NGO: GARDA

  • Open House Yayasan Elkana Pasuruan, Wawali: Orang Tua Garda Depan Pembentukan Karakter Anak

    Open House Yayasan Elkana Pasuruan, Wawali: Orang Tua Garda Depan Pembentukan Karakter Anak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Pasuruan, Nawawi, mengapresiasi kegiatan open house yang digelar oleh Yayasan Pendidikan Kristen Elkana. Ia menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata pembinaan karakter dan potensi siswa sejak usia dini.

    “Sebagai pemerintah daerah, tentu saya bangga melihat adik-adik kita yang memiliki semangat dan prestasi,” ujar Nawawi saat menghadiri acara tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan kegiatan semacam ini.

    Kegiatan open house tersebut diikuti oleh sekitar 300 siswa dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, SD hingga SMP. Nawawi menyatakan bahwa pengelolaan pendidikan tersebut merupakan bagian dari kewenangan dan tanggung jawab pemerintah.

    Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondisi Kota Pasuruan agar tetap kondusif. “Kegiatan seperti ini turut menjaga stabilitas sosial dan memberi dampak positif dalam membentuk karakter generasi muda,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, Nawawi menyoroti pentingnya edukasi karakter bagi anak sejak usia dini. Ia menyampaikan bahwa meski anak banyak bersosialisasi di sekolah, waktu terlama tetap mereka habiskan bersama keluarga di rumah.

    “Orang tua harus menjadi garda terdepan dalam membentuk karakter anak. Di era digitalisasi ini, banyak hal baru yang harus disikapi secara bijak,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa meskipun niat orang tua baik dalam mendampingi anak-anak di dunia digital, realitanya seringkali menjadi catatan penting dalam pembentukan karakter. Karena itu, edukasi semacam ini perlu terus digencarkan.

    Ketua Yayasan Pendidikan Kristen Elkana, Sugiarto, menyampaikan bahwa kegiatan open house ini merupakan bagian dari upaya membangun pendidikan di Kota Pasuruan. “Kami hadir sebagai bagian terkecil namun penuh semangat untuk bersama memajukan dunia pendidikan,” ujarnya.

    Menurutnya, siswa-siswi yang terlibat menampilkan beragam kreativitas dalam acara tersebut. “Mereka diajak mengeksplorasi talenta yang dimiliki sehingga kegiatan ini menjadi indah dan bermakna bagi kita semua,” tambah Sugiarto.

    Open house ini menjadi momentum kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam mencetak generasi yang berkualitas. Semua pihak diharapkan terus mendukung kegiatan serupa sebagai investasi jangka panjang untuk kemajuan Kota Pasuruan. [ada/aje]

  • Petaka Nuklir! Serangan Israel ke Iran Picu Kontaminasi Radioaktif

    Petaka Nuklir! Serangan Israel ke Iran Picu Kontaminasi Radioaktif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyampaikan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran telah menyebabkan kontaminasi radioaktif dan bahan kimia.

    “Israel menghancurkan bagian atas fasilitas nuklir Natanz. Tidak ada indikasi kerusakan pada fasilitas pengayaan bawah tanah di lokasi tersebut, namun pemadaman listrik mungkin telah mempengaruhi sentrifugal. Ada kontaminasi radioaktif dan bahan kimia di lokasi tersebut,” kata Grossi, dikutip dari Newsweek, Minggu (15/6/2025).

    Operasi Israel, yang dijuluki Rising Lion, menandai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam upayanya untuk menggagalkan program nuklir Iran. Kampanye ini mencakup serangan terhadap berbagai situs nuklir dan militer di seluruh Iran, termasuk target-target yang dibentengi dengan kuat di Teheran dan provinsi-provinsi di bagian barat.

    Menurut militer Israel, 200 jet tempur dikerahkan dalam serangan terkoordinasi tersebut, yang menewaskan beberapa pejabat tinggi militer Iran, termasuk Hossein Salami, komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), dan Ali Shamkhani, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

    IAEA kemudian mengkonfirmasi bahwa meskipun tingkat radiasi eksternal di sekitar Natanz tidak meningkat, namun kontaminasi internal terdeteksi.

    “Tingkat radiasi di luar fasilitas Natanz tetap tidak berubah, tetapi ada kontaminasi radioaktif di dalam fasilitas tersebut, yang dapat dikelola dengan langkah-langkah perlindungan yang tepat,” ujarnya.

