NGO: Indikator Politik Indonesia

  • Survei Indikator, MULIA Unggul Jauh, Prof Burhanuddin: Kami Siap Diaudit dan Adu Data

    Survei Indikator, MULIA Unggul Jauh, Prof Burhanuddin: Kami Siap Diaudit dan Adu Data

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR–Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka di Pilwalkot Makassa 2024. Hasilnya, pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) unggul jauh dari paslon lainnya.

    Pasangan nomor urut 1 itu dalam simulasi empat pasangan memiliki elektabilitas 41,9 persen. Itu naik cukup signifikan dibandingkan rilis survei mereka September lalu yang ada di angka 36,7 persen.

    Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi berada di posisi kedua. Pasangan nomor urut 3 ini berdasarkan survei memiliki elektabilitas 25,1 persen dari sebelumnya 25,0 persen.

    Selanjutnya, pasangan nomor urut 2 Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi di posisi ketiga dengan 21,1 persen. Ada kenaikan tipis diibandingkan sebelumnya yang ada di angka 18,9 persen.

    Sementara pasangan Muhammad Arsyid Amri serta Abdul Rahman Bando atau paslon nomor urut empat tetap di posisi buncit. Elektabilitas pasangan ini malah turun dari 3,6 persen menjadi tinggal 2,1 persen.
    Masih ada 9,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab. Angka itu turun dari bulan Oktober yang saat itu mencapai 15,9 persen.

    “Jadi, kembali dari data ini kami punya bukti yang cukup meyakinkan secara statistik bahwa Munafri-Aliyah unggul signifikan dibanding Andi Seto-Rizki ataupun Indira-Ilham. Yang tidak signifikan selisihnya adalah selisih antara Indira dan Andi Seto yang kurang lebih sekitar 4 persen sementara margin error 3,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi, M.A., Ph.D dalam pemaparan surveinya Kamis,21 November 2024 hari ini.

  • Survei Pilkada Makassar Versi Indikator Sepekan Jelang Pencoblosan

    Survei Pilkada Makassar Versi Indikator Sepekan Jelang Pencoblosan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei terbaru kurang dari sepekan jelang Pemilihan Kepala Daerah Kota Makassar, pada Kamis, 21 November 2024. Survei ini dilaksanakan mulai 11 sampai 17 November.

    Pada Pilwalkot Makassar 2024, ada empat Pasangan Calon (Paslon) yang bertarung yakni Munafri Arifuddin-Aliyan Mustika Ilham (MULIA), Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati). Selanjutnya Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) dan Amri Arsyid-Rahman Bando (AMAN).

    Peneliti Utama Indikator, Rizka Halida mengatakan survei ini menggunakan 800 responden yang tersebar di 15 kecamatan Kota Makassar.

    “Menggunakan metode multistage Random Sampling, margin of error +/-3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%,” katanya saat merilis hasil surveinya.

    Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Founder dan Peneliti Utama Indikator, Prof Burhanuddin Muhtadi melanjutkan simulasi top of mind Calon Wali Kota Makassar masih dipimpin oleh Munafri Arifuddin yakni 35%. Disusul Indira Jusuf Ismail 23,3%, Andi Seto Gadhista Asapa 16,7% dan Amri Arsyid 1%.

    Hasilnya pada simulasi empat paslon, MULIA memiliki persentase 41,9%, disusul INIMI 25,1%, Sehati 21,1% dan AMAN 2,1%, sementara tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,7%.

  • Pakar Baca Pemicu Jokowi Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Targetnya Bukan Menang 1 Putaran

    Pakar Baca Pemicu Jokowi Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Targetnya Bukan Menang 1 Putaran

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pakar politik Burhanuddin Muhtadi menganalisis pemicu Presiden ke-7 RI, Jokowi, sampai turun gunung mendukung paslon nomor 1 Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil (RK)-Suswono.

    Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu, Anies Baswedanlah yang membuat akhirnya Jokowi terbang ke Jakarta ikut berkampanye.

    Anies yang merupakan Gubernur Jakarta 2017-2022 memiliki basis massa besar. Pertemuan yang dimaknai dukungan kepada paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno bisa berarti peringatan bagi RK-Suswono.

    Terlebih, survei elektabilitas dari sejumlah lembaga, Pramono-Rano unggul dari RK-Suswono, kendati angkanya masih di rentang margin of error.

    Pramono dan Rano sendiri bertemu Anies pada Jumat (15/11/2024).

    Sedangkan, Jokowi bertemu Ridwan Kamil di Jakarta Pusat tiga hari setelahnya. Di Sebuah kafe kawasan Cempaka Putih, Jokowi mengumumkan dukungannya untuk cagub dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    “Jadi sepertinya pertemuan (Pramono) dengan Anies itu memicu konsolidasi basis-basis utama pendukung Ridwan Kamil. Dan itu membuat Jokowi langsung turun gunung,” kata Burhanuddin di program Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (20/11/2024).

    Burhanuddin pun menjelaskan, kendati tokoh besar seperti Jokowi sampai turun berkampanye, hanya 40 persen warga Jakarta yang bisa dipengaruhi.

