NGO: AJI

  • Pabrik Fuso di Indonesia Bisa Produksi Truk Listrik, tapi…

    Pabrik Fuso di Indonesia Bisa Produksi Truk Listrik, tapi…

    Jakarta

    Pusat produksi Mitsubishi Fuso di Indonesia, yaitu PT Krama Yudha Ratu Motor (KRM) yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, menyatakan kesiapannya untuk beralih merakit truk listrik jika pasar sudah terbukti dan prinsipal memberikan lampu hijau.

    Presiden Direktur PT KRM, Duljatmono, memastikan bahwa fasilitas yang mereka miliki sangat fleksibel dan adaptif terhadap produk-produk baru, termasuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Kesiapan ini menjadi kabar baik dalam upaya pemerintah mempercepat lokalisasi EV.

    Pabrik Mitsubishi Fuso di Cakung Foto: Dok. Fuso

    “Fasilitas kita fleksibel dan adaptif terhadap produk-produk baru. Termasuk EV, kalau memang itu dibutuhkan, artinya prinsipal memerintahkan untuk produksi di sini, karena demand-nya ada, ya kita siap untuk melakukan itu,” kata pria yang akrab disapa Momon di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).

    Meski fasilitas sudah siap secara prinsip, Momon tidak menampik bahwa produksi truk listrik membutuhkan penyesuaian besar. Perakitan truk listrik, terutama komponen baterai dan sistem kelistrikan bertegangan tinggi, memerlukan standar keselamatan dan teknologi yang berbeda dari truk diesel.

    “Ada proses-proses penyesuaian atau teknologi yang perlu dipelajari oleh tim KRM oleh karyawannya, ada training, kemudian ada investasi yang diperlukan untuk itu. Tapi secara prinsip, KRM siap karena fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan itu,” jelas Momon.

    Pernyataan PT KRM ini sejalan dengan langkah agresif Mitsubishi Fuso yang sudah memperkenalkan truk listrik eCanter di Indonesia. Meski demand dari truk listrik ini masih butuh dorongan insentif.

    “Ini kami sangat bergantung pada kesiapan konsumen dan juga regulasi pemerintah supaya bisa lebih sukses lagi memasarkan tipe ini,” kata Aji Jaya, selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).

    Tim redaksi detikcom pernah melihat proses produksi truk eCanter di tanah kelahirannya, Prefektur Kanagawa, Kawasaki Plant, Jepang.

    Kesan pertama ketika tiba di Kawasaki Plant, pabrik ini terlihat modern, bahkan area perakitan sudah dilengkapi dengan air conditioner (AC). Saat masuk ke dalam area pabrik, cukup sejuk. Di sisi lain, semuanya tertata rapi, teratur, dan modern.

    Dalam amatan detikcom, pengerjaan truk hampir semuanya dibantu dengan sistem otomatis dan robot. Misalnya distribusi mesin truk, sasis, hingga pemasangan kabin. Semuanya diatur dalam waktu yang bersamaan. Dari penglihatan kami, pekerja manusia lebih banyak dibutuhkan untuk mengerjakan bagian truk yang sulit dijangkau oleh mesin otomatis tersebut.

    Ada beberapa hal yang berbeda dari produksi eCanter dibanding versi internal combustion engine. Pertama ialah para pekerja dibekali keterampilan khusus masalah kelistrikan hingga fitur yang cuma tersedia di truk eCanter. Para pekerja dibekali bagaimana menangani listrik tegangan tinggi.

    (riar/rgr)

  • Banjir Truk Impor China Sudah Makan ‘Korban’, Pemerintah Diminta Kasih Solusi

    Banjir Truk Impor China Sudah Makan ‘Korban’, Pemerintah Diminta Kasih Solusi

    Jakarta

    Impor truk China yang masuk Indonesia bikin kalangan pabrikan lokal khawatir. Kehadiran truk impor China bahkan sudah ‘makan’ korban.

    Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menyoroti regulasi antar instansi; Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian yang belum sinkron untuk kendaraan komersil di area off-road (non-jalan raya) seperti tambang.

