NGO: GARDA

  • Iran Rangkul Taliban Perangi Terorisme?

    Iran Rangkul Taliban Perangi Terorisme?

    Teheran

    Iran memperluas kerja sama dengan Taliban dalam tema intelijen, tanggapi serangan teror berulang yang menewaskan puluhan warga sipil. Maraknya terorisme di Iran menunjukkan lemahnya lembaga keamanan.

    “Iran dan Taliban bekerja sama erat melawan terorisme,” kata Menteri Informasi Iran, Ismail Khatib. Dalam sebuah video yang diunggah kantor berita Tasnim pada 15 September itu Khatib menduga keras kelompok teror Islamic State yang terusir dari Suriah dan Turki kini bercokol di utara Afghanistan.

    Menteri Informasi Khatib bukan sembarang pejabat pemerintah Iran. Dia dikenal dekat dengan Garda Revolusi Iran.

    “IS bersembunyi di wilayah pegunungan, di mana pemerintahan Taliban tidak punya akses. Mereka melancarkan serangan terhadap anggota Taliban. Kami bekerja sama secara erat dengan Taliban untuk memerangi mereka,” imbuh Khatib.

    Dalam sebelas bulan terakhir, Iran mengalami dua serangan teror mematikan terhadap satu situs ziarah umat Syiah. Dalam serangan terhadap Musoleum Shah Cheragh pertengahan Agustus lalu, setidaknya delapan orang meninggal dunia dan delapan lainnya mengalami luka-luka.

    Sementara pada bulan Oktober 2022 silam, sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 30 luka-luka ketika bom mengoyak kekhusyukkan di situs terpenting ketiga bagi Syiah Imam Dua Belas itu. Islamic State mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Perbatasan bersama cukup panjang

    Resminya, Iran belum mengakui kedaulatan Taliban di Afghanistan. Tapi Teheran mengupayakan langgam pragmatis dalam berhadapan dengan penguasa Kabul.

    Karena bagaimanapun juga, kedua negara saling berbagi perbatasan sepanjang 950 kilometer yang antara lain melintasi pegunungan tinggi dan sebabnya sulit diawasi. Sejak sebelum pengambilalihan kekuasaan di Afganistan, Teheran sudah menjalin relasi dengan Taliban. Kedua pihak disatukan oleh permusuhan terhadap Amerika Serikat dan misi militernya di kawasan.

    “Dengan bantuan Taliban, kami berhasil mencegah serangan teror di kota suci Mashhad,” kata anggota legislatif Iran, Mahmoud Nabavian, usai berkunjung ke Afganistan akhir bulan Agustus lalu.

    Mashhad adalah kota terbesar kedua di Iran dan terletak berjarak kurang dari 100 kilometer dari perbatasan Afganistan. Menurut Nabavian, Iran dan Taliban saling berbagi informasi intelijen dalam memerangi terorisme.

    Citra negatif bagi Republik Islam

    Bagi pengamat politik Iran di pengasingan, Ali Asfhari, serangan berulang di Shiraz mengungkap celah keamanan yang besar di Iran. Kepada DW, bekas pemimpin mahasiswa yang gencar menyuarakan reformasi pada 1990an itu menilai, geliat teror membuktikan propaganda tentang ketangguhan aparat keamanan dan dinasa rahasia dari pemerintah di Teheran merupakan ungkapan kosong.

    “Serangan-serangan ini menunjukkan, betapa rapuhnya perlindungan negara terhadap aksi terorisme,” kata Asfari, sembari menambahkan, “sejak lebih dari sepuluh tahun, Iran merecoki negara lain di kawasan dengan dalih untuk mencegah masuknya terorisme. Saya yakin, kelompok jihadis Islam seperti ISIS atau Al-Kaida saat ini belum benar-benar bertekad membidik Iran dengan serangan teromya. Jika mereka sudah bertekad butal, bencana besar akan melanda negara ini.”

    rzn/as

    (nvc/nvc)

  • AS Kerahkan 1.500 Tentaranya ke Perbatasan Meksiko, Ada Apa?

    AS Kerahkan 1.500 Tentaranya ke Perbatasan Meksiko, Ada Apa?

    Washington DC

    Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengerahkan, untuk sementara, sebanyak 1.500 tentara tambahan ke perbatasan Meksiko. Pasukan tambahan AS itu akan membantu untuk mengamankan perbatasan kedua negara.

    Pengerahan pasukan tambahan itu dilakukan sebagai persiapan dalam menghadapi potensi meningkatnya praktik imigrasi ilegal ketika pembatasan perbatasan yang diterapkan selama pandemi virus Corona (COVID-19) dicabut akhir bulan ini. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023).

    Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder, menjelaskan bahwa pengerahan selama 90 hari dari tentara yang bertugas aktif itu akan melengkapi pekerjaan Patroli Perbatasan AS, namun tidak akan menjalankan tugas penegakan hukum.

