NGO: BEM UI

  • Jurnalis, Dosen, Politisi, Kini Komisaris PLN NP

    Jurnalis, Dosen, Politisi, Kini Komisaris PLN NP

    Jakarta, Beritasatu.com – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando ditunjuk sebagai Komisaris anak usaha PT PLN (Persero), PLN Nusantara Power (PLN NP). Hal ini ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Ade Armando dalam pernyataan melalui pesan singkat kepada wartawan. Ia menyampaikan, serah terima jabatan komisaris telah dilaksanakan pada Kamis (3/7/2025).

    “Benar. Kamis kemarin serah terima jabatan (Komisaris PLN Nusantara Power),” tulis Ade dalam pesannya, Jumat (4/7/2025).

    Penunjukan tersebut menjadi bagian dari langkah penyegaran struktur dewan komisaris yang dilakukan oleh perusahaan energi tersebut. Ade Armando memiliki jejak karier panjang, mulai dari akademisi, hingga politikus. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut perjalanan karier Ade Armando!

    Jejak Karier

    Sosok yang dikenal luas di publik ini lahir di Jakarta pada 24 September 1961. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Mayor Jus Gani, yang pernah menjadi atase KBRI di Maroko dan Filipina, dan Juniar Gani.

    Masa kecilnya dihabiskan di Bogor, dengan menempuh pendidikan di SD Banjarsari I, SMPN 2 Bogor, dan SMAN 2 Bogor. Setelah lulus SMA, Ade awalnya diarahkan sang ayah untuk menjadi diplomat dan mendaftar ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI).

    Namun minatnya yang besar pada dunia komunikasi membuatnya akhirnya berpindah jurusan ke Ilmu Komunikasi. Ketertarikannya terhadap media terlihat sejak aktif di pers kampus Warta UI.

    Ade Armando menyelesaikan pendidikan S-1 di UI pada tahun 1988. Ia melanjutkan studi S-2 di Florida State University, Amerika Serikat, dan lulus pada 1991 dengan gelar master of science dalam population studies. Pendidikan doktoralnya kembali ia tempuh di UI dan tuntas pada 2006.

    Karier Akademik, Jurnalistik, dan Politik

    Sebelum dikenal sebagai politisi dan akademisi, Ade Armando telah menapaki dunia jurnalistik. Ia mengawali karier sebagai anggota redaksi Jurnal Prisma (1988-1991), kemudian menjadi redaktur di LP3ES (1991-1993) dan harian Republika (1993-1998).

    Ia juga sempat menjabat sebagai manajer riset di Taylor Nelson Sofres dan direktur Media Watch & Consumer Center.

    Di ranah akademik, Ade pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003) dan dikenal sebagai dosen tetap di kampus tersebut hingga akhirnya mengajukan pensiun dini pada 2023.

    Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007), serta terlibat dalam penyusunan RUU Penyiaran dan RUU Pornografi bersama kementerian terkait.

    Pada April 2023, Ade Armando secara resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tak lama kemudian, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II dalam Pemilu 2024.

    Sebagai politisi PSI, Ade tetap aktif menyuarakan pandangannya di media sosial dan dikenal karena komentar-komentarnya yang tajam serta kontroversial.

    Penunjukan sebagai Komisaris PLN NP

    Pada 3 Juli 2025, Ade Armando resmi ditunjuk sebagai komisaris di PLN Nusantara Power. Penunjukan ini merupakan hasil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai bagian dari penyegaran struktur dewan komisaris.

    Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan karier Ade Armando, yang kini merambah sektor energi dan korporasi BUMN. Penunjukannya menuai beragam tanggapan, baik dari kalangan akademisi, politisi, maupun masyarakat umum.

