NGO: GARDA

  • Penasihat Utama Khamenei Tewas dalam Serangan Israel

    Penasihat Utama Khamenei Tewas dalam Serangan Israel

    Teheran

    Ali Shamkhani, penasihat utama pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan tewas dalam rentetan serangan Israel terhadap negara itu pada Jumat (13/6) waktu setempat.

    Kematian Shamkhani ini, seperti dilansir Iran International dan CNN, Jumat (13/6/2025), dilaporkan oleh berbagai sumber informasi dari Teheran, dan dikonfirmasi oleh jaringan televisi pemerintah Iran, IRINN.

    Namun, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari otoritas Iran soal kematian Shamkhani.

    Sosok Shamkhani yang disebut sebagai penasihat dekat Khamenei, diketahui pernah mewakili Iran dalam perundingan yang menghasilkan kesepakatan penting untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan musuh bebuyutannya, Arab Saudi.

    Shamkhani pernah menjabat sebagai pejabat keamanan nasional tertinggi Iran selama satu dekade sejak tahun 2013, dan sebelumnya memegang sejumlah jabatan penting, termasuk di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan Kementerian Pertahanan Iran.

    Dia disebut sebagai bintang baru dalam diplomasi Iran, dan sosoknya dikenal di kalangan kebijakan luar negeri di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

    Shamkhani mewakili Iran dalam perundingan dengan Saudi, yang dimediasi China, yang berujung dengan kesepakatan membangun kembali hubungan diplomatik setelah bertahun-tahun bermusuhan. Namun pada pertengahan tahun 2023, dia tiba-tiba diganti.

    Beberapa analis berpendapat pada saat itu bahwa Khamenei mungkin menganggap Shamkhani terlalu ambisius. Namun dia tetap menjadi penasihat dekat Kamenei, dan memberikan nasihat ketika Iran kembali melakukan perundingan nuklir dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Laporan Reuters, yang mengutip sumber keamanan Teheran, menyebut Khamenei masih dalam keadaan hidup setelah Israel menyerang Iran, dan kini terus diberi pengarahan soal situasi tersebut. Dia bahkan sempat memperingatkan serangan balasan untuk Israel.

    “Rezim Zionis, pada dini hari ini, membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman,” kata Khamenei.

    “Dengan kejahatan ini, rezim Zionis mempersiapkan diri untuk dirinya sendiri nasib yang pahit dan menyakitkan, dan itu pasti akan menerimanya,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bikin Kesepakatan Nuklir atau Serangan Lebih Brutal!

    Bikin Kesepakatan Nuklir atau Serangan Lebih Brutal!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya, atau berisiko menghadapi “serangan yang lebih brutal”. Trump mengingatkan bahwa masih ada waktu bagi Teheran untuk mencegah konflik lebih lanjut dengan Israel.

    Desakan ini disampaikan setelah Israel melancarkan rentetan serangan mematikan terhadap target nuklir dan militer Iran pada Jumat (13/6) pagi.

    Serangan Tel Aviv itu dilaporkan menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami, kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan enam ilmuwan nuklir Iran. Sejumlah bangunan permukiman di Teheran, menurut media pemerintah Iran, juga terkena serangan dan menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

    “Telah terjadi kematian dan kehancuran besar, tetapi masih ada waktu untuk mengakhiri pembantaian ini, dengan serangan-serangan berikutnya sudah direncanakan bahkan lebih brutal,” kata Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

    Israel melancarkan gelombang serangan terbaru terhadap Iran pada Jumat (13/6) pagi, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal, dan para komandan militer Teheran dalam upaya mencegah negara itu membangun senjata nuklir.

    Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan serangan itu melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran.

    Trump menambahkan bahwa AS memberikan Iran “kesempatan demi kesempatan” untuk mencapai kesepakatan.