    Sebab, 60 persen sisanya mengaku otonom, tidak terpengaruh ajakan siapapun.

    “Pertanyaannya seberapa besar efeknya. Di Jakarta, ada 60 persen warga yang memutuskan dukungannya itu secara otonom.”

    “Mereka tidak tergantung preferensi atau mobilisasi dukungan dari tokoh atau patronase mereka.”

    “Artinya ruang untuk memperebutkan segmen pemilih berdasarkan endorsemen dari tokoh-tokoh besar itu 40 persen,” papar pria yang karib disapa Burhan.

    Kendati Jokowi adalah seorang Presiden ke-7 RI dan Gubernur Jakarta (2012-2014), pengaruhnya masih dipertanyakan.

    Kata Burhan, Jakarta berbeda dengan Jawa Tengah.

    “Dari 40 persen ini berapa banyak yang mau sami’na wa ato’na (menurut) dengan Pak Jokowi.”

    “Dibanding Jawa Tengah, di Jakarta lebih sedikit yang kita sebut loyalis Pak Jokowi,” kata Burhan.

    Burhan membaca, target Jokowi membantu Ridwan Kamil bukanlah untuk menang, tetapi untuk tidak kalah di putaran pertama.

    “Seberapapun besar dampak yang dimunculkan oleh Pak Jokowi itu pasti punya makna untuk Ridwan Kamil dalam rangka memastikan minimal tidak kalah dalam satu putaran dari Pramono,” kata Burhan.

    Survei Terbaru

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru soal elektabilitas para paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

    Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

    Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen.

    Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen.

    Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen.

    Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, menjelaskan, keunggulan Pramono-Rano atas RK-Suswono signifikan.

    Sebab, selisih angkanya melebihi margin of error survei.

    “Dari tiga calon jelas ya, ada dua yang sangat kompetitif, RK-Suswono dengan Pram-Rano, sementara pasangan indpenden sementara ini belum kompetitif lah ya.”

    “Jarak, selisih antara pasangan Pram-Rano dengan RK-Suswono itu 6,9 persen. Tadi di awal sudah saya jelaskan, margin of error survei kita 2,9 persen. Dan ini 6,9 ini lebih dari dua kali margin eoror.”

    “Jadi artinya kita punya bukti yang meyakinkan dari data kita untuk menyimpulkan, per kita melakukan survei, elektabilitas Pramono-Rano signifikan berada di atas RK-Suswono,” papr Deni pada rilis survei ini yang ditayangkan secara online di Youtube SMRC TV, Rabu (13/11/2024).

    Deni juga menjelaskan metodologi survei ini.

    Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah punya hak pilih, sudah berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah.

    Dari populasi itu, dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei ini diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

    Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63?ri total sampel, spot check secara random sebesar 20?ri total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Dalam survei ini primary sampling unit (psu) adalah rt, bukan kelurahan. Tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan
    diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula.

    Sampel yang dianalisis adalah gabungan antara sampel asli dan sampel pengganti sehingga totalnya 1210.

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Terkini, Penyebab Hasil Survei Elektabilitas Andika-Hendi Melejit Jelang Coblosan Pilgub Jateng 2024

    Terkini, Penyebab Hasil Survei Elektabilitas Andika-Hendi Melejit Jelang Coblosan Pilgub Jateng 2024

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jelang pencoblosan Pilgub Jateng 2024, Survei Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi masih unggul dari pasangan lain. 

    Salah satu penyebab yakni adanya peralihan dukungan dari kader di Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

    Survei Indikator Pilkada Jateng dilakukan pada 7-13 November 2024.

    Hasilnya, dalam simulasi surat suara, Ahmad Luthfi-Taj Yasin masih unggul di angka 47,19 persen.

    Sedangkan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi memperoleh 43,46 persen.

    Sebanyak 9,35 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

    Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan para pemilih partai politik yang bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus banyak tidak loyal memilih pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah 2024 lantaran beralih memilih pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.

    Pasangan Luthfi-Taj Yasin didukung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PPP, PKS, Demokrat, PAN dan NasDem di Pilgub Jateng. Sementara Andika-Hendrar hanya diusung oleh PDIP.

    Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut kondisi ini menjadi kerugian bagi pasangan Luthfi – Yasin karena Jokowi dan Prabowo dinilai sudah habis – habisan memberikan dukungan.

    “Artinya banyak partai pendukung Pak Luthfi yang masih bocor di sana-sini. Ketum memilih Pak Luthfi, tapi konstituen di bawahnya belum samikna wa atokna,” ungkapnya.

    Berdasarkan survei Indikator, ada 36,6 persen pemilih Partai Gerindra malah memilih Andika-Hendrar. Sementara 59,3 persen telah menyatakan mendukung Luthfi-Taj Yasin dan 4,1 persen lainnya tak menjawab.

    Kemudian ada 40,4 persen pemilih Partai Demokrat yang beralih mendukung Andika-Hendrar. Sementara 58,4 persen lainnya tetap mendukung Luthfi-Taj Yasin dan 1,1 persen tak menjawab.

