NGO: CORE

  • BRI Apresiasi Sukses Pegadaian Raih Izin Usaha Bullion, Optimistis Holding Ultra Mikro Mampu Akselerasi Inklusi Keuangan

    BRI Apresiasi Sukses Pegadaian Raih Izin Usaha Bullion, Optimistis Holding Ultra Mikro Mampu Akselerasi Inklusi Keuangan

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberikan apresiasi kepada Pegadaian yang telah mendapat izin menjalankan kegiatan usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion PT Pegadaian dengan nomor surat S-325/PL.02/2024.
     
    Melalui izin tersebut Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, maupun perdagangan emas.
     
    Langkah ini merupakan pencapaian signifikan yang tidak hanya memperkuat peran Pegadaian dalam ekosistem Ultra Mikro (UMi), tetapi juga menjadi tonggak penting dalam akselerasi inklusi keuangan di Indonesia.

    Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI M Candra Utama menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Kami mengapresiasi Pegadaian atas keberhasilan menjadi Bank Emas. Langkah ini sejalan dengan visi besar Holding Ultra Mikro untuk memperkuat ekosistem keuangan inklusif di Indonesia. Kami yakin, dengan sinergi yang semakin solid, Pegadaian dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan akses terhadap layanan keuangan berbasis aset emas,” ujarnya.
     

    Sebagai induk holding, BRI terus berkomitmen mendukung Pegadaian dalam mewujudkan misi ini. Sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PNM diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui berbagai layanan yang inovatif, terjangkau, dan berkelanjutan.
     
    Sejak resmi berdiri pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan akses layanan keuangan bagi pelaku UMKM, utamanya segmen ultra mikro.
     
    Melalui sinergi yang kuat antara BRI, Pegadaian, dan PNM, ekosistem Ultra Mikro telah melayani lebih dari 176 juta nasabah simpanan dan 36,1 juta nasabah pinjaman/debitur dengan total penyaluran pembiayaan yang mencapai lebih dari Rp 622,3 triliun hingga akhir September 2024.
     
    Selain fokus pada pembiayaan, Holding Ultra Mikro juga berkomitmen untuk memberdayakan dan mengedukasi nasabah melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan usaha.
     
    Program seperti Literasi Keuangan melalui Link UMKM, BRI Menanam dan Program Menabung Kelompok Mekaar memberikan pelatihan kewirausahaan, manajemen keuangan, dan pemasaran digital bagi pelaku usaha ultra mikro.
     

    Hingga saat ini, jutaan pelaku usaha mikro dan ultra mikro telah merasakan manfaat dari program-program pemberdayaan ini, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi Masyarakat.
     
    Sementara itu pada kesempatan terpisah Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan menyambut baik peraturan OJK tersebut, mengingat dua tahun terakhir ini Pegadaian menanti restu untuk dapat melaksanakan usaha ekosistem emas tersebut.
     
    Menurut Damar hal ini merupakan sebuah pencapaian, di mana Pegadaian menjadi perusahaan pertama yang berhasil mengantongi izin usaha Bulion di Indonesia.
     
    “Sudah 123 tahun Pegadaian hadir di tengah masyarakat, dengan berbagai improvement dan penyediaan berbagai produk gadai maupun non gadai. Gadai sebagai core bisnis, 90 persen masih di dominasi oleh gadai emas. Kurang lebih transaksi sampai dengan November menghasilkan omzet sebanyak 230 triliun, dengan barang jaminan emas mencapai 92 ton, juga saldo Tabungan Emas yang mencapai 10,3 ton. Hal ini tentunya juga didukung oleh Anak Usaha kami, Galeri 24. InsyaAllah kami optimistis menjalankan kegiatan usaha bulion,” kata Damar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • BRI Apresiasi Keberhasilan Pegadaian Mendapat Izin Usaha Bullion, Optimis Holding Ultra Mikro Dapat Mengakselerasi Inklusi Keuangan

    BRI Apresiasi Keberhasilan Pegadaian Mendapat Izin Usaha Bullion, Optimis Holding Ultra Mikro Dapat Mengakselerasi Inklusi Keuangan

    Melalui sinergi yang kuat antara BRI, Pegadaian, dan PNM, ekosistem Ultra Mikro telah melayani lebih dari 176 juta nasabah simpanan dan 36,1 juta nasabah pinjaman/debitur dengan total penyaluran pembiayaan yang mencapai lebih dari Rp 622,3 triliun hingga akhir September 2024.

