NGO: GARDA

  • Pertamina Patra Niaga Berbagi Energi Kemerdekaan dengan Masyarakat-Konsumen

    Pertamina Patra Niaga Berbagi Energi Kemerdekaan dengan Masyarakat-Konsumen

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan cara berbeda. Lewat program Sapa Pelanggan di SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan, Pertamina Patra Niaga berbagi energi kemerdekaan dengan konsumen, komunitas, hingga para veteran.

    Acara ini dihadiri langsung oleh Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang; Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra; serta seluruh jajaran Direksi Pertamina Patra Niaga.

    Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang, menekankan bahwa semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    “Hari ini kita merayakan kemerdekaan RI ke-80. Sejatinya Pertamina Patra Niaga adalah pelayan untuk masyarakat, sehingga kualitas pelayanan menjadi prioritas kami,” ungkap Sudung dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga hadir sebagai garda terdepan Pertamina Group yang senantiasa dekat dengan masyarakat.

    “Hari ini kita berkumpul bersama konsumen, masyarakat, dan juga Legiun Veteran Republik Indonesia untuk mensyukuri kedaulatan RI yang ke-80. Tanpa pelanggan, Pertamina tidak ada artinya. Karena itu, melalui berbagai program dan promo spesial dari Sabang sampai Merauke, ini adalah bentuk penghormatan dan penghargaan kami kepada masyarakat. Pertamina Patra Niaga bertekad terus mengabdi sepenuhnya demi memajukan Indonesia,” ujar Mars Ega.

    Acara yang berlangsung meriah itu dihadiri beragam komunitas, mulai dari pengemudi ojek online, komunitas otomotif roda dua dan empat, atlet disabilitas. Pertamina Patra Niaga juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu, sahabat difabel serta veteran Republik Indonesia sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka dalam merebut kemerdekaan.

    Selain menyapa pelanggan yang hadir di SPBU, kegiatan diwarnai dengan berbagai lomba khas 17-an seperti baca teks proklamasi, tarik benang, hingga kompetisi kendaraan bernuansa kemerdekaan. Pertamina Patra Niaga juga menyalurkan paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula, dan tepung bagi masyarakat sekitar.

    Sebagai bentuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga memberikan promo-promo menarik yang dapat di simak melalui aplikasi mypertamina atau website mypertamina.id.

    Tak hanya di Jakarta, kegiatan serupa juga digelar serentak di 53 SPBU yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, sebagai bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mendekatkan diri kepada konsumen di seluruh Tanah Air.

    (prf/ega)

  • BPIP nilai paskibraka jadi garda terdepan penjaga Indonesia

    BPIP nilai paskibraka jadi garda terdepan penjaga Indonesia

    “Paskibraka bukan hanya sekadar pengibar bendera Merah Putih saat peringatan hari kemerdekaan. Jauh lebih penting dari itu, mereka adalah putra putri terbaik bangsa yang berperan sebagai garda terdepan penjaga Indonesia yang berideologi Pancasila dan

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Darmansjah Djumala memandang paskibraka merupakan garda terdepan penjaga Indonesia.

    “Paskibraka bukan hanya sekadar pengibar bendera Merah Putih saat peringatan hari kemerdekaan. Jauh lebih penting dari itu, mereka adalah putra putri terbaik bangsa yang berperan sebagai garda terdepan penjaga Indonesia yang berideologi Pancasila dan negara kesatuan,” ujar Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Selain itu, dia memandang para paskibraka merupakan Duta Pancasila sebab telah berikrar dua hal, yakni bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; serta berjiwa dan berideologi satu, yakni Pancasila dan UUD NKRI 1945.

    Oleh sebab itu, dia mengingatkan para paskibraka untuk dapat menjadi contoh bagi generasi muda dalam berperilaku sehari-hari yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

    “Mereka harus menjadi teladan bagi putra putri Ibu Pertiwi dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” katanya.

    Ia juga mengingatkan agar para paskibraka dapat memberikan contoh dan perilaku yang toleran, moderat, serta menghargai perbedaan di tengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk dan beragam.

    Menurut dia, sikap tersebut menjadi urgen di tengah rivalitas ideologis antarnegara di dunia.

    “Dalam perspektif seperti ini lah kiranya para Duta Pancasila harus meneguhkan komitmennya, dan harus meyakini betul bahwa Pancasila dan bentuk negara Indonesia sebagai negara kesatuan adalah kesepakatan final yang harus dijaga serta dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepala BPOM Temui Mendiktisains, Bicarakan Rencana Buka PoltekPOM

    Kepala BPOM Temui Mendiktisains, Bicarakan Rencana Buka PoltekPOM

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar berdiskusi dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Dr Ir Brian Yuliarto, Ph.D, mengenai rencana mendirikan Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan (PoltekPOM). Pertemuan tersebut digelar di Kampus Center Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (16/8/2025).