    Yannes menjelaskan ada ketimpangan yang dihadapi produsen Jepang akibat konsekuensi dari kebijakan yang tumpang tindih.

    “Truk impor China yang digunakan secara eksklusif di area tambang tertutup, tidak sepenuhnya tunduk pada regulasi yang sama, sehingga banyak yang masih menggunakan mesin Euro 2 atau Euro 3,” ujar Yannes kepada detikOto, Rabu (12/11/2025).

    “Hal ini dari perspektif industri otomotif Jepang jelas menciptakan ketimpangan kompetitif, sebab truk China menawarkan harga 30-50% lebih rendah tanpa beban sertifikasi emisi ketat, sementara produsen Jepang menghadapi biaya produksi lebih tinggi untuk memenuhi standar domestik,” jelasnya.

    Seperti diketahui, produsen Jepang telah berinvestasi triliunan rupiah untuk upgrade line produksi mereka di Indonesia demi mematuhi standar Euro 4 yang diwajibkan pemerintah.

    Mitsubishi Fuso salah satu yang mulai terdampak dengan kehadiran impor truk China. Keresahan ini sudah disampaikan kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), namun belum mendapatkan solusi dari pemerintah.

    “Sampai sekarang kita masih nunggu langkah konkrit dari pemerintah. Dan namanya menunggu itu sih kita nggak bisa maksa orang-orang. Kalau harapannya segera,” ungkap Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

    Segmen komersial merupakan industri padat karya yang banyak melibatkan pekerja dan turut berkontribusi kepada perekonomian negara.

    “Jangan nanti kita udah tepar dulu baru ada langkah konkrit,” kata Aji.

    Hal senada juga pernah diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Menurut Kukuh, truk impor dari China mengambil keuntungan, tapi bisa mengancam industri dalam negeri, apalagi buat pabrikan yang sudah berinvestasi besar.

    “Sampai Juli ini diperkirakan, kami tidak punya data yang cukup resmi, itu hampir 7 ribu, sampai akhir tahun bisa sampai 14 ribuan kendaraan komersial,” ujar Kukuh beberapa waktu yang lalu.

    Standar emisi kendaraan menjadi salah satu langkah strategis yang sudah ditentukan pemerintah.

    Bukan cuma soal emisi, namun truk impor CBU sudah terasa dampaknya. Pabrik komponen kendaraan ada yang mengurangi karyawan sampai separuhnya.

    “Ada perusahaan yang suplai komponen dump truck pengurangan karyawan hampir 50 persen,” kata Sekjen Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmat Basuki, beberapa waktu lalu.

    “Untuk truk import CBU-nya segera dihentikan karena kalau truk tidak hanya komponen, namun industri karoseri juga sangat terdampak. Mudah-mudahan dengan cara tersebut industri komponen bisa lebih baik,” sebutnya.

    (riar/rgr)

  • Wanti-wanti Maraknya Truk Impor China Bikin Persaingan Tak Adil hingga PHK

    Wanti-wanti Maraknya Truk Impor China Bikin Persaingan Tak Adil hingga PHK

    Jakarta

    Mitsubishi Fuso menilai truk impor China bikin resah pabrikan yang sudah berinvestasi di Indonesia. Pabrikan yang memproduksi lokal harus memenuhi standar emisi hingga regulasi teknis kelayakan serta keselamatan, sementara truk impor bisa bebas tanpa memenuhi syarat tersebut.

    “Kami PT Krama Yudha Tiga Berlian motor tidak hanya menjual produk, kami membangun ekosistem, kami melakukan investasi untuk berkontribusi kepada Indonesia,” kata Aji Jaya selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors di Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).

    Aji Jaya menekankan pabrikan lokal selalu mengikuti regulasi pemerintah. Sebagai contoh, PT KTB dan fasilitas produksinya, Krama Yudha Ratu Motor (KRM) telah berinvestasi untuk memenuhi standar emisi Euro4 bagi kendaraan bermesin diesel, yang diwajibkan pemerintah sejak tahun 2022.

