NGO: AJI

  • Pakar Mikro Ekspresi ungkap perasaan terpendam Prabowo pada Gus Miftah

    Pakar Mikro Ekspresi ungkap perasaan terpendam Prabowo pada Gus Miftah

    Arsip foto – Pendakwah kondang sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah bersama pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

    Pakar Mikro Ekspresi ungkap perasaan terpendam Prabowo pada Gus Miftah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Desember 2024 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Psikolog jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sekaligus Pakar Gestur dan Mikroekspresi, Monica Kumalasari membahas komentar Presiden Prabowo terkait pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Berdasarkan wawancara dari Jakarta, Minggu, Monica menemukan adanya emosi yang dipendam oleh Prabowo, dan tidak diungkapkan secara verbal, salah satunya perasaan marah terhadap tokoh yang akrab disapa Gus Miftah tersebut.

    “Ada kemarahan yang terpendam, ada kekecewaan, dan rasa tidak nyaman,” ungkap Pakar Gestur dan Mikroekspresi dari Paul Ekman Intl, Inggris tersebut.

    Meski penyampaian verbal pada komentar Prabowo merupakan bentuk framing positif terhadap tindakan pengakuan kesalahaan Gus Miftah, Monica mencatat beberapa hal menarik dari temuannya, yang juga dibantu teknologi analisis gestur dengan tingkat reliabilitas tinggi.

    Dari sisi kontrol emosi, Prabowo cenderung menunjukkan “low control” alias kontrol rendah, artinya, dia tidak mencoba mengendalikan persepsi publik terhadap situasi tersebut ataupun terhadap Miftah, dan bersikap lebih natural. Temuan yang lebih mencolok adalah ekspresi wajah Prabowo selama memberikan komentarnya. Monica mencatat adanya emosi jijik dan sedih yang terlihat jelas.

    “Saya melakukan analisa dengan melihat distribusi emosi yang muncul, dua emosi yang muncul dari ekspresi wajah adalah emosi jijik dan sedih,” jelasnya.

    “Kemudian saya melihat lagi dari circumplex model of effect. Ini adalah suatu model teoritis untuk menggambarkan emosi seseorang, di sini muncul ada kekecewaan, rasa tidak nyaman dan juga ada kemarahan,” Monica menambahkan.

    Monica berpendapat bahwa Prabowo, sebagai seorang figur politik yang berpengalaman, sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata. Menurutnya, Prabowo memilih untuk menyampaikan komentar secara lebih halus. Meskipun demikian, perasaan kecewa, sedih, hingga marah tetap mencuat, mencerminkan ketidakpuasan yang juga dirasakan oleh banyak pihak terhadap tindakan dari Miftah.

    “Karena beliau adalah bangsawan politik, walaupun kita lihat di dalam konteks-konteks yang lain memiliki emosi yang meledak-ledak tetapi dalam konteks ini menjadi diperhalus, sangat memilah dari kata-kata yang dipergunakan,” kata Monica.

    “Namun demikian yang dirasakan oleh Presiden Prabowo adalah sebagaimana yang dirasakan oleh kebanyakan dari masyarakat, yaitu kecewa, sedih, dan juga marah,” tambahnya.

    Pada Sabtu (7/12), Presiden Prabowo Subianto mengungkap bahwa ia menghormati keputusan Miftah mengundurkan diri dari jabatannya.

    Sebelumnya, Prabowo telah memberikan teguran kepada Miftah, atas dugaan penghinaan kepada pedagang es teh bernama Sunhaji yang viral di media sosial. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, dalam video yang diterima pada Rabu (4/12).

    Hasan juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menekankan pentingnya menghormati rakyat, termasuk pedagang kaki lima, nelayan, dan petani yang bekerja keras mencari nafkah halal untuk keluarga mereka. Pada Jumat (6/12), Miftah Maulana Habiburrahman pun akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Sumber : Antara

  • Siapa Akan Isi Stafsus Kerukunan Agama Usai Ditinggal Miftah, Dasco Menjawab

    Siapa Akan Isi Stafsus Kerukunan Agama Usai Ditinggal Miftah, Dasco Menjawab

    ERA.id – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengomentari jabatan staf khusus Presiden yang kini ditinggalkan Miftah Maulana Habiburrahman.

