NGO: CORE

  • Tantangan Program 3 Juta Rumah

    Tantangan Program 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah (Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman) menggulirkan Program Pembangunan 3 Juta Rumah per tahun yang patut diapresiasi. Program itu tiga kali program sebelumnya Program Sejuta Rumah (PRS) per tahun pada era Jokowi.

    Apa saja faktor kunci keberhasilan (key success factors) yang wajib dipenuhi agar program itu berjalan mulus?

    Bagaimana kinerja PSR yang mulai berjalan pada 2015 ketika kekurangan rumah (backlog) mencapai 11,4 juta? PSR diharapkan dapat menekan backlog menjadi 6,8 juta dalam waktu 5 tahun sejak 2015. Sayangnya, setelah hampir 10 tahun, backlog justru naik menjadi 9,9 juta per 2023 (BPS).

    Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rayat (PUPR), target PSR mencapai 1.042.738 unit pada 2024. Hingga Agustus 2024, realisasi PSR mencapai 666.432 unit atau 63,9% dari target yang meliputi rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan untuk non-MBR. Realisasi dari 2015 hingga Agustus 2024 telah mencapai 9,8 juta unit rumah.

    Backlog boleh dikatakan akan terus mendaki sebab kebutuhan rumah mencapai 800.000 unit setahun. Oleh karena itu, Program Pembangunan 3 Juta Rumah setahun layak didukung.

    Lantas, apa saja faktor kunci keberhasilan yang wajib dipenuhi agar program tersebut berhasil?

    Pertama, Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) mengemukakan bahwa pencapaian program 3 juta rumah per tahun sulit terwujud jika hanya mengandalkan APBN.

    Anggaran perumahan pada 2024 tercatat Rp14 triliun sedangkan pada 2025 turun menjadi Rp5 triliun. Jika hanya mengandalkan APBN, hanya sedikit rumah yang bisa dibangun.

    Ada tiga terobosan. Pertama, penyediaan tanah gratis atau lahan murah untuk pembangunan rumah rakyat. Kedua, pengurangan atau penghilangan biaya perpajakan dan perizinan 21%. Biaya itu meliputi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11%, Pajak Penghasilan (PPh) 2,5%, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BBHTB) 5% dan retribusi 2,5%. Ketiga, efisiensi biaya material bangunan melalui sistem belanja terpusat (central purchasing) yang bisa dilakukan pengembang perumahan dalam (Kompas, 13/11/24).

    Kedua, terobosan itu membutuhkan koordinasi prima dengan kementerian lain seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Dalam Negeri dan Kejaksaan Agung.

    Namun, rencana mengenai pengurangan atau penghilangan biaya perpajakan dan perizinan itu bisa bertentangan dengan rencana kenaikan penerimaan negara dari pajak. Bahkan pemerintah akan mengenakan pajak untuk ekonomi bawah tanah (underground economy) yang selama ini terlewat dari perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB).

    Koordinasi itu hendaknya diwujudkan dalam memorandum of understanding (MoU). Hal itu bertujuan untuk menciptakan komitmen dan sinergi dalam pembangunan rumah sejalan dengan fungsi, tugas dan wewenang masing-masing kementerian.

    Ketiga, satu hal yang juga wajib diperhatikan adalah legalitas surat kepemilikan lahan sitaan negara untuk dijadikan rumah (gratis). Hal ini penting untuk memberikan jaminan keamanan bagi pemilik rumah. Bisa dibayangkan betapa nestapanya ketika di kemudian hari pemilik rumah digusur gegara tanah yang ditempati ternyata bermasalah.

    Keempat, sekalipun rumah sederhana, jangan pernah mengabaikan kualitas pembangunan rumah tersebut. Untuk itu, pemerintah perlu menetapkan spesifikasi rumah seperti material dan standar kualitas.

    Kelima, sumber pendanaan juga wajib dipertimbangkan dengan matang. Saat ini, likuiditas perbankan tergolong masih memadai. Hal tersebut tampak dari rasio alat likuid/non-core deposit yang mencapai 112,66% per September 2024 atau masih di atas ambang batas 50%. Selain itu, rasio alat likuid/dana pihak ketiga (DPK) tercatat 25,4% yang juga jauh di atas ambang batas 10%.

    Namun, bank juga dibatasi untuk tidak terlalu banyak membiayai satu sektor tertentu misalnya perumahan. Mengapa? Lantaran, hal itu bisa memicu potensi risiko konsentrasi kredit (Paul Sutaryono, Kompas, 12/11/24). Dengan bahasa lebih bening, pemerintah wajib mempertimbangkan sumber pendanaan lainnya di luar perbankan.

    Keenam, selain itu, pemerintah wajib menjamin kelancaran rantai pasokan (supply chain) bahan bangunan. Hal itu perlu dipertimbangkan sebagai salah satu variabel penting untuk mencapai target 250.000 sebulan atau 8.333 unit rumah sehari.

    Ketujuh, pembangunan perumahan dapat menggairahkan paling tidak 174 subsektor. Sebut saja, pasir, semen, batu kali, batu bata, cat, besi, kawat, paku, baja ringan, kayu, genteng dan arsitektur.