     Sementara ada 39 persen pemilih Partai NasDem memilih Andika-Hendrar.

    Lalu sebanyak 34,2 persen pemilih PKS mendukung Andika-Hendrar dan 52,4 persen mendukung Luthfi-Taj Yasin.

    Dari pemilih Partai Golkar ada 35,7 persen mendukung Andika-Hendrar. Sementara 57,8 persen lainnya tetap memilih Luthfi-Taj Yasin.

    “Kita tahu KIM plus kan dukung Luthfi. Kalau kita lihat hasil Pileg 2024 (di Jateng) itu kan 72 persen (suara parpol KIM Plus). Harusnya kalau linier kan seharusnya pak Luthfi dapat 72 persen, ini Luthfi-Taj Yasin (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen,” kata Burhan.

    “Kebocoran ada di dua belah pihak, tapi karena pendukung pak Luthfi banyak, yang rugi pak Luthfi,” tambahnya.

    Adapun survei oleh Indikator digelar 7-13 November 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 3.500 orang.

    Sampel dipilih dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Purnawirawan dukung Andika-Hendi

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa- Hendrar Prihadi (Andika- Hendi) mendapatkan energi tambahan di pekan terakhir menjelang masa tenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.

    Energi yang dimaksud berupa dukungan dari kalangan Purnawirawan Polri di Jawa Tengah, yang dengan tegas mendeklarasikan siap memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 01 tersebut.

    Sejumlah purnawirawan perwira tinggi dan perwira menengah Polri di Jawa Tengah, turut bergabung dalam deklarasi Mendukung pasangan Andika- Hendi, yang dilaksanakan di Masdro Café, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2024).

    Pemrakarsa kegiatan deklarasi, Irjen Pol (Purn), Rudi Pranoto mengungkapkan, kalangan purnawirawan Polri dari kalangan perwira menengah hingga perwira tinggi di Jawa Tengah sepakat mendukung pasangan Andika- Hendi di Pilgub Jawa Tengah 2024.

    Ia menyebut, motivasi kalangan purnawirawan Polri untuk mendukung pasangan Andika- Hendi ini karena figur mantan Panglima TNI dan mantan Walikota Semarang ini dinilai lebih mumpuni di antara dua pasangan calon yang ada.

    “Kebetulan, saat masih taruna pak Andika itu satu angkatan dengan saya, beliau orangnya baik, gagah dan juga santun. Lihat saja pada saat debat pasangan calon, pak Andika pembawaannya sangat menghargai pasangan calon lain,” jelasnya kepada awak media.

    Satu lagi, lanjut Rudi, keluarga Andika Perkasa sejauh ini juga sangat harmonis. “Sehingga jangan beranggapan kami siap mendukung dan memanngkan Andika- Hendi karena duit, namun karena hati nurani dan tidak akan terpengaruh iming- iming atau janji apa pun,” tegasnya.

    Ia juga menyampaikan, dalam kegiatan deklarasi dunungan untuk pasangan Andika- Hendi ini, tidak hanya kalangan purnawirawan Polri yang bergabung. Di dalamnya juga ada sejumlah nama purnawirawan perwira TNI, antar lain Brigjen TNI (Purn) Untung Waluyo.

    Sementara itu, Brigjen TNI (purn) Untung Waluyo menyampaikan, meskipun dirinya merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI, namun sepemikiran dengan kalangan purnawirawan Polri di Jawa Tengah.

    “Kami tidak melihat latar belakang apakah itu ‘hijau’ atau ‘coklat’, dari mana berasal atau siapa saja mereka. Tetapi karena kami lebih melihat figur yang tepat untuk memimpin Jawa Tengah,” jelasnya.

    Bagi mantan Dandim 0714/ Salatiga ini, kedua calon gubernur Jawa Tengah sama- sama baik. Namun jika diminta untuk memilih salah satu pasti ia akan milih yang paling istimewa dan yang paling berprestasi.

    Oleh karena itu, setelah deklarasi ini Untung juga mengajak segenap purnawirawan Polri untuk menguatkan dukungan bagi pangan Andika- Hendi dengan 4S, yakni sekasur, sedapur, sesumur dan sedulur.

    Artinya mengajak untuk ikut mendukung dan memenangkan pasangan Andika- Hendi dimulai dari suami, dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekitar dan saudara- saudara yang lain. “Kita sampaikan, pasangan calon Andika- Hendi merupakan pasangan calon yang terbaik untuk Jawa Tengah,” tegasnya.

    Menanggapi deklarasi ini, calon wakil gubenur Jawa Tengah, Hendrar Pihadi mengakui dukungan kalangan purnawirawan Polri untuk pasangan Andika- Hendi ini menjadi kejutan bagi tim pemenangan Andika- Hendi.

    “Tentunya ini akan menjadi sebuah suntikan energi dan spirit bagi tim sukses Andika- Hendi, termasuk juga buat calon gubernur Andika Perkasa maupun dirinya yang akan maju pada Pilgub Jawa Tengah 2024.