    Selain itu, Grossi juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan perjalanan ke Iran untuk menilai situasi secara langsung. Ia juga mengatakan kepada Dewan Gubernur IAEA bahwa semua pihak untuk menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

    “Saya tegaskan bahwa setiap tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir akan menimbulkan konsekuensi serius bagi rakyat Iran, kawasan, dan sekitarnya,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, fasilitas nuklir Natanz, sekitar 150 mil di selatan Teheran, lokasi tersebut adalah salah satu tempat pengayaan uranium utama Iran. Fasilitas ini mencakup sebuah pabrik besar di bawah tanah untuk pengayaan volume tinggi dan sebuah fasilitas yang lebih kecil di atas tanah.

    IAEA mengatakan bahwa Iran telah memperkaya uranium di sana hingga mencapai tingkat kemurnian 60%, mendekati tingkat senjata.

    Sementara, organisasi Energi Atom Iran mengklaim bahwa situs tersebut hanya mengalami kerusakan dangkal dan bersikeras bahwa tidak ada kebocoran yang mengancam kesehatan masyarakat. Juru bicara Behrouz Kamalvandi mengatakan kepada media pemerintah Iran bahwa fasilitas pengayaan uranium bawah tanah masih utuh dan akan segera beroperasi kembali.

    Namun, Grossi mencatat bahwa para pejabat Iran melaporkan bahwa konflik tersebut telah mempengaruhi situs-situs nuklir lainnya, termasuk Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow dan kompleks Esfahan, yang meliputi pabrik fabrikasi pelat bahan bakar, pabrik pembuatan bahan bakar, fasilitas konversi uranium, dan pabrik serbuk uranium oksida yang diperkaya.

    “Semua perkembangan ini sangat memprihatinkan,” kata Grossi.

    Ia telah berulang kali menyatakan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh diserang dalam kondisi apa pun, karena tindakan seperti itu membahayakan manusia dan lingkungan. “Serangan semacam itu memiliki implikasi serius terhadap keselamatan, keamanan, dan perlindungan nuklir, serta perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” tegasnya.

    Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat lalu, sebagai Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional, dan konsisten dengan tujuan IAEA di bawah Statuta IAEA. “Saya menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi lebih lanjut,” sebutnya.

    Sementara itu, Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa beberapa kontaminasi terdeteksi di dalam fasilitas, tetapi tidak menyebar ke luar lokasi.

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka memanggil pasukan cadangan dari berbagai unit sebagai bagian dari persiapan untuk pertahanan dan penyerangan ketika serangannya terhadap Iran terus berlanjut.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Panas Lagi! Iran Gempur Markas Pasokan Energi Israel

    Panas Lagi! Iran Gempur Markas Pasokan Energi Israel

    Jakarta

    Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan pihaknya telah menyerang pusat pasokan energi di Israel. Garda Revolusi Iran menyerang dengan meluncurkan drone dan rudal.

    Dilansir kantor berita Al Jazeera, Minggu (15/6/2025), Garda Revolusi Iran mengatakan rudal dan dronenya menyerang fasilitas produksi bahan bakar jet tempur dan pusat pasokan energi di Israel. Garda Revolusi mengatakan serangan akan terus berlanjut jika Israel terus melakukan agresi.

    “Operasi ofensif angkatan bersenjata IRGC akan terus berlanjut dengan lebih ganas dan meluas jika kejahatan dan agresi terus berlanjut,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Seperti diketahui sebelumnya, Iran melancarkan serangan rudal ke Israel. Sirine di Tel Aviv meraung-raung.

    Dilansir kantor berita Al Jazeera, Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal. Al Jazeera melaporkan langit Tel Aviv dihujani rudal.

    Terdengar sirine meraung di atas Yerusalem dan Haifa. Sirene serangan udara saat ini berbunyi di seluruh Israel.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Anggota Garda Revolusi Iran Tewas dalam Serangan Terbaru Israel

    2 Anggota Garda Revolusi Iran Tewas dalam Serangan Terbaru Israel

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan di wilayah Teheran. Dalam serangan ini, dua anggota Korps Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/6/2025), kantor berita Tasnim melaporkan dua anggota Garda Revolusi tewas hari ini dalam serangan Israel di pangkalan Zarandiyeh Basij. Kendati demikian belum dilaporkan mengenai identitas kedua anggota Garda tersebut.

    “Setelah serangan brutal oleh rezim Zionis di pangkalan Zarandiyeh Basij, dua anggota Korps Garda Revolusi Islam tewas,” kata kantor berita tersebut.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan pihaknya saat ini melancarkan serangan terhadap beberapa lokasi di Iran. Serangan itu sebagai bagian dari upaya Israel untuk terus menargetkan lokasi militer dan nuklir republik Islam tersebut.

