dia enggan menjelaskan bagaimana kesiapan Baleg DPR dan konsolidasi politik di fraksi-fraksi DPR terhadap pembahas RUU PA.

    Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah meragukan DPR RI akan segera membahas Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset (RUU PA).

    Menurutnya, jika memang DPR ada iktikad membahas RUU PA, seharusnya sudah dimulai sejak pertama kali Presiden RI Prabowo Subianto ber-statement (memberikan pernyataan). Hingga kini, dia melihat belum ada tindakan dari pernyataan itu.

    Terlebih, lanjutnya, mudah saja bagi Prabowo bila  ingin ada perampasan aset koruptor melalui RUU PA. Mengingat di Parlemen alias DPR, kekuatan presiden sudah mayoritas.

    “Parpol [partai politik] yang kadernya ada di Parlemen masih malas merespons isu perampasan aset ini, bahkan cenderung akan menghalang-halangi,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (2/5/2025).

    Sebab itu, dia khawatir pernyataan yang disampaikan Prabowo saat acara Hari Buruh kemarin soal mendukung Undang-Undang Perampasan Aset hanya berupa lip service (basa-basi) saja.

    “Terlebih sebelumnya juga ada keraguan soal belas kasih ke keluarga koruptor, ini semakin menguatkan jika belum ada komitmen pemberantasan korupsi di era Prabowo ini yang bisa dibanggakan,” tegasnya.

  • OJK Belum Terima Pengajuan IPO Bank DKI – Page 3

    OJK Belum Terima Pengajuan IPO Bank DKI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta meminta Bank DKI untuk segera melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dalam waktu enam bulan ke depan. Desakan ini muncul setelah isu IPO Bank DKI bergulir selama bertahun-tahun namun belum juga terealisasi.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa hingga saat ini OJK belum menerima pengajuan resmi terkait rencana IPO dari Bank DKI.

    “Terkait dengan rencana IPO Bank DKI, hingga saat ini belum terdapat pengajuan IPO dari bank DKI,” kata Dian dikutip dari jawaban tertulisnya, Minggu (4/5/2025).

    Meski demikian, OJK terus mendorong Bank DKI dan seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya untuk memberikan nilai tambah strategis bagi para pemangku kepentingan.

    “Namun, OJK senantiasa mendorong Bank untuk terus memberikan nilai tambah strategis bagi seluruh stakeholders dan mendukung pendalaman pasar keuangan,” ujarnya.

    Bisa Perkuat Modal

    Salah satu caranya adalah dengan dengan melakukan penawaran umum perdana saham guna memperkuat permodalan dalam rangka pertumbuhan bisnis, meningkatkan transparansi dan tata kelola dengan status perusahaan terbuka.

    “OJK akan mendorong semua BPD untuk bisa IPO ataupun menerbitkan obligasi,” ujar Dian.

    Kendati begitu, ia menegaskan bahwa keberhasilan IPO dan perlindungan investor hanya dapat dicapai jika sejumlah prasyarat mendasar dipenuhi. Prasyarat tersebut meliputi disiplin fiskal pemerintah daerah, profesionalisme, tata kelola yang baik, tingkat keuntungan (rentabilitas) yang memadai, serta perolehan peringkat yang baik dari lembaga pemeringkat kredibel.

     

  • Pengamat Ragu DPR Bakal ‘Eksekusi’ RUU Perampasan Aset

    Pengamat Ragu DPR Bakal ‘Eksekusi’ RUU Perampasan Aset

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah ragu DPR segera membahas Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset (RUU PA).

    Menurutnya, jika memang DPR ada iktikad membahas RUU PA, seharusnya sudah dimulai sejak pertama kali Presiden RI Prabowo Subianto ber-statement (memberikan pernyataan). Hingga kini, dia melihat belum ada tindakan dari pernyataan itu.

    Terlebih, lanjutnya, mudah saja bagi Prabowo bila  ingin ada perampasan aset koruptor melalui RUU PA. Mengingat di Parlemen alias DPR, kekuatan presiden sudah mayoritas.

