NGO: BEM UI

  • Perebutan Ketua BEM UI, Ini Pesan Rektor Heri Hermansyah

    Perebutan Ketua BEM UI, Ini Pesan Rektor Heri Hermansyah

    Bisnis.com, JAKARTA — Universitas Indonesia (UI) buka suara terkait dualitas pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Di media sosial X, ramai dibicarakan tentang dualisme BEM UI ini yang disebut BEM UI Kuning dengan Ketua Zayyid Sulthan Rahman (Atan) dan BEM UI Ungu dengan Ketua Agus Setiawan.

    Rektor Universitas Indonesia Heri Hermansyah mengatakan aturan ikatan keluarga mahasiswa (IKM) UI, ketua BEM merupakan pemenang dari pemilihan raya (Pemira). Dalam Pemira BEM UI, pasangan Agus-Bintang memperoleh suara terbanyak saat pemira yakni mencapai 5116 suara yang kemudian digugat oleh pihak yang kalah yakni Atan-Farrel yang hanya mencapai suara 4260 suara. Di sisi lain, pasangan Rendy-Azzam memperoleh sebanyak 5.040 suara. 

    “Atan Farrel memperoleh suara terkecil, namun sampai sekarang Atan terus mengaku sebagai ketua BEM meski suaranya paling kecil,” tulisnya dalam unggahan instagram pribadi, Jumat (5/9/2025). 

    Dia menegaskan jika Atan-Farrel memperoleh suara tertinggi, maka akan mendapatkan surat keputusan (SK) rektor. Adapun semua ketua lembaga di lingkungan UI diberikan SK rektor. 

    “Farrel pun sekarang sudah lulus. Pemira Iluni (Ikatan Alumni UI) mengalami hal sama, namun Iluni sudah pada dewasa dimana hasil pemira yang jadi pegangan,” katanya.

    Heri mengungkapkan kekisruhan BEM UI bermula dari didudukinya Ketua Umum BEM UI oleh alumni yakni Iqbal selama 2 bulan. Kala itu, Iqbal sudah bukan mahasiswa lagi namun masih menduduki jabatan sebagai Ketum BEM UI. 

    “Iqbal ketahuan sudah jadi alumni saat wisuda Februari kemarin,” ucapnya. 

    Dia berharap hal tersebut tidak terjadi dan terulang kembali ke depannya. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas atensi masyarakat. Dia mengajak menjaga kelancaran Pemira BEM UI 2026. 

    “Jangan sampai hal ini terulang lagi seperti kejadian 2025. BEM UI ini sexy, pada klaim menguasai BEM UI. Kalau BEM fakultas tidak semua ramai, bahkan ada beberapa fakultas yang enggak ada calon, diulang, yang akhirnya dimajukan lawan kotak kosong. Kalau BEM UI, ini mungkin ada gold and glory sehingga selalu jadi rebutan. Mari kita jaga demokrasi,” tutur Heri. 

    Untuk diketahui, sejumlah perwakilan mahasiswa dari badan eksekutif mahasiswa melakukan audiensi dengan pimpinan DPR RI di Ruang Abdul Muis, Senayan pada Rabu (3/9/2025). Salah satu perwakilan yang datang dari kalangan mahasiswa dari UI. Hal tersebut menimbulkan keramaian di media sosial X lantaran perwakilan dari UI yakni Agus Setiawan merupakan pimpinan BEM UI Ungu. Warganet X membicarakan terkait dualisme BEM UI, yakni BEM UI Kuning dan Ungu. Selain kepengurusan yang berbeda, BEM UI Ungu didukung oleh pihak rektorat UI.

  • Respons Ketum Partai Golkar dan Demokrat soal 17+8 Tuntutan Rakyat – Page 3

    Respons Ketum Partai Golkar dan Demokrat soal 17+8 Tuntutan Rakyat – Page 3

    Diketahui, perwakilan dari 16 organisasi mahasiswa yang ditemui pimpinan DPR di antaranya dari GMNI, GMKI, KAMMI, HMI, BEM SI Kerakyatan, BEM SI Rakyat Bangkit, BEM Nusantara, BEM PTNU Se-Nusantara, Demam PTKIN Seluruh Indonesia, BEM PTMA Zona III, GMH, BEM UPNVJ, BEM UI, Himapolindo, Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti.

