NGO: EMA

  • Bitcoin masih tunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian global

    Bitcoin masih tunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Bitcoin (BTC) dinilai masih menunjukkan ketahanan di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

    Di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran serta keputusan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat, yang kembali menahan suku bunga, harga Bitcoin tetap stabil di kisaran 104,670 dolar AS atau sekitar Rp1,71 miliar per Jumat pukul 14.00 WIB.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menilai pasar kripto saat ini sedang berada dalam fase konsolidasi yang wajar.

    “Bitcoin sedang menguji zona support di 104.000 dolar AS. Volume perdagangan menurun, ADX berada di level 16 yang menandakan belum ada tren kuat, dan RSI netral di angka 45. Ini adalah fase menunggu arah baru, baik dari kebijakan The Fed maupun perkembangan geopolitik,” kata Fyqieh.

    Bank Sentral AS alias The Fed telah menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen. Hal tersebut mempertimbangkan prospek ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, meski inflasi menunjukkan tren penurunan.

    Keputusan ini direspons pasar sebagai bentuk kehati-hatian otoritas moneter AS dalam menjaga stabilitas ekonomi.

    Meski saat ini belum menunjukkan tren kenaikan baru, Fyqieh menyebut struktur jangka panjang Bitcoin masih positif.

    “Jika The Fed ke depan hingga Juli menjelang FOMC (pertemuan) selanjutnya bisa memberi sinyal dovish, Bitcoin berpotensi kembali menguat menuju 110.000 dolar AS,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketahanan Bitcoin saat konflik bersenjata bukan hal baru. Berdasarkan data historis, BTC cenderung stabil bahkan mengalami penguatan dalam berbagai konflik besar selama dekade terakhir. Dalam kasus terbaru, setelah serangan rudal Israel ke Iran pada 13 Juni 2025, harga Bitcoin sempat terkoreksi namun pulih hanya dalam beberapa hari.

    Kepercayaan investor institusi juga menjadi faktor penting. Misalnya, perusahaan milik Michael Saylor, Strategy, mengakuisisi 10.001 Bitcoin senilai 1 miliar dolar AS pada 16 Juni 2025, menunjukkan keyakinan terhadap prospek jangka panjang aset ini.

    “Konflik geopolitik meningkatkan ekspektasi inflasi global melalui lonjakan belanja fiskal, gangguan rantai pasok, dan kenaikan harga komoditas. Dalam jangka panjang, faktor-faktor ini cenderung menguntungkan Bitcoin,” jelas Fyqieh.

    Namun, Fyiqeh memperingatkan bahwa Bitcoin masih tetap sensitif terhadap reaksi awal pasar terhadap perang, dengan kemungkinan tekanan jual sesaat setelah konflik pecah.

    Konflik internal seperti perang Tigray di Ethiopia pada 2020, atau kudeta Myanmar pada 2021 tidak berdampak signifikan terhadap harga Bitcoin. Hal ini menunjukkan bahwa dampak terhadap harga lebih ditentukan oleh kedekatan geopolitik dan keterlibatan pasar keuangan global.

    Fyiqeh menambahkan seiring meningkatnya adopsi institusional, Bitcoin kini semakin terkorelasi dengan pasar keuangan global. Entitas besar seperti BlackRock, Coinbase, hingga pemerintah AS telah masuk sebagai pemegang atau pengelola aset kripto ini.

    “Bitcoin tidak lagi berdiri sendiri seperti satu dekade lalu. Faktor makroekonomi dan geopolitik kini punya pengaruh besar terhadap harga. Tapi, justru ini yang membuat BTC menjadi instrumen relevan untuk diversifikasi portofolio,” tambahnya.

    Adapun secara teknikal, Bitcoin saat ini menghadapi resistansi di level 106.500 dolar AS, lalu zona 108.800–110.000 dolar AS, dengan resistansi kritis di 112.000 dolar AS. Dukungan terdekat berada pada kisaran 102.000-103.000 dolar AS, dan dukungan jangka panjang pada 93.200 dolar AS, bertepatan dengan EMA 200 hari.