    Tuai Kontroversi 

    Nama Ade Armando sempat beberapa kali menjadi sorotan publik akibat berbagai pernyataannya yang kontroversial. Salah satu peristiwa yang mencolok adalah insiden pengeroyokan yang menimpanya saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR pada April 2022. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

    Terbaru, pada Desember 2023, Ade kembali menuai kritik usai menyampaikan pernyataan terkait politik dinasti. Ia menanggapi aksi protes BEM UI dan BEM UGM terhadap praktik politik dinasti, dengan menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai contoh praktik tersebut. Pernyataan itu ia sampaikan melalui akun X (sebelumnya Twitter) miliknya, @adearmando61.

    Perjalanan karier Ade Armando menggambarkan sosok yang aktif di berbagai bidang, mulai dari jurnalistik, akademisi, hingga politik. Kini, dengan posisinya sebagai komisaris di PLN Nusantara Power, Ade kembali mengambil peran strategis dalam institusi negara.

  • Eks Ketua BEM UI Sebut Jokowi Bisa Pakai Cara Brutal Pertahankan Kekuasaan Gibran: Politik Sandera

    Eks Ketua BEM UI Sebut Jokowi Bisa Pakai Cara Brutal Pertahankan Kekuasaan Gibran: Politik Sandera

    GELORA.CO  – Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang, berkomentar perihal wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Pria yang sekarang menjadi politikus muda PDIP itu menyebut bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bisa menggunakan cara yang brutal untuk mempertahankan kekuasaan Gibran, seperti dahulu Jokowi mempertahankan kekusaannya.

    Akan tetapi, Melki tak menjelaskan secara rinci cara brutal yang bagaimana yang dilakukan Jokowi.

    Hal ini disampaikan oleh Melki dalam podcast di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Minggu (15/6/2025), seperti dikutip Tribunnews.

    “Kita bisa melihat bagaimana brutalnya mantan presiden Jokowi mempertahankan kekuasaan, bisa jadi dia sebrutal itu mepertahankan kekuasaan anaknya,” kata Melki.

    Menurut Melki, Jokowi juga bisa memakai cara politik sandera, pengguanaan instrumen hukum untuk menekan lawan politik atau pihak yang berseberangan.

    “Politik sandera pasti akan berlangsung kalau pemainnya Joko Widodo,” ujarnya.

    Melki Sedek Huang menjelaskan bahwa saat ini DPR RI sedang dalam masa reses, sehingga surat pemakzulan Gibran yang telah dikirim oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI harus membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

    Ia menilai saat ini seluruh partai politik mengalami hal bimbang dan sedang membahas persoalan tersebut.

    “Problem utamanya sekarang sedang masa reses, dan surat itu harus diterima pimpinan masuk Bamus dan lain sebagainya,” kata Melki.

    “Sudah pasti semua partai politik sedang membahas bagaimana yang sebaiknya. Pasti ada kegalauan,” tuturnya.

    Menurut Melki, sikap Prabowo yang belum melepas tali persaudaraan dengan Jokowi menjadi ketakutan yang besar bagi sejumlah partai politik.

    Meski begitu, Melki Sedek Huang menegaskan bahwa PDIP akan mengawal proses surat pemakzulan Gibran yang diusulak Forum Purnawirawan Prajurit TNI itu.

    “Partai politik di parlemen hari ini kalau kita hitung dari komposisi saja hanya PDIP yang di luar pemerintahan,” kata dia.

    “Jadi akan berat, tapi PDIP perjuangan akan mengawal itu terus,” tandasnya.

    Sosok Melki Sedek Huang

    Sosok Melki Sedek Huangpernah menjadi perbincangan publik setelah ia terbukti melakukan kekerasan seksual.

    Melki terbukti lakukan kekerasan seksual diperkuat dengan adanya Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Indonesia Nomor 49/SK/R/UI/2024, yang ditandatangani Rektor UI Ari Kuncoro, pada 29 Januari 2024.

    Melki tercatat pernah menempuh studi Fakultas Hukum (FH) UI pada 2019.

    Ia mempelajari fokus studi pada Ilmu Hukum Hak Asasi Manusia, Hukum Pidana dan Hukum Administrasi.