    Prof Ikrar mengatakan PoltekPOM dirancang sebagai lembaga pendidikan vokasi di bidang pengawasan obat, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan.

    Kehadiran politeknik ini diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, berintegritas, dan siap menjaga kesehatan masyarakat.

    “Saya percaya, pengawasan obat dan makanan adalah soal nyawa manusia dan masa depan bangsa,” ucapnya, dikutip dari Instagram pribadinya @taruna_ikrar, Minggu (17/8/2025).

    Lebih lanjut, Prof Ikrar menyebut PoltekPOM bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan investasi jangka panjang untuk melindungi kesehatan bangsa.

    “Karena itu, SDM yang lahir dari PoltekPOM akan menjadi garda terdepan-menjaga kedaulatan kesehatan Indonesia, memastikan setiap produk yang dikonsumsi masyarakat aman, bermutu, dan menyehatkan,” lanjutnya.

    (suc/suc)

  • Catat! Ini Rekayasa Lalin Selama Upacara HUT ke-80 RI di Istana

    Catat! Ini Rekayasa Lalin Selama Upacara HUT ke-80 RI di Istana

    Jakarta

    Upacara peringatan HUT ke-80 RI digelar hari ini di Istana Negara, Jakarta Pusat. Polisi telah menyiapkan rekayasa lalu lintas (lintas) selama acara HUT RI digelar di Istana pada pagi dan sore hari.

    “Rekayasa arus lalu lintas yang nantinya akan diberlakukan sebagaimana kita ketahui bahwa besok pada saat puncak acara detik-detik proklamasi kemerdekaan yaitu upacara pengibaran bendera di Istana Negara,” ata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin usai kegiatan Tactical Floor Game (TFG) di Balai Sarbini Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

    Komarudin mengatakan upacara HUT RI di Istana akan dimulai dengan kirab bendera pusaka. Peristiwa itu akan berlangsung dari Monas menuju Jalan Merdeka Barat.

    “Didahului dengan kirab bendera pusaka dan juga teks proklamasi dari Cawan Utara Monas menuju Jalan Merdeka Barat dan masuk ke Istana,” lanjutnya.

    Kegiatan kirab bendera pusaka dalam rangka upacara pengibaran dan penurunan bendera pusaka akan dilaksanakan pagi dan sore hari. Sementara pada siang hari, digelar Pesta Rakyat di kawasan Monas.

    Polisi telah menyiapkan beberapa skema rekayasa arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka untuk meminimalisir kepadatan. Salah satu yang dialihkan yakni di kawasan Jalan Merdeka Utara.

    “Jalan Merdeka Utara, kemudian Jalan Veteran III, kemudian juga Jalan Merdeka Barat sisi timur yang nanti akan digunakan oleh kirab bendera pusaka dan teks proklamasi,” jelas Komarudin.

    Komarudin mengimbau tamu-tamu undangan yang akan menuju ke Istana Negara dapat datang lebih awal. Para tamu dapat menggunakan jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan Majapahit.

    “Bisa menggunakan akses Jalan Merdeka Barat sisi barat, kemudian juga Jalan Juanda yang nanti akan berputar di Tugu Adipura, kemudian bisa drop off di sepanjang Veteran Raya dan juga Jalan Majapahit,” paparnya.

    Jalan di Sekitar Istana Ditutup Situasional

    Dia menyebut sejumlah jalan di sekitar Istana Negara akan ditutup secara situasional. Namun ada waktu-waktu tertentu ruas jalan akan kembali dibuka.

    Selain itu, Komarudin menyebut diperkirakan akan ada 100 ribu orang yang akan menghadiri gelaran Pesta Rakyat yang dipusatkan di Monas. Karena itu dia menyebut kawasan Jalan Medan Merdeka kemungkinan padat pada waktu itu.

    “Tentu dengan kegiatan seperti ini dimungkinkan jalan merdeka-merdeka ataupun Merdeka Selatan, Timur, Utara, Barat ini akan sangat dipadati. Tentunya nanti secara situasional kita akan melakukan beberapa rekayasa lalu lintas dengan melihat volume yang nantinya akan ada,” jelasnya.

    Komarudin juga mengimbau masyarakat yang hendak mengikuti upacara di Istana Negara maupun Pesta Rakyat di Monas agar dapat menggunakan transportasi umum. Dia memastikan jalur TransJakarta tak akan ditutup saat rekayasa lalin dilakukan.

    “Kami menghimbau masyarakat pemerintah Provinsi Jakarta telah mengeluarkan kebijakan pada tanggal 17 dan 18 nanti akan untuk tarif transportasi publik ataupun umum itu bertarif Rp 80,” tutur Komarudin.

    “Sehingga kami menghimbau masyarakat yang akan mengarah mengikuti pesta rakyat, mengikuti pengibaran bendera, upacara di Istana bisa menggunakan transportasi umum. Mengingat kantong parkir yang ada juga sangat terbatas,” katanya.