    Ironisnya, di sisi lain, truk impor dari China dilaporkan bisa masuk ke pasar tanpa harus memenuhi persyaratan teknis yang sama. Kondisi ini menciptakan keuntungan yang tidak adil, produk impor dapat menawarkan harga jual yang lebih kompetitif.

    Diketahui kendaraan niaga berat dari China hanya memenuhi standar emisi Euro 2 dan Euro 3. Padahal, Indonesia sudah menetapkan standar emisi Euro 4 sebagai aturan wajib untuk kendaraan yang baru diproduksi.

    Aji menginginkan pemerintah segera punya solusi untuk melindungi industri dalam negeri.

    “Karena kalau kelamaan juga pasti dampaknya akan lebih besar ke kita. Bisa-bisa Pak Momon (Duljatmono, Presiden Direktur PT KRM) produksinya terus turun harus layoff karyawan, harus kurangin produksi,” jelas Aji.

    Menanggapi fenomena ini, pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menyoroti akar masalah yang lebih kompleks, yakni adanya perbedaan yurisdiksi dan tumpang tindih regulasi, khususnya di sektor pertambangan.

    “Agak lucu juga ya, sebab yang pertambangan di bawah yurisdiksi Kementerian ESDM, sedangkan yang di jalan raya di bawah Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Lalu yang usulkan regulasi wajibkan seluruh kendaraan beroperasi di kawasan pertambangan atau di luar jalan umum untuk memenuhi standar emisi euro4 adalah Kemenperin,” kata Yannes.

    Truk China dengan standar emisi Euro 2, Euro 3, atau bahkan truk listrik, dapat legal beroperasi di kawasan tambang. Masalah utamanya bukan sekadar “banjir truk impor ilegal”, melainkan adanya celah regulasi yang sah di sektor tertentu.

    “Hal ini disebabkan oleh sifat kendaraan tersebut yang lebih banyak dikategorikan sebagai peralatan produksi di lokasi tertutup, bukan transportasi publik atau komersial di jalan umum, sehingga tunduk pada regulasi khusus pertambangan,” jelas Yannes.

    Regulasi yang dimaksud adalah UU No. 3 Tahun 2020 (UU Minerba), yang berada di bawah yurisdiksi Kementerian ESDM (KemenESDM). Di sisi lain, APM (Agen Pemegang Merek) yang sudah berinvestasi di Indonesia–kebanyakan dari Jepang– memproduksi kendaraan yang beroperasi di jalan umum. Karena itu, mereka wajib mematuhi aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan memproduksi mesin berstandar Euro 4.

    “Otomatis mereka (pabrikan Jepang) hanya memiliki spek mesin Euro 4. Nah untuk pesaing truk dari China dengan harga murah yang sudah diterima pertambangan ini dinilai APM-APM yang ada (sebagai) sebuah unfairness,” papar Yannes.

    Ironisnya, lanjut Yannes, kementerian yang mengusulkan regulasi agar seluruh kendaraan di wajib memenuhi standar Euro 4 justru adalah Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Area tambang dianggap sebagai kawasan tertutup atau bukan jalan umum. Truk yang beroperasi di sana sering dikategorikan sebagai peralatan produksi seperti halnya ekskavator, bukan alat transportasi jalan raya. Namun Aji menyebut truk impor China saat ini makin terang-terangan, bahkan tidak hanya terlihat pada area tambang saja.

    “Ada sih (di pulau Jawa), kalau di lapangan pernah lihat gitu. Cuma yang masif sih emang di mining ya,” kata Aji.

    Secara singkat Yannes menggambarkan adanya pasar dengan standar ganda, sehingga merugikan pabrikan yang telah berinvestasi untuk standar yang lebih tinggi.

    Pabrikan Jepang mayoritas sudah berinvestasi besar untuk mematuhi regulasi pemerintah, salah satunya standar emisi Euro 4 untuk kendaraan di jalan umum. Persaingan menjadi tidak adil ketika produk impor truk China bisa masuk dengan standar lebih rendah Euro 2 atau 3 dan harga lebih murah.