    Selain fokus pada pembiayaan, Holding Ultra Mikro juga berkomitmen untuk memberdayakan dan mengedukasi nasabah melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan usaha.

    Program seperti Literasi Keuangan melalui Link UMKM, BRI Menanam dan Program Menabung Kelompok Mekaar memberikan pelatihan kewirausahaan, manajemen keuangan, dan pemasaran digital bagi pelaku usaha ultra mikro.

    Hingga saat ini, jutaan pelaku usaha mikro dan ultra mikro telah merasakan manfaat dari program-program pemberdayaan ini, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi Masyarakat.

    Sementara itu pada kesempatan terpisah Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan menyambut baik peraturan OJK tersebut, mengingat 2 (dua) tahun terakhir ini Pegadaian menanti restu untuk dapat melaksanakan usaha ekosistem emas tersebut. Menurut Damar ini merupakan sebuah pencapaian, dimana Pegadaian menjadi Perusahaan pertama yang berhasil mengantongi izin usaha Bulion di Indonesia.

    “Sudah 123 tahun Pegadaian hadir di tengah masyarakat, dengan berbagai improvement dan penyediaan berbagai produk gadai maupun non gadai. Gadai sebagai core bisnis, 90% masih di dominasi oleh gadai emas. Kurang lebih transaksi sampai dengan November menghasilkan omset sebanyak 230 T, dengan barang jaminan emas mencapai 92 ton, juga saldo Tabungan Emas yang mencapai 10,3 ton. Hal ini tentunya juga didukung oleh Anak Usaha kami, Galeri 24. InshaAllah kami optimis untuk menjalankan kegiatan usaha bulion,” ujar Damar.

  • Banyak Keluhan! Ini Pemenang Tender Sistem Coretax Bernilai Triliunan

    Banyak Keluhan! Ini Pemenang Tender Sistem Coretax Bernilai Triliunan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat Indonesia di media sosial masih banyak yang mengeluhkan sulitnya mengakses sistem administrasi pajak baru yang dibangun Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, yakni Coretax.

    Sejumlah pengguna media sosial pun mengulik vendor yang digandeng Ditjen Pajak untuk membangun sistem itu, hingga hasil sistem tersebut kini malah menyulitkan wajib pajak mengakses laman administrasi tersebut saat periode pelaporan maupun transaksi pajak. Beberapa di antaranya bahkan ada yang mengkritisi besarnya anggaran negara yang digunakan untuk membangun sistem tersebut.

    “Tender 1,3 T hasilnya begini,” kata pengguna media sosial di akun X @ianfaisal_,” sebagaimana dilihat Jumat (10/1/2025).

    “Sory itu coretax pake duit apa pengadaannya? pajak? ya saya ikut urunan. Orang saya bayar n lapor PPh n PPN,” tulis akun X @meidiawancs.

    Pemenang tender pengadaan coretax sebetulnya telah diinformasikan Ditjen Pajak melalui laman pengumuman berjudul Pemenang Tender Pengadaan System Integrator Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax Administration System) di web siten pajak.go.id.

    Dalam lampiran pengumuman pemenag tender nomor DOL2020120003/Pv/PA tertanggal 2 Desember 2020, di sebutkan bahwa pemenang tender pengadaan sistem coretax adalah LG CNS, anak usaha LG Corporation. Perusahaan itu diharuskan menyediakan solusi Commercial Off The Shelf untuk Sistem Inti Administrasi Perpajakan dan mengimplementasikan solusi tersebut.

