NGO: GARDA

  • Harapan Pj Wali Kota Mojokerto Sambut Tim Verlap Lomba Kampung KB

    Harapan Pj Wali Kota Mojokerto Sambut Tim Verlap Lomba Kampung KB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif se-Indonesia selama dua tahun berturut-turut, maka sekarang sudah waktunya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga memberikan label terbaik Kampung Keluarga Berkualitas se-Indonesia kategori kota.

    Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat menyambut kedatangan tim verifikasi lapangan lomba Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tingkat nasional tahun 2024 di Kampung KB Kangjeng Djimat Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon.

    “Selamat datang tim verifikator di Kelurahan Surodinawan Tercinta, semoga Kelurahan Surodinawan menjadi Kampung Keluarga Berkualitas terbaik tingkat nasional di tahun 2024,” ungkap Mas Pj (sapaan akrab, red), Selasa (21/5/2024).

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyebut, sudah waktunya Kota Mojokerto menyandang label Terbaik Kampung KB se-Indonesia untuk kategori kota. Di Kota Mojokerto untuk Kampung Keluarga Berkualitas dengan klasifikasi berkelanjutan, menurutnya sudah 100 persen.

    “Pak Mendagri saja sudah kasih label Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif se-Indonesia selama dua tahun berturut-turut, maka sekarang sudah waktunya BKKBN juga kasih label terbaik Kampung Keluarga Berkualitas se-Indonesia kategori kota. Kampung Keluarga Berkualitas dengan klasifikasi berkelanjutan, di Kota Mojokerto sudah 100 persen dan tersebar di 18 Kelurahan,” katanya.

    Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur ini, dengan keluarga yang berkualitas maka akan bisa menciptakan generasi yang berkualitas sebagai garda terdepan untuk bersiap menghadapi tantangan mewujudkan Indonesia Generasi Emas tahun 2045. Keluarga berkualitas juga berarti memiliki kecakapan secara lahir dan batin.

    “Dimana dari keluarga yang berkualitas akan lahir anak-anak yang unggul, serta akan membawa peradapan bangsa ke arah yang lebih tinggi. Mudah-mudahan apa yang menjadi ikhtiar kita bersama dan hasil verifikasi faktual juga bisa terpotret dengan baik. Semoga apa yang kita kehendaki bersama diridhoi oleh Allah,” tegasnya. [tin]

  • Wujudkan Indonesia Emas 2045, Pj Ketua TP-PKK Mojokerto Ingatkan Perkuat Peran Keluarga

    Wujudkan Indonesia Emas 2045, Pj Ketua TP-PKK Mojokerto Ingatkan Perkuat Peran Keluarga

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Mojokerto Nia Wayanti Ali Kuncoro mengajak masyarakat untuk merefleksikan peran keluarga dalam pembangunan bangsa demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    “Keluarga menjadi fondasi terpenting dalam pembentukan karakter manusia. Ini juga menjadi titik awal penentu terwujudnya Indonesia Emas 2045. Sehingga penting untuk membangun keluarga berkualitas,” ungkap disampaikan saat peringatan Hari Keluarga Internasional, Rabu (15/5/2024).

    Keberadaan keluarga berkualitas berikutnya ditentukan oleh sosok ayah dan ibu. Menurutnya, orang tua menjadi sosok pertama yang memegang kendali dalam tumbuh kembang dan menanamkan nilai-nilai karakter pada anak.

    “Sejatinya tanggungjawab besar ada di pundak kita, sebagai orang tua. Namun sayangnya, belakangan tidak sedikit yang mulai lengah. Semoga ini bisa menjadi momentum bagi kita, para ayah dan ibu, untuk kembali menguatkan peran,” katanya.

    Menyadari hal tersebut, sosok ibu dari dua putra dan satu putri ini makin gencar membangun kesadaran melalui gerakan TP-PKK Kota Mojokerto. Mengingat TP-PKK memiliki 10 Program Pokok PKK yang memang disasarkan untuk keluarga.

    “Melalui pengurus dan kader-kader TP-PKK, kami selalu menekankan bahwa keluarga menjadi garda terdepan dalam mengatasi berbagai persoalan di masyarakat. Seperti dalam hal pendidikan karakter, parenting, pencegahan stunting, pelestarian lingkungan, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

    Salah satu yang menjadi konsen TP-PKK Mojokerto adalah penurunan angka stunting. Keseriusan ini diwujudkan dengan beragam inovasi dalam mengedukasi keluarga dan calon pengantin mengenai langkah-langkah menekan stunting.