    Wakapolri Jamin Anggota All Out Amankan HUT ke-80 RI

    Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengatakan jajarannya akan all out mengamankan momen HUT RI hari ini. Hal itu disampaikan Dedi usai menghadiri Tactical Floor Game (TFG) kedua dalam rangka pengamanan lalu lintas upacara hingga perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Balai Sarbini, Jakarta, pada Sabtu (16/8).

    “Karena operasi ini tiga hari, cuma hari ini, kemudian puncaknya besok dan hari Senin kita sudah tinggal laksanakan konsolidasi. Oleh itu kita harus melaksanakan kegiatan ini dengan all out,” kata Dedi dalam arahannya di Balai Sarbini Jakarta, Sabtu (16/8).

    Dia mengatakan Polri menjadi garda terdepan yang bertanggung jawab terkait keamanan pada saat Operasi Merdeka Jaya 2025. Dedi mengingatkan jajarannya agar betul-betul melaksanakan tugas dengan baik.

    “Kalau misalnya ada yang terkait menyangkut masalah keamanan ketertiban, kelancaran lalu lintas dan, keamanan-keamanan lainnya yang harus bertanggung jawab adalah Polri dulu baru TNI,” ucapnya.

    Dia menekankan kehadiran satu orang Polantas di masyarakat adalah representasi kehadiran negara. Begitu pula kehadiran dalam bentuk kesatuan yakni Korps Lalu Lintas (Korlantas), selain merupakan representasi kehadiran negara, tetapi representasi kehadiran institusi Korps Bhayangkara.

    “Oleh karenanya rekan-rekan harus menyadari, kalau teman-teman dari lalu lintas PMJ (Polda Metro Jaya) sudah hafal-lah tentang CB-CBnya (cara bertindak),tentang taktik teknis ke depan seperti apa, tentang bagaimana cara mengurai kemacetan, tentang bagaimana cara mencari alternatif dan mempersiapkan kontingensi apabila terjadi kemacetan yang sifatnya horor,” ungkap Dedi.

    “Pelayanan kita to serve dan to protect ini harus betul-betul melekat di dalam setiap pelaksanaan tugas rekan-rekan yang rekan-rekan laksanakan besok,” imbuhya.

    Komjen Dedi juga mengimbau masyarakat untuk ikut serta menjaga ketertiban menjelang hari kemerdekaan. Dia menyebut persiapan matang dari Polri tentu membutuhkan bantuan dari masyarakat.

    “Secara teknis sudah siap semuanya, para personel sudah siap, sarana prasarana udah siap. Taktik dan teknis sudah disiapkan oleh Kasatgas Pak Kakorlantas,” terang Dedi.

    “Insyaallah besok berjalan dengan aman, lancar, tertib. Kita juga bermohon kepada masyaRakat bersama-sama menjaga situasi Jakarta secara kondusif,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (ygs/maa)

  • Panglima Kogabwilhan I pacu semangat prajurit marinir di perbatasan

    Panglima Kogabwilhan I pacu semangat prajurit marinir di perbatasan

    Sebagai prajurit, jangan pernah mengeluh. Kalian adalah garda terdepan yang menjaga kedaulatan negara di perbatasan ini

    Tanjungpinang (ANTARA) – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Letjen TNI Kunto Arief Wibowo memacu semangat prajurit marinir di daerah perbatasan melalui kegiatan pengawasan dan evaluasi operasi ke Kompi Komposit Jala Wira Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

    Dalam kesempatan itu, Panglima memberikan arahan sekaligus motivasi agar para prajurit senantiasa menjaga semangat juang, meskipun bertugas jauh dari keluarga.

    “Sebagai prajurit, jangan pernah mengeluh. Kalian adalah garda terdepan yang menjaga kedaulatan negara di perbatasan ini,” kata Panglima di depan ratusan prajurit marinir di Kabupaten Natuna, Sabtu malam.

    Kehadiran Panglima dan jajaran di Natuna disambut hangat para prajurit marinir yang baru satu bulan melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan tersebut.

    Para prajurit marinir yang bertugas di Natuna merupakan rotasi dari Pasmar I Jakarta, dengan pola pergantian setiap tahun.

    Kehadiran mereka menjadi kekuatan penting bagi pengamanan wilayah strategis Indonesia di Laut Natuna Utara, yang berbatasan langsung dengan negara lain.

    Selain memberikan wejangan, Panglima juga menyampaikan apresiasi khusus kepada prajurit yang istrinya baru saja melahirkan. Meski harus merayakan momen bahagia dari jauh, namun prajurit tetap menunjukkan dedikasi tinggi menjalankan tugas negara. Sebagai bentuk penghargaan, Panglima turut memberikan hadiah simbolis untuk menyemangati para prajurit.

