“Mamak Sudah Makan Belum?”
Editor
KOMPAS.com
– Devi, siswi Sekolah Dasar Negeri 166
Palembang
, Sumatera Selatan memilih membawa makan siangnya pulang ke rumah untuk dimakan bersama.
Peristiwa tersebut terjadi saat Devi mendapatkan
makan siang gratis
pada Sabtu (16/11/2024).
Dalam video yang beredar, Devi terlihat duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk-pauk.
Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya mengapa Devi tidak memakan makanannya.
“Kenapa enggak dimakan, sayang?”
tanya Polwan tersebut.
“Untuk mama,”
jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.
“Nanti Devi lapar?”
tanya petugas.
“Enggak,”
jawab Devi singkat. Ia juga mengaku sang ayah sudah meninggal dunia.
“Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,”
kata Devi dengan suara lirih.
Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi tersebut.
Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.
Polwan yang ada divideo tersebut adalah Yetty, yang menjabat sebagai Plt Kasubag Renmin Ditresnarkoba Polda Sumsel.
Saat membagikan makan siang gratis, Yetty mengaku heran melihat Devi tak menyentuh makan siang seperti temannya yang lain.
“Untuk mama katanya, pas saya datangi saya tanyakan. Katanya untuk mama di rumah, nangis dia. Itu murni spontan terjadi, saya juga awalnya tidak tahu kalau ada siswi yang tidak makan makanannya,” ujar Yetty saat dihubungi, Minggu (17/11/2024).
Mendengar fakta Devi adalah seorang yatim yang tinggal bersama ibu dan kakaknya, hati Yetty semakin pilu.
“Tak tega melihatnya. Dia tinggal sama ibu dan kakaknya, ibunya kerja ART tukang kerja dari jam 6 pagi sampe 2 siang. Ke sekolah dia jalan kaki diantar sama kakaknya. Mendengar itu saya ikut menangis haru, ” ujar dia.
Suryati (50) langsung tak kuasa menahan tangis saat tahu Devi, anak bungsunya yang rela tidak memakan makan siang gratis dari Polwan Polda Sumsel.
Suryati yang merupakan ibu tiga orang anak sekaligus nenek 1 cucu ini mengaku kaget ketika putri bungsunya itu membawa empat kotak makan siang gratis yang didapatkan.
Suryati mengatakan, Devi mendatanginya ke tempat kerjanya setelah pulang sekolah.
“Waktu dia pulang ke tempat saya kerja, katanya mamak, pulang ada nasi, sudah makan belum. Ada 4 kotak dia bawa dikasih ibu Polwan Polda. Saya jawab iya nanti mamak pulang lanjut kerja dulu, ” ujar Suryati saat dijumpai di rumahnya, di Jalan Balayudha Dalam, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Senin (18/11/2024).
Setelah pulang bekerja Suryati melihat kotak makan siang yang dibawa anaknya itu dan menyantap bersama.
“Disisakan dua lagi untuk kakaknya yang lagi bekerja,” ujarnya.
Di hari itu Suryati belum mengetahui kalau Devi rela tidak memakan makan siang seperti teman-temannya yang lain dan justru ingin diberikan kepadanya.
Ia baru mengetahui setelah dua hari kemudian, anaknya yang nomor dua menunjukkan video percakapan Devi dengan Polwan saat uji coba pembagian makan siang gratis.
“Awalnya tidak tahu kalau ada video Devi di IG, baru hari Rabu malam saya dikasih lihat sama anak saya yang nomor dua. Katanya adek masuk Instagram, ” ujarnya.
Suryati tak bisa menahan tangis ketika mendengar percakapan Devi di dalam video tersebut.
“Gimana tidak nangis dek, dia bilang nasinya tidak dimakan karena untuk saya, terus ditanya ayahnya kemana. Dijawab Devi sudah meninggal (ayahnya),” katanya sambil mengusap air mata.
Semenjak sang suami meninggal pada Juli 2023 lalu, Suryati banting tulang dengan bekerja sebagai ART diupah Rp 700.000 per bulan.
Uang tersebut digunakan untuk keseharian Devi dan kebutuhan lainnya.