    Dengan kapitalisasi pasar kripto global yang tetap bertahan di 3,25 triliun dolar AS dan arus masuk ETF yang masih positif, peluang pemulihan harga Bitcoin tetap terbuka. Pasar kini menantikan arah kebijakan The Fed berikutnya serta dinamika konflik global yang terus berkembang.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Batik Jombang Tampil di BWBF 2025, Pemkab Dukung UMKM dan Wastra Lokal

    Batik Jombang Tampil di BWBF 2025, Pemkab Dukung UMKM dan Wastra Lokal

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jombang menunjukkan komitmen serius dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kreatif lokal dengan turut hadir dalam ajang Wastra Batik Bojonegoro Festival (BWBF) 2025 yang berlangsung di Alun-alun Bojonegoro, Rabu (18/6/2025).

    Acara tahunan ini menjadi salah satu pameran batik terbesar di Jawa Timur yang tahun ini menampilkan 105 stan dari berbagai daerah, termasuk delapan daerah dari Jawa Tengah.

    Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani, hadir bersama Bupati Jombang H. Warsubi, Wakil Bupati H. Salmanudin Yazid beserta istri Ning Ema Erfina, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang, Suwignyo.

    Dalam kesempatan tersebut, mereka menegaskan pentingnya peran wastra sebagai bagian dari identitas budaya bangsa dan sebagai penggerak ekonomi kreatif berbasis lokal.

    “Wastra bukan sekadar kain melainkan sebuah identitas dan kebanggaan kita sebagai bangsa. Kami berharap, ke depan Jombang juga bisa membuka lebih banyak peluang kolaborasi antar daerah, sekaligus memperkuat daya saing UMKM dan perajin batik Jombang di kancah regional bahkan nasional,” ujar Hj. Yuliati.

    Menurutnya, BWBF 2025 bukan hanya sekadar pameran karya batik, namun juga menjadi wadah edukasi, promosi, dan pemberdayaan sektor kreatif. Keterlibatan berbagai daerah dalam pameran ini memperkaya ragam wastra yang ditampilkan dan memperluas jangkauan pasar bagi para perajin.

    Selain menghadiri pembukaan acara, Yuliati juga menyempatkan diri untuk berkeliling bersama Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin, mengunjungi sejumlah stan batik. Kegiatan ini menunjukkan dukungan langsung kepada para pelaku usaha batik yang sedang memamerkan hasil karya mereka.

    Bupati Jombang, H. Warsubi, menyampaikan bahwa batik telah menjadi salah satu program prioritas dalam pembangunan ekonomi daerah.

    “Beberapa waktu lalu, di Jombang kami juga telah menggelar pelatihan membatik yang melibatkan generasi muda dan pelaku UMKM pemula. Ini bagian dari program 100 hari kerja, sebagai langkah awal menyiapkan regenerasi perajin batik Jombang sekaligus sebagai upaya mewujudkan 1 dusun, 1 wirausaha,” jelasnya.

    Warsubi juga memperkenalkan wastra khas Jombang bernama Deles yang memiliki filosofi mendalam tentang kesederhanaan, ketekunan, dan nilai-nilai kejawaan. “Ke depan, Wastra Jombang Deles harus naik kelas. Tidak hanya dipakai dalam seremoni pemerintahan, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat,” tambahnya.

    Senada dengan itu, Kepala Disperindag Jombang, Suwignyo, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendampingi pelaku usaha batik agar lebih siap menghadapi pasar yang semakin kompetitif.

    “Melalui event sebesar BWBF, kita bisa melihat potensi besar dari daerah-daerah lain. Dan wastra Jombang sendiri sebenarnya tidak kalah. Kedepan, kami akan terus mengembangkan ekosistem industri kreatif, mulai dari pembinaan motif lokal, pelatihan pewarnaan alam, hingga pemasaran digital,” ujarnya.

