NGO: AJI

  • Imbauan Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Siapkan ‘Starter Kit’ Ini

    Imbauan Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Siapkan ‘Starter Kit’ Ini

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan, termasuk di DKI Jakarta. Ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang.

    Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat menyiapkan ‘starter kit’ dan menjaga pola hidup sehat. Pola hidup bersih dan sehat tidak hanya soal higiene atau kebersihan lingkungan, tetapi juga memerhatikan asupan makanan.

    “Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, rutin aktivitas fisik, jaga kebersihan diri dan lingkungan,” tandas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom, Senin (11/11/2025).

    Bila mengeluhkan gejala batuk, Aji mengimbau pemakaian masker agar menekan risiko penularan. Di tengah cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi, kasus influenza juga dilaporkan meningkat.

    Bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi influenza rutin, untuk setidaknya menerima suntikan satu kali dalam setahun. Terlebih, bagi mereka yang masuk kelompok berisiko tinggi.

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” cerita dia.

    “Meskipun vaksin influenza tahunan belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia, namun tetap direkomendasikan,” pungkasnya.

    Saat keluhan dirasa tidak membaik, Aji juga menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Sebelumnya diberitakan, DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes Bahas Revisi Anggaran 2026 di Rapat Tambahan Bareng DPR”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi ini diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    BMKG juga memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah wilayah hingga periode 13-16 November 2025

    Penyebab Cuaca Ekstrem

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan peningkatan intensitas hujan kali ini dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG kini terpantau di Laut Filipina timur dan bergerak ke arah barat laut menuju Luzon, yang bisa berdampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini mendorong peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Kombinasi antara Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator memperkuat pembentukan awan di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Wilayah yang Terdampak

    Di periode 10-12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatra Barat, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    Sementara di periode 13-16 November, wilayah dengan status Siaga mencakup:

    Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Imbauan BMKG untuk Masyarakat

    BMKG mengimbau agar masyarakat yang ada di wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ini terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    Maka dari itu, BMKG meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas saat hujan lebat turun yang disertai petir dan angin kencang. Hindari beberapa area, seperti:

    Area terbuka.Pohon.Bangunan yang rapuh.

    Wanti-wanti Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem

    Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit selama menghadapi cuaca ekstrem tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, mengingatkan untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

    Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rutin melakukan aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

    “Cuci tangan dengan air mengalir dan sabut atau hand sanitizer. Gunakan juga masker bagi orang yang sedang sakit atau jika di keramaian, dan terapkan etika batuk atau bersin,” beber Aji saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11).

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi. Misalnya seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” tambahnya.

    Aji mengungkapkan vaksin influenza tahunan memang belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia. Tetapi, vaksin tersebut tetap direkomendasikan bila dibutuhkan.

    “Jika sakit memberat, segera ke dokter atau fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • ESDM prediksi mandatori bioetanol E10 dilakukan 2028 atau lebih cepat

    ESDM prediksi mandatori bioetanol E10 dilakukan 2028 atau lebih cepat

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi mandatori bioetanol 10 persen (E10) dapat dilakukan pada tahun 2028 atau lebih cepat.

    “Sesuai arahan kita memprediksi bahwa pada tahun 2028 atau lebih cepat bisa dilakukan mandatori E10,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Selasa.

    Eniya mengatakan, program mandatori bioetanol bertujuan untuk mengurangi impor bensin yang cukup tinggi.

    Pada saat tahun 2023, Kementerian ESDM mendorong adanya uji pasar (market trial) bioetanol oleh Pertamina. Pertamina melakukan market trial sejak 2023 dengan mencampurkan 5 persen etanol ke beberapa SPBU.