    Kata Dasco, posisi itu boleh dibiarkan kosong manakala sosok yang sebelumnya menempati mengundurkan diri. Posisi utusan khusus Presiden, kata Dasco, berbeda dengan jabatan lain dalam kabinet.

    “Posisi itu boleh diisi, dan boleh tidak diisi,” kata Dasco kepada wartawan di depan kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta, Jumat kemarin, menjawab pertanyaan mengenai kandidat pengganti Miftah.

    Miftah Maulana, yang sempat populer dengan sapaan Gus Miftah, mengundurkan diri dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Miftah mengumumkan pengunduran dirinya itu di Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat.

    Terkait pengunduran diri Miftah, Dasco kemudian menjelaskan ihwal posisi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu dibentuk.

    “Nomenklatur itu dibuat karena memang Gus Miftah itu mempunyai perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama, dan juga banyak keliling daerah, dan dia juga banyak melapor soal sarana-prasarana keagamaan yang kurang memadai, banyak di daerah-daerah, sehingga kemudian dibuat utusan khusus Presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan,” kata Dasco.

    Dalam kesempatan berbeda, Presiden Prabowo saat ditanya mengenai pengunduran diri Miftah menilai keputusan itu merupakan tindakan yang bertanggung jawab.

    “Saya sendiri belum lihat langsung, tapi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri, komentar saya, saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan kesatria, beliau sadar, beliau salah ucap, beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri, saya kira kita hargai sikap kesatria itu,” kata Presiden kepada wartawan di teras Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

    Presiden kemudian menyebut akan mencari sosok pengganti Miftah untuk mengisi posisi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

  • Hargai Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet Prabowo, PBNU: Kurangi Beban Istana Hadapi Polemik – Halaman all

    Hargai Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet Prabowo, PBNU: Kurangi Beban Istana Hadapi Polemik – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) angkat suara soal polemik pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mengejek pedagang es teh hingga viral di media sosial.

    Bahkan, buntut dari aksinya tersebut, Gus Miftah mengumumkan mengundurkan diri dari Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di kabinet Presiden Prabowo Subianto.

    Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi menghargai keputusan Gus Miftah yang memutuskan mundur dari jabatannya tersebut. Meski begitu, dia menganggap apa yang dilakukan Gus Miftah bukan bentuk kesengajaan.

    “Itu hak beliau (mundur dari Utusan Khusus Presiden) dan kita hormati sebagai sikap ksatria yang bertanggung jawab. Meskipun sesungguhnya itu satu ke-khilafan yg tidak disengaja, tapi beliau berbesar hati mengundurkan diri secara terhormat, menurut saya itu sikap mulia dan ksatria,” kata Fahrur saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (8/12/2024).

    Fahrur mengatakan sejatinya dalam berdakwah, setiap orang harus mengutamakan kelembutan dan adab seperti Nabi Muhammad SAW.

    “Semoga beliau terus diberi kekuatan lahir bathin untuk tetap eksis berdakwah dan mengajarkan kebaikan kepada masyarakat,” ucapnya.

    Sementara itu, Wasekjen PBNU, Imron Rosyadi Hamid berpendapat keputusan pengunduran diri Gus Miftah ini sudah keputusan yang tepat untuk menjaga nama baik kabinet Prabowo Subianto.

    “Pengunduran diri Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden tentu akan mengurangi beban istana menghadapi polemik yang mendapat perhatian luas publik ini,” jelasnya.

    Imron mengatakan belajar dari kasus Gus Miftah ini, pelajaran yang diambil yakni selalu bisa berhati-hati dan menjaga nilai-nilai etika berkomunikasi dalam interaksi di ruang publik 

    “Sebagai pejabat publik, Gus Miftah atau siapapun yang diberi amanah membantu Presiden Prabowo Subianto sekarang tidak lagi bisa sebebas dulu ketika menjadi orang biasa,” tuturnya.

