NGO: AJI

  • Wamen PU: Pembangunan gedung di 4 DOB Papua diharapkan fungsional 2027

    Wamen PU: Pembangunan gedung di 4 DOB Papua diharapkan fungsional 2027

    Kemarin kita sudah sepakati bahwa semua bangunan-bangunan tersebut itu harus bisa berfungsi di tahun 2027. Dan mudah-mudahan bisa selesai semuanya dan bisa difungsikan,

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan, pembangunan gedung-gedung pemerintahan di empat Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua diharapkan dapat fungsional pada tahun 2027.

    “Kemarin kita sudah sepakati bahwa semua bangunan-bangunan tersebut itu harus bisa berfungsi di tahun 2027. Dan mudah-mudahan bisa selesai semuanya dan bisa difungsikan,” ujar Diana di Jakarta, Rabu.

    Diana melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk terkait progres empat DOB Papua.

    “Untuk Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Tadi kita sampaikan bahwa progres semua sekarang ini berjalan untuk pembangunan gedung Gubernur, gedung kantor DPRD, Majelis Rakyat Papua (MRP) di keempat daerah DOB tersebut,” katanya.

    Diana mengatakan, progres terakhir yang baru tanda tangan adalah Papua Tengah pada tanggal 21 Oktober untuk pembangunan Gedung Kantor Gubernur, DPRD, dan MRP.

    “Kita laporkan bahwa semuanya berprogres dan yang belum adalah untuk Papua Pegunungan. Karena Papua Pegunungan kemarin berpindah lokasi,” katanya.

    Diana lebih lanjut menjelaskan, setelah rapat dengan Komisi II DPR RI dan dilanjutkan dengan kunjungan Bapak Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) waktu itu ke Papua Pegunungan, akhirnya lokasinya sudah ditetapkan dan sekarang sedang melengkapi kriteria kesiapan (readiness criteria).

    “Kalau sudah lengkap semuanya baru nanti akan kita tindaklanjuti dengan dokumen-dokumen perencanaan dan sebagainya. Mungkin nanti baru akan dilakukan untuk tahun 2026 itu yang Papua Pegunungan,” ujarnya.

    Namun, kalau untuk yang Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua Tengah sudah progres, kemungkinan ada yang selesai di tahun 2025 ini, tetapi ada juga yang sampai tahun 2026.

    “Itu yang kita harapkan progres pembangunan untuk Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua Tengah. Itu tadi yang kita diskusikan,” kata Diana.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Krisis Persuasi Etis Pejabat Publik

