NGO: AJI

  • Kakek Jualan Pisang demi Hidupi Istri yang Stroke, Malah Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah – Halaman all

    Kakek Jualan Pisang demi Hidupi Istri yang Stroke, Malah Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib pilu menimpa seorang kakek penjual pisang bernama Ugan (78) di Bogor, Jawa Barat.

    Ia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh pengendara motor tak dikenal, Kamis (1/5/2025).

    Video ketika Ugan dipukul hingga hidungnya berdarah oleh pemotor itu, viral di media sosial.

    Saat kejadian pemukulan, Ugan sempat melawan lantaran dipalak oleh pelaku Rp300 ribu.

    Berdasarkan informasi dari keluarga, Ugan biasa menjajakan pisang keliling sejauh 10 kilometer setiap hari.

    Hal itu diungkap oleh pemilik akun Instagram @mamahakuhshop, dilansir TribunnewsBogor.com.

    “Pak Ugan adalah penjual pisang keliling yang berdomisili area Cibanteng.”

    “Beliau jualan start dari Pasar Merdeka sampai area Gunung Batu, bahkan SBJ pokoknya jalan jauh banget (bayangin Bapak setua itu bawa2 pisang muter2 jualan)” kata akun @mamahakushop.

    Ugan rela berjualan keliling di usianya yang sudah senja demi menghidupi sang istri yang menderita stroke sejak empat tahun lalu.

    Menurut keterangan akun tersebut, Ugan kerap ditipu dan dipalak. Ia yang tidak bisa baca tulis disebut beberapa kali diberikan uang palsu.

    Kasus yang menimpa Ugan ini pun mendapat perhatian dari Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin.

    Jenal bahkan sudah mengunjungi rumah Ugan di wilayah Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

    Jenal mengetahui kejadian tersebut bermula dari akun yang memposting peristiwa tersebut di Instagram.

    Setelahnya, Jenal bersama Polresta Bogor Kota langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Kebetulan saya masih online dan saya tanggapi. Saya meluncur ke toko tersebut berbarengan dengan Polresta Bogor Kota,” katanya.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku pemukulan terhadap Ugan.

    “Pelaku sudah teridentifikasi. Pelaku bukan warga Bogor, melainkan warga Bekasi,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho saat dihubungi, Jumat (2/5/2025).

    Aji menuturkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    Meski begitu, Aji belum membeberkan identitas pelaku.

    Viral di Media Sosial

    Dalam video yang viral di media sosial, tampak kakek penjual pisang sedang berjalan kaki sambil membawa dagangannya.

    Tak berselang lama, seorang pemotor menghampiri kakek tersebut.

    Kakek tersebut dipukul hingga hidungnya berdarah.

    Namun, sayangnya, saat aksi pemukulan, tidak terekam kamera CCTV.

    Beruntung, ada seorang karyawati di dekat lokasi kejadian yang langsung membantu Ugan.

    Tampak kakek tersebut lesu setelah dianiaya oleh pria tak dikenal tersebut.

    “Ada bapak-bapak jual pisang, dipukulin tuh sampai berdarah pas di depan toko lagi, Astaghfirullah, kasihan.”

    “Kurang ajar ya memang. Gue sumpahin tuh orangnya jatuh. Kasihan udah orang tua lagi, main pukul aja,” ujar pemilik akun @mamahakuhshop.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Khairunnisa/Rahmat Hidayat)

  • Kakek Jualan Pisang demi Hidupi Istri yang Stroke, Malah Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah – Halaman all

    Kakek Penjual Pisang di Bogor Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah, Polisi: Pelaku Warga Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video cuplikan CCTV di Kota Bogor, Jawa Barat merekam aksi seorang pemotor yang menganiaya penjual pisang menjadi viral di media sosial.

    Tampak kakek penjual pisang yang sedang memikul dagangannya dengan berjalan kaki dihentikan oleh pria yang mengendarai motor.

    Saat berhenti, pemotor itu menghampiri penjual pisang itu dan aksi pemukulan tersebut terjadi.

    Namun sayangnya, tindakan penganiayaan itu tidak terekam jelas karena terhalang papan.

    Akibatnya, hidung korban mengeluarkan darah setelah dipukul pelaku.

    Pelaku pun tampak santai meninggalkan korban meski dihampiri beberapa warga.

    Korban kemudian dibantu seorang wanita yang berada di lokasi kejadian.

    Wanita itu membantu korban dengan mengelap hidung korban dengan tisu agar darah berhenti mengalir.

    Video itu menjadi viral di Instagram setelah diunggah oleh akun Instagram @mamahakushop. 

    Setelah viralnya video tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin berkunjung ke rumah korban.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi di wilayah Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Kamis (1/5/2025).