    Jabatan sebagai Ketua BEM UI diembannya sejak Januari 2023.

    Sebelumnya, pada Oktober 2019, Melki magang di BEM Fakultas Hukum UI bagian Bidang Sosial dan Politik.

    Dalam organisasi, ia pernah menjadi Staf Departemen Penelitian Hukum dan Tindakan Strategis pada 2020 hingga 2021.

    Setelah itu berlanjut sebagai Wakil Kepala Departemen Penelitian Hukum dan Tindakan Strategis BEM FH UI pada 2021-2022.

    Kemudian dilanjutkan menjadi Koordinator Bidang Sosial dan Politik BEM UI pada Januari 2022-2023.

    Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, Melki pernah magang di LBH Jakarta selama 4 bulan, sejak Agustus hingga November 2021.

    Pada Agustus 2022 hingga Februari 2023, ia juga pernah magang di Tampubolon, Tjoe, and Partners.

    Melki juga pernah aktif sebagai sukarelawan di Rumah Belajar Matalangi pada Oktober hingga November 2019.

    Saat terjerat kasus pelecehan, Melki disanksi administratif oleh pihak Rektorat UI berupa skorsing akademik selama satu semester.

    Adapun selama masa skorsing tersebut, Melki dilarang menghubungi, melakukan pendekatan, berada dalam lokasi berdekatan, dan/atau mendatangi korban.

    Selain itu, Melki juga dilarang aktif secara formal maupun informal dalam organisasi dan kegiatan kemahasiswaan pada tingkat program studi, fakultas, dan universitas serta berada di lingkungan kampus Universitas Indonesia

  • Heboh TNI Masuk Kampus, Dandim Depok Klarifikasi Kedatangannya ke UI

    Heboh TNI Masuk Kampus, Dandim Depok Klarifikasi Kedatangannya ke UI

    Jakarta, Beritasatu.com – Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto memberikan klarifikasi terkait heboh TNI masuk kampus saat berlangsung konsolidasi mahasiswa nasional di Universitas Indonesia (UI). Iman mengaku datang ke acara yang digelar BEM UI itu atas undangan seorang mahasiswa.

    “Kedatangan saya ke kampus UI pada tanggal 16 April 2025 pukul 21.00 WIB adalah atas dasar undangan dan informasi dari salah seorang mahasiswa UI atas nama F dan juga Kepala Bagian Pengamanan UI atas nama AR yang disampaikan sekitar pukul 20.00 WIB,” katanya melalui akun Instagram @kodim0508_depok.

    Pernyataan klarifikasi itu disampaikan dalam kolom komentar postingan akun Instagram @pantauaparat yang mengunggah kronologi lengkap TNI masuk kampus UI saat konsolidasi nasional mahasiswa se-Indonesia dikutip Sabtu (19/4/2025).  

    Iman menyampaikan saat tiba di UI, ia langsung mengirim pesan kepada mahasiswa F mengabarkan kalau dirinya sudah berada di Pusgiwa, lokasi acara.

    “Saya dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Di sana saya berbincang-bincang santai dengan lima mahasiswa dalam suasana keakraban sebagaimana adik-kakak hingga pukul 00.30 WIB,” katanya.

    Saat pulang, lanjut Iman, dirinya diantar oleh kelima mahasiswa tersebut sampai ke mobil dan bersalaman sebelum berpisah.

    Namun, satu hari setelahnya, Iman mengaku mendapat informasi dari mahasiswa F terkait muncul postingan di Instagram @pantauaparat yang di dalamnya terdapat foto-foto kepulangannya dengan narasi seolah-olah mengintimidasi dan mengintervensi kebebasan akademik.

    “Padahal kedatangannya saya ke kampus murni guna memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik dan penuh suasana persaudaraan. Berpakaian dinas dengan identitas yang jelas, menggunakan mobil dinas dengan nomor yang jelas, menunjukkan saya datang dengan sikap terbuka, tidak ada maksud dan tujuan lain selain silaturahmi,” katanya.