    Misalnya, Tim Penggerak (TP) Kelurahan Meri dengan inovasi Ngaji Stunting alias Nyegah Keluarga Aja Nganti Ana Stunting. Dimana edukasi dilakukan secara langsung. Selain itu, juga menyesuaikan zaman, edukasi juga dilakukan melalui media digital.

    “Bahkan salah satu kader kami, dari TP-PKK Magersari berhasil meraih juara favorit dalam lomba vlog bertema cegah stunting yang digelar TP-PKK Pusat. Ini menjadi salah satu bukti, bahwa kader-kader kami memiliki komitmen serius,” tambahnya.

    Kedepan, pihaknya berharap TP-PKK Mota Mojokerto dapat semakin signifikan dalam keikutsertaan menciptakan keluarga berkualitas. Untuk itu, ia berharap agar TP-PKK, senantiasa berjalan beriringan dengan pemerintah dan masyarakat.

    “Semangat kolaborasi menjadi kunci. Mari kita satukan tekad untuk mengabdi, memberikan terbaik, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegasnya. [tin/ian]

  • Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Jember Dipimpin Bupati yang Andalkan Fanatisme Pemilih

    Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Jember Dipimpin Bupati yang Andalkan Fanatisme Pemilih

    Jember (beritajatim.com) – Garda Pemuda Nasional Demokrat (Nasdem) tidak ingin Kabupaten Jember, Jawa Timur, dipimpin bupati yang mengandalkan fanatisme pemilih. Pemilih fanatik membahayakan kehidupan demokrasi.

    “Kami tidak ingin ada bupati yang punya pemilih fanatik. Kalau pemilih rasional, ayo kita dorong,” kata Sutrisno, Pembina Garda Pemuda Nasdem Kabupaten Jember, Jumat (10/5/2024).

    “Bahaya pemilih fanatik adalah berlawanan dengan semangat kehidupan demokrasi. Pemilih fanatik cenderung menutup ruang kritis. Mereka tidak akan mau idola atau figur pujaan mereka dikritik publik. Kalau mengkritik, kita bisa dimarahi atau dicaci maki,” kata mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.

    Sutrisno mengingatkan fenomena pemilih fanatik ini pada masa pemerintahan Bupati Faida pada 2016-2021. “Siapa yang mengkritik Bupati Faida saat itu banyak dilawan oleh pemilih fanatiknya, meskipun pada akhirnya mereka kecewa juga,” katanya.

    Sutrisno ingin masyarakat Jember memilih kandidat bupati dan wakil bupati yang berintegritas, dengan pertimbangan rasional dan bukan hanya berdasarkan fanatisme yang dipantik oleh karisma calon. “Kami ingin meminimalisir sekecil mungkin timbulnya pemilih fanatik yang tak pakai akal sehat. Kami ingin jumlah pemilih rasional semakin membesar,” katanya.

    Sutrisno ingin masyarakat mendiskusikan para kandidat pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember dengan melihat rekam jejak masing-masing. “Kita sekarang sedang berhadapan dengan fenomena politik populisme. Orang yang populer dipilih. Orang yang terkenal kemudian dipilih. Kita tidak ingin seperti itu,” katanya.

    “Rata-rata kandidat yang muncul saat ini pernah menjadi pejabat publik. Ada yang pernah di kementerian, DPRD provinsi, DPRD kabupaten, ada petahana. Rekam jejaknya harus kita bedah. Masyarakat silakan berdialog dengan kami untuk mempertimbangkan mana calon yang paling masuk akal,” kata Sutrisno. [wir]

  • Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Warga Jember Fanatik Terhadap Cabup

    Garda Pemuda Nasdem Tak Ingin Warga Jember Fanatik Terhadap Cabup

    Jember (beritajatim.com) – Garda Pemuda Nasional Demokrat (Nasdem) tak ingin warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi pemilih yang fanatik dalam pemilihan kepala daerah tahuh ini.

    Garda Pemuda Nasdem ingin masyarakat Jember memilih kandidat bupati dan wakil bupati dengan pertimbangan rasional. “Kami tak ingin pemilih Jember menjadi pemilih yang fanatis, tapi pemilih yang dinamis,” kata Sutrisno, Pembina Garda Pemuda Nasdem Kabupaten Jember, Jumat (10/5/2024).

