NGO: GARDA

  • Potret Demo Ojol 17 September di DPR, Begini Tuntutannya

    Potret Demo Ojol 17 September di DPR, Begini Tuntutannya

    “Mengenai adanya program-program yang merugikan pengemudi online. Jadi kalau di ojek online ini ada namanya program aceng, slot, multi order dan member berbayar, agar semua itu agar dihapuskan,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

  • Surabaya Gelar Razia Rumah Kos Mulai Pekan Depan, Pengurus RW Dilibatkan

    Surabaya Gelar Razia Rumah Kos Mulai Pekan Depan, Pengurus RW Dilibatkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Razia rumah kos di Surabaya yang menyasar pasangan tinggal bersama di luar ikatan pernikahan akan dimulai minggu depan. Penertiban ini melibatkan Satgas Kampung Pancasila bersama pengurus RW setempat serta didampingi perangkat kecamatan.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, fenomena tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan akan dilarang di Surabaya karena dinilai dapat memicu banyak masalah sosial. “Data (kos-kosan) sudah ada. Nanti insya Allah dengan selesainya Kampung Pancasila di akhir minggu ini, minggu depan kita sudah berjalan itu (razia),” ujar Eri Cahyadi, Rabu (17/9/2025).

    Menurut Eri, Satgas Kampung Pancasila akan menjadi garda depan pelaksanaan razia. “Dilakukan Satgas Kampung Pancasila yang ada dari pemerintah kota juga tingkat kecamatan. Nanti kita bersama dengan masing-masing Satgas Kampung Pancasila di setiap RW,” jelasnya.

    Eri juga meminta pemilik usaha rumah kos dan masyarakat turut melakukan pengawasan. Ia menegaskan pentingnya peran warga dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. “Makanya saya sampaikan sing jogo wilayah iki sopo? (yang menjaga wilayah ini siapa?) Ya kita. Kalau kita ini cuek, gak ono nilai-nilai Pancasilae, ono sing kos-kosan ngono dijarke yo rusak Surabaya (tidak ada nilai-nilai Pancasilanya, ada yang kos-kosan begitu kok dibiarkan ya rusak Surabaya),” tuturnya.

    Sebelumnya, Satpol PP Surabaya menyatakan akan memperketat pengawasan rumah kos, khususnya terkait larangan pasangan di luar nikah tinggal satu kamar. Kepala Satpol PP Surabaya Achmad Zaini menegaskan bahwa langkah ini menjadi perhatian serius pasca kasus mutilasi sadis di rumah kos Lidah Wetan.

    Kasus yang mengejutkan publik tersebut melibatkan Alvi Maulana (24) yang memutilasi kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), hingga lebih dari 500 bagian di dalam kamar kos yang mereka tempati.

    “Iya, itu (kasus mutilasi) jadi perhatian kami. Nanti kami akan galakkan kembali perihal razia kos-kos an ini,” kata Zaini, Senin (15/9/2025). [rma/beq]

  • Ribuan Driver Ojol Milih Narik Ketimbang Demo

    Ribuan Driver Ojol Milih Narik Ketimbang Demo

    GELORA.CO -Komunitas Ojol dan Unit Reaksi Cepat (URC) Jakarta Utara maupun Koalisi Ojol Nasional atau KON mengklaim tidak hadir dalam aksi demonstrasi di Jakarta pada Rabu 17 Agustus 2025.

    Kedua kelompok komuitas ojol itu menegaskan memilih untuk tidak turun ke jalan, walapun tetap mendukung perjuangan sesama pengemudi.

    Ketua Koordinator Wilayah Jakarta Utara, Mansyur mengatakan, ada sekitar 2.000 pengemudi ojol yang tergabung di dalam komunitasnya.

    “Koordinator wilayah ojol Jakarta Utara tidak ikut turun aksi. Kalau ada anggota yang turun, itu tanggung jawab pribadi,” kata Mansyur dalam keterangannya. 

    Senada dengan Mansyur, Kepala Divisi Legal KON, Rahman, menegaskan, pihaknya menolak ikut serta dalam demo karena diduga sarat kepentingan politik. 

    “KON tidak ikut turun aksi, karena tuntutan demo ojol kali ini syarat kepentingan politis,” kata Rahman kepada wartawan.

    Seperti diketahui bersama, Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menggelar aksi dengan tuntutan mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandi, di depan kantor Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan Gedung DPR-MPR pada Rabu 17 September 2025.