    Kehadiran jajaran Pemkab Jombang dalam BWBF 2025 dinilai sebagai langkah nyata dalam mendukung pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan UMKM melalui kolaborasi antar daerah. Momentum ini diharapkan bisa menjadi titik awal bagi kebangkitan kembali batik Jombang sebagai identitas daerah yang berdaya saing. [suf]

  • Air Mata Syukur di Pendopo Jombang: Kepulangan Jemaah Haji Disambut Haru dan Doa

    Air Mata Syukur di Pendopo Jombang: Kepulangan Jemaah Haji Disambut Haru dan Doa

    Jombang (beritajatim.com) – Siang itu, langit Jombang tampak cerah seakan ikut mengantar syukur yang membumbung tinggi dari halaman Pendopo Kabupaten. Selasa (17/6/2025), deretan bus tiba satu per satu membawa para jemaah haji Kloter 18 dari Tanah Suci. Suasana haru pun tak terhindarkan—pelukan, air mata, senyuman penuh rindu, dan lantunan syukur berbaur menjadi satu dalam kepulangan yang penuh makna.

    Di bawah naungan pendopo yang megah, Bupati Jombang Warsubi berdiri menyambut mereka dengan wajah teduh dan senyum hangat. Di sampingnya, sang istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Yuliati Nugrahani, Wakil Bupati Salmanudin beserta istrinya Ning Ema Erfina, serta jajaran Forkopimda dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Lilik Agus Purnomo ikut larut dalam suasana syahdu itu.

    “Alhamdulillah, panjenengan semua telah kembali dengan selamat setelah menunaikan Rukun Islam kelima,” ucap Bupati Warsubi, suaranya terdengar tenang namun penuh getar makna. “Kami merasa bersyukur dan berbahagia. Mudah-mudahan semuanya menjadi haji dan hajjah yang mabrur.”

    Tapi tidak semua jemaah dapat kembali ke tanah kelahiran. Di tengah kegembiraan, kepulangan ini juga membawa duka. Seorang jemaah, H. Imam Sucitro, wafat di tanah suci. Bupati menyampaikan duka cita dengan penuh empati, menyebut nama almarhum dalam doanya.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, dan keluarganya diberi kesabaran,” ujarnya, menundukkan kepala, disusul hening sejenak di antara para hadirin.

    Ibadah haji, kata Bupati, bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi sebuah perjuangan lahir batin yang tak ringan. Banyak hal yang dikorbankan, banyak rintangan yang dilalui, namun semuanya menjadi jalan menuju kedekatan dengan Sang Pencipta. Ia pun berpesan agar semangat ibadah yang telah tumbuh selama berhaji tidak padam setiba di kampung halaman.

    “Semoga setelah kembali dari haji ini, semangat ibadah tetap terjaga, dan panjenengan semua menjadi teladan di tengah masyarakat. Pulangnya panjenengan membawa keberkahan, tidak hanya untuk keluarga, tapi juga untuk tetangga dan lingkungan,” tambahnya.

    Acara kemudian ditutup dengan doa bersama. Tangan-tangan menengadah ke langit, mulut-mulut berbisik lirih memanjatkan harapan. Semoga ibadah para haji diterima, semoga langkah mereka menjadi cahaya bagi Jombang, dan semoga rindu yang pernah dititipkan di Tanah Suci kini berbalas dengan berkah yang mengalir di bumi sendiri.

    Sebuah kepulangan yang bukan sekadar kembali dari perjalanan panjang—melainkan juga kembali membawa cahaya iman yang lebih terang. [suf]

  • Bahlil Restui Ekspor Listrik ke Singapura, Perusahaan Mana yang Terlibat?

    Bahlil Restui Ekspor Listrik ke Singapura, Perusahaan Mana yang Terlibat?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa implementasi kerja sama ekspor listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dari Indonesia ke Singapura akan dilakukan oleh perusahaan swasta. Meskipun demikian, deretan perusahaan yang terlibat belum terungkap. 