    Krisis Persuasi Etis Pejabat Publik

    Krisis Persuasi Etis Pejabat Publik
    Pegiat literasi, praktisi dan pemerhati pendidikan
    SOPAN
    santun selalu menjadi pelajaran dasar dalam kehidupan. Sejak kecil, guru dan orang tua mengajarkan pentingnya menghargai orang lain melalui perilaku dan tutur kata. Sopan tampak dari gerak-gerik tubuh. Santun lahir dari pilihan kata dan nada bicara.
    Namun kini, banyak pejabat publik yang mempertontonkan perilaku jauh dari nilai itu. Mereka berbicara dengan nada tinggi, menegur dengan kata kasar, menggebrak meja, dan menunjuk-nunjuk saat marah. Mimik tidak ramah dan mata melotot menambah kesan arogansi di ruang publik.
    Perilaku seperti ini menjadi contoh buruk bagi masyarakat dan mengikis budaya adab. Ini adalah permasalahan yang serius. Sebab, komunikasi pejabat publik memiliki daya tular sosial. Masyarakat meniru gaya bicara dan gestur pemimpinnya. Jika pemimpin menunjukkan kemarahan atau ketidaksukaan dengan kasar dan arogan, masyarakat menganggap perilaku itu wajar.
    Fenomena ini menjadi sinyal bahwa sebagian pejabat publik gagal memahami esensi kepemimpinan. Seorang pemimpin tidak hanya sekadar sosok dengan jabatan, tetapi panutan moral. Ketika pejabat menunjukkan kemarahan di depan publik dengan cara yang tidak sopan dan tidak santun, sebenarnya ia sedang mempertontonkan kelemahannya. Sikap kasar sering menutupi luka batin, ketakutan, kebutuhan divalidasi atau ambisi pribadi yang berlebihan.
    Menurut Daniel Goleman dalam
    Emotional Intelligence
    (1995), kemampuan mengelola emosi adalah kunci kepemimpinan efektif. Tanpa kecerdasan emosional, kekuasaan berubah menjadi alat pembenaran diri. Masalah ini muncul karena krisisnya seni persuasi yang etis dalam komunikasi pejabat publik. Padahal persuasi adalah seni menggerakkan tanpa memaksa.
    Riset Harvard Business Review (Cuddy dan Carney, “Connect, Then Lead,” 2013) menyebutkan bahwa manusia lebih mudah diyakinkan bila ia merasa aman dan didengar. Otak bagian
    prefrontal cortex
    lebih aktif saat seseorang merasa punya kendali dalam percakapan. Artinya, kekuatan persuasi bukan pada tekanan, tetapi pada rasa dihargai.
    Permasalahan komunikasi yang kaku dan agresif kini meluas di ruang publik Indonesia. Pejabat yang berbicara dengan gaya memerintah menimbulkan efek resistensi sosial. Teori
    psychological reactance
    menjelaskan bahwa manusia menolak pesan yang dianggap mengancam kebebasan (Brehm, A Theory of Psychological Reactance, 1966). Semakin keras seseorang memaksa, semakin besar keinginan orang lain menolak. Karena itu, komunikasi publik yang mengandalkan intimidasi justru merusak kredibilitas pejabat itu sendiri.
    ANTARA FOTO/Aji Styawan Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Dalam unjuk rasa yang dihadiri sekitar 100 ribu warga itu menuntut Bupati Pati Sudewo agar mundur dari jabatannya karena dinilai arogan dan sejumlah kebijakannya tidak pro ke masyarakat. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.
    Penyebab utama situasi ini bersumber dari budaya politik yang hierarkis. Banyak pejabat merasa bahwa suara mereka adalah kebenaran tunggal. Mereka lupa bahwa rakyat tidak ingin diperintah, tetapi ingin diajak bekerja sama.
    Sebuah riset dari Stanford Graduate School of Business (Zakary Tormala, The Science of Influence, 2021) menunjukkan bahwa bahasa yang mengundang partisipasi lebih efektif daripada bahasa yang memerintah. Kalimat seperti “bagaimana jika kita coba cara ini?” menciptakan rasa memiliki bersama. Sementara kalimat “ini cara yang benar atau kamu harus begini” menimbulkan jarak psikologis.
    Selain faktor budaya, ada pula aspek kepribadian dan trauma sosial. Banyak pemimpin tumbuh dalam lingkungan yang menganggap kekerasan verbal sebagai wibawa. Padahal, menurut Susan David dalam Emotional Agility (2016), reaksi emosional yang tidak dikelola hanya menunjukkan ketidakdewasaan psikologis.