    “Kami saat ini tengah melancarkan serangan ke beberapa lokasi di Iran,” kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Effie Defrin dalam konferensi pers yang disiarkan televisi setelah Iran menanggapi serangan Israel dengan gelombang serangan drone dan rudal.

    Eskalasi konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari kedua, yang diawali dengan gelombang serangan besar-besaran Tel Aviv terhadap lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi.

    Pada Sabtu (14/6) dini hari, Angkatan Udara Israel melancarkan rentetan serangan menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi-lokasi peluncur rudal, untuk melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.

    (whn/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel

    Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel

    GELORA.CO – Pakistan bertekad untuk terus “mendukung Iran” dan menyerukan persatuan Muslim melawan Israel pada Sabtu, 14 Juni 2025. Seruan ini disampaikan Pakistan di saat Israel dan Iran saling melancarkan serangan sejak Jumat kemarin.

    Berbicara di Majelis Nasional, Menteri Pertahanan Pakistan Khwaja Asif mengatakan bahwa negara-negara Muslim sekarang harus meluncurkan inisiatif untuk menunjukkan persatuan melawan Israel.

    “Israel telah menargetkan Iran, Yaman, dan Palestina. Jika negara-negara Muslim tidak bersatu sekarang, masing-masing akan menghadapi nasib yang sama,” ucap Asif, dikutip dari Anadolu Agency.

    Ia mendesak negara-negara Muslim, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, untuk segera memutuskan hubungan. Asif juga mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersidang untuk merumuskan strategi bersama.

    Asif mengatakan Pakistan memiliki hubungan  mendalam dengan Iran, dan Islamabad mendukung Teheran di masa sulit seperti saat ini.

    “Kami mendukung Iran dan akan mendukung mereka di setiap forum internasional untuk melindungi kepentingan mereka,” tutur Asif.

    Wakil Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Ishaq Dar pada hari Jumat juga menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran.”

    “Pakistan berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan rakyat Iran,” ujar Dar.

    Ia juga berbicara dengan Menlu Iran Seyed Abbas Araghchi melalui telepon dan menegaskan kembali dukungan kuat Pakistan kepada pemerintah dan rakyat Iran untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

    Pada Jumat dini hari, pasukan Israel menyerang Iran, menghantam fasilitas nuklir dan rudal serta menewaskan lebih dari 104 orang, termasuk komandan militer dan ilmuwan tinggi, dan melukai hampir 380 lainnya.

    Menurut sejumlah laporan, Iran menanggapi dengan rudal balistik yang menargetkan beberapa wilayah di Israel, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 lainnya.

    Serangan Israel telah menewaskan kepala staf Iran, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), beberapa komandan tinggi, dan ilmuwan nuklir.

    Banyak negara, termasuk Turki dan Pakistan, telah mengutuk tindakan Israel.

  • Peperangan Israel vs Iran Meluas ke Dunia Maya, AS-China Berpotensi Terlibat

    Peperangan Israel vs Iran Meluas ke Dunia Maya, AS-China Berpotensi Terlibat

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik militer antara Israel dan Iran kini memasuki babak baru di era perang hibrida (hybrid war). Kedua negara, yang sama-sama memiliki kemampuan siber destruktif tingkat tinggi, diprediksi meningkatkan intensitas serangan digital sebagai bagian dari strategi perang.

    Para pakar keamanan siber memperingatkan Iran kemungkinan besar akan membalas serangan rudal Israel terhadap fasilitas nuklir dan komandan militernya dengan operasi siber, yang bahkan bisa menyasar target-target di Amerika Serikat.

    “Saya memperkirakan akan ada komponen siber dalam aktivitas Israel dan Iran,” ujar mantan penasihat Gedung Putih dan kini CEO Cyber Threat Alliance Michael Daniel.

    Daniel menambahkan kedua negara mampu melakukan berbagai aksi, mulai dari serangan DDoS yang hanya mengganggu layanan daring sementara, hingga serangan wiper yang merusak sistem secara permanen.

    Minimal, kedua pihak pasti menggunakan siber untuk spionase dan pengintaian,” kata Daniel.

    Dilansir dari Register, Sabtu (14/6/2025) analis utama Google Threat Intelligence Group John Hultquist mengatakan bahwa aktivitas siber Iran selama ini memang sudah menargetkan pemerintah dan militer AS, namun eskalasi konflik bisa memperluas serangan ke infrastruktur vital milik swasta dan bahkan individu.