    Fanatisme, menurut Sutrisno, hanya akan menciptakan pemilih yang buta politik. “Tapi pemilih rasional yang dinamis akan mengembangkan kehidupan demokrasi kita,” katanya.

    Sutrisno ingin masyarakat mendiskusikan para kandidat pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember dengan melihat rekam jejak masing-masing. “Kita sekarang sedang berhadapan dengan fenomena politik populisme. Orang yang populer dipilih. Orang yang terkenal kemudian dipilih. Kita tidak ingin seperti itu,” katanya.

    Sutrisno tak ingin masyarakat Jember mendapat sajian instan dalam pilkada. “Tidak didahului dengan edukasi untuk melihat rekam jejak dan profil dari masing-masing kandidat maupun gagasan dan visi-misinya, serta kiprahnya di masyarakat,” katanya.

    Masa reses DPRD Kabupaten Jember dimanfaatkan oleh legislator Partai Nasdem untuk mengedukasi publik. “Mengajak masyarakat berbicara tentang pilkada. Jadi masyarakat bukan sesuatu yang pasif yang tiba-tiba disuguhi calon tertentu tanpa melihat profil masing-masing kandidat sedalam-dalamnya,” kata Sutrisno.

    “Nasdem membuka ruang percakapan publik. Masyarakat kami pandang sebagai entitas penting yang harus aktif membicarakan kandidat-kandidat bupati dan wakil bupati soal baik dan buruk serta manfaat mereka. Kami tidak ingin masyarakat digiring tiba-tiba mendukung tanpa ada dialog, adu gagasan, dan pemikiran,” kata Sutrisno.

    Percakapan dan dialog kandidat bupati dengan masyarakat sangat perlu. “Bupati sebagai figur yang akan memimpin daerah selama lima tahun. Dia punya kewenangan luas membangun daerah dan mengelola anggaran sebegitu besarnya, sekitar Rp 4 triliun. Kalau masyarakat tidak mengetahui gagasan dan tindak tanduknya, maka gambarannya tidak akan utuh,” kata Sutrisno. [wir]

  • Tanam 10 Ribu Mangrove, EIGER Bergerak Selamatkan Pesisir Pantura

    Tanam 10 Ribu Mangrove, EIGER Bergerak Selamatkan Pesisir Pantura

    Subang (beritajatim.com) – Pesisir Pantai Utara (Pantura) saat ini dalam kondisi yang memprihantikan. Kawasan daratan yang dulunya menjadi area pemukiman kini sepenuhnya tertutup air laut akibat abrasi.

    Abrasi menghantam kawasan Pantura Jawa Barat, memaksa warga Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat kehilangan tempat tinggalnya. Bagi mereka yang memilih bertahan, terpaksa membangun tanggul tinggi demi mencegah air masuk ke dalam rumah.

    Selepas maghrib menjadi waktu yang penuh kekhawatiran bagi warga Desa Mayangan. Mereka harus waspada dan bersiap menghadapi datangnya air laut pasang di malam hari.

    Berangkat dari kondisi memprihatinkan ini, jenama perlengkapan luar ruang, EIGER Adventure, bergerak untuk turut serta menyelamatkan pesisir Pantura dari abrasi. EIGER memulai upaya tersebut melalui program penanaman 10 ribu mangrove di Mayangan pada Selasa (7/5/2024).

    Marketing General Manager EIGER, Jason Edward Wuysang mengatakan, penanaman 10 ribu mangrove ini bagian dari kolaborasi Bersama Wanadri. Ke depan, EIGER menargetkan dapat menanam 100 ribu pohon mangrove di seluruh Indonesia sebagai wujud komitmen dalam menjaga kelestarian alam.

    “Tidak hanya tentang menanam, yang terpenting adalah menjaga dan menumbuhkan bersama ekosistem mangrove di sini, agar mangrove bisa menjadi tameng bagi pesisir Mayangan dan serapan karbon Indonesia yang lebih baik,” kata Jason.

    Penanaman 10 ribu pohon mangrove di pesisir Pantura

    Penanaman 10 ribu mangrove ini turut melibatkan sejumlah pihak, seperti pelajar SMKN 1 Legonkulon dan SMAN 1 Pamanukan, serta kaum muda Desa Manyaran. Kegiatan ini dalam pengawalan oleh Wanadri dan komunitas muda Siaga Pesisir Utara (SIPUT).