    Alhasil, sektor properti juga dapat membantu pemerintah dalam menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mencapai 4,91% per Agustus 2024 turun 0,41 poin dari 5,32% per Agustus 2023.

    Kedelapan, Indonesia bisa belajar dari China yang membangun rumah susun bukan rumah tapak seperti penulis amati di Beijing. Rumah susun itu lebih strategis untuk mengatasi keterbatasan lahan.

    Kesembilan, Kementerian PRKP juga wajib menggandeng Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang mengelola rumah subsidi melalui Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Mengapa? Lantaran selama ini Menteri PUPR sebagai Ketua Komite BP Tapera.

    BP Tapera memiliki fungsi untuk mengatur, mengawasi dan melakukan tindak turun tangan terhadap pengelolaan Tapera untuk melindungi kepentingan peserta. BP Tapera merupakan transformasi dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS). Bahkan BP Tapera sudah memiliki ekosistem pembiayaan pembangunan perumahan.

  • Laptop Bisnis Asus ExpertBook P5 Meluncur di RI, Cek Spek dan Harganya

    Laptop Bisnis Asus ExpertBook P5 Meluncur di RI, Cek Spek dan Harganya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Asus meluncurkan laptop bisnis AI pertama mereka, Asus ExpertBook P5, pada Selasa (10/12) yang dibanderol dengan harga Rp21, 899 juta.

    “Di seri Expertbook, kami menyediakan Expert P Series untuk kebutuhan consumer SMB dan untuk memberikan solusi para profesional seperti pemilik bisnis, pengusaha melalui seri P5, P3, dan P1. Dan bersiaplah untuk Asus Expert P5, laptop AI bisnis pertama yang akan meningkatkan produktivitas bisnis level Anda ke level selanjutnya,” ujar Yulianto Hasan, Director of Commercial Product Asus Indonesia dalam acara peluncuran, Jakarta, Selasa (10/12).

    Yulianto menyebut seri P5 hadir dengan hardware pendukung AI berteknologi terkini serta bundle software bawaan dari Asus Expert untuk pengguna yang banyak menggunakan AI dalam aktivitas bisnisnya.

    Pada bagian mesin, Expertbook P5 dibekali r Intel Core Ultra terbaru (Seri 2) dengan hingga 47 NPU TOPS. Laptop ini disebut memberi peningkatan kinerja AI hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

    Pada bagian perangkat lunak, Asus juga menghadirkan sejumlah aplikasi pendukung AI untuk bisnis dalam Asus ExpertMeet.

    ASUS ExpertMeet merupakan asisten AI ekslusif di perangkat Expertbook yang memanfaatkan kemampuan AI untuk meningkatkan fitur audio, video, dan kolaborasi, memastikan komunikasi yang lancar dan menangkap setiap detail penting.

    Ada banyak fitur berbasis AI untuk meningkatkan pengalaman rapat, seperti AI Meeting Minutes untuk merekam dan mentranskrip meeting; AI Translated Subtitles untuk menerjemahkan meeting lintas bahasa; serta AI Watermark untuk menandai konten confidential perusahaan.

    Asus Expertbook P5 hadir dengan pilihan Intel Core Ultra 5 Processor 226V dengan RAM LPDDR5X 16GB, Intel Core Ultra 7 Processor 258V dengan RAM LPDDR5X 32GB atau Intel Core Ultra 5 Processor 228V dengan RAM LPDDR5X 32GB.

    Laptop ini hadir dengan bodi ramping berbahan alumunium dengan ketebalan 1,49 sentimeter dan bobot hanya 1,27 kilogram.

    Pada bagian layar, laptop ini hadir dengan layar 14 inci 16:10 beresolusi 2,5K dengan refresh rate 144Hz dan kecerahan hingga 400 nits.

    Untuk konektivitasnya, laptop ini dibekali 2 Thunderbolt 4 Type C, port HDMI, 2 USB A 3.2 Gen 2, serta port audio.

    Sebagai laptop bisnis, salah salah satu sorotan dari laptop ini adalah ketahanan baterai yang diklaim bisa tahan hingga 28 jam. Laptop ini diklaim bisa mengisi daya 0-60 persen dalam 49 menit.

    Laptop bisnis juga perlu didukung fitur keamanan yang mumpuni. ExpertBook P5 dibekali dengan BIOS kelas komersial dan sesuai dengan NIST SP 800-155, fitur keamanan ini memberikan lapisan perlindungan dasar terhadap serangan firmware

    Asus juga memberikan keanggotaan McAfee+ Premium selama satu tahun gratis untuk menopang kebutuhan keamanan penggunanya.

    Asus Expertbook P5 dibanderol dengan harga mulai Rp21,889 juta.

    Expertbook P1

    Selain menghadirkan seri ExpertBook P5, Asus juga menghadirkan seri ExpertBook P1 untuk segmen entry. Laptop yang sudah bisa dibuat di dalam negeri ini sudah mendukung prosesor Intel Core generasi ke-13 versi bertenaga, yakni H series.