    Meski Iran memiliki kapasitas untuk melakukan serangan destruktif, tingkat keberhasilan dan kecanggihan teknisnya masih terbatas. Pada 2023, kelompok CyberAv3ngers yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran berhasil membobol sistem air di AS dengan memanfaatkan kata sandi default pada perangkat kontrol industri.

    Mereka juga sempat mengendalikan sistem air dan bahan bakar di AS dan Israel menggunakan malware khusus. Namun, menurut Annie Fixler dari Foundation for Defense of Democracies, para peretas Iran belum sepenuhnya memahami akses yang mereka miliki.

    “Mereka bisa saja menyebabkan gangguan besar jika lebih cerdas. Saya tidak akan terkejut jika Iran mengaktifkan lebih banyak operator siber untuk menyerang target di Israel dan AS,” kata Fixler.

    Ilustrasi serangan siber

    Dia menuturkan bahkan jika tidak ada perintah langsung dari Teheran, kelompok pro-rezim bisa saja bergerak sendiri.

    Israel dinilai cukup tangguh menghadapi serangan siber Iran, namun Amerika Serikat justru memiliki banyak celah, terutama di sektor utilitas kecil dan operator infrastruktur penting. Fixler memperingatkan perusahaan-perusahaan AS harus waspada agar tidak menjadi target empuk bagi Iran.

    Hultquist menambahkan, serangan siber Iran seringkali dilebih-lebihkan untuk tujuan psikologis. “Banyak serangan mereka bertujuan menimbulkan kepanikan, bukan kerusakan nyata, biasanya, mereka menggunakan wiper untuk menyerang infrastruktur penting. Kita mungkin akan melihat lebih banyak serangan seperti itu di Israel, bahkan di AS,” kata Hultquist.

    Penasihat keamanan siber dan mantan anggota Komisi Keamanan Siber AS Tom Kellermann memperkirakan kelompok CyberAv3ngers dan Cyber Army Iran akan melancarkan serangan destruktif ke sektor air, listrik, dan transportasi, termasuk menggunakan ransomware NotPetya-style dan wiper.

    Dia juga mengingatkan tentang potensi kolaborasi Iran dengan Rusia dan China, yang sama-sama memiliki kekuatan siber besar.

    “Jika AS ikut terlibat, China bisa saja melancarkan serangan siber untuk membantu Iran. Jika Israel menyerang minyak Iran—yang banyak diimpor China—China juga bisa bertindak,” kata Kellermann

  • Iran Terus Lanjutkan Serangan ke Israel pada Operasi True Promise 3

    Iran Terus Lanjutkan Serangan ke Israel pada Operasi True Promise 3

    Teheran, Beritasatu.com – Pejabat tinggi militer Iran Jenderal Ahmad Vahidi menegaskan bahwa negaranya akan terus melancarkan serangan terhadap Israel selama hal itu dianggap diperlukan. 

    Serangan yang diklaim sebagai bagian dari Operation True Promise 3 ini merupakan gelombang kedua dari serangkaian balasan Iran terhadap target-target strategis di wilayah Israel.

    Kantor Berita Republik Islam Iran (IRNA) melaporkan, sejumlah media Israel mengabarkan terjadinya ledakan besar akibat hantaman rudal-rudal yang ditembakkan dari wilayah Iran.

    Rudal-rudal tersebut diketahui berasal dari Teheran dan Kermanshah di bagian barat Iran, dan diarahkan ke berbagai sasaran penting di dalam wilayah Israel.

    Serangan balasan ini dimulai pada Jumat malam (13/6/2025) waktu setempat, menyusul tindakan militer Israel yang sebelumnya menyerang sejumlah titik di Iran, termasuk area permukiman. 

    Berbagai gambar dan rekaman yang beredar dari warga Israel memperlihatkan bola api besar ketika rudal-rudal Iran menghantam target.

    Sebelumnya, pada Jumat (13/6/2025) dini hari, militer Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di sekitar Teheran dan kota-kota lain di Iran.

    Mengantisipasi serangan balasan, Menteri Urusan Militer Israel Israel Katz, langsung menetapkan status darurat nasional di seluruh wilayah negaranya.

    Selain serangan ke fasilitas, Israel juga membidik tokoh-tokoh penting militer Iran. Dua jenderal tinggi, yakni Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Baqeri dan Komandan Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Hossein Salami, dilaporkan tewas dalam serangan di Teheran.