    Saat ini sudah ada BBM ramah lingkungan berbasis bioetanol 5 persen yang sudah dijual di 146 SPBU, seperti di Jabodetabek, Jawa Timur, Bandung, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

    “Seperti yang kami sampaikan bahwa pentahapan mandatori untuk etanol ini dikeluarkan nantinya sebagai turunan dari Peraturan Menteri ESDM 4/2025 tentang Pengusahaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati menjadi keputusan menteri,” kata Eniya.

    Menurut dia, terdapat sejumlah tantangan terkait bioetanol mulai dari ketersediaan bahan baku dan adanya keterbatasan insentif. Kemudian tantangan dalam fluktuasi harga dari minyak nabati juga sangat berpengaruh, isu lingkungan dan deforestasi juga menjadi satu hal yang harus dicermati.

    Lalu infrastruktur produksi dan distribusi, keterbatasan dari fasilitas di terminal bahan bakar minyak (TBBM) juga perlu dipertimbangkan, moda angkutnya yang memenuhi persyaratan termasuk fasilitas pendukung kapal jika pada suatu saat nanti ada pabrik bahan bakar nabati, lalu dari situ harus dikirimkan ke seluruh Indonesia.

    Di samping itu tantangan teknologi yang mana diperlukan adanya kesiapan teknologi yang dapat memproses secara efisien, dan sekaligus untuk menurunkan biaya produksi.

    Hal ini dikarenakan dari bahan baku yang ada, jika terjadi kompetisi dengan bahan pangan, bahan baku pupuk dan lain sebagainya, maka ini membuat tentunya industri bahan bakar nabati akan sulit berkembang. Pasar global juga menjadi satu atensi, karena adanya kriteria keberlanjutan (sustainability criteria) dan sebagainya.

    “Dari sini kami memberikan satu gambaran, bahwa dalam pelaksanaannya nanti tentunya perlu mempertimbangkan berbagai hal untuk pelaksanaan dari tantangan dan sinergi dari pelaksanaan program bahan bakar nabati ini,” ujar Eniya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ​Koalisi Cek Fakta dan ICT Watch Hadirkan Aplikasi Berbasis AI Bantu Tangkal Hoaks

    ​Koalisi Cek Fakta dan ICT Watch Hadirkan Aplikasi Berbasis AI Bantu Tangkal Hoaks

    Jakarta: Koalisi Cek Fakta dan 102 media online bersama ICT Watch menjalin kolaborasi strategis menghadirkan aplikasi berbasis AI untuk membantu publik melakukan pemeriksaan fakta dan mengenali hoaks-disinformasi secara lebih mudah dan efisien.

    Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung hari ini Selasa,11 November 2025.
    AI Membuat Penyebaran Hoaks Makin Masif
    Koalisi Cek Fakta(Aliansi Jurnalis Independen/AJI, Asosiasi Media Siber Indonesia/AMSI, dan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia/MAFINDO) melihat saat ini penyebaran hoaks semakin masif dengan adanya AI. Karena itu diperlukan alat yang bisa menyebarluaskan klasifikasi dengan lebih cepat.

    Koordinator Koalisi Cek Fakta, Adi Marsiela menjelaskan selama ini tim pemeriksa di Cek Fakta melaporkan sebuah informasi yang diduga mengandung hoaks melalui chatbot yang berbasi WhatsApp. 

    “Chatbot itu berbasis aplikasi WhatsApp yang kemudian akan memberikan jawaban apakah informasi yang dimasukkan itu memang informasi bohong yang sudah diperiksa atau dibongkar oleh teman-teman Cek Fakta, atau sebuah informasi baru yang akan diverifikasi oleh tim Cek Fakta,” jelas Adi dalam sambutanya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Kompas, Selasa 11 November 2025.

    Adi menambahkan dengan adanya aplikasi berbasis AI yang diberi nama Galifakta ini diharapakan bisa mempercepat dan mempermudah masyarakat melaporkan dan mengecek berita bohong atau disinformasi.  

    “Ini akan menambah lagi alat untuk lebih memperlambat pergerakan, perpindahan informasi bohong dari satu platform ke platform lain,” imbuhnya.
     