    Pada Jumat (13/6) waktu AS setelah Tel Aviv menyerang Teheran, Trump mengatakan kepada media terkemuka Fox News bahwa dirinya mengetahui Israel akan melancarkan serangan terhadap Iran sebelum serangan itu terjadi. Dia juga menekankan bahwa Teheran “tidak dapat memiliki bom nuklir”.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kita berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” ucap Trump kepada Fox News.

    Namun, AS juga telah menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan Israel tersebut, dan memperingatkan Iran untuk tidak menyerang para personel AS atau kepentingan AS di kawasan Timur Tengah dalam responsnya terhadap serangan itu.

    Teheran, dalam tanggapannya, menegaskan AS akan “bertanggung jawab atas konsekuensinya” karena serangan-serangan Israel “tidak dapat dilakukan tanpa koordinasi dan tanpa izin dari Amerika Serikat”.

    Tonton juga “Trump Sebut Israel Sangat Mungkin Menyerang Iran” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Diserang Israel, Iran: Ini Deklarasi Perang!

    Diserang Israel, Iran: Ini Deklarasi Perang!

    Jakarta

    Pemerintah Iran menyebut serangan besar-besaran Israel ke negaranya pada hari Jumat (13/6) sebagai “deklarasi perang”. Ini disampaikan setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala staf angkatan bersenjata dan para ilmuwan nuklir terkemuka.

    Dalam sebuah surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan Israel itu sebagai “deklarasi perang”. Dia pun “meminta Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini”, kata Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang “pahit dan menyakitkan” atas serangan tersebut. Sementara militer Iran mengatakan “tidak ada batasan” dalam serangan pembalasannya.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, dengan menargetkan para ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz.

    Serangan akan “berlanjut selama diperlukan”, kata pemimpin Israel itu. Militer Israel menyebut bahwa serangan terhadap Iran itu melibatkan 200 jet tempur.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Fox News, bahwa ia telah mengetahui tentang serangan Israel tersebut sebelum terjadi, yang menurut Israel melibatkan 200 jet tempur. Trump juga menekankan bahwa Teheran “tidak dapat memiliki bom nuklir”.

    Amerika Serikat menggarisbawahi bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan Israel itu, dan memperingatkan Iran agar tidak menyerang personel atau kepentingannya. Namun, Teheran mengatakan Washington akan ikut “menanggung konsekuensinya”.

    Usai serangan ke Iran, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, melontarkan peringatan terbaru, bahwa musuh-musuh yang berupaya menghancurkan negaranya akan “dilenyapkan”. Peringatan ini disampaikan setelah Israel melancarkan rentetan serangan terhadap target nuklir dan militer Iran.

    Katz dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), mengatakan bahwa serangan-serangan Israel tepat sasaran dalam menargetkan komandan senior Garda Revolusi Iran, fasilitas militer dan nuklir Iran, juga para ilmuwan nuklir Iran.

    “Penargetan tepat sasaran terhadap para komandan senior Garda Revolusi, militer Iran, dan para ilmuwan nuklir — yang semuanya terlibat dalam memajukan rencana untuk menghancurkan Israel — telah mengirimkan pesan yang kuat dan jelas; mereka yang berupaya menghancurkan Israel akan dilenyapkan,” tegas Katz dalam pernyataannya.

    Tonton juga “Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kutuk Serangan ke Iran, Rusia Serukan Warganya Tinggalkan Israel!

    Kutuk Serangan ke Iran, Rusia Serukan Warganya Tinggalkan Israel!

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengutuk serangan yang dilancarkan Israel terhadap Iran. Moskow juga menyatakan keprihatinan atas “eskalasi tajam” yang terjadi antara Tel Aviv dan Teheran.

    Pemerintah Rusia pun menyerukan warga negaranya yang ada di kedua negara tersebut untuk menjauhi konflik.