    Nilai total harga penawaran dari pemenang tender untuk proyek itu tertera senilai Rp 1,22 triliun (termasuk PPN), dengan perkiraan nilai pekerjaan Rp 1,73 triliun (termasuk PPN). Disebutkan pula sumber pendanaan untuk proyek itu berasal dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Satuan Kerja Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Tahun Anggaran 2020 s.d. 2024

    Dalam laman inaproc, juga telah dilampirkan pengumuman serupa, termasuk pemenang seleksi pengadaan jasa konsultansi owner agent-project management and quality assurance untuk sistem coretax, yakni PT Deloitte Consulting.

    Dalam pengumuman nomor DOL2020120004/Pv/PA disebutkan PT Deloitte Consulting ditugaskan untuk memberikan jasa konsultasi tentang layanan manajemen proyek, manajemen vendor dan kontrak, serta menyediakan layanan penjaminan kualitas guna memastikan keberhasilan proyek Pembayran Sistem Inti Aministrasi Perpajakan (PSIAP), yaitu kontrak system integrator untuk coretax.

    Nilai total penawaran biaya yang termuat dalam pengumuman itu ialah sebesar Rp 117,06 miliar (termasuk PPN) dengan nolai total biaya hasil negosiasi sebesar Rp 110,30 miliar. Sumber pendanaan untuk itu berasal dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Satuan Kerja Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Tahun Anggaran 2020 s.d. 2024

    (arj/mij)

  • Nvidia Mau Bikin Prosesor Desktop, Saingi AMD dan Intel?

    Nvidia Mau Bikin Prosesor Desktop, Saingi AMD dan Intel?

    Jakarta

    Nvidia sejak lama disebut akan merambah bisnis prosesor untuk desktop, dan kini CEO Nvidia Jensen Huang sedikit mengkonfirmasi rumor tersebut.

    Pada ajang CES 2025, Nvidia memamerkan Project Digits, komputer super mini untuk AI. Perangkat tersebut menggunakan CPU yang dikembangkan bersama Mediatek.

    “Anda tahu, kami tentu punya rencana,” kata Huang dalam presentasinya, yang mengacu pada prosesor desktop 20 core yang akan dibuat terpisah dari Project Digits.

    Mediatek juga punya ambisi yang sama, dan pernyataan Huang menyiratkan kalau perusahaan asal Taiwan itu juga mau membuat CPU desktopnya sendiri, yang terpisah dari Nvidia.

    “Kini mereka bisa menyediakan itu untuk kami, dan mereka juga tetap bisa menyimpan itu untuk mereka sendiri dan melayani pasar. Jadi ini adalah situasi win-win yang hebat,” tambah Huang.

    Huang juga percaya Nvidia bisa menjembatani celah antara OS Linux yang dipakai oleh hampir semua pengembang AI dengan Microsoft Windows yang banyak dipakai oleh konsumen biasa.

    Caranya adalah menggunakan teknologi Microsoft yang bernama Windows Subsystem for Linux, yang membuat sebuah komputer bisa dipakai untuk dua buah sistem.

    Sebelumnya Nvidia juga disebut tengah menggarap CPU untuk PC dan akan menjadi penantang CPU buatan AMD dan Intel yang sudah mendominasi pasar sejak bertahun-tahun lalu, dan kemudian persaingannya ikut diramaikan oleh Qualcomm.

    Niat Nvidia merambah CPU desktop ini sudah terendus sejak Oktober 2023. Namun saat itu Nvidia disebut menggandeng AMD untuk menggarap chip ARM yang akan dirilis pada 2025, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (9/1/2025).

    Di ranah CPU ARM untuk PC, saat ini pemain besarnya adalah Apple dengan jajaran Apple Silicon dan Qualcomm dengan jajaran Snapdragon X Series-nya.