    “Dengan kemajuan teknologi, kita semua berada dalam ruang-ruang tanpa sekat. Satu peristiwa atau tindakan, besar atau kecil, di desa atau di kota, akan langsung disaksikan orang dimanapun berada karena mereka menggunakan gadgetnya untuk menyampaikan ke keluarga atau temannya,” sambungnya.

    Sebelumnya, Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di tengah kasus penghinaan terhadap penjual es.

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers  di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Gus Miftah yang dikenal sebagai pendakwah ini mengatakan keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun termasuk dari presiden Prabowo.

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah.

    Gus Miftah mengatakan keputusan ini dia ambil bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur.

    “Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam,” ujarnya.

    Gus Miftah mengatakan seorang berjiwa besar pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah sarana untuk berbuat kebaikan.

    “Oleh karena itu sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa berikan manfaat,” ujar Gus Miftah.

  • Geger Video Lama Viral Kembali, Gus Miftah Akan Silaturahmi ke Yati Pesek

    Geger Video Lama Viral Kembali, Gus Miftah Akan Silaturahmi ke Yati Pesek

    GELORA.CO  – Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, kembali menjadi sorotan publik setelah video lama yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh dan pesinden Yati Pesek viral di media sosial.

    Kritik tajam mengalir setelah video tersebut muncul kembali ke permukaan.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Ponpes Ora Aji pada Jumat, 6 Desember 2024, Gus Miftah mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui perantara.

    “Saya sudah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui Abah saya di Sragen. Insyaallah, saya akan bersilaturahmi dengan beliau,” ujarnya.

    Miftah menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama yang kembali diungkit oleh publik.

    “Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Artinya, saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu dan orang jelek pasti akan ada masa depan,” tambahnya.

    Gus Miftah Mundur

    Kembali viralnya video tersebut terjadi setelah Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Keputusan ini diambil setelah video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh, Sunhaji, saat pengajian di Magelang, juga viral.

    Gus Miftah menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena paksaan atau permintaan dari pihak manapun.

    “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Prabowo serta seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya

  • PKS: Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo Patut Ditiru Pejabat Lain

    PKS: Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo Patut Ditiru Pejabat Lain

    Jakarta, Beritasatu.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengacungkan jempol atas sikap kesatria Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mundur dari jabatan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto. Langkah Gus Miftah patut ditiru pejabat lainnya.

    “Terlepas terpaksa atau dipaksa atau rela, mundurnya Gus Miftah patut ditiru oleh pejabat lainnya saat menjadi kontroversi negatif di jagat media sosial,” ujar anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil kepada Beritasatu.com, Sabtu (7/12/2024).

    Legislator asal Aceh ini bahkan menilai Gus Miftah mantap dengan berani mundur ketika dirinya menjadi sosok kontroversi di dunia maya. Akibat ulahnya itu, bukan hanya Presiden Prabowo Subianto yang memberikan pernyataan secara tidak langsung, PM Malaysia Datuk Anwar Ibrahim juga ikut nimbrung mengomentari langsung Gus Miftah.

    “Mundurnya Gus Miftah patut kita acungkan jempol karena di tengah minimnya budaya mundur di kalangan pejabat saat berbuat salah, Gus Miftah justru berani melakukannya,” pungkas Nasir Djamil.

    Sebelumnya, Gus Miftah secara resmi mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Gus Miftah mengaku penguduran diri ini tanpa paksaan dan tekanan dari siapa pun.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan,” ujar Gus Miftah dalam konferensi pers di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuh Gus Miftah.

  • Daftar Lengkap 6 Utusan Khusus Presiden setelah Gus Miftah Mundur

    Daftar Lengkap 6 Utusan Khusus Presiden setelah Gus Miftah Mundur

    loading…

    Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Foto/Dok SINDOnews/Arif Julianto

    JAKARTA – Setelah Gus Miftah mundur karena viralnya video mengolok-olok penjual es teh, Utusan Khusus Presiden tersisa enam orang. Siapa saja mereka?

    Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden mulai Jumat (6/12/2024). Gus Miftah mundur setelah 46 hari menjadi pejabat.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah saat konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    Sebelumnya, Gus Miftah viral di media sosial lantaran menghina penjual es teh Sunhaji. Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok pedagang es tersebut dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya. Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah.

    Dagangan dibawanya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.

    “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).

    Ucapan Gus Miftah tersebut viral dan direspons warganet. Mereka meminta Gus Miftah dipecat. Gus Miftah pun ditegur Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya . Akhirnya, Gus Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

    Diketahui, Gus Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 76-M Tahun 2024 Tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden Tahun 2024-2029. Pelantikan dilakukan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Selasa, 22 Oktober 2024.

  • Ketidakpastian Global Bikin Ekonomi Melambat, Ini Kata Ekonom Soal Pilihan Investasi yang Tepat – Halaman all

    Ketidakpastian Global Bikin Ekonomi Melambat, Ini Kata Ekonom Soal Pilihan Investasi yang Tepat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto 
     
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Ketidakpasian dari global saat ini masih beragam, mulai dari ekonomi global yang diperkirakan masih akan stagnan, bahkan berpotensi melambat, tensi geopolitik yang meningkat, ketidakpastian kebijakan ekonomi, termasuk kebijakan bank sentral, dan perubahan iklim.

    Beragam ketidakpastian dapat menjadi tekanan bagi pasar keuangan, baik global maupun domestik serta menghadirkan tantangan yang kompleks bagi investor. 

    “Dalam setiap tantangan akan selalu ada peluang yang dapat dioptimalkan. Oleh karena itu, strategi yang tepat sangat diperlukan untuk dapat memanfaatkan momentum yang unik seperti saat ini, yakni era suku bunga yang relatif masih tinggi,” ujar Ekonom KISI Asset Management, Arfian Prasetya Aji dalam pernyataannya, Sabtu(7/12/2024).

    Arfian Prasetyo Aji menambahkan apabila menerka arah kebijakan suku bunga The Fed, kunci utama adalah keseimbangan antara pasar tenaga kerja dan inflasi. Berdasarkan data inflasi AS terkini, PCE Inflation kembali meningkat sejalan dengan ekspektasi market, yakni sebesar 2,3 persen YoY, dari sebelumnya 2,1 persen YoY. 

    Sementara pasar tenaga kerja, terlihat masih menunjukkan kinerja yang solid, yang tercermin dari Initial Jobless Claims yang lebih rendah dari perkiraan, yakni sebesar 213 ribu. Dengan demikian, kami melihat bahwa data-data tersebut dapat menjadi alasan kuat bagi The Fed untuk lebih perlahan dalam memangkan suku bunganya, terutama di tahun depan.

    “Hingga akhir tahun ini, kami melihat akan adanya peluang pemangkasan kembali suku bunga The Fed sebesar 25 bps. Adapun untuk outlook tahun depan, kemungkinan besar The Fed hanya akan memangkas suku bunganya sebesar 50 bps, terlebih setelah terpilihnya presiden Donald Trump dengan berbagai potensi kebijakan ekonomi baru yang diusungnya seperti pemotongan pajak, peningkatan tarif impor, dan pembatasan imigrasi,” ujar Arfian.

    Kebijakan ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi arah penentuan suku bunga The Fed. Bagi Indonesia, perubahan kebijakan suku bung The Fed dapat berdampak terhadap aliran modal dan nilai tukar. 

    Oleh karena itu, ia juga melihat ruang pemangkasan suku bunga Bank Indonesia pada tahun depan juga akan lebih terbatas.
    Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih lambat, kupon-kupon yang akan diterbitkan oleh korporasi akan relatif tetap tinggi. 

    Dengan demikian, melihat peluang untuk berinvestasi pada instrumen obligasi korporasi merupakan momentum yang tepat untuk saat ini karena ke depannya obligasi korporasi tidak akan memiliki kupon setinggi sekarang.