    Oleh karena itu, Hendi juga berharap, dukungan dari kalangan purnawirawan Polri ini terus bergulir, tidak hanya yang datang pada deklarasi ini. “Namun juga bisa berkembang di daerah lain, sehingga dukungan untuk pasangan Andika- hendi semakin menguat,” tegasnya.

    Kata Hendi

    Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah nomor urut 1, Jenderal TNI (Purn.) Andika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menegaskan tak terpengaruh dengan hasil survei yang mengunggulkan mereka.

    Hendi menyebutkan bahwa dirinya dan Andika tetap berupaya maksimal mengupayakan seluruh sumber daya menuju hari pencoblosan Pilgub Jateng pada tanggal 27 November 2024.

    “Hasilnya yang kita tunggu kan 27 November, sehingga kemudian saya berharap teman – teman tidak kemudian terpengaruh dengan hasil survei tersebut. Tetap gas pol rem blong, untuk menuju kemenangan Andika – Hendi di 27 November,” tegas Hendi saat menghadiri kegiatan Deklarasi Dukungan Purnawirawan POLRI se-Jawa Tengah di Ungaran, Kabupaten Semarang, Minggu (17/11).

    Hendi pun menekankan jika dirinya dan Andika optimis dapat memenangkan kontestasi Pilgub Jawa Tengah dengan dukungan yang terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat di Jawa Tengah.

    “Sampai hari ini kita terus turun ke bawah, ya berarti kan kita optimis, ya harus optimis,” pungkas mantan Walikota Semarang dua periode tersebut.

    Keoptimisan itu pun diharapkan Hendi juga dapat dimaknai oleh seluruh pendukungan dan Andika untuk bisa semakin gencar menyampaikan pesan positif kepada masyarakat.

    “Untuk semua elemen, struktur, relawan, pokoknya terus kita berpikir. Sampaikan pesan kepada masyarakat tentang program Andika – Hendi dan libatkan partisipasi masyarakat untuk rencana pembangunan Jawa Tengah ke depan,” tutur Hendi.

    SMRC sebelumnya merilis survei yang dilakukan pada 1210 orang selama 7-12 November 2024 di Jawa Tengah. Dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional, survei tersebut menunjukkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin menunjukkan tren penurunan.

    “Butuh selisih lebih dari 5,8 persen untuk menyatakan perbedaan dukungan kedua pasangan signifikan. Karena itu dukungan kepada kedua pasangan dapat dikatakan seimbang sementara ini,” kata Deni.

    “Dalam dua bulan terakhir terlihat perubahan signifikan. Andika-Hendri naik 13,8 persen dan Luthfi-Yasin turun 10,9 persen. Tapi dalam sebulan terakhir persaingan makin ketat, tidak terlihat perubahan signifikan secara statistik,” katanya.(*) 

  • Perbedaan Hasil Survei di Pilgub Jateng, Prof Asrinaldi Minta Persepsi Ambil Tindakan

    Perbedaan Hasil Survei di Pilgub Jateng, Prof Asrinaldi Minta Persepsi Ambil Tindakan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perbedaan hasil survei antara lembaga survei di Pilgub Jawa Tengah (Jateng), menjadi perhatian serius pakar politik. Kini muncul seruan untuk membedah data hasil survei tersebut.

    Perbedaan hasil survei dimaksud yakni antara Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indikator Politik Indonesia. SMRC dan Indikator merilis hasil survei yang jelas jomplang antara raihan Andika Perkasa dan Ahmad Lutfhi.

    Pakar politik, Prof Asrinaldi meminta Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ambil tindakan adil dan segera melakukan pemeriksaan mendalam.

    Persepi didesak mengekpose kedua lembaga tersebut membuka data hasil survei mereka. Menurut dia, jika ditemukan fakta kebenaran bahwa memang hasilnya terlampau jauh, tentu hal ini harus menjadi perhatian Persepi.

    Secara ideal memang harus dilaksanakan pemangggilan terhadap dua lembaga ini untuk membuka keseluruhan data dan menjelaskan mengapa terjadi perbedaan.

    “Kalau memang ada fakta bahwa hasilnya berbeda jauh. Tentu ini akan menjadi perhatian Persepi. Idealnya tentu Harus ada pemeriksaan terhadap perbedaan ini,” kata Asrinaldi dalam siaran persnya, dilansir dari jpnn, Minggu (17/11).

    Kejadian ini sebenarnya sebagaimana terjadi dengan Poltracking dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Jika Poltracking saja diberikan sanksi akibat perbedaan hasil survei, maka sudah sepantas dan sebaiknya hal sama juga dilakukan atas dasar perbedaan hasil survei di Jateng.

    Perbedaan yang jauh itu terjadi di antara lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) dengan perolehan elektoral Andika Perkasa sebesar 43,46 persen, sementara lembaga milik Saiful Mujani berada pada angka 50,4 persen untuk Andika Perkasa.

  • Dapat ‘Endorse’ Prabowo & Jokowi, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Stagnan

    Dapat ‘Endorse’ Prabowo & Jokowi, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Stagnan

    Bisnis.com, JAKARTA — Elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen cenderung stagnan meskipun mendapat endorse atau dukungan dari Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).

    Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 7–13 November 2024 kepada 3.500 warga Jawa Tengah dengan margin of error 2,3% pada tingkat kepercayaan 95%.

    Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan elektabilitas calon gubernur Ahmad Luthfi baru mencapai 39,82%, sedangkan calon wakilnya Taj Yasin hanya 3,75%.

    Sementara itu, menurut Burhanuddin, nama Andika Perkasa ada di angka 38,53%, hanya berbeda tipis dengan elektabilitas Ahmad Luthfi. Kemudian untuk Hendrar Prihadi (Hendi) hanya 1,44%.

    “Jarak dukungan terhadap Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa ini tidak beda terlalu signifikan, masih dalam rentang margin 2,3 persen,” tuturnya di Jakarta, Minggu (17/11/2024).

    Burhanuddin menyebut jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya di periode 10–17 Oktober 2024, Ahmad Luthfi hanya mendapatkan 39,7%. Artinya hanya berbeda 0,1% dengan survei terbaru, padahal Ahmad Lutfi sudah mendapatkan dukungan dari Prabowo Subianto dan Jokowi.

    Sementara itu, nama Taj Yasin Maimoen, kata Burhanuddin mengalami penurunan jika dibandingkan dengan survei Indikator sebelumnya.

    Pada survei periode 10–17 Oktober 2024 kemarin, elektabilitas Taj Yasin Maimoen mencapai 4,8%. Sayangnya, pada survei terbaru, elektabilitas Wagub Jateng 2018–2023 itu menurun menjadi 3,7%.

    “Jadi tren dukungannya menurun ya untuk paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen,” katanya.

  • Survei Indikator Politik: Andika-Hendi 43,46%, Luthfi-Yasin 47,19%

    Survei Indikator Politik: Andika-Hendi 43,46%, Luthfi-Yasin 47,19%

    Jakarta

    Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas pasangan cagub dan cawagub di Pilgub Jawa Tengah. Elektabilitas pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin di atas pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi).

    Survei dilakukan dalam periode 7-13 November 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengen menyertakan sebanyak 3.500 orang.

    Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 100 responden di tiap kabupaten/kota. Dari 3.500 responden, sampel basis sebanyak 1.900 responden. Responden terpilih diwawancara secara tatap muka.

    Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.900 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) +-
    2,3% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

    Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan dari simulasi dua pasangan calon Ahad Luthfi dan Taj Yasin unggul dari pasangan Andika-Hendi. Adapun Luthfi-Yasin mendapat elektabilitas 47,19% sementara Andika-Hendi 43,46%.

    Kendati demikian Indikator Politik menyebut jarak elektabilitas kedua pasangan ini masih dalam hitungan MoE. Ia menyebut masih memungkinkan terjadinya perubahan di kemudian hari.

    “Kita tidak punya kesimpulan yang konklusif untuk mengatakan Pak Luthfi unggul. Meskipun secara absolut Pak Luthfi degan Gus Yasin sedikit di atas Pak Andika, tetapi secara statistik keduanya imbang,” kata dia.

    Berikut elektabilitas 2 pasangan calon berdasarkan simulasi surat suara:

    (dwr/gbr)

  • Warga Depok Resah akan Harga Bahan Pokok, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 November 2024

    Warga Depok Resah akan Harga Bahan Pokok, Pendidikan, dan Lapangan Kerja Megapolitan 15 November 2024

    Warga Depok Resah akan Harga Bahan Pokok, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com
    – Hasil survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan tiga keresahan utama warga
    Depok
    , yakni mahalnya
    harga bahan pokok
    , sulitnya mencari pekerjaan, dan tingginya biaya pendidikan.
    “Harga-harga kebutuhan pokok mahal 26,3 persen,
    lapangan kerja
    (susah) 25,9 persen, dan pendidikan mahal 10,2 persen merupakan masalah mendesak yang dihadapi warga di Kota Depok,” kata Direktur Riset Indikator, Adam Kamil, Kamis (14/11/2024).
    Persoalan tersebut mencerminkan tantangan besar yang harus segera diatasi di berbagai wilayah Kota Depok. Selain itu, jalan rusak juga menjadi perhatian warga, mencapai angka 6,8 persen.
    Persoalan lain yang dikeluhkan adalah pengelolaan sampah (6,4 persen), ketersediaan sarana transportasi umum (4,5 persen), keamanan dan ketertiban (3,7 persen), serta akses kesehatan atau obat-obatan (3,0 persen).
    Masalah banjir di Depok juga disoroti oleh 2,5 persen responden, diikuti oleh kekhawatiran terkait korupsi (2,2 persen) dan hukum yang dianggap tidak berjalan baik (2,1 persen).
    Meski demikian, angka-angka tersebut berada dalam rentang
    margin of error
    survei kurang lebih 5 persen.
    Adapun survei dilakukan pada 4-9 November 2024, melibatkan 400 responden yang dipilih dengan metode
    multistage random sampling
    . Responden merupakan warga Depok yang memiliki hak pilih dalam Pilkada Kota Depok 2024, yaitu berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
    “Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara terlatih, dengan tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen,” ujar Adam.
    Hasil survei ini diharapkan menjadi perhatian bagi pemerintah Kota Depok dalam menentukan prioritas pembangunan ke depan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Survei Indikator: Elektabilitas Supian-Chandra dan Imam-Ririn Bersaing Ketat di Pilkada Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 November 2024

