NGO: GARDA

  • Negara yang Tertidur di Bawah Kolong Tol
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 April 2025

    Negara yang Tertidur di Bawah Kolong Tol Megapolitan 24 April 2025

    Negara yang Tertidur di Bawah Kolong Tol
    Dikdik Sadikin adalah seorang auditor berpengalaman yang saat ini bertugas di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), berperan sebagai quality assurer dalam pengawasan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Memiliki minat mendalam terhadap kebijakan publik, Dikdik fokus pada isu-isu transparansi, integritas, serta reformasi pendidikan dan tata kelola pemerintahan. Dikdik telah menulis sejak masa SMP (1977), dengan karya pertama yang dimuat di majalah Kawanku. Beberapa cerpen fiksi dan opini karyanya telah dipublikasikan di media massa, termasuk di tabloid Kontan dan Kompas. Dua artikel yang mencolok antara lain “Soekarno, Mahathir dan Megawati” (3 November 2003) serta “Jumlah Kursi Menteri dan Politik Imbalan” (9 Oktober 2024). Ia juga pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi dan pemimpin umum majalah Warta Pengawasan selama periode 1999 hingga 2002, serta merupakan anggota Satupena DKI. Latar belakang pendidikan suami dari Leika Mutiara Jamilah ini adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (lulus 1994) dan Magister Administrasi Publik dari Universitas Gadjah Mada (lulus 2006).

    Ketika hukum hanya menjadi suara tanpa taring, maka kejahatan akan berjalan tegak di siang bolong
    .” (Montesquieu)
    DI BAWAH
    bayang-bayang beton
    kolong tol
    Plumpang–Pluit, Jakarta, yang membentang dekat Jakarta International Stadium (JIS), bukan hanya kendaraan yang melintas. Di sana, hukum diuji: dan gagal.
    Satu per satu pelat besi penyangga struktur raib, dicongkel dengan palu dan linggis, bukan dalam sembunyi, tetapi justru di siang bolong.
    Disaksikan warga dan bahkan, sempat pelaku dihadang petugas. Di situ petugas kita dikeroyok kemudian melepasnya. (
    Kompas.com
    , 23 April 2025)
    Fenomena ini bukan sekadar
    pencurian besi
    . Ia mencerminkan krisis peran negara dalam menjaga fasilitas publik, sekaligus memotret wajah ekonomi yang gagal memenuhi janji kesejahteraan.
    Montesquieu menulis dalam
    The Spirit of Laws
    (De l’esprit des lois, 1748) bahwa hukum akan lumpuh bila tidak diimbangi penegakan yang tegas dan konsisten.
    Saat seorang pencuri di lokasi ini ditangkap, justru puluhan orang datang menyerbu dan memaksa aparat melepasnya.
    Negara seolah berdiri, tapi tak hadir. Penegak hukum, yang seharusnya menjadi garda terakhir peradaban, dipinggirkan oleh logika massa yang beringas.
    Ini bukan sekadar kemunduran hukum, tapi penanda bahwa negara telah kehilangan kedaulatan di wilayahnya sendiri.
    Apa yang mendorong seseorang mengambil risiko mencuri di siang hari, dengan alat berat, di depan saksi mata? Jawaban paling jujur mungkin terletak pada jurang antara harapan dan kenyataan.
    Menurut BPS, per Maret 2024, tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta mencapai 1,1 persen, dengan angka pengangguran terbuka sebesar 7,6 persen.
    Di wilayah padat dan marjinal seperti Papanggo, ketimpangan bukan sekadar statistik: ia menjadi napas sehari-hari.
    Pencurian menjadi ekonomi alternatif ketika ekonomi formal menutup pintunya.
    Crime becomes a rational choice
    , kata Gary Becker, peraih Nobel Ekonomi, yang mengembangkan teori ekonomi kejahatan.
    Dalam logika ini, risiko ditangkap lebih kecil dibanding kemungkinan kelaparan malamnya.
    Di banyak negara, infrastruktur adalah lambang kemajuan. Namun di Indonesia, justru bisa berubah menjadi artefak yang perlahan digerogoti dari dalam.
    Dalam Global Competitiveness Index 2023, kualitas infrastruktur Indonesia berada di peringkat 72 dari 141 negara.
    Negara-negara dengan sistem hukum dan jaminan sosial kuat seperti Denmark, Norwegia, atau Jepang, justru lebih jarang mengalami pencurian aset publik secara terang-terangan.
    Mengapa? Karena ada kombinasi antara
    rule of law,
    kepercayaan sosial, dan kesejahteraan dasar yang terjamin.
    Kolong tol
    yang dilalap api karena bekas lem dari pelat yang dicuri adalah metafora keras atas sistem yang lapuk: negara membangun megastruktur, tapi gagal membangun sistem pengawasan, kesejahteraan, dan rasa aman yang menopang beton itu sendiri.
    Adalah ironi bahwa warga sekitar justru menjadi penonton dari drama ini. Di titik inilah, Habermas mengingatkan kita bahwa ruang publik adalah tempat di mana masyarakat sipil seharusnya membentuk opini dan menekan kekuasaan.
    Ketika warga hanya bisa pasrah dan berkata “kami hanya menyaksikan”, maka di situ demokrasi kehilangan tenaganya.
    Namun, apakah mereka bisa disalahkan? Ketika aparat mundur karena diancam dikeroyok, bagaimana warga biasa bisa berharap lebih? Tanpa jaminan perlindungan, keberanian sipil hanya akan berakhir pada korban tambahan.
    Pembangunan infrastruktur tak akan berarti jika rakyat yang hidup di sekitarnya tak merasa memiliki, tak ikut menjaga, bahkan malah ikut menjarah.
    Negara perlu hadir bukan hanya sebagai pelaksana proyek beton, tapi sebagai penjaga martabat warga—dengan lapangan kerja, pendidikan, dan hukum yang tegas tapi adil.
    Pencurian pelat besi itu hanya satu bab dari buku tebal tentang kegagalan tata kelola kota dan negara. Bila dibiarkan, kita akan membaca bab berikutnya: runtuhnya jembatan kepercayaan antara rakyat dan negara.
    Dan itu, seperti pelat besi yang hilang dari struktur tol: menjadikan kita semua akan runtuh bersama.
    Kini, kolong tol itu bukan sekadar tempat gelap di bawah jalan raya. Ia menjelma menjadi panggung tragis di mana negara kehilangan kendali atas wilayahnya, dan masyarakat kehilangan harapan atas masa depannya.
    Di situ, hukum tak lagi dibacakan dalam pengadilan, tapi diukur dari siapa yang membawa lebih banyak linggis dan keberanian untuk melawan.
    Pelat-pelat besi yang hilang tak hanya meruntuhkan struktur beton, tapi juga menelanjangi apa yang selama ini disangkal: bahwa keadilan bisa runtuh bukan karena badai, tapi karena kealpaan yang dibiarkan tumbuh seperti lumut di beton.
    Kita membangun jalan tol untuk menghubungkan kota-kota. Tapi kita lupa membangun jembatan antara hukum dan rasa aman, antara negara dan rakyat.
    Dan ketika jembatan itu runtuh, bahkan suara palu pencuri pun bisa terdengar lebih nyaring daripada suara negara.
    Sebab, kejahatan yang paling berbahaya bukan yang terjadi dalam gelap. Namun, kejahatan yang bekerja di siang hari, dan tak seorang pun merasa perlu menghentikannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala BP Haji: Transformasi Layanan Haji Saudi Jadi Momentum Perbaikan Sistem Indonesia – Halaman all