Ia dan Devi tinggal bersama di dalam satu kontrakan yang disewa anak sulungnya yang sudah berkeluarga.
“Di kontrakan ini kami tinggal berenam karena ada menantu dan cucu. Dulu sewaktu almarhum suami masih ada, kami ngontrak di tempat lain. Setelah suami meninggal jadi gabung sama anak yang pertama, sudah hampir 8 bulan,” tutur dia.
Suryati selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tidak iri melihat kondisi orang lain dan harus menjadi orang yang mandiri. Devi juga berkeinginan untuk membuat pedapuran di makam almarhum ayahnya.
“Dia pernah cerita kalau temannya bawa uang ke sekolah banyak. Saya selalu berpesan sama Devi, tidak apa-apa kita harus mandiri. Terus dia bilang juga kalau ada rezeki mau buat pedapuran untuk makam ayah,” ungkapnya.
Di sekolah Devi termasuk sebagai siswa yang sedikit pendiam, namun selalu terbuka dengan teman yang dekat dengannya.
“Anaknya agak i
ntrovert
ngobrol seadanya, Tapi semangat belajarnya ada,” ujar Wali kelas Devi siswi SDN 166 Palembang, Sherli, Senin (18/11/2024).
Namun hal tersebut tidak terjadi jika Devi bertemu dengan teman yang akrab dengannya.
“Tapi kalau ketemu
circle
atau temannya yang akrab dia selalu aktif sering ngobrol. Kalau lagi ikut pelajaran olahraga ketemu saya, dipanggilnya saya,” ujar dia.
Sehari-hari pulang pergi sekolah Devi berjalan kaki dari rumahnya yang berjarak kurang lebih 15 menit.
“Sering jalan kaki dia pergi sekolah, pulang juga begitu setahu saya. Sebab kakaknya sudah besar semua, ibunya kerja dari pagi. Dia tiga bersaudara Devi anak bungsu,” katanya.
Sherli juga mengaku sering berkomunikasi dengan ibu Devi, untuk memberikan kabar mengenai sekolah.
“Komunikasi dengan ibunya Devi cuma lewat
handphone
kalau bertemu belum pernah, ” katanya.
Kepala Sekolah SDN 166 Palembang Yumarsih mengatakan hal yang sama, keseharian Devi dikenal sebagai siswi yang pendiam.
“Anaknya kalau bicara seadanya, dan ya memang dari kalangan keluarga kurang mampu. Kalau untuk pelajaran di kelas bisa dibilang siswi yang mampu menyerap pelajaran sebab pernah masuk 10 besar,” katanya.
Program makan siang gratis yang sedang diujicoba ini sangat membantu siswa yang bersekolah di sekolah tersebut.
“Ya termasuk Devi. Sebenarnya disini banyak murid yang merupakan anak yatim dan orang susah. Program itu bisa membantu mengurangi pengeluaran orangtua murid semoga bisa berlanjut ,” kata Yumarsih.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Sumsel
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
NGO: AJI
-
/data/photo/2024/11/16/6738506c6dcca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
"Mamak Sudah Makan Belum?" Regional 19 November 2024
-

Jika AD/ART Golkar Dibatalkan PTUN: Bayang-Bayang Batalnya Aji Assul Sebagai Cabup
FAJAR.CO.ID, POLMAN—- Langit politik di Polman seolah mendung, mengabarkan badai yang siap mengguncang kepastian. Jika Putusan PTUN yang membatalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar menghentak, bak gempa kecil yang memicu gelombang besar. Prof Ikrar Nusa Bakti, seorang pengamat politik terkemuka, menyebut keputusan ini lebih dari sekadar soal administratif—ini soal legitimasi kepemimpinan.
Dalam satu tarikan napas, ia menegaskan bahwa dengan pembatalan AD/ART, seluruh keputusan kepengurusan baru di bawah Bahlil Lahadalia dinyatakan tak berlaku. Termasuk keputusan strategis yang menetapkan pasangan Aji Assul dan Nursami sebagai calon bupati dan wakil bupati Polman.