    Direktur Eksekutif ICT Watch Indonesia, Indriyatno Banyumurti menyoroti tantangan dalam penyebaran verifikasi fakta. Ia mengungkapkan bahwa penyebaran verifikasi fakta seperti yang dilakukan oleh Cek Fakta itu masih kalah masif dibandingkan dengan penyebaran hoaks. 

    “Karena kita tahu bersama bahwa penyebaran verifikasi-verifikasi fakta itu jauh lebih rendah dibandingkan penyebaran hoaks. Jadi tantangannya sebenarnya di sana jadi kalau kami lihatnya bahwa sebanyak-banyaknya mungkin media tools yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat ini menjadi salah satu cara untuk bisa memperluas distribusi verifikasi yang sudah dilakukan oleh teman-teman Cek Fakta,” ungkap Indriyatno.
    Aplikasi Galifakta

    Aplikasi Galifakta ini dikembangkan menggunakan platform Canvas Google Gemini untuk membantu publik melakukan pemeriksaan fakta dan mengenali disinformasi secara lebih mudah dan efisien. Galifakta ini bisa diakses melalui melalui tautan https://s.id/galifakta.

    (Tampilan hasil cek fakta di Galifakta. Foto: Medcom.id)

    Medcom.id mencoba melakukan cek fakta di Galifakta. Selain memberi label bahwa inforsmasi tersebut hoaks dijelaskan juga bahwa asal mula berita bohong tersebut.

    Jakarta: Koalisi Cek Fakta dan 102 media online bersama ICT Watch menjalin kolaborasi strategis menghadirkan aplikasi berbasis AI untuk membantu publik melakukan pemeriksaan fakta dan mengenali hoaks-disinformasi secara lebih mudah dan efisien.
     
    Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung hari ini Selasa,11 November 2025.
    AI Membuat Penyebaran Hoaks Makin Masif
    Koalisi Cek Fakta(Aliansi Jurnalis Independen/AJI, Asosiasi Media Siber Indonesia/AMSI, dan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia/MAFINDO) melihat saat ini penyebaran hoaks semakin masif dengan adanya AI. Karena itu diperlukan alat yang bisa menyebarluaskan klasifikasi dengan lebih cepat.
     
    Koordinator Koalisi Cek Fakta, Adi Marsiela menjelaskan selama ini tim pemeriksa di Cek Fakta melaporkan sebuah informasi yang diduga mengandung hoaks melalui chatbot yang berbasi WhatsApp. 

    “Chatbot itu berbasis aplikasi WhatsApp yang kemudian akan memberikan jawaban apakah informasi yang dimasukkan itu memang informasi bohong yang sudah diperiksa atau dibongkar oleh teman-teman Cek Fakta, atau sebuah informasi baru yang akan diverifikasi oleh tim Cek Fakta,” jelas Adi dalam sambutanya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Kompas, Selasa 11 November 2025.
     
    Adi menambahkan dengan adanya aplikasi berbasis AI yang diberi nama Galifakta ini diharapakan bisa mempercepat dan mempermudah masyarakat melaporkan dan mengecek berita bohong atau disinformasi.  
     
    “Ini akan menambah lagi alat untuk lebih memperlambat pergerakan, perpindahan informasi bohong dari satu platform ke platform lain,” imbuhnya.
     

     

    Direktur Eksekutif ICT Watch Indonesia, Indriyatno Banyumurti menyoroti tantangan dalam penyebaran verifikasi fakta. Ia mengungkapkan bahwa penyebaran verifikasi fakta seperti yang dilakukan oleh Cek Fakta itu masih kalah masif dibandingkan dengan penyebaran hoaks. 
     