    Orang yang terbiasa marah untuk meyakinkan orang lain sebenarnya sedang menutupi ketidakpastian dirinya. Di titik inilah kecerdasan emosional menjadi pondasi penting bagi pejabat publik yang ingin dipercaya rakyatnya. Persuasi sejati berawal dari kemampuan menciptakan rasa aman. Seseorang yang merasa dihargai akan membuka diri terhadap ide baru. Ketika rasa aman muncul, otak menurunkan mekanisme pertahanan dan mulai menerima logika.
    Retorika yang empatik, seperti dijelaskan Aristoteles dalam Rhetoric, menekankan tiga unsur utama, yaitu ethos (kredibilitas), pathos (emosi), dan logos (logika). Pejabat publik perlu menyeimbangkan ketiganya agar komunikasinya efektif. Tanpa empati dan kredibilitas, logika hanya terdengar seperti instruksi kosong.
    Persoalan ini perlu diatasi. Pelatihan Komunikasi Persuasif Etis bisa menjadi solusi konkret. Program ini menggabungkan teori kecerdasan emosional (Goleman, 1995) dan teknik retorika empatik modern. Pejabat perlu dilatih membaca ekspresi lawan bicara, mengatur intonasi, dan memilih kata dengan kesadaran emosional.
    Pelatihan seperti ini telah diterapkan dalam program kepemimpinan publik di Singapura dan Norwegia (OECD, Leadership in the Public Sector, 2022). Hasilnya menunjukkan peningkatan empati dan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin. Selain pelatihan, perlu ada reformasi cara berkomunikasi di ruang publik. Pemerintah dapat menerapkan model Dialog Publik Kolaboratif yang melibatkan masyarakat sejak perencanaan kebijakan. Dalam model ini, pejabat bukan satu-satunya sumber ide, melainkan fasilitator yang memandu arah diskusi.
    Menurut Amy Cuddy dalam
    Presence
    (2015), pemimpin yang menunjukkan keterbukaan fisik dan verbal menumbuhkan rasa percaya yang kuat. Dengan komunikasi partisipatif, masyarakat merasa memiliki keputusan bersama. Cara lainnya adalah dengan konsep Cermin Komunikasi. Pejabat publik dilatih untuk menjadi refleksi bagi masyarakat. Mereka belajar mendengarkan bukan untuk menjawab, tetapi untuk memahami.
    Menurut penelitian Carl Rogers dalam
    On Becoming a Person
    (1961), empati adalah dasar perubahan psikologis dalam hubungan manusia. Ketika masyarakat merasa dipahami, mereka lebih siap menerima arahan. Dengan demikian, persuasi bukan lagi tentang menguasai, tetapi tentang membangun hubungan.
    Ketenangan juga menjadi kekuatan retoris yang sering diremehkan. Dalam situasi panas, pejabat yang tetap tenang menunjukkan penguasaan diri tinggi. Daniel Goleman (2018) menegaskan bahwa ketenangan memperlihatkan kematangan emosional dan meningkatkan kredibilitas moral. Di hadapan publik, nada yang lembut justru lebih didengar daripada teriakan keras. Pemimpin yang mampu menahan diri menciptakan rasa aman, sedangkan yang marah-marah akan kehilangan wibawa.
    Selain itu, kemampuan menghadapi kritik juga bagian penting dari seni persuasi. Kritik seharusnya dilihat sebagai data, bukan ancaman. American Psychological Association (2021) mencatat bahwa 72 persen pembicara publik menurun performanya setelah menerima kritik negatif. Padahal, menurut Carol Dweck dalam
    Mindset
    (2006), individu dengan pola pikir berkembang melihat kritik sebagai peluang belajar.
    Pejabat publik yang cerdas tidak menolak kritik, tetapi mengolahnya menjadi refleksi diri. Dengan begitu, ia memperkuat integritas dan menunjukkan kedewasaan moral. Budaya komunikasi publik yang empatik perlu dibangunn. Media, lembaga pendidikan, dan masyarakat hendaknya mendukung transformasi ini. Sopan santun tidak lagi sekadar simbol keselarasan sosial, tetapi bagian dari strategi persuasi yang manusiawi.
    Pejabat yang menguasai seni persuasi, mampu berbicara dengan empati, dan mendengarkan dengan hati akan memulihkan kepercayaan publik yang kini kian menurun. Kepercayaan adalah mata uang sosial tertinggi dalam demokrasi. Tanpa kepercayaan, kekuasaan hanya menjadi panggung kosong tanpa legitimasi moral.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terpukul Anaknya Ditembak Mati Polisi OKU, Ayah: Dia Gila, Salah Tangkap Saja, Jangan Ditembak!
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Oktober 2025