    “Momen ini menjadi gambaran nyata bahwa tugas menjaga kedaulatan negara tidaklah mudah, terlebih ketika harus merelakan waktu berharga bersama keluarga,” ungkap Panglima.

    Kunjungan Panglima ini diharapkan dapat menjadi penyemangat baru bagi seluruh prajurit marinir di Natuna.

    Dengan moral yang tinggi, para prajurit diyakini mampu menjalankan tugas negara dengan penuh tanggung jawab, menjaga keutuhan NKRI dari Sabang sampai Merauke, termasuk di wilayah strategis Natuna.

    Pewarta: Ogen
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akademisi Sebut Roblox Antara Potensi Edukasi dan Ancaman Konten Negatif
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Agustus 2025

    Akademisi Sebut Roblox Antara Potensi Edukasi dan Ancaman Konten Negatif Surabaya 15 Agustus 2025

    Akademisi Sebut Roblox Antara Potensi Edukasi dan Ancaman Konten Negatif
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Popularitas platform
    game online
    Roblox di kalangan anak dan remaja Indonesia memicu diskursus tajam mengenai dampaknya yang dipandang pedang bermata dua.
    Di satu sisi, Roblox menawarkan potensi sebagai media edukasi yang interaktif, tetapi juga menyimpan risiko paparan konten berbahaya yang mengancam perkembangan anak.
    Dr Arina Restian, seorang pakar dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), berpandangan bahwa Roblox memiliki dua sisi yang saling bertentangan dan menuntut perhatian serius dari orangtua serta pendidik.
    Menurutnya, platform ini secara inheren memiliki nilai positif dan negatif.
    Sisi positifnya yakni platform ini dinilainya dapat mengasah kemampuan matematika, fokus, dan penyusunan strategi pada anak.
    “Namun, yang perlu menjadi perhatian juga bahwa eksistensi oknum-oknum tidak bertanggung jawab telah memunculkan sisi gelap berupa konten kekerasan, pornografi, dan bahaya lainnya,” ujar Arina pada Jumat (15/8/2025).
    Kekhawatiran ini bukan tanpa dasar bagi Arina. Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah menyuarakan keprihatinan serupa.
    Para pejabat mengingatkan bahwa tanpa pengawasan yang ketat, Roblox berisiko membahayakan anak-anak melalui interaksi bebas dengan orang asing, perundungan siber (
    cyber bullying
    ), dan konten yang tidak sesuai usia.
    Menurut Arina, kunci untuk memitigasi risiko dan memaksimalkan manfaat Roblox terletak pada pendampingan aktif dari orangtua dan guru. Peran orang dewasa adalah mengarahkan penggunaan Roblox dari sekadar hiburan menjadi alat pembelajaran yang aman dan bermanfaat.
    Salah satu metode yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah dasar adalah pendekatan
    Project-Based Learning
    (PBL).
    “Dengan pendekatan PBL, Roblox dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum. Anak-anak bisa mengerjakan proyek pembelajaran yang seru dan visual, sementara guru dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih relevan dan mudah dipahami oleh generasi digital,” ujarnya.
    Untuk memastikan anak terlindungi, Arina menekankan pentingnya landasan hukum yang kuat, seperti Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, yang secara tegas melarang akses anak terhadap konten pornografi.
    Berdasarkan landasan tersebut, ia menguraikan tiga strategi praktis yang wajib diterapkan.
    Pertama, aktivasi kontrol resmi yakni memanfaatkan fitur kontrol usia (
    age restriction
    ) yang tersedia di dalam platform.
    Fitur ini berfungsi sebagai garda terdepan untuk membatasi akses anak terhadap konten yang tidak pantas.
    Kedua, pendidikan literasi digital atau membekali anak dengan pengetahuan fundamental tentang keamanan digital.
    “Ajarkan mereka cara mengenali informasi pribadi yang tidak boleh dibagikan, menolak ajakan dari orang asing yang mencurigakan, dan berani melapor jika menemukan hal yang tidak nyaman,” katanya.
    Ketiga, yakni pengawasan melalui server privat, yakni sekolah dan orangtua dapat berkolaborasi menciptakan server privat yang terkontrol.
    “Dengan adanya admin dari pihak sekolah dan orangtua, lingkungan bermain anak menjadi terjamin. Mereka tetap bisa bersenang-senang, namun dalam koridor pembelajaran yang aman dan nyaman,” kata Arina.
    Pemanfaatan Roblox secara positif dan berkelanjutan menuntut adanya tiga pilar utama, yakni memastikan anak aman secara digital, mendorong mereka untuk produktif (tidak hanya bermain tanpa tujuan), dan membekali mereka dengan literasi digital yang kuat.
    Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan sinergi yang solid antara berbagai pihak.
    “Dunia pendidikan, pakar teknologi informasi, lembaga perlindungan anak, dan pemerintah melalui Kominfo harus bekerja sama. Kebijakan yang dibuat harus memastikan bahwa pemanfaatan game edukasi seperti Roblox selaras dengan regulasi perlindungan anak dan keamanan siber yang berlaku,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua DPD dukung komitmen Presiden Prabowo dari pidato kenegaraan

    Ketua DPD dukung komitmen Presiden Prabowo dari pidato kenegaraan

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyampaikan dukungan penuh terhadap pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto yang menegaskan prioritas kedaulatan pangan, penertiban lahan dan mineral, pemberantasan korupsi, penguatan hilirisasi, serta percepatan layanan pendidikan dan kesehatan di daerah.