    (asj/asj)

  • Bedanya PS5 Disc dan PS5 Digital, Udah Tahu Belum?

    Bedanya PS5 Disc dan PS5 Digital, Udah Tahu Belum?

    Jakarta

    Gamer pasti sudah tahu, kalau Sony PlaySation meluncurkan dua jenis PS5. Ada PS5 Disc dan PS5 Digital, kira-kira apa bedanya ya?

    Perbedaan paling mencolok ialah versi digital tak memiliki optical disc drive, yang biasa digunakan untuk menjalankan cakram game fisik. Sebagai gantinya, gamer bisa memainkan sederet game PS5 dengan menunduhnya di PlayStation Store.

    Nah untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan singkat mengenai bedanya PS5 disc dan PS5 digital, sebagaimana dirangkum detikINET dari situs resmi PlayStation, Jumat (10/1/2024).

    Desain

    Soal desain, keduanya punya tampilan yang terbilang hampir mirip. PS5 disc dan digital dibalut casing putih dengan pecahayaan biru, yang memberikan kesan lebih apik dan futuristik.

    Apabila disejajarkan dalam keadaan berdiri, dua konsol ini punya ketinggian yang serupa, yaitu 390 mm. Namun di sini PS5 disc memang lebih tebal.

    Tentunya hal itu disebabkan karena adanya slot optical disc drive tadi. Makanya PS5 disc agak tebal di bagian bawahnya, tak seperti bentuk PS5 digital yang lebih ramping.

    PS5 disc punya ketebalan 104 mm. Sementara PS5 digital lebih langsing, dengan ketebalan hanya 92 mm.

    Lalu untuk bobotnya, PS5 disc memiliki berat 3,9 kg. Sedangkan PS5 digital edition lebih ringan, yakni 3,4 kg.

    Spesifikasi

    Urusan spesifikasi keduanya tidak memiliki perbedaan. PS5 disc dan PS5 digital ditenagai oleh prosesor octa core AMD Zen 2, dengan kecepatan 3,5 GHz dan RAM GDDR6 16 GB.

    Sony PlayStation memasangkan AMD Radeon RDNA 2 yang memiliki 36 Compute Units (CU) berkecepatan 2,23 GHz, dan daya komputasi 10,28 Teraflops.

    Dari sisi penyimpanan, Sony PlayStation membekali keduanya dengan SSD kustom 825 GB yang dapat membaca data secepat 5,5 GB per detik saat bermain game.

    Harga

    Bedanya PS5 disc dan PS5 digital yang terakhir terdapat pada harga jualnya. Dalam hal ini, disc version lebih mahal.

    Untuk lebih jelasnya, silahkan simak harga PS5 terbaru di Indonesia berikut:

    1. Electronic City

    PS5 disc edition: Rp 9.699.000PS5 digital edition: Rp 8.199.000PS5 God of War: Rp 10.579.000PS5 Call of Duty Modern Wardare III: Rp 10.579.000PS5 Final Fantasy XVI: Rp 9.079.000

    2. PS Enterprise

    PS5 Slim disc edition – Rp 9.439.000PS5 Slim disc/digital edition 30th anniversary (jpn) – Rp 11.798.000PS5 Slim disc/digital edition 30th anniversary (usa) – Rp 16.300.000PS5 Slim digital edition – Rp 7.866.000PS5 disc edition tambahan dua DualSense Wireless Controller: Rp 10.777.000PS5 Digitasl Edition Genshin: Rp 9.699.000

    3. Databaseid

    PS5 Slim Digital Version – Rp 7.499.000PS5 Slim Disc Edition – Rp 8.949.000PS5 Console EA Sports FC 24 Bundle – Rp 9.999.000PS5 Consol Final Fantasy XVI Bundle Disc Version – Rp 9.829.000

    (hps/afr)

  • Vivo X200 Series dengan Lensa Zeiss Dibanderol Rp13 Juta, Sasar Kelas Atas

    Vivo X200 Series dengan Lensa Zeiss Dibanderol Rp13 Juta, Sasar Kelas Atas

    Bisnis.com, JAKARTA – Vivo luncurkan vivo X200 Series, hasil kolaborasi berkelanjutan dengan merek lensa ternama ZEISS. Series ini terdiri dari dua varian, yakni X200 dan X200 Pro yang menyasar kelas atas. 