    Iman menambahkan tidak ada niat mengintimidasi atau mengintervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik, seperti disebut dalam informasi viral TNI masuk kampus.

    Sebelumnya, akun Instagram @pantauaparat mengunggah kronologi TNI masuk kampus UI hingga viral. Kejadian itu berawal saat acara konsolidasi nasional yang dihadiri sejumlah perwakilan BEM dan organisasi mahasiswa seluruh Indonesia yang dimulai, Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

    Agenda kegiatan tersebut meliputi diskusi, perumusan sikap, dan konsolidasi gerakan mahasiswa terhadap berbagai isu kebangsaan.

    “Sekitar pukul 23.00 WIB, beberapa anggota TNI berpakaian dinas dan menggunakan mobil dinas memasuki area Pusgiwa UI. Kehadiran mereka mengejutkan para peserta konsolidasi yang saat itu masih berada di lokasi,” tulis @pantauaparat. 

    Menurut akun itu, tidak ada interaksi langsung yang bersifat represif, namun kehadiran TNI menimbulkan kekhawatiran dan tanda tanya dari para mahasiswa.

    Mahasiswa mulai membubarkan diri secara bertahap karena kegiatan telah selesai sejak pukul 23.30 WIB hingga 00.00 WIB. Tak lama setelah mahasiswa bubar, para TNI disebutkan juga meninggalkan area kampus UI.

    “Tidak terjadi kekerasan fisik, namun situasi ini memunculkan protes dari kalangan mahasiswa yang menilai kehadiran militer di lingkungan kampus sebagai bentuk intimidasi dan pelanggaran terhadap kebebasan akademik,” tulisnya.

    Postingan akun @pantauaparat menimbulkan banyak komentar. Banyak netizen menyayangkan sikap TNI masuk kampus yang seharusnya menjadi wilayah otonom bebas militer. Mereka menganggap itu bagian dari intimidasi terhadap aksi mahasiswa.

  • Viral! Kronologi TNI Masuk Kampus UI Saat Konsolidasi Mahasiswa

    Viral! Kronologi TNI Masuk Kampus UI Saat Konsolidasi Mahasiswa

    Jakarta, Beritasatu.com – Aksi TNI masuk kampus Universitas Indonesia (UI) viral di media sosial. Kejadian itu terjadi saat BEM UI menggelar konsolidasi nasional mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025) malam.

    Dikutip dari akun Instagram @pantauaparat, kronologi TNI masuk kampus UI berawal saat acara konsolidasi nasional yang dihadiri sejumlah perwakilan BEM dan organisasi mahasiswa seluruh Indonesia yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB.

    Agenda kegiatan tersebut meliputi diskusi, perumusan sikap, dan konsolidasi gerakan mahasiswa terhadap berbagai isu kebangsaan.

    Menurut akun itu, tidak ada interaksi langsung yang bersifat represif, namun kehadiran TNI menimbulkan kekhawatiran dan tanda tanya dari para mahasiswa.

    Mahasiswa mulai membubarkan diri secara bertahap karena kegiatan telah selesai sejak pukul 23.30 WIB hingga 00.00 WIB. Tak lama setelah mahasiswa bubar, para TNI disebutkan juga meninggalkan area kampus UI.

    “Tidak terjadi kekerasan fisik, namun situasi ini memunculkan protes dari kalangan mahasiswa yang menilai kehadiran militer di lingkungan kampus sebagai bentuk intimidasi dan pelanggaran terhadap kebebasan akademik,” tulisnya.

    Postingan akun @pantauaparat menimbulkan banyak komentar. Banyak netizen menyayangkan sikap TNI masuk kampus yang seharusnya menjadi wilayah otonom bebas militer. Mereka menganggap itu bagian dari intimidasi terhadap aksi mahasiswa.

    Dalam kolom komentar, Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto memberikan klarifikasi soal kedatangannya di acara konsolidasi mahasiswa se-Indonesia yang digelar di Pusgiwa UI.