    Adapun ’17+8 Tuntutan Rakyat’ belakangan muncul dan didukung okeh influencer hingga 211 organisasi masyarakat sipil seperti YLBHI, PSHK, Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI, Center for Environmental Law & Climate Justice UI, dan kelompok buruh.

    Tuntutan tersebut ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, TNI, Polri, ketua umum partai politik, dan kementerian di sektor ekonomi.

    Beberapa tuntutan yakni reformasi DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, pembebasan seluruh demonstan yang ditahan, pembentukan Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus, hingga sejumlah tugas bagi Presiden Prabowo Subianto.

  • Dasco: Reformasi DPR Akan Dipimpin Langsung Puan Maharani – Page 3

    Dasco: Reformasi DPR Akan Dipimpin Langsung Puan Maharani – Page 3

    Diketahui, perwakilan dari 16 organisasi mahasiswa yang ditemui pimpinan DPR di antaranya dari GMNI, GMKI, KAMMI, HMI, BEM SI Kerakyatan, BEM SI Rakyat Bangkit, BEM Nusantara, BEM PTNU Se-Nusantara, Demam PTKIN Seluruh Indonesia, BEM PTMA Zona III, GMH, BEM UPNVJ, BEM UI, Himapolindo, Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti.

    Adapun ‘17+8 Tuntutan Rakyat’ belakangan muncul dan didukung okeh influencer hingga 211 organisasi masyarakat sipil seperti YLBHI, PSHK, Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI, Center for Environmental Law & Climate Justice UI, dan kelompok buruh.

    Tuntutan tersebut ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, TNI, Polri, ketua umum partai politik, dan kementerian di sektor ekonomi.

    Beberapa tuntutan yakni reformasi DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, pembebasan seluruh demonstan yang ditahan, pembentukan Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus, hingga sejumlah tugas bagi Presiden Prabowo Subianto.

  • Dasco Kontak Mensesneg, Minta Pemerintah Terima Audiensi BEM dan Mahasiswa – Page 3

    Dasco Kontak Mensesneg, Minta Pemerintah Terima Audiensi BEM dan Mahasiswa – Page 3

    Diketahui, perwakilan dari 16 organisasi mahasiswa yang ditemui pimpinan DPR di antaranya dari GMNI, GMKI, KAMMI, HMI, BEM SI Kerakyatan, BEM SI Rakyat Bangkit, BEM Nusantara, BEM PTNU Se-Nusantara, Demam PTKIN Seluruh Indonesia, BEM PTMA Zona III, GMH, BEM UPNVJ, BEM UI, Himapolindo, Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti.

    Adapun ‘17+8 Tuntutan Rakyat’ belakangan muncul dan didukung okeh influencer hingga 211 organisasi masyarakat sipil seperti YLBHI, PSHK, Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI, Center for Environmental Law & Climate Justice UI, dan kelompok buruh.

    Tuntutan tersebut ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, TNI, Polri, ketua umum partai politik, dan kementerian di sektor ekonomi.

    Beberapa tuntutan yakni reformasi DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, pembebasan seluruh demonstan yang ditahan, pembentukan Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus, hingga sejumlah tugas bagi Presiden Prabowo Subianto.

  • BEM UI Tuntut DPR Usut Pernyataan Prabowo soal Dugaan Makar

    BEM UI Tuntut DPR Usut Pernyataan Prabowo soal Dugaan Makar

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Agus Setiawan menuntut DPR mengusut  dugaan makar seperti yang diucapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Pernyataan itu dia sampaikan saat audiensi di DPR, Rabu (3/8/2025). Audiensi ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR Saan Mustopa, dan Wakil DPR Cucun Ahmad Syamsurijal.

    “Saya ingin ada pembentukan tim investigasi yang independen untuk mengusut tuntas berbagai kekerasan yang terjadi sepanjang bulan Agustus ini, juga dengan dugaan makar yang keluar dari mulut bapak Presiden Prabowo Subianto,” katanya.

    Dia menilai dugaan makar yang dilayangkan Prabowo dalam aksi demonstrasi pekan lalu merugikan massa yang berunjuk rasa.

    Pembentukan tim ini, kata dia, juga sebagai cara membuktikan kebenaran dari ucapan Prabowo Subianto.

    “Sehingga apa yang disampaikan bapak presiden dapat dibuktikan karena kami dari gerakan merasa dirugikan,” tegasnya.

    Agus juga menyinggung aksi anggota dewan yang berjoget ria saat lesunya kondisi ekonomi dan aspirasi masyarakat tak didengar.