    Korban bernama Ogan (78) yang tinggal di Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

    Jenal bersama Polresta Bogor Kota langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan laporan dari warganet.

    “Saya meluncur ke toko tersebut berbarengan dengan Polresta Bogor Kota,” kata Jenal.

    Pihaknya kemudian menyerahkan penyelidikan penganiayaan ini ke Polresta Bogor Kota. 

    “Kami menyerahkan sepenuhnya ke Polresta Bogor Kota. Kita sudah laporkan ke Kapolresta. Saat ini tahap penyelidikan dan pengejaran pelaku,” tandasnya.

    Kasie Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus membenarkan telah menyelidiki peristiwa itu.

    “Sudah dalam penyelidikan dan saat ini ditangani oleh Polsek Bogor Barat,” kata Ipda Eko saat dihubungi Jumat (2/5/2025).

    Identitas pelaku

    Pelaku pemukulan tersebut bukan warga Bogor tetapi berasal dari Bekasi.

    Aji melanjutkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengejaran.

    Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho.

    “Pelaku sudah teridentifikasi. Pelaku bukan warga Bogor melainkan warga Bekasi,” kata Aji saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (2/5/2025).

    “Saat ini kami masih melakukan pengejaran,” sambungnya.

    Meski demikian, Aji belum membeberkan identitas dari pelaku tersebut.

    Nantinya pelaku pun terancam terjerat Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan.

    “Kita masih lakukan penyelidikan. Sementara berdasarkan LP pelaku terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap Sosok Pelaku yang Pukul Kakek Penjual Pisang di Gunung Batu Bogor, Rupanya Warga Bekasi.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Mutasi Mendadak dr. Piprim Basarah Yanuarso: Ini Penjelasan Resmi Kemenkes

    Mutasi Mendadak dr. Piprim Basarah Yanuarso: Ini Penjelasan Resmi Kemenkes

    JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara soal pemindahan mendadak Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (RSUP Fatmawati). Mutasi tersebut disebut sebagai bagian dari strategi pengembangan layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran nasional.

    “Pemindahan dr. Piprim dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di RS Fatmawati, yang saat ini hanya memiliki satu dokter subspesialis kardiologi anak dan akan segera memasuki masa pensiun,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, dalam keterangan resmi yang dikutip dari Antara, Selasa 30 April.

    Aji menjelaskan bahwa kehadiran dr. Piprim di RS Fatmawati diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan layanan kardiologi anak di rumah sakit tersebut, yang juga merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah serta bagian dari jejaring pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

     

    Pelayanan Pasien dan Pendidikan Tetap Terjamin di RSCM

    Menanggapi kekhawatiran publik, Aji memastikan bahwa pelayanan di RSCM tidak akan terganggu. “Saat ini RSCM masih memiliki empat dokter subspesialis kardiologi anak aktif lainnya, sehingga baik pelayanan kepada pasien maupun pendidikan tetap berjalan seperti biasa,” ujarnya.

    Menurut Aji, mutasi ini tidak akan mengurangi akses pasien terhadap layanan dr. Piprim. Pasien masih bisa mendapatkan pelayanan di RS Fatmawati, yang jaraknya relatif dekat dari RSCM.

    “Mutasi ini sudah sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan institusi. Ini bukan bentuk penghentian karier, tetapi justru kepercayaan untuk memperluas kontribusi dr. Piprim dalam pengembangan layanan kesehatan anak secara nasional,” tegas Aji.

    Respons Terhadap Kritik di Media Sosial

    Sebelumnya, pemindahan dr. Piprim sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ketua Unit Kerja Koordinasi Kardiologi IDAI, dr. Rizky Adriansyah, menyebut mutasi ini berpotensi menurunkan kualitas pendidikan dokter subspesialis kardiologi anak di RSCM.

    Dalam unggahannya, dr. Rizky menyatakan bahwa pemindahan tersebut membuat RSCM kekurangan pengajar kompeten untuk mendidik calon dokter subspesialis, sementara di RS Fatmawati sendiri layanan jantung anak belum sepenuhnya berjalan optimal.

    Rizky juga mengaitkan mutasi ini dengan sikap IDAI yang menolak rencana pengambilalihan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak oleh Kemenkes. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pemindahan tugas dr. Piprim tidak akan mengubah sikap organisasi.

    Akibat aksi pembelaan yang dilakukannya Rizky juga mengalami pembebastugasan mendadak. Dia yang selama ini bertugas di RS Adam Malik, Medan, dibebastugaskan dari rumah sakit tersebut. Ada dugaan pembebastugasan ini ada korelasinya dengan pembelaan yang ia lakukan untuk koleganya dr. Piprim Basara Yanuarso.