“Ada peluang keputusan itu batal, karena basis legalitasnya, yakni AD/ART partai, sudah tak diakui. Tanpa itu, apa yang dihasilkan oleh kepengurusan baru ini otomatis kehilangan landasan hukum,” ujar Prof Ikrar dengan nada tegas.
Pasangan Aji Assul-Nursami, yang semula menjadi wajah baru penuh harapan, kini berada di persimpangan. Dukungan yang sebelumnya kuat terasa goyah, seperti kapal yang kehilangan jangkar. Para pendukung mulai bertanya, apakah ini akhir dari perjuangan mereka? Atau sekadar jeda di tengah badai politik yang harus mereka terjang?
Di Polman, isu ini menjadi bahan perbincangan hangat. Warung kopi yang biasanya riuh dengan canda kini dipenuhi suara debat tentang hukum dan keadilan. Bagi sebagian orang, ini hanya permainan politik elite. Bagi yang lain, ini adalah tamparan keras bagi demokrasi lokal, mengingat Aji Assul telah menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat setempat.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/819616/original/084163500_1425231153-borgol.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mahasiswi di Lampung Ditangkap karena Promosi Judi Online lewat Instagram
Liputan6.com, Lampung – Seorang mahasiswi asal Lampung, berinisial HIPKA alias Hellen (19), ditangkap oleh polisi karena terbukti mempromosikan situs judi online melalui akun Instagram pribadinya.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim patroli cyber Polres Tulang Bawang setelah menemukan aktivitas mencurigakan di akun Instagram milik Hellen yang bernama @hellenindah_.
Kapolres Tulang Bawang, AKBP James H. Hutajulu, mengungkapkan bahwa penangkapan ini berawal dari temuan tim patroli cyber yang melihat unggahan status pribadi di akun Instagram tersebut yang mempromosikan situs judi online.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap Hellen di kediamannya yang terletak di Kampung Batu Ampar, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang, pada Kamis (14/11/2024).
“Dari hasil pemeriksaan, Hellen mengaku menerima bayaran sebesar Rp750 ribu untuk memposting situs judi tersebut selama 20 hari, dengan kewajiban memposting dua kali dalam sehari,” kata AKBP James, Sabtu (16/11/2024).
Hellen kini dijerat dengan Pasal 45 Ayat 3 Jo Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang mengatur ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau denda maksimal Rp10 miliar.
“Ancaman hukumannya pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar. Saat ini, yang bersangkutan masih ditahan di Mapolres Tulang Bawang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.” imbuhnya.
Islam Aboge Lebaran Idul Fitri Kamis, Ini Perhitungan Kalendernya
-

KPID Jatim Anugerahi Bank Jatim Penghargaan BUMD Peduli Penyiaran 2024
Jakarta –
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) menerima penghargaan BUMD Peduli Penyiaran dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur. Penghargaan ini diterima oleh Corporate Secretary bankjatim, Wioga Adhiarma Aji sebagai apresiasi atas dukungan bankjatim terhadap lembaga penyiaran di Jawa Timur.
Wioga berterima kasih kepada insan penyiaran di Jawa Timur yang telah membantu bankjatim memberikan informasi netral dan berimbang serta melawan hoax. Menurutnya, lembaga penyiaran di Jawa Timur berperan penting dalam menyediakan informasi yang objektif dan terpercaya.
Ia menekankan pentingnya media penyiaran untuk beradaptasi cepat dengan teknologi dan tren masyarakat di era digital. Ia berharap lembaga penyiaran di Jawa Timur meningkatkan infrastruktur dan beradaptasi secara digital.
“Dengan begitu, penyiaran di Jawa Timur ke depannya bisa terus inovatif demi menciptakan konten dan karya jurnalisme yang terbaik,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).
Wioga berharap penghargaan ini memotivasi bankjatim untuk terus berinovasi, tumbuh berkelanjutan, dan memberikan yang terbaik bagi negeri.
“Kami juga akan terus berkomitmen untuk konsisten menyebarluaskan informasi-informasi ataupun beragam kebijakan dari perusahaan. Sehingga dengan cara ini masyarakat yang membutuhkan informasi terkait bankjatim dapat mengaksesnya dengan sangat mudah,” pungkasnya.
Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua Tjiptosoewarno juga berterima kasih kepada bankjatim atas dukungan mereka terhadap lembaga penyiaran lokal dan berharap sinergi ini terus berlanjut untuk kemajuan penyiaran di Jawa Timur.
“Kolaborasi antara lembaga penyiaran dan sektor korporasi sangat penting untuk menciptakan iklim penyiaran yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap ke depannya sinergi ini dapat terus berkembang demi kemajuan kita bersama,” katanya.
Anugerah Penyiaran KPID Jawa Timur 2024, tambah Yosua, merupakan momentum penting untuk memperkuat kerja sama dengan mitra strategis dan mendorong lebih banyak pihak berperan aktif dalam memajukan industri penyiaran di Jawa Timur.
(ega/ega)
-

Jurnalis di Samarinda bedah netralitas pers hadapi pilkada
Ketika jurnalis kehilangan netralitasnya, kepercayaan publik akan terkikis.
Samarinda (ANTARA) – Para jurnalis di Samarinda berhimpun membedah netralitas pers dalam momentum kampanye menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada tanggal 27 November 2024.
Koordinator Komunitas Jurnalis Milenial Samarinda (JMS) Faishal Alwan Yasir di Samarinda, Minggu, menegaskan bahwa jurnalis seharusnya menjadi jembatan antara peristiwa dan masyarakat, bukan terlibat dalam politik praktis.
“Jurnalis harus menyampaikan informasi secara akurat, berimbang, dan tidak memihak,” ujar Isal, sapaan karibnya.
Isal melanjutkan, “Ketika jurnalis kehilangan netralitasnya, kepercayaan publik akan terkikis.”
Pertanyaan tentang netralitas jurnalis ini kemudian dituangkan melalui diskusi publik bertajuk Netralitas Adalah Kunci, Jurnalis Bukan Juru Kampanye di T-Co Coffee, Jalan Banggeris, Sungai Kunjang.
Diskusi ini dihadiri oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kaltim Abdurrahman Amin, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMS) Muhammad Sukri, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Samarinda Yuda Almerio, dan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Wiwid Marhaendra.
Ketua AJI Samarinda Yuda Almerio menekankan bahwa kepentingan perusahaan dengan kepentingan redaksi harus dibedakan sehingga produk pers tidak mencelakakan kode etik dan profesi jurnalis.
“Jurnalis adalah pewarta yang mencari berita di lapangan dan terikat oleh kode etik jurnalistik serta harus mengedepankan kepentingan publik,” ucapnya.
Yuda menambahkan bahwa produk jurnalistik haruslah objektif, berbeda dengan perusahaan pers.
Menurut dia, akan sangat memalukan apabila wartawan bertindak demikian dan membawa kepentingan personal ke dalam profesi jurnalistik.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Timur Abdurrahman Amin mengatakan bahwa kebenaran itu tidak netral dan kebenaran itu berpihak.
“Wartawan itu manusia yang subjektif, dan dia dituntut untuk membuat karya yang objektif dengan sebaik-baiknya. Meskipun karya jurnalistik, pasti ada sisi subjektifnya,” ungkap Abdurrahman.
Rahman, yang juga Pemimpin Redaksi Samarinda Pos, memandang penting memosisikan diri secara personal dan profesional.
“Wartawan ini masuk ke dalam wilayah publik. Secara filosofis, wartawan tidak punya atasan. Atasan wartawan itu adalah kepentingan publik. Kenapa dikatakan sebagai profesi? Karena terikat dengan kebebasan dan kode etik,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim Wiwid Marhaendra mengemukakan bahwa media yang tidak netral adalah kebijakan dari setiap perusahaan.
Menurut dia, pemilik perusahaan tidak boleh masuk ke dalam redaksi. Kalau pemilik media menjadi pimpinan redaksi, itu yang akan menjadi kacau dan berpotensi berpihak.
“Politik redaksi adalah solusi dalam mendesain keberpihakan media. Akan tetapi, sebagai wartawan, yang harus diutamakan adalah netralitasnya,” ucap Wiwid.
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kaltim Mohammad Sukri mendorong independensi setiap insan pers.
