Jakarta, CNN Indonesia —
PT Neta Auto Indonesia, agen pemegang merek Neta di Indonesia masih menunggu kabar lanjutan ihwal penyetopan produksi di pabrik Zhejiang, China.
Neta mengumumkan menghentikan kegiatan produksi mobil listrik untuk sementara dan melakukan pemangkasan gaji karyawan di China.
“Untuk berita penyetopan produksi di China, ini kami masih menunggu klarifikasi dari headquarter Neta, kalau sudah ada klarifikasinya kami update,” kata Frietz F Roboth, Brand PR & Digital Manager Neta Auto Indonesia ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (8/11).
Disinggung soal pengaruh terhadap perakitan mobil Neta secara lokal di Indonesia, ia mengklaim suplai komponen berjalan lancar dan normal di tengah kondisi manufaktur utama di China setop produksi.
“Tapi kalau suplai kondisi di Indonesia, semua berjalan lancar, tidak ada kendala, masih normal dan Neta di Indonesia baik-baik saja,” tuturnya.
Frietz bahkan memamerkan kalau perusahaannya berpartisipasi dalam pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 yang berlangsung 22 November hingga 1 Desember 2024.
Sebelumnya, Neta menghentikan kegiatan produksi di pabrik Zhejianguntuk sementara dan memangkas gaji karyawannya karena kinerja penjualan produknya menurun di China.
Media China DoNews melaporkan bahwa pabrik Tongxiang milik Neta di Zhejiang menghentikan produksi selama setengah bulan.
Pabrik tersebut merupakan pabrik manufaktur utama yang berencana dengan kapasitas produksi sebesar 200 ribu unit per tahun. Pabrik tersebut terutama memproduksi crossover Neta L.
Tahun ini, Neta juga dilaporkan memangkas gaji karyawannya. Pada Oktober, beberapa pekerja Neta mengklaim bahwa perusahaan gagal membayar gaji bulan sebelumnya tepat waktu karena berutang kepada pemasok.
Pada saat yang sama, gaji karyawan tingkat tinggi Neta dipotong hingga 30 persen.
Dalam tanggapan resmi pada tanggal 31 Oktober, Neta mengatakan bahwa mereka meluncurkan rencana insentif ekuitas untuk seluruh staf.
(can/mik)
[Gambas:Video CNN]