    Terpukul Anaknya Ditembak Mati Polisi OKU, Ayah: Dia Gila, Salah Tangkap Saja, Jangan Ditembak! Regional 29 Oktober 2025

    Terpukul Anaknya Ditembak Mati Polisi OKU, Ayah: Dia Gila, Salah Tangkap Saja, Jangan Ditembak!
    Editor
    KOMPAS.com –
    Orangtua Padly bin Indri Kalfi alias P (29) tak terima karena anak mereka ditembak mati polisi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa (28/10/2025).
    Indri Kalfi, ayah Padly, mengatakan, anaknya menderita gangguan jiwa. Dia menilai tak seharusnya polisi sampai menembak mati Padly.
    “Anakku itu
    gilo (gila)
    , kalau memang salah, tangkap
    bae
    (saja), jangan ditembak,” ujar Indri.
    Ia juga menceritakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, Padly sempat berbicara ngawur.
    Keluarga merasa terpukul atas kejadian tersebut dan menyayangkan tindakan polisi yang menembak mati Padly.
    Sebelumnya diberitakan, Padly tewas ditembak anggota polisi dari Polres OKU saat hendak ditangkap di Jalan A Yani Km 8, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, OKU, Selasa.
    Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo mengatakan, awalnya Padly tertangkap kamera CCTV merusak dua pos lantas di depan Ramayana dan di Simpang Unbara sekitar pukul 02.15 WIB.
    Dalam rekaman CCTV dan kamera ETLE, pelaku P datang seorang diri mengendarai sepeda motor dengan pelat nomor BG 6560 RC.
    Ia kemudian melemparkan batu hingga menyebabkan kaca pos lantas pecah.
    Sekitar pukul 08.00 WIB, tim gabungan Satreskrim mencoba menangkap Padly.
    Namun, Padly mengancam akan menyerang petugas dengan mengeluarkan senjata tajam. Sebuah benda hitam juga hendak dilemparkan ke petugas.
    “Anggota sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke atas sambil mundur, tapi pelaku masih mendekati anggota sambil mengancam akan meledakkan anggota. Anggota sempat terjatuh, pelaku terus mendekat sambil menunjukkan gestur hendak melempar benda bulat hitam di tangannya itu,” tuturnya.
    Polisi yang merasa terancam lalu melepaskan dua tembakan ke arah Padly hingga mengenai bahu dan perut Padly. Dia roboh dan tewas.
    Kapolres mengatakan, dari hasil penyelidikan dan bukti media sosial milik Padly, tergambar bahwa Padly menyimpan kebencian kepada Polri.
    Ia sempat menuliskan unggahan menghina dan akan membunuh polisi tanpa sebab yang jelas.
    (Kontributor Palembang Aji YK Putra|Editor:Eris Eka Jaya)
    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pria di OKU Tewas Ditembak Polisi, Diduga Melawan Saat Akan Ditangkap, Keluarga Sebut Korban ODGJ
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim yang Diduga Dilakukan Polisi

    KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim yang Diduga Dilakukan Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur mendesak Kepolisian Daerah Jawa Timur segera mengambil alih penanganan kasus kekerasan terhadap jurnalis Beritajatim.com, Rama Indra Surya Permana. Insiden tersebut terjadi saat Rama meliput aksi penolakan pengesahan RUU TNI di Surabaya pada 24 Maret 2025.

    Pendamping hukum Rama dari KAJ Jawa Timur, Salawati, menyebut sudah enam bulan sejak laporan dibuat, Polrestabes Surabaya tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam penanganan perkara.

    “Hingga kini tidak ada perkembangan penanganan perkara,” ujar Salawati dalam konferensi pers, Selasa (28/10/2025).

    Padahal, lanjutnya, pihak kepolisian sudah memeriksa korban dan dua saksi yang merupakan jurnalis di lokasi kejadian. Bukti berupa foto dan video yang memperlihatkan dugaan pelaku saat melakukan penganiayaan juga telah diserahkan kepada penyidik.

    Menurut Salawati, berlarut-larutnya penanganan kasus ini menunjukkan kelalaian dan ketidakprofesionalan Polrestabes Surabaya. Ia menilai ada indikasi perlindungan terhadap oknum aparat yang diduga sebagai pelaku kekerasan.

    “Kami sangat keberatan karena terkesan perkara ini diabaikan dan adanya indikasi Polrestabes Surabaya menutupi kejadian ini dan menghindari penegakan hukum pidana atas oknum polisi terduga pelaku,” ujarnya.