    “Kedatangan saya ke kampus UI pada tanggal 16 April 2025 pukul 21.00 WIB adalah atas dasar undangan dan informasi dari salah seorang mahasiswa UI atas nama F dan juga Kepala Bagian Pengamanan UI atas nama AR yang disampaikan sekitar pukul 20.00 WIB,” katanya melalui akun Instagram @kodim0508_depok.

    Iman mengaku dirinya dijemput oleh mahasiswa dan diantar pulang juga setelah acara selesai. Dia menyayangkan ada informasi TNI masuk kampus UI disebut untuk intervensi acara mahasiswa.

  • Dandim Depok Beberkan Alasan Pakai Seragam dan Mobil Dinas saat Temui Mahasiswa UI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 April 2025

    Dandim Depok Beberkan Alasan Pakai Seragam dan Mobil Dinas saat Temui Mahasiswa UI Megapolitan 19 April 2025

    Dandim Depok Beberkan Alasan Pakai Seragam dan Mobil Dinas saat Temui Mahasiswa UI
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto mengatakan, dirinya memakai pakaian dan mobil dinas saat mendatangi kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, sebagai bentuk keterbukaan.
    Penjelasan itu dia sampaikan melalui akun Instagram @kodim0508_depok di kolom komentar sebuah konten yang diunggah akun Instagram @Pantauaparat.
    Kompas.com
    telah meminta izin Iman untuk mengutip komentar tersebut.
    “Berpakaian dinas dengan identitas yang jelas, menggunakan mobil dinas dengan nomor yang jelas, menunjukkan bahwa saya datang dengan sikap yang sangat terbuka, tidak ada maksud dan tujuan lain, selain silaturahmi,” ujar Iman dalam komentarnya, dikutip Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).
    Ia mengaku, tidak ada intimidasi yang dilakukannya selama berada di sana.
    Bahkan, kedatangannya ke kampus UI karena diundang oleh seorang mahasiswa UI berinisial F dan pejabat pengamanan kampus berinisial AR.
    “Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan, selain memenuhi undangan dari mahasiswa,” kata dia.
    Peristiwa itu bermula saat Iman mendapatkan undangan dari AR dan F untuk bertemu di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa), Kampus UI, Rabu (16/4/2025), pukul 21.00 WIB. Undangan tersebut ia terima satu jam sebelumnya.
    Sesampainya di sana, Iman langsung mengabari F bahwa dirinya sudah sampai di lokasi mereka janjian bertemu.
    Setelah itu, Iman dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Di sana, ia berbincang santai dengan lima mahasiswa UI hingga dini hari.
    Suasana keakraban itu terus berlanjut hingga pertemuan mereka selesai. Saat pulang pun, Iman diantar para mahasiswa itu ke parkiran mobil.
    “Bersalaman dan berpamitan dengan baik, mengucapkan salam yang dijawab juga penuh keramahan dan persaudaraan,” kata dia.
    Namun, Iman mengaku terkejut ketika mengetahui keesokan harinya ada unggahan di media sosial Instagram yang menyudutkan kunjungannya.
    Dalam unggahan tersebut, tercantum sejumlah foto dirinya saat bersalaman disertai narasi yang menyebut kehadirannya sebagai bentuk intimidasi dan intervensi terhadap kebebasan akademik.
    Sebelumnya, Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat Ul tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa. Kegiatan mahasiswa itu sudah diizinkan oleh pihak rektorat UI.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat Ul tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com.
    Kompas.com
    sudah berusaha menghubungi pihak BEM UI, yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut.
    Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Datangi Kampus UI, Dandim Depok Bantah Intervensi Mahasiswa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 April 2025

    Datangi Kampus UI, Dandim Depok Bantah Intervensi Mahasiswa Megapolitan 19 April 2025