    “Perusahaan yang terlibat swasta. Ya, PLN bisa iya, bisa tidak. PLN ini kan perusahaan listrik negara yang tanggung jawabnya besar,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada wartawan, Jumat (13/6/2025). 

    Dia membuka peluang bagi PLN untuk ikut berperan, kendati tak memungkiri tanggung jawab perusahaan pelat merah itu cukup besar untuk memastikan kebutuhan domestik terpenuhi. 

    Apalagi, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN disebutkan bahwa PLN ditargetkan dapat membangun 69 gigawatt (GW) sampai dengan 2034 dan membangun jaringan 48.000 km sirkuit atau 8.000 kilometer. 

    “Jadi kita lihat kemampuannya dulu, kalau kemampuannya bagus, ya oke. Kalau tidak, kita harus fokuskan dulu pada kebutuhan pelayanan publik,” tuturnya. 

    Sementara itu, dalam perjanjian kerja sama ekspor listrik hijau antara Indonesia-Singapura yang dilakukan pada September 2024 lalu dalam agenda Indonesia International Sustainability Forum (ISF) terdapat tujuh perusahaan yang mendapatkan mandat. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah Singapura kala itu mengumumkan dua perusahaan yang baru direstui oleh Energy Market Authority (EMA) untuk mengimpor listrik dari Indonesia, yaitu TotalEnergies & RGE serta konsorsium Shell Vena Energy.  

    Perusahaan-perusahaan Singapura tersebut akan memanfaatkan tenaga surya dari Indonesia untuk menghasilkan energi bersih yang akan dipasok ke Singapura. Mereka juga akan memasok tenaga surya PV untuk penggunaan domestik di kompleks industri hijau di Provinsi Riau, Indonesia.

    Sebelum itu, terdapat lima perusahaan yang sudah lebih dulu mendapatkan persetujuan impor listrik dari Indonesia, yaitu Pacific Metcoal Solar Energy, Adaro Solar International, EDP Renewables APAC, Venda RE, dan Kepel Energy. 

    Namun, Bahlil enggan menjelaskan kelanjutan dari penunjukan perusahaan-perusahaan tersebut. Justru, dia memberikan sinyal bahwa kerja sama yang terjadi tahun lalu tidak lagi berlaku. 

    “Mulai hari ini kita masuk babak baru, karena itu yang lalu-lalu udah lah tinggalkan. Biasa orang akan mau maju, itu berangkat pada pengalaman, yang pengalaman bagus kita pertahankan, kita jaga. Yang pengalaman belum sempurna, kita sempurnakan bersama-sama untuk bergandengan tangan, dalam rangka mencapai kesuksesan bersama,” terangnya. 

    Adapun, kapasitas ekspor listrik EBT lintas batas ke Singapura diperkirakan mencapai 3,4 gigawatt (GW). Untuk memenuhi permintaan tersebut, Kementerian ESDM memperkirakan akan dibutuhkan 18,7 GW produksi panel surya dan 35,7 GWh produksi baterai.

    Potensi investasi diestimasi mencapai US$30-50 miliar untuk pembangkit panel surya dan US$2,7 miliar untuk manufaktur panel surya dan battery energy storage system (BESS). 

    Perdagangan listrik lintas batas ini juga diperkirakan dapat mendatangkan potensi penambahan devisa US$4-6 miliar per tahun dan penambahan penerimaan negara US$210-600 juta per tahun, serta lapangan kerja baru 418.000 pekerja dari manufaktur, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan panel surya dan BESS.

    “Investasi dari total ini diperkirakan di atas US$10 miliar dari tiga proyek ini, namun itu kan ada tahapannya. Nah, tahapannya ini kita lagi breakdown. Nanti tim kami dari Kementerian ESDM dengan tim dari pemerintah Singapura dari MOTI-nya ini yang lagi mendiskusikan karena ini kan baru payungnya,” kata Bahlil.

  • Menurunnya Industri Hotel dan Resto bisa Picu PHK

    Menurunnya Industri Hotel dan Resto bisa Picu PHK

    Jakarta (beritajatim.com) – Industri perhotelan dan restoran di Indonesia dinilai tengah mengalami senja kala. Penurunan tingkat okupansi dan pengunjung memicu ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja hingga 70 persen.

