NGO: GARDA

  • Pengamat: Reshuffle Kabinet Prabowo Harus Perkuat Sistem Politik dan Ekonomi

    Pengamat: Reshuffle Kabinet Prabowo Harus Perkuat Sistem Politik dan Ekonomi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengamat hukum dan pembangunan, Hardjuno Wiwoho, menilai reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, termasuk pencopotan Menko Polkam Budi Gunawan, harus dipahami sebagai evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola politik, hukum, dan ekonomi nasional.

    Menurutnya, perubahan ini bukan hanya soal pergantian figur di kursi menteri.

    “Pergantian Menko Polkam ini bukan soal siapa yang menduduki jabatan, melainkan bagaimana koordinasi antar lembaga bisa lebih solid, transparan, dan akuntabel. Menko Polkam bukan hanya jabatan politik, tapi garda depan dalam memastikan stabilitas nasional berjalan dengan menjunjung tinggi kepentingan rakyat,” tegas Hardjuno, di Surabaya, Selasa (9/9/2025).

    Kandidat Doktor Bidang Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) ini menilai, reshuffle tersebut menjadi sinyal adanya persoalan serius dalam koordinasi politik dan keamanan. Menurutnya, pergantian pejabat tak boleh berhenti pada level kosmetik.

    “Yang lebih penting adalah membangun sistem yang transparan, sehingga praktik-praktik yang melemahkan demokrasi dan merugikan rakyat bisa dihentikan,” ujarnya.

    Hardjuno juga menyebut perombakan di bidang ekonomi, terutama terkait posisi Sri Mulyani. Dia mengkritik strategi anggaran berbasis defisit yang dinilainya membuat utang negara terus meningkat.

    “Selama ini, dengan model defisit, pemerintah cenderung menutup kebutuhan belanja dengan utang. Akibatnya, bank-bank lebih nyaman menaruh dananya di instrumen seperti SBI atau SUN, ketimbang menyalurkannya langsung ke sektor riil. Rakyat hanya jadi penonton, sementara uang berputar di lingkaran finansial,” paparnya.

    Menurut Hardjuno, ketiadaan Sri Mulyani dalam kabinet baru harus menjadi momentum untuk mengubah arah kebijakan fiskal. Dia berharap pemerintah lebih berani mengurangi penerbitan utang dan mendorong penyaluran kredit ke sektor produktif.

    “Kalau bank dipaksa mengalirkan uangnya ke sektor riil, UMKM bisa tumbuh, lapangan kerja tercipta, dan ekonomi rakyat bergerak. Inilah jalan agar ekonomi kita tidak terus bergantung pada utang,” tutur Hardjuno.

    Dia juga mengingatkan bahwa reshuffle selalu sarat dimensi politik. Namun, kepentingan politik tidak boleh menyingkirkan kepentingan rakyat yang seharusnya menjadi prioritas utama.

    “Kursi menteri bukan hadiah bagi kelompok tertentu, tapi amanah untuk mengelola negara. Publik akan menilai apakah reshuffle ini sungguh-sungguh untuk rakyat atau sekadar bagi-bagi kekuasaan,” katanya.

    Hardjuno menekankan bahwa perombakan kabinet harus membawa arah baru bagi pembangunan nasional. Dia menilai, pemerintahan ke depan memerlukan kabinet yang kuat secara politik, memiliki visi hukum yang adil, dan mampu mewujudkan ekonomi inklusif.

    “Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, dari geopolitik global hingga ketimpangan domestik. Reshuffle harus memberi sinyal bahwa negara ini siap menjawab tantangan itu dengan kepemimpinan yang tegas, adil, dan berpihak pada rakyat,” pungkasnya.[asg/ted]

  • Prabowo sebut “Warga Jaga Warga” penting agar tak ada pihak memprovokasi

    Prabowo sebut “Warga Jaga Warga” penting agar tak ada pihak memprovokasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto turut merespons aksi kolektif dari masyarakat “Warga Jaga Warga” dan menilainya penting agar tidak ada ruang bagi pihak yang ingin melakukan provokasi maupun kekerasan.