    “Rusia prihatin dan mengutuk eskalasi ketegangan yang tajam,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pernyataan kepada kantor berita pemerintah Rusia, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

    Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv mendesak setiap warga negaranya yang ada di Israel untuk segera meninggalkan negara itu, jika mereka bisa. Otoritas Moskow juga “sangat merekomendasikan” setiap warganya untuk tidak bepergian ke sana sampai “situasi kembali normal”.

    Seruan senada dirilis oleh misi diplomatik Rusia yang ada di Teheran. Setiap warga negara Rusia juga didesak untuk “menahan diri dari mengunjungi Iran”.

    Warga negara Rusia di Iran juga diminta untuk menghindari untuk mendekati fasilitas militer dan tidak mengambil foto atau video di area mana pun di negara tersebut.

    Israel mengumumkan serangan terbaru terhadap target-target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan serangan itu melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran.

    Lihat juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Rentetan serangan Israel itu dilaporkan menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami, kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan enam ilmuwan nuklir Iran. Beberapa anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai area permukiman di Teheran.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim serangan itu sebagai serangan pembuka yang “sangat sukses”. Dia juga menegaskan bahwa serangan itu akan berlanjut hingga berhari-hari demi menangkal ancaman Teheran terhadap Tel Aviv.

    Otoritas Iran telah menegaskan akan “memberikan respons keras dan tegas” terhadap serangan Israel itu. Angkatan Bersenjata Iran menambahkan bahwa “tidak ada batasan” dalam respons terhadap serangan Tel Aviv.

    Dalam perkembangan terbaru, militer Israel mengatakan bahwa Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah negara Yahudi itu pada Jumat (13/6). Militer Tel Aviv terus berupaya menembak jatuh drone-drone Iran tersebut.

    Lihat juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Drone Canggih Iran yang Dikerahkan untuk Serbu Israel

    Ini Drone Canggih Iran yang Dikerahkan untuk Serbu Israel

    Jakarta

    Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke arah Israel pada hari Jumat (13/6), menyusul rentetan serangan udara Israel ke wilayah republik Islam itu. Militer Israel saat ini masih terus berupaya menembak jatuh drone-drone Iran tersebut.

    “Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel, yang sedang kami upayakan untuk dicegat,” kata juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Dua model drone Teheran yang paling tangguh, Shahed 129 dan Shahed 136, turut dikerahkan dalam serangan itu. Serangan dimulai dengan drone lepas landas dari wilayah Iran dan titik-titik lain di Timur Tengah, termasuk Irak. Dikutip detikINET dari berbagai sumber, inilah spesifikasi drone andalan Iran.

    Shahed 129

    Shahed 129 adalah UAV taktis canggih yang dimodelkan berdasarkan sistem Barat seperti Predator MQ-1 Amerika. Mampu terbang hingga 24 jam dan sejauh 1.700 kilometer, kira-kira jarak dari Iran tengah ke Israei, drone ini memungkinkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyerang atau mengawasi Israel tanpa bergantung pada stasiun pengisian bahan bakar atau relai di tengah misi.

    Dipersenjatai hingga empat rudal Sadid, Shahed 129 dapat mengenai target darat dengan presisi tinggi. Pesawat ini membawa peralatan pencitraan termal, sistem komunikasi canggih, dan kendali jarak jauh, memungkinkannya beroperasi di area yang dipenuhi dengan gangguan sinyal atau peperangan elektronik.

    Drone Shahed 129 Iran. Foto: Wikimedia

    IRGC telah menggunakannya di Suriah, Yaman, dan Irak, menyerang aset dan lokasi strategis AS sambil meminimalkan deteksi dini. Intelijen Barat percaya Iran terus meningkatkan akurasi amunisi, profil siluman, dan perangkat navigasi model tersebut.

    Shahed 136

    Shahed 136 adalah sistem yang jauh lebih murah tapi tidak kalah mematikan. Didesain sebagai drone bunuh diri satu arah, ia membawa hulu ledak seberat 20 hingga 50 kilogram dan menabrak target yang telah diprogram sebelumnya.

