NGO: GARDA

  • Potret Terbaru Rusuh Los Angeles Makin Ngeri, Adidas-Apple Dijarah

    Potret Terbaru Rusuh Los Angeles Makin Ngeri, Adidas-Apple Dijarah

    Produk tergeletak di lantai toko Adidas setelah dijarah menyusul protes selama berhari-hari terhadap operasi imigrasi federal dan pengerahan Garda Nasional California dan Marinir AS, di pusat kota Los Angeles, California, AS, Selasa (10/6/2025) malam. (REUTERS/David Ryder)

  • Wakapolda: Bidhumas garda terdepan jembatani komunikasi masyarakat

    Wakapolda: Bidhumas garda terdepan jembatani komunikasi masyarakat

    “Bidhumas adalah wajah Polri, garda terdepan membangun citra positif membawa opini publik dan menjembatani komunikasi antara Polri dengan masyarakat,”

    Batam (ANTARA) – Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Anom Wibowo menyebutkan personel Bidhumas Polri berperan penting sebagai garda terdepan dalam menjembatani komunikasi Polri dengan masyarakat.

    “Bidhumas adalah wajah Polri, garda terdepan membangun citra positif membawa opini publik dan menjembatani komunikasi antara Polri dengan masyarakat,” kata Anom dalam pembukaan Rapat kerja teknis (Rakernis) Bidhumas Polda Kepri tahun 2025 di Batam, Rabu.

    Jenderal polisi bintang satu ini menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi Polri di era digital saat ini membutuhkan peran Bidhumas untuk mengambil peluang lebih dekat dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi secara transparan dan membangun kepercayaan publik.

    Jabatan Kadiv Humas Polri saat ini yang diampu Irjen Pol. Sandi Nugroho sebagai lulusan terbaik Polri tahun 1995 (Adhi Makayasa) merupakan bentuk kepercayaan pimpinan Polri terhadap peran humas sebagai fungsi operasional bukan pendukung atau pembina.

    “Di sisi lain Polri juga dihadapkan pada tantangan besar berupa penyebaran hoaks, disinformasi dan narasi negatif yang dapat mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban,” katanya mengingatkan.

    Selain itu, peran Bidhumas Polri memberikan pembinaan kepada masyarakat dalam bermedia sosial. Ini pula yang melatarbelakangi Polda Kepri mengadakan lomba-lomba Tiktok dan konten kreator dalam rangka HUT Ke-79 Bhayangkara.

    “Disinilah (lomba) Polri akan memberikan pembinaan kepada masyarakat yang memang sekarang membuat konten-konten seperti itu bisa jadi ladang pekerjaan,” ujarnya.

    Perwira tinggi Polri itu juga mengingatkan personel Polri yang sudah berkecimpung di dunia digital, dan media sosial dapat terus menekuni bidang tersebut tanpa harus keluar dari Korps Bhayangkara.

    Anom juga mengingatkan Bidhumas Polri harus mampu memahami karakteristik setiap platform media, baik konvensional maupun digital serta bagaimana menggunakannya secara maksimal untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat.

    Pewarta: Laily Rahmawaty
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Raja TikTok 162 Juta Followers Diusir Anak Buah Donald Trump

    Raja TikTok 162 Juta Followers Diusir Anak Buah Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai sorotan. Kali ini, sasarannya bukan sembarang orang, melainkan Khaby Lame, bintang TikTok nomor satu dunia.

    Khaby Lame, konten kreator asal Italia yang memiliki lebih dari 162 juta pengikut di TikTok, dideportasi dari Amerika Serikat pada 6 Juni 2025.

    Penahanan dilakukan oleh pihak Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) di Bandara Internasional Harry Reid, Las Vegas, atas dugaan pelanggaran imigrasi.

    Menurut keterangan resmi ICE, Lame memasuki AS pada 30 April dan melampaui batas waktu izin tinggal sesuai visanya.

    “Lame diberikan izin untuk melakukan keberangkatan sukarela pada 6 Juni dan telah meninggalkan wilayah AS,” demikian pernyataan lembaga tersebut, dikutip dari Politico, Rabu (11/6/2025).