Ia mengingatkan bahwa media tidak boleh secara sengaja menyerang pasangan calon lain tanpa data serta fakta dan harus memberikan pemberitaan yang jujur.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024 -

Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital
Jakarta –
Memiliki visi menyajikan pembelajaran terstruktur dan berkualitas tinggi demi membentuk lulusan terampil yang siap berkarier di perusahaan teknologi dan startup, kolaborasi DBS Foundation dan Dicoding menggelar Coding Camp untuk siswa tingkat pendidikan tinggi dan SMK.
Berawal di 2023, Bank DBS mengumumkan kucuran dana SGD 1 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mendukung komunitas rentan dan meningkatkan dampak sosial, termasuk di antaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang beruntung untuk membina
komunitas yang lebih inklusif.Program Coding Camp powered by DBS Foundation adalah bagian dari SGD 100 juta pertama yang diluncurkan pada 2024. Sejak awal diselenggarakannya program ini, lebih dari 114.000 peserta telah menerima pelatihan. Sebanyak 56% merupakan mahasiswa pendidikan tinggi dan pelajar pendidikan menengah.
Turut serta di antaranya, 17.000 peserta dari studi diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merepresentasikan jenjang pendidikan vokasi. Lebih lanjut, program Coding Camp ini juga berfokus pada pemberdayaan sosial karena mendukung kelompok rentan sebagai peserta.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Dr. Beny Bandanadjaja, S.T.,M.T. Foto: DicodingCoding Camp 2025-2026
Melihat tingginya minat para pendaftar pada program pelatihan di bidang Informasi Teknologi ini, Coding Camp powered by DBS Foundation kembali hadir di 2025, membidik peserta didik perguruan tinggi dan pelajar sekolah menengah, termasuk mahasiswa program diploma D3 dan D4 dan pembelajar SMK sebagai peserta prioritas.
Selain itu, target utama berikutnya dari program ini adalah teman-teman difabel, perempuan, pendidik, dan warga berpenghasilan rendah -kelompok yang sangat didukung untuk mendaftar dan maju dalam kesetaraan di dunia IT.
Pada program ini, peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan teknologi terstruktur selama lebih dari 900 jam atau sepanjang 1 semester yang dimulai di awal tahun 2025. Tidak hanya mendapat tech skills, pengalaman peserta akan semakin lengkap dengan belajar di kelas soft skills (topik: komunikasi dan berjejaring, personal branding, persiapan wawancara kerja, dan lain-lain), bahasa Inggris (topik: percakapan dan presentasi bisnis), serta literasi keuangan (topik: keuangan pribadi, investasi, dan manajemen kekayaan).
Para peserta dapat memilih salah satu dari dua alur belajar berikut, yakni Front-End & Back-End atau Machine Learning. Keduanya masuk dalam daftar 10 pekerjaan paling dicari menurut Linkedin.
Di alur belajar front-end dan back end, peserta akan mempelajari pemrograman web baik dari sisi front-end maupun back-end dengan peluang kerja menjadi Front-End Developer, Back-End Developer, hingga Fullstack Developer.
Sementara itu di alur belajar machine learning, peserta akan mendalami topik mengenai data, machine learning, deep learning hingga generative AI (Artificial Intelligence) yang akan membuka kesempatan karier mereka menjadi AI/Machine Learning Engineer.
“Coding Camp adalah inisiatif DBS Foundation yang bertujuan untuk memperluas akses pada literasi digital bagi peserta didik di seluruh Indonesia. Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan siap pakai,” kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika. Foto: Dicoding
Ditambahkan olehnya, ini adalah langkah penting untuk mencetak talenta masa depan yang siap bersaing di era teknologi, dan akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya. “Melalui program ini, seluruh peserta dapat mewujudkan aspirasi dan cita-cita sesuai dengan ‘spark’ atau minatnya masing-masing di masa depan,” ujarnya.