    “Kami memiliki produk reksa dana yang sebagian besar, 85 persen, alokasi portofolio berisikan obligasi korporasi, yakni KISI Fixed Income Fund Plus. Secara performa, dalam 6 bulan terakhir berhasil mencatatkan imbal hasil bersih sebesar 3,88%. Selain itu, produk ini juga mencatatkan performa stabil di tengah berbagai gejolak yang terjadi pada sepanjang tahun ini,” tutup Arfian Prasetyo Aji.

     

  • Kemenkes Bantah Tuduhan Intervensi Terkait Pemilihan Ketua Umum PMI – Halaman all

    Kemenkes Bantah Tuduhan Intervensi Terkait Pemilihan Ketua Umum PMI – Halaman all

    Tuduhan mengenai intervensi dan penyediaan dana untuk mendukung calon tertentu dinyatakan tidak berdasar.

    Tayang: Senin, 2 Desember 2024 22:03 WIB

    Freepik dan Kompas.com

    Ilustrasi Palang Merah Indonesia – Berikut ini sejarah hari Palang Merah Indonesia (PMI). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) membantah tuduhan intervensi pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Kemenkes menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam proses pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) yang akan berlangsung pada Desember 2024.

    Tuduhan mengenai intervensi dan penyediaan dana untuk mendukung calon tertentu dinyatakan tidak berdasar.

    “Kemenkes menghormati independensi PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan mandiri. Kami tidak memiliki kepentingan atau keterlibatan dalam proses pemilihan internal PMI,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, dilansir dari website resmi Kemenkes, Senin (2/12/2024).

    Kemenkes ungkap pihaknya mendukung penuh PMI sebagai mitra strategis dalam program-program kemanusiaan.

    Namun, hubungan ini murni didasari pada kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.

    “Kami menegaskan kembali bahwa keterlibatan Kemenkes dalam Munas PMI tidak pernah terjadi, apalagi dengan tujuan politis,” ujar Aji.

    Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak terverifikasi dan memastikan kebenaran sebelum menyebarkannya.

    “Fokus utama kami adalah meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Kami berharap proses pemilihan Ketua Umum PMI berjalan lancar dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi,” tambah Aji.

    Dengan klarifikasi ini, Kemenkes berharap semua pihak dapat memahami posisi dan komitmen kementerian dalam menjaga profesionalisme serta integritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ini Profil Gus Miftah, Siapa Nama Aslinya?

    Ini Profil Gus Miftah, Siapa Nama Aslinya?

    Jakarta

    Gus Miftah menjadi sosok yang banyak dibicarakan publik belakangan ini. Sebenarnya, siapa nama asli Gus Miftah?

    Simak profil Gus Miftah berikut ini.

    Dikutip dari Antara, Gus Miftah atau yang memiliki nama asli Miftah Maulana Habiburrahman merupakan seorang pendakwah sekaligus pendiri Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Ia lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981.

    Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Dirinya memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur.

    Berdasarkan catatan redaksi detikcom, Gus Miftah mengenyam pendidikan tingkat MTs dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul I’lum. Lalu, lanjut berkuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan mengambil program studi Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, angkatan 1999.

    Namun, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya. Gus Miftah kemudian mendapatkan gelar S.Pd. dari Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unissula setelah menjalani sidang skripsi pada 6 Februari 2023.

    Gus Miftah (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

    Nama Gus Miftah sempat trending di media sosial. Hal ini berkaitan dengan video viral yang menunjukkan dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh.

    Tak lama setelah video viral tersebut, Gus Miftah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Pelantikan utusan khusus ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden Periode Tahun 2024-2029.

    (kny/dnu)

  • Polres Kudus Bekuk Mahasiswi Video Porno Foursome, 3 Pria Masih Saksi

    Polres Kudus Bekuk Mahasiswi Video Porno Foursome, 3 Pria Masih Saksi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang mahasiswi berinisial DMW (24) asal Demak, Jawa Tengah ditangkap Polres Kudus lantaran membuat video porno dan memperjualbelikannya secara daring via media sosial.