    Survei Indikator: Elektabilitas Supian-Chandra dan Imam-Ririn Bersaing Ketat di Pilkada Depok Megapolitan 14 November 2024

    Survei Indikator: Elektabilitas Supian-Chandra dan Imam-Ririn Bersaing Ketat di Pilkada Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Elektabilitas dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Depok,
    Imam Budi Hartono-Ririn Farabi
    A Rafiq dan
    Supian Suri-Chandra Rahmansyah
    , bersaing ketat.
    Tingkat elektoral kedua paslon terekam dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Kamis (14/11/2024).
    “(Elektabilitas) pasangan Supian dan Chandra 49,5 persen, sedikit unggul dari pasangan Imam dan Ririn 46,6 persen,” kata Direktur Riset Indikator Adam Kamil. 
    Dengan selisih 2,6 persen, elektabilitas kedua paslon masih dalam rentang
    margin of error
    survei plus minus 5 persen. 
    Diketahui, pemilih lemah atau besar kemungkinan mengubah pilihan sebanyak 17,2 persen. Rinciannya, 2,9 persen sangat besar kemungkinan mengubah pilihan, 14,3 persen cukup besar kemungkinan.
    Sementara, 82,1 persen responden merupakan pemilih kuat atau kecil kemungkinan mengubah pilihan. Perinciannya, 49,4 persen kecil kemungkinan mengubah pilihan, 32,7 persen hampir tidak mungkin mengubah pilihan.
    Survei juga mengukur tingkat popularitas masing-masing calon. Sebanyak 80,4 persen responden tahu dan 82,8 persen responden menyukai sosok Supian Suri.
    Kemudian, sebanyak 75,7 persen responden tahu dan 80,9 persen responden menyukai sosok
    Imam Budi Hartono
    .
    Sementara, responden yang mengetahui sosok Ririn A Farabi sebesar 69,5 persen, dengan tingkat kedisukaan 76,4 persen.
    Lalu, sebanyak 43,3 persen responden tahu sosok Chandra Rahmansyah, dan 80,3 persen menyukainya.
    Adapun survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 4-9 November 2024. Survei melibatkan 400 responden yang dipilih menggunakan metode
    multistage random sampling.
    Responden dipilih dengan ketentuan mempunyai hak pilih pada Pilkada Kota Depok 2024, yaitu yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka bersama pewawancara terlatih. Sementara, toleransi kesalahan atau
    margin of error
     survei kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Retorika dan Gaya Komunikasi Kepemimpinan Presiden Prabowo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 November 2024

    Retorika dan Gaya Komunikasi Kepemimpinan Presiden Prabowo Nasional 14 November 2024