    Kepala BP Haji: Transformasi Layanan Haji Saudi Jadi Momentum Perbaikan Sistem Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. 

    Menurutnya langkah ini merupakan respons terhadap transformasi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi dalam pelayanan haji dan umrah.

    Dirinya menyebut bahwa perubahan yang berlangsung di Arab Saudi yang merupakan bagian dari Saudi Vision 2030 telah mengangkat layanan haji. 

    “Transformasi layanan haji dan umrah di Saudi sangat progresif, mulai dari digitalisasi sistem, modernisasi infrastruktur, hingga efisiensi manajemen jemaah internasional. Ini bukan hanya tantangan, tapi peluang emas bagi Indonesia untuk menyempurnakan sistem kita,” ujar Gus Irfan. 

    Hal itu disampaikan Gus Irfan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsolidasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 di Asrama Haji Bekasi, Rabu (23/4/2025). 

    Dirinya menekankan bahwa Indonesia harus bisa menyelaraskan diri dengan standar global tanpa kehilangan nilai dasar pelayanan yang berorientasi pada pengabdian. 

    Terlebih, lanjutnya, jemaah Indonesia berasal dari latar belakang yang sangat beragam, baik dari segi usia, budaya, hingga kondisi kesehatan.

    “Teknologi informasi terus berkembang. Kita tidak boleh hanya mengikuti, tapi harus bisa mengelola dan mengoptimalkannya. Di sinilah pentingnya peningkatan profesionalisme di semua lini,” tegasnya.

    Irfan memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, terutama para Kepala Kanwil, Kepala Bidang, dan Kepala Seksi Haji di daerah yang disebutnya sebagai garda terdepan pelayanan. 