    “Kami telah menerima informasi mengenai potensi terjadinya PHK massal di sektor perhotelan dan restoran,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Siti Mukaromah.

    Menurutnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta pada periode 2019-2023 masih sangat rendah, hanya sebesar 1,98%.

    Erma-sapaan akrab Siti Mukaromah-menyebut, banyak faktor yang memicu penurunan bisnis hotel dan restoran di Indonesia. Mulai dari situasi perekonomian global yang belum menentu, penurunan daya beli masyarakat, tingginya inflasi, hingga terjadinya disrupsi teknologi yang mempengaruhi pola belanja masyarakat.

    “Selain itu, penurunan tingkat hunian hotel juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk efisiensi yang dilakukan oleh konsumen, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, serta kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang menurun,” katanya.

    Ema pun mendorong pemerintah untuk segera melakukan intervensi dan mencari solusi konkret untuk mengatasi masalah ini. Gelombang PHK sudah melanda berbagai sektor industri lainnya, seperti manufaktur.

    “Pemerintah harus bertindak cepat melakukan intervensi untuk kembali menggairahkan sektor industri hotel dan restoran. Kami berharap PHK tidak terjadi dan semakin memperburuk kondisi para pelaku usaha dan pekerja di industri hotel dan restoran,” tegas Ema.

    Untuk mencegah terjadinya PHK massal di industri perhotelan dan restoran, Erma mengusulkan beberapa langkah strategis. Dari sisi kebijakan, ia menekankan pentingnya komitmen untuk mempercepat pembahasan RUU Kepariwisataan agar tercipta regulasi yang kuat untuk melindungi dan menghubungkan seluruh elemen dalam ekosistem pariwisata.

    “Selain itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi dampak PHK, misalnya melalui program atau kebijakan lintas kementerian yang mempermudah masyarakat untuk berwirausaha,” katanya. [hen/ian]

  • Ketua TP PKK Jombang Apresiasi Karya Fotografi Bertema Ketahanan Pangan di HPN 2025

    Ketua TP PKK Jombang Apresiasi Karya Fotografi Bertema Ketahanan Pangan di HPN 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, menghadiri malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang, Selasa malam (27/5/2025). Acara ini berlangsung hangat di Pendapa Kabupaten Jombang, dihadiri pula oleh Bupati Jombang H Warsubi, Wakil Bupati H Salmanudin Yazid, dan istri Wakil Bupati, Ema Ervina.

    Salah satu daya tarik utama dalam rangkaian acara tersebut adalah pameran foto hasil karya peserta lomba fotografi bertema ketahanan pangan. Foto-foto tersebut ditampilkan dalam pigura estetik dan menyambut para tamu yang hadir sejak memasuki area pendapa.

    Yuliati, yang akrab disapa Yuli, tampak antusias menikmati setiap karya yang dipamerkan. Ia tidak hanya sekadar melihat, tetapi juga mengamati dengan saksama makna di balik tiap potret.

    “Saya kurang tahu soal fotografi jurnalistik, tapi foto-foto yang dipamerkan ini punya makna tersendiri. Ada sisi humanisnya, ada sisi menyentuhnya. Bagus-bagus,” ujar Yuli.

    Ia pun memberikan apresiasi terhadap tema yang diangkat, yakni ketahanan pangan, yang dinilainya sangat relevan dengan isu kesejahteraan masyarakat saat ini. Foto-foto yang ditampilkan menggambarkan beragam aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, mulai dari panen padi, kegiatan keluarga menanam cabai secara hidroponik, hingga dokumentasi tentang program Makanan Bergizi (MBG) yang tengah digencarkan.

    “Semua foto unik. Menarik dan menyampaikan pesan tersendiri. Temanya kan ketahanan pangan ya? Foto-foto ini cukup menjelaskan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang aman, tercukupi dan terjangkau. Bagus,” pungkasnya.