    ASUS ExpertBook P1 mengusung desain ringkas dengan berat hanya 1,4 kilogra. Laptop ini hadir dengan desain baru yang modern dan memiliki beragam fitur untuk meningkatkan produktivitas, termasuk ASUS AI ExpertMeet.

    Perangkat ini dibekali dengan Intel Core i7 Gen ke-13 dan membawa storage hingga 1TB dengan dukungan RAID dual-SSD. ASUS ExpertBook P1 juga dirancang untuk melindungi privasi dan data bisnis perusahaan melalui sensor sidik jari internal dan chip TPM 2.0 terintegrasi.

    Asus Expertbook P1 dibanderol dengan harga Rp8,799 juta.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sri Mulyani Endus Praktik Global Fasilitasi Pengemplangan dan Penghindaran Pajak

    Sri Mulyani Endus Praktik Global Fasilitasi Pengemplangan dan Penghindaran Pajak

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengendus potensi terjadinya pengemplangan dan penghindaran pajak (tax evasion and tax avoidance) yang difasilitasi oleh praktik perpajakan global. 

    Dalam paparannya, Sri Mulyani menyebut pemerintah RI turut mewaspadai suasana persaingan dunia terkait dengan perpajakan global. Dia menyebut pemerintah menjaga agar basis perpajakan Indonesia tidak mengalami erosi (base erosion) akibat praktik global. 

    “Kita juga harus terus menjaga agar basis perpajakan Indonesia tidak mengalami erosi dari praktik-praktik perpajakan global yang memfasilitasi terjadinya tax evasion dan tax avoidance,” ungkapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/12/2024). 

    Beberapa cara yang akan ditempuh pemerintah untuk mencegah hal tersebut yakni dengan memanfaatkan program Core Tax melalui teknologi digital, serta penyempurnaan program CEISA untuk bea cukai.

    Bahkan, lanjut Menteri Keuangan di tiga presiden itu menyebut, penegakan hukum bakal menjadi jalur yang turut ditempuh.

    “Juga akan dilakukan joint program serta penegakan hukum seperti yang tadi telah disampaikan oleh Bapak Presiden,” ungkap Sri Mulyani.

    Adapun pemerintah menetapkan target pendapatan negara pada APBN 2025 adalah sebesar Rp3.005,1 triliun, di mana untuk perpajakan akan menyumbang Rp2.490,9 triliun. Sementara itu, pendapatan negara bukan pajak menyumbang Rp513,6 triliun serta hibah Rp0,6 triliun.

    Sri Mulyani lalu memaparkan, belanja pemerintah pusat pada APBN 2025 ditetapkan sebesar Rp2.701,4 triliun. Transfer ke daerah dirancang sebesar Rp919,9 triliun.

    Maka itu, defisit APBN 2025 dirancang pada tingkat Rp616,2 triliun atau 2,53% dari GDP.

    Dia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mewanti-wanti agar pemerintahannya mewaspadai kebocoran penerimaan negara dari tindakan-tindakan ilegal. 

    “Bapak Presiden terus menyampaikan agar kebocoran penerimaan negara terutama dari tindakan-tindakan ilegal akan terus menjadi pusat perhatian dan juga dari sisi intensifikasi dan ekstensifikasi dari perpajakan,” jelasnya. 

    Sebelumnya, Prabowo berpesan agar pemerintah mengurangi pemborosan keuangan negara serta kebocoran. Dia meminta agar pemerintah pusat dan daerah memfokuskan belanja untuk kepentingan rakyat. 

    “Kita tidak boleh lagi toleransi terhadap kebocoran pengeluaran yang boros, hal-hal yang tidak langsung mengatasi kesulitan rakyat, hal-hal yang tidak produktif, saya ajak seluruh unsur mengurangi pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi yang bersifat terlalu banyak kajian seminar dan sebagainya,” kata Prabowo.

  • Dari Beras hingga Minyakita, Sanggupkah Badan Otonom Bulog Urus Semua?

    Dari Beras hingga Minyakita, Sanggupkah Badan Otonom Bulog Urus Semua?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perum Bulog yang saat ini bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan tengah disiapkan untuk menjadi sebuah badan otonom yang langsung di bawah presiden.

    Presiden Prabowo Subianto pun sudah membentuk tim untuk mempercepat persiapan peralihan Perum Bulog dari BUMN menjadi badan otonom.

    “Pak presiden sudah ndawuhi (menginstruksikan) tim untuk melakukan transformasi kelembagaan, dan di dalam tim itu ada duduk beberapa menteri,” ujar Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono ditemui di Yogyakarta, Rabu (4/12).

    Tim yang dibentuk terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

    “Ada di situ menteri koordinator pangan, menteri perencanaan pembangunan, menteri pertahanan juga tim terkait. Saat ini susunan tim masih menunggu keputusan presiden,” jelasnya.

    Selain direncanakan menjadi sebuah badan, Perum Bulog juga bakal diberi tugas tambahan khusus selain mengurus beras, yakni menangani soal jagung, gula hingga ikut menyalurkan minyak goreng kemasan Minyakita. Tujuannya agar peredaran minyak yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan tersebut bisa dikontrol.