    Datangi Kampus UI, Dandim Depok Bantah Intervensi Mahasiswa
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto membantah melakukan intervensi terhadap kegiatan mahasiswa saat mendatangi Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (16/4/2025) malam.
    Kehadirannya dengan mengenakan pakaian dan mobil dinas di sana sebagai bentuk keterbukaan, tanpa maksud lain.
    Penjelasan itu dia sampaikan melalui akun Instagram @kodim0508_depok di kolom komentar sebuah konten yang diunggah akun Instagram @Pantauaparat.
    Kompas.com
    telah meminta izin Iman untuk mengutip komentar tersebut.
    “Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan,” ujar Iman dalam komentarnya, dikutip
    Kompas.com,
    Sabtu (19/4/2025).
    Iman datang ke Kampus UI karena mendapatkan undangan dari salah satu mahasiswa UI berinisial F dan Kepala Bagian Pengamanan UI berinisial AR.
    Sesampainya di lokasi, Iman diarahkan ke kantin Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) dan berbincang santai dengan lima mahasiswa hingga pukul 00.30 WIB.
    Ia menyebut pertemuan itu terbuka dan penuh keakraban. Ia menegaskan, kunjungan tersebut bukan bagian dari operasi atau pemantauan.
    Suasana keakraban itu terus berlanjut hingga pertemuan mereka selesai. Saat pulang pun, Iman diantar para mahasiswa tersebut menuju parkiran mobil.
    “Bersalaman dan berpamitan dengan baik, mengucapkan salam yang dijawab juga penuh keramahan dan persaudaraan,” kata dia.
    Iman mengaku terkejut saat mengetahui keesokan harinya ada unggahan di media sosial Instagram yang menyudutkan kunjungannya.
    Muncul narasi yang menyebut kunjungannya ke UI sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan akademik.
    “Padahal kedatangan saya ke kampus, murni guna memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik dan penuh suasana persaudaraan,” kata dia.
    Iman menyatakan dirinya terbuka terhadap klarifikasi lebih lanjut dan siap berdiskusi apabila dibutuhkan.
    Sebelumnya, Direktur Hubungan Masyarakat UI Arie Afriansyah menyatakan, Rektorat Ul tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa. Kegiatan mahasiswa itu sudah diizinkan oleh pihak rektorat UI.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat Ul tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada
    Kompas.com.
     
    Kompas.com
    sudah berusaha menghubungi pihak BEM UI, yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut.
    Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dandim Depok Beberkan Alasan Pakai Seragam dan Mobil Dinas saat Temui Mahasiswa UI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 April 2025

    4 TNI: Ada yang Ingin Merongrong Pemerintah dengan Pojokkan TNI-Mahasiswa! Nasional

    TNI: Ada yang Ingin Merongrong Pemerintah dengan Pojokkan TNI-Mahasiswa!
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Episode ‘
    tentara masuk kampus
    ‘ sudah sampai di
    Universitas Indonesia
    (
    UI
    ). Kampus di Kota Depok itu disambangi Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok saat ada konsolidasi
    mahasiswa
    .
    TNI
    merepsons persepsi intimidasi TNI terhadap mahasiswa itu sebagai bentuk rongrongan kekuasaan.
    “Nah ini menurut saya ada pihak yang pengin merongrong pemerintah dengan memojokkan TNI dan mahasiswa,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    Dia menanggapi narasi yang muncul di media sosial perihal kedatangan aparat TNI di kampus UI, saat hari berlangsungnya Konsolidasi Nasional
    Mahasiswa
    di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa UI).
    Kristomei melihat unggahan dari akun Instagram @pantauaparat yang menarasikan kehadiran aparat TNI di lingkungan kampus sebagai bentuk intimidasi dan pelanggaran kebebasan akademik.
    Pada akun Instagram itu, ada foto peristiwa kedatangan anggota TNI di UI Rabu (16/4) lalu. Kompas.com sudah meminta izin akun @pantauaparat itu untuk turut menayangkan foto tersebut.
    Kristomei berkomentar, “Kita nggak punya fotonya. Justru mereka, orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu yang foto, kemudian mem-framming-kan seolah-olah ada intimidasi. Coba lihat fotonya, sambi salaman dan senyum-senyum.”
    “Intimidasinya di mana?” ujar Kristomei.
    Foto itu memuat momen saat Dandim Depok Kol Inf Imam Widhiarto dan seorang Babinsa bersalaman dengan pihak yang disebut sebagai mahasiswa. Ada pula foto mobil dinas TNI yang dikendarai Imam untuk masuk ke kampus UI. Kristomei menjelaskan, tentara datang karena diundang mahasiswa yang sudah menjadi sahabat.
    “Cuma narasi yang dibuat adalah seolah-olah TNI mengawasi diskusi. Itu tak ada kaitannya,” tepis Kristomei.
    Kompas.com
    sudah berusaha menghubungi pihak BEM UI, yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Secara umum, fenomena tentara masuk kampus menjadi sorotan akhir-akhir ini. Ada peristiwa nota kesepahaman antara kampus Universitas Udayana dengan TNI, peristiwa tentara masuk ke diskusi Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo, Semarang, dan terbaru ada peristiwa di UI tersebut.
    Apakah ada perintah dari negara kepada TNI untuk mengawasi mahasiswa di kampus-kampus?
    “Tidak ada. Tidak ada perintah. Kerja sama dengan TNI sudah biasa ya. Sudah sering dilakukan,” jawab Kristomei.