    Prabowo mengatakan aksi tersebut mengembalikan pada budaya asli Indonesia, yakni sistem keamanan keliling (siskamling) yang menekankan warga dapat melakukan pengamanan di lingkungan daerahnya masing-masing.

    “Ada pengamanan lingkungan masing-masing, dulu ada yang dikenal ronda, ada yang dikenal siskamling, kentongan, masing-masing mengamankan. Kalau ada orang-orang luar yang enggak jelas, yang mau menghasut, segera laporan, kalau perlu ya diusir, ya dicegatlah,” kata Prabowo pada pertemuan dengan sejumlah pimpinan media massa di Hambalang, Jawa Barat, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

    Selain provokasi, Prabowo menegaskan tidak boleh ada pembenaran terhadap aksi kekerasan, termasuk pembakaran fasilitas umum maupun gedung-gedung lembaga demokrasi, seperti DPRD.

    Menurut Kepala Negara, aksi anarkis justru bertentangan dengan kepentingan rakyat. Hal itu karena gedung lembaga demokrasi hingga fasilitas umum, seperti halte bus dibangun dengan uang rakyat.

    “Gedung-gedung itu dibangun dengan uang rakyat, yang setengah mati kita kumpulkan. Jadi, pihak-pihak yang melakukan ini, menurut saya memang tidak cinta tanah air, tidak cinta rakyat, ngomong cinta rakyat, (tapi) ingin mengadu domba rakyat dengan pemimpin dengan tujuan yang enggak jelas,” katanya.

    Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda depan dalam pemberantasan korupsi dan penghematan uang rakyat.

    Presiden pun meminta agar masyarakat dapat menyampaikan saran dan mengajak turut serta mengatasi korupsi guna menyelamatkan uang rakyat.

    Meski mengakui ada pihak yang ingin merusak stabilitas dalam negeri, Prabowo optimistis bangsa Indonesia mampu melewati ujian ini.

    “Secara keseluruhan, saya percaya dengan kekuatan bangsa kita, kita pernah mengalami krisis-krisis yang banyak, ini krisis-krisis buatan tapi kita akan atasi,” kata Presiden.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan dengan sedikitnya enam pemimpin redaksi media massa di kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (6/9).

    Pertemuan tersebut berlangsung hampir 14 jam dari Sabtu (6/9) pagi, hingga Minggu (7/8) dini hari. Berdasarkan foto resmi dari Tim Media Presiden Prabowo Subianto, keenam pimpinan redaksi itu duduk memutar di meja bundar.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo turut mendampingi Presiden dalam pertemuan yang utamanya membahas 17+8 tuntutan masyarakat.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota BPK RI nilai Indonesia butuh matra siber TNI

    Anggota BPK RI nilai Indonesia butuh matra siber TNI

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Bobby Adhityo Rizaldi memandang Indonesia membutuhkan matra siber TNI untuk menghadapi ancaman perang modern.

    “Serangan siber sudah terbukti mampu melumpuhkan sistem komando militer, sektor energi, hingga infrastruktur vital sebuah negara. Jika kita tidak menyiapkan matra siber yang kuat, maka kedaulatan dan keamanan nasional akan terus berada dalam risiko,” ujar Bobby dalam sidang promosi doktoral di Universitas Pertahanan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

    Oleh sebab itu, Bobby melalui disertasi buatannya yang berjudul “Pembentukan Matra Keempat TNI untuk Memperkuat Strategi Pertahanan Negara dalam Menghadapi Serangan dan Perang Siber”, memaparkan rancangan konseptual pembentukan matra siber TNI yang mencakup tiga aspek utama.

    Pertama, aspek kekuatan, dia memandang pembentukan matra dapat dimulai dengan 100 personel ahli siber yang dilengkapi pendidikan dan keterampilan khusus, serta anggaran sekitar Rp48 triliun untuk pembangunan enam tahun.

    Kedua, aspek organisasi atau penempatan. Matra Siber, kata dia, perlu diintegrasikan ke dalam struktur TNI dengan latihan gabungan siber tahunan yang wajib diselenggarakan.

    Ketiga, aspek kemampuan, yang berfokus pada peningkatan deteksi dini, respons cepat, dan ketahanan menghadapi serangan seperti malware, ransomware, maupun DDoS.