    “DPD RI menyambut baik langkah-langkah pemerintah yang menempatkan kesejahteraan rakyat desa dan daerah sebagai prioritas,” kata Sultan di sela-sela Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan bahwa amanat Presiden sejalan dengan tugas konstitusional DPD RI untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan daerah. Menurut dia, pidato Presiden Prabowo juga konsisten dalam program Astacita untuk Indonesia Emas 2045.

    Terkait kedaulatan pangan, dia menegaskan DPD RI akan memperkuat pengawasan pelaksanaan program ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian di daerah. Surplus beras dan kebijakan harga beli gabah adalah kemajuan yang harus dijaga.

    “DPD RI akan memfasilitasi verifikasi data produksi di tingkat provinsi dan kabupaten agar manfaat langsung dirasakan petani,” kata dia.

    Menanggapi penertiban perkebunan kelapa sawit dan penguasaan kembali lahan bermasalah, dia meminta agar proses penertiban dijalankan dengan prinsip keadilan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat serta petani kecil.

    “Penertiban harus disertai verifikasi lapangan independen dan program pemulihan mata pencaharian bagi masyarakat terdampak,” katanya.

    Soal tambang ilegal, dia menyambut komitmen pemerintah untuk menindak tambang-tambang yang melanggar aturan.

    Menurutnya, DPD RI akan mendorong pemetaan bersama dan percepatan legalisasi atau pengaturan bagi penambang rakyat yang memenuhi syarat, serta memastikan pemulihan lingkungan pasca-penertiban.

    “Kerugian negara akibat tambang ilegal harus dihentikan, daerah berhak atas pemulihan dan manfaat ekonomi yang adil,” kata dia

    Terkait pemberantasan korupsi dan efisiensi anggaran, termasuk upaya penyelamatan belanja negara, menurut dia, DPD mendukung langkah-langkah transparansi dan penguatan tata kelola BUMD.

    “DPD RI akan memperkuat mekanisme pengawasan terhadap penggunaan APBD dan kinerja BUMD agar program-program pro-rakyat berjalan efektif dan akuntabel,” katanya.

    Dia juga menyampaikan dukungan DPD terhadap strategi pengelolaan investasi nasional dan program hilirisasi yang akan membuka lapangan kerja di daerah melalui inisiatif seperti Danantara.

    “Setiap proyek hilirisasi harus menjamin penyerapan tenaga kerja lokal, nilai tambah di daerah, dan pembagian manfaat yang adil bagi daerah penghasil bahan baku,” ujarnya.

    Selain itu, Sultan memuji program sekolah rakyat, pengembangan sekolah unggul, distribusi layar pintar untuk pembelajaran jarak jauh, serta program cek kesehatan gratis dan peningkatan kelas rumah sakit di sejumlah kabupaten.

    DPD RI, kata dia, akan mengawal agar renovasi sekolah, distribusi perangkat pembelajaran, dan peningkatan layanan kesehatan sampai ke daerah terpencil, sehingga kesenjangan akses benar-benar terpangkas.

    Untuk itu, dia menegaskan bahwa DPD RI siap bekerja sama dengan pemerintah pusat, DPR, dan pemerintah daerah untuk menerjemahkan visi pidato kenegaraan menjadi kebijakan dan program nyata di daerah.

    “Kedaulatan pangan, tata kelola sumber daya alam, dan layanan dasar yang adil adalah isu-isu daerah. DPD akan berada di garda terdepan untuk memastikan janji-janji itu terwujud di lapangan,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Antrean Stunting: Retorika Generasi Emas yang Tak Terkawal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Agustus 2025

    Antrean Stunting: Retorika Generasi Emas yang Tak Terkawal Nasional 15 Agustus 2025