    Dirinya menilai kualitas layanan pra, saat, dan pasca haji harus terus dijaga sebagai bentuk pengabdian kepada tamu-tamu Allah.

    Dalam sambutannya, Irfan juga menyampaikan dukungan penuh BP Haji terhadap seluruh agenda strategis Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M, baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi.

     Dukungan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2024, serta respons atas arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menghendaki layanan haji yang lebih efektif dan nyaman.

    “Mari jadikan Rakernas ini ruang strategis untuk merumuskan terobosan, menyempurnakan sistem, dan menyatukan langkah demi menghadirkan layanan terbaik bagi para duyufurrahman. Semoga apa yang kita susun di sini menjadi amal jariah bagi umat dan bangsa,” pungkasnya.

    Rakernas kemudian dibuka secara simbolis bersama Menteri Agama, Nasarudin Umar.

  • 19.000 Peziarah Tercatat Telah Datangi Persemayaman Jenazah Paus di Vatikan

    19.000 Peziarah Tercatat Telah Datangi Persemayaman Jenazah Paus di Vatikan

    Vatikan

    Jenazah Paus Fransiskus telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4) pagi waktu setempat. Tercatat sudah sebanyak hampir 20.000 orang menyambangi persemayaman Bapa Suci dalam hari pertama.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), Vatikan menyampaikan hampir 20.000 orang melihat peti jenazah Paus Fransiskus pada malam hari pertama ia disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Rabu.

    Seorang juru bicara mengatakan bahwa sebanyak 19.430 orang mengunjungi gereja tersebut selama hampir sembilan jam antara pukul 11.00 (09.00 GMT), saat upacara penghormatan terakhir dimulai, dan pukul 19.45. Upacara penghormatan terakhir akan berlanjut hingga tengah malam sebelum dimulai lagi Kamis pagi waktu setempat.

    Diketahui, aparat setempat juga menerapkan keamanan besar-besaran menjelang pemakaman Paus di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma, pada Sabtu mendatang. Aparat setempat menerapkan keamanan ketat seiringnya umat Katolik dan para petinggi dunia datang berbondong-bondong ke Roma.

    Dilansir kantor berita AFP, para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara pemakaman dan konklaf atau proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.

    “Kami telah bersiaga sejak Senin (hari ketika Paus Fransiskus meninggal dunia),” kata seorang anggota Garda Swiss, tentara yang bertanggung jawab atas keamanan paus.

    Selain itu, warga lokal juga akan dihadapkan pada kebijakan karantina wilayah yang akan berlangsung selama beberapa minggu.

    Zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma juga disebut sudah diberlakukan.

    Adapun jajaran tamu politik VIP untuk pemakaman tersebut meliputi Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Argentina Javier Milei. Raja Belgia dan Spanyol disebut juga akan hadir, serta Pangeran William dari Inggris.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemakaman Paus di Roma Akan Dijaga Ketat: Lockdown-Zona Larang Terbang

    Pemakaman Paus di Roma Akan Dijaga Ketat: Lockdown-Zona Larang Terbang

    Roma

    Proses pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu mendatang di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma. Aparat setempat pun menerapkan keamanan ketat seiringnya umat Katolik dan para petinggi dunia datang berbondong-bondong ke Roma.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara pemakaman dan konklaf atau proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.

    “Kami telah bersiaga sejak Senin (hari ketika Paus Fransiskus meninggal dunia),” kata seorang anggota Garda Swiss, tentara yang bertanggung jawab atas keamanan paus.

    “Dan beberapa hari ke depan akan sangat sulit,” kata penjaga yang tidak mau disebutkan namanya itu dikutip AFP.

    Selain itu, warga lokal juga akan dihadapkan pada kebijakan karantina wilayah yang akan berlangsung selama beberapa minggu.

    Aparat juga menyiagakan jet tempur dan unit penembak jitu polisi khusus yang dikerahkan di atap gedung-gedung di sepanjang Via della Conciliazione atau jalan lebar yang mengarah ke Lapangan Santo Petrus. Zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma juga disebut sudah diberlakukan.

    Secara keseluruhan, sekitar 150 hingga 170 delegasi diharapkan hadir. Semua tamu negara ini akan diberikan pengawalan polisi.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran, menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat Kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

    Tak terkecuali Basilika Santo Petrus yang merupakan tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Untuk mengendalikan kerumunan, sejumlah penghalang telah dipasang di dalam dan luar basilika.

    Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

    Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.​

    Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir pada Paus Fransiskus sebelum dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore.