    Adapun, Vivo membanderol X200 biasa dengan harga Rp12.999.000 dan X200 Pro dibandrol dengan Rp17.999.000.

    PR Manager Vivo Indonesia, Alexa Tiara meyakini smartphone premium terbaru dari Vivo ini bakal mendapatkan respon positif dari masyarakat Indonesia.

    “Sebetulnya, kita sangat yakin kalau X200 series ini akan mendapatkan respons yang positif,” kata Alexa saat ditemui usai peluncuran X200 Series, Kamis (9/1/2025).

    Keyakinan ini, kata Alexa setelah pihaknya melakukan perkenalan X200 series di Beijing dan mendapatkan respon positif dari para reviewer.

    Selain itu, dirinya meyakini bahwa fitur yang terdapat dalam Vivo X200 series sangat diterima baik oleh masyarakat Indonesia.

    “Jadi, dengan fitur-fitur yang kita berikan di X200 series, menurut kita, itu akan do well di market Indonesia,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Alexa menyebut pihaknya tidak akan berhenti di X Series dan akan meluncurkan beberapa Series barunya pada tahun 2025 ini.

    “Jadi, untuk tahun ini kita akan mengawali dengan X-series, dan selanjutnya pasti masih banyak lagi produk yang menarik dari V-series, Y-series, dan mungkin X-series lagi,” ujar Alexa.

    Vivo X200 Series mengusung layar AMOLED berukuran 6,67 inci dengan refresh rate120Hz. 

    Selain itu, series flagship terbaru ini dibekali prosesor dimensity 9400, juga kekuatan baterai sampai 6.000 mAh. 

    Hal menarik, vivo memasang RAM LPDDR5x hingga 16 GB dengan memori internal berjenis UFS 4.0.

    Untuk urusan kamera, vivo menyematkan lensa telefoto ZEISS yang sudah diakui sejak 1962 oleh NASA. 

    Foto-foto ikonik luar angkasa Astronot dari stasiun luar angkasa menggunakan lensa telefoto ZEISS. 

    “Kembalinya X Series dengan kehadiran vivo X200 Series menegaskan komitmen vivo untuk menghadirkan inovasi dan keanggunan bagi penggemarnya di Indonesia,” ujar Product Manager Hadie Mandala. 

    Tak hanya mengandalkan kamera, ketiga perangkat ini merupakan yang pertama mengadopsi kecanggihan prosesor Dimensity 9400 yang memiliki fabrikasi 3nm. 

    Prosesor ini terbukti lebih cepat dibandingkan chip sekelasnya, terbukti dengan skor Geekbench 6 yang mencapai 9500, sedangkan chip sekelasnya hanya 8600. 

    Dimensity 9400 memiliki kinerja yang ditingkatkan dibanding pendahulunya, baik dari sisi kinerja CPU yang melonjak 20% maupun performa GPU yang naik sampai 21%, sampai efisiensi daya yang lebih hemat 41% dibanding 9300.

    Dimensity 9400 mengintegrasikan CPU octa-core berbasis arsitektur Arm v9.2 terbaru. Kombinasi satu inti Cortex-X925 (3,626 GHz), tiga inti Cortex-X4 (3,3 GHz), dan empat inti Cortex-A720 (2,4 GHz) menghasilkan peningkatan performa single-core hingga 35% dan multi-core sebesar 28% dibandingkan generasi sebelumnya. 