    “Jadi yang terbaca ada tumpang tindih dan perbedaan yurisdiksi antara Kementerian ESDM, Kemenhub, dan Kemenperin inilah yang membuat aturan kendaraan pertambangan dan industri kendaraan berat di Indonesia saat ini,” tutupnya.

    (riar/rgr)

  • Kemen PU: Flyover Nurtanio dukung operasional kereta cepat Whoosh

    Kemen PU: Flyover Nurtanio dukung operasional kereta cepat Whoosh

    Konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mengungkapkan, pembangunan Flyover Nurtanio menjadi bagian dari dukungan infrastruktur jalan untuk mendukung operasional Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) dan KA Feeder Padalarang–Bandung.

    “Konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien,” kata Dody dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Pembangunan Flyover Nurtanio yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus menunjukkan progres signifikan.

    Hingga awal November 2025, progres fisik proyek telah mencapai 65 persen dan berjalan sesuai rencana dengan target selesai akhir tahun 2025.

    Dengan hadirnya Flyover Nurtanio, arus lalu lintas di kawasan Jalan Dr. Abdurrahman Saleh, Jalan Garuda, dan Andir akan semakin lancar serta menghilangkan potensi tundaan akibat perlintasan sebidang.

    Proyek ini juga menjadi bagian dari dukungan infrastruktur jalan untuk mendukung operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dan KA Feeder Padalarang-Bandung, yang meningkatkan intensitas perlintasan rel di kawasan tersebut.

    Flyover Nurtanio didesain memiliki panjang 550 meter untuk menghubungkan Jalan Dr. Abdurrahman Saleh dengan Jalan L.M.U. Nurtanio (Jalan Garuda) dan melewati perlintasan sebidang rel kereta api di kawasan Andir, Kota Bandung.

    Selama ini, area tersebut menjadi salah satu titik kemacetan utama akibat pertemuan arus kendaraan dari empat arah sekaligus, ditambah frekuensi perjalanan kereta api yang tinggi.

    Dody mengatakan, pembangunan jalan layang (flyover) merupakan upaya untuk mengurangi kemacetan akibat perlintasan sebidang rel kereta serta menekan angka kecelakaan yang sering terjadi di kawasan tersebut.

    Flyover Nurtanio akan menambah kapasitas jalan eksisting dari semula empat lajur menjadi enam lajur serta menghilangkan perlintasan sebidang yang selama ini menjadi titik kemacetan.

    Konektivitas antar wilayah yang lancar akan mempercepat mobilitas barang, jasa, dan manusia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

    Dari sisi teknis, jalan layang ini dibangun dengan struktur bore pile dan rangka baja pada bentang tengah untuk menjaga kekuatan sekaligus meminimalkan gangguan terhadap aktivitas di bawahnya.

    Selain mengurai kemacetan, keberadaan jalan layang ini diharapkan juga dapat meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan menjadi simpul penting dalam jaringan transportasi perkotaan Bandung Utara, sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat konektivitas nasional berbasis transportasi terpadu.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri PKP tambah kuota rumah subsidi untuk tenaga kerja kesehatan

    Menteri PKP tambah kuota rumah subsidi untuk tenaga kerja kesehatan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menambah kuota rumah subsidi untuk tenaga kerja kesehatan (nakes) menjadi 35 ribu unit rumah.

    “Kuota rumah subsidi untuk nakes ini karena mereka sudah banyak berjuang. Mereka harus mendapatkan hunian yang layak,” ujar Ara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Awalnya, pemerintah menyiapkan 30.000 unit rumah subsidi khusus untuk nakes. Namun, setelah mendengar pemaparan kebutuhan di lapangan, Ara menyampaikan komitmen untuk menambah kuota menjadi 35.000 unit.

    Dia menambahkan bahwa pemerintah akan membuka berbagai skema pembiayaan agar akses kepemilikan rumah bagi tenaga kesehatan semakin mudah.