    Antrean Stunting: Retorika Generasi Emas yang Tak Terkawal
    Alumnus Sekolah Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta. Anggota Dewan Pembina Wahana Aksi Kritis Nusantara (WASKITA), Anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Saat ini aktif melakukan kajian dan praktik pendidikan orang dewasa dengan perspektif ekonomi-politik yang berkaitan dengan aspek sustainable livelihood untuk isu-isu pertanian dan perikanan berkelanjutan, mitigasi stunting, dan perubahan iklim di berbagai daerah.
    DI TENGAH
    gegap gempita menyambut hari kemerdekaan ke 80 tahun Indonesia, sayup-sayup terdengar rintihan lirih anak-anak usia di bawah lima tahun (balita). Hingga kini jutaan balita masih harus berjuang melepaskan diri dari status stunting.
    Retorika pembangunan dan ambisi besar bangsa seperti kehilangan makna ketika tubuh-tubuh kecil itu terus tumbuh dalam kekurangan gizi, dan perlahan masa depannya terampas.
    Jika ulang tahun kemerdekaan adalah momentum reflektif, maka pertanyaan yang layak diajukan bukanlah seberapa jauh kita melangkah, melainkan siapa saja yang tertinggal dalam perjalanan panjang republik ini.
    Target ambisius pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 resmi meleset.
    Data dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional turun dari 21,5 persen di tahun 2023 menjadi 19,8 persen atau setara dengan sekitar 4,48 juta balita, dengan sekitar 377.000 kasus baru berhasil dicegah.
    Meski demikian, pemerintah membungkus penurunan stunting dari tahun ke tahun dengan retorika statistik.
    Penurunan diglorifikasi sebagai keberhasilan, meski tak sesuai target dan menyamarkan realitas lambatnya kerja di bawah kendali birokrasi.
    Kegagalan memenuhi target ini sudah dapat diduga. Pada 2023, penurunan stunting hanya 0,1 persen dari tahun sebelumnya.
    Atas dasar itu pencapaian penurunan di 2024 oleh pemerintah dianggap sebagai keberhasilan, meski hanya turun 1,7 persen.
    Sementara dana yang digelontorkan untuk isu tersebut pada tahun 2024, lebih dari Rp 186,4 triliun (APBN, 2024).
    Artinya, anggaran yang tergolong besar tersebut belum mampu membuat program percepatan penurunan stunting memutus siklus kegagalan pertumbuhan anak secara signifikan.
    Ironis memang, di tengah jargon “Indonesia Emas 2045”, masalah stunting masih bergerak seperti antrean panjang tanpa ujung yang jelas.
    Anak-anak dengan tinggi badan yang tak sesuai usia karena kekurangan gizi kronis—baik sejak dalam kandungan maupun dua tahun pertama kehidupan, lalu terganggu perkembangan kognitifnya—seolah dipaksa menjadi penumpang gelap dalam perjalanan menuju cita-cita besar bangsa.
    Jika menelisik akar masalah lambannya penanganan stunting, dua batu sandungan utama tampak nyata: birokrasi yang kaku dan ketergantungan pada pendanaan negara yang tidak selalu tersedia tepat waktu.
    Banyak program penanganan stunting di daerah harus menunggu pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) atau instruksi vertikal dari kementerian teknis, sementara kebutuhan di lapangan mendesak dan tidak bisa ditunda.
    Pola tersebut membuat kader-kader posyandu yang menjadi garda terdepan dalam penanganan stunting, kerap mengelus dada karena tidak mampu berbuat maksimal di tengah realitas masalah yang mereka pahami.
    Stunting bukan sekadar soal fisik, tetapi tentang peluang hidup anak di masa depan—dan setiap hari yang terlewat tanpa penanganan adalah kerugian bersama sebagai bangsa.
    Lebih jauh, pelibatan masyarakat dalam program ini minim. Padahal, kunci keberhasilan program berbasis perubahan perilaku—seperti pola makan, sanitasi, dan pemantauan kehamilan—tidak bisa hanya bertumpu pada intervensi pemerintah.
    Pengalaman di isu lain menunjukkan bahwa ketika masyarakat dilibatkan dalam identifikasi masalah dan solusi, hasilnya lebih berdampak dan berkelanjutan.
    Salah satu fase krusial yang kurang menjadi perhatian adalah masa remaja. Padahal, inilah jembatan penentu generasi berikutnya. Remaja putri yang mengalami anemia karena pola makan buruk berisiko tinggi melahirkan anak stunting.