    Konstruksi dasarnya yaitu sayap lurus, badan pesawat sempit, dan mesin piston belakang kecil, menjaga biaya tetap rendah, sehingga memungkinkan Iran memproduksi dan meluncurkan pesawat ini dalam gelombang yang padat. Bahkan jika sebagian ditembak jatuh, yang lain dapat menerobos.

    Meskipun Shahed 136 tidak memiliki peralatan navigasi canggih, GPS bawaannya (dan terkadang kamera kecil yang menghadap ke depan) memberikan akurasi yang memadai terhadap lokasi yang tetap atau pertahanan yang lemah.

    Terbang rendah dan relatif lambat, drone tersebut dapat menghindari radar, terutama ketika puluhan berada di udara sekaligus. Rusia telah menggunakan drone jenis itu secara ekstensif terhadap jaringan listrik Ukraina dan perumahan, sementara proksi Iran telah menyebarkannya untuk mengincar pangkalan AS di Irak dan Arab Saudi.

    Dengan mengerahkan banyak drone, Iran tampaknya ingin membanjiri jaringan pertahanan udara Israel, membingungkan operator radar, dan menciptakan kerusakan fisik dan psikologis di garis depan.

    (fyk/fyk)

  • Iran Kecam Badan Nuklir PBB yang Bungkam Usai Serangan Israel

    Iran Kecam Badan Nuklir PBB yang Bungkam Usai Serangan Israel

    Teheran

    Otoritas Iran mengecam badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang disebutnya “bungkam” atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Teheran dan para ilmuwannya. Iran mengonfirmasi adanya kerusakan di fasilitas nuklir Natanz usai serangan Tel Aviv.

    Sedikitnya enam ilmuwan nuklir Iran tewas akibat rentetan serangan militer Israel pada Jumat (13/6) waktu setempat. Serangan itu juga menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri.

    Beberapa anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai area permukiman di Teheran.

    Organisasi Energi Atom Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), mengatakan pihaknya menganggap “bungkamnya” Badan Energi Atom Internasional atau IAEA “sebagai bentuk kerja sama dengan rezim Zionis”.

    Dikatakan oleh Organisasi Energi Atom Iran bahwa serangan Israel merupakan “kekalahan bagi IAEA akibat kekurangannya yang tidak dapat dibenarkan”.

    Organisasi Energi Atom Iran, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, mengakui adanya kerusakan pada fasilitas nuklir di Natanz akibat serangan Israel. Dikatakan organisasi itu bahwa penyelidikan sejauh ini belum menunjukkan adanya kontaminasi radioaktif atau kimia di luar lokasi tersebut.

    “Serangan itu telah merusak beberapa bagian fasilitas. Investigasi sedang berlangsung untuk menilai tingkat kerusakan,” demikian pernyataan Organisasi Energi Atom Iran.

    Tonton juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Tak lama setelah kritikan Iran tersebut, kepala IAEA Rafael Grossi merilis pernyataan yang menegaskan bahwa fasilitas nuklir “tidak boleh diserang”. Grossi menyerukan “semua pihak untuk menahan diri secara maksimal guna menghindari eskalasi lebih lanjut”.

    “Perkembangan ini sangat memprihatinkan… Saya menegaskan bahwa setiap tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir berisiko menimbulkan konsekuensi serius bagi rakyat Iran, kawasan dan sekitarnya,” kata Grossi dalam pernyataannya.

    Israel mengumumkan serangan terbaru terhadap target-target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan serangan itu melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di Iran.

    Seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebut namanya, secara terpisah menyebut fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz dan pabrik rudal balistik Iran menjadi salah satu target serangan Tel Aviv. Menurut pejabat itu, Iran memiliki cukup material untuk membuat 15 bom nuklir dalam beberapa hari.