    “Banyak terobosan yang bisa kita lakukan. Kita akan siapkan berbagai skema. Jangan sampai keterbatasan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) menjadi alasan,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus menyampaikan bahwa banyak tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, tenaga kesehatan masyarakat, terutama yang ditugaskan di daerah, selama ini mengalami kesulitan memiliki rumah yang terjangkau.

    “Pada kesempatan ini kami ingin memastikan agar nakes memiliki kemudahan untuk memiliki rumah. Karena banyak nakes yang ditempatkan di daerah. Kalau harus mencari sendiri tentu berat. Rumah subsidi ini sangat membantu,” ujar Benjamin.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri ATR: Layanan pertanahan harus adaptif dengan generasi muda

    Menteri ATR: Layanan pertanahan harus adaptif dengan generasi muda

    Generasi muda tidak mau lagi berurusan dengan proses yang rumit atau tidak transparan. Mereka ingin semua layanan jelas, terukur, dan sesuai aturan…,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengarahkan transformasi layanan pertanahan yang adaptif terhadap tuntutan generasi muda.

    “Generasi muda tidak mau lagi berurusan dengan proses yang rumit atau tidak transparan. Mereka ingin semua layanan jelas, terukur, dan sesuai aturan. Kalau tidak sesuai, berani bersuara di media sosial. Itulah yang akan terjadi lima tahun mendatang, generasi itu menjadi mayoritas pemohon terhadap proses pertanahan. Untuk itu kita perlu juga bertransformasi,” ujar Nusron dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dirinya menegaskan bahwa pelayanan publik di bidang pertanahan harus bertransformasi agar sesuai dengan karakter masyarakat masa kini, khususnya generasi muda. Generasi muda menuntut kecepatan, transparansi, dan integritas tinggi dalam setiap layanan pertanahan.

    Dia mengatakan, perubahan perilaku masyarakat perlu diimbangi dengan pembaruan sistem pelayanan di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Layanan pertanahan perlu beradaptasi dengan tuntutan zaman melalui percepatan proses, kemudahan akses, dan kepastian hasil.

    Transformasi layanan akan dilakukan secara menyeluruh. Nusron mengungkapkan, langkahnya dimulai dari penyederhanaan proses bisnis agar masyarakat dapat mengurus seluruh kebutuhan dalam satu jalur terpadu.

    Langkah tersebut juga perlu dukungan teknologi informasi yang kuat untuk menjamin kecepatan, efisiensi, dan keamanan data.

    Proses transformasi juga bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM jadi kunci untuk mewujudkan pelayanan publik yang modern dan berintegritas.

    Oleh karena itu, Nusron menekankan kepada jajarannya, ASN di lingkungan Kementerian ATR/BPN harus memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas tinggi agar mampu menyesuaikan diri dengan tantangan baru.

    “Transformasi pelayanan bukan sekadar perubahan sistem, tetapi perubahan cara berpikir. Kita layani masyarakat dengan cara yang sesuai dengan semangat zaman,” katanya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati upaya redenominasi Rupiah

    IHSG ditutup menguat di tengah pasar cermati upaya redenominasi Rupiah

    Redenominasi bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap mata uang bila dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil,

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati rencana redenominasi mata uang Rupiah.

    IHSG ditutup menguat 22,06 atau 0,26 persen ke posisi 8.388,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,22 poin atau 0,50 persen ke posisi 846,91.

    “Redenominasi bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap mata uang bila dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, Rancangan Undang- Undang (RUU) Redenominasi Rupiah telah memasuki Prolegnas Jangka Menengah 2025-2029 sebagai inisiatif pemerintah.

    Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menekankan akan tetap fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi selama proses redenominasi berlangsung.

    Dari mancanegara, meredanya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan sinyal berakhirnya government shutdown (penutupan pemerintahan) AS direspon positif oleh pelaku pasar.

    Senat AS meloloskan RUU untuk mendanai pemerintah federal hingga Januari 2025, dan mengakhiri penutupan terpanjang dalam sejarah AS. RUU tersebut, yang disahkan dengan suara 60-40 persen dan didukung sebagian senator Partai Demokrat dan hampir semua senator Republik, akan dikirim ke DPR.