    Instagram @KhabyLame

    Lame, yang dikenal dengan gaya komedi tanpa kata dan ekspresi khasnya, belum memberikan tanggapan resmi melalui timnya terkait insiden ini.

    Kasus ini menjadi viral usai klaim dari influencer muda pro-Trump, Bo Loudon (18). Dalam unggahan di platform X, Loudon mengklaim dirinya yang membongkar status visa Lame dan mendorong proses deportasi.

    “Saya menemukan dia tinggal secara ilegal, menghindari pajak, dan saya sendiri yang melaporkannya,” tulis Loudon.

    Ia juga menuding Lame sebagai imigran ilegal berhaluan kiri, meskipun konten Lame tidak pernah menunjukkan kecenderungan politik.

    Dalam wawancara di YouTube dengan kreator konten Dylan Page, Loudon mengaku mendapatkan informasi dari rekan-rekannya yang pernah bekerja sama dengan Lame.

    “Saya hanya menelepon beberapa teman di pemerintahan, dan semuanya langsung bergerak,” ujarnya.

    Kasus Khaby Lame terjadi di tengah meningkatnya operasi deportasi massal yang digencarkan oleh pemerintahan Trump.

    Sebelumnya, gelombang penahanan oleh ICE di Los Angeles memicu demonstrasi di berbagai titik kota, yang dibalas dengan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional dan ratusan Marinir.

    Langkah ini dikecam oleh sejumlah pejabat Demokrat lokal sebagai tindakan yang berlebihan dan memprovokasi.

    (dem/dem)

  • Cegah TPPO, Polisi Rutin Cek Kapal Wisata di Perairan Labuan Bajo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juni 2025

    Cegah TPPO, Polisi Rutin Cek Kapal Wisata di Perairan Labuan Bajo Regional 11 Juni 2025

    Cegah TPPO, Polisi Rutin Cek Kapal Wisata di Perairan Labuan Bajo
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat melakukan
    pengawasan rutin
    terhadap aktivitas wisata laut di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)
    Labuan Bajo
    .
    Pengawasan ini bertujuan menjaga keselamatan serta mencegah tindak pidana perdagangan orang (
    TPPO
    ) melalui
    kapal wisata
    .
    Kepala Seksi Humas Polres Manggarai Barat, Ipda Hery Suryana, menjelaskan bahwa kegiatan patroli merupakan bagian dari imbauan dan edukasi kepada nakhoda serta anak buah kapal (ABK) mengenai pentingnya keselamatan pelayaran.
    “Selasa kemarin, rekan-rekan dari Satpolairud melakukan pengawasan rutin ke sejumlah kapal wisata pinisi yang berlabuh di pelabuhan Waterfront Marina.”
    “Tujuannya agar proses pemuatan barang maupun penumpang tidak melebihi kapasitas alias over load,” ungkap Hery saat dihubungi pada Rabu (11/6/2025) sore.
    Ia menambahkan bahwa pengawasan terhadap kapal pinisi menjadi perhatian utama karena jenis kapal ini paling banyak digunakan untuk mengangkut wisatawan yang ingin menjelajahi destinasi populer di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), seperti Pulau Padar, Pulau Komodo, dan Pink Beach.
    Selain memantau kapasitas muatan, pihak kepolisian juga memeriksa penggunaan alat keselamatan, seperti pelampung atau life jacket.
    “Ini wajib dikenakan terutama saat proses naik dan turun wisatawan dari kapal,” tegasnya.
    Lebih lanjut, petugas Sat Polairud juga mengingatkan pentingnya melengkapi dokumen kapal sebelum berlayar, termasuk memeriksa ketersediaan kotak P3K dan memantau kondisi cuaca terkini.
    “Para kapten dan ABK juga kami imbau untuk tetap waspada terhadap potensi tindak pidana seperti perdagangan orang atau TPPO. Jika ada informasi atau kecurigaan, kami minta untuk segera melapor agar bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
    Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi wisatawan, tetapi juga untuk melindungi masyarakat pesisir dari potensi kejahatan lintas laut yang belakangan ini semakin marak di berbagai wilayah Indonesia.
    “Kami ingin wisata Labuan Bajo tetap aman, nyaman, dan menjadi destinasi unggulan yang membanggakan.”
    “Sinergi dengan para pelaku wisata sangat penting, karena mereka adalah garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan para wisatawan,” imbuh Hery.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wujudkan swasembada pangan, Bupati Kudus serahkan alsintan kepada kelompok tani