    Menurut dia, strategi pembentukan matra siber dengan tiga aspek tersebut bukan sekadar menambah organisasi militer, melainkan transformasi paradigma pertahanan negara.

    “Matra siber adalah kunci untuk menjamin kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi pertahanan. Inilah tameng digital bangsa di abad ke-21,” ujar mantan anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan tersebut.

    Selain itu, dia dalam disertasinya mengembangkan model strategi pertahanan siber yang menggabungkan CIA triad (confidentiality, integrity, availability), kerangka NIST, dan pendekatan basic acts of reconnaissance (BAR). Model tersebut, kata dia, menempatkan deteksi ancaman, respons cepat, serta pemulihan sistem sebagai siklus utama pertahanan siber.

    Ia juga mengajukan kerangka sixware dalam disertasi buatannya yang mencakup brainware, hardware, firmware, software, infrastructureware, dan budgetware sebagai fondasi pembangunan matra siber yang mandiri dan berkelanjutan.

    “Perang modern tidak lagi soal tank dan pesawat saja. Senjata terkuat hari ini bisa berupa kode program. Oleh karena itu, TNI harus memiliki matra siber sebagai garda terdepan menjaga kedaulatan digital Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • GP Ansor Turun Gunung Bantu Mentan Amran Wujudkan Swasembada Pangan dan Berantas Mafia

    GP Ansor Turun Gunung Bantu Mentan Amran Wujudkan Swasembada Pangan dan Berantas Mafia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Dukungan terhadap langkah berani Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat ketahanan pangan dan memberantas mafia pangan terus mengalir.

    Kali ini, dukungan datang dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Addin Jauharuddin, yang menyebut kinerja Mentan bersama jajarannya “TOP” dan sejalan dengan semangat kader Ansor dan Banser di seluruh Indonesia.

    “Kita punya komitmen yang tinggi seluruh kader Ansor se-Indonesia dan Banser untuk sama-sama menyukseskan program negara yaitu swasembada pangan,” ujar Addin usai bertemu Mentan, Senin (8/9/2025).

    Menurutnya, perjuangan GP Ansor dan Banser dalam menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah selaras dengan visi Kementerian Pertanian.

    “Wilayah garapan kami mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, hingga peternakan. Saya pikir semangatnya sama, bahwa ekonomi dari bawah harus tumbuh, rakyat harus sejahtera, dan ekosistem ekonomi di desa harus sama-sama berkembang,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Addin menjelaskan bahwa GP Ansor sudah memiliki Patriot Ketahanan Pangan di seluruh daerah. Mereka digerakkan dalam empat fokus utama, kader Ansor-Banser sebagai penyuluh pertanian, pelaku usaha pangan, pengelola limbah pangan, hingga pengelola logistik pangan.

    “Ini semua kita gerakkan se-Indonesia, dan alhamdulillah sejalan dengan arah kebijakan Pak Mentan,” tegasnya.

    Tak hanya itu, GP Ansor juga siap berada di garda terdepan mendukung langkah Mentan dalam memberantas mafia pangan.

    “Kami mendukung sepenuhnya. Apa yang pemerintah butuhkan, kami siap di lapangan. Bahkan ketika Pak Mentan turun ke daerah-daerah, kami pun siap ikut mengawal agenda-agenda lapangan tersebut,” kata Addin.

  • Mbak Wali Sebut Kota Kediri Kondusif, Fokus Utama Pemulihan Ekonomi

    Mbak Wali Sebut Kota Kediri Kondusif, Fokus Utama Pemulihan Ekonomi

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan kondisi Kota Kediri yang berangsur kondusif pasca sepekan dari tindakan anarkis yang terjadi. Atas hal tersebut, Wali Kota Kediri mengapresiasi jajaran OPD dan masyarakat yang telah sigap melakukan Pam Swakarsa. Hal itu disampaikan saat memimpin Apel Pagi, Senin (8/9/2025).

    “Saya keliling dan melihat pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan UMKM mulai ramai. Aktivitas masyarakat juga mulai pulih kembali. Terima kasih telah kembali mengaktifkan Pam Swakarsa dan tidak menjadikan media sosial untuk provokasi. Saya juga mengajak panjenengan semua untuk mendoakan semoga Kota Kediri senantiasa aman, damai, sejahtera dan kondusif,” ujarnya.