    “Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menyuarakan bahwa telah terjadi kemunduran di Kementerian Perhubungan sejak Dudy Purwagandi diangkat oleh Presiden Prabowo menjadi Menteri Perhubungan,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun dalam keterangan resmi.

    Oleh sebab itu, Raden Igun membawa tujuh tuntutan dalam aksi ini yang melibatkan ojol roda dua (R2), driver online roda empat (R4), dan kurir online.

    “Pertama, RUU transportasi online agar masuk dalam Prolegnas 2025-2026. Kedua, potongan aplikator 10 persen harga mati. Ketiga, regulasi tarif antar barang dan makanan. Keempat, audit investigatif potongan lima persen yang telah diambil oleh aplikator. Kelima, hapus aceng, slot, multi order, member berbayar, dan lain-lain. Keenam, copot Menteri Perhubungan dan Kapolri serta usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025,” kata Igun.

    Adapun aksi unjuk rasa rencananya dimulai dari Kementerian Perhubungan, dilanjutkan ke Istana Presiden, dan berakhir di DPR RI

  • Jambore Kader PKK Jombang 2025, Tingkatkan Peran Perempuan di Era Digital

    Jambore Kader PKK Jombang 2025, Tingkatkan Peran Perempuan di Era Digital

    Jombang (beritajatim.com) – Jambore Kader PKK Kabupaten Jombang Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran perempuan di era digital. Acara yang berlangsung pada 17–18 September 2025 di ballroom Hotel Yusro Jombang ini mengusung tema ‘Penguatan Peran PKK dalam Transformasi Digital di Ruang Publik’.

    Tema ini menjadi landasan utama untuk meningkatkan kapasitas kader PKK dalam menghadapi tantangan zaman, khususnya dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga.

    Bupati Jombang, Warsubi, membuka acara dengan simbolis pemukulan gong, disertai penampilan tari Remo oleh pengurus PKK Kabupaten Jombang. Dalam sambutannya, Bupati Warsubi menekankan pentingnya semangat sinergi antara pemerintah dan PKK dalam pembangunan keluarga. “Mari kita satukan langkah, agar setiap program kerja dapat terlaksana dengan baik, demi terwujudnya kesejahteraan keluarga,” ungkapnya.

    Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang Salmanudin, Sekretaris Daerah Agus Purnomo, serta sejumlah Kepala OPD ini, dihadiri oleh lebih dari 380 peserta yang terdiri dari pengurus PKK di seluruh tingkatan dan perwakilan OPD. Momen ini bukan hanya sebagai ajang pembelajaran, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi antar kader PKK dan pemerintah daerah.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, juga menegaskan pentingnya peran PKK dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan keluarga. “Dengan tema ‘Penguatan Peran PKK dalam Transformasi Digital di Ruang Publik’ kita dapat mengoptimalkan program-program PKK agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” tuturnya.

    Sebagai Ketua Panitia, Ning Ema Erfina, yang juga istri dari Wakil Bupati Jombang, menjelaskan bahwa Jambore ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam menghadapi perkembangan teknologi. “Ini adalah momen untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan guna meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat,” kata Ning Ema.

    Kegiatan Jambore Kader PKK 2025 ini berfokus pada transformasi digital, di mana para kader PKK kini dilatih untuk menjadi fasilitator literasi digital di tingkat desa. Kader diharapkan dapat membimbing masyarakat untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

    Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan 10 Program Pokok PKK melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat. Di antaranya adalah lomba jingle PKK yang mengangkat materi Program Pokok PKK, pemeriksaan mata gratis dari Klinik Mata EDC Mojoagung, gelar UMKM, perpustakaan keliling, serta kegiatan outbound yang bertujuan mempererat kekompakan antar kader. Semua rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan inovasi lokal yang relevan dengan potensi wilayah masing-masing.

    “PKK Jombang, siap beraksi, beri edukasi, dan berkolaborasi!” ujar Bupati Jombang, menegaskan komitmen PKK Jombang dalam mendorong kemajuan masyarakat. Semangat ini diharapkan dapat terus menjadi garda terdepan dalam mendorong perubahan menuju keluarga yang berdaya dan sejahtera, sebagai fondasi Indonesia Emas 2045.