    Di banyak daerah, praktik perkawinan dini masih berlangsung karena tekanan adat dan kemiskinan struktural. Tubuh remaja yang belum matang secara biologis maupun psikis dipaksa mengandung dan membesarkan anak, dengan konsekuensi buruk bagi tumbuh kembang anak tersebut.
    Lebih dari itu, banyak remaja korban kekerasan seksual, pernikahan paksa, hingga penyalahgunaan narkoba—semuanya berdampak langsung pada kesehatan reproduksi, kondisi mental, dan masa depan mereka sebagai calon orangtua.
    Tanpa intervensi serius pada fase ini, kita justru memperkuat mata rantai kegagalan tumbuh dari satu generasi ke generasi berikutnya. Maka, memperkuat remaja hari ini adalah fondasi penting bagi anak-anak bebas stunting di masa depan.
    Salah satu ironi terbesar dalam narasi penurunan stunting nasional adalah kenyataan bahwa penurunan angka tidak selalu berbanding lurus dengan perbaikan kondisi anak.
    Anak-anak yang melewati usia lima tahun secara otomatis tidak lagi masuk dalam kategori pengukuran stunting, walaupun mereka tetap mengalami dampak jangka panjang akibat pertumbuhan yang terganggu.
    Statistik nasional pun “kehilangan” mereka, dan ini yang membuat keberhasilan semu dari penurunan angka stunting.
    Penurunan ini, jika ditelusuri lebih lanjut, bukan karena keberhasilan pelayanan gizi atau perubahan perilaku di tingkat keluarga.
    Sebaliknya, banyak terjadi karena perpindahan usia—anak yang dulunya teridentifikasi stunting, kini tidak tercatat lagi karena melewati usia 59 bulan. Pemerintah tidak memiliki data yang memadai untuk konteks tersebut.
    Namun, penulis menemui fakta lapangan di berbagai daerah, bahwa pergantian umur menjadi faktor yang determinan dari penurunan angka stunting.
    Jika hal ini berlaku umum, maka muncul pertanyaan mendalam: apakah kita benar-benar menyelesaikan masalah, atau hanya memindahkannya dari satu kategori statistik ke kategori tak terlihat?
    Laporan UNICEF dan WHO secara konsisten menekankan bahwa dampak stunting bersifat jangka panjang—menurunnya kecerdasan, produktivitas, dan meningkatnya risiko penyakit kronis di usia dewasa.
    Tanpa strategi komprehensif berkelanjutan, kita bukan hanya kehilangan satu generasi, tetapi mewariskan kelemahan struktural pada generasi berikutnya.
    Jika pemerintah benar-benar serius menuju “Generasi Emas 2045”, maka pendekatan dalam penanganan stunting harus berubah drastis.
    Kita membutuhkan desentralisasi kendali, pelibatan aktif masyarakat sipil, dan pembiayaan fleksibel yang bisa merespons kebutuhan cepat.
    Pemerintah daerah hingga di tingkat desa harus diberi ruang untuk berinovasi tanpa terbelenggu oleh sistem keuangan yang terjeda.
    Lebih penting lagi, indikator keberhasilan tidak boleh semata-mata berdasarkan penurunan angka di atas kertas, melainkan perubahan nyata dalam kualitas hidup anak-anak.
    Sistem pemantauan perlu diperluas hingga usia sekolah dasar agar anak-anak yang pernah stunting tetap menjadi bagian dari intervensi, bukan sekadar bayang-bayang statistik.
    Langkah lain yang mendesak adalah memperkuat kolaborasi lintas sektor—pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga perlindungan sosial.
    Sebab stunting bukan masalah gizi semata, tapi cerminan dari ketimpangan akses terhadap sumber daya dasar: makanan bergizi, air bersih, sanitasi, dan informasi kesehatan.
    Sudah saatnya pemerintah berhenti dengan berbagai jargon populis tanpa peta jalan yang rasional dan komprehensif. Jargon-jargon populis tidak akan membuat antrean panjang menuju stunting berhenti.
    Jumlah anak-anak stunting bukan sekadar data, tetapi mereka berhak menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Hak itulah yang direnggut secara sistemik akibat kegagalan pembangunan.
    Generasi emas tak akan lahir dari tubuh yang lemah dan pikiran yang tertinggal. Kita tidak bisa membangun Indonesia 2045 dengan mengabaikan anak-anak hari ini.
    Menangani stunting harus menjadi panggilan moral, bukan sekadar proyek tahunan. Karena dalam setiap tubuh kecil yang gagal tumbuh, tersimpan dosa sejarah: masa lalu, saat ini, dan masa depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Membidik dua miliar rupiah di lahan sawah berteknologi