    Rotasi Dokter adalah Hal Biasa

    Aji Muhawarman menekankan bahwa rotasi seperti ini adalah hal lazim dalam organisasi besar seperti Kemenkes. Selain dr. Piprim, terdapat 12 dokter spesialis lain yang turut dimutasi sebagai bagian dari upaya penguatan rumah sakit vertikal Kemenkes.

    “Rotasi ini adalah langkah strategis untuk mendistribusikan tenaga ahli secara merata dan memastikan layanan kesehatan berkualitas di berbagai rumah sakit pemerintah,” tambahnya.

  • Cerita Kakek Penjual Pisang yang Dihajar dan Dipalak Pria di Bogor, Cari Nafkah Demi Istrinya Stroke

    Cerita Kakek Penjual Pisang yang Dihajar dan Dipalak Pria di Bogor, Cari Nafkah Demi Istrinya Stroke

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ugan (78), kakek penjual pisang di Bogor berdarah setelah dihajar pria misterius.

    Peristiwa pemukulan itu terjadi saat Ugan berjalan di kawasan Gunung batu, Bogor Barat, Kota Bogor.

    Kasus itu pun menjadi viral di media sosial. Bahkan orang nomor dua di Bogor, Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin turun tangan mendatangi Ugan.

    Terkini, polisi mengungkapkan pelaku pemukulan Kakek Ugan telah terindentifikasi. Pelaku berasal dari Bekasi.

    Pelaku Pukuli Kakek Ugan

    Dikutip TribunnewsBogor, peristiwa itu berawal saat Ugan diberhentikan oleh  pria misterius yang mengendarai sepeda motor dan memakai jaket serta helm tertutup.

    Pria tersebut langsung menghajar Ugan hingga berdarah. Ugan sempat menghindar. Namun, ia tidak sempat menyelamatkan diri.

    Insiden itu terekam kamera CCTV. Beruntung ada karyawati toko yang langsung mendatangi Ugan.

    Pelaku pemukulan yang tak melepaskan helmnya itu pun langsung naik ke motor dan meninggalkan lokasi.

    Melihat kakek penjual pisang itu terluka parah di hidungnya, karyawati itu pun memviralkannya.

    Lewat akun Instagram @mamahakuhshop, ia membagikan rekaman video saat sedang menolong kakek Ugan.

    Terlihat seorang karyawati sigap membantu kakek tersebut mengelap darah di wajahnya. Tampak kakek tersebut lesu setelah dianiaya oleh pria tak dikenal tersebut.

    “Ada bapak-bapak jual pisang, dipukulin tuh sampai berdarah pas di depan toko lagi, astaghfirullah. Kasihan. Kurang ajar ya emang. Gue sumpahin tuh orangnya jatuh. Kasihan udah orang tua lagi, main pukul aja,” ujar pemilik akun mamahakuhshop.

    Peristiwa itu akhirnya diketahui Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin. Jenal Mutaqin langsung mendatangi toko di mana kejadian pemukulan itu terjadi.

    Ia menemui karyawati yang merekam dan memviralkan kakek Ugan seraya bertanya identitas si kakek.

    Setelah meminta bantuan warga dan warganet, Jenal akhirnya berhasil mendapatkan alamat kakek Ugan, korban pemukulan.

    Ternyata kakek penjual pisang itu tinggal di Cibanteng, Kabupaten Bogor. Bertemu dengan kakek Ugan, Jenal Mutaqin pun langsung mengecek kondisinya.

    Tampak Ugan lemas dan terus menunduk bak menahan sakit di wajahnya. Tanpa pikir panjang, Jenal pun langsung mengajak kakek Ugan ke klinik terdekat. 

    Di sana Jenal meminta dokter untuk mengobati luka Ugan bekas pemukulan. Setelah diantar ke klinik, Ugan sedikit segar dan sudah bisa tersenyum.

    Terlebih di momen tersebut, Jenal memberikan sejumlah uang kepada Ugan. “Tadi mah duit palsu, ini mah duit asli,” kata Jenal Mutaqin.

    “Alhamdulillah,” ujar keluarga Ugan.

    “Ini skenario Allah lewat saya. Kalau enggak laporan dari mamahakuhshop, di balik musibah, ini mah (uang) asli,” pungkas Jenal.

    “Terima kasih warga Bogor yang mendukung yang menginformasikan, semoga sehat selalu doain kepolisian Polresta Bogor Kota berhasil menangkap pelaku dan abahnya sehat-sehat,” sambungnya.

    Usai dibantu dan ditemui Wakil Wali Kota Bogor, kisah hidup kakek Ugan terkuak. Pemilik akun mamahakuhshop membagikan sosok asli kakek Ugan.