    Pelaku mahasiswi itu merekam video porno bersama tiga pria alias beradegan seksual foursome. Tiga pria dalam video porno foursome itu sejauh ini masih berstatus saksi.

    Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic mengatakan kasus itu berawal dari adanya laporan masyarakat terkait tempat kos di wilayah Ngembalrejo yang dicurigai sebagai lokasi pembuatan video porno.

    Berbekal informasi tersebut, Ronni menyebut pihaknya kemudian melakukan penyidikan dan didapati adanya proses pembuatan video porno oleh pelaku DMW dengan tiga teman prianya.

    “Telah terjadi dugaan tindak pidana menjualbelikan video yang pornografi secara online. Yang mana dilakukan oleh pemeran satu perempuan dan tiga laki-laki,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Kudus, Jumat (6/12) dikutip dari detikJateng.

    Ia menjelaskan pelaku DMW berhasil diamankan oleh tim Resmob Polres Kudus pada 30 Oktober kemarin. Dari tangan pelaku, Ronni menyebut penyidik juga mendapati adanya barang bukti sejumlah video porno yang dijual beli melalui media sosial.

    Dalam kasus ini, Ronni mengatakan pihaknya juga sempat mengamankan ketiga pria yang terlibat dalam video porno itu yakni MAN (25), FY (24), dan EN (27). Ketiga pria itu, kata dia, juga mengakui setiap aksi hubungan badan yang dilakukan direkam pelaku.

    Mereka ikut berperan dalam video tersebut. Dari hasil pemeriksaan, ketiganya mengakui berperan dalam video asusila itu.

    “Mereka mengakui beberapa kali kegiatan asusila baik itu berdua kadang bertiga,” terang Ronni.

    Ronni mengungkapkan, tersangka setiap melakukan hubungan seksual dengan teman prianya itu dibuat video. Awalnya DMW menyimpan video itu untuk koleksi sendiri. Kemudian, video itu dia jual lewat media sosial.

    Ronni menyebut dari pemeriksaan sementara, tiga pemeran pria  itu tidak mengetahui apabila video porno yang direkam tersebut akhirnya dijual oleh pelaku melalui media sosial.

    “Kemudian kegiatan mereka divideokan. Setelah divideokan, (video) diserahkan kepada DMW ini untuk koleksi pribadi. Namun video ini dijualkan DMS melalui online,” ujarnya.

    “Pelaku memposting di WhatsApp sehingga mengundang beberapa orang yang menjadi teman kontaknya untuk membeli video itu. [Menggungah di fitur] Story kadang enam detik, empat detik, sehingga pembeli penasaran,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Ronni mengatakan pelaku juga menetapkan tarif yang berbeda dari setiap video porno yang dijual. Nominalnya, kata dia, tergantung dengan durasi atau lama video porno itu.

    “Terkait dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp50 ribu sampai dengan Rp500 ribu tergantung dengan durasi waktu,” tuturnya.

    Mahasiswi pembuat video porno bersama tiga pria, dan menjualnya lewat media sosial telah ditetapkan sebagai tersangka di Polres Kudus, Jumat (6/12/2024). (Detikcom/Dian Utoro Aji)

    Ia menyebut berdasarkan keterangan pelaku, proses jual beli itu sudah dilakukan sebanyak dua kali yakni pada 29 Oktober dan 30 Oktober. Adapun total pembeli video porno tersebut mencapai 51 orang.

    “Hasil penjualan ini uang tersebut sebanyak Rp 4,45 juta. Hasilnya digunakan tersangka untuk perawatan kebutuhan sehari-hari termasuk juga judi online,” jelasnya.

    Atas perbuatannya, Ronni mengatakan DMW ditetapkan penyidik sebagai tersangka dan dijerat Pasal 45 ayat 1 jo 27 ayat 1 UU RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    “Dengan ancaman pidana 6 tahun penjara,” kata Ronni.

    (tfq/kid)

    [Gambas:Video CNN]