    Wujudkan swasembada pangan, Bupati Kudus serahkan alsintan kepada kelompok tani

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Wujudkan swasembada pangan, Bupati Kudus serahkan alsintan kepada kelompok tani
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Juni 2025 – 16:29 WIB

    Elshinta.com – Berkomitmen dalam mendukung kemajuan sektor pertanian, Bupati Kudus Jawa Tengah Sam`ani Intakoris menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani pada Selasa (10/6), di Pendapa Kabupaten Kudus. Bantuan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan daerah.

    “Hari ini saya menyerahkan bantuan alsintan dari Bapak Presiden RI melalui Kementerian Pertanian kepada Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, UPJA, maupun Brigade Pangan,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (11/6).

    Bupati berpesan agar bantuan alsintan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal, dikelola secara kolektif, dan dirawat dengan penuh tanggung jawab. “Kami berharap agar seluruh Poktan, Gapoktan, UPJA dan Brigade Pangan penerima bantuan alsintan ini dapat mengelola dan merawat alat-alat yang diberikan dengan baik,” pesan orang nomer satu di Kudus ini.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus,  Didik Tri Prasetyo menyebutkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diserahkan langsung bupati kepada kelompok tani yang tersebar di  Kabupaten Kudus. Bantuan yang diberikan sebanyak 4 unit, terdiri dari 1 unit traktor roda dua, 1 unit traktor roda empat, 1 unit mesin tanam padi, dan 1 unit mesin pemanen padi.

    “Bantuan alsintan yang diserahkan langsung oleh Bapak Bupati hari ini berjumlah empat unit. Terdiri dari satu unit traktor roda dua, satu unit traktor roda empat, satu unit mesin tanam padi, dan satu unit mesin pemanen padi. Seluruhnya akan didistribusikan kepada kelompok tani di berbagai wilayah Kabupaten Kudus,” jelas Didik Tri Prasetyo, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus.

    Salah satu penerima bantuan, Santosa dari Gapoktan Tani Jaya, Kelurahan Mlatinorowito, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. Ia menyebut bahwa satu unit mesin tanam padi sangat dibutuhkan oleh kelompok taninya, mengingat ketersediaan buruh tani di wilayahnya semakin terbatas.

    “Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas bantuan mesin tanam padi ini. Keberadaan alat ini sangat membantu kami, terutama karena saat ini buruh tani agak sulit di daerah kami,” ungkap Santosa, perwakilan Gapoktan Tani Jaya, Kelurahan Mlatinorowito. 

    Keberadaan alsintan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja petani, mempercepat proses olah dan panen lahan, serta mendongkrak produktivitas pertanian secara keseluruhan. Lebih jauh, bupati juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani sangat penting untuk mewujudkan tercapainya ketahanan pangan dan swasembada pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Kudus.

    Sumber : Radio Elshinta

  • AS Panas, Demo Kebijakan Trump Melebar ke Chicago-Washington DC

    AS Panas, Demo Kebijakan Trump Melebar ke Chicago-Washington DC

    Washington DC

    Aksi demo memprotes kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin meluas, setelah sebelumnya berkobar di Los Angeles hingga diwarnai kerusuhan dan memicu pengerahan ribuan tentara Garda Nasional serta ratusan personel Marinir AS.

    Aksi protes serupa, seperti dilansir Associated Press, Rabu (11/6/2025), muncul di Chicago, Texas, Philadelphia, Boston, Denver, San Francisco, Seattle, New York hingga Washington DC, ibu kota AS.

    Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan membawa poster yang isinya menentang badan imigrasi federal AS, Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE), yang beberapa waktu terakhir menangkap orang-orang yang disebut sebagai migran ilegal atau anggota geng kriminal.