    Brand Ambassador EIGER, Ramon Tungka, tak mau melewatkan momen istimewa ini. Dia turut terjun langsung menanam mangrove di kawasan pesisir Pantura. Baginya, menanam mangrove berarti menanam kebaikan.

    “EIGER sekali lagi menunjukkan sebuah aksi. Sebuah upaya yang peka dan peduli terhadap lingkungan. Inklusifitas atau keterlibatan semua pihak bukan lagi salah satu solusi, tapi satu-satunya solusi. Untuk mencegah pesisir Pulau Jawa tenggelam. Kita harus segera bergerak, mulai dari hal kecil, yang mampu memberi dampak besar,” kata Ramon.

    Site Manager Wanadri project wilayah Mayangan, Mansur, menjelaskak titik tanam mangrove di pesisir Mayangan sudah ditentukan oleh Wanadri dan masyarakat setempat. Upaya konservasi sudah dijalankan sejak 2014 secara terus menerus.

    Menurut Mansur, muka air laut selalu naik setiap tahunnya. Dampaknya, daratan di kawasan pesisir semakin tenggelam.

    Dibutuhkan puluhan tahun untuk mengembalikan kondisi seperti semula. Wanadri bersama warga desa, kata Masnur, terus bergerak menanam mangrove sesuai kemampuan.

    “Kami juga terus berupaya untuk menyatukan antara warga dan lingkungannya, sasaran pembinaan yang paling penting adalah pemuda, karena mereka penerus di lingkungannya sendiri,” ujar Mansur.

    Upaya EIGER berkomitmen menanam 10 ribu pohon di Mayangan, diucap syukur oleh warga desa, Mansur mewakili Wanadri, juga anak-anak muda yang jadi garda terdepan penyelamat Mayangan dari bencana abrasi.

    “Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada EIGER atas keterlibatannya dalam penanaman mangrove di desa kami. Kami mencatat, ada 385 hektare lahan pesisir yang tenggelam dihantam abrasi. Belum sampai setengahnya kami melakukan konservasi dan perbaikan dengan menanam mangrove. Semoga komitmen EIGER untuk menanam dan menjaga hingga tumbuh mangrove ini, bisa berdampak bagi warga Mayangan,” kata Kepala Desa Mayangan, Darto.

    Doa yang sama juga dikirimkan oleh Puput, salah satu siswi SMKN 1 Legonkulon yang terlibat dalam penanaman mangrove bersama EIGER. Ia mengatakan, ini yang bisa dirinya lakukan bersama teman-teman untuk menjaga rumahnya.

    “Kami senang sekali. Kita tanam mangrove supaya banjir rob tidak masuk lagi ke rumah dan sekolah kami. Kalau di sekolah tiba-tiba mendung dan air laut pasang, kami takut sekali karena pasti air bisa masuk sampai ke kelas, pernah sampai setinggi paha,” ujar Puput.

    Langkah EIGER berkomitmen menanam dan menjaga mangrove bersama warga Desa Mayangan, baru langkah awal. Satu langkah permulaan EIGER bisa ikut menjaga pesisir Pantura. Menjaga rumah bersama masyarakat pesisir dan habitat alami bagi satwa liar di hutan mangrove.

    “Tanaman mangrove merupakan pertahanan alami pantai dengan akar yang kuat sebagai penghalang terhadap banjir dan gelombang badai. Hutan mangrove dapat menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak per hektarenya dibanding hutan tropis. Karbon yang ditangkap disimpan di daun, cabang, akar, dan tanah ekosistem mangrove. Semoga langkah kecil ini bisa membuat EIGER terus belajar tentang tropical adventure, pesan yang menjadi tagline EIGER.” pungkas Jason Wuysang. [beq]

  • Pj Wali Kota Mojokerto Minta Orangtua Jaga Anaknya dari Bahaya Narkoba

    Pj Wali Kota Mojokerto Minta Orangtua Jaga Anaknya dari Bahaya Narkoba

    Mojokerto (beritajatim.com) – Narkoba menjadi extraordinary crime atau kejahatan yang luar biasa sehingga para orangtua di Mojokerto Raya diminta untuk menjaga putra-putrinya dari bahaya narkoba lantaran segmenitas peredaran narkoba di Mojokerto Kota adalah para pelajar.

    Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moch Ali Kuncoro mengatakan, narkoba memang extraordinary crime. “Jadi ini kejahatan yang luar biasa dan ini pasti jejaringnya sangat masif. Dari tiga pelaku yang dirilis (Polres Mojokerto Kota), dua pelaku residivis. Mantan pengedar narkoba jenis sabu dan sekarang double L,” ungkapnya.