    Adapun jumlah peziarah yang hadir di Lapangan Santo Petrus diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 orang, jumlah ini mencakup peziarah, umat Katolik, dan delegasi internasional

    Warga Diizinkan Melayat

    Sebelum pemakaman digelar, jenazah Paus Fransiskus dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

    Di lokasi tersebut umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Selama masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus dibuka untuk umum dari pukul 7 pagi sampai  7 malam waktu Roma, berlaku hingga tanggal 25 April, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

    Jeda waktu ini memungkinkan umat untuk melayat dan berdoa di hadapan jenazah Paus Fransiskus.

    Selama di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi, diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin.

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para kardinal senior di Basilika.

    Kemudian pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Setelah misa, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Lokasi tersebut dipilih lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.

    Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.

    Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.

    Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.

    Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • YLNH bersama Garda Prau Dorong Peningkatan Status Kawasan Hutan Gunung Prau

    YLNH bersama Garda Prau Dorong Peningkatan Status Kawasan Hutan Gunung Prau

    TRIBUNJATENG.COM – Bencana banjir dan tanah longgor terjadi di wilayah Kabupaten Kendal pada saat musim hujan. 

    Bencana terjadi dikarenakan kerusakan tutupan hutan di areal hulu DAS di Kabupaten Kendal. Salah satu hulu DAS di Kabupaten Kendal adalah kawasan Gunung Prau yang berada di daerah perbatasan dengan kabupaten Batang, Temangung dan Wonosobo. 

    Masyarakat tergabung dalam Lembaga Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH) dan Garda Prau untuk melakukan diskusi dengan Pemda Kabupaten Kendal.

    Diskusi dilaksanakan di kantor wakil Bupati Kendal yang dihadirin oleh Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta jajarannya pada tanggal 21 April 2025. 

    Pada pertemuan tersebut, YLNH bersama Garda Prau meminta pada Pemda Kendal untuk melakukan penyelamatan kawasan hutan di lereng gunung Prau terutama yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kendal.

    Hal tersebut dikarenakan, kondisi saat ini kawasan lereng Gunung Prau sudah sangat terancam oleh aktifitas budidaya yang menganggu fungsi kawasan hutan sebagai pengendali terjadinya bencana ekologis. Salah satu usulan untuk penyelamatan kawasan hutan di kawasan lereng Gunung Prau adalah peningkatan status kawasan hutan gunung Prau.

     YLNH dan Garda Prau berharap pemda mau membuat usulan peningkatan status kawasan hutan di lereng gunung Prau ke Pemerintah Pusat.

    Pemda Kendal melalui Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi menyampaikan, pada prinsipnya Pemda Kendal mendukung usulan tersebut, tetapi dari pemda meminta untuk dibuatkan kajian strategis peningkatan status kawasan tersebut.

    Setelah kajian selesai nanti melalui Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Wakil Bupati meminta untuk dibuatkan kegiatan Focus Groups Discussion (FGD) untuk menjaring masukkan dari stakeholder. Pada prinsipnya Pemda Kendal akan mendukung usulan peningkatan status kawasan hutan tersebut dengan syarat mendapat dukungan dari stakeholder semua. YLNH dan Garda Prau sepakat untuk pembuatan kajian strategis untuk pengusulan peningkatan status kawasan lereng Gunung Prau. (*) 

  • Program Kartini Go Electric, SPKLU dihadirkan PLN di Jaktim

    Program Kartini Go Electric, SPKLU dihadirkan PLN di Jaktim

    Salah satu Kartini dari Kecamatan Cipayung yaitu Lurah Cipayung, Yulian Fathiniah, mencoba pengalaman menggunakan mobil listrik, didampingi oleh Manager PLN UP3 Ciracas, Anton Suprapto Adi. Foto: PLN DKI Jakarta

    Program Kartini Go Electric, SPKLU dihadirkan PLN di Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 23 April 2025 – 13:36 WIB

    Elshinta.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya terus memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Kota Jakarta dengan meresmikan dua unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Meneer’s Koffie, Jakarta Timur.

    Peresmian yang bertepatan dengan momentum Hari Kartini ini sekaligus menjadi bagian dari program “Kartini Go Electric” yang mendorong peran aktif perempuan dalam transisi energi. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh Kartini dari Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Ciracas.

    Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Rabu (23/4/2025), General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyatakan komitmen PLN dalam mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di masyarakat.

    “Kehadiran SPKLU baru ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam membangun infrastruktur pendukung kendaraan listrik yang andal dan mudah diakses. Kami ingin perempuan Indonesia menjadi garda terdepan dalam gerakan electrifying lifestyle ini. Melalui langkah ini, mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pionir dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Lasiran.

    SPKLU yang berlokasi strategis di kawasan komersial Jakarta Timur ini menawarkan layanan pengisian daya yang terintegrasi dengan aplikasi PLN Mobile. Fasilitas ini beroperasi 24 jam, memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik di wilayah tersebut. Kolaborasi dengan Meneer’s Koffie menciptakan nilai tambah bagi pengguna kendaraan listrik.

    “Kami menyediakan pengalaman pengisian daya yang berbeda dengan fasilitas live music, layanan cuci mobil, serta minuman gratis bagi pelanggan yang beruntung,” jelas Dori Rendra Kudus, Manager Meneer’s Koffie.

    Manager PLN UP3 Ciracas, Anton Suprapto Adi, menambahkan, “Pemilihan lokasi ini sangat strategis karena berada di pusat aktivitas masyarakat. Kami berharap kehadiran SPKLU ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat, khususnya perempuan, untuk beralih ke kendaraan listrik.”

    Program Kartini Go Electric tidak hanya mendorong penggunaan kendaraan listrik, tetapi juga mengapresiasi peran vital perempuan dalam memimpin perubahan menuju gaya hidup berkelanjutan. Dengan mengadopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari electrifying lifestyle, para Kartini masa kini turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mewujudkan lingkungan yang lebih hijau untuk generasi selanjutnya.

    Semakin luasnya jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta diharapkan dapat memudahkan lebih banyak perempuan untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

    Penulis: Vivi Trisnavia/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ramai Pendaftar di Balai Kota Jakarta, Ini Fakta Gaji dan Tugas PPSU Sebenarnya – Page 3

    Ramai Pendaftar di Balai Kota Jakarta, Ini Fakta Gaji dan Tugas PPSU Sebenarnya – Page 3

    Pekerjaan PPSU ternyata jauh lebih beragam daripada sekadar menyapu jalan. Mereka bertanggung jawab atas pemeliharaan dan kebersihan fasilitas umum, mulai dari jalan, gang, saluran air, taman, hingga penerangan jalan.

    “Tergantung (tugas dari) Pak Lurah atau PEM (Kepala Seksi Pemerintahan) sih ya,” ujar seorang salah seorang petugas PPSU yang diwawancara Liputan6.com, Rabu.

    PPSU juga berperan penting dalam penanganan kerusakan fasilitas umum secara darurat. Kecepatan dan kesigapan mereka dalam menangani masalah ini mencegah kerugian dan bahaya bagi masyarakat. Bayangkan, ketika pohon tumbang atau saluran air tersumbat, PPSU lah yang menjadi garda terdepan.

    Tak hanya itu, PPSU juga bisa ditugaskan untuk pekerjaan administratif di kantor kelurahan, serta tugas keamanan dan kebersihan di lingkungan kantor. Fleksibilitas dan kesiapan mereka untuk menghadapi berbagai situasi menjadi kunci keberhasilan program ini.

  • Menanti Penerus Paus Fransiskus

    Menanti Penerus Paus Fransiskus

    Mekanisme Pemilihan Paus

    Foto: AFP/FILIPPO MONTEFORTE

    Dirangkum dari katolisitas.org, The Guardian, dan BBC, para kardinal di seluruh dunia di bawah 80 tahun akan berkumpul di Vatikan untuk mengadakan konklaf. Para kardinal pemilih akan berkumpul di salah satu kapel di Vatikan. Pada konklaf terakhir 2013, berkumpul 115 kardinal pemilih dari seluruh dunia.

    Para kardinal pemilih mengenakan jubah merah dengan perlengkapannya untuk sebuah peristiwa penting. Garda Swiss penjaga Vatikan mengawal dan memastikan tidak ada pihak luar yang berkontak dengan para kardinal pemilih atau sebaliknya pada saat proses konklaf.

    Salah satu kapel telah disiapkan untuk prosesi konklaf, termasuk cerobong asap, pembakar kertas suara pemilihan, pencabutan segala jaringan telepon, internet, pembersihan surat-surat kabar dan merusak sintal handphone untuk menghindari kontak dengan dunia luar.

    Tidak tertutup kemungkinan bagi para kardinal untuk bersalaman satu dengan yang lain. Namun, mereka harus menghindari pembicaraan yang berkaitan dengan calon kandidat pilihan mereka atau segala diskusi lainnya.

    Setelah kardinal pemilih berkumpul, pintu kapel ditutup sebagai tanda penarikan diri mereka dari dunia luar dan konklaf secara resmi dapat dimulai. Para kardinal pemilih mengurus segala sesuatu secara sendiri, akan dipilih 3 kardinal termuda sebagai tenaga pelancar prosesi konklaf.

    Sebelum pemilihan dimulai, masing-masing kardinal dibagikan sebuah kertas pemilih, di atas kertas tertera sebuah kalimat Latin: Eligo in Sumum Pontificem Meum, artinya: Saya memilih Pemimpin Tertinggiku, di bagian ada ruang untuk menulis nama orang yang ingin dipilih.

    Setelah seluruh kardinal memilih, sudah disediakan sebuah piala tempat mereka memasukkan kertas suara mereka. Singkat penjelasan, tahap selanjutnya menghitung kertas suara dan mengumpulkan suara, lalu mengumumkan hasil pemilihan.

    Seandainya seorang calon terpilih dengan suara mayoritas, artinya dua pertiga dari jumlah seluruh pemilih, maka dengan itu seorang Paus sudah terpilih. Jika belum ada minimal mayoritas dua pertiga, pemilihan dilanjutkan ke putaran berikutnya.

    Jika lebih dari putaran ke-30 dan belum juga terpilih seorang Paus, 2 kandidat dengan perolehan suara terbanyak akan dipilih oleh para kardinal, kedua yang terpilih ini otomatis kehilangan hak memilih.

    Pada bagian akhir, kertas-kertas suara dilubangkan dan disatukan pada seutas benang, kemudian dimasukkan ke pembakar untuk dibakar. Jika putaran tersebut belum menghasilkan Paus baru, kertas-kertas itu dibakar dengan campuran kimia yang menghasilkan asap warna hitam keluar dari cerobong. Asap warna hitam memberikan tanda kepada umat Katolik seluruh dunia bahwa Paus belum terpilih.

    Bila dalam sebuah putaran telah menghasilkan suara mayoritas, artinya seorang Paus sudah terpilih, kardinal dekan menanyakan apakah dia menerima pemilihan tersebut. Jika dia menjawab ‘Iya’ sebagai tanda kesediaanya, pertanyaan kedua: Apa nama yang digunakan sebagai Paus.

    Kertas-kertas suara kemudian dideretkan pada seutas tali dan dibakar dengan campuran kimia yang menghasilkan asap warna putih, sebagai tanda bahwa Gereja Katolik sudah memiliki seorang Paus. Asap putih dari cerobong di atas atap kapel akan diiringi dengan bunyi lonceng gereja.

    Kardinal diakon kemudian tampil di Balkon Santo Santo Paulus, lalu mengumumkan nama Paus baru dengan menyebut: Annuntio vobis gaudium magnum. Habemus Papam, artinya: Saya mengumumkan kepada Anda kalian sebuah kegembiraan besar. Kita mempunyai seorang Paus.

    Akhirnya, lalu Paus baru tampil di balkon menyapa umat yang hadir di lapangan Basilika Santo Petrus dan seluruh dunia. Setelah itu, Paus baru membawakan sebuah wejangan singkat untuk seluruh umat.

    Kandidat Pengganti Paus Fransiskus

    Foto: (AP Photo/Andrew Medichini)

    Kandidat potensial pengganti Paus Fransiskus berasal dari berbagai belahan dunia dari Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Eropa.
    Paus dipilih melalui proses rahasia yang penuh ritual dikenal sebagai konklaf, yang digelar di Kapel Sistina, Vatikan.

    Dalam ritual itu hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang berhak memilih, dan biasanya sekitar 120 kardinal berpartisipasi dalam konklaf. Berikut adalah beberapa kandidat potensial:

    Kardinal Luis Antonio Tagle (67, Filipina, Kepala Evangelisasi Vatikan)

    Dijuluki “Fransiskus dari Asia” karena dikenal fokus pada isu keadilan sosial. Tagle dianggap kandidat favorit dan bisa menjadi paus Asia pertama, seperti Fransiskus yang menjadi paus pertama dari benua Amerika. Di atas kertas, Tagle tampaknya memenuhi semua syarat untuk menjadi paus. Namun, prospeknya mungkin meredup akibat tuduhan perundungan institusional di Caritas Internationalis, sebuah asosiasi amal Katolik global yang ia pimpin selama beberapa tahun. Takhta Suci memberhentikan Tagle dari jabatan tersebut pada 2022.

    Kardinal Pietro Parolin (70, Italia, Sekretaris Negara Vatikan)

    Parolin berpotensi menjadi jembatan antar-faksi Gereja. Parolin telah menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak 2013 dan termasuk di antara kandidat terkuat untuk menjadi paus. Posisinya merupakan yang tertinggi kedua dalam hierarki, setelah paus. Sebagai diplomat karier, ia mendapat kritik dari kalangan konservatif atas perannya dalam perjanjian dengan Beijing terkait pengangkatan uskup di Cina yang dikuasai Partai Komunis. Jika terpilih, Parolin akan membawa kembali kepausan ke tangan bangsa Italia setelah tiga paus non-Italia.