    Aksi protes ini memicu gangguan lalu lintas, namun sebagian besar berlangsung damai. Meskipun di beberapa wilayah sempat terjadi bentrokan antara para demonstran dan polisi yang mengawal jalannya aksi protes tersebut.

    Di Washington DC, para demonstran beraksi di luar gedung Departemen Kehakiman AS dan menuntut pembebasan David Huerta, pemimpin serikat Service Employees International Union California, yang ditahan agen imigrasi federal AS di Los Angeles pada Jumat (6/6) lalu.

    Di antara para demonstran terdapat anggota DPR AS Pramila Jayapal dari Partai Demokrat, yang menyerukan diakhirinya penggerebekan imigrasi oleh ICE. “Cukup sudah penggerebekan massal ICE yang mengamankan orang-orang tidak bersalah,” cetusnya.

    Di Chicago, para demonstran menyerukan pemerintahan Trump untuk mengakhiri sweeping imigrasi serta kehadiran militer di California.

    Lihat juga Video Doechii Kutuk Trump karena Kerahkan Militer di Demo Imigran di LA

    Unjuk rasa di Philadelphia melibatkan aksi long march oleh sekitar 150 demonstran ke markas ICE. Penangkapan dilakukan terhadap sekitar 15 orang yang dituduh berperilaku tidak tertib selama unjuk rasa berlangsung.

    Di Boston, ratusan demonstran berkumpul di Balai Kota setempat dalam aksi yang dimaksudkan sebagai solidaritas untuk Los Angeles.

    Aksi serupa digelar di Denver, ibu kota negara bagian Colorado, dengan para demonstran berkumpul di luar gedung DPR daerah sembari membawa poster bertuliskan: “Tunjukkan wajahmu. ICE pengecut.”

    Di San Francisco, aksi protes sebagian besar berlangsung damai, meskipun disebut ada kelompok-kelompok kecil yang melakukan vandalisme dan tindakan kriminal lainnya.

    Unjuk rasa lainnya berlangsung di Seattle menuntut pembebasan orang-orang yang ditahan oleh agen-agen imigrasi federal. Di New York City, sejumlah besar demonstran turun ke jalanan Manhattan untuk memprotes deportasi dan kebijakan imigrasi Trump. Beberapa demonstran membawa poster bertuliskan “ICE keluar dari New York”.

    Lihat juga Video Doechii Kutuk Trump karena Kerahkan Militer di Demo Imigran di LA

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Demo Besar-besaran Juga Terjadi di Texas, Garda Nasional Dikerahkan

    Demo Besar-besaran Juga Terjadi di Texas, Garda Nasional Dikerahkan

    Texas

    Aksi demo besar-besaran untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga terjadi di wilayah Texas. Gubernur Texas, Greg Abbott, bahkan mengumumkan pengerahan pasukan Garda Nasional ke negara bagian itu, yang disebutnya untuk “menjaga ketertiban”.

    Pengerahan pasukan Garda Nasional ke Texas ini menyusul langkah Trump memerintahkan pengerahan pasukan cadangan AS itu ke Los Angeles untuk mendukung penegakan hukum saat unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan marak terjadi.

    “Garda Nasional Texas akan dikerahkan ke lokasi-lokasi di seluruh negara bagian untuk memastikan perdamaian dan ketertiban,” kata Abbott dalam pengumumannya via media sosial X, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025).

    “Unjuk rasa damai adalah legal. Melukai orang atau properti adalah ilegal dan akan memicu penangkapan,” tegas gubernur negara bagian dari Partai Republik ini.

    “@TexasGuard akan menggunakan setiap sarana dan strategi untuk membantu para penegak hukum mempertahankan ketertiban,” ujar Abbott.

    Terinspirasi oleh unjuk rasa di Los Angeles, seperti dilansir CNN, para demonstran di Texas berkumpul dalam jumlah besar untuk menentang penindakan keras imigrasi yang dilakukan pemerintahan Trump.