    Retorika dan Gaya Komunikasi Kepemimpinan Presiden Prabowo
    Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.
    PADA
    20 Oktober 2024 lalu, Presiden
    Prabowo Subianto
    menyampaikan pesan penting dalam pidato pelantikannya.
    Pidato yang berlangsung selama kurang lebih satu jam menyoroti berbagai isu penting, mulai dari korupsi, kemiskinan, lapangan kerja, hingga swasembada pangan.
    Diangkatnya isu-isu tersebut memunculkan rasa optimisme rakyat akan pemerintahannya dalam lima tahun kedepan.
    Presiden langsung bergerak cepat. Sehari setelahnya, Prabowo langsung melantik jajaran kabinetnya agar bisa bekerja untuk kepentingan rakyat.
    Kemudian, empat hari setelah pelantikan, presiden, bersama wakil presiden, mengadakan rapat kabinet perdana. Dalam rapat kabinet tersebut, presiden memberikan arahan pembangunan Indonesia kedepan berdasarkan pidato pelantikannya.
    Namun, dalam rapat tersebut, ada satu pernyataan yang menarik perhatian saya. Presiden memberikan arahan – kalau bukan ultimatum – kepada seluruh kabinetnya untuk bekerja keras.
    Pernyataannya seperti ini: “Begitu banyak orang yang mau mengabdi, tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan rakyat, saudara saya beri wewenang, copot segera, suruh tinggal di rumah aja daripada bikin susah kita.”
    Pernyataan tersebut perlu kita apresiasi karena menunjukkan komitmen presiden untuk membangun Indonesia mulai dari para pemimpinnya.
    Presiden pun juga tidak ragu untuk menunjukkan otoritas yang dimilikinya dan ketegasan tentang kinerja.
    Menurut Wodak dan Meyer (2001), ketika
    power
    dikaitkan dengan bahasa, dia terjalin erat dengan kekuasaan. Misalnya, bahasa menunjukkan dan mengekspresikan kekuasaan, serta terlibat di mana ada pertentangan dan tantangan kekuasaan.
    Presiden memberikan rambu-rambu jelas, keras, dan tegas. Sangat minim bahasa yang diperhalus. Kepribadian bahasa (
    linguistic personality
    ) tersebut memang sesuai dengan latar belakang militer.
    Menurut Zulean (2005), struktur komunikasi militer antara lain hierarkis, aturannya jelas, perannya jelas, dan konsistensi dalam aksi. Alhasil, presiden akan menyampaikan informasi sesuai fakta dan realita di lapangan.
    Agaknya,
    speech portrait
    tersebut yang akan menjadi ciri khas Prabowo: tegas, lugas, dan sederhana, serta berorientasi pada tindakan dan aksi nyata. Itulah gambaran yang akan dilihat oleh seluruh rakyat Indonesia.
    Dalam perspektif Communicology, gaya komunikasi tersebut menyimpulkan bahwa Presiden Prabowo merupakan sosok yang memegang otoritas tertinggi, dari segi komunikasi interpersonalnya maupun bahasa tubuhnya.
    Sikap ini perlu ditunjukkan agar jajaran kabinetnya bisa menyelesaikan amanah dan tanggung jawabnya serta bekerja keras. Dengan demikian, presiden bisa merealisasikan visinya yang telah disampaikan pada pidato pelantikan 20 Oktober lalu.
    Dibalik gaya komunikasi tersebut, tujuan besarnya adalah untuk kepentingan rakyat. Seperti apa yang telah diucapkan pada pidato pelantikan, presiden, beserta wakil presiden dan jajaran kabinetnya, akan berjuang keras demi kepentingan rakyat dan bangsa.
    Rakyat pun mengharapkan bahwa gaya komunikasi dan kepemimpinan Presiden Prabowo membawa pada transparansi dan kelugasan.
    Scacco & Coe (2016) menyimpulkan bahwa komunikasi presiden tetap berpegang teguh pada gagasan mendasar tentang kepresidenan yang informatif, transparan, dan bermartabat.
    Artinya, dalam konteks arahan presiden kepada menterinya, presiden menginginkan adanya kerja nyata yang transparan, transformatif, dan informatif.
    Tuntutan yang diberikan presiden kepada menterinya merupakan hal lumrah. Dengan 58 persen rakyat Indonesia memilih Prabowo-Gibran, tanggung jawab besar berada di pundak mereka.
    Terlebih, menurut survei dari Indikator Politik Indonesia 2024, sebanyak 85,3 persen responden yang memiliki keyakinan bahwa Prabowo akan memimpin Indonesia dengan baik.
    Angka tersebut menunjukkan keterikatan secara emosi sekaligus kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan saat ini.
    Dengan harapan dan ekspektasi yang besar, retorika dan gagasan yang telah diucapkan oleh Presiden Prabowo akan direalisasikan dengan semaksimal mungkin.
    Sebagai presiden, ada beberapa isu yang disoroti dalam pidato pelantikannya. Isu tersebut adalah korupsi, pangan, dan kemiskinan.
    Tiga masalah ini sifatnya struktural, umum, dan sesuai dengan kegelisahan rakyat Indonesia. Sehingga, apa yang disampaikan presiden nampaknya relevan dengan realita yang terjadi.
    Dalam konteks Teori Relevansi, menurut Zakowski (2014), komunikasi yang dilakukan berdasarkan niat komunikator dan apa yang ingin didengar oleh audiens.
    Presiden mengasumsikan bahwa masalah-masalah yang disebutkan merupakan isu urgen yang perlu diselesaikan oleh pemerintahannya, sehingga presiden menyebutkannya dalam pidatonya.
    Melihat realitanya, hal itu bisa dikatakan tepat adanya. Misalnya, isu korupsi, di mana Presiden Prabowo dengan berani mengakui, “… terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Janganlah kita takut melihat realita ini.”
    Mempertimbangkan kesopanan dalam bahasa, pernyataan tersebut memang tergolong keras dan lugas. Namun, karakteristik dan latar belakang presiden yang mendorongnya berani menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya.
    Secara relevansi, presiden berbicara atas nama rakyat, dan menampilkan emosi yang ditandai dengan intonasi lebih tegas. Terlebih, pada tahun 2024, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia ada di angka 34.