“Mewakili Direktorat Jenderal Vokasi, saya menyampaikan apresiasi tinggi pada DBS Foundation atas inisiatifnya dalam menggagas Coding Camp ini untuk Indonesia. Program persiapan karier ini memiliki desain yang sangat baik dan inklusif. Kini penguasaan teknologi informasi sangat diperlukan oleh mahasiswa dari berbagai bidang studi. Kami yakin bahwa Coding Camp ini akan mampu menghasilkan lulusan-lulusan vokasi yang lebih unggul, berdaya saing tinggi, dan memiliki keterampilan yang berguna untuk masa depan,” kata Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.
Lulusan Coding Camp berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka mengembangkan skill selama mengikuti program ini di tahun sebelumnya. Foto: DicodingLulusan Coding Camp
Berkaca ke belakang, selama hampir dua tahun berjalan, Coding Camp powered by DBS Foundation telah memberikan pembelajaran teknologi yang inklusif. Program ini telah merangkul 26.000 perempuan, 946 penyandang disabilitas, dan lebih dari 22.000 peserta dari keluarga pra-sejahtera.
Mewakili para alumni perempuan, Hani Amany Elisadi (24) adalah lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation yang merupakan seorang teman tuli. Keterbatasan kemampuan komunikasi tak menyurutkan semangat belajar Hani. Pengalaman belajarnya membentuk kesiapan karier Hani sebagai staf IT di Perum Peruri.
“Belajar di Coding Camp yang difasilitasi oleh DBS Foundation membuat saya punya skills tambahan di bidang Front-End sehingga dapat kesempatan untuk punya karier yang maju,” ucapnya.
Selanjutnya, ada Mohamad Aji Hermansya (21), alumni Coding Camp powered by DBS Foundation 2024 sekaligus inovator muda yang masih menempuh studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak di Politeknik Negeri Banyuwangi.
“Pengalaman belajar saya di program ini memperluas wawasan saya di bidang Front-End dan membuat saya percaya diri untuk membangun Puspa Daya, sebuah aplikasi yang dapat merekam status gizi bayi secara otomatis,” jelas Aji.
Lahir dari keprihatinan Aji dan tim pada tingginya angka stunting di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, inovasi ini kemudian didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan didukung oleh The University of Sydney.
Pendaftaran Coding Camp powered by DBS Foundation 2025 saat ini sudah dibuka. Di 2025-2026, program ini akan memberikan pelatihan teknologi terstruktur bagi 6.000 calon talenta digital unggulan di Indonesia yang dapat berkontribusi bagi ekosistem lokal atau menjadi inovator global.
(rns/rns)
-

Kasus Gondongan di RI Lagi ‘Ngegas’, Catat Cara Obati-Cegah Biar Tak Ikut Tertular
Jakarta –
Kasus gondongan di Indonesia baru-baru ini mengalami peningkatan. Banyak anak-anak hingga remaja dilaporkan terjangkit penyakit ini, disebabkan oleh infeksi virus pada kelenjar ludah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah kasus gondongan (mumps) pada anak di beberapa wilayah, kondisi tersebut masih dapat terkendali.
“Peningkatan kasus terjadi di beberapa daerah, namun situasi saat ini masih terkendali,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, yang dikutip dari Antara pada Sabtu (16/11/2024).
Dikutip dari Medical News Today, gondongan merupakan infeksi virus yang sangat menular pada kelenjar ludah, yang sering menyerang anak-anak.
Gejala paling khas dari penyakit ini adalah pembengkakan kelenjar ludah, sehingga wajah pengidap terlihat membesar di bagian pipi. Kelenjar ludah yang biasanya terpengaruh adalah kelenjar parotis.
Gejala gondongan umumnya muncul 2-3 minggu setelah infeksi. Meski demikian, sekitar 20 persen pengidap tidak menunjukkan gejala apa pun. Pada tahap awal, biasanya muncul gejala seperti flu, seperti:
Nyeri tubuhSakit kepalaHilangnya nafsu makan atau mualKelelahan umumDemam ringan
Dalam beberapa hari, gejala khas gondongan mulai terlihat, seperti nyeri dan pembengkakan kelenjar parotis, salah satu dari tiga kelompok kelenjar ludah, yang menyebabkan pembengkakan pipi.