    Selanjutnya Mbak Wali menyampaikan bahwa saat ini di sektor ekonomi masih menghadapi tantangan. Daya beli masyarakat masih cenderung rendah. Untuk itu diperlukan kolaborasi untuk dapat mengatasi tantangan ini. Khususnya di jajaran Dinas Perindustrian dan perdagangan. Ada beberapa upaya yang dilakukan, seperti pemberdayaan IKM, lalu juga bangga menggunakan produk lokal.

    “Kita sendiri harus bangga dan mau membeli produk lokal. Kota Kediri ini banyak sekali produk-produk lokal yang bagus. Itu harus kita perkenalkan,” ungkapnya.

    Terakhir, wali kota termuda ini juga kembali mengingatkan agar sebagai ASN harus terus menjaga integritas, kedisiplinan dan profesionalitas. Sebab ASN ini dituntut untuk hadir di garda terdepan. Setiap pelayanan yang diberikan akan menentukan wajah pemerintah di mata masyarakat.

    “Kalau kita bekerja dengan disiplin, profesional dan menjaga integritas maka masyarakat akan percaya kepada kita. Penting bagi kita untuk bekerja dengan baik, gotong-royong, dan tidak mementingkan ego sektoral. Sehingga dapat terwujud Kota Kediri yang sejahtera dan lebih MAPAN lagi,” pungkasnya.

    Pada apel ini, selain diikuti oleh OPD di lingkungan Sekretariat Daerah, juga diikuti Disperdagin dan Dinas PUPR. Turut hadir, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Direktur BUMD, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

     

  • Tuduhan Antek Asing Prabowo Dinilai Mencederai Hak Kebebasan Berpendapat

    Tuduhan Antek Asing Prabowo Dinilai Mencederai Hak Kebebasan Berpendapat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok Kerja Anti-Disinformasi Indonesia (Kondisi) menilai pernyataan antek asing saat aksi demonstrasi mencederai kebebasan berpendapat bagi warga negara dan media massa.

    Direktur Kondisi Damar Juniarto menilai berdasarkan hasil pengamatan, lontaran antek asing selalu ditujukan kepada media massa dan organisasi masyarakat sehingga memicu propaganda dan serangan disinformasi. Dia menyampaikan gelaran aksi demo selalu dikaitkan dengan keterlibatan pihak asing.

    “Sepekan terakhir ini, Kondisi mengamati serangan disinformasi dan propaganda yang intens di ruang digital, salah satunya adalah serangan disinformasi terhadap media independen dan organisasi masyarakat sipil. Mereka dituduh menerima pendanaan dari lembaga asing yang bertujuan menggerakkan demonstrasi tersebut” kata Damar dalam keterangan tertulis, Senin (8/9/2025).

    Terlebih pernyataan antek asing sempat disampaikan oleh para pejabat negara, seperti Presiden Prabowo Subianto ketika masyarakat menggaungkan #indonesiagelap. 

    “Kondisi menilai retorika ‘antek asing menunggangi media independen’ merupakan serangan terhadap kredibilitas media  yang justru selama ini memiliki rekam jejak yang baik, profesional dan menjadi garda terdepan dalam mengabarkan apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia,” 

    Menurutnya, retorika antek asing juga meremehkan dan mengabaikan kebebasan hak untuk menyampaikan kritik guna menuntut akuntabilitas pemerintah dan elite politiknya. Lalu menuding aksi protes dan kritik media sebagai hasil operasi antek asing.

    Selain itu, tuduhan antek asing kepada media massa secara tidak langsung melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemberitaan oleh media massa.

    “Ada pihak-pihak yang tidak ingin masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang akurat, relevan, dan faktual dari kondisi yang sekarang ini terjadi dan sibuk mendistorsi informasi untuk membenturkan masyarakat dengan media independen, aktivis, dan pembela hak asasi manusia,” jelasnya.

    Dia mendesak agar pemerintah berhenti menggunakan retorika antek asing pada setiap momen protes yang disampaikan publik. Baginya pemerintah seharusnya mendengarkan dan menyerap aspirasi publik secara baik.