    Tonton juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Khofifah Optimistis Jatim Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional – Page 3

    Khofifah Optimistis Jatim Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional – Page 3

    Tidak berhenti sampai di situ, kenaikan produksi padi dan beras Jatim tahun 2025 disokong penambahan luas tanam. Tercatat, luas panen Jatim tahun 2025 periode Januari-Juli mencapai 1.299.222 hektar. Angka itu meningkat 13,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

    Khofifah meyakini Jatim bisa menjadi kekuatan baru bagi pangan nasional. Karenanya capaian hasil positif tersebut tidak lepas dari peran semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    “Jatim siap memberikan upaya maksimal untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tandasnya.

    Melihat hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai masyarakat semestinya mengapresiasi dan mendukung langkah strategis Khofifah di bidang pertanian. Menurutnya, capaian positif itu tak terlepas dari kerja nyata Khofifah.

    “Apa yang dilakukan Bu Khofifah sebagai gubernur patut diapresiasi dan kebijakan-kebijakan pertanian dan dukungan terhadap petani Jatim yang sudah dilakukan selama ini harus ditingkatkan dan dilanjutkan,” ungkap Surokim.

     

  • Arab Saudi Respons Israel Serang Iran, Katakan Ini

    Arab Saudi Respons Israel Serang Iran, Katakan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi memberi respons atas serangan Israel ke Iran. Kerajaa Raja Salman mengutuk gelombang serangan yang menurut Israel dilancarkan terhadap situs nuklir dan militer di Iran.

    “Kerajaan Arab Saudi menyampaikan kecaman dan kecaman keras atas agresi terang-terangan Israel terhadap Republik Islam Iran,” ujar Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam sebuah pernyataan dimuat AFP, Jumat (13/6/2025).

    “(Serangan) merusak kedaulatan dan keamanannya serta merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum dan norma internasional,” tambahnya.

    Sebelumnya, Israel menyerang Iran Jumat dini hari. Dalam pernyataan sebelum serangan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu baru permulaan dan mengancam kampanye yang lebih lagi ke Iran.

    Ledakan dilaporkan terjadi di Teheran, di mana televisi pemerintah Iran mengatakan api dan asap terlihat di situs utama Garda Revolusi Iran di timur kota tersebut. Televisi pemerintah juga melaporkan “ledakan keras” di Natanz, di provinsi Isfahan, Iran bagian tengah, tempat situs nuklir utama berada.

    “Fasilitas pengayaan Natanz telah diserang beberapa kali,” tulis AFP mlansir laporan dari TV pemerintah yang memperlihatkan rekaman asap tebal mengepul dari situs tersebut.

    Media pemerintah Iran mengatakan bangunan tempat tinggal di Teheran rusak. Beberapa warga sipil dilaporkan tewas.

    Seorang pejabat mengatakan serangan itu kemungkinan telah menewaskan Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata republik Islam itu, bersama dengan ilmuwan nuklir senior. Di sisi lain media Iran mengatakan kepala Garda Revolusi Hossein Salami telah tewas.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Tetapkan Keadaan Darurat Usai Serang Iran, Ruang Udara Ditutup

    Israel Tetapkan Keadaan Darurat Usai Serang Iran, Ruang Udara Ditutup

    Jakarta

    Israel mengumumkan keadaan darurat di wilayahnya untuk mewaspadai serangan balasan dari Iran setelah Israel melancarkan serangan ke Teheran. Israel juga menutup ruang udara mereka untuk transportasi komersil.

    “Setelah serangan pendahuluan Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” kata pernyataan dari kementerian pertahanan Israel dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

    “Oleh karena itu, dan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang-Undang Pertahanan Sipil, Menteri Pertahanan Israel Katz kini telah menandatangani perintah khusus, yang menurutnya keadaan darurat khusus akan diberlakukan di dalam negeri di seluruh Negara Israel.”

    Kementerian Transportasi Israel mengatakan wilayah udara Israel ditutup saat ini. Pernyataan ini diumumkan setelah Israel mengumumkan akan melakukan serangan terhadap Iran.