    Masih kata Mas Pj (sapaan akrab, red), hal tersebut menunjukkan sebuah signal bahaya, bahwa Kota Mojokerto dianggap sebagai market yang menguntungkan. Sebanyak 1 juta lebih butir pil double L disita anggota Satnarkoba Polres Mojokerto Kota, sementara jumlah penduduk Kabupaten dan Kota Mojokerto hanya 1,2 juta penduduk.

    “Ini yang beredar 1 juta berarti kalkulasi, bayi pun kita hitung. Hampir satu hari dapat satu pil, sekali lagi ini sesuatu yang memprihatinkan dan saya mohon kepada seluruh masyarakat apabila ada sesuatu yang kurang wajar, tidak pas terkait peredaran narkoba mari kita sama-sama untuk mengatasi dan membrantasnya,” ajaknya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini, mengapresiasi atas kinerja yang sudah ditunjukan oleh Polres Mojokerto Kota. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur ini berharap, penangkapan bandar narkoba tersebut sebagai sok terapi.

    “Sehingga Kota Mojokerto kedepan harus semakin bisa kita batasi peredarannya karena terus terang korban dari narkoba ini, pangsa pasarnya. Segmentasinya adalah pelajar, kita tahun tahun 2045 Presiden Jokowi menyampaikan bahwa generasi muda akan menjadi backgroundnya negeri ini,” ujarnya.

    Sehingga, lanjutnya, semua harus merasa memiliki dan menjaga agar jangan sampai generai muda khususnya anak-anak di Mojokerto Raya terkontaminasi dengan narkoba. Ia menegaskan hal tersebut merupakan tugas bersama, tidak hanya pihak Polres Mojokerto Kota namun juga tugas bersama.

    “Khususnya masyarakat pada umumnya karena garda terdepan itu sebenarnya ada di keluarga. Kepada seluruh orang tua, tolong dijaga betul untuk putra-putrinya karena narkoba sudah merajalela dan betul-betul extraordinary crime (kejahatan yang luar biasa),” tegasnya.

    Sebelumnya, anggota Satnarkoba Polres Mojokerto meringkus seorang bandar dan dua orang pengedar narkoba dari sebuah rumah di Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Dari ketiga tersangka tersebut diamankan barang bukti narkotika jenis pil double L sebanyak 1.001.000 butir atau senilai Rp3 miliar lebih.

    Ketiga tersangka yang diamankan tersebut yakni GRS (24) warga Kecamatan Puri dan AK (31) warga Kecamatan Gedeg, Kecamatan Mojokerto serta MS (30) warga Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang. GRS merupakan bandar narkoba, sedangkan AK dan MS sebagai pengedar. [tin/suf]

  • Pemkot Kediri dan Diskominfo Jatim Gelar Kelas Prebunking

    Pemkot Kediri dan Diskominfo Jatim Gelar Kelas Prebunking

    Kediri (beritajatim.com) – Penyebaran hoaks dan informasi yang salah menjadi tantangan besar dalam era digital saat ini. Menanggapi hal tersebut Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menggelar kelas Prebunking yang bertempat di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, Rabu (8/5/2024).

    Mengangkat tema Metode prebunking untuk penginderaan hoaks, kegiatan ini diisi narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Surabaya dan mengundang peserta dari kelompok informasi masyarakat (KIM) di kelurahan dan kecamatan se-Kota Kediri.

    Terselenggaranya kegiatan ini menjadi salah satu strategi pencegahan dalam mengurangi efek penyebaran informasi yang salah. Dengan memberikan informasi akurat, kelas prebunking merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran masyarakat terhadap informasi yang diterima sehingga menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik Dinas Provinsi Jawa Timur, Putut Dermawan.

    “Cepatnya dunia informasi digital tidak dibarengi dengan literasi digital dari penggunanya sehingga masyarakat begitu mudah mendapatkan informasi hoaks. Maka kegiatan kita hari ini adalah memberikan literasi digital kepada kaum muda terutama teman kelompok informasi masyarakat (KIM) yang ada di Kota Kediri,” terangnya.

    Kegiatan ini dijelaskan Putut akan menyasar seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk Kota Kediri, Putut menilai KIM di Kota Kediri sangat aktif dan dinamis.

    “Kami memilih KIM karena dikelola oleh teman- teman yang notabennya adalah pegiat medsos, netizen serta anak-anak muda. Melalui kegiatan ini teman-teman dari KIM diharapkan menjadi garda terdepan dan bisa menjadi relawan di ruang digital di Kota Kediri,” jelasnya.

    Sementara itu dalam menyebarkan informasi, KIM Kota Kediri diharapkan bisa menyebarkan informasi yang positif dan akurat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengklarifikasi dan menyaring informasi yang diterima sebelum disebar luaskan. Untuk mengecek kebenaran informasi, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur juga memperkenalkan aplikasi https://klinikhoaks.jatimprov.go.id/.

    Melalui aplikasi yang dikelola Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur tersebut masyarakat bisa mengecek informasi yang dibagi dalam 4 kategori. Diantaranya kategori informasi hoaks, disinformasi, ujaran kebencian dan fakta.

    “Aplikasi ini juga bisa dikembangkan atau direplikasi oleh teman- teman di 38 kota/kabupaten karena ini niatan kita bersama untuk memerangi informasi hoaks dan bersama sama membuat ruang digital yang sehat,” ajaknya.

    Adanya kegiatan ini mendapat respon positif dan dukungan penuh dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana. Menurut Apip kegiatan ini sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat dalam memerangi hoaks, terlebih menjelang Pilkada yang akan diselenggarakan serentak di 37 provinsi di Indonesia.

    “Seperti yang kita tahu generasi muda sangat aktif dalam dunia digital. Sehingga perlu adanya sebuah pengenalan dan pemahaman literasi sekaligus menyisipkan edukasi mengenai pencegahan hoaks bagi masyarakat,” tuturnya.

    Banyak efek yang terjadi akibat adanya berita hoaks yang salah satunya dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Adanya kegiatan ini sekaligus sebagai wujud upaya untuk mengawal ruang digital yang sehat baik menjelang hingga selesai Pilkada. Untuk itu, Apip mengimbau seluruh peserta agar turut berkontribusi di ruang digital dengan menciptakan konten-konten positif sebagai upaya memerangi berita hoaks.

    “Penyebaran berita hoaks sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Maka dari itu yang mampu kita lakukan adalah menekan kemunculannya agar tidak berkembang masif dan menimbulkan gejolak sosial,” tandasnya.

    Lebih lanjut Apip mengatakan, ada beberapa kiat agar tidak terpengaruh terhadap hoaks, antara lain adalah, tidak terpengaruh dengan judul provokatif, cermati alamat situs, baca keseluruhan isi berita, berpikir kritis serta melakukan check dan recheck.

    Ditemui saat mengikuti kegiatan, Adi Sasongko salah satu peserta dari KIM Pakunden mengaku sangat antusias dan menganggap kegiatan tersebut sangat bermanfaat.

    “Dalam era digitalisasi perlu masyarakat ketahui dan mengerti bagaimana berita harus kita verifikasi kebenarannya sehingga tidak menjadi berita yang nantinya bisa berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ujarnya.

    Dirinya menambahkan, KIM di lingkungannya juga aktif menginformasikan kepada mayarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita sebelum diketahui kebenarannya.

    “Untuk menanggapi adanya berita hoaks, trik kita adalah membuat konten terkait berita hoaks dengan mencari sumber berita asli tentang kebenarannya dan menghimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita hoaks ke grup atau media lainnya,” jelasnya.

    Sasongko berharap melalui kegiatan ini ia dan teman-teman KIM lainnya semakin paham dan memiliki pengetahuan untuk menangkal berita hoaks. [nm/kun]

  • Emil Diutus Khofifah Hadiri Rakerda PPDI Jawa Timur

    Emil Diutus Khofifah Hadiri Rakerda PPDI Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Rakerda Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Gedung DPRD Kabupaten Tuban dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak. Emil selaku Dewan Pembina PPDI Jatim, yang hadir didampingi Arumi Bachsin.

    Dalam kehadirannya, Emil sekaligus mewakili Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.

    Membawa serta pesan Khofifah, Emil menyebut perangkat desa sebagai garda terdepan terhadap fokus menurunkan tingkat kemiskinan yang ada di pedesaan. Hal ini merujuk pada momentum pembangunan desa yang gencar dilakukan oleh pemerintah.