    “Karena kita tahu bersama bahwa penyebaran verifikasi-verifikasi fakta itu jauh lebih rendah dibandingkan penyebaran hoaks. Jadi tantangannya sebenarnya di sana jadi kalau kami lihatnya bahwa sebanyak-banyaknya mungkin media tools yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat ini menjadi salah satu cara untuk bisa memperluas distribusi verifikasi yang sudah dilakukan oleh teman-teman Cek Fakta,” ungkap Indriyatno.

    Aplikasi Galifakta

    Aplikasi Galifakta ini dikembangkan menggunakan platform Canvas Google Gemini untuk membantu publik melakukan pemeriksaan fakta dan mengenali disinformasi secara lebih mudah dan efisien. Galifakta ini bisa diakses melalui melalui tautan https://s.id/galifakta.
     

    (Tampilan hasil cek fakta di Galifakta. Foto: Medcom.id)
     
    Medcom.id mencoba melakukan cek fakta di Galifakta. Selain memberi label bahwa inforsmasi tersebut hoaks dijelaskan juga bahwa asal mula berita bohong tersebut.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Ini Spesifikasi Bahan Bakar yang Cocok Buat Wuling Darion PHEV

    Ini Spesifikasi Bahan Bakar yang Cocok Buat Wuling Darion PHEV

    Jakarta

    Wuling Cortez Darion hadir dalam dua varian powertrain, EV dan PHEV. Darion PHEV cocok buat konsumen yang sering menempuh perjalanan jarak jauh antar kota. Tapi perlu dicatat, jangan sembarangan memberi bahan bakar. Ini spesifikasi bahan bakar Darion PHEV yang dianjurkan pabrikan.

    Sekadar informasi, Darion PHEV menggunakan mesin 1.500 cc dedicated hybrid, dengan motor drive bertenaga 150 kW. Motor listrik di mobil ini bisa menempuh jarak hingga 125 km (CLTC), dan kombinasi mesin bensin + baterainya bisa membuat MPV 7-seater ini menempuh jarak hingga lebih dari 1.000 km.

    Dijelaskan Product Planning Wuling Motors Aji Ibrahim, bahan bakar yang disarankan buat Darion PHEV adalah bahan bakar jenis bensin dengan RON 92. Kata Aji, Wuling telah melakukan pengujian terhadap bahan bakar RON 92 yang dijual di Indonesia.

    “Jadi memang kita sudah melakukan beberapa sampling (pengujian) di beberapa daerah Indonesia dan memang engine (mobil) kita sudah compatible dengan RON 92 yang di Indonesia. Jadi produk ini sudah disesuaikan dengan kondisi (bahan bakar) di Indonesia, semua brand kita coba,” ungkap Aji kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Wuling Indonesia baru saja merilis MPV 7-seater pintu geser terbaru mereka, Cortez Darion, atau bisa disebut sebagai Wuling Darion. Mobil ini hadir dengan pilihan mesin EV dan PHEV, serta dijual dalam dua varian, CE dan EX.

    Wuling Darion EV CE harganya Rp 356.000.000, Darion EV EX Rp 416.000.000, Darion PHEV CE Rp 439.000.000, dan Darion PHEV EX Rp 489.000.000. Perlu dicatat, harga itu merupakan harga promosi khusus untuk 1.500 pembeli pertama.

    (lua/rgr)

  • PGN Batam: 2.783 pelanggan terlayani jaringan gas di 16 perumahan

    PGN Batam: 2.783 pelanggan terlayani jaringan gas di 16 perumahan

    Untuk saat ini sudah 2.783 pelanggan yang ‘gas-in’, dari total target 4.045 sambungan rumah tangga di tahap pertama

    Batam (ANTARA) – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat sebanyak 2.783 pelanggan rumah tangga telah menikmati jaringan gas bumi (jargas) yang tersebar di 16 perumahan, per 11 November 2025.

    Area Support PGN Batam Dendi Denintama mengatakan pemasangan tersebut tersebar di 16 perumahan dari total 23 lokasi yang menjadi sasaran pada tahap pertama.