Meski jarang, gondongan juga dapat menyerang orang dewasa. Pada kasus ini, gejala biasanya serupa, tetapi terkadang lebih parah dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi.
Karena disebabkan oleh virus, gondongan tidak dapat diatasi dengan antibiotik, dan hingga saat ini belum ada obat antivirus yang spesifik untuk mengobatinya.
Penanganan yang tersedia hanya bertujuan meredakan gejala hingga infeksi mereda, serupa dengan cara tubuh melawan flu. Sebagian besar pengidap gondongan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala meliputi:
Mengonsumsi banyak cairan, terutama air putih, dan menghindari jus buah yang dapat merangsang produksi air liur.Mengompres area yang bengkak dengan sesuatu yang dingin.Mengonsumsi makanan lembut atau cair untuk mengurangi nyeri saat mengunyah.Beristirahat dan tidur yang cukup.Berkumur dengan air garam hangat.Mengonsumsi obat pereda nyeri.
Pencegahan gondongan yang paling efektif adalah melalui vaksinasi. Vaksin gondongan dapat diberikan secara terpisah atau sebagai bagian dari vaksin MMR yang juga melindungi dari rubella dan campak.
Vaksin MMR biasanya diberikan kepada bayi berusia di atas satu tahun, lalu diulang sebelum memasuki usia sekolah.
Selain itu, untuk mencegah penyebaran infeksi, beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan, seperti:
Mencuci tangan dengan air dan sabun sesering mungkin.Tidak masuk kerja atau sekolah hingga lima hari setelah gejala muncul.Menutup hidung dan mulut dengan tisu saat bersin atau batuk.
(naf/naf)
-

Cagub Jatim Luluk Soroti Peran Perempuan dalam Perkembangan Seni Budaya Indonesia : Jadi PR Kita
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menyoroti kontribusi perempuan dalam perkembangan sejarah dan seni budaya Indonesia.
Menurut Luluk, posisi perempuan dalam perkembangan sejarah dan seni budaya selama ini jarang tersorot. Budaya patriarki mempengaruhi minimnya catatan sejarah terhadap sumbangsih perempuan dalam mewarnai seni budaya, salah satunya penciptaan seni keris dan tosan aji.
“Karena memang ada aspek patriarki di dalam budaya kita, dan itu ternyata berpengaruh pada sedikitnya para mpu-mpu perempuan yang bisa dicatat oleh sejarah,” kata Luluk saat mengunjungi Pameran Transformasi Keris Nusantara di Surabaya pada Jumat (15/11/24) kemarin.
Mantan Ketua Umum Kopri PB PMII ini, peran perempuan dalam perkembangan sejarah harus digali lebih dalam. Khususnya keberadaan mpu-mpu perempuan dalam pembuatan keris.
“Ini menjadi PR kita semua untuk menggali lebih dalam lagi,” ujar Luluk lagi.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, hanya Empu Sombro yang tercatat sebagai mpu perempuan dalam sejarah. Luluk mempertanyakan apakah benar tidak ada tokoh perempuan lain yang turut berkontribusi dalam perkembangan seni keris Nusantara.
“Masa iya kita ini hanya punya Empu Sombro doang dari abad ke abad? Masa tidak ada mpu-mpu lain? Saya yakin mereka pasti ada,” lanjutnya.
Dalam pandangan Luluk, hal ini merupakan cerminan dari bagaimana sejarah sering kali hanya menonjolkan peran laki-laki, sementara kontribusi perempuan kurang diakui.
“Sejarah kita ini masih sering menjadi sejarah laki-laki, karena ditulis sebagai history, bukan herstory. Dalam seni budaya hingga peradaban luhur seperti keris, sangat sedikit perempuan yang diakui,” katanya.
Luluk berharap agar narasi sejarah ini dapat direkonstruksi ulang dengan membuka ruang lebih besar bagi pengakuan terhadap tokoh-tokoh perempuan. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengangkat peran perempuan yang selama ini terpinggirkan.
“Kita harus melihat kembali dan mengupayakan agar tokoh-tokoh perempuan yang memang sepatutnya dihargai, diakui keberadaannya dalam memperkaya seni, budaya, dan peradaban luhur kita,” tuturnya.
Pameran ini juga menjadi momen bagi Luluk untuk menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender, tidak hanya dalam budaya, tetapi juga di berbagai bidang kehidupan lainnya. Ia percaya bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seni keris dapat menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif.
“Mudah-mudahan dari ajaran leluhur itu, kita bisa membawanya ke semua bidang, apakah di kampus, politik, ekonomi, media sosial, atau seni dan budaya,” ujarnya penuh semangat.
Luluk menilai pameran ini sebagai langkah konkret dalam melestarikan budaya sekaligus memperkuat identitas nasional. Ia berharap generasi muda dapat terinspirasi untuk tidak hanya mengenal keris sebagai artefak seni, tetapi juga memahami nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. .
Sebagai calon gubernur, Luluk berkomitmen untuk menjadikan seni dan budaya sebagai salah satu pilar utama dalam membangun Jawa Timur yang berdaya saing. Ia juga berjanji untuk memastikan pengakuan yang lebih besar terhadap perempuan dalam setiap aspek pembangunan.
“Kesetaraan harus diperjuangkan di semua aspek, termasuk dalam budaya dan sejarah,” tegasnya.
Melalui acara tersebut, Luluk Nur Hamidah tidak hanya menyuarakan pentingnya pelestarian budaya, tetapi juga mendorong pengakuan yang lebih besar terhadap kontribusi perempuan.
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar untuk membangun Jawa Timur yang inklusif dan berkeadilan.
-

Survei Poltracking Indonesia ungkap Isran Noor–Hadi Mulyadi unggul di Pilkada Kaltim
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Survei Poltracking Indonesia ungkap Isran Noor–Hadi Mulyadi unggul di Pilkada Kaltim
Dalam Negeri
Sigit Kurniawan
Jumat, 15 November 2024 – 22:19 WIBElshinta.com – Survei Poltracking Indonesia menyebutkan, elektabilitas pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi masih unggul atas Rudy Mas’ud – Seno Aji, di Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur. Elektabilitas Isran Noor–Hadi Mulyadi di angka 52.9%, sedangkan Rudy Mas’ud-Seno Aji (38.4%).
Dalam siaran pers disebutkan, pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 28 Oktober – 4 November 2024, dengan menggunakan sampel acak sebanyak 1400 responden. Adapun margin of error +/- 2.6% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dari segi popularitas, dalam siaran pers tersebut juga disebutkan Isran Noor tertinggi dengan angka 78.4%. Disusul berturut-turut Hadi Mulyadi (62.2%), Rudy Mas’ud (60.4%), dan Seno Aji (48.6%). Sementara pada akseptabilitas, Isran Noor (65.1%), Hadi Mulyadi (51.4%), Rudy Mas’ud (47.9%) dan Seno Aji (37.9%).
Dukungan Isran Noor – Hadi Mulyadi unggul di delapan dari 10 kabupaten/kota di Kaltim. Sementara Rudy Mas’ud – Seno Aji cenderung unggul di Kota Balikpapan. Untuk wilayah Penajam Paser Utara cenderung berimbang antara 2 pasangan.
Dari sisi umur, Isran Noor – Hadi Mulyadi mendapat dukungan dari pemilih Generasi Z, Milenial Muda, Milenial Matang, Baby Boomers dan Silent Gen. Sementara pemilih Generasi X cenderung berimbang antara 2 pasangan.
Tingginya elektabilitas Isran Noor juga sejalan dengan penilaian publik atas kepuasan terhadap Pemerintah Kaltim periode 2018-2023. Publik yang mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) sebanyak 70.5%. Sedangkan yang tidak puas (18.1%).
Sementara sebanyak (68.7%) publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap Hadi Mulyadi yang menjabat wakil gubernur periode 2018-2023. Sedangkan (15.4%) publik mengatakan tidak puas.
Publik mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur (24.8%) merupakan alasan puas terhadap kinerja pemerintahan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi periode 2018-2023. Diikuti program yang tepat sasaran (20.2%), sering memberikan bantuan (18.6%), dan sering turun ke masyarakat (8.9%).
Sumber : Elshinta.Com