    Perwakilan redaksi Beritajatim.com, Nyucik Asih, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang diambil KAJ Jawa Timur.

    “Kami memberikan support Mas Rama mencari keadilan,” tuturnya.

    Rama sendiri berharap aparat kepolisian bisa menangani perkaranya secara adil. “Sehingga ke depannya tidak ada lagi jurnalis yang menjadi korban kekerasan seperti apa yang saya alami,” ujarnya.

    Diketahui, Rama menjadi korban intimidasi dan kekerasan yang diduga dilakukan oleh sejumlah anggota Polrestabes Surabaya saat merekam tindakan represif polisi dalam membubarkan massa aksi. Meski telah menyatakan dirinya jurnalis, ia tetap mendapat pukulan, dipaksa menghapus video, bahkan ponselnya sempat dirampas dan diancam akan dibanting.

    Akibat kejadian tersebut, Rama mengalami luka di bibir atas, baret di pelipis kanan, benjol di kepala, luka lecet di jari telunjuk kanan, serta memar di punggung kiri dan kanan.

    Rama bersama KAJ Jawa Timur telah melapor ke Polda Jawa Timur pada 25 Maret 2025, setelah laporan awalnya ditolak di Polrestabes Surabaya. Laporan diterima dengan nomor LP/B/438/III/2025/SPKT/Polda Jawa Timur, namun kemudian dilimpahkan kembali ke Polrestabes Surabaya.

    Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur merupakan inisiatif gabungan dari masyarakat sipil dan organisasi profesi jurnalis seperti KontraS Surabaya, LBH Lentera, Komsa FH IKA Ubaya, serta AJI di Surabaya, Malang, Jember, Bojonegoro, dan Kediri, yang fokus mengadvokasi kekerasan terhadap jurnalis dan kebebasan pers di Jawa Timur. [ted/ian]

  • Menko Pangan: Indonesia tidak mengimpor beras pada tahun ini

    Menko Pangan: Indonesia tidak mengimpor beras pada tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan Indonesia tidak mengimpor beras pada tahun ini karena dalam kondisi surplus beras.

    “Tahun 2024 kita impornya beras 4,5 juta ton, tahun 2025 nol, tidak ada kita impor-impor, tapi di gudang kita ada surplus beras sebesar 4 juta ton,” ujar Zulkifli Hasan atau disapa Zulhas dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, deregulasi peraturan menjadi kunci dalam menyukseskan Indonesia mencapai surplus beras pada tahun ini.

    “Kita pelajari kenapa seperti ini, itu nomor satu regulasi, oleh karena itu kita minta kepada Presiden RI untuk deregulasi,” katanya.

    Contohnya adalah penyederhanaan aturan distribusi pupuk kepada petani sehingga petani bisa lebih cepat dan mudah mendapatkan pupuk.

    Selain itu, pemangkasan aturan terkait irigasi untuk persawahan sehingga pembangunan dan rehabilitasi irigasi saat ini bisa ditangani oleh pemerintah pusat.

    Pemerintah juga menetapkan aturan terkait harga pembelian gabah kering panen petani sebesar Rp6.500/kg dalam rangka mendukung kesejahteraan petani.

    Sebagai informasi, Menteri Pertanian (Mentan) yang juga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia akan segera mencapai swasembada beras dalam waktu dua bulan ke depan.

    Capaian itu, menurut Amran, sebagai hasil dari lonjakan produksi beras nasional yang signifikan selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional yang disusun oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama kementerian dan lembaga terkait, sejumlah komoditas pangan seperti beras dan jagung menunjukkan tingkat ketercukupan yang baik.

    Produksi beras diproyeksikan mencapai 34,34 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi berada di angka 30,97 juta ton. Sedangkan jagung memiliki kebutuhan tahunan sebesar 15,7 juta ton, dengan produksi mencapai 16,68 juta ton.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Heboh Video Warga Batam Ramai-ramai Memungut Bawang Impor yang Dibuang

    Heboh Video Warga Batam Ramai-ramai Memungut Bawang Impor yang Dibuang

    Liputan6.com, Jakarta Viral video di media sosial yang memperlihatkan warga beramai-ramai memungut bawang mewah dan bawang bombai impor yang dibuang di kawasan Melcem, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Minggu (26/10/2025).