    “Imigran adalah tulang punggung masyarakat kita. Sekali lagi, mereka adalah kita semua. Mereka adalah anggota keluarga kita. Mereka adalah anggota masyarakat kita,” kata Laiba Khan, penyelenggara aksi dari Partai Sosialisme dan Pembebasan, saat berbicara kepada media lokal KEYE, afiliasi CNN.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Aksi yang awalnya merupakan unjuk rasa solidaritas di kota Austin, Texas, berubah menjadi ricuh pada Senin (9/6), ketika polisi setempat menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang berkumpul di luar Gedung Federal JJ Pickle, yang mereka sebut sebagai pertemuan yang melanggar hukum.

    Unjuk rasa lainnya di dekat gedung State Capitol di Austin juga berakhir dengan tembakan gas air mata dan peluru bermuatan merica. Kepolisian setempat melaporkan sedikitnya 13 orang ditangkap di kota tersebut.

    Sementara itu di kota Dallas, video dari lokasi unjuk rasa menunjukkan ketegangan antara para demonstran dan personel kepolisian yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara. Sejumlah demonstran, yang menggunakan penutup wajah, terdengar meneriakkan kata-kata makian.

    Unjuk rasa juga digelar di kota San Antonio, dengan ratusan demonstran berkumpul di luar balai kota setempat. Aksi protes di kota San Antonio sejauh ini berlangsung damai, tanpa insiden apa pun.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Los Angeles Rusuh, Trump Sebut Pendemo ‘Musuh Asing’

    Los Angeles Rusuh, Trump Sebut Pendemo ‘Musuh Asing’

    Jakarta

    Aksi protes di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), memasuki hari kelima, pada Selasa (10/6). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump.

    Ratusan orang berkumpul di depan sebuah gedung tempat para aktivis ditahan setelah aksi sebelumnya. Demonstrasi ini merupakan lanjutan dari gelombang unjuk rasa yang menentang tindakan keras terhadap imigran dan penahanan massal yang dilakukan oleh otoritas federal.

    Polisi Los Angeles membubarkan kerumunan dan melakukan penangkapan. Di tempat lain, sekelompok demonstran sempat menghentikan lalu lintas di jalan bebas hambatan sebagai bentuk perlawanan sipil.

    Aksi serupa juga terjadi di New York, tempat ribuan orang turun ke jalan-jalan Manhattan untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan imigrasi federal. Gelombang protes ini mencerminkan meningkatnya ketegangan nasional atas pendekatan pemerintah terhadap imigrasi dan penegakan hukum di perbatasan.

    Wali Kota LA umumkan pembatasan jam malam di pusat kota

    Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan penerapan jam malam, pada Selasa (10/6) di kawasan pusat kota sebagai respons terhadap situasi yang memanas akibat aksi protes.

    “Saya telah menyatakan keadaan darurat lokal dan menetapkan jam malam di pusat kota Los Angeles untuk menghentikan aksi vandalisme dan penjarahan,” ujarnya kepada wartawan.

    Jam malam diberlakukan mulai Selasa (10/6), pukul 20.00 waktu setempat, dan berlangsung hingga Rabu (11/6) pukul 06.00 pagi. Kebijakan ini akan diterapkan di area seluas satu mil persegi di pusat kota.

    “Penegak hukum akan menangkap siapa pun yang melanggar jam malam, dan Anda akan diproses secara hukum,” tegasnya.

    Trump klaim perangi ‘musuh asing’ di Los Angeles

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut para demonstran yang menentang penegakan hukum imigrasi di Los Angeles sebagai “binatang” dan “musuh asing” dalam pidatonya pada Selasa (10/6).

    “Kami tidak akan membiarkan sebuah kota Amerika diserbu dan dikuasai oleh musuh asing. Itulah mereka,” ujar Trump, seraya menyebut Los Angeles sebagai “tumpukan sampah” dengan “seluruh lingkungan” yang dikendalikan oleh para kriminal.

    Pidato tersebut awalnya dijadwalkan untuk memperingati 250 tahun berdirinya Angkatan Darat AS, tetapi Trump menggunakannya untuk mengecam para demonstran dan kembali mengulang klaim palsunya bahwa pemilihan presiden 2020, yang dimenangkan oleh Joe Biden, telah dicurangi.