    “Kami melihat kesenjangan kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan yang tadinya delapan koma sekian persen menyempit menjadi 6 koma sekian. Tentunya, kami berharap PPDI dapat menjadi garda terdepan untuk bisa terus menurunkan kemiskinan di pedesaan,” kata Emil.

    “Saya terus bersinergi dengan ibu Khofifah dalam situasi seperti ini. Jadi, meskipun sudah purna tugas sebagai wagub, bisa dibilang saya masih lanjut jadi wakilnya Bu Khofifah,” imbuh Emil seraya tertawa.

    Dalam mewujudkan hal tersebut, Emil menuturkan, bahwa Jawa Timur melalui pemprov senantiasa berkomitmen terhadap kesejahteraan, produktivitas, serta kondusivitas kerja segenap perangkat desa.

    “Tentu kami mengapresiasi PPDI Jatim yang sangat produktif dalam mewadahi segenap insan perangkat desa. Sebagai purna tugas, saya bersama Ibu Khofifah masih membersamai PPDI Jatim yang mana punya intensitas interaksi yang sangat tinggi dengan kami selama kami bertugas di Pemprov,” kata Emil.

    “Kami pula memberi catatan positif, bagaimana PPDI menjadi mitra luar biasa. Banyak sekali ikhtiar yang kami lakukan seperti pada saat penanganan Covid-19, penyaluran bansos, dan langkah-langkah penanganan lain. Kita benar-benar bekerja sangat erat dengan rekan-rekan perangkat desa,” sambungnya.

    Selain itu, Pemprov Jatim di bawah pimpinan Khofifah-Emil acapkali melakukan koordinasi dan meluncurkan program-program yang tujuannya meningkatkan kondusivitas kerja perangkat desa.

    Emil berharap catatan positif tersebut dapat semakin ditingkatkan serta dapat diimbangi dengan partisipasi aktif dari pemerintah kabupaten yang ada di Jawa Timur.

    Pasalnya, menurut Emil, salah satu strategi yang perlu dimaksimalkan adalah meningkatkan sinergi anggaran antara provinsi dan kabupaten. Mengingat dalam Undang-undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD) mengubah komposisi keuangan antara provinsi dan kabupaten.

    “Sehingga, justru PAD provinsi prognosisnya akan mengalami pengurangan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kalau tidak diimbangi oleh peran dari pemkab untuk ikut bersama sama melalukan istilahnya co-funding atau co-financing akan sulit mencapai target-target yang kita harapkan,” tukasnya.

    Emil menyampaikan terima kasihnya atas dukungan PPDI terhadap kepemimpinan Khofifah-Emil periode pertama, sekaligus mengapresiasi doa yang diberikan PPDI atas keberlanjutan Khofifah-Emil.

    Ketua PPDI Jawa Timur, Sutoyo M. Muslih menekankan bahwa PPDI Jatim telah menyaksikan langsung pembangunan desa di masa Khofifah-Emil. PPDI Jatim juga mengapresiasi tindakan nyata Khofifah-Emil semasa menjabat dalam memberi perhatian terhadap kesejahteraan para perangkat desa.

    Atas hal itu, Sutoyo melanjutkan bahwa PPDI Jatim berkomitmen sekaligus mendoakan untuk mendukung Khofifah-Emil lebih lanjut.

    “Mudah-mudahan karena Jatim sekarang sudah nyata terlihat hasilnya selama dipimpin beliau berdua, kita doakan beliau berdua masih bisa bersama lagi di periode selanjutnya,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Emil Dardak: Entaskan Kemiskinan Melalui Pembangunan Desa

    Emil Dardak: Entaskan Kemiskinan Melalui Pembangunan Desa

    Tuban (beritajatim.com) – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Timur gelar halal bihalal dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Gedung DPRD Kabupaten Tuban. Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak berharap mengentas kemiskinan melalui pembangunan desa.

    Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pj. Sekda Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, Ketua DPRD Tuban Miyadi, Dinsos P3A PMD Tuban, Bank Jatim, BPJS Ketenagakerjaan dan BP Kesehatan Tuban.

    Emil Dardak sapanya menyampaikan, hingga kini dirinya dan Khofifah Indar Parawansa masih menduduki jabatan Dewan Pembina PPDI Jatim meskipun sudah purna tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.

    “Karena Bu Khofifah ada agenda lain, maka kami diberi amanah mewakili beliau untuk menghadiri acara halal bIhalal dan pembukaan Rakerda,” terang Emil.