    Pasalnya, selama ini distribusi Minyakita sulit untuk diawasi karena disalurkan oleh swasta, sehingga banyak produk yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.

    Lantas sanggupkah Perum Bulog menjalankan segudang tugas tambahan jika jadi badan otonom?

    Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan sangat tepat jika Bulog ikut menyalurkan Minyakita. Ia pun sepakat dengan tujuan pemerintah agar harganya lebih terkendali.

    “Berkaca dari skema pendistribusian Minyakita yang hampir sepenuhnya dikelola swasta ini kan harganya sulit terkendali meski ada HET sekalipun. Masyarakat mengeluhkan harganya yang jauh di atas HET,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

    Selain itu, keikutsertaan Bulog menyalurkan Minyakita dinilai akan sangat mengurangi kecurangan ataupun akal bulus yang kerap digunakan pedagang.

    “Belum lagi ada kebijakan beli Minyakita harus sepaket beli produk lain. Lebih baik Bulog pun menyalurkan Minyakita dengan demikian pendistribusian Minyakita dapat terawasi dengan baik,” imbuhnya.

    Menurut Eliza, apabila Bulog ingin dijadikan sebagai badan, maka tugasnya harus ditambah lagi dengan mengurus semua pangan strategis yang masuk dalam kategori volatile food. Sebab, sejauh ini fokus Bulog masih seputar beras saja, padahal komoditas lain pun sama krusialnya.

    Memang Bulog juga sudah menyerap minyak, gula dan jagung, tapi ia menilai porsinya sangat kecil. Sehingga ia berharap ke depannya bisa difokuskan untuk mengamankan komoditas lainnya.

    “Dengan adanya penugasan Bulog menyerap komoditas lain selain beras, ini akan memberi opsi kepada petani karena setidaknya ada pangsa pasar yang relatif lebih jelas bagi petani untuk menjual hasil panennya. Karena petani ini butuh kepastian pasar dan harga,” jelasnya.

    Ia menilai transformasi di Bulog memang harus dilakukan terutama di tengah prediksi akan terjadi krisis pangan di masa depan. Kelembagaan Bulog perlu diperkuat dengan reformulasi kebijakan dan strategi agar lebih optimal dalam menyediakan pangan nasional dan stabilitas harga.

    “Alangkah baiknya jika bisa menyerap komoditas beras, jagung, telur, ayam, gula, minyak goreng, cabai dan bawang merah. Meski kapasitas gudang Bulog ini relatif terbatas, namun Bulog bisa bekerja sama dengan swasta atau BUMN yang gudang-gudang nya sudah tidak terpakai lagi. Dalam merancang kebijakan yang win-win solution membutuhkan kreativitas dan pendekatan baru yang tidak mengulang kesalahan yang sama,” terang Eliza.

    Selain itu, Eliza juga berharap pemerintah bisa mereformulasi pembiayaan untuk Bulog dalam menyerap hasil panen petani, terutama gabah. Sebab, selama ini dalam pengadaan cadangan pangan pemerintah, pembiayaan Bulog berasal dari bank bank negara ataupun bank daerah.

    Sedangkan, pemerintah hanya memberikan subsidi bunga pinjaman sekitar 3-4,5 persen agar tidak memberatkan Bulog. Namun, meski diberikan subsidi bunga, itu tetap menjadi cost bagi perseroan dalam penyediaan pangan.

    Maka, ia menyarankan agar pemerintah agar membebaskan bunga pinjaman kepada Bulog agar bisa lebih banyak menyerap gabah petani. Pasalnya, bunga pinjaman menjadi penyebab perusahaan sulit mengoptimalkan penyerapan karena membeli gabah petani atau impor beras dilakukan dengan uang hasil pinjaman.

    “Pemerintah lebih baik mereformulasi pembiayaan untuk Bulog dalam menyerap gabah petani. Daripada banyak diberikan bantuan-bantuan seperti benih, alsintan yang rentan mark up dan belum tentu sampai ke tangan petani, lebih baik anggarannya di realokasikan untuk membeli hasil panen petani. Sudah pasti uang tersebut diterima petani,” tegasnya.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori pun sangat setuju jika tugas Bulog ditambah sebagai penyalur Minyakita. Ia pun menilai perusahaan mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.

    “Ya (Bulog mampu). Toh Bulog sebetulnya juga sudah menyalurkan Minyakita dalam jumlah terbatas selama ini lewat outlet-outlet yang dimiliki,” jelasnya.

    Khudori pun sepakat bahwa problem utama Minyakita adalah harganya yang melampaui HET karena masalah distribusi. Bahkan ia menduga, Minyakita dijadikan diekspor sebagai minyak jelantah yang harganya lebih mahal.

    [Gambas:Photo CNN]

    “Pemerintah relatif tidak mampu mengawasi penyelewengan distribusi dari produsen Minyakita ke konsumen. Karena distributor, sub distributornya banyak dan berlapis-lapis,” jelasnya.