    Dia mengatakan kerja sama dengan Universitas Udayana (Unud) itu untuk mengakomodasi kebutuhan informasi sarjana yang berminat masuk TNI.
    “Faktanya, lima tahun terakhir ini, dari 2020 sampai 2025 itu setiap tahun ada sarjana dari Universitas Udayana yang masuk ke TNI menjadi perwira karier,” kata Kristomei.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Datangi UI Saat Konsolidasi Mahasiswa, TNI Tepis Lakukan Intimidasi 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 April 2025

    Datangi UI Saat Konsolidasi Mahasiswa, TNI Tepis Lakukan Intimidasi Nasional 19 April 2025

    Datangi UI Saat Konsolidasi Mahasiswa, TNI Tepis Lakukan Intimidasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.COM
    – Anggota
    TNI
    datang ke kampus
    Universitas Indonesia
    (
    UI
    ) saat ada acara Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI. Namun demikian, pihak TNI menepis kecurigaan bahwa kehadirannya malam itu adalah untuk mengintimidasi mahasiswa.
    “Tidak ada kok. Di foto aja ketawa-ketawa kok. Apa yang diintimidasi?” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei, kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    Anggota TNI yang datang ke UI itu adalah Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/
    Depok
    , Kolonel Infanteri Imam Widhiarto. Dia datang diundang oleh mahasiswa dan kepala bagian pengamanan kampus.
    Brigjen Kristomei melihat foto pertemuan antara Dandim Depok dengan mahasiswa di unggahan viral yang beredar di Instagram. Ada Dandim serta satu Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang berseragam loreng, bersalaman dengan orang-orang berbaju biasa.
    Dalam foto viral itu, nampak pula mobil dinas TNI yang digunakan Dandim Depok dan Babinsa.
    “Seorang Dandim pada jam malam, berseragam, menurut saya sesuatu yang luar biasa. Sudah mengakomodir diskusi, sudah diangap teman sendiri oleh mahasiswa,” kata Kristomei merujuk ke kedatangan personelnya pada Rabu, 16 April lalu.
    Dandim 0508/Depok itu adalah Kol InfImam Widhiarto. Kristomei menyampaikan tulisan klarifikasi dari Imam perihal kedatangannya ke kampus UI pada Rabu (16/4) malam lalu.
    “Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan, selain memenuhi undangan dari mahasiswa,” tulis Imam.
    “Pada saat pulang pun, saya juga diantar oleh adik-adik mahasiswa tadi menuju parkiran mobil. Bersalaman dan berpamitan dengan baik, mengucapkan salam yang dijawab juga penuh keramahan dan persaudaraan,” tulis Imam.