    Peningkatan cache sebesar 100% pada L2 dan 50% pada L3 juga membuat prosesor ini lebih responsif dalam menjalankan aplikasi berat di vivo X200 Series. Dalam penggunaan sehari-hari, misalnya, membuka banyak aplikasi secara bersamaan atau bermain game berat terasa lebih mulus dan tanpa hambatan.

    Dengan GPU Immortalis-G925 terbaru, Dimensity 9400 memberikan peningkatan performa grafis hingga 41%. Fitur seperti ray tracing 40% lebih cepat dan opacity micro maps membawa pengalaman gaming ke level berikutnya. 

     Dalam game di layar vivo X200 Series, efek visual terlihat lebih realistis dengan pencahayaan yang mendekati nyata. HyperEngine Technology juga meningkatkan kualitas gambar super-resolusi, menjadikan streaming video dan game lebih tajam. 

    Dimensity 9400 mendukung memori LPDDR5X dengan kecepatan hingga 10.667 Mbps, meningkatkan kinerja multitasking dengan efisiensi daya 25% lebih baik. 

    Selain itu, prosesor ini juga dilengkapi teknologi keamanan yang lebih baik untuk melindungi data Anda dari ancaman cyber. 

  • Coretax Berpotensi Tambah Penerimaan Rp 1.500 T, Luhut: Biarkan Jalan Dulu, Kritiknya Nanti – Halaman all

    Coretax Berpotensi Tambah Penerimaan Rp 1.500 T, Luhut: Biarkan Jalan Dulu, Kritiknya Nanti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memproyeksikan adanya penambahan penerimaan negara sekira 6,4 persen dari Produk Domestik Bruto atau Rp 1.500 triliun dengan diterapkannya sistem Core Tax Administration System (CTAS) atau Coretax.

    CTAS merupakan bagian dari reformasi pajak yang bertujuan untuk meningkatkan sistem yang ada saat ini. Dengan sistem ini, wajib pajak akan dimudahkan karena kewajiban perpajakan akan otomatis dan digital.

    Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan berujar, potensi pertambahan peneriaan negara tersebut didapat usah melangsungkan pertemuan dengan World Bank atau Bank Dunia. Luhut berujar, Indonesia dikritik lantaran tingkat kepatuhan pajaknya rendah.

    Bahkan, Indonesia disamakan dengan Nigeria, negara dengan rasio penerimaan pajak terhadap PDB terendah di dunia. Luhut melihat Coretax bisa meningkatkan kepatuhan masyarakat Indonesia mengenai pajak. Karena itu, dia meminta kepada seluruh pihak turut mendukung penerapan Coretax.

    “Jangan berkelahi, tidak usah terus kritik-kritik dulu. Biarkan jalan dulu. Nanti kritik, berikan kritik membangun, karena ini banyak masalah yang harus diselesaikan,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025).

    Luhut mengakui pelaksanaannya menghadapi banyak tantangan. Namun, di sisi lain program ini disebutnya penting untuk meningkatkan penerimaan pajak.

    “Saya hanya mohon semua kita, pejabat-pejabat, pengamat-pengamat, ayo kita ramai-ramai dukung ini. Karena ini untuk kepentingan Republik,” tambahnya.

    Luhut mengungkap pemerintah juga akan melihat penerapannya di India dalam proses implementasi digitalisasi ke depannya.

    “Kami sudah diskusi dengan India, tim akan ke sana. Kita akan belajar dari India untuk mengurangi kesalahan,” terang Luhut.

    Diketahui, Coretax adalah sistem teknologi informasi terbaru yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengintegrasikan seluruh layanan administrasi perpajakan di Indonesia.

    Kebijakan mengenai sistem Coretax tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024 yang ditetapkan Sri Mulyani Indrawati pada 14 Oktober 2024. Coretax resmi diluncurkan oleh pemerintah pada 1 Januari 2025.

  • Ketua DEN Sebut Kepatuhan Bayar Pajak Masyarakat Sangat Rendah

    Ketua DEN Sebut Kepatuhan Bayar Pajak Masyarakat Sangat Rendah

    JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak masih terbilang rendah.

