NGO: AJI

  • Paradoks Pemberantasan Narkoba

    Paradoks Pemberantasan Narkoba

    Paradoks Pemberantasan Narkoba
    Penyuluh Antikorupsi Sertifikasi | edukasi dan advokasi antikorupsi. Berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya integritas dan transparansi di berbagai sektor

    Pemberantasan narkoba omong kosong! Bagaimana polisi di Nunukan bisa memberantas narkoba kalau mereka sendiri terlibat penyelundupan?

    DEMIKIANLAH
    banyak komentar yang saya temukan dari berbagai pembicaraan hangat masyarakat Nunukan, Kalimantan Utara. Ironi melukai nurani dalam paradoks pemberatasan narkoba di perbatasan negeri.
    Di garis batas negeri, pemberantasan narkoba menjelma paradoks yang mencengkeram. Polisi, yang disumpah sebagai benteng hukum, justru terseret dalam pusaran kejahatan penyelundupan narkoba.
    Nunukan, jantung perbatasan Indonesia-Malaysia, sorot lampu perang melawan narkotika memantul pada bayang-bayang pengkhianatan: oknum penegak hukum menjadi pelaku.
    Bagaimana mungkin mereka yang memegang tameng keadilan justru menikamnya dari belakang?
    Ketika sabu merayap melalui jalur tikus dan dermaga gelap, pertanyaan dari rakyat yang selalu terzholimi menggema: apakah musuh sejati ada di luar sana, atau justru bersemayam dalam seragam yang seharusnya melindungi?
    Kisah tragis “polisi tangkap polisi” mengaburkan garis antara pemburu dan buruan, mengungkap luka sistemik yang melemahkan perjuangan melawan narkoba di perbatasan negeri.
    Pada Rabu, 9 Juli 2025, kabar mengejutkan terkait penangkapan polisi itu datang. Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana
    Narkoba
    Bareskrim Polri dan Divisi Propam menangkap empat oknum polisi, termasuk Iptu Sony Dwi Hermawan, Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Reskoba) Polres Nunukan, terkait dugaan penyelundupan sabu di wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia.
    Peristiwa ini bukan sekadar kasus hukum biasa, melainkan cerminan krisis integritas yang mengguncang Institusi Kepolisian, terutama dalam misi pemberantasan narkoba di kawasan rentan seperti di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. 
    Penangkapan berlangsung di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, wilayah perbatasan yang dikenal sebagai jalur rawan penyelundupan narkotika.
    Operasi ini dilakukan secara senyap oleh Tim Mabes Polri, dengan pengawalan ketat yang bahkan melibatkan jenderal bintang dua, menunjukkan tingkat keseriusan kasus.
    Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, membenarkan penangkapan tersebut dan menegaskan bahwa keempat oknum polisi diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.
    Ironi mengingat mereka bertugas di Satuan Reserse Narkoba yang seharusnya menjadi garda terdepan melawan peredaran gelap narkotika.
    Informasi awal menyebutkan tujuh polisi ditangkap. Namun, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, meluruskan bahwa hanya empat polisi yang diciduk, semuanya dari Polres Nunukan, tanpa melibatkan warga sipil.
    Penggeledahan juga dilakukan di rumah Iptu Sony, meskipun belum ada keterangan resmi mengenai barang bukti yang ditemukan. Kasus ini masih dalam pengembangan, dengan keempat polisi dibawa ke Mabes Polri di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Kasus ini menyoroti krisis integritas di tubuh kepolisian, khususnya di unit yang bertugas menangani narkoba. Iptu sony, sebagai kasat reskoba, memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin operasi pemberantasan narkotika di wilayah perbatasan yang strategis.
    Namun, dugaan keterlibatannya dalam penyelundupan sabu-sabu justru memperlihatkan bagaimana oknum di posisi kunci dapat melemahkan upaya penegakan hukum.
    Data dari Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa Kalimantan Utara, khususnya Nunukan, merupakan salah satu pintu masuk utama narkotika dari Malaysia, dengan sabu sebagai komoditas utama.
    Pada 2024, BNN mencatat lebih dari 50 kasus penyelundupan narkoba di wilayah perbatasan kalimantan, dengan nilai barang bukti mencapai puluhan miliar rupiah.
    Fakta bahwa oknum polisi, termasuk pimpinan satuan narkoba, diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan menunjukkan adanya celah besar dalam pengawasan internal.
    Divisi Propam, yang turut terlibat dalam operasi ini, seharusnya menjadi benteng pencegahan pelanggaran etik dan pidana oleh polisi.
    Namun, kasus ini menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan internal masih sangat lemah. Laporan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pada 2024 mencatat bahwa pelanggaran etik oleh polisi meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan sebagian besar kasus terkait penyalahgunaan wewenang dan korupsi.
    Wilayah perbatasan seperti Pulau Sebatik, Nunukan memiliki tantangan unik dalam pemberantasan narkoba.