    Ketua PWI Jombang, M Mufid, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua TP PKK Jombang yang dinilainya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap karya jurnalistik dan visual yang mengangkat isu strategis di masyarakat.

    Dalam lomba fotografi ini, terdapat puluhan peserta yang disaring menjadi 10 finalis. Dari 10 besar tersebut, terpilih juara 1, 2, 3 dan juara favorit yang seluruh karyanya dipamerkan di area pendapa.

    Beberapa karya foto yang mencuri perhatian antara lain Petani Buah Tomat karya Ahmad Azmi Amiq, Dari Dapur Pemerintah, Cinta dan Gizi Untuk Anak Negeri karya Uzlatul Mudzakiroh, Peternakan Ayam Potong oleh Deri Pratama, Sawi Hidroponik oleh Azka Dzakiyuda, serta Tanam Benih Pepaya hasil bidikan Akhmad.

    Pameran ini menjadi ajang yang bukan hanya menampilkan kreativitas para fotografer lokal, tetapi juga menyuarakan pesan penting tentang upaya bersama menjaga ketahanan pangan. Momen ini juga mempertegas sinergi antara media, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun kesadaran publik melalui media visual yang kuat dan menyentuh. [suf]

  • BPOM Percepat Izin Edar Obat, dari 120 Hari Jadi 90 Hari – Halaman all

    BPOM Percepat Izin Edar Obat, dari 120 Hari Jadi 90 Hari – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mempercepat proses registrasi obat hingga mendapatkan izin edar. 

    Upaya ini dilakukan dengan bekerja sama melalui mekanisme joint assessment bersama organisasi atau regulator negara lain.

    Seperti ASEAN melalui ASEAN Joint Assessment (AJA), WHO, dan The European Medicines Agency (EMA).

    Mekanisme dilakukan melalui skema reliance bilateral dan regional, diharapkan dapat memfasilitasi pengambilan keputusan regulatori dengan lebih cepat.

    Namun tetap mengedepankan aspek keamanan, efikasi, dan mutu produk yang memenuhi standar internasional.

    “Melalui skema reliance, BPOM mampu memangkas waktu evaluasi registrasi obat dari 120 hari kerja menjadi hanya 90 hari kerja,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar pada keterangannya, Jumat (25/4/2025). 

    Menurut Taruna Ikrar, salah satu langkah besar menerapkan sistem reliance yang merujuk pada hasil evaluasi dari negara-negara dengan sistem pengawasan tepercaya. 

    “Mekanisme ini telah terbukti menyederhanakan proses evaluasi pra-pasar, mengurangi birokrasi, serta mempercepat waktu dan mengefisiensikan sumber daya,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, Taruna Ikrar menegaskan pentingnya percepatan akses terhadap obat-obatan guna mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di kawasan Asia dan Indonesia.

    Taruna Ikrar kemudian mencontohkan beberapa produk obat dan vaksin yang telah memperoleh izin edar BPOM melalui skema reliance dari metode joint assessment dengan dukungan dari WHO, EMA, dan ASEAN. 

    Beberapa di antaranya, yaitu Vaksin Dengvaxia, Qdenga (vaksin dengue), Perjeta (untuk kanker payudara), serta obat malaria dan autoimun.

    Dengan terobosan sistem reliance tersebut, Indonesia melalui BPOM mempercepat akses terhadap obat-obatan.

    Termasuk obat-obat inovatif yang baru dikembangkan dan dibutuhkan sebagai alternatif terapi bagi masyarakat Indonesia, seperti advanced therapy medicinal products/ATMP. 

    “Kami berupaya terus percepat akses terhadap obat-obatan inovatif dan memperkuat kapasitas nasional untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat,” pungkasnya. 

  • BPOM RI Percepat Izin Edar Obat, dari 120 Jadi 90 Hari Kerja

    BPOM RI Percepat Izin Edar Obat, dari 120 Jadi 90 Hari Kerja

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mempercepat proses registrasi obat hingga mendapatkan izin edar. Upaya ini dilakukan dengan bekerja sama melalui mekanisme joint assessment bersama organisasi atau regulator negara lain.