    Karena kondisi ini, maka masuknya Bulog sebagai lembaga pemerintah akan sangat tepat. Lagipula Bulog mempunyai jaringan yang luas sehingga tak akan sulit menjalankan penugasan ini.

    “Jangan lupa jejaring Bulog, baik gudang maupun ritel dalam bentuk rumah pangan kita, relatif luas. Ini memudahkan dalam distribusi dan menjangkau konsumen,” tegasnya.

    Sementara itu, terkait dengan rencana Bulog diubah menjadi badan otonom, Khudori mengatakan masih membutuhkan waktu. Setidaknya persiapan perlu setahun.

    “Kalkulasi saya, paling cepat setidaknya perlu setahun. Karena bentuk kelembagaannya, lembaga pemerintah lainnya atau lembaga sui Generis seperti BPJS, perlu waktu untuk menyiapkan segala sesuatunya,” jelasnya.

    Oleh sebab itu, ia yakin tugas Bulog menyalurkan Minyakita akan dilakukan sebelum berubah menjadi badan.

    “Yang agak rumit ya regulasi, harmonisasi peraturan, pembuatan peraturan baru, juga mitigasi overlap tugas dan fungsi ketika Bulog jadi regulator selain operator. Jadi, konteks penugasan Minyakita itu masih dalam kondisi Bulog saat ini,” pungkasnya.

  • Ekonom Sebut Infrastruktur dan SDM jadi Tantangan Investasi KEK

    Ekonom Sebut Infrastruktur dan SDM jadi Tantangan Investasi KEK

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mencatat investasi kumulatif yang sudah masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus alias KEK mencapai Rp242,5 triliun per kuartal III/2024. Ekonom menilai infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum memadai menjadi alasan investor masih kurang tertarik menanamkan modalnya di KEK.

    Sebagai informasi, jumlah investasi di KEK Rp242,5 triliun cenderung sedikit apabila dibandingkan dengan realisasi investasi langsung. Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi mencapai Rp1.261,43 triliun sepanjang Januari—September 2024.

    Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai infrastruktur pendukung yang belum memadai masih menjadi salah satu kendala utama dalam pengembangan KEK, terutama KEK di luar Pulau Jawa.

    “Saya melihat beberapa KEK menghadapi tantangan berupa keterbatasan akses transportasi, pasokan listrik yang belum stabil, serta fasilitas pendukung lainnya yang belum terintegrasi dengan baik,” jelas Yusuf kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

    Kondisi tersebut, sambungnya, diperburuk oleh birokrasi yang rumit dan koordinasi antar instansi yang masih lemah. Akibatnya, calon investor merasakan ketidakpastian dalam menjalankan usahanya.

    Oleh sebab itu, Yusuf meyakini jika pemerintah serius ingin menjadikan KEK sebagai penggerak utama perekonomian nasional maka perbaikan infrastruktur dasar harus dibenahi seperti peningkatan konektivitas antar wilayah, penyediaan sumber energi yang stabil dan terjangkau, hingga pengembangan fasilitas pendukung industri yang terintegrasi.

    Selain itu, dia mendorong peningkatkan kapasitas Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) baik dalam pendanaan maupun manajemen. Sejalan dengan itu, kualitas sumber daya manusia di sekitar kawasan KEK harus ditingkatkan.

    “Program pelatihan dan pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal dapat dirancang sesuai kebutuhan industri di kawasan tersebut,” ujar Yusuf.

    Dengan demikian, diyakini akan tercipta ekosistem industri yang berkelanjutan sekaligus memberikan nilai tambah langsung bagi masyarakat sekitar. 

    Terakhir, Yusuf berpendapat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah harus diperkuat. Dia mencontohkan, harmonisasi regulasi dan kebijakan antar tingkatan menjadi kunci untuk menghindari tumpang tindih kewenangan yang dapat menghambat investasi.

    “Promosi KEK juga perlu ditingkatkan melalui strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan diplomasi ekonomi yang lebih kuat untuk menarik,” tutupnya.

    Sementara itu, pemerintah sadar betul perlunya perbaikan operasional KEK. Deputi Bidang Perekonomian Kementerian Sekretariat Negara Setya Bhakti Parikesit pemerintah sudah meresmikan 24 KEK dan akan menambah sembilan lainnya.

    Dalam perencanaan nasional jangka menengah, ujar Setya, pemerintah akan berupaya mengembangkan infrastruktur ke kawasan ekonomi.

    “Kita berupaya untuk mengembangkan konektivitas rel kereta api untuk koridor logistik, percepatan standarisasi infrastruktur dan fasilitas, pengembangan pelabuhan ekspor-impor, serta hub internasional,” ujarnya.

    Selain itu, dia mengaku pemerintah akan terus berupaya menciptakan ekosistem investasi yang kondusif di KEK. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan sejumlah insentif pajak, pembebasan bea masuk dan cukai, kemudahan proses keimigrasian, perizinan, dan sejenisnya.

    Selain insentif fiskal, Setya mengungkapkan pemerintah terus melakukan pembenahan birokrasi, regulasi, persyaratan perizinan, hingga memperkuat kerangka kelembagaan untum meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan terkait.