    Apabila lolos di DPR, RUU akan diserahkan kepada Presiden AS Donald Trump untuk ditandatangani menjadi UU.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,78 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 1,61 persen dan 1,54 persen.

    Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 0,53 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing turun 0,50 persen dan 0,31 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRON, BELL, KBLV, PJHB, dan MORA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KOBX, DART, NAYZ, CASH, dan AEGS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.682.641 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 51,32 miliar lembar saham senilai Rp22,34 triliun. Sebanyak 343 saham naik, 323 saham menurun, dan 147 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 247,07 poin atau 0,49 persen ke 51.090,00, indeks Hang Seng menguat 226,32 poin atau 0,85 persen ke 26.922,73, indeks Shanghai melemah 2,62 poin atau 0,07 persen ke 4.000,14, dan indeks Strait Times menguat 18,84 poin atau 0,41 persen ke 4.561,04.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indocement mendukung pembangunan perumahan di Indonesia

    Indocement mendukung pembangunan perumahan di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mendukung pembangunan perumahan-perumahan di Indonesia.

    “Jadi memang perumahan ini salah satu concern kita,” ujar Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, penjualan utama Indocement yakni semen kantong dikarenakan produk semen tersebut mendukung pembangunan perumahan dan properti.

    Indocement juga menjual produk semen lainnya yakni produk semen curah yang dibutuhkan dalam sektor infrastruktur dan bangunan bertingkat tinggi.

    Indocement menjalin kolaborasi dengan para pengembang properti (property developer) dalam rangka mendukung program pemerintah.

    “Memang untuk mendukung program pemerintah, saat ini kami biasanya bekerjasama dengan para property developer,” kata Christian Kartawijaya.

    Selain melalui produk semen, Indocement juga mendukung sektor perumahan di Indonesia melalui teknologi pre-fabricated housing.

    “Kita sudah menyiapkan (pre-fabricated housing) seperti lego. Jadi kita bisa membangun dengan cepat dan biaya yang tidak tinggi. Kita lakukan di berbagai tempat saat ini untuk mendukung perumahan-perumahan,” ujar Christian Kartawijaya.

    Sebagai informasi, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan.

    Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.500 orang.

    Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen.

    Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

    Kemudian satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.

    Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengintip Produksi Raja Truk di Indonesia: Sejam Lahir 15 Unit

    Mengintip Produksi Raja Truk di Indonesia: Sejam Lahir 15 Unit

    Jakarta

    Raja truk di Indonesia, Mitsubishi Fuso mengajak awak media untuk melihat bagaimana produksi kendaraannya di fasilitas pabrik PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).

    Seluruh lini produk Mitsubishi Fuso, termasuk varian baru Fighter X FM65F Tractor Head 4×2, dirakit oleh tenaga kerja Indonesia yang terampil dan berpengalaman di bawah pengawasan ketat sistem kontrol kualitas global Mitsubishi Fuso.

    Proses perakitan dilakukan sepenuhnya di pabrik PT KRM, mulai dari chassis assembly, engine installation, hingga running test, untuk memastikan setiap unit memenuhi standar performa dan keamanan.

    Pabrik Fuso di Cakung Foto: Ridwan Arifin

    Presiden Direktur PT Krama Yudha Ratu Motor menyampaikan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem production tracking berbasis QR code pada cabin dan chassis untuk memantau progres serta potensi defect setiap unit secara real-time.

    “Sistem ini akan kami kembangkan menjadi Manufacturing Execution System (MES) sebagai langkah strategis menuju integrasi menyeluruh antarproses produksi,” ujar Duljatmono.

    Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Momon ini menjelaskan kapasitas produksinya itu 60 ribu unit per tahun, sedangkan utilisasinya sekitar 25 ribu unit per tahun dengan satu shift.

    “Kita fleksibel, efisien dengan single line. Daily operation bisa di-set secara fleksibel sesuai volume demand kendaraan. Contoh sekarang kapasitas per jam kita terapkan 15 unit per jam. Kalau volume naik bisa geser, bisa kita tambah 16,17, 18 sampai 20 (unit per jam), misalnya,” jelas Momon.