    Ternyata saat kejadian pemukulan, Ugan sempat melawan saat dipalak oleh pelaku hingga uangnya Rp300 ribu diambil pelaku.

    Hal itulah yang diduga jadi pemicu pelaku tega menghajar kakek Ugan. Akibat kejadian tersebut, uang Ugan sebanyak Rp300 ribu diambil oleh pelaku.

    Kata kelurga Ugan, sang penjual pisang itu biasa jalan kaki berkeliling jualan sejauh puluhan kilometer setiap hari.

    “Pak Ugan adalah penjual pisang keliling yg berdomisili area cibanteng. Beliau jualan start dari pasar merdeka sampai area gunung batu bahkan SBJ pokoknya jalan jauhhh banget (bayangin bapak setua itu bawa2 pisang muter2 jualan,” ungkap akun mamahakuhshop, dilansir pada Jumat (2/5/2025).

    Nekat berjualan meski usianya tak lagi muda, Kakek Ugan rupanya bertekad mencari nafkah untuk sang istri.

    Usut punya usut, istri kakek Ugan menderita stroke selama empat tahun lamanya. Selama jualan pisang, Ugan ternyata kerap ditipu dan dipalak.

    Bukan cuma itu, Ugan juga beberapa kali diberikan uang palsu. Hal itu terjadi karena Ugan tidak bisa baca tulis alias buta huruf.

    Usai kejadian pemukulan itu, kakek Ugan harus berjalan kaki menuju ke rumahnya selama dua jam lamanya.

    Sementara itu, usai kasus sang kakek viral, pihak kepolisian mengurai fakta soal sosok pelaku.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengungkap identitas terduga pelaku.

    Diduga pria misterius yang memukuli kakek Ugan adalah warga Bekasi.

    “Pelaku sudah teridentifikasi. Pelaku bukan warga Bogor melainkan warga Bekasi,” kata AKP Aji Riznaldi Nugroho saat dihubungi, Jumat (2/5/2025).

    Lebih lanjut kata Aji, pihaknya saat ini sedang melakukan pengejaran.

    “Saat ini kami masih melakukan pengejaran,” ujar  AKP Aji Riznaldi Nugroho.  Sosoknya diburu, pelaku pun terancam terjerat Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan.

    “Kita masih lakukan penyelidikan. Sementara berdasarkan LP pelaku terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,” katanya. (TribunnewsBogor.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cerita Kakek Penjual Pisang yang Dihajar dan Dipalak Pria di Bogor, Cari Nafkah Demi Istrinya Stroke

    Kakek Penjual Pisang Dianiaya Pemotor, Orang Nomor 2 di Bogor Turun Tangan, Pelaku Asal Bekasi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ugan (78), kakek penjual pisang di Bogor berdarah setelah dihajar pria misterius.

    Peristiwa pemukulan itu terjadi saat Ugan berjalan di di kawasan Gunung batu, Bogor Barat, Kota Bogor.

    Kasus itu pun menjadi viral di media sosial. Bahkan orang nomor dua di Bogor, Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin turun tangan mendatangi Ugan.

    Terkini, polisi mengungkapkan pelaku pemukulan Kakek Ugan telah terindentifikasi. Pelaku berasal dari Bekasi.

    Pelaku Pukuli Kakek Ugan

    Dikutip TribunnewsBogor, peristiwa itu berawal saat Ugan diberhentikan oleh  pria misterius yang mengendarai sepeda motor dan memakai jaket serta helm tertutup.

    Pria tersebut langsung menghajar Ugan hingga berdarah. Ugan sempat menghindar. Namun, ia tidak sempat menyelamatkan diri.

    Insiden itu terekam kamera CCTV. Beruntung ada karyawati toko yang langsung mendatangi Ugan.

    Pelaku pemukulan yang tak melepaskan helmnya itu pun langsung naik ke motor dan meninggalkan lokasi.

    Melihat kakek penjual pisang itu terluka parah di hidungnya, karyawati itu pun memviralkannya.

    Lewat akun Instagram @mamahakuhshop, ia membagikan rekaman video saat sedang menolong kakek Ugan.

    Terlihat seorang karyawati sigap membantu kakek tersebut mengelap darah di wajahnya. Tampak kakek tersebut lesu setelah dianiaya oleh pria tak dikenal tersebut.

    “Ada bapak-bapak jual pisang, dipukulin tuh sampai berdarah pas di depan toko lagi, astaghfirullah. Kasihan. Kurang ajar ya emang. Gue sumpahin tuh orangnya jatuh. Kasihan udah orang tua lagi, main pukul aja,” ujar pemilik akun mamahakuhshop.