    Lokasi geografis yang berbatasan langsung dengan Malaysia, ditambah dengan banyaknya jalur tikus dan dermaga tradisional, mempermudah penyelundupan narkoba.
    Data dari Polda Kaltara menunjukkan bahwa pada 2023, lebih dari 60 persen kasus narkoba di wilayah ini melibatkan lintas batas, dengan sabu sebagai barang yang paling banyak diselundupkan.
    Faktor ini diperparah minimnya sumber daya, seperti personel dan teknologi pengawasan, di wilayah terpencil seperti Sebatik.
    Namun, tantangan terbesar bukan hanya pada logistik, melainkan integritas aparat. Kasus penangkapan empat polisi ini menegaskan bahwa ancaman narkoba tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam institusi penegak hukum itu sendiri.
    Ketika oknum polisi yang seharusnya menjadi pelindung justru menjadi bagian dari masalah, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian semakin terkikis.
    Survei Indikator Politik Indonesia pada 2024 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap polri hanya 65 persen, turun dari 72 persen pada 2022, dengan salah satu penyebab utama adalah kasus-kasus pelanggaran oleh oknum polisi.
    Kasus “polisi tangkap polisi” di Kabupaten Nunukan bukanlah insiden terisolasi. Pada 2023, kasus serupa juga pernah terjadi di Polda Sumatera Utara, di mana seorang perwira polisi ditangkap karena melindungi jaringan narkoba.
    Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini bersifat sistemik dan memerlukan reformasi mendalam.
    Menurut penulis, dengan melihat fakta yang terjadi, ada beberapa hal urgen yang harus dibenahi terkait sistem yang ada di institusi Polri.
    Pertama, Polri perlu memperkuat mekanisme pengawasan internal. Divisi propam harus dilengkapi teknologi dan wewenang lebih besar untuk mendeteksi dini potensi pelanggaran, seperti melalui audit rutin terhadap anggota di unit-unit strategis seperti Satresnarkoba.
    Kedua, seleksi dan pelatihan personel untuk penempatan di wilayah perbatasan harus lebih ketat. Polisi yang bertugas di area rawan seperti
    nunukan
    harus memiliki integritas tinggi dan dilatih untuk menghadapi godaan finansial dari sindikat narkoba.
    Ketiga, kerja sama lintas instansi, seperti dengan BNN dan Bea Cukai, harus diperkuat untuk menutup celah penyelundupan di perbatasan.
    Data BNN menunjukkan bahwa kerja sama lintas instansi pada 2024 berhasil menggagalkan 30 persen lebih banyak kasus penyelundupan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal seperti ini harus lebih ditingkatkan.
    Keempat, hukuman tegas wajib diterapkan bagi polisi yang melanggar hukum, seperti kolusi dengan sindikat narkoba. Sanksi ringan, misalnya teguran atau shalat lima waktu, tidak efektif.
    Data Propam Polri 2023 menunjukkan hanya 10 persen pelaku pelanggaran berat dipecat, sisanya mendapat hukuman ringan. Pemecatan dan tuntutan pidana harus diterapkan konsisten untuk menegakkan integritas Polri.
    Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi publik bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya tugas polisi, tetapi juga tanggung jawab bersama.
    Masyarakat di wilayah perbatasan dapat berperan sebagai mata dan telinga dengan melaporkan aktivitas mencurigakan, seperti yang menjadi cikal bakal pengungkapan kasus ini.
    Selain itu, masyarakat juga perlu memahami bahwa krisis integritas dalam kepolisian tidak boleh digeneralisasi sebagai kegagalan seluruh institusi.
    Saya akui banyak polisi yang bekerja dengan dedikasi, tapi ulah oknum seperti yang terlibat di Nunukan mencoreng nama baik mereka.
    Lebih jauh lagi, kasus ini mengingatkan kita akan kompleksitas perang melawan narkoba. Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun sistem yang mampu menahan godaan dari “lahan basah” dan penyalahgunaan wewenang.
    Publik harus menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Polri, sambil mendukung reformasi yang memastikan aparat penegak hukum bebas dari keterlibatan dalam kejahatan yang mereka lawan.
    Penangkapan empat polisi di Nunukan adalah tamparan keras bagi Polri dan publik. Ini menunjukkan bahwa pemberantasan narkoba di perbatasan tidak hanya menghadapi tantangan eksternal, tetapi juga ancaman dari dalam.
    Dengan memperkuat pengawasan internal, meningkatkan seleksi personel, dan melibatkan masyarakat, Polri dapat memulihkan kepercayaan publik dan memastikan bahwa kasus seperti ini tidak terulang.
    Publik, di sisi lain, harus melihat kasus ini sebagai panggilan untuk bersama-sama menjaga integritas dalam perang melawan narkoba. Hanya dengan kerja sama dan komitmen kolektif, perbatasan Indonesia dapat menjadi benteng yang kokoh melawan ancaman narkotika.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolri soal Polisi Nunukan Berkasus Narkoba: Pecat-Pidana Bila Terbukti