    Sebelumnya, Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa. Kegiatan mahasiswa itu sudah diizinkan oleh pihak rektorat UI.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, tadi.
    Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak
    BEM UI
    , yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        TNI Datangi Kampus UI Adalah Dandim Depok, Buat Apa ke Acara Mahasiswa?
                        Nasional

    6 TNI Datangi Kampus UI Adalah Dandim Depok, Buat Apa ke Acara Mahasiswa? Nasional

    TNI Datangi Kampus UI Adalah Dandim Depok, Buat Apa ke Acara Mahasiswa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    , Ternyata, anggota
    TNI
    yang mendatangi kampus
    Universitas Indonesia
    (
    UI
    ) saat malam konsolidasi
    mahasiswa
    adalah Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Infanteri Imam Widhiarto. Tapi buat apa Pak Dandim mendatangi acara mahasiswa UI?
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa kedatangan Kol Inf Imam Widhiarto ke kampus UI lantaran dia diundang oleh seorang mahasiswa berinisial F dan Kepala Bagian Pengamanan (Kabagpam) UI inisial AR.
    Kepada
    Kompas.com
    , Jumat (18/4/2025), Kristomei menyampaikan tulisan klarifikasi dari Imam perihal kedatangannya ke kampus UI pada Rabu (16/4) malam lalu.
    “Kedatangan saya ke kampus murni guna memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik dan penuh suasana persaudaraan,” tulis Imam dalam keterangan klarifikasinya.
    Pukul 21.00 WIB malam itu, Imam masih berpakaian tentara. Dia datang menggunakan mobil dinas TNI.
    “Menunjukkan bahwa saya datang dengan sikap yang sangat terbuka, tidak ada maksud dan tujuan lain selain silaturahmi,” kata dia.
    Pada malam 16 April itu, sedang berlangsung kegiatan Konsolidasi Nasional
    Mahasiswa
    di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, agendanya sudah terlebih dahulu diinformasikan di akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI. Pada malam itu juga, Imam juga diundang datang ke kampus UI oleh mahasiswa inisial F dan Kabagpam UI inisial AR. Maka datanglah Imam memenuhi undangan F dan AR.
    “Sesampai di Kampus UI, saya mengirm pesan kepada adik mahasiswa F yang mengundang saya, bahwa saya sudah sampai di tempat yang ditunjukkan (Pusgiwa). Selanjutnya, saya dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa,” kata Imam.

    Sebelumnya, Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa. Kegiatan mahasiswa itu sudah diizinkan oleh pihak rektorat UI.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, tadi.
    Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak
    BEM UI
    , yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus
                        Nasional

    5 TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus Nasional

    TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
    TNI
    Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, kedatangan prajurit ke Univesitas Indonesia (
    UI
    ) karena diundang oleh salah satu mahasiswa yang dikenal baik.
    Undangan tersebut, kata dia, ditujukan untuk Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok.
    “Dandim Depok diundang/diajak oleh Seorang Mahasiswa atas nama F dan Kabagpam (Kepala Bagian Pengamanan -red) UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol,” kata Kristomei saat dihubungi
    Kompas.com
    , Jumat (18/4/2025).
    Kristomei mengatakan kedatangan prajurit TNI saat itu dilakukan setelah pulang bertugas sehingga saat masuk kampus, anggotanya masih memakai seragam.
    Dia mengatakan obrolan antara tentara dengan mahasiswa hanyalah pembicaraan biasa.
    “Tidak ada kegiatan TNI yang memantau kegiatan diskusi mahasiswa di UI. Itu narasi yang menyudutkan dan berlebihan,” ujarnya.
    Sebelumnya, Beredar kabar viral di media sosial,
    tentara masuk kampus

    Universitas Indonesia
    (UI) saat ada kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya.

    Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam lalu.
    Malam itu, mahasiswa sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI. Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM pelbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Mereka membahas isu kebangsaan.
    Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, tadi.

    Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak
    BEM UI
    , yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.