    Misalnya dengan ASEAN melalui ASEAN Joint Assessment (AJA), WHO, dan The European Medicines Agency (EMA).

    Mekanisme dilakukan melalui skema reliance bilateral dan regional, yang diharapkan dapat memfasilitasi pengambilan keputusan regulatori dengan lebih cepat, tetapi tetap mengedepankan aspek keamanan, efikasi, dan mutu produk yang memenuhi standar internasional.

    “Salah satu langkah besar menerapkan sistem reliance yang merujuk pada hasil evaluasi dari negara-negara dengan sistem pengawasan terpercaya. Mekanisme ini telah terbukti menyederhanakan proses evaluasi pra-pasar, mengurangi birokrasi, serta mempercepat waktu dan mengefisiensikan sumber daya,” beber Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dalam kegiatan The 7th Asian Network Meeting (ANM) di Tokyo, Jepang, Rabu (23/4/2025).

    Izin Edar Bisa Didapat dalam 90 Hari

    Melalui skema reliance, BPOM mampu memangkas waktu evaluasi registrasi obat dari 120 hari kerja menjadi hanya 90 hari kerja. Inisiatif ini sekaligus dapat memperkuat kapasitas regulatori nasional melalui kolaborasi, optimalisasi sumber daya, dan harmonisasi standar internasional.

    Taruna Ikrar kemudian mencontohkan beberapa produk obat dan vaksin yang telah memperoleh izin edar BPOM melalui skema reliance dari metode joint assessment dengan dukungan dari WHO, EMA, dan ASEAN. Beberapa di antaranya, yaitu:

    vaksin dengvaxiaQdenga (vaksin dengue)perjeta (untuk kanker payudara)obat malaria dan autoimun.

    Dengan terobosan sistem reliance tersebut, Indonesia melalui BPOM mempercepat akses terhadap obat-obatan, termasuk obat-obat inovatif yang baru dikembangkan dan dibutuhkan sebagai alternatif terapi bagi masyarakat Indonesia, seperti advanced therapy medicinal products/ATMP.

    “Kami berupaya terus percepat akses terhadap obat-obatan inovatif dan memperkuat kapasitas nasional untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat,” tutur Taruna Ikrar lagi.

    (naf/up)

  • Sampah Membawa Berkah, Ema Warga Bandung Barat Jabar Sukses Budidaya Belatung Berujung Untung – Halaman all

    Sampah Membawa Berkah, Ema Warga Bandung Barat Jabar Sukses Budidaya Belatung Berujung Untung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berawal dari kegelisahan memandangi gunungan sampah yang menumpuk di desa tempat tinggalnya, serta kenangan memilukan tragedi Tempat Pembuangan Akhir(TPA) Leuwigajah, Ema Suranta memiliki ide mendirikan Bank Sampah di di Desa Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bersama ibu-ibu di sekitarnya.

    Dengan semangat yang menyala dan tekad yang teguh, ia mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan.

    Bukan hanya sebagai tempat pemilahan, tetapi sebagai pusat edukasi, pemberdayaan, dan gerakan sosial lingkungan.

    Dengan dukungan dari PNM, Ema mulai membudidayakan larva Black Soldier Fly atau yang dikenal dengan sebutan maggot atau belatung untuk mengolah sampah organik. 

    Dari modal awal yang didapatkan saat bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, ia kini berhasil mengolah hingga 2 ton sampah per minggu dan menghasilkan maggot segar serta kasgot (pupuk organik).

    Meski secara fisik maggot menjijikan, akan tetapi banyak sekali manfaat yang dapat dihasilkan dari hewan kecil ini. Maggot ini dapat menjadi agen dekomposer dan juga sebagai agen biokonservasi sampah, terutama sampah organik.