    Pasukan tambahan itu, sebut Ryder, akan melakukan pemantauan berbasis darat, entri data dan dukungan untuk gudang-gudang demi meringankan tugas agen-agen perbatasan, serta ‘mengisi celah kemampuan kritis’.

    Disebutkan juga bahwa pasukan tambahan itu akan bergabung dengan 2.500 tentara Garda Nasional AS yang terlebih dulu ditugaskan di perbatasan.

    Pembatasan COVID-19 bernama ‘Title 42 restrictions’ akan diakhiri pada 11 Mei mendatang, yang memungkinkan otoritas AS untuk segera mengusir para migran non-Meksiko ke wilayah Meksiko tanpa diberi kesempatan untuk mencari suaka.

    Biden yang kembali maju capres untuk Partai Demokrat pada pilpres 2024, telah bergulat dengan rekor jumlah migran yang ditangkap karena secara ilegal menyeberangi perbatasan AS-Meksiko sejak dia menjabat tahun 2021 lalu.

  • Putin Pecat Jenderal Rusia Berjuluk ‘Jagal Mariupol’

    Putin Pecat Jenderal Rusia Berjuluk ‘Jagal Mariupol’

    Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini. Namun Kementerian Pertahanan Rusia sempat memposting komentar singkat setelah kabar pemecatan Mizintsev mencuat.

    “Sang jagal akan membangun rumah jagal baru,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan via Twitter.

    Dalam postingan lanjutan, Sladkov menyebut Alexei Kuzmenkov akan menggantikan Mizintsev dalam peran logistik pada Kementerian Pertahanan Rusia. Sosok Kuzmenkov dilaporkan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Garda Nasional Rusia.

    Blogger militer Rusia, WarGonzo, juga membahas soal pemecatan Mizintsev dalam postingan Telegram-nya.

    Sebelum memegang jabatan di Kementerian Pertahanan, Mizintsev menjabat sebagai Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional sejak Desember 2014.

    Pada 31 Maret 2022, Mizintsev dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris atas tindakannya yang ‘tercela’ di Suriah dan Ukraina.

    “Mizintsev merupakan Kepala Pusat Komando dan Kendali Pertahanan Nasional, di mana semua operasi militer Rusia direncanakan dan dikendalikan di seluruh dunia,” sebut pemerintah Inggris pada saat itu.

    Mizintsev yang lahir tahun 1962, menurut kantor berita TASS yang didukung Kremlin, merupakan lulusan dari Sekolah Militer Kalinin Suvorov tahun 1980 silam.

    Kembali ke April 2022 setelah Ukraina diinvasi, Mizintsev merupakan sosok kurang dikenal yang masih ‘samar’ dan hanya terbatas pada peran ‘administrasi secara efektif dalam militer Rusia. Pada awal invasi Rusia, kota Mariupol — tempat Mizintsev mendapatkan julukannya — mengalami gempuran besar-besaran dan serangan fatal yang juga menghantam gedung bioskop dan rumah sakit bersalin.

    (nvc/ita)

  • 2 Helikopter Apache AS Jatuh Saat Latihan di Alaska

    2 Helikopter Apache AS Jatuh Saat Latihan di Alaska

    Jakarta

    Dua helikopter serang Angkatan Darat Amerika Serikat jatuh saat melakukan penerbangan latihan di Alaska pada Kamis (27/4) waktu setempat. Ini merupakan insiden serupa kedua dalam waktu kurang dari sebulan.

    Dua helikopter AH-64 Apache “jatuh hari ini di dekat Healy, Alaska, saat kembali dari penerbangan latihan. Responden pertama berada di tempat kejadian. Insiden tersebut sedang diselidiki dan informasi lebih lanjut tentang insiden tersebut akan dirilis begitu tersedia,” kata Divisi Udara ke-11 Angkatan Darat AS dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (28/4/2023).

    Tidak ada keterangan mengenai kondisi mereka yang terlibat dalam kecelakaan helikopter itu.

    Kecelakaan itu terjadi menyusul insiden serupa pada akhir Maret lalu, di mana dua helikopter Blackhawk Angkatan Darat AS jatuh selama penerbangan latihan di Kentucky, menewaskan sembilan tentara di dalamnya.

    Ada beberapa kecelakaan lain dari pesawat militer AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk yang melibatkan Black Hawk yang menewaskan dua personel Garda Nasional Tennessee selama penerbangan latihan di Alabama pada bulan Februari lalu.

    Empat Marinir AS juga tewas selama latihan NATO di Norwegia tahun lalu ketika pesawat militer mereka, V-22B Osprey jatuh, kemungkinan setelah menabrak gunung, kata para penyelidik.

    Sementara itu, dua pilot Angkatan Laut AS berhasil selamat setelah jet tempur mereka, T-45C Goshawk jatuh selama latihan di kawasan perumahan dekat Fort Worth, Texas pada tahun 2021. Kedua pilot tersebut berhasil meloncat keluar sebelum pesawat jatuh.

    (ita/ita)