    Lanjut, masih kata Emil bahwa Pemprov Jatim selama ini terus berikhtiar menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan dan produktivitas serta kondusivitas kerja segenap perangkat desa.

    “Kami intens berkoordinasi dan meluncurkan program-program yang tujuannya untuk meningkatkan kondusifitas kerja,” paparnya.

    Sehingga, kedepan, mudah-mudahan bisa ditingkatkan, tentu perlu juga partisipasi aktif dari pemerintah kabupaten. Oleh karenanya, Pemprov Jatim masih memiliki tantangan bagaimana melanjutkan momentum pembangunan desa untuk menurunkan angka kemiskinan serta kesenjangan antara desa dan kota.

    “Diharapkan kemiskinan bisa terus menurun dengan memposisikan perangkat desa sebagai garda terdepan,” jelas Emil.

    Sementara itu, Ketua PPDI Jatim, Sutoyo M Muslih mengatakan, Rakerda yang diikuti oleh perwakilan pengurus dari 29 kabupaten/kota ini dalam rangka merumuskan program kerja untuk 1 kedepan, termasuk mengupas terkait revisi Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

    “Rakerda ini juga akan dibahas mengenai telatnya pencairan penghasilan tetap (Siltap) Perangkat Desa di Kabupaten Tuban yang belakangan menjadi isu krusial di Jatim,” tutur Sutoyo M Muslih

    Menurutnya, Kabupaten lain seperti Mojokerto dan Tulungagung setiap bulannya Siltap bisa cair dan berlaku selama 3 tahun. Namun, Tuban sampai sekarang belum bisa.

    “Jadi melalui Rakerda ini kita akan menyelaraskan dengan Kabupaten lain,” tutup dia.[ayu/aje]

  • Bupati Lamongan: Perempuan Miliki Peran Penting dalam Pembangunan Keluarga

    Bupati Lamongan: Perempuan Miliki Peran Penting dalam Pembangunan Keluarga

    Lamongan (beritajatim.com) – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan keluarga. Mengingat keluarga adalah bagian terpenting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia.

    Hal itu disampaikan Bupati Yuhronur dalam Peringatan Hari Kartini 2024 dan Halal bi Halal yang digelar oleh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupat en Lamongan, di Aula Gadjah Mada. Kegiatan ini mengusung tema ‘Wanita Tangguh di Era Ekonomi Digital’.

    “Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan keluarga dan ketahanan keluarga, karena dengan keberhasilan pembangunan keluarga dipastikan akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas,” tutur Bupati Yuhronur, ditulis Minggu (5/5/2024).

    Bupati Yuhronur yang akrab disapa Pak YES ini juga mengatakan bahwa di era transformasi digital saat ini perempuan memiliki berbagai tantangan, utamanya bagi seorang ibu dalam menyiapkan generasi emas tahun 2045, yakni memberikan pola asuh dengan keseimbangan pikiran dan akhlak.

    “Hidup dalam era kemajuan, sebagai perempuan harus berkapasitas dalam pola asuh anak, karena sumber daya berkualitas tidak hanya diukur dari sisi pikiran atau akademi saja, melainkan juga dari akhlak yang dimiliki,” terangnya.

    Dalam kesempatan sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan Anis Kartika Yuhronur Efendi menjelaskan bahwa perempuan diwajibkan mampu menempatkan perannya (multiperan).

    Dengan demikian, perempuan akan dapat berlaku profesional dalam menjalankan tugas rumah tangga serta pekerjaan profesinya. Anis juga berpesan agar perempuan Lamongan tetap menjaga marwahnya.

    “Menjadi perempuan yang profesional dalam pekerjaan rumah dan profesi itu harus diimbangi dengan perspektif mampu menempatkan diri agar tetap berada pada marwah kita sebagai perempuan,” jelas Anis.

    “Marwah yang dimaksud ialah tidak merendahkan peran suami dan sebagainya, karena kesuksesan perempuan tidak luput dari dukungan dan profesionalitas suami,” imbuhnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Hikmah Bafaqih yang didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan ini meminta kepada seluruh organisasi perempuan di Lamongan yang hadir agar menjadi leader perempuan yang bijaksana.

    “Bijaksana maksudnya adalah mampu mengambil tindakan, posisi, dan batasan. Karena dengan bijaksana tersebut, perempuan akan mampu bergerak untuk dirinya sendiri juga mampu bergerak sebagai garda terdepan pertahanan keluarga,” paparnya.[ riq/aje]