    Agus mengatakan sikap anggota dewan tersebut tidak pantas dilakukan di tengah badai PHK. Terlebih tunjangan anggota dewan meningkat dirasa kurang tepat.

    “Kok bisa ada wakil rakyat yang justru kabarnya tunjangannya dinaikkan dan ketika ada kabar tersebut terjadi simbolisasi joget-joget yang kemudian hati kami sedih bapak-bapak sekalian,” paparnya.

    Agus mengatakan bahwa masyarakat seolah hanya dimanfaatkan suaranya saat gelaran pemilu. Setelahnya janji-janji semasa kampanye tidak direalisasikan.

    Dia khawatir generasi emas 2045 tidak tercapai jika pemerintah tidak melakukan perubahan. Oleh karenanya, dia berharap agar wakil rakyat menjalankan amanat seperti yang diinginkan rakyat.

    “Saya berharap agar kita ingat kembali amanat rakyat, mandat rakyat yang dibebankan di pundak kota sekalian agar betul- betul kita perjuangkan,” terang Agus.

  • BEM Se-UI Bakal Demo Pekan Ini, Usung Agenda “17+8 Tuntutan Rakyat”
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 September 2025

    BEM Se-UI Bakal Demo Pekan Ini, Usung Agenda “17+8 Tuntutan Rakyat” Megapolitan 3 September 2025

    BEM Se-UI Bakal Demo Pekan Ini, Usung Agenda “17+8 Tuntutan Rakyat”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar aksi demonstrasi dengan membawa agenda besar bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat” pada pekan ini.
    Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan mengatakan, aksi tersebut akan berlangsung dalam waktu dekat meski belum dapat memastikan tanggal pelaksanaan maupun jumlah massa yang akan terlibat.
    “Dalam waktu dekat. Aksi (demo) itu dalam waktu dekat, ada di dalam minggu ini,” kata Atan saat dikonfirmasi, Rabu (3/9/2025).
    Menurut Atan, aksi yang digagas mahasiswa UI akan bersifat konstruktif dan menekankan pada dorongan perubahan kebijakan.
    “Kami tegaskan bahwa kami akan membawa aksi yang konstruktif dan juga berfokus kepada perubahan-perubahan kebijakan,” ujarnya.
    Gagasan “17+8 Tuntutan Rakyat” sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial. Tuntutan tersebut merupakan rangkuman dari beragam kritik masyarakat yang muncul baik di lapangan maupun dunia maya.
    Beberapa tokoh publik seperti Abigail Muria, Jerome Polin, Salsa Erwina, dan Cheryl Marella turut mendorong wacana ini melalui unggahan di media sosial.
    Selain itu, “12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi & Keadilan” di Change.org yang sudah mengumpulkan lebih dari 40.000 tanda tangan juga dimasukkan dalam agenda.
    Sejumlah tuntutan terbaru, termasuk dari aksi buruh pada 28 Agustus 2025 dan pernyataan sikap Center for Environmental Law & Climate Justice UI, turut melengkapi agenda besar ini.
    Untuk Presiden Prabowo
    Untuk Polisi
    Untuk Ketua Umum Partai Politik
    Untuk DPR
    Untuk TNI
    Untuk Kementerian Sektor Ekonomi
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pernyataan Sikap BEM Se-UI Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba dan Unpas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 September 2025

    Pernyataan Sikap BEM Se-UI Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba dan Unpas Megapolitan 2 September 2025