    Sebagai respons cepat, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, segera mengangkat jajaran komando militer baru pada hari yang sama.

    Duta Besar Iran untuk PBB Sa’eed Iravani menyatakan, serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 78 orang termasuk pejabat tinggi militer dan menyebabkan 320 orang lainnya luka-luka.

    Pada sisi lain, sistem pertahanan udara Iran di pusat kota Teheran dilaporkan aktif menangkis serangan udara, termasuk melawan drone dan quadcopter milik Israel yang melintasi wilayah permukiman warga saat malam hari.

  • Konflik Israel-Iran Pecah, KBRI Tehran Imbau WNI Segera Lapor

    Konflik Israel-Iran Pecah, KBRI Tehran Imbau WNI Segera Lapor

    Bisnis.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran mengimbau warga negeri Indonesia melaporkan situasi pribadi dan keluarga, usai Israel dan Iran saling meluncurkan rudal ke wilayah masing-masing pada Jumat (13/6/2025) waktu setempat.

    KBRI Tehran mengeluarkan tujuh poin himbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) di Iran. Pertama, meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

    “Kedua, menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan kepada KBRI Tehran,” tulis imbauan KBRI Tehran, dikutip Sabtu (14/6/2025).

    Ketiga, menghindari kerumunan masa, daerah rawan dan membatasi pergerakan seminimal mungkin. Keempat, menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman.

    Kelima, memastikan sudah memproses lapor diri kepada KBRI Tehran. Keenam, mencermati perkembangan dan situasi keamanan setempat dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi serta senantiasa menaati imbauan keamanan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait.

    Ketujuh alias terakhir, apabila dalam kondisi darurat, segera menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +98 902 446 8889 (Telepon dan WA)/+98 991466 8845 (WA only)

    Konflik Israel-Iran

    Israel melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan markas militer Iran pada Jumat (13/6/2025). Dilansir Aljazeera, serangan Israel ke Iran dilakukan sebagai upaya mencegah pembangunan fasilitas nuklir dan rudal balistik milik Teheran.

    Dilaporkan, serangan itu menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan anak-anak beserta ilmuwan Iran. Adapun, tercatat sejumlah fasilitas yang terdampak penyerangan besar itu adalah fasilitas militer di sekitar Teheran.

    Fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz; penelitian nuklir dan dua pangkalan militer di Tabriz; serta kota Ishafan, Arak hingga Kermanshah juga ikut terdampak serangan.

    Tak lama setelahnya, Iran melakukan pembalasan dengan mengirim ratusan rudal ke Israel setelah ratusan titik di negara itu. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan pihaknya akan membalas tindakan serangan Israel dengan kekuatan penuh.

    Ratusan rudal balistik telah meluncur sebagai balasan atas serangan terhadap Iran. Disebutkan, sirene keamanan berbunyi di seluruh Tel Aviv dan Yerusalem.

    Surat kabar Israel Haaretz, mengutip layanan darurat, mengatakan 15 orang terluka di Israel tengah. Pemerintah Israel sendiri meminta warganya berlindung.

  • Media Israel Laporkan Banyak Korban Jiwa Akibat Serangan Balik Iran, Beritanya Ditutup oleh Otoritas Setempat

    Media Israel Laporkan Banyak Korban Jiwa Akibat Serangan Balik Iran, Beritanya Ditutup oleh Otoritas Setempat

    GELORA.CO – Operasi balasan militer Iran terhadap Israel yang dijuluki True Promise III pada Jumat (13/6/2025) telah menyebabkan kehancuran besar di wilayah Metropolitan Tel Aviv. Media Iran, Press TV, melaporkan bahwa serangan rudal dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebabkan kerusakan yang luas dan korban jiwa di antara para pemukim ilegal di kawasan tersebut.

    Mengutip media Israel, Press TV melaporkan adanya “kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Tel Aviv. Serangkaian rudal menghantam pusat-pusat perkotaan padat penduduk, termasuk Tel Aviv, Jaffa, dan sejumlah kotamadya sekitarnya.

    “Para pejabat dikutip mengatakan bahwa mereka ‘belum pernah melihat hal’ seperti itu sebelumnya,” tulis Press TV.

    Saluran televisi Channel 13 Israel merinci kerusakan parah di berbagai lokasi strategis, termasuk daerah Ramat Gan, tempat sembilan bangunan dilaporkan hancur dan ratusan lainnya rusak.