    Kapolri soal Polisi Nunukan Berkasus Narkoba: Pecat-Pidana Bila Terbukti

    Kapolri soal Polisi Nunukan Berkasus Narkoba: Pecat-Pidana Bila Terbukti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Merespons soal polisi di
    Nunukan
    yang berkasus
    narkoba
    ,
    Kapolri
    Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya konsisten menindak tegas setiap
    anggota Polri
    yang terbukti terlibat kasus narkoba.
    “Apabila terbukti, proses, pecat, pidanakan. Sudah jelas, dan ini berlaku sampai sekarang,” kata Jenderal Sigit di Jakarta, Kamis (11/7/2025).
    Pernyataan ini disampaikan menyusul penangkapan tujuh anggota Polres Nunukan, termasuk Kasat
    Narkoba
    , yang diduga terlibat dalam peredaran gelap narkoba di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
    Kapolri juga mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas mulai dari mutasi hingga pemecatan, jika terbukti melakukan pelanggaran tersebut.
    “Saya kira dari dulu kita tidak pernah berubah, konsisten terkait dengan anggota yang melanggar,” ujar Sigit.
    Sebelumnya, ketujuh anggota Polres Nunukan diringkus oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di Wilayah Aji Kuning, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Rabu (9/7/2025) lalu.
    Salah satu dari mereka diketahui menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Narkoba.
    Kapolri juga menegaskan bahwa ketegasan ini tidak hanya berlaku untuk kasus di Nunukan, tetapi juga di wilayah lain.

    Seperti di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), di mana seorang terduga bandar narkoba berinisial WD tewas ditembak saat penggerebekan oleh tim operasional Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB.
    “Ya, saya kira sama,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasat Narkoba Polres Nunukan Dicokok Mabes Polri

    Kasat Narkoba Polres Nunukan Dicokok Mabes Polri

    GELORA.CO -Mabes Polri buka suara soal penangkapan Kasat Reserse Narkoba Polres Nunukan Polda Kalimantan Utara, Iptu SH, bersama enam anggota polisi lainnya dalam operasi yang berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025.

    “Benar itu (penangkapan),” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis, 10 Juli 2025.

    Adapun penangkap dilakukan karena adanya kolaborasi dari pihak Mabes Polri.

    “Narkoba Bareskrim dan Propam Mabes kolaborasi,” kata Eko.

    Penangkapan dilakukan di wilayah Aji Kuning, Pulau Sebatik, dan diduga merupakan bagian dari rangkaian pengembangan kasus yang ada.

    Sayangnya, Eko belum menjelaskan secara rinci apakah penangkapan terkait dengan kasus narkoba atau pelanggaran lain.

    Sementara itu, Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas belum dapat dihubungi lebih lanjut terkait perkara ini.

  • Kasat Narkoba Polres Nunukan Dicokok Mabes Polri

    Kasat Narkoba Polres Nunukan Dicokok Mabes Polri

    GELORA.CO -Mabes Polri buka suara soal penangkapan Kasat Reserse Narkoba Polres Nunukan Polda Kalimantan Utara, Iptu SH, bersama enam anggota polisi lainnya dalam operasi yang berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025.

    “Benar itu (penangkapan),” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis, 10 Juli 2025.