    Pernyataan Sikap BEM Se-UI Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba dan Unpas
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia (UI) mengeluarkan pernyataan sikap terkait kondisi pemerintahan, termasuk insiden aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke dalam kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).
    Pernyataan sikap dihadiri lengkap oleh seluruh Ketua BEM Fakultas di UI, termasuk Ketua BEM UI Atan Zayyid Sulthan di Tugu Makara UI, Kota Depok, Selasa (2/9/2025).
    Di awal penyampaian, Atan mengucapkan belasungkawa kepada sembilan korban meninggal dunia serta para korban luka akibat aksi demonstrasi di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.
    Lalu, ia menyoroti insiden aparat kepolisian yang memasuki wilayah kampus di Bandung, Jawa Barat. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran dari prinsip demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
    “Kami mengecam seluruh tindakan represif yang mengakibatkan korban bermunculan dan mengutuk keras tindakan aparat dalam melakukan penyerangan di lingkungan Universitas Islam Bandung dan Universitas Pasundan,” ujar Atap dalam orasinya.
    Tak hanya itu, Aliansi BEM se-UI juga menyoroti kalimat yang diucapkan Presiden RI Prabowo Subianto dalam konferensi pers usai bertemu dengan ketua umum seluruh partai politik pada Minggu (31/8/2025).
    Saat itu, presiden menyebut adanya dugaan tindakan makar dalam demo yang berlangsung pada pekan lalu.
    “Pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai dugaan makar harus dibuktikan dengan investigasi yang jelas, transparan, dan akuntabel,” tagas Atan.
    Berikut lima poin lengkap pernyataan sikap yang disampaikan Aliansi BEM se-UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suara Warga untuk Aksi Massa: Jangan Rusak Fasilitas Umum
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Suara Warga untuk Aksi Massa: Jangan Rusak Fasilitas Umum Megapolitan 31 Agustus 2025

    Suara Warga untuk Aksi Massa: Jangan Rusak Fasilitas Umum
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah fasilitas umum rusak usai aksi massa yang terjadi di berbagai titik di Jakarta, pada Jumat (29/8/2025). Salah satu yang terdampak adalah halte Transjakarta yang terbakar.
    Akibat kerusakan tersebut, layanan Transjakarta sempat lumpuh sementara pada Sabtu (30/8/2025) pagi.
    Halte-halte yang biasanya dipadati penumpang tampak sepi karena tidak bisa digunakan.
    Hingga Sabtu dini hari, Transjakarta mencatat lima halte yang terbakar, yakni Halte Polda (Koridor 1), Senen Sentral (Koridor 5), Senen Toyota Rangga (Koridor 2), Gerbang Pemuda Arah Pluit (Koridor 9), dan Senayan Bank DKI (Koridor 1).
    Kemudian, pada Sabtu pagi, dua halte lain juga ditambahkan ke dalam daftar kerusakan.
    “Dua halte Transjakarta kembali dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab, yaitu Halte Bundaran Senayan dan Pemuda Pramuka,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, dalam keterangannya, Sabtu.
    Selain halte yang hangus terbakar, sejumlah fasilitas lainnya juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dipakai sementara.
    Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi turut menyayangkan aksi perusakan fasilitas umum.
    Ratna (41), pedagang kaki lima di kawasan Senayan, mengaku sedih melihat perjuangan massa aksi berakhir dengan kerusakan fasilitas.
    “Saya sedih, padahal saya tidak ikut demo. Saya cuma melihat dari jauh, tapi sedih melihat anak-anak yang berjuang demi masyarakat. Kalau demo lagi, tolong jaga fasilitas kita semua, sudah bagus, malu kalau kita yang menghancurkannya,” ujar Ratna, Sabtu.
    Adi (68), warga yang rutin bersepeda di kawasan Gelora Bung Karno, juga menilai pengrusakan fasilitas umum sebagai tindakan yang salah sasaran.
    “Kalau mau dirusak, bobol pagar DPR jangan fasilitas umum. Ayo berpikirlah lebih dewasa, kita bukan remaja yang nakal semuanya di jarah,” kata Adi.
    Sementara itu, Lestari (28) menekankan bahwa kerusakan halte merugikan masyarakat karena mengganggu transportasi publik.
    “Semua fasilitas kan untuk kita juga, siapa tahu juga dibeli dengan uang kita. Enggak cuma mengganggu aktivitas kita semua, tapi juga merugikan diri kita sendiri sebagai rakyat biasa,” tuturnya.
    Hal senada diungkapkan Maria (36), warga Pejompongan, yang juga menyoroti dampak kemacetan lalu lintas akibat kerusuhan.
    “Kasihan juga masyarakat lain yang terdampak, jalan macet, fasilitas umum rusak,” ujarnya.
    Selain menyesalkan kerusakan fasilitas, sejumlah warga mengingatkan massa aksi agar tetap tertib dan tidak terprovokasi pihak lain.
    “Harapannya, kalau ada demo lagi, aspirasi bisa tetap tersampaikan tapi dengan cara baik. Jangan sampai ada yang menyusup dan memprovokasi,” kata Maria.
    Gusti (42), pedagang di Palmerah, juga menilai provokasi kerap menjadi pemicu kerusuhan.
    “Kalau mau demo silakan, itu hak. Tapi jangan sampai ada yang terbakar atau rusak. Jangan terprovokasi sama orang yang mau bikin kerusuhan,” ucapnya.
    Sementara Dedi (50), warga Pejompongan lainnya, menilai kerusakan fasilitas justru membuat aspirasi rakyat tidak tersampaikan dengan baik.
    “Kalau demo ricuh, yang rugi semua. Pemerintah tidak akan fokus dengar aspirasi, malah sibuk mengurus kerusakan. Jadi, sebaiknya tertib, jangan mudah terpancing emosi,” kata dia.
    Aksi massa pada Jumat (29/8/2025) merupakan buntut insiden seorang pengemudi ojek online yang diduga terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Peristiwa itu memicu gelombang protes yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan dan BEM UI.
    Unjuk rasa yang semula digelar untuk menuntut keadilan dan pertanggungjawaban pemerintah atas insiden tersebut, berujung ricuh.
    Sejumlah fasilitas umum, mulai dari halte Transjakarta, pintu masuk MRT, hingga gerbang tol dilaporkan rusak akibat kerusuhan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya kembali lancar pascademo

    Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya kembali lancar pascademo

    Jakarta (ANTARA) – Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya mulai dari Jalan Gatot Soebroto hingga Sudirman, Jakarta Selatan terpantau kembali lancar pascademonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Jumat (29/8).

    Berdasarkan pantauan di lokasi, pukul 20.45 WIB terlihat suasana di Polda Metro Jaya terbilang kondusif dalam pengawasan.

    Namun, dua gerbang masuk utama di Gatot Soebroto dan Sudirman masih tertutup, sehingga tidak bisa dimasuki masyarakat umum.

    Sejumlah masyarakat yang ingin memasuki Polda Metro Jaya harus melewati pintu kawasan SCBD dengan diawasi ketat aparat kepolisian.

    Kemudian, pantau di kawasan Sudirman terlihat halte Transjakarta Polda Metro Jaya hanya menyisakan abu dan benda yang warnanya menjadi gelap lantaran dibakar saat demonstrasi.

    Adapun prasasti yang berada di pagar Polda Metro Jaya kawasan Sudirman terlihat tulisannya sudah rontok sehingga hanya menyisakan abu semen.

    Lalu, pos penjagaan di sekitarnya juga terlihat rusak dengan vandalisme yang bertebaran.

    Sejumlah kendaraan bermotor dan roda empat nampak sudah berlalu lintas, namun untuk ke arah Tol Dalam Kota yang sebelumnya terbuka kini ditutup kembali.

    Hal ini mengingat demo di gedung DPR yang terus berlanjut.

    Sedangkan, Stasiun MRT Istora Mandiri juga nampak rusak dengan puing puing kaca yang jatuh bersebaran. Hanya Stasiun ini satu-satunya yang belum bisa beroperasi.

    Transportasi Jakarta (Transjakarta) mencatat total tujuh halte BRT yang dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8) dan hingga Sabtu dini hari.

    Ketujuh halte tersebut, yakni Halte Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda.

    Sedangkan untuk non BRT yang dirusak yakni Kontainer Petamburan (dibakar).

    Lalu, terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demonstrasi di Sejumlah Kota, Pertamina Klaim SPBU Tetap Beroperasi & Stok Aman

    Demonstrasi di Sejumlah Kota, Pertamina Klaim SPBU Tetap Beroperasi & Stok Aman

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi dan stok BBM di sejumlah wilayah tetap terjaga. Hal ini diumumkan menyusul aksi demonstrasi di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar sejak Jumat (29/8/2025).

    Corporate Communication Pertamina Patra Niaga Roberth Marcelino mengatakan, saat ini SPBU Pertamina di sejumlah kota beroperasi secara normal. Stok pun diklaim terkendali.

    “Semua SPBU di wilayah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dalam kondisi aman, fully operated dan melayani konsumen dan masyarakat dengan normal. Ketersediaan BBM juga dalam kondisi tersedia,” ucap Roberth kepada Bisnis, Sabtu (30/8/2025).

    Kendati, dia menyebut pada malam hari SPBU ditutup sementara. Ini dilakukan pertimbangan keamanan dan keselamatan.

    Sebab, SPBU adalah sarana dan prasarana umum dan penting bagi pelayanan masyarakat.