    Tampak tumpukan karung bawang berserakan di tepi jurang tidak jauh dari permukiman Sei Tering. Warga sekitar pun memungut bawang tersebut karena dianggap masih bisa dikonsumsi.

    “Kami sama sekali tidak tahu soal pembuangan bawang itu. Tidak ada koordinasi dari pihak perusahaan. Baru ketahuan hari Minggu siang, saat warga sudah ramai mengambil bawang di lokasi,” kata Ketua RW 05 Sei Tering, Ramli Nasution kepada Liputan6.com, Senin (27/10/2025).

    Menurutnya, perusahaan yang diduga membuang bawang itu merupakan tempat penyortiran bawang dan buah-buahan yang sudah lama beroperasi di kawasan tersebut. Namun, kejadian ini merupakan yang pertama kali.

    “Sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti ini. Baru kali ini ada pembuangan barang dalam jumlah besar seperti itu,” ucapnya.

    Ramli menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan bersama pihak kelurahan, jumlah bawang impor yang dibuang diperkirakan mencapai sekitar 10 ton.

    Pihak kelurahan memastikan bahwa bawang tersebut masih layak dikonsumsi, meski tidak layak dijual.

    “Keterangan dari pihak kelurahan dan perusahaan, bawangnya masih bagus untuk dikonsumsi, tapi tidak layak dijual di pasaran,” beber Ramli.

    Awalnya, warga sekitar mengira bawang tersebut sudah tidak terpakai dan diperbolehkan untuk diambil. Mereka pun berbondong-bondong datang ke lokasi. Namun, situasi menjadi viral setelah sejumlah warga melakukan siaran langsung (live) di media sosial.

    “Warga ramai-ramai datang karena tahu ada bawang gratis. Tapi karena diviralkan, akhirnya banyak juga warga dari luar daerah datang. Dari Batu Aji, Nongsa dan tempat lainnya. Sampai malam pun masih ramai, hampir jam satu malam,” ungkapnya.

    Melihat kondisi yang tidak terkendali, pihak perusahaan akhirnya menimbun sisa bawang menggunakan alat berat untuk mencegah kericuhan.

    “Karena sudah membludak dan tidak bisa dikontrol lagi, perusahaan mengambil inisiatif menimbun sisa bawang itu,” ucap Ramli.

  • IHSG Ditutup Merosot ke Level 8.322

    IHSG Ditutup Merosot ke Level 8.322

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat di level 8.100-an usai menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.

    Berdasarkan data RTI, Senin (27/10/2025) IHSG ditutup pada level 8.117,15 atau minus 154,57 poin (1,87%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 8.322,21.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 8.354,67 Kemudian untuk level terendahnya berada di 7.959,16. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 28,91 triliun dengan melibatkan 38,96 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 2.868.753 kali.

    Sebanyak 215 saham hari ini menguat, 488 saham melemah dan 107 saham stagnan. Selain secara harian, IHSG secara mingguan menguat 0,35%.

    Kemudian secara bulanan minus 0,08%. Secara 6 bulanan juga menguat 29,62%. Lalu secara year to date menguat 14,65%.

    Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut kabar MSCI terkait perubahan metodologi penghitungan free float terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama koreksi IHSG hari ini.

    “Sepertinya ini terjadi penyesuaian metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia. Bahkan MSCI juga mengumumkan bahwa mereka melakukan konsultasi terkait dengan metode perhitungan metode free float untuk para konstituen saham di Indonesia,” ungkap Nafan kepada detikcom, Senin (27/10/2025).

    Berdasarkan analisis pasar Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak melemah dari kisaran level 8.134 dengan membentuk pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI atau sinyal bearish yang menunjukkan potensi penurunan harga di sesi selanjutnya.