    Tak hanya itu, bagi masyarakat dan media, dia mendorong untuk terus mengkritisi pernyataan antek asing yang disampaikan dari berbagai pihak.

  • Honor Guru Non-ASN di Maros Sulsel Disunat Pemda, Plt Kadis Sebut Gegara SE Kemendikdasmen

    Honor Guru Non-ASN di Maros Sulsel Disunat Pemda, Plt Kadis Sebut Gegara SE Kemendikdasmen

    JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Maros Andi Wandi Bangsawan Putra Patabai mengatakan, pemotongan honor guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan semata kebijakan daerah, melainkan konsekuensi dari surat edaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Nomor 9 tahun 2025.

    “Dalam aturan tersebut, pembiayaan honor guru Pendidikan dan tenaga kependidikan non-ASN dibatasi maksimal 20 persen dari anggaran satuan pendidikan negeri, serta 40 persen satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat,” kata Andi Wandi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu, disitat Antara. 

    Dia mengatakan, ketentuan itu berlaku dalam penggunaan BOP PAUD Reguler, BOS Reguler dan BOP kesetaraan reguler Tahun anggaran 2025.

    Keluhan atas kebijakan itu diakui salah seorang honorer di salah satu SMP di Maros, Mia. Dia menceritakan beban yang harus ditanggung untuk membiayai 4 anaknya sebagai orang tua tunggal yang selama ini hanya menggantungkan harapan pada honor sekolah sekarang justru makin berkurang.

    “Kalau biasanya masih dapat honor Rp1 juta per bulan, sekarang sisa menerima Rp500 ribu per bulan,” katanya.

    Hal senada dikemukakan oleh salah seorang penjaga sekolah, ZN yang biasanya menerima honor Rp750 ribu per bulan, namun kini sisa Rp250 ribu per bulan.

    Karena itu, lanjut dia, pihaknya berharap pengambil kebijakan di daerah ini, bukan sekadar menjalankan regulasi yang ada, tapi juga mempertimbangkan kehidupan para honorer yang bergerak di bidang pendidikan yang selama ini menjadi tulang punggung sekolah.

    Apalagi saat ini, kata dia, harga kebutuhan rumah tangga khususnya sembako terus bergerak naik sementara pendapatan masyarakat cenderung berkurang.

    “Karena itu, penerapan kebijakan pusat tersebut dapat dipertimbangkan kembali dengan melihat kondisi para honorer yang sudah menjadi garda terdepan untuk kemajuan pendidikan,” ujarnya.

  • Warga AS Protes Pengerahan Pasukan Garda Nasional di Washington

    Warga AS Protes Pengerahan Pasukan Garda Nasional di Washington

    Jakarta

    Ribuan pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di Washington, D.C., pada hari Sabtu. Mereka menuntut Presiden AS Donald Trump mengakhiri pengerahan pasukan Garda Nasional yang berpatroli di jalan-jalan ibu kota.

    Diketahui, Trump bersumpah akan menindak tegas kota-kota lain yang dipimpin Partai Demokrat, ia juga mengancam Chicago dengan deportasi migran.

    Dilansir Reuters, Minggu (7/9/2025), para demonstran yang tergabung dalam pawai “We Are All D.C.”, termasuk imigran tanpa dokumen dan pendukung negara Palestina, meneriakkan slogan-slogan yang mengecam Trump dan membawa poster. Beberapa di antaranya poster bertuliskan, “Trump harus pergi sekarang,” “Bebaskan DC,” dan “Lawan Tirani.”

    “Saya di sini untuk memprotes pendudukan D.C.,” kata Alex Laufer, seorang warga yang berdemonstrasi di Washington D.C.

    “Kami menentang rezim otoriter, dan kami harus menyingkirkan polisi federal dan Garda Nasional dari jalanan kami,” lanjutnya.

    Trump juga menempatkan Departemen Kepolisian Metropolitan distrik ibu kota di bawah kendali federal langsung dan mengirim personel penegak hukum federal, termasuk anggota Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai, untuk mengawasi jalan-jalan kota. Langkah-langkah ini dikecam oleh para kritikus sebagai tindakan federal yang melampaui batas.