    Mengintip fasilitas produksi Mitsubishi Fuso di Cakung, salah satu modelnya adalah Fuso Fighter X Foto: Ridwan Arifin

    Dalam amatan detikcom, para pekerja berdiri di atas rel berjalan yang mengikuti line produksi tanpa harus berjalan perlahan mengikuti jalannya line produksi.

    Proses perakitan itu mayoritas masih menggunakan tangan manusia terampil. Kami diajak melihat teknologi otomisasi dari pengencangan baut axle, hingga robot yang mengantarkan part. Pembuatan truk dimulai secara bertahap dari pengiriman sasis, pemasangan suspensi, menginstal axle, kelistrikan, ban, mesin dan kabin.

    Mitsubishi Fuso yang mengutamakan kualitas dalam proses perakitan truknya ini juga benar-benar terlihat, setelah semuanya selesai, truk ini kembali diperiksa kelayakannya. Tiap line produksi sudah ditempatkan check man yang bertugas melihat bagaimana kualitas truk.

    Sayang, kunjungan pabrik terbilang singkat tidak bisa mengeksplor seluruh bagian pabrik. Kendati demikian Mitsubishi sudah menunjukkan memiliki ekosistem di Indonesia. Fuso diketahui menargetkan bisa menguasai pangsa pasar 40 persen tahun ini di Indonesia.

    “Kami bangga bahwa selama 55 tahun ini, kami telah turut serta membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakat Indonesia, baik secara langsung di fasilitas ini, maupun secara tidak langsung di seluruh jaringan ekosistem kami. Ini membuktikan bahwa Mitsubishi Fuso tidak hanya menjual produk, tetapi kami adalah bagian dari pembangunan Indonesia”, ujar Aji Jaya, selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

    PT KRM didirikan pada 1973 dan mulai beroperasi pada 1975 yang menangani perakitan Mitsubishi Fuso dan Mitsubishi Motor Corporation. Langkah strategis pada 2019, KRM memantapkan posisi dengan hanya fokus memproduksi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso yaitu Canter dan Fighter X.

    (riar/dry)

  • Ekonomi kemarin, harga minyak goreng hingga Purbaya periksa arus impor

    Ekonomi kemarin, harga minyak goreng hingga Purbaya periksa arus impor

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa bidang ekonomi terjadi pada Selasa (11/11), mulai dari BPS sebut harga minyak goreng stabil tinggi hingga Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa periksa arus impor di Bea Cukai Tanjung Perak, Jawa Timur.

    Berikut rangkuman berita-berita ekonomi selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

    BPS sebut harga minyak goreng stabil tinggi

    Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut harga minyak goreng untuk seluruh kualitas dalam kondisi stabil tinggi dan tidak pernah turun pada minggu pertama November 2025.

    Baca selengkapnya di sini

    BI prakirakan kinerja penjualan eceran meningkat pada Oktober 2025

    Bank Indonesia (BI) melalui Survei Penjualan Eceran (SPE) memprakirakan kinerja penjualan eceran pada Oktober 2025 meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan September 2025.

    Baca selengkapnya di sini

    Kemenperin sebut cukai rokok batal naik akan bantu pacu daya saing IHT

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan keputusan pemerintah tidak menaikkan cukai hasil tembakau atau cukai rokok pada tahun 2026 akan membantu memacu daya saing industri hasil tembakau (IHT) dalam negeri.

    Baca selengkapnya di sini

    Pemerintah percepat pembangunan 100 Gudang Bulog lewat SKB demi petani

    Pemerintah mempercepat rencana pembangunan 100 Gudang Perum Bulog melalui komitmen Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian untuk memperkuat penyerapan gabah dan jagung petani di dalam negeri.

    Baca selengkapnya di sini

    Purbaya periksa arus impor di Bea Cukai Tanjung Perak

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meninjau proses pemeriksaan barang impor di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Tanjung Perak dan Kantor Balai Laboratorium Bea dan Cukai (KBLBC) Kelas II Surabaya.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.