    Adapun penangkap dilakukan karena adanya kolaborasi dari pihak Mabes Polri.

    “Narkoba Bareskrim dan Propam Mabes kolaborasi,” kata Eko.

    Penangkapan dilakukan di wilayah Aji Kuning, Pulau Sebatik, dan diduga merupakan bagian dari rangkaian pengembangan kasus yang ada.

    Sayangnya, Eko belum menjelaskan secara rinci apakah penangkapan terkait dengan kasus narkoba atau pelanggaran lain.

    Sementara itu, Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas belum dapat dihubungi lebih lanjut terkait perkara ini.

  • Jumlah Kematian Pengidap COVID-19 di Indonesia Selama Masa Pandemi

    Jumlah Kematian Pengidap COVID-19 di Indonesia Selama Masa Pandemi

    Jakarta

    Pandemi COVID-19 sempat menjadi permasalahan besar dunia. Selain memengaruhi sistem pelayanan medis, pandemi yang pertama kali muncul di awal 2020 tersebut juga menelan korban jiwa yang tidak sedikit.

    Hal tersebut juga dialami oleh Indonesia. Selama masa pandemi, ada jutaan orang yang menjadi pasien, dan tak sedikit juga yang meninggal dunia. Bagaimana situasi pandemi COVID-19 di Indonesia?

    Kasus COVID-19 di RI

    Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sampai tahun 2025 Indonesia mencatatkan total kasus positif COVID-19 hingga 6.830.274 kasus. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 20 dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

    Sedangkan untuk angka kematian akibat COVID-19 di RI sampai tahun 2025, tercatat ada 162.059 kasus. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 11 dengan angka kematian akibat COVID-19 terbanyak di dunia.

    Kondisi COVID-19 di Negara-negara Asia Tenggara

    Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan kasus kematian akibat COVID-19 terbanyak. Pada peringkat kedua ada Filipina dengan 66.864 kasus kematian, lalu ada Vietnam dengan 43.206 kematian.

    Berikut ini rincian lengkapnya:

    Indonesia – 162.059 kematian dari 6.830.274 kasus.Filipina – 66.864 kematian dari 4.140.383 kasus.Vietnam – 43.206 kematian dari 11.624.000 kasus.Malaysia – 37.351 kematian dari 5.329.836 kasus.Thailand – 34.871 kematian dari 5.247.981 kasus.Myanmar – 19.494 kematian dari 643.349 kasus.Kamboja – 3.056 kematian dari 139.326 kasus.Singapura – 2.024 kematian dari 3.006.155 kasus.Brunei – 182 kematian dari 350.550 kasus.Laos – 671 kematian dari 219.060 kasus.

    Harus Tetap Waspada

    Kasus harian dan efek dari infeksi COVID-19 sudah jauh menurun bila dibandingkan semasa pandemi. Spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menuturkan infeksi COVID-19 saat ini sebenarnya lebih mirip dengan flu musiman.

    Gejalanya cenderung lebih ringan lantaran daya tahan tubuh masyarakat jauh lebih baik setelah vaksinasi diberikan.

    “Karena ini sudah dianggap ringan, jadi kita ya untuk kewaspadaan sendiri aja. Terutama untuk orang-orang yang punya komorbid, kemudian orang-orang yang punya orang tua, kemudian anak-anak itu yang rentan terhadap infeksi seperti itu,” kata dr Erlang dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    “Iya betul, perilaku hidup bersih sehat sama seperti COVID yang dulu, pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan itu aja sih,” sambungnya.

    Meski gejalanya cenderung ringan, dr Erlang mengingatkan virus COVID-19 akan selalu ada. Jangan sampai terlena dan tidak menerapkan perlindungan sama sekali, khususnya pada pengidap komorbid seperti diabetes, penyakit paru kronik, jantung, dan sebagainya.

    Infeksi COVID-19 dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada.

    “Ya, karena dia penyakitnya ringan, beberapa masyarakat menganggap itu seperti batuk pilek biasa. Ya, kita kan memang normal ya jadi terinfeksi virus seperti itu, batuk pilek dalam satu tahun bisa kena sampai beberapa kali,” tambahnya.

    “Yang jadi masalah sebenarnya, kalau pada orang-orang yang rentan. Seperti anak-anak atau bayi, balita, kemudian orang tua dan yang punya komorbid, itu kadang-kadang infeksi yang sedikit saja, yang ringan saja, itu membuat komorbidnya jadi tambah berat,” jelas dr Erlang.

    Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Aji Muhawarman beberapa waktu lalu mengimbau untuk vaksinasi booster. Vaksin booster sangat disarankan untuk kelompok-kelompok rentan seperti lansia, orang dengan imunitas rendah, serta orang dengan komorbid atau penyerta.

    Jumlah vaksin gratis yang disediakan saat ini sudah sangat terbatas. Di luar program pemerintah, vaksin COVID-19 masih bisa didapatkan secara mandiri dengan kisaran harga Rp 200 ribuan.

    “Gratis di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Tetapi jumlahnya sudah terbatas,” tutur Aji beberapa waktu lalu.

    Daftar Negara dengan Kasus COVID-19 Terbanyak

    Berikut ini 10 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia:

    Amerika Serikat – 103 juta kasus.China – 99,4 juta kasus.India – 45,1 juta kasus.Prancis – 39 juta kasus.Jerman – 38,4 juta kasus.Brasil – 37,7 juta kasus.Korea Selatan – 34,6 juta kasus.Jepang – 33,8 juta kasus.Italia – 27 juta kasus.Britania Raya – 25,1 juta kasus.

    Berikut ini 10 negara dengan angka kematian COVID-19 terbanyak di dunia:

    Amerika Serikat – 1,2 juta kasus kematian.Brasil – 703 ribu kasus kematian.India – 534 ribu kasus kematian.Rusia – 404 ribu kasus kematian.Meksiko – 335 ribu kasus kematian.Britania Raya – 232 ribu kasus kematian.Peru – 221 ribu kasus kematian.Italia – 199 ribu kasus kematian.Jerman – 175 ribu kasus kematian.Prancis – 168 ribu kasus kematian.

    (avk/tgm)

  • Membedah Saham BBRI: Layak Jadi Incaran?

    Membedah Saham BBRI: Layak Jadi Incaran?

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kapitalisasi pasar terbesar. BRI menjadi perusahaan terbuka pada 10 November 2003 melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan kode saham BBRI.

    Kala itu, BBRI menawarkan harga Rp 875 per lembar saham. Hingga Desember 2024, harga saham BBRI telah naik lebih dari 43,7 kali lipat dari penawaran umum pada November 2003. Saat ini, harga saham BBRI berada di level Rp 3.670 per lembar saham.

    BRI juga masuk dalam daftar saham blue chip yang layak dikoleksi para investor. Saham BBRI masuk dalam deretan indeks LQ45 yang menjadi motor penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham BBRI dalam indeks LQ45 telah bertahan selama 10 tahun terakhir.

    Jika dibandingkan dengan saham perbankan BUMN lainnya, BBRI memimpin posisi teratas dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni 556,22 triliun, kemudian disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 442,40 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan kapitalisasi pasar 149,19 triliun.

    Secara fundamental, kinerja keuangan BRI naik signifikan. Pertumbuhan ini tercermin dari perolehan laba bersih tahun berjalan perseroan yang tercatat mencapai Rp 18,64 triliun hingga Mei 2025.

    Berdasarkan laporan keuangan BBRI, capaian laba bersih perseroan turut ditopang pendapatan Mei tahun ini. Tercatat pendapatan bunga Rp 66,81 triliun dan kredit yang tumbuh 5,01% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.262,71 triliun.

    Selain itu, capaian laba bersih BRI juga ditopang pendapatan dividen Rp 230,03 miliar. Sedangkan untuk pendapatan komisi BRI sebesar Rp 8,22 triliun pada Mei. Dengan begitu, BRI membukukan laba bersih pada Mei 2025 sebesar Rp 3,36 triliun.

    Harga Saham Diperkirakan Naik

    Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan, laba bersih BRI terus mengalami pertumbuhan seiring dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK). Menurutnya, tren pertumbuhan ini akan semakin menguatkan kinerja bisnis utama perseroan, yakni pada segmen kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Diketahui, pertumbuhan DPK BRI menjadi Rp 1.423,87 triliun. Komposisi DPK perseroan hingga akhir Mei 2025 yakni, giro tumbuh 7% menjadi 387,21 triliun, tabungan naik 5,03% menjadi Rp 538,56 triliun, deposito tercatat Rp 498,09 triliun.