    “Wilayah udara ditutup untuk lepas landas dan mendarat hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata kementerian itu, sementara otoritas bandara meminta para pelancong untuk tidak menuju bandara utama negara itu, Ben Gurion.

    Operasi Israel ini menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, yang menyasar fasilitas atom di Natanz dan ilmuwan nuklir, kata Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Media pemerintah Iran mengatakan bangunan tempat tinggal di Teheran juga terkena serangan, menewaskan sejumlah warga sipil termasuk wanita dan anak-anak.

    Api dan asap terlihat di lokasi utama Garda Revolusi Iran, TV pemerintah melaporkan, sementara ledakan juga terdengar di kota Natanz di provinsi tengah Iran. Pemimpin Garda Hossein Salami tewas dalam serangan itu, kata media Iran.

    “Saya tidak ingin mengatakan segera, tetapi sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis ketika ditanya apakah serangan Israel akan terjadi.

    (rfs/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Kocar-Kacir Diserbu ‘Layangan’ Ukraina, Ini Kecanggihannya

    Rusia Kocar-Kacir Diserbu ‘Layangan’ Ukraina, Ini Kecanggihannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Rusia dan Ukraina yang terjadi selama bertahun-tahun menjadi tanda perkembangan teknologi perperangan. Misalnya perkembangan drone first-person-view (FPV) pada 2024 dan tahun ini kemunculan fiber optic drone.

    Teknologi fiber optic drone pertama kali diperkenalkan oleh pasukan Rusia. Negara itu menggunakan Knyaz Vandal Novgorodsky yang merupakan proyek milik ilmuwan Alexsey Chadaev dan dikerahkan di Kursk Oblast pada Agustus 2024.

    Seiring berjalannya waktu serangan kian meluas ke daerah-daerah lain. Termasuk pada April saat drone serat optik Rusia terbang ke kota Kostiantynivka.

    Kemudian Ukraina mengadopsi teknologi yang sama melalui Brigade Azoc dari Garda Nasional.

    Drone fiber optik adalah senjata dengan kawat. Mirip seperti rudal antitank TOW yang dikembangkan Amerika Serikat (AS) dan digunakan saat Perang Dingin.

    Drone jenis ini mengalami perkembangan pesat dari drone FPV, yang kerap mendapatkan gangguan dari kawan, lawan maupun EW atau eletronic warfare. Penyebabnya ada banyak tim yang bekerja tanpa koordinasi untuk menjalankan sistem.

    Laman KYIV Independent menuliskan drone fiber optic menghilangkan masalah tersebut. Saat terbang, pilot drone tidak perlu khawatir lagi terkait gangguan sinyal akibat jamming asalkan serat tidak rusak atau putus saat terbang.

    Keunggulan lainnya, drone serap optik bisa terbang di wilayah yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Misalnya area gedung maupun hutan.

    Namun, drone serat optik juga memiliki kekurangan. Misalnya dari berat dan ukurannya jauh lebih besar karena memiliki motor yang bertenaga dan baterai lebih besar.
    Hal tersebut membuat drone sulit bermanuver. Belum lagi jadi sulit ditembak jatuh dengan senjata ringan.

    Jejak serat juga lebih mudah terlihat. Pada akhirnya menemukan tempat asal drone terbang.

    “Serat tersebut memantulkan cahaya matahari, memungkinkan menemukan tempat Anda terbang. Itu mengapa lebih baik sering berganti posisi,” jelas komandan tim drone FPV Achilles Strike Drone Regiment Ukraina, Oleksandr ‘Skhid’.

    Tim Skhid mulai menerima drone serat optik jelang akhir musim dingin lalu. Namun drone tersebut tak selalu digunakan oleh timnya.

    Mereka memilih menggunakan drone standar, baru menggunakan serat optik saat benar-benar dibutuhkan. Dia beralasan karena belum memahami betul soal drone baru itu.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]