    Melalui Jambore Kader PKK 2025 ini, Kabupaten Jombang memperlihatkan komitmennya untuk memberdayakan perempuan dan keluarga, terutama dalam menghadapi transformasi digital yang semakin pesat. [suf]

  • Demo Ojol di Jakarta Hari Ini, Pramono: Kami Berjaga Agar Kejadian Kemarin Tak Terulang – Page 3

    Demo Ojol di Jakarta Hari Ini, Pramono: Kami Berjaga Agar Kejadian Kemarin Tak Terulang – Page 3

    Khususnya, kata dia, bagi ekosistem transportasi online yang dinilai berperan seperti pengusaha dan bukan menteri yang seharusnya menjadi pembantu Presiden untuk melayani rakyat Indonesia pada bidang perhubungan.

    “Menteri Perhubungan lebih memilih mendukung perusahaan-perusahaan aplikasi transportasi online bahkan perusahaan-perusahaan transportasi online berhasil membuat Menteri Perhubungan menjadi juru bicara para pebisnis tersebut untuk menolak aspirasi rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai ojek online,” ucap Raden.

    Raden menegaskan, atas alasan tersebut maka Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia bersama gabungan aliansi, komunitas-komunitas ojek online, mahasiswa dari BEM UI dan aliansi-aliansi mahasiswa lainnya akan melakukan aksi unjuk rasa akbar dimulai dari Kementerian Perhubungan lalu ke Istana Presiden dan berakhir aksi unjuk rasa di DPR RI.

  • Demo Ojol Siang Ini, Masih Banyak yang Narik di Jakarta Pusat

    Demo Ojol Siang Ini, Masih Banyak yang Narik di Jakarta Pusat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah driver ojek online (ojol) masih terlihat beroperasi di daerah Jakarta Pusat. Rencananya siang ini Asosiasi pengemudi ojek online Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia berencana melakukan aksi demonstrasi di sejumlah titik termasuk Kementerian Perhubungan.

    Pantauan CNBC Indonesia di sekitaran Gondangdia, kawasan Monas, hingga depan Kementerian Perhubungan masih banyak driver ojek online yang beroperasi. Mereka juga masih menggunakan atribut dari aplikator masing-masing yakni helm dan jaket.

    Tidak ada tanda-tanda akan ada demonstrasi di depan Kementerian Perhubungan. Hanya sejumlah polisi terlihat berjaga di depan kementerian.

    Jalan Medan Merdeka Barat juga masih bisa dilewati kendaraan dan Transjakarta. Tidak terlihat pengalihan arus lalu lintas di sekitaran kawasan Monas hingga Medan Merdeka Barat.

    Dilaporkan sebelumnya, sejumlah driver ojol yang tergabung di Garda akan melakukan aksi demonstrasi. Dimulai dari markas Garda di Cempaka Mas pukul 09.30 WIB, kemudian konvoi menuju Istana Presiden sebagai titik orasi pertama.

    Setelah itu, massa akan bergerak ke Kementerian Perhubungan, lalu berakhir di depan DPR RI sekitar pukul 12.00-13.00 WIB.

    Berikut tujuh tuntutan demo pada Selasa (17/9/2025):

    Memasukkan RUU Transportasi Online ke dalam Prolegnas 2025-2026.
    Menetapkan potongan aplikator maksimal
    10% sebagai harga mati.
    Menerapkan regulasi tarif antar barang dan makanan.
    Melakukan audit investigatif terhadap potongan 5% yang diambil aplikator.
    Menghapus sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar.
    Mencopot Menteri Perhubungan Dudy
    Purwaghandi.
    Kapolri mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Demo Ojol di Jakarta Hari Ini Rabu 17 September 2025, Ada Driver Tetap Pilih Narik Ketimbang Off Bid – Page 3

    Demo Ojol di Jakarta Hari Ini Rabu 17 September 2025, Ada Driver Tetap Pilih Narik Ketimbang Off Bid – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aksi unjuk rasa dari pengemudi ojek online (ojol) dijadwalkan berlangsung hari ini, Rabu (17/9/2025). Menurut Yudha, selaku perwakilan dari kelompok ojol Garda Indonesia akan ada 5.000 orang yang terlibat aksi.

    Pantauan di sejumlah ruas jalan Jakarta, sampai pukul 11.00 WIB, Rabu (17/9/2025) masih banyak pengemudi ojol atau driver yang narik.

    Awak redaksi Liputan6.com pun juga mencoba melakukan order pada pukul 09.00 WIB dan pukul 10.00 WIB tidak mendapat kesulitan. Orderan diterima oleh driver ojol.

    Berbincang dengan beberapa driver, memang tidak semua driver akan off bid dan ikut aksi hari ini. Salah satunya, Aris yang mengaku tetap akan narik karena menjadi sumber penghasilan utama sehari-hari.