    Peristiwa itu akhirnya diketahui Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin. Jenal Mutaqin langsung mendatangi toko di mana kejadian pemukulan itu terjadi.

    Ia menemui karyawati yang merekam dan memviralkan kakek Ugan seraya bertanya identitas si kakek.

    Setelah meminta bantuan warga dan warganet, Jenal akhirnya berhasil mendapatkan alamat kakek Ugan, korban pemukulan.

    Ternyata kakek penjual pisang itu tinggal di Cibanteng, Kabupaten Bogor. Bertemu dengan kakek Ugan, Jenal Mutaqin pun langsung mengecek kondisinya.

    Tampak Ugan lemas dan terus menunduk bak menahan sakit di wajahnya. Tanpa pikir panjang, Jenal pun langsung mengajak kakek Ugan ke klinik terdekat. 

    Di sana Jenal meminta dokter untuk mengobati luka Ugan bekas pemukulan. Setelah diantar ke klinik, Ugan sedikit segar dan sudah bisa tersenyum.

    Terlebih di momen tersebut, Jenal memberikan sejumlah uang kepada Ugan. “Tadi mah duit palsu, ini mah duit asli,” kata Jenal Mutaqin.

    “Alhamdulillah,” ujar keluarga Ugan.

    “Ini skenario Allah lewat saya. Kalau enggak laporan dari mamahakuhshop, di balik musibah, ini mah (uang) asli,” pungkas Jenal.

    “Terima kasih warga Bogor yang mendukung yang menginformasikan, semoga sehat selalu doain kepolisian Polresta Bogor Kota berhasil menangkap pelaku dan abahnya sehat-sehat,” sambungnya.

    Usai dibantu dan ditemui Wakil Wali Kota Bogor, kisah hidup kakek Ugan terkuak. Pemilik akun mamahakuhshop membagikan sosok asli kakek Ugan.

    Ternyata saat kejadian pemukulan, Ugan sempat melawan saat dipalak oleh pelaku hingga uangnya Rp300 ribu diambil pelaku.

    Hal itulah yang diduga jadi pemicu pelaku tega menghajar kakek Ugan. Akibat kejadian tersebut, uang Ugan sebanyak Rp300 ribu diambil oleh pelaku.

    Kata kelurga Ugan, sang penjual pisang itu biasa jalan kaki berkeliling jualan sejauh puluhan kilometer setiap hari.

    “Pak Ugan adalah penjual pisang keliling yg berdomisili area cibanteng. Beliau jualan start dari pasar merdeka sampai area gunung batu bahkan SBJ pokoknya jalan jauhhh banget (bayangin bapak setua itu bawa2 pisang muter2 jualan,” ungkap akun mamahakuhshop, dilansir pada Jumat (2/5/2025).

    Nekat berjualan meski usianya tak lagi muda, Kakek Ugan rupanya bertekad mencari nafkah untuk sang istri.

    Usut punya usut, istri kakek Ugan menderita stroke selama empat tahun lamanya. Selama jualan pisang, Ugan ternyata kerap ditipu dan dipalak.

    Bukan cuma itu, Ugan juga beberapa kali diberikan uang palsu. Hal itu terjadi karena Ugan tidak bisa baca tulis alias buta huruf.

    Usai kejadian pemukulan itu, kakek Ugan harus berjalan kaki menuju ke rumahnya selama dua jam lamanya.

    Sementara itu, usai kasus sang kakek viral, pihak kepolisian mengurai fakta soal sosok pelaku.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengungkap identitas terduga pelaku.

    Diduga pria misterius yang memukuli kakek Ugan adalah warga Bekasi.

    “Pelaku sudah teridentifikasi. Pelaku bukan warga Bogor melainkan warga Bekasi,” kata AKP Aji Riznaldi Nugroho saat dihubungi, Jumat (2/5/2025).

    Lebih lanjut kata Aji, pihaknya saat ini sedang melakukan pengejaran.

    “Saat ini kami masih melakukan pengejaran,” ujar  AKP Aji Riznaldi Nugroho.  Sosoknya diburu, pelaku pun terancam terjerat Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan.

    “Kita masih lakukan penyelidikan. Sementara berdasarkan LP pelaku terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,” katanya. (TribunnewsBogor.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Soal Direktur Pemberitaan JAK TV Jadi Tersangka, Ketua Komisi Kejaksaan: Produk Jurnalistik Tak Bisa Dijerat Obstruction of Justice

    Soal Direktur Pemberitaan JAK TV Jadi Tersangka, Ketua Komisi Kejaksaan: Produk Jurnalistik Tak Bisa Dijerat Obstruction of Justice

    JABAR EKSPRES – Ditetapkannya Direktur Pemberitaan JAK TV, Tian Bahtiar alias TB dalam kasus dugaan obstruction of justice menuai sorotan.