    “Apa yang kalian saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional. Ini dilakukan oleh perusuh yang membawa bendera asing dengan tujuan melanjutkan invasi asing terhadap negara kita,” katanya.

    Trump juga mengaitkan aksi protes tersebut dengan apa yang ia sebut sebagai “migrasi tak terkendali,” dan menyerukan agar negara-negara Eropa turut mengambil tindakan terhadap hal serupa.

    “Kita akan membebaskan Los Angeles dan menjadikannya kembali bersih, aman, dan bebas,” tegas Trump.

    Demokrasi ‘diserang’, kata Gubernur California

    Gubernur California Gavin Newsom menanggapi situasi yang memanas di Los Angeles dengan mengecam keras keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional untuk merespons aksi protes.

    “Penyalahgunaan kekuasaan secara terang-terangan ini hanya memperkeruh situasi yang sudah genting dan membahayakan warga kami, para petugas, serta anggota Garda Nasional,” ujar Newsom.

    Ia menyatakan bahwa tindakan pemerintah federal saat ini membuat demokrasi “diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”

    “Ini menyangkut kita semua, ini menyangkut Anda. California mungkin menjadi yang pertama, tapi jelas tidak akan menjadi yang terakhir. Negara bagian lain akan menyusul. Demokrasi yang jadi taruhannya,” tegasnya.

    Newsom mengatakan situasi saat ini membuat demokrasi “diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”

    Sementara itu, Kepolisian Los Angeles (LAPD) melaporkan puluhan penangkapan selama aksi protes anti-ICE yang berlangsung sejak awal pekan.

    Menurut LAPD, 96 orang ditangkap karena tidak membubarkan diri, satu orang karena dugaan penyerangan dengan senjata mematikan, satu karena melawan petugas, dan satu lainnya karena tindakan vandalisme. Selain itu, 14 orang ditangkap atas dugaan penjarahan yang terjadi pada Senin hingga Selasa pagi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Prita Kusumaputri

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Marak Penjarahan-Vandalisme, Los Angeles Terapkan Jam Malam

    Marak Penjarahan-Vandalisme, Los Angeles Terapkan Jam Malam

    Los Angeles

    Jam malam diberlakukan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), saat unjuk rasa memprotes kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump, yang diwarnai kerusuhan, terus melanda kota tersebut. Trump mengklaim unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan di Los Angeles itu sebagai invasi oleh “musuh asing”.

    Aksi penjarahan dan vandalisme terjadi di Los Angeles yang merupakan kota terbesar kedua di AS. Ini terjadi saat unjuk rasa memprotes penangkapan puluhan orang oleh agen imigrasi federal AS, yang sebagian besar berlangsung damai, berubah menjadi ricuh.

    “Saya telah mengumumkan keadaan darurat lokal dan memberlakukan jam malam untuk area pusat kota Los Angeles untuk menghentikan vandalisme, untuk menghentikan penjarahan,” ucap Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025).

    Dikatakan oleh Bass bahwa jam malam diberlakukan di area seluas satu mil persegi, dari total 500 mil persegi luas kota Los Angeles. Selama jam malam diberlakukan hingga pukul 06.00 waktu setempat, area tersebut akan dilarang untuk semua orang, kecuali penduduk yang tinggal di area itu, para jurnalis, dan layanan darurat.

    Area yang menjadi target jam malam itu merupakan area yang dilanda unjuk rasa sejak akhir pekan lalu.

    Unjuk rasa skala kecil dan sebagian besar berlangsung damai, namun dirusak oleh aksi kekerasan yang menarik perhatian publik, dimulai pada Jumat (6/6)di Los Angeles ketika kemarahan publik meningkat atas rentetan penangkapan yang meningkat oleh otoritas imigrasi federal AS.

    Dalam aksi terbesar, ribuan orang turun ke jalanan, tetapi massa yang lebih kecil memanfaatkan situasi dengan melakukan aksi pembakaran, vandalisme, dan memecahkan jendela.