    “Kalau hari ini tidak narik, nanti tidak makan, pendapatan saya hanya dari narik,” ujar Aris saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/9/2025).

    Walau tidak ikut aksi, Aris memastikan tetap menghormati perjuangan teman-teman lain yang mengawal aspirasi kelompok driver.

    “Tetap saya dukung, semoga aspirasi kami bisa diterima,” harap dia.

    Senada dengan Aris, driver ojol lain bernama Tendi mengatakan masih melihat situasi. Kalau sekiranya bisa mungkin dia akan ikut.

    “Kalau sekarang saya narik dulu, nanti siangan mungkin ikut tapi lihat situasi dulu,” jelas Tendi.

    Tendi menilai, ikut tidaknya driver dalam aksi unjuk rada dikembalikan lagi ke masing-masing individunya. Dia berharap, kepada masing-masing pihak bisa saling menghormati.

    “Kita saling ngerti aja, kalau ada yang tidak ikut jangan harus dipaksa-paksa, jadi masing-masing,” tutur Tendi.

     

    Presiden Prabowo melayat rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas usai dilindas rantis Brimob. Prabowo disambut isak tangis kedua orang tua Affan.

  • Demo Ojol Hari Ini, Pramono: Bagian Demokrasi, Siapa pun Bisa Sampaikan Aspirasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 September 2025

    Demo Ojol Hari Ini, Pramono: Bagian Demokrasi, Siapa pun Bisa Sampaikan Aspirasi Megapolitan 17 September 2025

    Demo Ojol Hari Ini, Pramono: Bagian Demokrasi, Siapa pun Bisa Sampaikan Aspirasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi demo ojek online (ojol) di depan DPR dan Istana, Jakarta pada hari ini Rabu (17/9/2025).
    Pramono menegaskan bahwa demonstrasi adalah bagian dari hak demokrasi warga negara.
    “Demonstrasi ini kan bagian dari hak demokrasi kita. Sehingga dengan demikian kami memberikan keleluasaan siapapun untuk bisa menyampaikan aspirasi dan pendapatnya,” kata Pramono usai memimpin upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional 2025 di Monas, Rabu.
    Meski memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat, Pramono memastikan bahwa aparat tetap siaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
    “Jadi kami sudah melakukan koordinasi dengan Polda. Tetapi tentunya kami berjaga-jaga jangan sampai apa yang kemarin terjadi itu terulang kembali. Tetapi saya meyakini karena hari ini yang demonstrasi dikoordinasikan oleh ojol maka saya yakin pasti akan baik-baik saja,” ujarnya.
    Sebelumnya, sebanyak 6.118 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan jaga demo ojol yang tergabung dalam Asosiasi Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia).
    “Jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 6.118 personel gabungan untuk pengamanan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
    Personel pengamanan ditempatkan di beberapa titik rawan seperti kawasan Gambir, Merdeka Barat, dan sekitar Gedung DPR/MPR RI di Senayan, yang menjadi pusat aksi utama.
    Polres Metro Jakarta Pusat bersama jajaran Polda Metro Jaya juga telah menggelar apel pengamanan di Pos Polisi Merdeka Barat pada pukul 08.00 WIB sebagai antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban.
    Polisi mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan yang berpotensi padat akibat aksi unjuk rasa hari ini.
    Beberapa titik yang disarankan untuk dihindari antara lain kawasan Gambir, Merdeka Barat, dan sekitar kompleks DPR/MPR RI di Senayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekayasa Lalu Lintas dan Jalur Konvoi Demo Ojol Hari Ini di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 September 2025

    Rekayasa Lalu Lintas dan Jalur Konvoi Demo Ojol Hari Ini di Jakarta Megapolitan 17 September 2025