    “Untuk saat ini sudah 2.783 pelanggan yang ‘gas-in’, dari total target 4.045 sambungan rumah tangga di tahap pertama. Kami masih fokus di lokasi Batam Kota, Sagulung dan Batu Aji,” ujar Dendi Denintama dihubungi di Batam, Selasa.

    Adapun 16 perumahan yang sudah tersambung jaringan gas meliputi Taman Carina, Rosinton, Cemara Asri, Taman Anugerah, Taman Teratai 3, Masyeba, Sierra, Graha Nusa Batam, Mitra Centre, Suka Maju, Villa Muka Kuning, Legenda Malaka, Hang Tuah Kasturi, Oma, Villa Hang Lekir, dan KDA.

    Dendi menjelaskan pelanggan PGN Batam saat ini masih didominasi oleh rumah tangga, ritel dan industri.

    “Untuk kantor pemerintahan, termasuk dinas dan instansi daerah, belum ada yang dipasang jargas,” kata dia.

    Ia menambahkan, untuk dapur dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pasokan gasnya disuplai oleh anak perusahaan PGN, PT Gagas Energi Indonesia (Gagas).

    “Kebetulan karena di sekitar lokasi dapur MBG belum ada pipa PGN,” ujar dia.

    Program jargas rumah tangga di Batam menjadi salah satu upaya memperluas akses energi bersih yang ramah lingkungan dan memiliki harga kompetitif di perkotaan dan pemukiman.

    Pewarta: Amandine Nadja
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Biskuit Dicampur Tepung dan Gula hingga Gizi Hilang

    Biskuit Dicampur Tepung dan Gula hingga Gizi Hilang

    GELORA.CO –  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melaksanakan ekspose atau gelar perkara terkait penyelidikan dugaan korupsi pengadaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa gelar perkara tersebut telah dilakukan. 

    Namun, ia menyatakan masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi oleh tim penyelidik sebelum kasus ini dapat ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan.

    “Terakhir sudah kita ekspose berkait dengan makan tambahan itu, masih ada yang perlu kita lengkapi lagi di situ dari makanan tambahan,” kata Asep Guntur di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Asep menjelaskan, salah satu fokus utama KPK saat ini adalah mendapatkan barang bukti fisik berupa sampel biskuit dari pengadaan tersebut. Sampel ini sangat krusial untuk menguji kandungan gizi yang sebenarnya di laboratorium.

    “Kita sekarang itu juga sedang mau nyari barangnya (sampel biskuit), karena kita harus cek juga tuh kandungannya,” ujar Asep.

    “Itu yang sedang kita carikan saat ini, sedang kita carikan sampelnya, mudah-mudahan ada sampelnya nanti akan kita uji juga,” tambahnya.

    Asep membeberkan, dugaan modus korupsi dalam kasus ini adalah pengurangan komponen gizi utama dalam biskuit yang bernilai paling mahal. Komponen ini ia istilahkan sebagai “pertamax”, yang merujuk pada campuran vitamin dan protein (premiks).

    “Kalau dari jumlah nutrisi yang ada, itu kan ada ‘pertamax’. Jadi itu kandungan vitamin dan proteinnya ada di situ dan itu yang paling mahal,” jelas Asep.

    KPK menduga campuran bergizi tinggi itu dikurangi secara drastis, atau bahkan dihilangkan sama sekali. Untuk memenuhi volume produksi, adonan biskuit kemudian diperbanyak dengan bahan yang jauh lebih murah seperti tepung dan gula.

    Akibatnya, biskuit yang seharusnya berfungsi menekan angka stunting kehilangan nutrisi esensialnya.”Nah ketika campuran itu dikurangi, apalagi mungkin dihilangkan, yang ada tinggal tepung dan gula. Ini tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan dari balita, tetap akan stunting ya tetap stunting, seperti itu, karena kandungan gizinya tidak ada,” kata Asep.