    Pada Senin (9/6) malam, menurut kepolisian setempat, sekitar 23 pusat bisnis telah dijarah. Lebih dari 500 orang ditangkap dalam beberapa hari terakhir.

    Unjuk rasa serupa juga muncul di beberapa kota lainnya, seperti New York, Atlanta, Chicago, dan San Francisco.

    Trump Sebut Kerusuhan di Los Angeles sebagai Invasi ‘Musuh Asing’

    Trump mengerahkan 4.000 tentara Garda Nasional dan 700 personel Marinir AS ke Los Angeles, dalam langkah yang disebutnya diperlukan untuk mengambil kembali kendali. Pengerahan tetap dilakukan meskipun otoritas penegak hukum Los Angeles bersikeras mengatakan mereka mampu menangani situasi.

    “Apa yang Anda saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional,” ucap Trump saat berbicara kepada pasukan AS di pangkalan militer Fort Bragg, North Carolina.

    “Anarki tidak akan bertahan. Kita tidak akan membiarkan kota Amerika diinvasi dan ditaklukkan oleh musuh asing,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Giliran Warga New York Ramai-ramai Protes Kebijakan Imigrasi Trump

    Giliran Warga New York Ramai-ramai Protes Kebijakan Imigrasi Trump

    Jakarta

    Ribuan orang turun ke jalanan New York City di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (10/6) untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Unjuk rasa di New York City ini terjadi setelah aksi protes serupa menyelimuti Los Angeles, kota terbesar kedua di AS, yang diwarnai kerusuhan.

    Rentetan unjuk rasa muncul di berbagai wilayah AS setelah serangkaian penggerebekan dilakukan oleh agen-agen imigrasi federal dari Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) terhadap orang-orang yang disebut sebagai migran ilegal atau anggota geng kriminal.

    Di New York City, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), sejumlah migran ditahan oleh aparat penegak hukum AS pada Jumat (6/6) pekan lalu.

    “Tidak ada kebencian, tidak ada rasa takut, imigran diterima di sini,” teriak para demonstran di New York yang berunjuk rasa pada Selasa (10/6).

    Para demonstran awalnya berkumpul di Foley Square, sebuah plaza di depan gedung pengadilan setempat, yang menjadi tempat beberapa migran ditangkap. Mereka kemudian bergerak ke area Lower Manhattan, sembari membawa poster bertuliskan “ICE, keluar dari New York”.

    Agen-agen federal ICE semakin meningkatkan operasinya beberapa minggu terakhir dalam menangkap para migran yang tidak memiliki dokumen sah di AS.

    “Saya ada di sini untuk membela mereka yang tidak memiliki suara untuk berada di sini pada saat ini, terutama ibu saya,” kata seorang demonstran wanita, yang enggan menyebut namanya mengingat status ibundanya sebagai imigran tanpa dokumen sah dari Meksiko.

    Seorang demonstran lainnya bernama Jacqueline, yang merupakan wanita AS keturunan Meksiko berusia 23 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa: “Saya ada di sini untuk membela keluarga saya… Saya khawatir dengan mereka sekarang, dan saya tidak ingin hidup dalam masyarakat yang membuat saya takut dengan kesehatan keluarga saya.”

    Unjuk rasa di New York berlangsung lebih damai dibandingkan aksi protes serupa di Los Angeles, yang diwarnai kerusuhan dengan pembakaran mobil serta bentrokan antara demonstran dan polisi setempat.

    Situasi rusuh di Los Angeles yang berlangsung sejak Sabtu (7/6) mendorong Trump untuk mengerahkan sedikitnya 4.000 tentara Garda Nasional dan sekitar 700 personel Marinir AS yang masih aktif bertugas.

    Wali Kota New York, Eric Adams, dalam pernyataan pekan lalu menyebut unjuk rasa di Los Angeles “tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi jika terjadi di kota kita”.

    Dia menegaskan bahwa Departemen Kepolisian New York (NYPD) siap “untuk menangani masalah apa pun yang mungkin timbul, terutama ketika kita dihadapkan dengan perpecahan yang mendalam di masyarakat kita”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini