Penahanan Anak Riza Chalid Dipindah ke Rutan Salemba
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) mengabulkan permohonan pemindahan penahanan anak tersangka Riza Chalid, Muhamad Kerry Adrianto Riza ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat (Salemba).
“Mengabulkan permohonan tim penasihat hukum terdakwa Muhamad Kerry Adrianto Riza,” tulis Hakim Ketua Fajar Kusuma Aji, melansir Antara, Selasa (21/10/2025).
Dalam penetapan Nomor 102/Pid.Sus-TPK/2025/PN Jkt.Pst yang diteken di Jakarta, Senin (20/10/2025), Majelis mempertimbangkan alasan kesehatan berdasarkan resume medis Rumah Sakit Adhyaksa Jakarta tertanggal 22 Agustus 2025 yang menyebut Kerry mengalami radang paru-paru (pneumonia).
Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat dinilai lebih memadai karena memiliki fasilitas layanan kesehatan dengan akreditasi “paripurna” dari Kementerian Kesehatan RI yang mampu menjamin perawatan terdakwa, dibanding tempat sebelumnya, yakni Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Melalui penetapan itu, Majelis Hakim memerintahkan jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Jakpus segera melaksanakan pemindahan tahanan tersebut.
Adapun permohonan pemindahan tahanan diajukan tim penasihat hukum melalui surat tertanggal 13 Oktober 2025.
Penasihat hukum Kerry, Lingga Nugraha mengapresiasi putusan majelis hakim yang menilai permohonan pemindahan tahanan tersebut beralasan dari sisi kemanusiaan dan kebutuhan hukum.
“Kami menghormati dan mengapresiasi pertimbangan majelis hakim yang mengutamakan kondisi kesehatan klien kami,” kata Lingga.
Menurut dia, pemindahan tersebut juga memudahkan proses hukum, baik untuk persidangan maupun jika jaksa membutuhkan keterangan Kerry dalam perkara lain.
Sebelumnya, Kerry selaku pemilik manfaat PT Navigator Khatulistiwa didakwa memperkaya diri sebesar Rp3,07 triliun pada kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada periode 2018-2023.
Kerry diduga telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasi, yang merugikan negara senilai Rp285,18 triliun dalam kasus tersebut.
Perbuatan Kerry dilakukan bersama-sama dengan Sani Dinar Saifuddin, Yoki Firnandi, Agus Purwono, Dimas Werhaspati, Gading Ramadhan Joedo, Alfian Nasution, Hanung Budya Yuktyanta, dan Mohammad Riza Chalid, dalam kegiatan sewa kapal dan sewa tangki bahan bakar minyak (TBBM).
Dalam pengaturan pengadaan sewa tiga kapal milik PT Jenggala Maritim Nusantara (JMN), Kerry didakwa memperkaya diri dan Komisaris PT JMN Dimas Werhaspati melalui PT JMN sebesar 9,86 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp162,69 miliar (kurs Rp16.500 per dolar AS) dan Rp1,07 miliar.
Kemudian dalam kegiatan sewa TBBM Merak, Kerry diduga memperkaya diri, Komisaris PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi (PMKA) Gading Ramadhan Juedo, dan pemilik manfaat PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak Mohammad Riza Chalid Rp2,91 triliun.
Atas perbuatannya, Kerry terdakwa disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
NGO: AJI
-
/data/photo/2025/10/13/68ecd0f7a60a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penahanan Anak Riza Chalid Dipindah ke Rutan Salemba Nasional 21 Oktober 2025
-

Pemkab Lumajang Bakal Realisasikan Program Dana Dusun Mulai 2026, Segini Besarannya
Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur memastikan bahwa program dana dusun akan mulai direalisasikan pada tahun 2026.
Sebagai informasi, program dana dusun merupakan salah satu dari 20 janji politik kepemimpinan Indah Amperawati dan Yudha Aji Kusuma.
Program dana dusun difokuskan untuk mendukung peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat di setiap wilayah desa yang ada di Kabupaten Lumajang.
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, dalam program ini, setiap dusun akan menerima alokasi anggaran sebesar Rp 50 juta.
Besaran dana yang akan dialokasikan ini diharap dapat membantu masyarakat dalam memperkuat sistem keamanan lingkungan setiap wilayah.
“Jadi, dana dusun akan kami berikan mulai tahun depan (2026) untuk seluruh dusun. Terkait penggunaannya lebih diutamakan untuk keamanan,” terang Indah, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, program dana dusun menjadi kompensasi atas pengurangan dana desa (DD) maupun alokasi dana desa (ADD) dari pemerintah pusat.
Kebijakan ini menjadi langkah Pemkab Lumajang untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi, utamanya dalam aspek keamanan dan ketertiban.
“Inikan dana desa mereka dikurangi dari pusat, dana ADD juga sedikit berkurang. Tapi sudah kita gantikan dengan dana dusun,” ungkap Indah. (has/but)
-

Pakar sebut pusat keuangan Bali bisa perkuat posisi Indonesia di ASEAN
Yogyakarta (ANTARA) – Pakar Akuntansi Forensik Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Seto Satriyo Bayu Aji menilai rencana pemerintah menjadikan Bali sebagai pusat keuangan internasional merupakan langkah strategis yang dapat memperkuat posisi Indonesia di ASEAN.
“Rencana menjadikan Bali sebagai pusat keuangan internasional adalah langkah yang sangat bagus dan strategis. Ini akan memperkuat posisi Indonesia di Asia Tenggara agar tidak hanya terpusat di Singapura atau Kuala Lumpur,” ujar Seto di Yogyakarta, Sabtu.
Ia menilai kebijakan tersebut bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi dan memperluas jaringan ekonomi regional.
Namun, menurutnya, kesiapan menyeluruh menjadi kunci keberhasilan transformasi itu.
“Investornya harus disiapkan dulu, begitu juga regulasinya, infrastruktur, dan yang paling penting adalah stabilitas politik. Kalau situasi politik dalam negeri masih bergejolak, investor tentu akan berpikir dua kali,” kata dia.
Menanggapi kebijakan pemerintah yang menolak penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai proyek tersebut, Seto menyebut keputusan itu sejalan dengan prinsip kehati-hatian fiskal (fiscal prudence).
“Tidak masalah jika tidak menggunakan APBN. Justru bagus karena mendorong pihak swasta dan lembaga keuangan untuk ikut berperan. Ini bisa mengurangi beban fiskal negara,” jelas dia.
Ia mengatakan Danantara Investment Holding memiliki peluang besar untuk berperan dalam pembiayaan proyek itu karena memiliki kapasitas dan jaringan investasi yang luas seperti halnya Temasek Holdings di Singapura.
“Peluangnya besar karena Danantara berfungsi sebagai investment holding pemerintah. Dari pengalaman dan jaringannya, lembaga ini mampu mengelola investasi lintas sektor,” ujarnya.
Kendati demikian, ia mengingatkan agar sumber pembiayaan tidak hanya bergantung pada Danantara semata.
“Jika seluruh pembiayaan diserahkan pada Danantara saja, risikonya terlalu tinggi karena akan ada concentration risk. Maka perlu diimbangi dengan sektor swasta dan investor asing agar risikonya terbagi dan tetap terkendali,” ujar Seto.
Menurutnya, dengan pembagian risiko yang proporsional, proyek tersebut dapat berjalan berkelanjutan tanpa membebani keuangan negara maupun lembaga investasi pemerintah.
Seto menambahkan, transformasi Bali menjadi pusat keuangan internasional juga akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan nasional.
Jika proyek itu terealisasi, ia memperkirakan Bali tidak lagi hanya bergantung pada sektor pariwisata.
“Akan muncul industri keuangan baru yang membuka lapangan kerja dan menarik tenaga profesional dari dalam maupun luar negeri,” katanya.
Menurut dia, keberadaan family office di Bali akan mendorong peningkatan arus modal masuk (capital inflow) dan memperkuat industri jasa keuangan di dalam negeri.
“Dengan bertambahnya ekspatriat dan aktivitas ekonomi baru, daya saing keuangan nasional meningkat, dan Bali bisa menjadi wajah baru ekonomi Indonesia di mata dunia,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing di industri keuangan global.
“Persiapan SDM menjadi kunci. Jika tenaga kerja lokal siap, dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi Bali, tetapi juga peningkatan kapasitas nasional,” tutur Seto.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Menkeu optimistis serapan anggaran Kementerian PU bisa capai 94 persen
Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan optimistis penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dapat mencapai 94 persen pada akhir tahun.
“Di sini memang anggarannya rendah 50 persen lebih, tapi saya tadi tanyakan ke Pak Menteri PU langkah-langkahnya seperti apa dan kelihatannya langkahnya sudah cukup bagus, sehingga akhir tahun mungkin 94 persen atau lebih bisa diserap,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Kementerian PU, Jakarta pada Jumat.
Menurut dia, terdapat beberapa program infrastruktur yang akan dipercepat oleh Kementerian PU seperti irigasi dan jalan-jalan desa.
“Ada beberapa program yang penting seperti irigasi yang masih rendah itu yang akan dibelanjakan ke daerah, yang satu lagi penting adalah jalan-jalan desa itu akan dipercepat juga dan kelihatannya sudah siap,” katanya.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyambangi Kementerian PU. Kedatangan Purbaya disambut oleh Menteri PU Dody Hanggodo.
“Jadi saya ke sini safari anggaran, kira-kira begitu, untuk memastikan anggaran yang ada dibelanjakan dengan baik. Jadi tidak ada yang dikhawatirkan dengan belanja Kementerian PU ini,” katanya.
Purbaya mengatakan yang penting adalah belanjanya bisa mendorong perekonomian supaya ekonomi nasional tumbuh lebih cepat di triwulan keempat 2025.
Dalam kesempatan sama, Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa pertemuannya dengan Menkeu Purbaya mendiskusikan bagaimana bisa mempercepat penyerapan.
“Arahan dari beliau (Menkeu) Insya-Allah kita tidak lanjuti, dan secara berkala nanti kita akan memberikan laporan kepada Pak Menteri Keuangan. Sehingga prognosis saya ketahui yang 94 persen lebih itu bisa benar-benar tercapai,” kata Dody.
Purbaya mengatakan anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang tak terserap bisa dialihkan untuk membayar utang negara.
Ia mengatakan tidak memiliki niat menargetkan K/L tertentu yang serapan anggarannya rendah. Justru tujuannya adalah mendorong mereka untuk segera menyerap anggaran.
Kementerian Keuangan mengungkapkan realisasi 15 kementerian/lembaga (K/L) yang menerima pagu anggaran terbesar, di mana Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Pertanian (Kementan) mencatatkan realisasi yang masih rendah.
Rinciannya, BGN baru membelanjakan anggaran sebesar Rp19,7 triliun per 30 September 2025, setara 16,9 persen dari proyeksi Rp116,6 triliun.
Sedangkan Kementerian PU merealisasikan belanja Rp41,3 persen atau 48,2 persen dari proyeksi Rp85,7 triliun dan Kementan Rp9 triliun atau 32,8 persen dari proyeksi Rp27,3 triliun.
Sedangkan 12 K/L lain yang menerima pagu besar telah melaporkan realisasi di atas 50 persen.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Menteri PU perkuat infrastruktur irigasi mendukung swasembada pangan
Air adalah fondasi utama pangan. Tanpa infrastruktur irigasi yang baik, sulit mencapai kemandirian pangan.
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memperkuat infrastruktur irigasi dalam rangka mendukung swasembada pangan sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Dody menyampaikan bahwa pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan langkah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto.
“Air adalah fondasi utama pangan. Tanpa infrastruktur irigasi yang baik, sulit mencapai kemandirian pangan. Karena itu, kami mempercepat pelaksanaan Inpres No 2 Tahun 2025 untuk memastikan setiap tetes air memberi manfaat bagi petani dan produksi pangan nasional,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sebagai implementasi Tahap I Inpres No. 2 Tahun 2025, Kementerian PU telah memberikan dukungan fasilitasi irigasi pada lokasi kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian di Daerah Irigasi (DI) kewenangan daerah seluas 280.880 hektar. Dukungan ini berperan penting dalam mendukung peningkatan intensitas tanam dan memperkuat masa tanam kedua (MT II) maupun ketiga (MT III) bagi petani.
Selanjutnya, pada Tahap II, Kementerian PU fokus pada pembangunan dan rehabilitasi daerah irigasi kewenangan pemerintah daerah yang mencakup jaringan primer, sekunder, hingga tersier.
Kemudian juga pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang menjadi kewenangan pusat serta pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dengan teknologi pompanisasi untuk mengangkat air dari dalam tanah, kemudian disalurkan ke sawah-sawah yang sebelumnya tak terjangkau irigasi permukaan. Program ini memberikan layanan irigasi seluas 225.775 hektare dengan total anggaran Rp6,10 triliun.