    Ketua Komisi Kejaksaan RI, Pujiyono Suwadi menegaskan bahwa produk jurnalistik tidak bisa dikategorikan sebagai tindak pidana penghalangan penyidikan.

    “Saya bersepakat dengan Erick (Aliansi Jurnalis Independen), kalau untuk insan pers, gak bisa,” katanya saat diskusi Revisi KUHAP dan Ancaman Pidana: Ruang Baru Abuse of Power, Jumat 2 Mei 2025.

    “Produk media, produk jurnalistik sekejam apapun, senegatif apapun itu tidak bisa dijadikan sebagai delik termasuk delik obstruction of justice,” sambung Pujiyono.

    BACA JUGA: Kejaksaan Agung Resmi Tetapkan Direktur Pemberitaan JAK TV sebagai Tersangka, AJI: Ancaman Serius bagi Kebebasan Pers 

    Selain itu, ia menjelaskan bahwa dalam penegakan hukum, peran media sangat penting sebagai bagian dari mekanisme check and balance.

    Maka, tindakan terhadap insan pers harus dibedakan dengan produk jurnalistiknya.

    “Maka produk jurnalistik itu bukan merupakan produk yang akhirnya menjadi delik obstruction of justice-nya,” terangnya.

    Pujiyono menilai bahwa pengawasan publik terhadap aparat hukum adalah hal krusial, terutama dalam konteks demokrasi.

    BACA JUGA: Kenalkan Ketua PSI Jawa Barat, Kaesang Pangarep Sowan ke Kabupaten Bogor

    Ia menyambut baik klarifikasi dari Kejaksaan Agung dan Dewan Pers yang menyatakan bahwa perkara yang menimpa TB tidak terkait dengan produk jurnalistik.

  • Beringas, Wartawan Tempo Dipukul, Ditampar dan Dipiting Polisi saat May Day di Semarang

    Beringas, Wartawan Tempo Dipukul, Ditampar dan Dipiting Polisi saat May Day di Semarang

    GELORA.CO – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap jurnalis Tempo Jamal Abdun Nasr saat meliput aksi demonstrasi Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025).

    Dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jamal mengalami tindakan kekerasan oleh aparat sebanyak dua kali. Yang pertama ketika Jamal meliput demonstrasi depan pintu gerbang kantor Gubernur Jawa Tengah pada pukul 17.30 WIB.

    Saat itu Jamal diintimidasi sekaligus mendapatkan kekerasan berupa leher dipiting lalu hendak dibanting.

    Kekerasan kedua dialami Jamal saat meliput pengepungan aparat kepolisian dan preman di depan pintu gerbang utama kampus Undip Pleburan, sekira pukul 20.36.

    Jamal saat itu sedang duduk di trotoar bersama sejumlah jurnalis lainnya yang jaraknya cukup jauh dengan pintu gerbang Undip.

    Ketika mendengarkan keramaian aparat diduga sedang menangkap mahasiswa, Jamal dan sejumlah jurnalis lainnya berdiri.

    Namun, para jurnalis ini dituding melakukan perekaman oleh puluhan polisi berpakaian preman. Jamal sempat mengungkapkan tindakan aparat tersebut sebagai bentuk penghalang-halangan tugas jurnalistik.

    Sejumlah jurnalis lainnya ikut melontarkan hal serupa. Perlawanan dari jurnalis ditanggapi dengan tindakan yang lebih beringas dari aparat.

    Mereka sempat melemparkan helm ke arah jurnalis tapi tidak kena.

    Jamal juga sempat diancam secara verbal. “Kami tidak takut wartawan Tempo,” ungkap rombongan polisi tersebut.

    Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Latief Usman sempat merangkul tubuh Jamal dengan dalih hendak mengamankannya dari polisi yang bertindak beringas.

    Tak hanya Wakapolda, Jamal dikepung lebih dari lima polisi.

    Sejurus kemudian dari arah depan, Jamal mendapatkan serangan pukulan dari beberapa polisi berbadan besar dan tegap.

    Menurut Jamal, pukulan yang diterimanya sebanyak tiga kali di bagian kepala. “Iya, saya mendapatkan tiga kali pukulan termasuk ditampar,” terangnya.

    Melihat Jamal dipukul, para jurnalis lainnya berusaha melawan tetapi diusir oleh Wakapolda Jawa Tengah untuk meninggalkan lokasi.

    Selain Jamal, DS, seorang pimpinan redaksi pers mahasiswa, juga mengalami pemukulan oleh aparat berpakaian sipil, mengakibatkan luka robek di wajah hingga harus mendapatkan jahitan.