    “Permintaan kredit di semester II, tren penurunan suku bunga acuan dari BI (Bank Indonesia) itu juga akan terus dilakukan. Sebenarnya BI sudah menurunkan suku bunga acuan di semester I, satu kali. Jadi wajar saja per Mei ini mengalami kinerja dari sisi laba bersih dan DPK-nya,” ujar Nafan kepada detikcom, Minggu (6/7/2025).

    Menurut Nafan, pergerakan harga saham BBRI masih berpotensi naik hingga Rp 4.490 per lembar. Saat ini, harga sama BBRI berada di level Rp 3.670 per lembar.

    Namun, ia menilai angka tersebut masih bisa terus tumbuh jika BRI mampu meningkatkan pertumbuhan kreditnya dua digit di semester II tahun ini. Menurutnya, meningkatkan rasio kredit perlu perjuangan yang luar biasa.

    Pasalnya, permintaan kredit di sektor UMKM diprediksi menurun lantaran kebijakan pemutihan. “Tapi paling tidak, di tengah valuasi yang menarik ini, dari BBRI secara technical rata-rata di bawah medium, ini semestinya investor akan mencermati, investor asing juga akan terus meningkatkan kepemilikan sahamnya,” jelasnya.

    Saham BBRI Diborong JPMorgan

    Mengutip dari Antara, saham BBRI mulai menarik investor global, tercermin dari keputusan JPMorgan Chase & Co, yang menambah porsi kepemilikannya. Berdasarkan data Bloomberg, JPMorgan membeli 117,42 juta saham BBRI sejak April hingga Juni bulan lalu. Dengan begitu, JPMorgan memiliki saham BBRI mencapai 1,54 miliar.

    Optimisme pasar terhadap BRI juga didukung oleh konsensus analis. Setidaknya dari Bloomberg ada sebanyak 31 analis merekomendasikan beli, 5 tahan, dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp 4.703,61.

    Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada menilai, langkah JPMorgan memborong saham BBRI mencerminkan kepercayaan pasar terhadap arah transformasi dan fundamental BRI yang semakin kuat.

    “Meskipun, saat ini saham BBRI sedang mengalami tekanan seiring dengan kondisi pasar, namun secara fundamental masih kokoh, dengan dukungan fondasi bisnisnya yang kuat juga strategi transformasi,” kata Reza dikutip dari Antara, Minggu (6/7/2025).

    Harga Saham Diramal Naik

    Senior Technical Analyst Sucor Sekuritas Reyhan Pratama mengatakan, saham BBRI berada di jalur perbaikan fundamental. Menurutnya, perbaikan konsisten ini dapat meningkatkan valuasi saham BBRI ke level Rp 5.300 per lembar saham.

    “BBRI berada di jalur perbaikan fundamental. jika tren ini berlanjut di semester II/2025, maka tekanan laba bisa makin mereda dan valuasi Rp5.300 menjadi realistis untuk dicapai kembali,” jelas Reyhan kepada detikcom, Selasa (8/7/2025)..

    Namun, terang Reyhan, saham BBRI masih dalam tren turun dan belum menunjukkan tanda pembalikan arah. Menurutnya, dari sisi teknikal saham BBRI masih membutuhkan waktu agar harga berbalik arah.

    “Untuk sementara beli bisa di area Rp 3.730 atau Rp 3.350,” ungkapnya.

    Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan, laba bersih BRI terus mengalami pertumbuhan seiring dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK). Menurutnya, tren pertumbuhan ini akan semakin menguatkan kinerja bisnis utama perseroan, yakni pada segmen kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Diketahui, DPK BRI mencatat pertumbuhan menjadi Rp 1.423,87 triliun. Adapun komposisi DPK perseroan hingga akhir Mei 2025 yakni, giro tumbuh 7% menjadi 387,21 triliun, tabungan naik 5,03% menjadi Rp 538,56 triliun, deposito tercatat Rp 498,09 triliun.

    “Permintaan kredit di semester kedua, tren penurunan suku bunga acuan dari BI (Bank Indonesia) itu juga akan terus dilakukan. Sebenarnya BI sudah menurunkan suku bunga acuan di semester I, satu kali. Jadi wajar saja per Mei ini mengalami kinerja dari sisi laba bersih dan DPK-nya,” ujar Nafan kepada detikcom, Minggu (6/7/2025).

    Menurut Nafan, pergerakan harga saham BBRI masih berpotensi naik hingga Rp 4.490 per lembar. Saat ini, harga sama BBRI berada di level Rp 3.670 per lembar.