    Salah satu insiden besar terjadi di kawasan tepi laut Tel Aviv, tempat sebuah hotel mewah dilaporkan mengalami kerusakan struktural akibat hantaman rudal. “Petugas pemadam kebakaran beroperasi di gedung bertingkat tempat serangan itu menyebabkan kerusakan besar,” demikian laporan yang dikutip Press TV. Operasi pencarian terhadap korban yang terjebak masih terus dilakukan.

    Media Israel juga mengindikasikan adanya korban jiwa dalam jumlah besar, meski pelaporan secara resmi ditutup oleh otoritas. Radio Angkatan Darat Israel menyebut bahwa sejumlah besar pemukim mengalami luka-luka, namun angka pasti tidak dipublikasikan karena pembatasan informasi yang diberlakukan pemerintah.

    Dalam laporan lain, Press TV mengutip surat kabar Haaretz yang menyatakan bahwa rudal Iran merusak infrastruktur secara signifikan. Di sisi lain, Komando Front Dalam Negeri Israel secara eksplisit melarang warga untuk mengambil gambar di lokasi terdampak. Alasannya adalah kekhawatiran keamanan dan potensi mempermalukan pemerintah sendiri.

    “Memotret area tempat rudal mendarat akan membantu musuh,” demikian peringatan pihak militer kepada warga, yang dikutip oleh Press TV. Larangan ini ditafsirkan sejumlah pihak sebagai upaya untuk mengaburkan skala sebenarnya dari kehancuran dan kerugian material yang diderita.

    Dalam pernyataannya, IRGC mengonfirmasi bahwa serangan itu menargetkan “puluhan” lokasi strategis Israel, termasuk pusat-pusat militer dan pangkalan udara, sebagai tanggapan atas agresi yang sebelumnya dilakukan oleh Israel dan menyebabkan gugurnya sejumlah jenderal penting Iran serta ilmuwan nuklir.

    Operasi ini dimulai tak lama setelah Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi. Ia menyatakan bahwa Israel sebagai “rezim yang keji” akan “dibuat tak berdaya” setelah tindakan pembalasan militer Iran.

    Perkembangan ini memperkuat dugaan bahwa konflik antara kedua negara tidak lagi terbatas pada konfrontasi terbatas, namun mulai menjurus ke arah perang terbuka skala penuh, termasuk dalam dimensi serangan ke pusat-pusat perkotaan. Keputusan Israel untuk menyembunyikan informasi dari publik mencerminkan betapa besarnya tekanan yang kini mereka hadapi di dalam negeri.

  • Kemlu: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran

    Kemlu: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri atau Kemlu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran yang dilakukan pada Jumat (13/6/2025) waktu setempat.

    Kemlu menilai serangan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional. Israel dituding melemahkan dasar-dasar hukum internasional.

    “Serangan ini berisiko memperburuk ketegangan di kawasan serta berpotensi memicu konflik yang lebih luas. Semua pihak harus menahan diri secara maksimal dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan atau menyebabkan ketidakstabilan,” jelas Kemlu dalam keterangannya, dikutip Sabtu (14/6/2025).

    Indonesia, sambung pernyataan tersebut, menegaskan kembali kewajiban setiap negara untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara-cara damai sesuai dengan hukum internasional.

    Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan markas militer Iran pada Jumat (13/6/2025). Dilansir Aljazeera, serangan Israel ke Iran dilakukan sebagai upaya mencegah pembangunan fasilitas nuklir dan rudal balistik milik Teheran.

    Dilaporkan, serangan itu menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan anak-anak beserta ilmuwan Iran. Adapun, tercatat sejumlah fasilitas yang terdampak penyerangan besar itu adalah fasilitas militer di sekitar Teheran.

    Fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz; penelitian nuklir dan dua pangkalan militer di Tabriz; serta kota Ishafan, Arak hingga Kermanshah juga ikut terdampak serangan.

    Tak lama setelahnya, Iran melakukan pembalasan dengan mengirim ratusan rudal ke Israel setelah ratusan titik di negara itu. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan pihaknya akan membalas tindakan serangan Israel dengan kekuatan penuh.

    Ratusan rudal balistik telah meluncur sebagai balasan atas serangan terhadap Iran. Disebutkan, sirene keamanan berbunyi di seluruh Tel Aviv dan Yerusalem.

    Surat kabar Israel Haaretz, mengutip layanan darurat, mengatakan 15 orang terluka di Israel tengah. Pemerintah Israel sendiri meminta warganya berlindung.