    Rekayasa Lalu Lintas dan Jalur Konvoi Demo Ojol Hari Ini di Jakarta
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi demo pengemudi ojek
    online
    (ojol) akan berlangsung di sejumlah titik di Jakarta hari ini, Rabu (17/9/2025).
    Terkait skenario rekayasa lalu lintas, polisi akan melakukannya secara situasional.
    Kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan DPR/MPR RI, Senayan, dan jalur sekitar Gambir karena berpotensi terjadi kemacetan selama aksi berlangsung.
    “Pengalihan lalu lintas sifatnya situasional. Namun, warga diimbau menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan gunakan jalur alternatif,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, Rabu.
    Aksi yang digelar Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia ini berlangsung dengan skema konvoi dari Cempaka Mas menuju tiga titik utama, yakni Istana Presiden, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI.
    Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menjelaskan bahwa massa akan bergerak dalam bentuk konvoi.
    Aksi massa demo ojol hari ini rencananya dipusatkan di kompleks DPR/MPR RI, Senayan.
    Sebanyak 6.118 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi.
    Mereka ditempatkan di sejumlah titik rawan di Jakarta Pusat, khususnya kawasan Gambir, Merdeka Barat, dan sekitar DPR/MPR RI.
    Apel pengamanan dilakukan pukul 08.00 WIB di Pos Polisi Merdeka Barat, Gambir.
    “Jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 6.118 personel gabungan untuk pengamanan di wilayah Jakarta Pusat,” ujar Iptu Ruslan.
    Selain mengatur strategi lapangan, Garda Indonesia juga membawa sejumlah tuntutan dalam aksi yang dinamakan 179 Ojol, antara lain:
    Polres Metro Jakarta Pusat mengingatkan masyarakat agar mengantisipasi dampak kepadatan lalu lintas, terutama di jalur Gambir dan Senayan.
    Warga disarankan menggunakan transportasi umum non-ojol atau memilih jalur alternatif selama konvoi berlangsung.
    (Reporter: Lidia Pratama Febrian | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?

    Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?

    Jakarta

    Hari ini driver ojek online (ojol) kembali melakukan aksi demonstrasi. Setidaknya ada tujuh tuntutan driver ojol agar dipenuhi pemerintah. Pengamat transportasi menilai, perlu dihadirkan aplikasi ojol milik negara demi kesejahteraan driver.

    Pengamat transportasi yang juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, jika aplikasi transportasi online dimiliki oleh negara, keuntungan bukanlah target utama. Prioritasnya adalah kesejahteraan pengemudi dan kemudahan bagi masyarakat, sehingga tujuan sosialnya lebih tercapai.

    “Jika negara mengakui pengemudi ojek online (ojol) sebagai lapangan pekerjaan baru, maka idealnya negara membuat aplikasi sendiri untuk menyejahterakan warganya. Dengan begitu, potongan biaya yang dikenakan kepada pengemudi dapat diatur tidak lebih dari 10 persen. Hal ini berbeda dengan kondisi saat ini, meskipun dianggap sebagai lapangan pekerjaan, pengemudi merasa terbebani dengan potongan biaya yang mencapai lebih dari 20 persen. Selanjutnya, aplikasi tersebut dapat diserahkan ke pemda untuk digunakan sesuai kebutuhan daerah masing-masing,” sebut Djoko dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (17/9/2025).

    Djoko yang mengutip Sony Sulaksono Wibowo, dosen Program Studi Teknik Sipil ITB, membandingkan angkutan di Malaysia dan Indonesia. Hal yang mendasar adalah soal fokus penanganannya.

    “Di Malaysia, pengemudi diakui sebagai pekerja dan ada standar gaji yang pemerintah menjaganya dan mengatur, seperti UMR kalau di Indonesia. Artinya Malaysia fokus pada pengemudinya, makanya pengemudi di Malaysia jarang demo,” katanya.

    Sedangkan di Indonesia, lanjutnya, fokus justru pada aplikator. Pemerintah dinilai tidak bisa melindungi pengemudi secara langsung.

    “Akibatnya semua tuntutan pengemudi yang dimintakan ke pemerintah tadak pernah dipenuhi, karena semua tergantung willingness aplikator. Sudah saatnya pemerintah melihat pengemudi ojek online sebagai pekerjaan bukan informal, dilindungi, dan berlisensi. Aplikasi hanya kelengkapan kerja, bukan penentu pekerjaan,” sebutnya.

    Demo Ojol Hari Ini

    Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia akan melakukan demo besar-besaran di Istana Merdeka, Gedung DPR RI dan Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Rabu (17/9).Secara umum, ada tujuh tuntutan utama yang mau disampaikan ‘pasukan hijau’ saat demonstrasi hari ini. Berikut isi tuntutan mereka:

    1. RUU Transportasi Online agar masuk pada Prolegnas 2025-2026.
    2. Potongan Aplikator 10% Harga Mati.
    3. Regulasi Tarif Antar Barang dan Makanan.
    4. Audit Investigatif potongan 5% yang telah diambil oleh aplikator.
    5. Hapus Aceng, Slot, Multi Order, Member Berbayar dll.
    6. Copot Menteri Perhubungan
    7. Kapolri Usut Tuntas Tragedi 28 Agustus 2025.

    (rgr/din)