    Namun, ia menilai angka tersebut masih bisa terus tumbuh jika BRI mampu meningkatkan pertumbuhan kreditnya dua digit di semester II tahun ini. Menurutnya, meningkatkan rasio kredit perlu perjuangan yang luar biasa.

    Pasalnya, permintaan kredit di sektor UMKM diprediksi menurun lantaran kebijakan pemutihan. “Tapi paling tidak, di tengah valuasi yang menarik ini, dari BBRI secara technical rata-rata di bawah medium, ini semestinya investor akan mencermati, investor asing juga akan terus meningkatkan kepemilikan sahamnya,” jelasnya.

    Rekomendasi Saham BBRI

    Mirae Asset Sekuritas Indonesia (4/7)

    Investor direkomendasikan untuk Accumulative Buy Saham BBRI dengan target price (TP) atau rentang harga Rp 4.490.

    PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (5/7)

    Investor direkomendasikan Buy saham BBRI di TP Rp 4.800.

    Sucor Sekuritas (8/7)

    Investor direkomendasikan Buy saham BBRI di TP 5300. Namun untuk saat ini, investor dapat membeli saham BBRI di area Rp 3.730 atau Rp 3.350

    Bina Artha Sekuritas (8/7)

    Investor direkomendasikan untuk Hold/Buy on Weakness saham BBRI pada TP atau rentang harga Rp 3960, Rp 4100, Rp 4230 dan Rp 4370. Kemudian disarankan membeli di rentang harga Rp 3520-3630.

    Tonton juga “Macam-Macam Resiko Investasi untuk Gen Z dan Milenial” di sini:

    (ara/ara)

  • KPU Kalsel tetapkan pemilih berkelanjutan 3.061.937 orang 

    KPU Kalsel tetapkan pemilih berkelanjutan 3.061.937 orang 

    Banjarmasin (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Selatan (KPU Kalsel) menetapkan pemilih berkelanjutan sebanyak 3.061.937 orang berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi pemuktahiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) pada semester 1 tahun 2025 tingkat Provinsi Kalsel.

    “Jumlah ini bertambah hingga 20 ribu orang lebih jika dibandingkan DPT Pilkada 2024 yakni 3.041.499 orang,” kata Ketua KPU Kalsel Andi Tenri Sompa di Banjarmasin, Selasa.

    Kenaikan jumlah pemilih itu, kata Tenri, karena adanya pertumbuhan penduduk termasuk pemilih pemula yang berusia 17 tahun.

    Kemudian ada juga faktor perpindahan domisili pemilih dari luar Kalsel termasuk pensiunan TNI-Polri.

    Tenri menjelaskan PDPB merupakan instrumen penting dalam menjaga integritas data pemilih.

    PDPB dilaksanakan secara berkala untuk memastikan data pemilih selalu diperbarui, akurat dan sesuai kondisi terkini.

    “Jadi disinkronisasikan dengan data kependudukan secara nasional termasuk data dari luar negeri,” jelasnya.

    Sementara anggota Bawaslu Kalsel Thessa Aji Budiono mengapresiasi KPU Kalsel dan kabupaten kota dalam penyampaian PDPB semester 1 tahun ini.

    “Data yang ditampilkan sesuai dengan data rekapitulasi manual diperoleh Bawaslu secara berjenjang,” ungkapnya.

    Pewarta: Firman
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kuliah Gratis untuk Anak Daerah! Program Gratispol Pemprov Kaltim Gandeng 46 Kampus Swasta – Page 3

    Kuliah Gratis untuk Anak Daerah! Program Gratispol Pemprov Kaltim Gandeng 46 Kampus Swasta – Page 3

    Liputan6.com, Samarinda Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen menghadirkan pendidikan gratis untuk anak daerah. Setelah meneken kerja sama dengan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) pada 16 Juni 2025 lalu, Pemprov kembali tancap gas dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama 46 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Kaltim pada Senin (7/7/2025). 

    Langkah ini menjadi bagian penting dari realisasi Program Gratispol—program pendidikan gratis untuk rakyat yang digagas langsung oleh Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Seno Aji. 

    “Hari ini bukan cuma penandatanganan, tapi langkah konkret menuju Kalimantan Timur yang cemerlang! Gratispol harus disosialisasikan merata dan dijalankan dengan baik agar semua anak-anak Kaltim bisa kuliah tanpa cemas soal biaya,” tegas Gubernur Rudy Mas’ud dengan penuh semangat dalam sambutannya di acara Penandatanganan PKS di Aula Olah Bebaya Kantor Gubernur Kaltim, Senin (7/7/2025). 