Dukungan pembangunan dan rehabilitasi JIAT dalam Inpres No. 2 Tahun 2025 Tahap II meliputi pembangunan 754 unit JIAT, rehabilitasi 76 unit sumur, serta pembangunan 3 embung.
Sebagai bagian dari langkah terpadu memperkuat sistem irigasi nasional berbasis air tanah, Kementerian PU juga memberikan dukungan pembangunan 579 unit JIAT dan rehabilitasi 1.226 unit sumur JIAT melalui kegiatan reguler Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.
Selain itu, Kementerian PU pada tahun 2025 juga memberikan dukungan program ketahanan pangan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) dengan skema Padat Karya.
Program ini melibatkan langsung masyarakat petani melalui berbagai kelompok dalam kegiatan pembangunan, peningkatan, maupun rehabilitasi jaringan irigasi secara swakelola.
Pelibatan langsung petani diharapkan tidak hanya menghasilkan infrastruktur fisik, tetapi juga membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, serta meningkatkan daya beli masyarakat di desa sasaran.
Program P3-TGAI Tahap I tersebar di 8.000 lokasi di seluruh Indonesia. Hingga awal Oktober 2025, progres fisik program ini mencapai 54,98 persen dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 98.919 orang. Program P3-TGAI akan diperluas pada Tahap II dengan menyasar 1.597 lokasi tambahan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kemenko: Lapangan kerja meningkat selama setahun Pemerintahan Prabowo
Dari sisi capaian kualitatifnya, berbagai ukuran mengenai masalah penciptaan lapangan kerja, kuartal 2 kemarin mampu menciptakan 665 ribu.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengungkapkan peningkatan lapangan kerja pada satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto naik hingga 3 kali lipat yaitu sebanyak 665 ribu.
Menurut Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode awal pemerintahan sebelumnya yang hanya di bawah 200 ribu lapangan kerja per kuartal.
“Dari sisi capaian kualitatifnya, berbagai ukuran mengenai masalah penciptaan lapangan kerja, kuartal 2 kemarin mampu menciptakan 665 ribu. Dan saya kira ini kalau dibandingkan 5 tahun lalu yang di angka sekitar 220.000 ini juga 3 kali lipat,” ujar Susiwijono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Artinya kalau disimpulkan di masa 1 pemerintahan ini capaian realisasi investasi baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif, luar biasa bahkan double digit. Namun yang paling penting adalah bagaimana untuk terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, Susiwijono mengatakan kuantitas investasi juga menunjukkan peningkatan hingga 2,5 kali dibandingkan kondisi 5 tahun yang lalu. Pencapaian ini menunjukkan arah investasi yang semakin inklusif dan merata.
“Kalau kita lihat tadi dari sisi capaian investasi selama 1 tahun pemerintahan ini, dari sisi capaian kuantitatif tadi sudah kami sampaikan terjadi peningkatan yang sangat signifikan dan luar biasa. Baru terjadi sekarang, kalau kita bandingkan dengan 5 tahun yang lalu di awal-awal 2021 itu masih di angka 200 triliun, sehingga ini dari sisi kuantitatif kenaikannya cukup luar biasa, (sekitar) 2,5 kali sejak 5 tahun yang lalu,” katanya pula.
Lebih lanjut, Susiwijono menegaskan pemerintah akan mendorong investasi dan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, Indonesia dapat mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi dan lebih merata di masa depan.
“Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita. PDB kita, Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB-nya sekitar 28 persen memang masih paling tinggi adalah konsumsi rumah tangga. Namun ke depan saya kira investasi ini akan selain berkontribusi positif untuk PDB, dampak beruntun atau multipplier effect-nya akan ke berbagai sektor,” katanya.
Susiwijono mengungkapkan investasi menjadi kunci utama untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai target 8 persen.
“Karena itu, saya-saya kira sangat tepat ke depan untuk mencapai 8 persen kita perlu terus menjadikan investasi sebagai motor utama penggerak perekonomian nasional kita,” ujarnya lagi.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kemenkes Ingatkan RI Dibayangi Kenaikan Influenza A, Mulai Ngegas di Asia Tenggara
Jakarta –
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan kemungkinan meningkatnya kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2, yang kini dilaporkan mendominasi di kawasan Asia Tenggara.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) FluNet, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengatakan kasus terbanyak paparan influenza di Indonesia juga dilaporkan berkaitan dengan varian influenza A (H3N2).