    DS dipukul saat merekam kekerasan terhadap massa dengan ponselnya, meski telah mengaku sebagai wartawan.

    Tak hanya itu, empat anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) masing-masing dua anggota LPM Justisia Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang dan dua anggota LPM Vokal dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

    Ketua AJI Kota Semarang, Aris Mulyawan, menegaskan peristiwa ini adalah bentuk pelanggaran serius terhadap kemerdekaan pers dan mencoreng wajah demokrasi.

    “Tugas jurnalistik dilindungi undang-undang. Aparat yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis adalah pelanggar hukum. Kami mengecam tindakan represif ini dan mendesak agar pelakunya diusut tuntas,” tegas Aris.

    “Kekerasan terhadap jurnalis bukan insiden biasa, ini ancaman terhadap hak publik,” imbuhnya.

    Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers disebutkan, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarkan luaskan gagasan dan informasi.

    Dalam ayat 1 Pasal 18 UU Pers ditegaskan, “Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)”.

    “Tindakan aparat terhadap Jamal dan DS berpotensi melanggar pasal-pasal tersebut dan mengarah pada tindak pidana penghalangan kerja pers,” katanya.

    Pendamping hukum aksi May Day Kota Semarang, M Fajar Andika menambahkan, bahwa sampai saat ini jumlah peserta aksi yang ditahan terus bertambah.

    “Ada 18 orang yang ditangkap, 5 dibawa ke rumah sakit. Namun, 4 orang sudah dibebaskan, 14 lainnya masih ditahan,” kata Dhika.

    Mahasiswa yang mengalami luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Roemani untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Sebelum penangkapan ini terjadi, aparat kepolisian lagi-lagi melakukan tindakan brutal, tindakan represif berupa penembakan gas air mata,” ungkapnya.

  • Rentan layoff, Menaker harap Satgas PHK bisa lindungi pekerja media

    Rentan layoff, Menaker harap Satgas PHK bisa lindungi pekerja media

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rentan layoff, Menaker harap Satgas PHK bisa lindungi pekerja media
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 17:55 WIB

    Elshinta.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berharap jika Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) sudah siap, nantinya dapat melindungi para pekerja media.

    Melihat fenomena yang terjadi belakangan ini, Menaker mengakui bahwa para awak media merupakan sektor pekerja yang cukup rentan untuk diputus hubungan kerjanya.

    “Tentunya kita prihatin, karena kita berharap media ini bisa tumbuh. Saya berharap nanti kalau Satgas PHK yang sudah jelas dan taktis, yang segera di-launch, (dapat) melihatnya sebagai PR (pekerjaan rumah, red), bahwa media adalah salah satu sektor yang cukup rentan terhadap PHK,” kata Menaker Yassierli saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Lebih lanjut, ia menilai bahwa untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kerja sama lintas kementerian. Untuk pekerja media, lanjut Menaker, dibutuhkan pula keikutsertaan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Ini butuh kolaborasi lintas kementerian. Ini tidak hanya Kemnaker saja, tentunya (untuk sektor media), ada Komdigi dan seterusnya. Nanti kita lihat bersama,” kata Menaker Yassierli.

    Ia menegaskan bahwa para pekerja media memiliki peran penting dalam kehidupan bernegara dan berdemokrasi, sehingga baik perusahaan media maupun para pekerja di dalamnya juga harus diperhatikan kesejahteraannya secara berkelanjutan.

    “Yang jelas kami melihat media itu penting dan harus berkembang di Indonesia. Karena media itu sarana edukasi,” ujar Yassierli.

    Di sisi lain, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dalam keterangannya pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Kamis (1/5), menyoroti bagaimana pekerja media rentan akan PHK sepihak dan upah rendah.

    Ketua Umum AJI Indonesia Nany Afrida menilai, gelombang PHK seakan terus memburu para buruh media seiring dengan pengaruh disrupsi digital membuat perusahaan media kehilangan pemasukan iklan, yang beralih ke media sosial.

    Di sisi lain, kemudahan teknologi digital seolah menggeser tenaga jurnalis untuk memproduksi informasi.

    AJI Indonesia pun meminta pemerintah menjaga ekosistem bisnis media agar sehat, independen, dan tidak partisan; mengajak buruh media untuk berserikat di perusahaannya atau lintas perusahaan untuk menaikkan posisi tawar.