    Kardinal Peter Turkson (76, Ghana, pejabat dan diplomat Vatikan)

    Sebagai calon paus pertama dari Afrika sub-Sahara, Turkson memadukan pengalaman pastoral di Ghana dengan keterampilan diplomatik dan pengalaman kepemimpinan di Vatikan. Paus Fransiskus pernah mengutus Turkson sebagai utusan khususnya untuk misi perdamaian di Sudan Selatan. Kemampuan komunikasinya yang kuat serta asal-usulnya dari salah satu wilayah Gereja yang paling dinamis di tengah tantangan sekularisme di Eropa menjadi nilai tambah yang memperkuat kredibilitasnya.

    Kardinal Marc Ouellet (79, Kanada, mantan Kepala Kantor Uskup Vatikan)

    Seorang veteran dalam lingkaran dalam Vatikan dengan pengalaman global, Ouellet telah lama disebut-sebut dalam diskusi suksesi kepausan. Secara teologis Ia merupakan seorang konservatif dan memiliki kemampuan dalam berbagai bahasa, hal ini membuat sosoknya menarik simpati kalangan tradisionalis. Ia pernah menghadapi tuduhan pelanggaran dalam beberapa tahun terakhir, namun hal tersebut telah dibantah.

    Kardinal Fridolin Ambongo Besungu (65, Kongo, Uskup Agung Kinshasa)

    Disebut sebagai bintang yang tengah naik daun dari Afrika, Ambongo menggabungkan pandangan tradisional yang tegas dengan advokasi keadilan sosial. Ia menjadi suara penting bagi Gereja di benua yang pertumbuhannya sangat pesat itu. Di saat yang sama, Ia juga dikenal vokal menolak terhadap pemberkatan pasangan sesama jenis. Hal itu telah mengangkat profilnya secara internasional, sekaligus memperkuat posisinya di mata kalangan konservatif.

    Kardinal Matteo Zuppi (69, Italia, Uskup Agung Bologna)

    Sering dijuluki “Bergoglio dari Italia” karena keselarasan pandangannya dengan Paus Fransiskus, Zuppi dikenal sebagai “pastor jalanan” karena fokus pada kaum miskin dan migran, serta menghindari hidup dalam kemewahan, bahkan Ia kadang memilih naik sepeda daripada menggunakan mobil dinas. Namun, faksi-faksi Gereja yang lebih konservatif mungkin bersikap waspada terhadap kecenderungan pandangan progresifnya.

    Kardinal Jean-Marc Aveline (66, Prancis, Uskup Agung Marseille)

    Aveline dikenal karena selera humornya dan hubungan baiknya dengan Paus Fransiskus, terutama dalam isu imigrasi dan hubungan dengan umat Muslim. Jika terpilih, Aveline akan menjadi paus pertama asal Prancis sejak abad ke-14 dan yang termuda sejak Paus Yohanes Paulus II. Ia memahami bahasa Italia, meski belum fasih berbicara dalam bahasa itu, hal ini disebut bisa menjadi kelemahan dalam peran sebagai seorang Paus yang sekaligus menjadi Uskup Roma.

    Kardinal Peter Erdo (72, Hungaria, Uskup Agung Esztergom-Budapest)

    Meski dikenal sebagai seorang pembela ajaran dan doktrin Katolik tradisional, Erdo tetap mampu membangun hubungan dengan dunia progresif dari Paus Fransiskus. Ia pernah menjadi kandidat paus pada tahun 2013. Fasih dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Italia, Erdo mungkin tidak dianggap karismatik, tetapi tetap menarik bagi mereka yang menginginkan kepausan yang lebih stabil.

    Kardinal Mario Grech (68, Malta, Sekretaris Jenderal Sinode Uskup)

    Awalnya dianggap konservatif, Grech kini menjadi sosok terdepan dalam mendorong reformasi yang diinisiasi Paus Fransiskus. Pada tahun 2014, ia menyerukan sikap yang lebih terbuka terhadap umat Katolik LGBTQ+, pidatonya itu juga dipuji oleh Fransiskus. Perannya yang menonjol di Vatikan dan hubungan baik dengan lintas faksi membuatnya berada dalam posisi yang kuat untuk menduduki takhta tertinggi.