    “SPBU juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan pihak pengamanan dan memastikan sarana antisipasi seperti APAR dalam keadaan siap digunakan,” imbuh Roberth.

    Dia menambahkan bahwa jalur pengiriman BBM juga disesuaikan dengan kondisi agar tetap dapat mengirim energi ke SPBU untuk masyarakat.

    Seperti diketahui aksi demonstrasi massa berlangsung sejak Jumat. Demonstrasi bukan hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga di sejumlah daerah seperti Bandung, Solo, Makassar, hingga Surabaya. 

    Di Jakarta sendiri, aksi penyampaian pendapat alias demo berlangsung di sejumlah titik. Mulai dari Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, dan Gedung DPR/MPR. 

    Sedari Jumat pagi, massa demonstran, yang sebagian besar merupakan driver ojek online (ojol), memadati pintu gerbang Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.  

    Berdasarkan pantauan, driver ojol tersebut berunjuk rasa di sekitar 500 meter dari Mako Brimob untuk meminta keadilan atas kematian Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang meninggal dunia akibat dilindas rantis Brimob saat demo pada Kamis malam (28/8/2025).  

    Mereka meneriakkan kata-kata “pembunuh” sembari menunjuk-nunjuk ke arah Mako Brimob sambil mencoba bergerak mendekati markas tersebut. Di sana, puluhan personel TNI yang menggunakan topi baret ungu sudah bersiaga untuk menjaga agar suasana tetap kondusif. Aksi tersebut pun terus berlanjut hingga sore hari.

    Bersamaan dengan itu, BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) menyerbu Polda Metro Jaya. Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi merangsek masuk melalui gerbang Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman menuju arah Blok M.

    Mereka sempat berdialog dengan perwakilan kepolisian. Massa aksi meminta agar Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri untuk langsung menemui mereka. 

    “Kapolda mau turun ke sini atau kita yang jemput?” ujar orator saat berhadapan dengan perwakilan kepolisian.

    Tak jauh dari Polda Metro Jaya, demonstran yang memadati pintu utama DPR/MPR juga berhasil menerobos masuk. Pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi berhasil memotong sejumlah besi di gerbang utama sehingga memberikan ruang masuk badan mereka sekitar pukul 17.05 WIB. Satu per satu massa aksi pun memasuki Kompleks Parlemen.

    Bagaimana aksi demonstran di kota-kota lainnya?

    Bandung

    Sama halnya dengan Jakarta, massa melakukan aksi demo di sejumlah titik lokasi di Bandung. Seperti DPRD Jawa Barat, Mapolda, dan Jalan Soekarno-Hatta.  

    Aksi solidaritas mahasiswa dan ojek online di depan DPRD Jabar dan Markas Polda Jabar pun berlangsung ricuh. 

    Polisi yang berjaga di dalam area Gedung DPRD Jabar menembakkan gas air mata ke arah massa dan dilakukan berulang kali. Para peserta demo langsung berhamburan, saat gas air mata ditembakkan Polisi.  

    Sejak siang, meski diguyur hujan deras, massa tetap bertahan di depan Gedung DPRD, bahkan jumlahnya terus bertambah dan berusaha merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Jabar.

    Massa mahasiswa memblokade jalan dan langsung menyerbu gerbang utama pintu masuk Markas Mapolda Jabar sejak pukul 12.30. Peserta aksi terpantau mengenakan almamater Universitas Padjadjaran (Unpad) dan UIN Sunan Gunung Djati. Massa dari Ojol juga terpantau hadir secara langsung. 

    Solo

    Aksi demo driver ojek online atau ojol di depan Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C Pelopor kawasan Manahan Kota Solo terpantau mulai pada pukul 13.00 WIB dan kian memanas pada sore hari, Jumat (29/8/2025).

    Situasi memanas ini bermula ketika massa aksi sedang membakar sejumlah barang di Jl Adi Sucipto dan sejumlah oknum melemparkan botol air mineral ke arah polisi. Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dan Danrem 074/Surakarta Kolonel Inf Muhammad Arry Yudistira sempat turun untuk menenangkan massa karena aksi semakin masif.

    Meski demikian, ricuh menjadi-jadi saat polisi membalas lemparan botol dan barang-barang lain dari oknum massa yang semakin masif dengan melemparkan bom asap dan gas air mata. Bom asap dan gas air mata itu mengarah ke selter di mana massa yang berkumpul sudah mulai tenang.