    Asep menyebut saat ini KPK baru memegang bukti tertulis mengenai komposisi yang seharusnya ada di dalam adonan bukan bukti fisik biskuitnya. “Yang ada memang saat ini adalah kandungan itu secara tertulis,” sebutnya.

    Perkembangan ini menunjukkan bahwa meskipun pada September 2025 lalu kasus ini disebut siap naik ke penyidikan, hasil gelar perkara terbaru menyoroti perlunya kelengkapan bukti uji laboratorium sebelum KPK dapat melangkah lebih jauh, termasuk menentukan apakah akan menggunakan sprindik umum (tanpa tersangka) seperti yang direncanakan sebelumnya.

    Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman buka suara terkait kasus korupsi makanan tambahan balita dan ibu hamil. Menurut Aji kasus dugaan korupsi tersebut tidak terjadi di era Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

    “Kasus terjadi pada periode tahun 2016-2020, sebelum era kepemimpinan Menkes Budi Sadikin. Kami menghargai dan menyerahkan proses penyelidikan kasus t​ersebut yang dilakukan sesuai kewenangan KPK,” tutur Aji.

    Diketahui, Menteri Kesehatan periode tahun 2016 hingga 2020 ada dua yang menjabat. Pertama Nila Moeloek sebagai Menteri Kesehatan periode 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Berikutnya ada Menkes Terawan Agus Putranto yang menjabat periode 23 Oktober 2019 dan 23 Desember 2020.

    Kemenkes lanjut Aji juga telah melakukan pengawasan terhadap dugaan kasus tersebut dan sudah melaporkan hasilnya ke KPK untuk dilakukan perbaikan tata kelola dan kepatuhan terhadap regulasi.

    Kemenkes pun siap untuk menerima konsekuensi hukum jika memang terbukti bersalah dan menyerahkan semua hasil penyelidikan kepada pihak berwenang.

    “Jika memang terbukti ada pelanggaran hukum, tentu harus mengikuti proses penindakan hukum lebih lanjut,” ujar Aji.

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati arah The Fed di akhir tahun

    IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati arah The Fed di akhir tahun

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar mencermati arah kebijakan The Fed terkait suku bunga acuannya pada akhir tahun 2025.

    IHSG ditutup melemah 3,35 atau 0,04 persen ke posisi 8.391,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,63 poin atau 1,01 persen ke posisi 844,87.

    “Secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptrend setelah bullish consolidation,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, Nafan mengatakan pelaku pasar mencermati kelanjutan dari government shutdown (penutupan pemerintah) Amerika Serikat (AS), serta arah kebijakan suku bunga acuan The Fed pada pertemuan selanjutnya di akhir 2025.

    Government shutdown masih berlangsung dan menjadi yang terlama sepanjang sejarah AS, sementara itu, The Fed masih akan melangsungkan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9-10 Desember 2025 mendatang.

    Dari dalam negeri, Nafan mengatakan pergerakan IHSG terpengaruh oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Oktober 2025 dan data penjualan eceran per September 2025.

    Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami kenaikan 6,2 basis poin (bps) menjadi 121,2 pada Oktober 2025, dibandingkan sebesar 115 pada September 2025, atau mengakhiri penurunan data IKK yang terjadi dalam dua bulan sebelumnya secara beruntun.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Ungkap Pelajar Tergeletak di Minimarket Bogor Terluka Usai Tawuran

    Polisi Ungkap Pelajar Tergeletak di Minimarket Bogor Terluka Usai Tawuran

    Bogor

    Polisi mengungkap pelajar yang tergeletak di depan minimarket di Tanah Sareal, Kota Bogor, terluka usai terlibat tawuran. Pelajar tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit dan kondisinya masih kritis.