    “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

    Tonton juga video “Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global” di sini:

    (rea/rrd)

  • Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Anjlok Parah

    Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Anjlok Parah

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba melemah sepanjang perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025). Indeks saham RI itu terpantau menjauh dari level 8.000-an.

    Pada pembukaan perdagangan pagi tadi IHSG sempat menguat 0,26% ke level 8.292,86 pukul 9.10 WIB kemudian babak belur hingga saat ini.

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, IHSG saat ini melemah 3,37% ke level 7.993,22 pukul 14.26 WIB. Posisi ini berbanding terbalik dengan capaian pagi tadi, di mana IHSG sempat menyentuh level tertingginya yakni di posisi 8.354,67.

    Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut kabar MSCI terkait perubahan metodologi penghitungan free float terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama koreksi IHSG hari ini.

    “Sepertinya ini terjadi penyesuaian metodologi MSCI terhadap perhitungan saham Indonesia. Bahkan MSCI juga mengumumkan bahwa mereka melakukan konsultasi terkait dengan metode perhitungan metode free float untuk para konstituen saham di Indonesia,” ungkap Nafan kepada detikcom, Senin (27/10/2025).

    Selain perubahan metodologi penghitungan free float MSCI, Nafan juga menyebut rebalancing atau pengocokan ulang emiten Indonesia sebagai penghuni indeks global MSCI juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG akibat terkoreksinya harga saham konglomerat. Adapun rebalancing ini akan dilakukan pada November mendatang.

    “Kita juga menantikan rebalancing MSCI, ini juga dari global. Ini sebenarnya turut mempengaruhi pelemahan daripada kinerja pergerakan harga saham emiten-emiten konglomerat,” ungkapnya.

    Sementara untuk makro ekonomi global, pergerakan IHSG hari ini juga turut dipengaruhi dinamika perang tarif Amerika Serikat (AS)-China. Kemudian juga pengaruh dari angka inflasi AS yang tercatat naik jadi 2,9% di bulan September.

    Kemudian berdasarkan analisis pasar Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak melemah dari kisaran level 8.134 dengan membentuk pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI atau sinyal bearish yang menunjukkan potensi penurunan harga di sesi selanjutnya.

    “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

    Tonton juga video “Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global” di sini:

    (acd/acd)

  • Dimas dan Dilla Duta Golkar Bondowoso 2025, Ady Kriesna: Politik Cara Sejahterakan Rakyat

    Dimas dan Dilla Duta Golkar Bondowoso 2025, Ady Kriesna: Politik Cara Sejahterakan Rakyat

    Bondowoso, (beritajatim.com) – DPD Partai Golkar Bondowoso kembali menggelar ajang Pemilihan Duta Golkar 2025, sebuah kegiatan dua tahunan yang menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengasah potensi dan mengenal dunia politik dari sisi yang positif.

    Ketua DPD Golkar Bondowoso Ady Kriesna mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar kontes seremonial, melainkan wadah pembinaan jangka panjang bagi anak muda Bondowoso.

    “Setiap dua tahun sekali, kami adakan ajang Duta Golkar sebagai media seleksi dan pengembangan potensi generasi muda Bondowoso,” kata Kriesna.

    Setelah grand final, dua puluh finalis otomatis menjadi duta Golkar. Selama dua tahun mereka boleh meminta fasilitasi apa pun dari partai yang sifatnya mengasah potensi.

    “Seperti pelatihan public speaking, grooming, atau bidang minat lainnya — bukan uang saku,” ujar pria yang juga Wakil Ketua DPRD Bondowoso itu.

    Menurut Kriesna, Golkar siap mendukung penuh pengembangan diri para duta muda tersebut. Bahkan, dua pemenang utama akan mendapatkan beasiswa pendidikan setiap bulan selama masa jabatan mereka, baik yang masih sekolah maupun kuliah.

    “Kalau kuliah di mana pun, boleh. Kami akan bantu beasiswa dalam bentuk uang. Intinya, kami ingin anak-anak muda ini terus berkembang dan tidak berhenti belajar,” tambahnya.