    “Tentunya, yang terakhir, kami berupaya untuk menjalin lebih banyak kemitraan dengan berbagai bisnis dan kegiatan yang mendukung upaya menarik investasi dalam dan luar negeri,” tutupnya.

  • Spesifikasi Galaxy Tab A9, Tablet Murah buat Anak Harga Cuma Rp 2 Jutaan dari Samsung

    Spesifikasi Galaxy Tab A9, Tablet Murah buat Anak Harga Cuma Rp 2 Jutaan dari Samsung

    Inilah rekomendasi tablet murah untuk anak harga cuma Rp 2 jutaan dari Samsung. Intip spesifikasi lengkapnya.

    Tayang: Senin, 9 Desember 2024 19:03 WIB

    Istimewa

    Samsung Galaxy Tab A9+ 5G 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Inilah rekomendasi tablet murah untuk anak harga cuma Rp 2 jutaan dari Samsung.

    Berdasar situs resmi Samsung, Samsung Galaxy Tab A 9 LTE dibanderol seharga Rp 2.999.000.

    Tablet ini merupakan salah satu tablet keluaran Samsung yang dijual dengan harga terjangkau dan punya edisi khusus untuk anak-anak.

    Samsung Galaxy Tab A9 LTE kids edition ini dijual sepaket bersama dengan case atau cover tablet, crayon sylus, serta travel adapter.

    Tablet ini mengusung layar berukuran 8,7 inch dengan resolusi 1340 x 800 (WXGA+). 

    Untuk penyimpanan, Samsung Galaxy Tab A9 LTE dibekali RAM dan ROM 4 GB dan 64 GB.

    Berikut spek lengkap Samsung Galaxy Tab A9 LTE dihimpun dari situs resmi Samsung:

    Prosesor 

    Kecepatan CPU 2.2GHz, 2GHz,
    tipe CPU Octa-Core

    2. Layar

    Ukuran layar: 8.7 inch
    Kedalaman warna (tampilan): 16M

    3. Kamera

    Kamera utama: 8.0 MP
    Kamera depan: 2.0 MP

    4. Penyimpanan

    5. Baterai

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70857′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70857′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Samsung Galaxy Tab A9+ Student Package Edition Dirilis, Ini Harga dan Spesifikasinya

    Samsung Galaxy Tab A9+ Student Package Edition Dirilis, Ini Harga dan Spesifikasinya

    Jakarta

    Samsung kembali merilis Galaxy Tab A9+ dalam edisi baru. Setelah sebelumnya hadir dalam Kids Edition, kini Samsung juga memboyong Galaxy Tab A9+ Student Package Edition ke Indonesia.

    Keunggulan utama yang membedakan Galaxy Tab A9+ Student Package Edition dengan edisi lainnya adalah bundling keyboard case untuk membantu anak-anak belajar dengan lebih mudah.

    Annisa Maulina, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia mengatakan Galaxy Tab A9+ Student Package Edition bisa menjadi alternatif laptop yang lebih ringkas untuk anak-anak.

    “Dengan visual jernih dan audio berkualitas, anak-anak bisa mengakses berbagai materi belajar yang menarik dan menyenangkan dengan tablet pertama mereka,” kata Annisa dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Senin (9/12/2024).

    Dari segi spesifikasi, Galaxy Tab A9+ Student Package Edition sebenarnya identik dengan Galaxy Tab A9+ reguler. Tablet ini dilengkapi layar berukuran 11 inch dengan resolusi 1.920 x 1.200 (WUXGA) dan refresh rate 90Hz.

    Layarnya yang luas memungkinkan multitasking dengan membuka tiga aplikasi sekaligus menggunakan fitur split screen. Galaxy Tab A9+ juga dibekali empat speaker stereo dengan teknologi Dolby Atmos untuk memastikan audio yang jernih saat menikmati konten pembelajaran.

    Galaxy Tab A9+ Student Package Edition menggunakan prosesor octa-core yang tidak disebutkan namanya, dengan RAM 8GB dan memori internal 128GB. Samsung juga menyediakan slot microSD hingga 1TB untuk penyimpanan ekstra.

    Samsung Galaxy Tab A9+ Student Package Edition Foto: Samsung

    Samsung menyematkan satu kamera belakang 8 MP di Galaxy Tab A9+ Student Package Edition. Di sisi depan terdapat kamera 5 MP untuk memenuhi kebutuhan video call dan selfie.

    Kinerjanya didukung baterai besar berkapasitas 7.040 mAh. Untuk konektivitasnya, tablet ini hanya didukung jaringan Wi-Fi jadi tidak tersedia slot kartu SIM.

    Samsung sudah menyertakan sejumlah aplikasi dan fitur di Galaxy Tab A9+ Student Package Edition untuk melindungi aktivitas anak di dunia online. Tablet ini dilengkapi fitur Samsung Kids yang memudahkan orang tua memantau dan mengontrol aktivitas belajar anak-anak.