    Membidik dua miliar rupiah di lahan sawah berteknologi

    Tanah Laut, Kalimantan Selatan (ANTARA) – Sore itu, sejumlah pria berdiskusi di bawah rindang pohon di tepi lahan mati yang baru dihidupkan kembali. Mereka merancang strategi cermat demi meraih Rp2 miliar dari lahan bantuan pemerintah itu.

    Berseragam rompi hijau bertuliskan “Brigade Pangan”, mereka adalah para petani muda, garda terdepan swasembada pangan.

    Sebuah peta terbentang di atas meja kayu sederhana menyatukan sebagian tim Brigade Pangan di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan itu.

    Mereka membentuk lingkaran, rapat, berdiskusi serius mengenai strategi untuk mengelola sawah yang ditugaskan negara kepada para pasukan penggarap sawah berteknologi. Semua tahu, keberhasilan ini akan jadi kebanggaan daerah.

    Di sekitar mereka, hamparan tanah hitam terbentang luas. Beberapa titik sudah terlihat parit irigasi buatan, tanda awal persiapan tanam di lahan seluas 359 hektare yang disiapkan pemerintah itu.

    Kawasan di pelosok Desa Ujung ditetapkan Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Laut sebagai tempat percontohan pengolahan pertanian modern yang diolah Brigade Pangan.

    Teknologi jadi senjata utama. Mereka tahu, kerja di sawah modern bukan hanya soal menanam dan memanen. Ada manajemen, data, dan strategi pasar yang tak boleh diabaikan.

    Suara tawa sesekali pecah, memecah ketegangan diskusi. Keakraban itu menjadi modal sosial, menguatkan rasa saling percaya di antara mereka sebagai satu tim.

    Brigade Pangan Ujung Jaya di Desa Ujung Kecamatan Bati-Bati melalukan rapat pembasan persiapan tanam dilahan Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Desa Ujung, Bati-Bati, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis (14/8/2025). ANTARA/Harianto

    Kehadiran brigade yang dibentuk Kementerian Pertanian dengan pendampingan pemerintah daerah dapat membawa harapan bagi kemajuan ekonomi. Jika berhasil, hasil panen akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan desa secara signifikan.

    Rapat kecil itu berakhir dengan kesepakatan jelas. Mereka akan mulai menanam pada lahan yang ditetapkan seluas kurang lebih 230 hektare, bergerak bersamaan dengan bulan Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Dengan tekad yang mengakar dan visi yang terarah dan kuat, mereka menyatukan langkah dan pikiran agar mencapai misi Rp2 miliar sekali masa panen, dengan estimasi pembagian Rp40 juta per orang.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Berantas Kejahatan di AS, 800 Pasukan Garda Nasional Tiba di Washington

    Berantas Kejahatan di AS, 800 Pasukan Garda Nasional Tiba di Washington

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengerahkan pasukan Garda Nasional dalam memberantas kejahatan di ibu kota AS. Ratusan pasukan Garda Nasional kini telah tiba di Washington DC untuk menjalankan perintah Trump.

    “Seluruh 800 pasukan Garda Nasional yang diperintahkan ke ibu kota AS, Washington, untuk membantu personel penegak hukum oleh Presiden Donald Trump kini telah dimobilisasi,” bunyi keterangan Pentagon, dilansir AFP, Jumat (15/8/2025).

    Sekretaris Pentagon Kingsley Wilson mengatakan 800 pasukan Garda Nasional saat ini akan menetap di Washington DC. Mereka akan bertugas bersama Satuan Tugas Gabungan DC dalam mengatasi masalah kejahatan di ibu kota AS tersebut.

    “Mulai hari ini, seluruh 800 pasukan Garda Nasional Angkatan Darat dan Udara telah dimobilisasi sebagai bagian dari Satuan Tugas Gabungan DC, dan mereka sekarang berada di ibu kota kita,” ujar Wilson.

    “Mereka akan membantu Departemen Kepolisian Metropolitan DC dan mitra penegak hukum federal dengan pengamanan monumen, patroli keselamatan masyarakat, perlindungan fasilitas dan petugas federal” serta pos-pos pengaturan lalu lintas,” sambung Wilson.

    Pentagon tidak menjelaskan hingga kapan 800 pasukan Garda Nasional itu akan berada di Washington. Pentagon menyebut mereka tetap menetap di ibu kota sampai hukum dan ketertiban di kota tersebut telah kembali kondusif.

    Ini adalah pertama kalinya sejak 1965 seorang Presiden AS mengerahkan Garda Nasional yang bertentangan dengan keinginan gubernur negara bagian.

    Sebagian besar pasukan Garda Nasional berada di bawah kendali gubernur negara bagian dan harus “difederalisasi” agar berada di bawah kendali presiden, tetapi di Washington pasukan ini hanya melapor kepada Presiden AS.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diketahui telah mengatakan dirinya akan mengerahkan militer dan penegak hukum federal ke Washington DC dalam upaya mengendalikan kejahatan di ibu kota AS tersebut.

    Dalam konferensi pers di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Selasa (12/8), Trump mengungkapkan rencananya untuk menempatkan Kepolisian Metropolitan DC di bawah kendali langsung pemerintah federal, sambil mengirimkan Garda Nasional ke ibu kota AS tersebut.

    Washington DC yang mayoritas penduduknya merupakan pendukung Partai Demokrat, sedang menghadapi tuduhan dari para politisi Partai Republik bahwa ibu kota AS itu dibanjiri kejahatan, dipenuhi tunawisma, dan mengalami salah kelola keuangan — meskipun tingkat kejahatan sarat kekerasan tercatat menurun.

    “Ini adalah Hari Pembebasan di DC, dan kita akan mengambil kembali Ibu Kota kita,” ucap Trump dalam konferensi pers pada Senin (11/8) waktu setempat.

    (ygs/ygs)