    Ia menjelaskan bahwa untuk tahun anggaran 2025, Gratispol akan menyasar mahasiswa baru. Semua biaya pendaftaran dan penerimaan ditanggung penuh oleh Pemprov. Lebih hebatnya lagi, dalam APBD Murni 2026 tahun depan, program ini ditargetkan menanggung biaya seluruh mahasiswa Kaltim di semester 2 hingga 8.

    “Sumber daya alam kita bisa habis, tapi SDM hebat bisa membawa Kaltim mendunia. Gratispol adalah investasi untuk masa depan generasi emas,” tegas Rudy.

  • Wakil Wali Kota Salatiga ikut dimintai keterangan di angket DPRD Salatiga

    Wakil Wali Kota Salatiga ikut dimintai keterangan di angket DPRD Salatiga

    Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

    Wakil Wali Kota Salatiga ikut dimintai keterangan di angket DPRD Salatiga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 Juli 2025 – 23:10 WIB

    Elshinta.com – Panitia Angket DPRD Kota Salatiga, Jawa Tengah terus bekerja dalam penyelidikan dugaan adanya indikasi pelanggaran atas sejumlah kebijakan Wali Kota Salatiga Robby Hernawan yang dinilai meresahkan di tengah masyarakat. 

    Ketua Panitia Angket DPRD Kota Salatiga  Saiful Mashud mengatakan, guna menguatkan penyelidikan pihaknya sudan memanggil sejumlah kepala dinas untuk diminta keterangan seperti Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji.

    “Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Wuri Pujiastuti juga sudah kami mintai   keterangan. Hal yang sama yaitu Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin juga sudah kami mintai keterangan dalam Panitia Angket ini,” jelasnya kepada media di DPRD Salatiga,  Senin (7/7/2025). 

    Panitia Angket lanjut Saiful, menyelidiki dugaan indikasi  pelanggaran sejumlah kebijakan Wali Kota Salatiga, diantaranya, pemindahan Pasar pagi dan penghentian sementara Perda nomor 1 tahun 2024 tentang retribusi  pajak daerah. 

    Saiful menambahkan,  tidak hanya dari pihak Pemerintah Kota Salatiga yang dimintai  keterangan dalam Panitia Angket   namun Paguyuban Pasar Pagi Salatiga dan 8 komunitas terdampak kebijakan pemindahan Pasar Pagi juga dimintai keterangan. 

    “Panitia Angket DPRD Kota Salatiga  bekerja sungguh-sungguh dan nantinya setelah  dalam penyelidikan tahap dua selesai hasilnya akan dibawa ke rapat paripurna DPRD Kota Salatiga, sedangkan untuk proses selanjutnya akan diputuskan dalam rapat paripurna nantinya,” tegas Saiful seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (7/7). 

    Sumber : Antara

  • BEI Gembok Saham Krakatau Steel

    BEI Gembok Saham Krakatau Steel

    Jakarta

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang berlaku efektif per hari ini, Senin (7/7). Langkah ini dilakukan karena adanya pergerakan saham yang signifikan.

    Mengutip dari Keterbukaan Informasi BEI, saham KRAS mengalami peningkatan harga yang tidak wajar. Langkah suspensi ini dilakukan BEI untuk melindungi para investor.

    “Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 7 Juli 2025,” ungkap Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, Senin (7/7/2025).

    Namun, BEI tidak mengungkap batas waktu suspensi saham KRAS. Ia menekankan, semua pihak untuk terus memperhatikan informasi berkala yang disampaikan Krakatau Steel dalam keterbukaan informasi BEI.

    “Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” imbuhnya.

    Mengutip data perdagangan RTI Business hari ini, saham KRAS mengalami suspensi. Jika ditinjau sepekan terakhir, saham KRAS naik 27,64%. Pergerakan saham terlihat lebih melonjak jika ditinjau sebulan terakhir, yakni sebesar 139,69%.

    Saat ini, saham Krakatau Steel berada di harga Rp 314 per lembar. Saham KRAS juga mencatatkan beli bersih investor asing atau net foreign buy sepanjang 2025 sebesar Rp 11,86 miliar.

    Tonton juga “BEI Kaji Rencana Pemangkasan Jumlah Satuan Lot Saham” di sini:

    (ara/ara)