    “Ini adalah foto korban yang tersebar di media sosial, untuk kondisi korban sendiri saat ini kritis. Kemudian kami klarifikasi juga bahwa korban (menggunakan jaket hijau) ini bukan dari ojek online, tetapi ini merupakan orang yang melakukan janjian tawuran,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi sambil menunjukan foto korban yang viral di medsos, Senin (10/11/2025).

    Aji menyebut pelajar tergeletak dengan luka di kepala itu berinisial AS dan merupakan pelajar salah satu SMK di Bogor. AS diduga terlibat tawuran dengan kelompok lain menggunakan senjata tajam dan membuatnya luka di kepala, leher, punggung dan tangan.

    “Tersangka dan anak berkonflik dengan hukum melakukan tawuran antarkelompok, saling serang dan membacok menggunakan senjata tajam. Sehingga korban (AS) mengalami luka di bagian kepala, punggung, tangan dan leher,” kata Aji.

    “Jadi untuk kondisinya masih kritis di rumah sakit. Untuk korban sendiri dalam kejadian ini, ini pelaku merupakan korban dan korban merupakan pelaku,” imbuhnya.

    “Piket mendapatkan laporan terkait aduan masyarakat tentang remaja yang tergeletak di depan minimarket,” kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Doddy Rosjadi, Jumat (7/11).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi. Pihak kepolisian kemudian melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan.

    (sol/haf)

  • Sudinkes Jaktim imbau warga waspadai penyakit di musim hujan

    Sudinkes Jaktim imbau warga waspadai penyakit di musim hujan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan penyakit bersumber dari nyamuk dan tikus yang rentan muncul akibat curah hujan tinggi dan genangan air (banjir).

    “Penyakit menular yang sering muncul saat musim hujan dan banjir biasanya penyakit menular berbasis lingkungan, bisa bersumber dari nyamuk hingga tikus,” kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Penyakit menular yang sering muncul saat musim hujan dan banjir di antaranya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk dan Leptospirosis ditularkan melalui tikus.

    Selain itu, ada penyakit yang disebabkan oleh kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik seperti diare, penyakit kulit (gatal-gatal) dan penyakit lainnya.

    Menurut Herwin, kelompok masyarakat yang paling rentan terkena penyakit tersebut seperti anak-anak, lanjut usia (lansia), dan petugas kebersihan yang sering bersentuhan langsung dengan air atau lumpur di wilayah banjir.

    “Penyakit tersebut biasanya paling rentan terkena oleh anak-anak dan usia lanjut di daerah terdampak. Apalagi petugas kebersihan atau relawan yang membantu masyarakat di daerah banjir,” ujarnya.

    Selain itu, musim hujan dan banjir akan mempengaruhi kondisi lingkungan yang mendukung terhadap munculnya kejadian penyakit.

    Curah hujan tinggi menyebabkan munculnya habitat-habitat perkembangbiakan nyamuk terutama di luar rumah, seperti barang bekas yang akan terisi air hujan dan berdampak pada peningkatan faktor risiko penularan DBD.

    Lalu, genangan air hujan akan tercemar oleh urine tikus yang mengandung bakteri leptospira dan mengakibatkan terjadinya penularan leptospirosis kepada masyarakat.

    “Kondisi banjir atau luapan air dan sisa-sisa lumpur mengakibatkan tumbuhnya berbagai bakteri penyebab penyakit yang mengakibatkan penyakit kulit dan lain-lain,” ucap Herwin.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan warga rutin membersihkan debu-debu di rumah sebagai upaya mencegah terpapar mikroplastik di dalam rumah, karena partikel tersebut bisa terkandung di dalam debu.

    “Kalau di luar ruangan (mikroplastik) akan dibersihkan oleh hujan, kalau di dalam ruangan, bersihkan ruangannya,” ujar Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10).

    Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga mengajak warga mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi sampah plastik dan tidak membakar sampah.

    Karena selain mencemari udara, sampah plastik dan pembakaran sampah khususnya di ruang terbuka dapat menghasilkan mikroplastik.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.