    Produk-produk ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga sumber penghasilan baru bagi masyarakat. Ema kini menjadi simbol bahwa perempuan, dengan semangat Kartini, mampu menjawab tantangan sesuai zamannya dengan aksi nyata dan solusi berkelanjutan.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, menyampaikan penghargaan atas semangat juang para nasabah perempuan yang telah menjadi motor perubahan di komunitasnya.

    “Kartini hari ini bukan hanya bicara tentang emansipasi, tapi juga tentang keberanian mengambil tanggung jawab atas lingkungan dan sesama. Ibu Ema dan ribuan nasabah PNM lainnya membuktikan bahwa pemberdayaan ultra mikro bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga tentang membangun masa depan bersama,” ujar Arief pada Selasa (22/4/2025).

    Melalui program PNM Mekaar, PNM telah mendampingi jutaan perempuan Indonesia agar mandiri secara finansial, percaya diri secara sosial, dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup. 

    PNM berharap semakin banyak sosok seperti Ema yang dapat diberikan pendampingan dan pembiayaan agar menjadi inspirasi perwujudan Kartini di masa kini.

     

  • Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Banyak yang Buka di Bulan Puasa, Satpol PP kemana?

    Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Banyak yang Buka di Bulan Puasa, Satpol PP kemana?

    JABAR EKSPRES – Keberadaan Tempat Hiburan Malam dan Panti Pijat seharusnya dilarang beroperasi selama bulan Ramadan. Hal ini sesuai dengan surat edaran Wali Kota Bandung.

    Akan tetapi pada kenyataannya, setelah puasa berjalan beberapa hari, banyak pengusaha tempat hiburan malam tidak mengindahkan aturan tersebut.

    Berdasarkan penelusuran, tempat-tempat hiburan malam seperti club malam, cafe musik, tempat pijat, biliard buka secara terang-terangan di Kota Bandung.

    BACA JUGA : Terkendala Dana, Tradisi Ifthar Ramadan di Masjid Lautze 2 Terhenti

    Menanggapi permasalah ini Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Sanjaya mengaku geram dengan banyaknya tempat hiburan malam yang buka selama bulan suci Ramadhan.

    ‘’Kami meminta kepada para agar menghormati dan tidak menjalankan bisnisnya selama bulan suci ini,’’ ujar Edwin dalam keterangannya, dikutip ( 21/03/2024).

    Menurutnya, larangan untuk membuka tempat hiburan malam sudah tertuang dalam peraturan daerah Nomer 14 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan dan surat edaran Wali Kota Bandung. Namun, sampai saat ini masih banyak yang dilanggar.

    BACA JUGA : Dipersidangan Kasus Korupsi Smart City Kota Bandung Yana Mulyana dan Ema Sumarna Saling Serang!

    ‘’Saya meminta agar tempat hiburan malam di seluruh wilayah Kota Bandung tidak buka selama Ramadan ini,” ujar politisi Partai Golkar itu.

    Edwin mengaku, sempat memergoki langsung tempat hiburan malam di wilayah Jalan Gudang Selatan yang buka di bulan puasa.

    Menurutnya, tempat hiburan malam di kawasan Gudang Selatan ini, seperti tidak tersentuh dan mengabaikan keberadaan aturan da surat edaran itu.

    ‘’Pantauan kami, di sana masih saja ada pihak-pihak yang nakal. Kami punya bukti-buktinya jika tempat itu buka,’’ ujarnya.

    BACA JUGA : Warga Cipamokolan Kota Bandung Tolak Pembangunan Rumah Peribatan

    Selain itu, Edwin juga menemukan bukti penjualan minuman keras yang dijual di tempat tersebut. Hal ini juga menunjukan bukti bahwa tempat tersebut telah melanggar aturan.

    Edwin mengaku, telah mendatangi tempat yang ada kawasan Gudang Selatan bersama tim gabungan ormas Islam dan majelis taklim. Edwin mengajak secara persuasif agar pemilik perusahan menghormati bulan puasa.

    ‘’Selain di Gudang Selatan, di Paskal 23 juga buka,’’ cetus pembina Boxing Figting Club itu.