    “Parpol [partai politik] yang kadernya ada di Parlemen masih malas merespons isu perampasan aset ini, bahkan cenderung akan menghalang-halangi,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (2/5/2025).

    Dedi khawatir pernyataan yang disampaikan Prabowo saat acara Hari Buruh kemarin soal mendukung Undang-Undang Perampasan Aset hanya berupa lip service (basa-basi) saja.

    “Terlebih sebelumnya juga ada keraguan soal belas kasih ke keluarga koruptor, ini semakin menguatkan jika belum ada komitmen pemberantasan korupsi di era Prabowo ini yang bisa dibanggakan,” tegasnya.

    Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno memandang seharusnya pernyataan Prabowo ini segera dibahas di Parlemen, karena semua kekuatan politik menyatu dan solid.

    “Kecuali memang para elit di DPR menganggap perampasan aset tak prioritas. Itu beda cerita. Tapi publik bertanya, apa yg membuat RUU tak prioritas bagi DPR? Padahal presiden sudah gaspol,” ujarnya.

    Senada, pakar ilmu politik BRIN, Siti Zuhro beranggapan pernyataan eksplisit Prabowo mendukung UU Perampasan Aset merupakan pertanda Prabowo menyetujui dan berharap UU ini bisa segera dibahas dan diselesaikan.

    Terlebih, karena Indonesia menganut sistem presidensial, ungkapan Prabowo itu bisa diterjemahkan sebagai “peraturan” yang perlu ditindaklanjuti.

    “Apalagi keberadaan RUU Perampasan Aset ini sudah lama ditungu-tunggu untuk disahkan menjadi UU. Saat ini timing sudah tepat untuk mendorong pengesahan RUU tersebut,” tutupnya.

    Komitmen Prabowo

    Sebelumnya, Prabowo akhirnya memberi ‘lampu hijau’ bagi eksekutif dan legislatif untuk mempercepat pembahasan RUU Perampasan Aset. Komitmen tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya saat peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Kamis (1/5/2025).

    Menurutnya, pembahasan RUU Perampasan Aset yang sempat mandek di parlemen ini agar kembali dilanjutkan demi  memberantas praktik korupsi di Tanah Air.

    “Saya mendukung Undang-Undang Perampasan Aset. Enak saja, sudah nyolong, enggak mau kembalikan aset. Gue tarik aja lah itu [rampas aset],” tegas Prabowo yang langsung disambut riuh ribuan buruh yang mengikuti aksi May Day hari itu. 

    Meski begitu, Prabowo juga menyayangkan adanya fenomena aksi demonstrasi yang justru mendukung pelaku tindak pidana korupsi.

    Demo tersebut, kata dia, dilakukan segelintir pihak yang justru terlihat dalam kasus korupsi atau suap yang merugikan negara.

    “Saya heran, di Indonesia bisa ada demo dukung koruptor. Gue heran,” imbuhnya.

  • Pemegang Saham Restui Bank DKI IPO, Kapan? – Page 3

    Pemegang Saham Restui Bank DKI IPO, Kapan? – Page 3

    Selain menyetujui IPO, RUPST juga menyepakati penambahan modal sebesar Rp2,19 miliar dari kredit hapus buku eks BPPN yang tercatat dalam APBD-P 2024, sebagai setoran modal Pemprov DKI Jakarta.

    “Dengan demikian, modal ditempatkan dan disetor Bank DKI meningkat menjadi Rp6,58 triliun,” ucap Dirut.

    Dalam rangka mendukung transformasi, susunan jajaran komisaris dan direksi turut dirombak.

    Anang Basuki ditunjuk sebagai Komisaris Utama menggantikan Bahrullah Akbar, sementara empat nama baru masuk dalam jajaran direksi dan kini menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan dari OJK.

    Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Bank DKI dalam mempersiapkan diri menyambut era baru sebagai perusahaan terbuka.