    Presiden sangat menyadari kondisi tersebut, sehingga dia tidak segan menyebutkan berbagai profesi yang terindikasi korupsi.
    Presiden pun juga mengatakan, “Kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita, cucu-cucu kita.”
    Garis bawahi kata masa depan dan cucu-cucu, ini menunjukkan kepekaan presiden atas situasi negara Indonesia.
    Kemudian, presiden juga menyoroti masalah pangan yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan Global Food Security Index tahun 2022, Indonesia berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan skor 60,2.
    Angka paling rendah adalah di sisi ketersediaan (peringkat 84) serta keberlanjutan dan adaptasi (peringkat 83).
    Dalam rapat kabinet, presiden pun juga menghimbau para menterinya untuk tidak bangga Indonesia bisa masuk anggota G20 apabila masih ada rakyat yang kelaparan.
    Oleh karena itu, presiden menargetkan dalam waktu 4-5 tahun, Indonesia mencapai swasembada pangan. Ini target ambisius, tetapi penting karena pangan merupakan kebutuhan dasar bagi rakyat Indonesia.
    Bagi presiden, Indonesia harus tercukupi soal pangan. Terlebih, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 21,6 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022.
    Terakhir adalah isu kemiskinan, yang mana masalah ini masih belum bisa terselesaikan. Masih ada 25,22 juta orang miskin berdasarkan data BPS per Maret 2024.
    Selain itu, jumlah kelas menengah menurun. Saat ini, menurut data BPS Agustus 2024, ada 137,5 juta jiwa yang tergolong
    aspiring middle class
    , meningkat lebih dari 8 juta dibandingkan tahun 2019.
    Isu-isu itulah yang sekiranya akan menjadi fokus pemerintahan kedepan. Semua isu yang disampaikan mencerminkan
    goodwill
    dari pemerintahan saat ini.
    Tujuan untuk membuat Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera. Intensi itulah yang disampaikan presiden kepada seluruh rakyat Indonesia.
    Tentu masih banyak isu-isu lainnya, tetapi menyelesaikan isu-isu tersebut perlu kolaborasi dari banyak sektor, mulai dari pangan, pemberdayaan perempuan, penegakan hukum, hingga pendidikan tinggi. Sehingga, apa yang diucapkan oleh presiden saat pelantikan sangat relevan.
    Selain itu, dari sisi Logos, Ethos, dan Pathos, presiden menyentuh sanubari rakyat. Dalam pidatonya, kata “Kita” disebutkan sebanyak 69 kali dan “Harus” sebanyak 35 kali.
    Dari data di atas, presiden berupaya menempatkan diri di sisi rakyat, terlebih secara etika, presiden adalah pemegang kekuasaan rakyat.
    Mandat rakyat harus dijalankan secara konsisten dan sesuai atas kemauan rakyat. Kata “Harus” juga mencerminkan bahwa apa yang diinginkan oleh rakyat harus dijalankan tanpa terkecuali.
    Dampaknya adalah, pidato presiden tentang bahan pokok mendapat sentimen positif. Survei dari Indikator Politik Indonesia 2024 mengungkapkan bahwa 30,5 persen responden percaya pemerintahan Presiden Prabowo mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok.
    Selain itu, 18,9 persen responden berharap pemerintahan saat ini mampu mengatasi masalah pengangguran.
    Sebagai langkah awal untuk menyelesaikan isu-isu multidimensi, presiden menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk menjadi contoh bagi rakyat Indonesia.
    Presiden mengatakan bahwa semua pejabat, dari semua tingkatan harus memberi contoh baik dan menjalankan pemerintahan sebersih-bersihnya.
    Kemudian langkah berikutnya, Presiden Prabowo telah menginstruksikan para menterinya untuk mempelajari kembali semua proyek supaya tidak ada lagi proyek mercusuar. Fokusnya adalah swasembada pangan karena situasi global yang mendorong hal tersebut.
    Pemerintahan Presiden Prabowo memiliki komitmen besar untuk menyelesaikan isu-isu yang menjadi perhatian publik. Komitmen tersebut dimulai dengan penunjukkan menteri dan wakil menteri. Ada 48 menteri dan 55 wakil menteri yang akan membantu presiden merealisasikan visinya.
    Cukup banyak kritik yang mengatakan bahwa komposisi kabinet Merah Putih sangat besar. Namun, argumen yang disampaikan oleh presiden bisa dipahami.
    Menurut presiden, jumlah tersebut mencerminkan kondisi Indonesia yang besar, sehingga membutuhkan banyak menteri.
    Presiden pun menyadari kondisi tersebut, di mana dia mengatakan, “Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tetapi memang bangsa kita bangsa yang besar.”
    Pernyataan ini secara implisit mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah memikirkan masalah tersebut dengan utuh dan penuh pertimbangan.
    Presiden juga menyadari akan ada kritik atas keputusannya untuk menambah jumlah menteri dan kementerian. Oleh karena itu, secara emosi, presiden memahami kritik tersebut.
    Namun, semua langkah-langkah tersebut dibutuhkan guna mencapai visi lima tahun kedepan. Harapannya adalah bahwa menteri dan wakil menterinya akan berkoordinasi dan bersinergi secara optimal.
    Presiden pun juga menggunakan Uni Eropa sebagai contoh, di mana untuk mengelola Eropa membutuhkan 27 menteri di bidangnya masing-masing.
    Terlepas dari kritik yang ada, publik memercayai pemerintahan Presiden Prabowo selama lima tahun kedepan. Banyak yang menantikan kinerja 100 hari pertama kabinet Merah Putih: apa inovasinya dan progres penyelesaian masalahnya seperti apa.
    Saya memiliki harapan terhadap pemerintahan saat ini, khususnya pada komitmen terhadap ekonomi, pendidikan, kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat.
    Ada optimisme bahwa lima tahun kedepan, kesejahteraan makin merata, kapabilitas manusia Indonesia semakin inovatif dan kreatif, serta kualitas pendidikan semakin baik dan pengangguran semakin berkurang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.