    Sama seperti perangkat Samsung lainnya, tablet ini sudah dilengkapi platform keamanan Samsung Knox dan Secure Folder di mana anak-anak bisa menyimpan aplikasi dan informasi penting mereka. Orang tua juga bisa memonitor status keamanan perangkat anak mereka di Privacy Dashboard.

    Samsung Galaxy Tab A9+ Student Package Edition sudah dapat dibeli dengan harga Rp 4.799.000. Tablet ini hanya tersedia dalam satu pilihan warna yaitu Graphite.

    Selama periode promosi 21 November hingga 15 Desember 2024, Samsung menawarkan bonus gratis keyboard cover, dan diskon 25% untuk pembelian Samsung Care+ selama satu tahun untuk Proteksi Total.

    (vmp/fay)

  • Copilot+ Mulai Tersedia untuk PC AMD dan Intel

    Copilot+ Mulai Tersedia untuk PC AMD dan Intel

    Jakarta

    Beberapa bulan lalu ada deretan fitur AI spesial Microsoft yang dibenamkan di sejumlah laptop dengan chip Snapdragon X dari Qualcomm. Kini, fitur-fitur bernama Copilot+ itu sudah tersedia untuk PC berbasis AMD dan Intel.

    Pengguna Windows 11 Insider yang menggunakan prosesor AMD Ryzen AI 300 dan Intel Core Ultra kini sudah bisa menjajal fitur Copilot+, termasuk fitur kontroversial Recall dan fitur generative AI (GenAI) seperti image generation.

    Peserta Windows 11 Insider Dev bisa memperbarui OS-nya ke versi 26120.2510. Pengguna non Insider juga bisa mendaftar ke Windows Insider Program lewat Settings – Windows Update – Windows Insider Program – Get Started dan pilih Dev Channel sebelum me-restart PC.

    Lalu untuk bisa menggunakan fitur GenAI, pengguna perlu memperbarui driver prosesor terkait NPU lewat situs pembuat prosesor masing-masing, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (9/12/2024).

    Fitur kontroversial Copilot+ Recall juga tersedia di pembaruan ini. Meski kontroversial, Recall adalah fitur unggulan Copilot+. Fitur ini bertugas mengambil screenshot setiap mengguna melakukan sesuatu di Copilot+ PC, agar pengguna bisa mencari dan mengingat apa yang baru saja dilakukan.

    Jadi pengguna bisa menelusuri jejaknya, misalnya untuk mencari aplikasi atau website apa yang dibuka beberapa jam yang lalu.

    Copilot+ juga membuat Paint dan Photos bisa dipakai untuk menghasilkan gambar dari perintah berbentuk teks.

    Fitur-fitur ini awalnya terbatas pada PC dengan chip Snapdragon X karena chip inilah yang pertama memenuhi syarat kemampuan pemrosesan NPU yang ditetapkan, yaitu di atas 40 TOPs. Namun kini sudah ada prosesor x86 seperti AMD Ryzen AI 300 dan Intel Core Ultra 200V yang punya NPU 40 TOPs.

    (asj/fay)

  • Sertifikasi Mahal dan Rumit Dinilai Hambat Perkembangan Pertanian Organik RI

    Sertifikasi Mahal dan Rumit Dinilai Hambat Perkembangan Pertanian Organik RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Eliza Mardian menilai proses sertifikasi yang rumit menjadi penghambat perkembangan pertanian organik di Indonesia.

    Selain itu, sambungnya, biaya sertifikasi yang relatif mahal bagi pertani skala kecil turut serta menjadi biang kerok. Oleh karenanya, dia menilai perlu adanya penyederhanaan proses sertifikasi organik.

    “Jika ingin mendorong petani di Indonesia di sertifikasi organik, maka yang perlu dilakukan adalah penyederhanaan proses sertifikasi organik dan penguatan kapasitas petani,” ujar Eliza kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (8/12/2024).

    Padahal, Eliza melihat adanya prospek yang baik terhadap pertanian organik di Indonesia.

    “Apalagi jika awareness masyarakat terkait produk ramah lingkungan dan organik semakin meningkat, ini tentu menambah demand produk organik,” tuturnya.

    Di samping itu, lanjut dia, banyak petani yang memiliki pengetahuan tradisional yang sejatinya sejalan dengan prinsip pertanian organik. Namun, mereka membutuhkan dukungan teknis dan finansial untuk bertransisi ke sistem organik yang tersertifikasi dan memerlukan dukungan dana bantuan untuk sertifikasi.

    Selain itu, Eliza mengungkap masih ada beberapa tantangan krusial lain yang perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai kepentingan. Salah satunya adalah masih adanya masalah mendasar dalam aspek kelembagaan.

    Eliza mengatakan lemahnya koordinasi antar kementerian/lembaga telah menciptakan kebijakan yang tumpang tindih dan implementasi program yang tidak efektif.

    “Ditambah lagi dengan keterbatasan jumlah dan kapasitas penyuluh pertanian di daerah, ini menyebabkan petani seringkali tidak mendapat pendampingan yang memadai karena kalah jumlah,” tuturnya.