    Lebih lanjut, meminta Dewan Pers dan pemerintah membuat sistem pengawasan guna mencegah dan menghentikan eksploitasi buruh media; mendesak DPR merevisi UU Ketenagakerjaan; dan mendesak perusahaan media memberikan kompensasi yang laik bagi jurnalis yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

    Sumber : Antara

  • Bongkar Judi Online! Bareskrim Sita Uang Rp75 Miliar, Otaknya WNA China

    Bongkar Judi Online! Bareskrim Sita Uang Rp75 Miliar, Otaknya WNA China

    GELORA.CO – Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri berhasil menyita uang fantastis senilai Rp 75 miliar dari jaringan judi online internasional.

    Penyitaan ini berasal dari 164 rekening senilai Rp 61 miliar dan tambahan uang tunai Rp 14 miliar yang diamankan dari empat tersangka, termasuk otak pelaku asal Cina!

    “Empat tersangka yakni DH, AF, RJ, dan QR, merupakan warga negara asing (WNA) asal Cina. Mereka adalah dalang di balik situs judi online h55.hiwin.care,” ungkap Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Jumat 2 Mei 2025.

    Aksi mereka terbongkar usai penyelidikan intensif. Para tersangka diamankan di Kabupaten Bandung dalam dua gelombang penangkapan, yakni pada 13 Maret dan 30 April 2025.

    Selain uang miliaran rupiah, polisi juga mengamankan barang bukti lain seperti handphone, kartu ATM, dan perlengkapan operasional lainnya.

    “Para pelaku dijerat dengan sejumlah pasal berat, termasuk UU ITE, UU Transfer Dana, Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan pasal perjudian KUHP. Ancaman hukumannya bisa mencapai 20 tahun penjara,” tegas Himawan.

    Langkah ini jadi pukulan keras bagi jaringan judi online internasional yang mencoba menguasai pasar digital Indonesia. Masyarakat diminta waspada dan melaporkan segala bentuk aktivitas judi online.

    Merujuk data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), total perputaran uang dari judi daring atau online sepanjang 2023 mencapai Rp327 triliun.

    Angka itu nyaris 10 persen dari nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Temuan tersebut tentunya amat sangat meresahkan, terlebih banyak laporan yang diterima pemerintah bahwa para pemain judi online adalah masyarakat kecil.

    Ribuan orang terjerat utang, terlibat penipuan bahkan dilaporkan ada kasus sampai bunuh diri.

    Beragam bentuk judi online antara lain mesin slot permainan kartu, slot permainan dadu, taruhan olahraga, hingga lowongan pekerjaan.

  • Viral! Sepasang Remaja Kegep Berbuat Tak Senonoh di Masjid Garut, Warga Heboh

    Viral! Sepasang Remaja Kegep Berbuat Tak Senonoh di Masjid Garut, Warga Heboh

    GELORA.CO –  Aksi tak senonoh sepasang remaja di dalam masjid wilayah Kabupaten Garut viral di media sosial.

    Kedua pelaku, yang masih duduk di bangku SMA, kepergok warga saat berbuat mesum di dalam tempat ibadah.

    Aksi mereka terekam kamera ponsel seorang warga yang memergoki langsung di lokasi.

    “Hei nuju naraon ieu?, ieu teh masjid, astagfirullahaladzim, ya Allah ya Robbi,…………Allahuakbar, Ya Allah timana ieu? Astagfirullahaladzim…..” (Hai sedang apa kalian?, ini Masjid, Astagfirullahaladzim, ya Allah ya Robbi……Allah Huakbar, Ya Allah dari mana ini?) terdengar suara warga dalam video, menegur pasangan tersebut.

    Tak lama, pemuda yang terekam mendekati perekam video. Suara perempuan itu langsung menjauh sambil keluar dari masjid.

    Video lain berdurasi 23 detik menunjukkan kedua remaja diinterogasi dua pria. Terdengar salah satu dari mereka berkata,

    “Audzubillahiminzalik, Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, ada yang berzina, yang satu orang Narongtong, yang laki-lakinya orang Andir, ini kelakuannya kayak domba.”

    Dalam video, disebutkan kejadian berlangsung di Kampung Kawung Luwuk, Kecamatan Pasirwangi, Garut. Warga berkumpul, suasana riuh penuh keprihatinan.

    Potongan video ketiga berdurasi 30 detik memperlihatkan warga berkerumun bersama dua anggota polisi.

    Terdengar imbauan agar warga tidak main hakim sendiri, meski amarah masyarakat terlihat jelas dalam video.

    Kapolsek Pasirwangi Iptu Wahyono Aji membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan kasus sudah ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Garut.

    “Benar, kasus sudah dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Garut,” kata Wahyono, Jumat (2/5/2025).

    Peristiwa terjadi Selasa (29/4/2025). Polisi belum menjelaskan detail kronologi saat pasangan ABG itu kepergok di dalam masjid.