    Luhut mencontohkan, dari total nilai kepemilikan mobil dan sepeda motor yang mencapai lebih dari 100 juta unit lebih hanya terdapat sekitar 50 persen yang membayar pajak.

    “Itu kita seperti contoh ya, ada mobil dan sepeda motor mungkin 100 juta lebih, yang bayar pajak cuma 50 persen. Jadi anda bisa bayangkan kepatuhan kita itu sangat rendah,” ucapnya dalam Konferensi Pers, Kamis, 9, Januari

    Sebab itu, Luhut menjelaskan, DEN secara khusus memberikan dukungan penuh kepada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dalam implementasi Core Tax yang menjadi tulang punggung reformasi perpajakan nasional.

    Menurut Luhut sistem ini akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak, sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara.

    Selain itu, Luhut menyampaikan sistem tersebut dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak sehingga akan meningkatkan potensi penerimaan negara sekitar Rp1.500 triliun dan dari potensi tersebut sekitar Rp1.200 triliun dapat dikumpulkan secara bertahap.

    Luhut menyampaikan telah terdapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait dana hasil pajak kepada sektor-sektor strategis seperti UMKM.

    “Tadi Rp1.500 triliun, kami asumsikan Rp 1.200 triliun bisa kami collect secara bertahap. Itu Presiden sudah memerintahkan akan terus nanti mengalokasikan kepada seperti UMKM untuk mendorong tadi, apa namanya itu, purchasing power daripada kelas menengah-bawah,” tuturnya.

    Dia menegaskan, digitalisasi bukan hanya solusi untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga langkah penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan.

    “Kami mendukung penuh implementasi Coretax dan program digitalisasi lainnya untuk memastikan bahwa setiap kebijakan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

  • Lokasi Koin Jagat, Begini Cara Dapat Koin

    Lokasi Koin Jagat, Begini Cara Dapat Koin

    JABAR EKSPRES – Permainan Treasure Hunt dalam aplikasi Jagat kini tengah viral di TikTok, menarik perhatian banyak orang, terutama anak muda. Banyak yang penasaran, bagaimana cara mendapatkan koin Jagat di dalam permainan ini? Apakah koin tersebut bisa ditemukan di kota-kota besar seperti Bandung dan Surabaya? Yuk, simak informasi lengkapnya!

    Treasure Hunt adalah sebuah permainan berburu harta karun yang bisa dimainkan secara offline di berbagai kota. Dalam permainan ini, pemain akan dihadapkan pada tantangan untuk menemukan koin-koin yang tersebar di titik-titik tertentu di peta yang ada pada aplikasi Jagat. Menariknya, koin-koin yang berhasil ditemukan dapat ditukarkan dengan uang tunai, loh! Tak heran jika permainan ini menjadi viral di TikTok dan banyak digemari.

    Baca Juga: Cara Ikutan Tren No Buy List Challenge 2025 yang Viral di TikTok

    Untuk memulai permainan yang seru ini, berikut adalah langkah-langkah mudah yang bisa diikuti:

    Aplikasi Jagat bisa diunduh melalui App Store (untuk pengguna iPhone) atau Play Store (untuk pengguna Android).Setelah mengunduh aplikasi, buat akun baru untuk mulai bermain.Setelah berhasil masuk ke dalam aplikasi, pilih menu game Treasure Hunt.Aplikasi Jagat akan menampilkan peta yang menunjukkan lokasi-lokasi koin yang bisa kamu temukan. Cukup berkeliling di sekitar kota dan temukan koin tersebut!

    Banyak pemain yang awalnya hanya mengetahui permainan ini di Jakarta, khususnya di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Namun, ternyata permainan ini sudah hadir di berbagai kota besar lainnya, seperti Surabaya dan Bandung.

    Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, tampak bahwa permainan Treasure Hunt sudah hadir di Kota Surabaya. Begitu juga di Kota Bandung, seperti yang ditunjukkan oleh akun TikTok yang memperlihatkan lokasi permainan di sekitar kota tersebut.

    Baca Juga: Viral Trend CCTV Indomart Core Sari Gandum, Ini Cara Buatnya

    Jadi, bagi kamu yang berada di luar Jakarta, jangan khawatir! Koin Jagat kini sudah dapat ditemukan di kota-kota besar lainnya, dan siapa tahu, kota tempat tinggalmu bisa menjadi lokasi permainan selanjutnya.

  • Pengemplang Pajak Akan Dipersulit untuk Urus Administrasi

    Pengemplang Pajak Akan Dipersulit untuk Urus Administrasi

    Jakarta, FORTUNE – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan rencana pemerintah memperketat pengawasan terhadap wajib Pajak melalui integrasi data berbasis teknologi canggih. Dengan memanfaatkan blockchain, big data, dan artificial intelligence (AI), pemerintah akan menerapkan sistem yang memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi pajak serta royalti.

    Luhut menegaskan mereka yang tidak memenuhi kewajiban pajak atau royalti akan menghadapi kesulitan dalam mengurus berbagai administrasi penting.

    “Kalau kamu belum bayar pajak atau royalti, nanti izin-izinmu, termasuk paspor, tidak akan bisa diperpanjang. Sistem ini akan memblok akses tersebut sampai kewajibanmu dipenuhi,” kata Luhut dalam konferensi pers, Kamis (9/1).

    Melalui teknologi blockchain dan integrasi data, pemerintah dapat memantau aktivitas wajib pajak secara lebih akurat. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi pelanggaran secara otomatis. Jika data yang dimasukkan wajib pajak tidak valid, sistem akan memblokir aktivitas mereka hingga dilakukan verifikasi.

    “Kalau datanya benar, mesin akan merilis izin tanpa antre. Tapi kalau ada data yang tidak benar, sistem akan memblok dan perusahaan tersebut akan diperiksa. Jika terbukti salah, perusahaan bisa kena sanksi, bahkan sampai diblok aktivitasnya,” kata Luhut.

    Sebagai contoh, pada sektor batu bara telah ada Simbara atau Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga. Sistem tersebut dapat mendeteksi perusahaan yang belum melunasi royalti tidak akan diizinkan menjual produknya hingga kewajiban tersebut diselesaikan. Sistem ini juga akan diterapkan secara bertahap untuk berbagai sektor lain guna meningkatkan kepatuhan pajak.

    Berikan efek jera ke pengemplang pajak

    Selain perusahaan, mantan pejabat negara yang tidak patuh terhadap kewajiban pajak juga tidak akan luput dari pengawasan.

    “Kalau ada mantan pejabat yang menyembunyikan sesuatu, pasti akan ketahuan. Dengan sistem ini, tidak ada lagi yang bisa sembunyi, bahkan kalau dia dulu punya kuasa besar,” kata Luhut.

    Luhut optimistis langkah ini akan menjadi game changer bagi Indonesia. Ia menambahkan bahwa sistem ini akan mempermudah Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak dalam mengumpulkan pajak dan meningkatkan efisiensi administrasi negara.

    DEN secara khusus memberikan dukungan penuh kepada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dalam implementasi Core Tax yang menjadi tulang punggung reformasi perpajakan nasional. Sistem ini akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak, sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara.

    Selain itu, sistem e-catalogue versi 6.0 yang diintegrasikan dengan data lintas sektor pemerintah akan membantu mengurangi potensi pemborosan anggaran, meningkatkan kualitas pengadaan, serta memastikan efisiensi dalam belanja negara.

    “Digitalisasi bukan hanya solusi untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga langkah penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan. Kami mendukung penuh implementasi Core Tax dan program digitalisasi lainnya untuk memastikan bahwa setiap kebijakan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.