    Lebih jauh, Kriesna menyoroti pentingnya menumbuhkan kesadaran politik di kalangan generasi muda. Apalagi, anak muda sering apatis terhadap politik.

    “Padahal, dua puluh tahun ke depan, wajah Bondowoso akan ditentukan oleh mereka. Politik itu baik — politik adalah cara untuk mensejahterakan rakyat. Yang tidak baik itu perilaku politiknya, bukan sistemnya. Karena itu, kami ingin anak muda bisa ikut menentukan arah politik masa depan,” tegasnya.

    Dalam ajang tahun ini, Dimas Aji Darmawan, lulusan SMKN 3 Bondowoso asal Tenggarang, dan Dilla Febriani Br Ginting, mahasiswi semester V Politeknik Jember asal Kotakulon, terpilih sebagai Duta Golkar Terbaik 2025.

    Dimas mengaku siap berkontribusi di masyarakat dan menggunakan media sosial untuk menginspirasi anak muda lain.

    “Ke depan saya akan lebih aktif di media sosial dan kegiatan sosial seperti menjaga kebersihan lingkungan serta kegiatan kemasyarakatan lainnya. Saya ingin Duta Golkar benar-benar hadir di tengah masyarakat,” katanya.

    Sementara Dilla mengaku tertarik mendalami ilmu politik setelah mengikuti berbagai tahapan kegiatan Duta Golkar.

    “Saya tertarik karena politik itu penting, dan anak muda tidak boleh apatis. Kami ingin memberikan ide dan gagasan baru agar politik lebih stabil, kreatif, dan inovatif. Melihat para senior kami yang dulu difasilitasi Golkar untuk berkarir, saya semakin termotivasi,” ujarnya. [awi/aje]

  • Khemal Pandu Pratikna Resmi Jabat Kepala Dinas Pendidikan Pacitan.

    Khemal Pandu Pratikna Resmi Jabat Kepala Dinas Pendidikan Pacitan.

    Pacitan (beritajatim.com) – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji resmi melantik Khemal Pandu Pratikna sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan dalam mutasi besar yang digelar di Pendopo Kabupaten, Jumat (24/10/2025).

    Khemal menjadi salah satu dari 87 pejabat yang dilantik, mencakup jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, dan fungsional.

    Sosok Khemal dikenal sebagai birokrat muda berpengalaman yang gemar turun langsung ke lapangan. Pria berusia 40 tahun itu telah menempati berbagai posisi strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pacitan.

    Ia pernah menjabat sebagai Staf Bagian Umum Setda Pacitan, Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Donorojo dan Pacitan, Lurah Ploso, Sekretaris Kecamatan Ngadirojo, hingga Camat Sudimoro.

    Kariernya terus menanjak saat dipercaya menduduki posisi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pacitan, Plt Kasatpol PP, Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan, serta Plt Kepala Dinas Sosial. Sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Khemal juga sempat menjadi Dewan Pengawas PDAM Pacitan.

    Dengan pengalaman luas tersebut, Bupati Aji — sapaan akrab Indrata Nur Bayuaji — menaruh harapan besar agar Khemal mampu membawa peningkatan mutu pendidikan di Pacitan, termasuk mewujudkan pendidikan inklusif yang dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.

    “Pesan saya, bekerjalah sebaik-baiknya untuk mensukseskan visi kita bersama: menyejahterakan dan membahagiakan masyarakat Kabupaten Pacitan,” ujar Bupati Aji usai pelantikan.

    Menanggapi amanah baru itu, Khemal menyatakan siap bekerja keras dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk memajukan dunia pendidikan di daerah berjuluk 70-Mile Sea Paradise tersebut. “Mohon doa dan dukungan semua pihak agar saya bisa menjalankan amanah ini sebaik-baiknya,” ucapnya singkat.

    Pelantikan pejabat kali ini merupakan bagian dari penyegaran birokrasi di tubuh Pemerintah Kabupaten Pacitan. Sebanyak 87 pejabat dilantik, terdiri atas 7 pejabat pimpinan tinggi pratama, 30 pejabat administrator, 42 pejabat pengawas, dan 8 pejabat fungsional di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). (tri/kun)