    (yld/knv)

  • Fatayat NU Lamongan Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ketahanan Sosial

    Fatayat NU Lamongan Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ketahanan Sosial

    Lamongan (beritajatim.com) – Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial, terutama melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

    Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Lamongan periode 2025–2030, Dewi Maslahatul Umah, usai resmi dilantik, di GOR Lamongan, Jumat (5/9/2025).

    Menurut Dewi, masa khidmatnya akan difokuskan pada sinergi antara Fatayat dan pemerintah dalam memperkuat fondasi sosial masyarakat.

    Salah satu langkah awal diwujudkan lewat program Lentera Fatayat (Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan dan Risiko Perkawinan Anak).

    “Program ini diarahkan untuk menekan praktik perkawinan usia dini sekaligus melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan,” kata Dewi.

    Selain itu, Fatayat juga menggagas GARFA (Garda Fatayat NU), sebuah satuan khusus untuk memperkuat kapasitas kader perempuan NU.

    “GARFA difokuskan pada kaderisasi militan, penguatan ideologi, serta pelatihan kepemimpinan dalam berbagai bidang, mulai pengamanan, keprotokolan, kebencanaan, hingga isu sosial,” ujarnya.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyebut keberadaan Fatayat NU sebagai mitra strategis Pemkab dalam membangun ketahanan sosial. Menurutnya, kontribusi organisasi perempuan sangat penting dalam mempersempit ketimpangan gender dan menyiapkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

    “Fatayat memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan nasional. Dimulai dari basis terkecil yakni keluarga, Fatayat berkontribusi besar memperkuat sumber daya manusia,” ujar Yuhronur.

    Sejumlah capaian pembangunan Lamongan menjadi dasar optimisme, seperti indeks pemberdayaan gender yang telah mencapai 73,34, indeks pembangunan manusia (IPM) 75,9, serta angka stunting yang menurun hingga 6,9 persen pada 2024. Angka tersebut menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir. (fak/ted)

  • TNI-Polri Patroli Bersama Berikan Rasa Aman Warga Sidoarjo

    TNI-Polri Patroli Bersama Berikan Rasa Aman Warga Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Personel gabungan TNI dan Polri menggelar patroli cipta kondisi di wilayah Sidoarjo Kota, Kamis (4/9/2025). Patroli untuk menjaga stabilitas keamanan di tengah dinamika nasional.

    Langkah ini merupakan respon atas situasi nasional yang tengah ramai dengan aksi demonstrasi di sejumlah wilayah. Patroli gabungan ditujukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan yang dapat berimbas ke daerah.

    “Tujuan utama patroli ini adalah menjamin keselamatan masyarakat dari tindakan kriminalitas, ancaman perusuh hingga tindakan anarkis,” kata Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Hery Setyo Susanto, Jumat (5/9/2025).

    Personel gabungan TNI-Polri turut menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang menyesatkan. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan nilai cinta kasih antar warga di Sidoarjo.

    Selain di wilayah kota, patroli serupa juga dilaksanakan di seluruh wilayah Polsek jajaran Polresta Sidoarjo dengan menggandeng Koramil dan elemen terkait. Pendekatan ini dilakukan secara menyeluruh demi merata menjangkau potensi kerawanan.

    Kompol Hery Setyo menambahkan, kegiatan ini juga menunjukkan kesiapsiagaan aparat menghadapi kemungkinan terburuk. “Ini adalah bentuk nyata sinergitas TNI dan Polri demi kenyamanan masyarakat,” tukasnya.

    Novi, salah satu warga memberikan respon positif atas patroli malam tersebut. Ia merasa lebih tenang dengan kehadiran aparat keamanan yang turun langsung berpatroli.

    “Terima kasih kepada aparat yang terus menjaga kami. Semoga sinergi TNI-Polri ini tetap menjadi garda terdepan menjaga Sidoarjo,” terang Kompol Hery.

    Seluruh rangkaian patroli cipta kondisi di Sidoarjo Kota berlangsung aman, tertib, dan lancar. Tidak ditemukan indikasi gangguan atau tindakan mencurigakan selama pelaksanaan berlangsung. (isa/but)