    Kardinal Juan Jose Omella (79, Spanyol, Uskup Agung Barcelona)

    Dikenal dekat dengan Paus Fransiskus, Omella menjalani hidup sederhana meskipun menduduki posisi senior. Diangkat menjadi kardinal pada 2016, ia bergabung dalam dewan penasihat beranggotakan sembilan orang yang dipilih paus pada 2023. Kedekatannya dengan Fransiskus bisa menjadi kelemahan jika konklaf menginginkan perubahan nada atau arah kepemimpinan.

    Kardinal Joseph Tobin (72, AS, Uskup Agung Newark)

    Meskipun seorang paus asal AS dianggap mustahil, Tobin adalah kandidat yang paling mungkin menjadi kandidat Paus. Lahir di Detroit dan fasih berbahasa Italia, Spanyol, Prancis, dan Portugis, ia dipuji karena berhasil mengelola skandal pelecehan seksual besar di posisinya saat ini. Ia juga dikenal karena keterbukaannya terhadap komunitas LGBTQ+.

    Kardinal Angelo Scola (83, Italia, mantan Uskup Agung Milan)

    Pernah jadi kandidat kuat pada 2013. Pendukung Scola memuji kecerdasannya dalam teologi dan posisinya yang baik di antara mereka yang mendukung Gereja yang lebih terpusat dan hierarkis. Namun, ia telah melewati batas usia 80 tahun untuk memberikan suara dalam konklaf kepausan. Meskipun secara teknis seorang paus dapat dipilih dari luar pemilih, hal ini jarang terjadi di zaman modern.

    Namun, seperti yang dikatakan dalam pepatah lama, “Kardinal muda memilih paus tua.” Pepatah ini menjadi mencerminkan pola tradisional dalam ritual konklaf kepausan, yang menunjukkan bahwa kardinal muda lebih memilih paus yang lebih tua atau mungkin seseorang yang tidak akan menjabat terlalu lama.

  • Sempat Bertemu Paus Fransiskus, Rektor Unika Atma Jaya Ungkap Pesannya

    Sempat Bertemu Paus Fransiskus, Rektor Unika Atma Jaya Ungkap Pesannya

    PIKIRAN RAKYAT – Wafatnya Bapa Suci Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia pada Senin, 21 April 2025 telah memunculkan rasa duka dari banyak pihak. Sosoknya dinilai sebagai simbol kasih, kerendahan hati, serta keberpihakan pada keadilan sosial dan kemanusiaan.

    Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Yuda Turana, mengaku sempat bertemu langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan dalam rangka peringatan 100 tahun Federasi Universitas Katolik Internasional (IFCU). Menurutnya, Paus Fransiskus berpesan agar universitas Katolik menjadi garda terdepan dalam membangun budaya perdamaian, rekonsiliasi, dan kolaborasilintas budaya dan disiplin.

    “Ia menekankan pentingnya keterlibatan universitas dalam mentransformasi nilai-nilai kekristenan menjadi bahasa yang relevan bagi generasi masa kini, demi menjawab tantangan zaman secara bijaksana,” katanya, Selasa, 22 April 2025.

    Yuda menambahkan, Paus Fransiskus juga menggarisbawahi pentingnya misi universitas dalam perlindungan terhadap “rumah bersama” melalui pendekatan ekologi terintegrasi yang menyentuh akar persoalan kemiskinan dan kerusakan lingkungan.

    Yuda menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Menurutnya, Unika Atma Jaya mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin rohani yang membawa napas pembaruan dalampelayanan Gereja universal.

    “Warisan moral dan spiritual beliau terus menjadi inspirasi dalam pengamalan tridarmaperguruan tinggi, khususnya dalam menciptakan generasi yang adaptif, berintegritas, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan,” katanya.

    Yuda menambahkan, Unika Atma Jaya sangat kehilangan sosok pemimpin dunia yang penuh kasih dan ketulusan.

    “Paus Fransiskus menunjukkan dengan nyata keberpihakannya pada mereka yang terpinggirkan, serta kepedulian mendalam terhadap isu-isu besar seperti krisis iklim dan masa depan lintas generasi,” katanya.

    Menurut Yuda, nilai-nilai yang Paus Fransiskus hidupi menjadi inspirasi dan semangat dalam mendampingi dan membentuk para mahasiswa di Unika Atma Jaya. Menurutnya, Unika Atma Jaya mengajak seluruh civitas akademika dan masyarakat luas untuk mendoakan Paus Fransiskus agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kasih.

    “Semoga kedamaian dan pengharapan senantiasa menyertai Gereja Katolik dan seluruh umat beriman, serta semangat kasih, pelayanan, dan perdamaian yang beliau wariskan terus hidup dalam hati kita semua,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News