    Bukan hanya itu, Eliza menambahkan, sistem monitoring pertanian juga disebut belum berjalan optimal. Imbasnya, sulit mengukur keberhasilan dan melakukan perbaikan program secara tepat.

    Kemudian juga dari aspek sosial ekonomi. Dia mengungkap masih ada kesenjangan pengetahuan di kalangan petani, mengingat mayoritas petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun. Serta, sulitnya akses ke sumber permodalan untuk konversi ke sistem organik masih terbatas.

    “Untuk bisa transisi dari konvensional ke organik ini pada tiga kali tanam pertama ini akan turun produksinya, nanti seiring waktu akan kembali meningkat. Apakah ada skema yang dapat menanggung risiko selama proses transisi tersebut?” katanya.

    Lebih lanjut, persoalan fundamental adalah tata niaga pangan yang dinilai masih karut marut. Dia menuturkan bahwa fluktuasi harga pasar yang tidak menentu sering membuat petani ragu untuk beralih ke pertanian organik.

    Menurut Eliza, tanpa adanya terobosan kebijakan yang memadai untuk mengatasi permasalahan, maka pengembangan pertanian organik di Indonesia akan terus menghadapi hambatan serius sehingga peluangnya tidak dapat dioptimalkan dengan baik. 

    Untuk itu, sambung dia, diperlukan bauran kebijakan yang komprehensif dan kemauan politik yang kuat dari pemerintah. “Mulai dari penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas penyuluh, hingga pemberian insentif ekonomi bagi petani yang bertransisi ke sistem organik,” pungkasnya.

  • Wejangan Para Ekonom Soal Dampak Penerapan PPN 12% untuk Barang Mewah

    Wejangan Para Ekonom Soal Dampak Penerapan PPN 12% untuk Barang Mewah

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai penerapan PPN 12% terhadap barang mewah akan menemui sejumlah tantangan dalam implementasinya.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% tidak akan serta-merta mendorong penerimaan negara lebih besar. Menurutnya, PR pemerintah masih cukup banyak terkait kebijakan penjualan barang mewah.  

    Pasalnya, distorsi pemungutan pajak barang mewah banyak dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakat kelas atas untuk berbelanja barang mewah di luar negeri. Misalnya, orang kaya yang membeli tas bermerek bahkan apartemen mewah di luar negeri. 

    Bukan hanya itu, fenomena belanja melalui Jasa Titip alias Jastip masih marak terjadi dan sebagian tidak membayar PPN, PPnBM, maupun bea masuk. 

    “Kebocoran barang mewah masih marak di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/12/2024). 

    Alhasil, kegiatan Jastip tersebut tidak terekam radar fiskus dan potensi dari penerimaan negara justru hilang. 

    Bhima menjelaskan bahwa situasi ekonomi dan kebijakan tahun depan juga menjadi salah satu pertimbangan para orang kaya sebelum membeli barang mewah. Terlebih, dengan perlambatan harga komoditas ekspor, hingga banyaknya pungutan baru akan membuat konsumen barang mewah menunda pembelian. 

    Dengan demikian, ada kecenderungan tingkat saving atau simpanan di bank maupun surat berharga semakin naik. 

    Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat per Juli 2024 simpanan di atas Rp5 miliar mengalami pertumbuhan 10,4% year on year/YoY.  

    “Daripada beli barang mewah kan lebih baik ditempatkan di deposito atau beli SBN,” lanjut Bhima. 

    ‘Kekhawatiran’ masyarakat kelas atas juga semakin memuncak, ketika pemerintah mendorong untuk melakukan pengungkapan harta sukarela atau tax amnesty Jilid III. 

    Di mana pemerintah memberikan ruang ‘pengampunan’ bagi orang-orang kaya yang memarkirkan harta seperti rumah kendaraan mewah yang berada di dalam maupun luar negeri—yang belum tercatat—agar tercatat dan membayar pajak. 

    “Usulan Tax Amnesty jilid III juga memicu perubahan perilaku orang kaya yang khawatir ada pengungkapan harta berupa barang mewah, ditambah harus menyisihkan uang untuk bayar tebusan. Itu kontradiksi dengan efek PPN 12% terhadap penerimaan pajak di 2025,” jelasnya. 

    Penundaan daya beli dari kalangan atas tersebut pun tercermin dari pemerintah yang memasang target lebih rendah terhadap Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 2025 ke level Rp16,61 triliun dari Rp27,26 triliun (APBN 2024). 

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal pun mengingatkan meski objek pajak PPN 12% merupakan barang mewah, tidak menutup adanya efek psikologis terhadap barang bukan mewah. 

    “Perlu diantisipasi efek psikologis yang bisa mengerek kenaikan harga barang yang di luar barang mewah. Ini belum diukur secara lebih pasti, tetapi mungkin itu ada,” tuturnya, Minggu (8/12/2024). 

    Sekalipun PPN 12% barang mewah diterapkan, Faisal mendorong agar pemerintah melakukan evaluasi efektivitasnya dalam mengerek penerimaan negara di tengah belanja jumbo pemerintah baru.