“Dari data WHO terbanyak influenza A (H3),” ujar Aji, saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/10/2025).
Namun, ia belum dapat merinci wilayah mana saja di Indonesia yang mencatat jumlah kasus tertinggi.
Menurut Dicky, praktisi global health security, peneliti sekaligus pakar epidemiologi, tren kasus influenza A memang mulai dominan di beberapa negara.
“Secara regional Asia Tenggara bahkan global, tahun ini influenza A, khususnya subtipe A H3N2 dilaporkan dominan di beberapa zona dan berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus,” beber Dicky saat dihubungi terpisah.
Ia menjelaskan WHO memang mencatat peningkatan aktivitas influenza A H3N2 di beberapa wilayah Asia Selatan termasuk Asia Tenggara. Salah satu lonjakan terbesar terjadi di Thailand, dengan 61 kematian dari 702.308 kasus sejak 1 Januari hingga 8 Oktober 2025.
“Ini menunjukkan gelombang nyata di kawasan ASEAN,” tambahnya.
Rawat Inap Lebih Lama dan Risiko Komplikasi
Dicky menyebut, sejumlah studi klinis menunjukkan influenza A menjadi penyebab dominan pasien dewasa dirawat karena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dengan rata-rata lama rawat inap 9 hingga 10 hari, lebih panjang dibandingkan paparan virus lain.
“Ini mendukung pengamatan bahwa pada gelombang tertentu, flu A bisa menimbulkan beban rumah sakit yang besar, jadi harus waspada,” jelasnya.
Meski begitu, Dicky menekankan distribusi subtipe flu relatif berbeda di setiap waktu.
“Dominasi flu A H3N2 bersifat spasial dan temporal, tidak otomatis semua negara memiliki pola yang sama,” katanya.
Karena itu, data lokal dan sistem sentinel perlu terus dimonitor untuk memastikan pola penularan di Indonesia. Ia menambahkan, mayoritas kasus flu akan sembuh dalam 1 hingga 2 minggu, tetapi pasien dengan influenza A cenderung mengalami demam lebih lama, batuk berkepanjangan, dan komplikasi seperti pneumonia sekunder yang membuat masa rawat inap lebih panjang.
Dicky menuturkan, anak kecil dan lansia merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi berat akibat influenza A. Selain karena imunitas tubuh yang rendah, faktor lain seperti varian baru, ketidaksesuaian vaksin, atau infeksi ganda dengan COVID-19 juga dapat memperparah kondisi pasien.
“Flu A menyebabkan lebih banyak rawat inap dengan durasi lebih lama karena komplikasi pneumonia sekunder, eksaserbasi asma, atau efek batuk berkepanjangan,” paparnya.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, musim influenza tahun ini bahkan disebut memiliki beban rumah sakit yang tinggi dengan potensi kematian lebih besar dibandingkan musim flu sebelumnya.
Menghadapi tren ini, Dicky mengingatkan pentingnya langkah pencegahan sederhana, mulai dari vaksinasi flu musiman hingga menjaga kebersihan diri.
“Kelompok berisiko tinggi harus divaksinasi flu. Gejala berat yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi dan sesak napas,” ujarnya.
Ia juga menekankan vaksinasi flu musiman, mencuci tangan, isolasi saat sakit, serta memakai masker di tempat padat tetap menjadi langkah efektif untuk menekan penularan.
“Untuk masyarakat, bila mengalami demam, batuk, pilek, sebaiknya istirahat di rumah, minum air hangat, dan konsumsi obat pereda demam sesuai anjuran. Jangan berangkat sekolah atau kerja dulu satu-dua hari,” imbaunya.
Dicky juga menyarankan vaksinasi flu bagi ibu hamil, anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 50 tahun, orang dengan penyakit kronis, serta mereka yang sering bepergian.
Meskipun mayoritas kasus influenza A dapat sembuh tanpa komplikasi, gelombang besar seperti yang terjadi di Thailand menjadi peringatan bagi Indonesia untuk memperkuat sistem surveilans dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan.
“Dalam menghadapi lonjakan kekhawatiran ini, penting untuk memastikan data lokal diperbarui secara rutin dan fasilitas kesehatan siap menghadapi potensi peningkatan pasien influenza A,” kata Dicky.


